Você está na página 1de 4

Angka Pengangguran Sarjana Tinggi

Tahun 2008, Indonesia mendapat ranking 1 di Asia dalam jumlah pengangguran tertinggi. Hal
ini dianggap mengancam stabilitas kawasan Asia mengingat secara keseluruhan jumlah
penduduk Indonesia lebih besar daripada Negara-negara tetangga. Meskipun ditengarai turun
sekitar 9 dari tahun 2007, tapi secara umum angka ini tetap saja dianggap yang tertinggi di
Asia. Lalu bagaimana prediksi tahun 2009 ini?
Banyak sumber memberi prediksi akan naiknya angka pengangguran di Indonesia pada tahun
2009 sekitar 9. Angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39
juta jiwa atau 8,39 persen dari total angkatan kerja. Angka pengangguran turun dibandingkan
posisi Februari 2008 sebesar 9,43 juta jiwa(8,46 persen).
Badan Pusat Statistik melakukan survei tenaga kerja setiap Februari dan Agustus setiap
tahunnya. Dari jumlah tersebut, pengangguran dengan gelar sarjana sekitar 12,59. Jadi bisa
dibayangkan berapa jumlahnya bila angka tersebut naik sekitar 9.Dari data di atas, sudah
sangat jelas Indonesia mempunyai permasalahan yang tidak ringan dalam mengatasi
pengangguran, utamanya yang bergelar sarjana. Sudah kuliah bayar mahal, ujung-ujungnya
menganggur juga. Bila tidak segera diatasi, angka ini bukannya semakin turun tapi akan
melonjak naik. Apalagi bila mengingat tiap tahun ada dua gelombang wisuda di tiap Perguruan
Tinggi (PT), maka tinggal mengalikan saja jumlah tersebut dengan jumlah PT di Indonesia.













1|ga Iaktor enyebab engangguran
Seorang pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga Iaktor
mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, termasuk
di provinsi Banten.
Ketiga Iaktor tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan
dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) dan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah, kata Darlaini di Serang,
Jum`at.
Ia menjelaskan, lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja umumnya tidak sesuai
dengan tingkat pendidikan atau ketrampilan yang dimiliki.
'Umumnya perusahaan atau penyedia lapangan kerja membutuhkan tenaga yang siap pakai,
artinya sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya, namun dalam kenyataan tidak banyak
tenaga kerja yang siap pakai tersebut. Justru yang banyak adalah tenaga kerja yang tidak sesuai
dengan job yang disediakan, katanya.
Dosen di Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) ini juga mengatakan bahwa
pengangguran masih tinggi karena permintaan kerja sangat sedikit dibandingkan tenaga kerja
yang tersedia.
Penyebab lain, kata dia, kualitas SDM itu sendiri yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di
lapangan, antara lain dikarenakan penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai,
atau belum mencapai standar yang ditetapkan.
Menurut dia, SDM yang tidak memadai ini bisa disebabkan kurikulum perguruan tinggi yang
tidak sesuai dengan yang dibutuhkan industri, dan juga anggaran yang disediakan pemerintah
untuk sektor pendidikan yang masih rendah sehingga yang dihasilkanpun tidak mencapai buah`
yang maksimal.
Mensiasati untuk meminimalisasikan pengangguran di Indonesia, Pembantu Dekan I di Fakultas
Ekonomi Untirta ini mengatakan, para pendidik di perguruan tinggi jangan lagi berorientasi pada
penciptaan tenaga kerja, tetapi harus diarahkan penciptaan terhadap lapangan kerja atau
kewirausahawan.
Di Untirta, kata Darlaini, telah dibentuk Enterprenuer University` atau Universitas
kewirausahawan, sebagai antisipasi untuk membawa mahasiswa yang tidak lagi berorientasi
pada mencari kerja, tetapi diarahkan untuk dapat menjadi pencipta usaha.
'Kita berharap mahasiswa tersebut jika telah lulus dapat mandiri dengan membuka usaha sendiri
sesuai dengan ilmu yang diperolehnya. Bukan lagi tamatan universitas pencari kerja, tetapi
pencipta kerja, kata Darlaini seraya menambahkan walaupun tidak mudah karena butuh modal
dan keberanian mengambil resiko, tetapi cara tersebut diperlukan dalam masa sulit mencari kerja
seperti saat ini
&#ANISASI
PE#PINDAHAN DA#I DESA KE KOTA
eneLrasl pembangunan yang cepaL dl koLakoLa dl lndonesla memberlkan dampak luas Lerhadap koLa
lLu sendlrl maupun wllayah plngglrannya konsekuensl pallng logls adalah menlngkaLnya urbanlsasl yang
dlserLal dengan la[u ertumbuhan enduduk erkotaan balk secara alamlah maupun m|gras|
enduduk desa ke kota uampak lalnnya adalah allh guna lahan perdesaan men[adl perkoLaan karena
adanya penlngkaLan kebuLuhan ruang unLuk akLlvlLas koLa ulsamplng lLu LerdapaL keLerbaLasan supply
ruang perkoLaan LeruLama dl pusaL koLa yang [usLru memlllkl lnLenslLas penggunaan lahan pallng Llnggl
AklbaLnya penduduk perkoLaan mengalaml kesullLan mendapaLkan lahan unLuk berakLlvlLas salah saLu
conLohnya adalah akLlvlLas permuklman Pal lnl menyebabkan berallhnya fungsl lahan Lerbuka dan
perLanlan yang ada dl plngglran koLa men[adl fungsl permuklman 8lla hal lnl berlangsung Lreus
menerus maka akan mengaklbaLkan Ler[adlnya perluasan koLa yang Lldak Lerencana yang LenLu sa[a
akan memebrlkan dampak leblh lan[uL Lerhadap kondlsl perkoLaan SeperLl Ler[adlnya penurunan
kuallLas llngkungan ban[lr kemaceLan dan sebagalnya erikut ini akan diuraikan 1enomena
urbanisasi dan sub urbanPerkembangan Aktivitas Ekonomi Perkotaan
Karakteristik urbanisasi di Kawasan Metropolitan Semarang selain dipengaruhi oleh
pertumbuhan penduduk perkotaan, juga dipengaruhi oleh perkembangan aktivitas ekonomi
perkotaan. Adapun salah satu yang termasuk dalam ekonomi perkotaan ini adalah aktivitas
industri, perdagangan dan jasa. Dari ketiga sektor ekonomi tersebut, selama tahun 1988 hingga
1998 (10 tahun) tingkat pertumbuhan tertinggi berada pada sektor jasa yakni sebesar 29,06,
lalu disusul sektor industri dan perdagangan berturut-turut 22,46 dan 24,27.

