Você está na página 1de 229

Atelektasis adalah suatu kondisi di mana bagian dari paru-paru menjadi pengap dan runtuh.

Salah
satu penyebab dari paru-paru yang pengap ini adalah asap rokok.

GejaIa
Gejala tergantung pada berapa banyak dari paru-paru yang terlibat. Seseorang mungkin tidak menyadari
atelektasis jika hanya sebagian kecil dari paru-paru yang dipengaruhi. Tetapi, jika sebagian besar paru-
paru yang terlibat, seseorang mungkin memiliki gejala-gejala berikut:
sesak napas
kelelahan
demam
nyeri dada pada sisi yang terkena
sianosis, warna biru di kulit menunjukkan bahwa jaringan kekurangan oksigen

Pencegahan
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin dapat mengurangi risiko mengalami kondisi ini dengan
berolahraga secara teratur dan dengan tidak merokok atau menghirup asap.
DEFINISI
Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara
(bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
SINDROMA LOBUS MEDIALIS
Sindroma lobus medialis merupakan atelektasis jangka panjang, dimana lobus media (tengah) dari paru-
paru kanan mengkerut. Penyebabnya biasanya adalah penekanan bronkus oleh suatu tumor atau
pembesaran kelenjar getah bening.
Paru-paru yang tersumbat dan mengkerut, dapat berkembang menjadi pneumonia yang tidak dapat sembuh
total dan peradangan kronis, jaringan parut dan bronkiektasis.
ATELEKTASIS PERCEPATAN
Atlektasis percepatan biasanya terjadi pada pilot pesawat tempur. Penerbangan dengan kecepatan tinggi
akan menutup saluran pernafasan yang kecil, menyebabkan alveoli (kantong udara kecil di paru-paru)
menciut.
MIKROATELEKTASIS TERSEBAR ATAU TERLOKALISASI
Pada keadaan ini, sistem surfaktan paru-paru terganggu. Surfaktan adalah zat yang melapisi alveoli dan
berfungsi menurunkan tegangan permukaan, sehingga mencegah pengkerutan.
Bila bayi prematur kekurangan surfaktan, mereka akan mengalami sindroma gawat pernafasan. Orang
dewasa juga bisa mengalami mikroatelektsis karena:
O terapi oksigen yang berlebihan
O infeksi berat dan luas (sepsis)
O faktor lainnya yang merusak lapisan alveoli.
PENYEBAB
Sebab utama dari atelektasis adalah penyumbatan sebuah bronkus. Bronkus adalah 2 cabang utama dari
trakea yang langsung menuju ke paru-paru. Penyumbatan juga bisa terjadi pada saluran pernafasan yang
lebih kecil.
Penyumbatan bisa disebabkan oleh adanya gumpalan lendir, tumor atau benda asing yang terhisap ke
dalam bronkus. Atau bronkus bisa tersumbat oleh sesuatu yang menekan dari luar, seperti tumor atau
pembesaran kelenjar getah bening.
Jika saluran pernafasan tersumbat, udara di dalam alveoli akan terserap ke dalam aliran darah sehingga
alveoli akan menciut dan memadat. Jaringan paru-paru yang mengkerut biasanya terisi dengan sel darah,
serum, lendir dan kemudian akan mengalami infeksi.
Faktor resiko terjadinya atelektasis:
O Pembiusan (anestesia)/pembedahan
O Tirah baring jangka panjang tanpa
O perubahan posisi
O Pernafasan dangkal
O Penyakit paru-paru.
GEJALA Atelektasis dapat terjadi secara perlahan dan hanya menyebabkan sesak nafas yang ringan.
Penderita sindroma lobus medialis mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, walaupun banyak yang
menderita batuk-batuk pendek.
Gejalanya bisa berupa:
O gangguan pernafasan
O nyeri dada
O batuk.
Jika disertai infeksi, bisa terjadi demam dan peningkatan denyut jantung, kadang-kadang sampai terjadi
syok (tekanan darah sangat rendah).
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Rontgen dada akan menunjukkan
adanya daerah bebas udara di paru-paru.
Untuk menentukan penyebab terjadinya penyumbatan mungkin perlu dilakukan pemeriksaan CT scan atau
bronkoskopi serat optik.
PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan dahak dari paru-paru dan kembali mengembangkan jaringan paru
yang terkena.
Tindakan yang biasa dilakukan:
O Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paru yang terkena kembali bisa mengembang
O Menghilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopi maupun prosedur lainnya
O Latihan menarik nafas dalam (spirometri insentif)
O Perkusi (menepuk-nepuk) dada untuk mengencerkan dahak
O Postural drainase
O Antibiotik diberikan untuk semua infeksi
O Pengobatan tumor atau keadaan lainnya.
O Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang, menyulitkan atau menyebabkan
perdarahan, maka biasanya bagian paru-paru yang terkena mungkin perlu diangkat Setelah penyumbatan
dihilangkan, secara bertahap biasanya paru-paru yang mengempis akan kembali mengembang, dengan atau
tanpa pembentukan jaringan parut ataupun kerusakan lainnya.
PENCEGAHAN
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya atelektasis:
O Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas dalam, batuk teratur dan
kembali melakukan aktivitas secepat mungkin. Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko
ini bisa diturunkan dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan.
O Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan pernafasan dangkal dalam
jangka lama, mungkin akan lebih baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu
pernafasannya. Mesin ini akan menghasilkan tekanan terus menerus ke paru-paru sehingga meskipun pada
akhir dari suatu pernafasan, saluran pernafasan tidak dapat menciut.

