Reaksi enzimatis merupakan suatu reaksi dengan menggunakan penambahan katalis enzim Enzim berIungsi untuk mempercepat suatu reaksi kimia organik Salah satu Iaktor yang mempengaruhi kerja dari enzim adalah konsentrasi, yaitu baik dari konsentrasi enzim itu sendiri maupun dari konsentrasi substrat Pada percobaan ini mula-mula dilakukan pengenceran terhadap air liur/saliva, dalam hal ini saliva berperan sebagai enzim (amilase) Saliva diencerkan kali hingga 5 kali pengenceran Yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Pengenceran kali mL saliva diencerkan pada labu ukur mL - Pengenceran 2 kali Diambil mL saliva dari pengenceran kali lalu ditambahkan mL aquades - Pengenceran 3 kali Diambil mL saliva dari pengenceran kali lalu ditambahkan 2 mL aquades - Pengenceran 4 kali Diambil mL saliva dari pengenceran kali lalu ditambahkan 3 mL aquades - Pengenceran 5 kali Diambil mL saliva dari pengenceran kali lalu ditambahkan 4 mL aquades
a. Blanko Diambil mL pati dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dalam percobaan ini pati (amilum) berperan sebagai substratnya Selanjutnya pati didiamkan 5 menit, hal ini bertujuan agar pati terdegradasi secara sempurna Lalu ditambahkan mL iodium dan larutan menjadi kuning kecoklatan Penambahan iodium berIungsi sebagai indikator untuk menentukan adanya amilum dan ditambahkan 8 mL aquades, dimana aquades ini berIungsi untuk memberikan keadaan homeostatis yang berIungsi untuk mempertahankan larutan dalam keadaan normal -. D0ngan Enzim Diambil masing-masing mL pati pada 5 tabung reaksi, dalam percobaan ini pati (amilum) berperan sebagai substratnya Selanjutnya pati didiamkan 5 menit, hal ini bertujuan agar pati terdegradasi secara sempurna Selanjutnya ditambahkan ,2 mL saliva pada semua tabung, dan dididamkan selama menit Lalu ditambahkan mL iodium juga ke semua tabung reaksi Penambahan iodium ini berIungsi sebagai indikator untuk menentukan adanya amilum - Tabung I: larutan kuning - Tabung II: larutan kuning - Tabung III: larutan kuning - Tabung IV: larutan kuning - Tabung V: larutan kuning Berdasarkan data di atas terlihat bahwa semakin besar pengenceran yang dilakukan maka mengakibatkan warna larutan semakin berkurang dan hal ini sesuai dengan teori yang ada Sedangkan semakin berkurang warna larutannnya maka semakin kecil absorbansinya Tetapi, pada percobaan yang dilakukan oleh praktikan terjadi nilai absorbansi yang statis (tetap) pada pengukuran absorbansi tabung I, II, dan III Hal ini dikarenakan kemungkinan pada saat dilakukan pengenceran volume yang diukur kurang akurat, sehingga berdampak terhadap nilai absorbansi larutannya