Ketiga sektor tersebut secara signiIikan telah memberikan pengaruh terhadap perkembangan
urbanisasi di Metropolitan Semarang. Kegiatan industri sangat erat kaitannya dengan jumlah
tenaga kerja dimana adanya kegiatan industri yang menimbulkan bangkitan penduduk baik yang
bersiIat tetap (migrasi) maupun ulang-alik (commuter) untuk bekerja dan atau menetap di sekitar
kawasan industri. Sedangkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa, perkembangannya lebih
banyak dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana terutama sekali jaringan jalan. Pada
umumnya kegiatan perdagangan dan jasa, selain yang berada di pusat Kota Semarang juga
berkembang di sepanjang jalan utama di pinggiran Kota Semarang. Kondisi ini pada taraI lebih
lanjut akan mendorong perkembangan aktivitas penduduk seperti perumahan, pendidikan,
perkantoran atau jasa.

Faktor lain yang juga berpengaruh pada perkembangan ekonomi perkotaan adalah perkembangan
nilai investasi PMA dan PMDN di Kota Semarang. Pada tahun 2001-2002, nilai investasi di Kota
Semarang lebih didominasi oleh PMA. Ini menunjukkan tingginya nilai investasi ke Kota
Semarang, yang berarti akan semakin tinggi pula konsentrasi aktivitas ekonomi di Kota
Semarang sebagai kawasan metropolitan.
isasi di Semarang.
dampakdampak yang Llmbul aklbaL Ler[adlnya fenomena urbanlsasl dl kawasan MeLropollLan Semarang
adalah SLrukLur 8uang dan emanfaaLan Lahan ?ang 1ldak 1erencana enurunan kuallLas elayanan
lnfrasLrukLur dan laln laln
Pengangguran Indonesia Meningkat Pesat
MenuruL penellLl darl usaL enellLlan Lkonoml (2L) Lll LaLlf Adam angka pengangguran dl lndonesla
dlperklrakan akan nalk sebesar 9 persen dl Lahun 2009 darl Lahun lalu seklLar 83 persen MenuruLnya
kenalkan [unlah pengangguran lnl leblh dlsebabkan menurunnya penyerapan Lenaga ker[a dalam bldang
lndusLrl yang mencapal 366 persen pada kuarLal kedua dl Lahun 2008 lnl

8anyak bldang yang mengalaml penurunan Lermasuk bldang ekonoml yang emnun[ukkan semakln
melemahnya performa secLor Lradable (perLanlan dan lndusLrl) Selaln lLu penurunan kema[uan
perLanlan dan peLernakan yang Lurun maslngmaslng 3 persen dan 3 persen [uga secLor perLambangan
dan lndusLrl pengolahanMenuruL LaLlf maslh LerdapaL [uga 12 persen hlngga 14 persen angka
kemlsklnan yang menanLl dl Lahun 2009 semenLara penyerapan Lenaga ker[a secara besarbesaran
seperLlnya hamplr Lldak ada

LaLlf menambahkan mengenal masalah pengangguran lnl dlharpakan men[adl perhaLlan semua plhak
karena perLumbuhan nonLradable yang ma[u pesaL semenLara secLor Lradable semakln melemah
unLuk lLu dlperlukan ker[a sama anLara pemerlnLah dan plhakplhak lndusLrl yang berkompeLen unLuk
mendorong Lerbukanya kesempaLan ker[a dalam bldang lndusLrl Pal lnl sekllgus dlpercaya LaLlf dapaL
mengurangl domlnasl darl secLor nonLradable yang Lelah menyerap seklLar 70 Lenaga ker[a produkLlf

MenuruL daLa sLaLlsLlc perlode lebruarl 2007 hlngga lebruarl 2008 secLor nonLradable yang domlnan
dalam penyerapan Lenaga ker[a baru adalah bldang perdagangan dan kemasyarakaLan yang maslng
maslng meraup seklLar 123 [uLa orang dan 182 [uLa orang sehlngga LoLalnya mencapal leblh darl 3 [uLa
orang Sedangkan [umlah Lenaga ker[a baru yang dlserap dalam secLor Lradable hanya sebesar 430 rlbu
orang LaLlf menllal darl hasll dl aLas bahwa Lelah Ler[adl proses lnformallsasl aLau domlnasl darl secLor
nonLradable dalam perekonomlan lndonesla dan lnllah Landa bahwa perekonomlan lndonesla mungkln
perlu adanya perbalkan

Você também pode gostar