1
BAB
PEND
AHULUA
N

A.

Latar Belakang
Gangguan pada
system
pernapasan
merupakan
penyebab utama
morbiditas dan
mortalitas.Hal ini
dapat
disebabkan oleh
karena kelainan
paru bawaan
atau congenital,
infeksi pada
saluranpernapas
an sering terjadi
dibandingkan
dengan infeksi
pada system
organ tubuh
lain.Meskipun
atelektasis
sebenarnya
bukan
merupakan
penyakit, tetapi
ada kaitannya
denganpenyakit
parenkim paru.
Atelektasis
adalah istilah
yang berarti
pengembangan
paru-paru
yangtidak
sempurna dan
menerangkan
arti bahwa
alveolus pada
bagian paru-paru
yang
terserangtidak
mengandung
udara dan
kollaps.
Atelektasis
adalah
pengkerutan
sebagian atau
seluruh paru-
paru akibat
penyumbatan
saluran udara(
bronkus maupun
bronkeolus )
atau akibat
pernafasanyang
sangat
dangkal.Atelekta
sis berkenaan
dengan kolaps
dari bagian paru.
olaps ini dapat
meliputisubsegm
en paru atau
seluruh paru.
Atelektasis dapat
terjadi pada
wanita atau pria
dan dapatterjadi
pada semua ras.
Atelektasis lebih
sering terjadi
pada anak yang
lebih muda
daripada
anak yang lebih
tua dan
remaja.Stenosis
dengan
penyumbatan
efektif dari suatu
bronkus lobar
mengakibatkan
atelektasis(atau
kolaps) dari
suatu lobus, dan
radiograf akan
menunjukkan
suatu bayangan
yang
homogendengan
tanda
pengempisan
lobus. Secara
patologik, hampir
selalu ada pula
kelainan-
kelainanlain di
samping tidak
adanya udara
daripada lobus
dan posisi yang
disebabkannya
daripadadinding-
dinding alveolar
dan
bronkhiolar.Pem
eriksaan
radiologis dan
pemeriksaan

khusus lainnya
seperti
bronkoskopi
danbronkografi,
dapat
menentukan
atau menegakka
n diagnosis dari
atelektasis.
B.

Tujuan
1.

U
ntuk mengetahui
pengertian dan
penyebab dari
atelektasis2.

U
ntuk mempelajari
patofisiologi dan
manifestasi klinis
dari atelektasis3.

U
ntuk mempelajari
pemeriksaan
diagnostik dan
penatalaksanaan
dari
atelektasis.4.

U
ntuk mempelajari
tentang
penyimpangan
DM, prognosis
dan
pencegahan dari
atelektasis.

2
BAB


NSEP

PENY
A

T

A.

D
efinisi
Menurut kamus
kedokteran (Ed,
2005),
atelektasis
adalah
pengembangan
paru-paru
secaratak
sempurna pada
bayi baru lahir.
Meskipun
atelektasis
sebenarnya
bukan
merupakanpeny
akit,tetapi ada
kaitannya
dengan penyakit
parenkim
paru.Menurut
kamus
keperawatan
(Ed.17,penerbit
buku kedokteran,
EGC) atelektasis
adalahsejumlah
alveoli paru tidak
mengandung
udara akibat
kegagalan
ekspansi
(atelektasis
kongenital)atau
kegagalan
resorpsi udara
dari alveoli
(collapse).Atelekt
asis adalah
suatu kondisi di
mana paru-paru
tidak dapat
mengembang
secarasempurna
(Somantri,
2008).Atelektasis
adalah suatu
kondisi di mana
paru-paru tidak
dapat
mengembang
secarasempurna
(somantri,
2008).Atelektasis
adalah istilah
yang berarti
pengembangan
paru yang tidak
sempurna
danmenyiratkan
arti bahwa
alveolus pada
bagian paru
yang terserang
tidak
mengandung
udara
dankolaps.
(eperawatan
Medikal
Bedah,vol.2,pen
erbit buku
kedokteran.EGC.
2002).Jadi,
atelektasis
merupakan
suatu keadaan
kolaps, dimana
paru-paru tidak
dapatmengemba
ng secara
sempurna,
tepatnya pada
alveolus/alveoli
paru yang tidak
mengandunguda
ra.
B.

