sesuatu yang asing di telinga kita. "1amu mbak..jamu..jamu. begitulah sapaan lembut ibu yang berkeliling menjual jamu gendong. Mungkin ada di antara kita yang sudah berlangganan jamu gendong ini atau mungkin kita melupakan tradisi hebat ini. Jamu gendong adalah ramuan khas negeri ini, menyehatkan tubuh karena dibuat dengan bahan alami, dibuat dengan tangan halus dengan niat baik, di gendong kesana kemari atau di bawa kesana kemari berkeliling di lingkungan kita. Namun kebanyakan kita malah lebih doyan pergi ke apotek dari pada membeli jamu gendong yang terbukti menyehatnya dan mudah dijumpai. Mari kembali lestarikan jamu gendong di lingkungan kita. Padahal jamu yang di tawarkan oleh para penjual jamu gendong sangat bervariasi, mulai dari beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh, uyup- uyup/gepyokan, kunir asam, pahitan, dan sinom. Malahan saya sudah berlangganan setiap 3 hari he he he dan ternyata sungguh luar biasa, jamu pahitan plus telur membuat aktivitas dan suasana ngeblog saya bertambah berkah. Tidak percaya, silahkan coba jamu gendong di lingkungan anda. Jamu gendong telah lama beredar di Indonesia, jamu dengan ramuan obat tradisional ini begitu digemari sejak dulu, walau berbagai macam pengobatan beredar dimana-mana, berbagai obat herbal bermunculan dan semakin hebohnya berbagai penemuan baru di bidang kedokteran, akan tetapi masyarakat masih mempercayai bahwa jamu gendong sebagai obat yang bisa dipercaya, menyehatkan, lebih murah dan tentu saja bebas bahan kimia. Kini penjual jamu gendong di daerah Pekanbaru akan jarang kita ditemui yang masih menggendong jamunya untuk berkeliling, namun sudah beralih memakai kendaraan, baik itu sepeda maupun kendaraan roda dua. Walau terjadi pergeseran atau transisi, jamu gendong yang dulunya di gendong kemana-mana, kemudian beralih memakai kendaraan, tetap saja namanya JAMU GENDONG. Adanya jamu gendong tentu saja memiliki andil besar terciptanya kesehatan di Indonesia, kita seharusnya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para penjual jamu gendong yang berkeliling menawarkan kesehatan dengan penuh ketulusan di lingkungan kita. Jamu dari para pahlawan kesehatan kita yang sebenarnya, warisan dari nenek moyang kita. Melestarikan jamu gendong tentu saja bisa di mulai dengan mulai membeli jamu atau berlangganan dengan para penjual jamu gendong. Lalu masihkah kita malas membeli jamu gendong yang lebih murah dan menyehatkan ? atau kita malah lebih memilih pergi ke apotek dan membeli obat yang kaya akan bahan kimia? Jadi mari berlangganan jamu gendong sekarang juga !!! Lestarikan warisan leluhur. Mengapa jamu gendong lebih dipercaya? Lebih murah dan lebih berkhasiat, itulah yang terbayang di benak kita ketika di pertanyakan seputar jamu gendong. Lalu mengapa kita sebagai generasi muda malah tidak mau minum jamu gendong? atau enggan membelinya? bukankah menjaga kesehatan sebelum sakit itu penting? caranya sebenarnya sudah ada didepan mata kita semua. Yakni jamu gendong. Lalu mengapa jamu gendong sampai hari ini masih tetap menjadi kepercayaan masyarakat? Ada beberapa alasan mendasar mengapa jamu gendong sampai saat ini tetap dipercaya : 1. Lebih murah dan berkhasiat 2. Dari bahan yang alami dan bebas bahan kimia berbahaya 3. Mudah di jumpai dan adanya keramahan dari penjual jamu gendong 4. Bisa memilih jamu kesukaan sendiri . Penjual jamu gendong mengetahui secara benar, apa jamu yang pas buat kita. 6. Bisa dipanggil ke rumah kita langsung. Inilah alasan mendasar mengapa jamu gendong sampai saat ini masih begitu digemari. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya kita kembali melestarikan warisan nenek moyang kita ini, melestarikan jamu gendong tentu saja dimulai dari lingkungan kita sendiri. Mari minum jamu gendong dan dapatkan kesehatan anda setiap hari. http://www.bertuah.org/2011/03/melestarikan-jamu-gendong.htm