E
tiologi
Sebab utama
dari atelektasis
adalah
penyumbatan
sebuah bronkus.
Penyumbatan
juga bisaterjadi
pada saluran
pernafasan yang
lebih kecil.
Penyumbatan
bisa disebabkan
oleh
adanyagumpala
n lendir, tumor
atau benda
asing yang
terhisap ke
dalam bronkus.
Atau bronkus
bisatersumbat
oleh sesuatu
yang menekan
dari luar, seperti
tumor atau
pembesaran
kelenjar
getahbening.
Jika saluran
pernafasan
tersumbat, udara
di dalam alveoli
akan terserap ke
dalam
alirandarah
sehingga alveoli
akan menciut
dan
memadat.Pada
atelektasis
absorbsi,
obstruksi saluran
nafas
menghambat
masuknya udara
kedalamalveolus
yang terletak di
distal terhadap
sumbatan.
Atelektasis
absorbsi dapat
disebabkan
olehobstruksi
bronkus intrinsik
atau ekstrinsik.
bstruksi
intrinsik paling
sering
disebabkan oleh

3
sekret atau
eksudat yang
tertahan.
Tekanan
ekstrinsik pada
bronkus
biasanya
disebabkan
olehneoplasama,
pembesaran
kelenjar getah
bening
aneurisma atau
jaringan
parut.Pada
atelektasis
tekanan
diakibatkan oleh
tekanan
ekstrinsik pada
semua bagian
paru ataubagian
dari paru,
sehingga
mendorong
udara keluar dan
mengakibatkan
kolpas. Sebab-
sebabyang
paling sering
adalah efusi
pleura,
pneumotoraks,
atau peregangan
abdominal
yangmendorong
diapragma
keatas.
Atelektasis
tekanan lebih
jarang terjadi di
bandingkan
denganatelektasi
s absorbsi.
C
.

P
atofisiologi
Pada atelektasis
absorpsi terjadi
obstruksi di
saluran nafas.
bstruksi ini
akan
menghambatma
suknya udara ke
dalam alveolus
yang terletak
distal atau jauh
dari sumbatan.
U
dara
yangterdapat di
dalam alveolus
tersebut
diabsorpsi sedikit
demi sedikit ke
dalam aliran
darah,sehingga
menyebabkan
alveolus kolaps.
U
ntuk
mengembangka
n alveolus yang
kolaps
totaldiperlukan
tekanan udara
yang lebih besar,
seperti halnya
seseorang harus
meniup balon
untuk mengemb
angkannya.Berb
eda dengan
atelektasis
absorpsi, pada
atelektasis
kompresi
(tekanan) terjadi
akibatadanya
tekanan
ekstrinsik pada
bagian paru,
sehingga
mendorong
udara keluar dan
menyebabkanba
gian tersebut
kolaps. Tekanan
ini biasa terjadi
akibat efusi
pleura,
pneumotoraks
atauperegangan
abdominal yang
mendorong
diafragma ke
atas.
D
.


lasifikasi
Atelektasis
1.

Atelektasis
AbsorpsiTerjadi
akibat adanya
obstruksi pada
saluran nafas
seperti bronkhial
atau
bronkhiolus.2.

Atelektasis
ompresiTerjadi
akibat adanya
kompresi atau
tekanan dari luar
paru yang dapat
mengakibatkann
yakolaps.
E
.

Manifestasi

linik
Atelektasis
dapat terjadi
secara perlahan
dan hanya
menyebabkan
sesak nafas
yangringan.Pend
erita sindroma
lobus medialis
mungkin tidak
mengalami
gejala sama
sekali,walaupun
banyak yang
menderita batuk-
batuk pendek.
y

dispnea dengan
pola nafas cepat
dan dangkal

4
y

Takikardi
y

Sianosis
y

temperatur tinggi
y

penurunan
kesadaran atau
syok
y

Bunyi perkusi
redup
y

Pada atelektasis
yang luas bising
nafas
akan melemah
atau sama sekali
tidak terdengar
y

terdapat
perbedaan gerak
dinding thorak,
gerak sela iga
dan diafragma
y

Pada perkusi
mungkin batas
jantung dan
mediastinum
akan bergeser,
letak diafragma
mungkin
meninggi.

.


omplikasi
Atelektasis yang
berkepanjangan
dapat
menyebabkan
penggantian
jaringan paru
yangterserang
dengan jaringan
fibrosis dan juga
atelektasis dapat
menyebabkan
pirau
(jalanpengalihan
) intrapulmonal
(perfusi ventilasi)
dan bila meluas,
dapat menyebab
kan hipoksemia.
G.

P
emeriksaan
D
iagnostik
Diagnosis
biasanya
ditegakkan
berdasarkan
klinis dan
gambaran
radiologis yang
jelas
dariberkurangny
a ukuran paru-
paru
(digambarkan
dengan adanya
penarikan tulang
iga,
peninggiandiafra
gma,
penyimpangan
dari trakea,
jantung dan
mediastinum dan
sela lobus
kehilangan
udara,di celah
interlobus
menjadi
bergeser atau
tidak pada
tempatnya, dan
densitas pada
lobus
menjadilebih
opak, seperti
pada bronkus,
pembuluh darah
kelenjar limfe
menjadi tidak
beraturan.
Danpemeriksaan
khusus misalnya
dengan
bronkoskopi dan
bronkografi,
dapat degan
tepatmenetukan
cabang bronkus
yang tersumbat.
H.

P
enatalaksanaan
Penatalaksaan
Atelektasis
meliputi langkah
atau tindakan
sebagai berikut:.

Medisa.

Pemeriksaan
bronkoskopib.

Pemberian
oksigenasic.

Pemberian terapi
simtomatis (anti
sesak,
bronkodilator,
antibiotik
dankortikosteroid
)

5
d.


isioterafi
(masase atau
latihan
pernapasan)e.

Pemeriksaan
bakteriolo.

eperawatana.

Teknik batuk
efektif b.

Pegaturan posisi
secara teratur c.

Melakukan
postural drainase
dan perkusi
dadad.

Melakukan
pengawasan
pemberian
medikasi secara
teratur
G.

P
encegahan
U
paya
pencegahan
dapat dilakukan
dengan cara
sebagai
berikut:1)

Anjurkan untuk
nafas dalam dan
batuk efektif
untuk mencegah
penumpukansekr
esi dan untuk
mengeluarkan
eksudat.2)

Posisi pasien
sering diubah,
terutama dari
posisi supinasi
ke posisi tegak,
untuk meningkat
kan ventilasi dan
pencegahan
penumpukan
sekret.3)

Tingkatkan
ekspasi dada
yang sesuai
selama
pernapasan
untuk memenuhi
paru-paru
dengan udara
secara
keseluruhan.4)

Berikan opiod
dan sedatif
secara bijaksana
untuk mencegah
depresi
pernapasan.5)

Lakukan suksion
untuk
membuang
sekresi
trakeobronkial6)

Lakukan
drainase postural
dan perkusi
dada7)

Anjurkan
ambulasi dini8)

Ajarkan teknik
yang sesuai
untuk spirometri
insentif.9)

Setelah
menjalani
pembedahan,
penderita harus
didorong untuk
bernafas
dalam,batuk
teratur dan
kembali
melakukan
aktivitas secepat
mungkin.10)

Seseorang
dengan kelainan
dada atau
keadaan
neurologis yang
menyebabkanpe
rnafasan
dangkal dalam
jangka lama,
mungkin akan
lebih baik bila
menggunakanal
at bantu mekanis
untuk membantu
pernafasannya.
Mesin ini akan
menghasilkantek
anan terus-
menerus ke
paru-paru,
sehingga
meskipun pada
akhir dari
suatupernafasan
, saluran
pernafasan tidak
dapat
menciut.Pengob
atan pada
atelektasis juga
dapat dilakukan.
Tujuan
pengobatan
adalah
mengeluarkanda
hak dari paru-
paru dan kembali
mengembangka
n jaringan paru
yang terkena.
Tindakan
yangbiasa
dilakukan :

6
y

Berbaring pada
sisi paru-paru
yang sehat
sehingga paru-
paru yang
terkena
kembalibisa
mengembang
y

Menghilangkan
penyumbatan,
baik melalui
bronkoskopi
maupun
prosedur lainnya
y

Latihan menarik
nafas dalam (
spirometri
insentif )
y

Perkusi
(menepuk-
nepuk) dada
untuk
mengencerkan
dahak
y

Postural
drainase
y

Antibiotik
diberikan untuk
semua infeksi
y

Pengobatan
tumor atau
keadaan lainnya
y

Pada kasus
tertentu, jika
infeksinya
bersifat menetap
atau berulang,
menyulitkan
ataumenyebabk
an perdarahan,
maka biasanya
bagian paru-paru
yang terkena
mungkinperlu
diangkatSetelah
penyumbatan
dihilangkan,
secara bertahap
biasanya paru-
paru yang
mengempisakan
kembali
mengembang,
dengan atau
tanpa
pembentukan
jaringan parut
ataupun
kerusakanlainny
a.H.