hLLp//booksgooglecold/books?ldulzM8PlfCx8CpgA301lpgA301dqeLlka+blsnls+[amu+gen dongsourcebloLs8v8p1 SCllslg1ulLCgMw9or181PcZ1kCC3z[LkghlldelA_[1rC0A?lrAe8pd2[CAsaxolbook_resulL cLresulLresnum3ved0CCuC6ALwAg#vonepageq[amuffalse amu Gendong, amu Tradisional, amu Herbal, Sistem Informasi Tradisional $ore itu, saya sedang berada di teras rumah. $ambil duduk-duduk memandangi sepeda motor yang baru saja saya cuci setelah sekian lama tidak dicuci. Maklum saja, akhir-akhir ini hujan selalu membasahi jalan setiap hari. $elintas, Mbok jamu gendong lewat, 'Mbok.mbok, spontan saya memberhentikannya. Wah, saya sudah lama tidak minum Jamu Gendong. Jujur saja, saya suka sekali dengan jamu. 'Minum jamu apa mas, tanya mbok jamu. Favorit, saya memilih jamu seger-segeran. $i Mbok kemudian menuangkan segelas jamu yang berisi: kunir, asam kawak, temulawak dan gula. $ebagai penutup, si mbok memberikan setengah gelas jamu beras kencur. Wow, segar dan lezat.
$ambil menikmati jamu, saya bertanya sedikit tentang jualan jamunya. $i mbok cerita, kalau jamu jualannya masih tetap laris. $etiap hari, berangkat pagi, nanti sebelum maghrib sudah habis. $i mbok masih bisa mendapatkan untung bersih Rp 20.000-30.000 setiap hari. 'Pelanggan tetap jamu gendong masih banyak lho mas, walaupun sudah banyak juga jamu modern, kata si mbok jamu.
Jamu Gendong Jamu modern, ya kata itu yang kemudian menjadi perhatian saya. $i mbok menyinggung istilah modern, artinya dia tahu bahwa ada bedanya jamu yang dia jual dengan jamu modern. Menariknya, dia kemudian menjelaskan bahwa jamu modern itu adalah jamu dengan bahan yang sama, tapi prosesnya di pabrik dengan teknologi yang canggih. Dia mencontohkan jamu modern seperti jamu-jamu yang di-packing khusus dan dijual di toko-toko. $alah satunya dia mencontohkan, 'Itu lho mas, yang Wes-ewes-ewes Bablas Angine. Tradisional dan Modern. Istilah itulah yang menjadi inti cerita disini. Tidak jelas batasan dimana sesuatu disebut tradisional ataupun modern. Yang saya tangkap, tradisional itu menjelaskan sesuatu yang kuno atau lama, dan sebaliknya, modern menjelaskan sesuatu yang lebih baru. Jamu gendong, menurut mereka adalah contoh jamu tradisional. Mulai dari prosesnya, jamu ini dibuat menggunakan bahan-bahan yang didapatkan dikebun sendiri atau pasar, kemudian di-olah menggunakan alat-alat dapur dan sederhana, dan dipasarkan keliling perumahan. $istem InIormasi juga mengenal istilah Tradisional dan Modern. Posting sebelumnya yang bertajuk Kantor Pos, telah menceritakan tentang Sistem Informasi Tradisional. E-mail, $M$, MM$, Chat, Blog, Microblog, dan sebagainya telah menjelaskan bahwa inilah bentuk Kantor Pos saat ini, Sistem Informasi Modern. Tapi, tidak berhenti disitu. Istilah Tradisional dan Modern bersiIat relatiI. Tidak perlu heran, nanti anak-anak yang lahir di 10 tahun yang akan datang akan bilang 'E-mail? $M$? kuno banget!! hLLp//blogsLlemceacld/eddys/2010/12/17/[amugendong[amuLradlLlonal/