P
rognosis
Pada umumnya
atelektasis dapat
hilang jika
penyebab
obstruksi telah
dihilangkan
kecualijika ada
infeksi sekunder.
Cepat lambatnya
pnyembuhan
tergantung pula
pada luasnya
daerahatelektasi
s dan
atelektasis.
Atelektasis pada
umumnya
mudah terjadi
infeksi, karena
gerakanmukosili
er pada bronkus
yang
bersangkutan
terganggu,
sehingga efek
batuk tidak
bekerja.
Jikainfeksi ini
berlangsung
lebih lanjut,
dapat pula
mengakibatkan
bronkiektasis
atau abses paru

7
BAB A
S
UHA
N


EPER
AWATA
N
A.

P
engkajian
Pengkajian
mencakup
pengumpulan
informasi tentang
gejala-gejala
terakhir juga
manifestasipeny
akit sebelumnya,
serta pengkajian
secara fisik.Pem
eriksaan thoraks
yang cermat,
yang mencakup
inspeksi, palpasi,
perkusi dan
auskultasi,sering
kali
menunjukkan
diagnosis
kelainan paru
yang terjadi.
Hasil
pemeriksaan
fisik
padaatelektasis
(obstruksi
lobaris) yang
sering ditemukan
adalah :
y

nspeksi berkur
angnya gerakan
pada sisi yang s
akiT
y

Palpasi fremitu
s berkurang, trak
ea dan jantung b
ergeser ke arah
sisiyang sakit
y

Perkusi pekak
atau datar
y

Auskustasi
suara pernapasa
n tidak terdengar
.Berikut ini
adalah daftar
pertanyaan yang
bisa digunakan
sebagai
pedoman
untuk mendapatk
an riwayat
kesehatan yang
jelas dari proses
penyakit :
y

Sudah berapa
lama pasien
mengalami
kesulitan
pernapasan ?
y

Apakah aktivitas
meningkatkan
dispnea? Jenis
aktivitas apa?
y

Berapa jauh
batasan pasien
terhadap
toleransi
aktivitas?
y

apan selama
siang hari pasien
mengeluh paling
letih dan sesak
napas?Data
tambahan
dikumpulkan
melalui
observasi dan
pemeriksaan;
pertanyaan yang
patutdipertimban
gkan untuk
mendapatkan
data lebih lanjut
termasuk :
y

Berapa frekuensi
nadi dan
pernapasan
pasien?
y

Apakah
pernapasan
sama dan tanpa
upaya?
y

Apakah pasien
mengkonstriksi
otot-otot
abdomen selama
inspirasi?
y

Apakah pasien
menggunakan
otot-otot aksesori
pernapasan
selama
pernapasan?
y

Apakah tampak
sianosis?
y

Apakah vena
leher pasien
tampak
membesar?
y

Apakah pasien
mengalami
edema perifer?
y

Apakah pasien
batuk?
y

Apa warna,
jumlah dan
konsistensi
sputum pasien?
y

Bagaimana
status sensorium
pasien?

8
B.

D
iagnosa

eperawatan
1.

Pola nafas tak
efektif
berhubungan
dengan
perubahan
tekanan paru2.

Gangguan
pertukaran gas
berhubungan
dengan kolaps
alveoli3.

ntoleran
aktivitas
berhubungan
dengan sesak 3.

ntervensi
1)

Pola nafas tak
evektif
berhubungan
dengan
perubahan tekan
parua.

Mengidentifikasi
etiologi atau
faktor pencetus,
contoh kolaps
spontan,
trauma,keganas
an, inveksi,
komplikasi
ventilasi
mekanik.b.

Evaluasi fungsi
pernafasan,
catat kecepatan
atau pernafasan
serak,
dispeaneterjadin
ya sianosisi
perubahan tanda
vital.c.

Awasi
kesesuaian pola
pernafasan bila
menggunakan
ventilasi
mekanik 2)

Gangguan
pertukaran gas
berhubungan
dengan kolaps
alveolia.

Catat frekuinsi
dan kedalaman
pernafasan,
penggunaan otot
bantu, nafas
bibir b.

Auskultasi bunyi
nafas untuk
penurunan aliran
udara dan
adanya bunyi
tambahan.c.

Tinggikan kepala
tempat tidur,
bantu pasien
untuk memilih
posisi yang
mudahuntuk
bernapas.d.

Awasi tanda
vitale.

Berikan oksigen
dengan metode
yang tepat3)

ntoleran
Aktivitas
berhubungan
dengan sesak a.

Evaluasi respon
pasien terhadap
aktivitas catat
laporan
diseapnu,
peningkatankele
mahan atau
kelelahan dan
perubahan tanda
vital selama dan
setelah
aktivitas.b.

Berikan
lingkungan yang
tenang dan
batasi
pengunjung
selam fase akut
sesuaiindikasi.c.

Bantu pasien
memili posisi
yang nyaman
untuk istirahat
untuk istieahat
dan tidur.4.

R
asional
1.

Pola napas tak
efektif
berhubungan
dengan
perubahan
tekanan paru.a.

Pemahaman
penyebab kolaps
paru perlu untuk
pemasangan
selang dada
yang tepatdan
memilih tindakan
terapeutik lain.b.

Distres
pernapasan dan
perubahan tanda
vital dapat terjadi
sebagai akibat
setresfisiologi
dan nyeri

9
c.

esulita
bernapas
dengan
ventilator dan
peningkatan
tekanan jalan
napas
didugamemburu
knya
kondisi/terjadiny
a komplikasi.2.

Gangguan
pertukan gas
berhubungan
dengan kolaps
alveolia.

Berguna dalam
evaluasi derajat
distres
pernapasan atau
kronisnya proses
penyakitb.

Bunyi napas
mungkin redup
karena
penurunan aliran
udara atau area
konsolidasi.c.

Pengiriman
oksigen dapat
diperbaiki
dengan posisi
duduk tinggi dan
latihan
napasuntuk
menurunkan
kolaps jalan
napas,dispnea
dan kerja
napas.d.

Takikardia,
distrima dan
perubahan TD
dapat
menunjukkan
efek
hipoksemiasiste
mik pada fungsi
jantung.e.

Dapat
memperbaiki /
mencegah
memburuknya
hipoksia.3.

ntoleran
aktivitas
berhubungan
dengan sesak a.

Menetapkan
kemampuan/keb
utuhan pasien
dan
memudahkan
pilihan
intervensi.b.

Menurunkan
setres dan
rangsangan
berlebihan,
meningkatkan
istirahat.c.

Pasien mungkin
nyaman dengan
kepala tinggi,
tidur dikursi, atau
menunduk kede
pan meja atau
bantal.

10
BAB V

PEN
UTU
P

A.


esimpulan
Jadi, atelektasis
merupakan
suatu keadaan
kolaps, dimana
paru-paru tidak
dapatmengemba
ng secara
sempurna,
tepatnya pada
alveolus/alveoli
paru yang tidak
mengandunguda
ra.Etiologi
atelektasis
merupakan
akibat suatu
kelainan paru
yang dapat
disebabkan
bronkusyang
tersumbat,
tekanan ekstra
pulmonary,
paralisis,
hambatan gerak
pernafasan oleh
efusipleura.
Pada umumnya
atelektasis yang
terjadi pada
penyakit
tuberculosis,
limfoma,
neoplasma,asma
dan penyakit
yang disebabkan
infeksi misalnya
bronchitis,
bronkopmeumon
ia, dan lain-lain
jarang
menimbulkan
gejala klinis yang
jelas, kecuali jika
ada obstruksi
pada bronkus
utama.Jika
daerah atelektsis
itu luas dan
terjadi sangat
cepat akan
terjadi dispnea
dengan
polapernapasan
yang cepat dan
dangkal,
takikardi dan
sering sianosis,
temperatur yang
tinggi, danjika
berlanjut akan
menyebabkan
penurunan
kesadaran atau
syok.
B.

S
aran
Atelektasis
merupakan
penyakit yang
harus ditangani
dengan cepat
dan tepat
karenasebagian
angka mortalitas
dari penyakit
gangguan pola
nafas adalah
penyakit
atelektasis.Pena
nganan yang
baik dan
pendiagnosaan
yang tepat akan
memberiakan
ketepatan
dalampencegah
an penyakit ini.

%%$
$
A.PENGERTA
NAtelektasis a
dalah pengkeru
tan sebagian at
au seluruh par
u-
paruakibat pen
yumbatan salur
an udara (
bronkus
maupun
bronkIoIus
) atauakibat
pernafasan
yang sangat
dangkal.B.PEN
YEBABSebab
utama dari
atelektasis
adalah
penyumbatan
sebuah
bronkus.Bronku
s adalah dua
cabang utama
dari trakea yang
langsung
menuju keparu-
paru.Jika salur
an pernafasan
tersumbat, uda
ra di dalam alv
eoli akanterser
ap ke dalam ali
ran darah sehi
ngga alveoli ak
an menciut da
nmemadat.Jarin
gan paru-paru
yang mengkeru
t biasanya
terisi dengan se
l darah,serum,
lendir
dan kemudian
akan
mengalami
infeksi.C.PAT
SLG1.A
tel ektasi s Ba
waan (Neonat
urum)Atelektas
is bawaan
adalah
atelektasis
yang terjadi
sejak
lahir,dimana
paru-paru tidak
dapat
berkembang
secara
sempurna.
Terjadipada ba
yi (aterm/prem
atur) yang dila
hirkan dalam k
ondisi telahme
ninggal (still
born) atau lahir
dalam keadaan
hidup lalu
bertahanhanya
beberapa hari
dengan
pernapasan
buruk. Paru-
paru
tampakpadat,
kempis, dan
tidak berisi
udara.Atelektas
is Resorbsi
yaitu kondisi
bayi yang
mampu
bernapasdeng
an baik, tetapi
terjadi hambat
an pada jalan
napas yangme
ngakibatkan u
dara dalam alv
eoli diserap se
hingga alveolu
smengempis
kembali (timbul
pada penyakit
membran
hyaline).

Atelektasis
Didapata . A t e
l e k t a s i s o b
s t r u k s i Terja
di akibat
adanya obtruksi
total pada jalan
napas, mulai
darilaring
sampai dengan
bronkhiolus.
Udara dalam
alveolus
diserapsampai
rongga alveolus
kolaps. aktor
lain penyebab
atelektasisadal
ah melemahnya
gerakan napas
(otot
parasternal/diafr
agma).Atelektas
is obstruksi
terjadi dapat
terjadi pada
pasien dengan
:1)Asma
bronkhial2)Bro
nkhitis
kronis3)Bronk
hiektasis4)Asp
irasi benda
asing5)Pasca
bedah6)Aspira
si darah
beku7)Neoplas
ma
bronkhusondi
si lain yang da
pat menyebabk
an atelektasis
obstruksiantara
lain: usia
(sudah tua atau
usia anak-anak)
dan kondisi
tubuhdengan k
esadaran men
urun (pengaru
h anestesi ) ya
ngmengakibatk
an kelemahan
otot-
otot napas sehi
ngga tidak dap
atmengeluarkan
sumbatan pada
jalan
napas.Gejala
klinis : dispnea,
sianosis dan
kolaps, bagian
dada
yangatelektasis
tidak bergerak,
dan pernapasan
terdorong ke
arah yang

sakit. Pada
pemeriksaan
foto thoraks
didapatkan
bayangan
padatserta
diafragma
menonjol ke
atas.
b
Atelektasis
kompresiTerjadi
akibat adanya
tekanan dari
luar. Tekananny
a dapat
bersifat:1 )
M e n y
e l u r u
h ( C o
m p l e t
e ) a ) T e r j
a d i b i l a t e k
a n a n b e s a r
d a n me r a t
a . b ) T e r j a d i
p a d a
: h i d r o t h o r
a k s ,
h e mo t h o r a
k s , empiema,
dan
pneumothoraks.
c ) T e r j a d i t
e r u t a m a p
a d a b a g i a n
b a s a l . 2
) S e b
a g i a
n ( P
a r t i
a l ) a ) T
e r j a d i b i l a
t e k a n a n h a
n y a t e r l o k
a l i s a s i (sete
mpat)b ) T e r j
a d i m i s a l
n y a p a d a
: t u m o r d
a n kardiomegal
i3. Si ndr oma
Lobus Medi al
i sSindroma
lobus medialis
merupakan
atelektasis
jangka panjang,
dimana lobus
media (tengah)
dari paru-
paru kanan me
ngkerut.Penye
babnya
biasanya
adalah
penekanan
bronkus oleh
suatu
tumor atau
pembesaran
kelenjar getah
bening.Paru-
paru yang
tersumbat dan
mengkerut,
dapat
berkembangme
njadi
pneumonIu
yang tidak
dapat sembuh
total dan
peradangankro
nis, jaringan
parut dan
bronkiektasis.4.
At el ekt asi s
Per cepat anAt
elektasis perce
patan biasanya
terjadi pada pil
ot pesawattem
pur.Penerbang
an dengan kec
epatan tinggi
akan menutup
saluranpernafa
san yang kecil,
menyebabkan
uIveoII
(kantong udara
kecil diparu-
paru)
menciut.5.Mikr
oatelektasis T
ersebar atau T
erlokalisasiPa
da keadaan ini
,
sIsLem
surIukLun
paru-
paru terganggu.
Surfaktan
adalah zat yang
melapisi alveoli
dan berfungsi
menurunkanteg
angan
permukaan,
sehingga
mencegah
pengkerutan.D.
GEJALA LN
SAtelektasis
dapat terjadi se
cara perlahan d
an hanya meny
ebabkansesak
nafas yang ring
an. Penderita s
indroma lobus
medialis mung
kintidak
mengalami
gejala sama
sekali,
walaupun
banyak yang
menderitabatuk
-batuk
pendek.Gejalan
ya bisa berupa :
gangguan
pernapasan,
nyeri dada,
batuk.
Jikadisertai infe
ksi, bisa terjadi
demam dan pe
ningkatan deny
ut jantung,kada
ng-kadang
sampai terjadi
syok
(tekanan darah
sangat
rendah).1.Makr
oskopis, paru-
paru yang
kolaps tampak
cekung,
berwarnamera
h kebiruan,
padat dan
pleura pada
daerah
tersebut menge
rut.2.Mikrosko
pis, alveolus y
ang menyemp
it tampak seb
agai
celahyang
memanjang.
Terdapat
sumbatan pada
pembuluh
darah
septumalveolus
.E.ATR
RES

Pembiusan (
unesLesIu
)/pembedahan2
.Tirah
baring jangka
panjang tanpa
perubahan
posisi

3.Pernafasan
dangkal

Penyakit paru-
paru

.DAGNSA

Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan
gejala dan
hasil pemeriksa
anfisik.Rotngen
dada akan
menunjukkan
adanya daerah
bebas udara di
paru-paru.

Untuk
menentukan
penyebab
terjadinya peny
umbatan
mungkinperlu
dilakukan peme
riksaan
% scun
atau
bronkoskopI
seruL opLIk
.G.PENGBAT
ANTujuan
pengobatan
adalah
mengeluarkan
dahak dari
paru-paru
dankembali
mengembangka
n jaringan
paru yang
terkena.Tindaka
n yang biasa
dilakukan
:1.Berbaring
pada sisi paru-
paru yang
sehat sehingga
paru-paru
yangterkena
kembali
bisa mengemba
ng2.Menghilan
gkan
penyumbatan,
baik melalui
bronkoskopi
maupunprosed
ur lainnya

Latihan menarik
nafas dalam (
spIromeLrI
InsenLII
)

PerkusI
(menepuk-
nepuk)
dada untuk
mengencerkan
dahak

PosLuruI
druInuse
6.Antibiotik dib
erikan untuk se
mua infeksi7.P
engobatan tum
or atau keadaa
n lainnya.8.Pad
a kasus
tertentu,
jika infeksinya
bersifat meneta
p atau berulan
g,menyulitkan
atau
menyebabkan
perdarahan,
maka biasanya
bagianparu-
paru yang
terkena
mungkin perlu
diangkatSetelah
penyumbatan
dihilangkan, se
cara bertahap b
iasanya paru-
paru yang
mengempis
akan kembali
mengembang,
dengan atau
tanpapembentu
kan jaringan
parut ataupun
kerusakan
lainnya.H.PEN
CEGAHAN1.S
etelah menjala
ni pembedaha
n, penderita ha
rus didorong u
ntukbernafas
dalam, batuk
teratur dan
kembali
melakukan
aktivitas
secepatmungki
n.Meskipun
perokok
memiliki resiko
lebih besar,
tetapi resiko ini
bisaditurunkan
dengan berhen
ti merokok dala
m 6-
8 minggu sebel
umpembedaha
n.2.Seseorang
dengan kelain
an dada atau k
eadaan neurol
ogis yangmeny
ebabkan
pernafasan
dangkal dalam
jangka lama,
mungkin
akanlebih baik
bila mengguna
kan alat bantu
mekanis untuk
membantupern
afasannya.
Mesin ini akan
menghasilkan
tekanan terus
meneruske
paru-paru
sehingga
meskipun pada
akhir dari suatu
pernafasan,salu
ran pernafasan
tidak dapat
menciut.


ALelekLasls pada pulmo dexLra
Pemeriksaan bronkoskopi harus segera dilakukan, apabila atelektasis terjadi karena
penyumbatan oleh benda asing. Juga harus dilakukan terhadap atelektasis yang terisolasi
dan telah berlangsung lama. Pada saat itu sekaligus dilakukan penghisapan lendir yang
menyumbat bronkus tersebut. Pada pemeriksaan dengan bronkoskop fiberoptik selain
penghisapanl endir, sekaligus dilakukan pengambilan benda asing yang menyumbat
bronkus atau biopsy terhadap jaringan yang menyumbat yang dicurigai sebagai penyebab
obstruksi.

Pengobatan
Mengeluarkan dahak dari paru-paru dan kembali mengembangkan jaringan paru
yang terkena. Tindakan yang dilakukan:
O Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paruyang terkena kembali
bisa mengembang
O Mehilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopimaupun prosedur lainnya
O Latihan menarik nafas dalam
O Perkusi dada untuk mengencerkan dahak
O Antibiotik diberikan untuk semua infeksi
O Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang, menyulitkan
atau menyebabkan perdarahan, maka biasanya bagian paru-paru yang terkena mungkin
perlu diangkat
O Setelah penyumbatan dihilangkan, secara bertahap biasanya paru-paru yang
mengempis akan kembali mengembang, dengan atau tanpa pembentukan jaringan parut
ataupun kerusakan lainnya.

PencegahanateIektasis:
O Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas dalam,
batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas secepat mungkin.
O Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisa diturunkan
dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan.
O Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan
pernafasan dangkal dalam jangka lama, mungkin akan lebih baik bila menggunakan alat
bantu mekanis untuk membantu pernafasannya. Mesin ini akan menghasilkan tekanan
terus menerus ke paru-paru sehingga meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran
pernafasan tidak dapat menciut.

Você também pode gostar