Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DEFINISI
Pemeriksaan gas darah dan PH digunakan sebagai pegangan dalam penanganan pasien-pasien
penyakit berat yang akut dan menahun. Pemeriksaan gas darah dipakai untuk menilai:
Keseimbangan asam basa dalam tubuh, Kadar oksigenasi dalam darah, Kadar
karbondioksida dalam darah
Ukuran-ukuran dalam analisa gas darah:
- PH normal 7,35-7,45
- Pa CO2 normal 35-45 mmHg
- Pa O2 normal 80-100 mmHg
- Total CO2 dalam plasma normal 24-31 mEq/l
- HCO3 normal 21-30 mEq/l
- Base Ekses normal -2,4 s.d 2,3
- Saturasi O2 lebih dari 90.
Pemeriksaan analisa gas darah dikenal fuga dengan nama pemeriksaan 'ASTRUP`, yaitu
suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteri. Lokasi pengambilan
darah yaitu. Arteri radialis, A. brachialis, A. Femoralis.
!#SEDU#!ENGAMBILANGASDA#AHA#%E#I
A. Alat
- Spuit gelas atau plastik 5 atau 10 ml
- Botol heparin 10 ml, 1000 unit/ml (dosis-multi)
- Jarum nomor 22 atau 25
- Penutup udara dari karet
- Kapas alcohol
- Wadah berisi es (baskom atau kantung plastik)
- Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi:
a. Nama, tanggal dan waktu
b. Apakah menerima O2 dan bila ya berapa banyak dan dengan rute apa
I. Suhu
B. Tekhnik
1. Arteri radialis umumnya dipakai meskipun brakhialis juga dapat digunakan
2. Bila menggunakan pendekatan arteri radialis lakukan tes Allen`s. Secara terus
menerus bendung arteri radialis dan ulnaris. Tangan akan putih kemudian pucat.
Lepaskan aliran arteri ulnaris. Tes allen`s positiI bila tangan kembali menjadi
berwarna merah muda. Ini meyakinkan aliran arteri bila aliran arteri radialis tidal
paten
3. Pergelangan tangan dihiperekstensikan dan tangan dirotasi keluar
a. Penting sekali untuk melakukan hiperekstensi pergelangan tangan
biasanya menggunakan gulungan handuk untuk melakukan ini
b. Untuk pungsi arteri brakialis, siku dihiperekstensikan setelah
Meletakkan handuk di bawah siku
1. 1 ml heparin diaspirasi kedalam spuit, sehingga dasar spuit basah dengan heparin, dan
kemudian kelebihan heparin dibuang melalui jarum, dilakukan perlahan sehingga
pangkal jarum penuh dengan heparin dan tak ada gelembung udara
2. Arteri brakialis atau radialis dilokalisasi dengan palpasi dengan jari tengah dan jari
telunjuk, dan titik maksimum denyut ditemukan. Bersihkan tempat tersebut dengan
kapas alcohol
3. Jarum dimasukkan dengan perlahan kedalam area yang mempunyai pulsasi penuh. Ini
akan paling mudah dengan memasukkan jarum dan spuit kurang lebih 45-90 derajat
terhadap kulit
4. Seringkali jarum masuk menembus pembuluh arteri dan hanya dengan jarum ditarik
perlahan darah akan masuk ke spuit
5. Indikasi satu-satunya bahwa darah tersebut darah arteri adalah adanya pemompaan
darah kedalam spuit dengan kekuatannya sendiri
Bila kita harus mengaspirasi darah dengan menarik plunger spuit ini kadang-kadang
diperlukan pada spuit plastik yang terlalu keras sehingga tak mungkin darah tersebut positiI
dari arteri.Hasil gas darah tidak memungkinkan kita untuk menentukan apakah darah dari
arteri atau dari vena
1. Setelah darah 5 ml diambil, jarum dilepaskan dan petugas yang lain menekan area
yang di pungsi selama sedikitnya 5 menit (10 menit untuk pasien yang mendapat
antikoagulan)
2. Gelembung udara harus dibuang keluar spuit. Lepaskan jarum dan tempatkan penutup
udara pada spuit. Putar spuit diantara telapak tangan untuk mencampurkan heparin
3. Spuit diberi label dan segera tempatkan dalam es atau air es, kemudian dibawa
kelaboratorium
ANALISA
Jenis gangguan asam basa PH Total CO2 PCO2
Asidosis respiratorik tidak terkonpensasi
Alkalosis respiratorik tidak terkonIensasi
Asidosis metabolic tidak terkonIensasi
Alkalosis metabolic tidak terkonIensasi
Asidosis respiratorik kompensasi alkalosis
metabolic
Alkalosis respiratorik kompensasi asidosis
metabolic
Asidosis metabolic kompensasi alkalosis
respiratorik
Alkalosis metabolic kompensasi asidosis
respiratorik
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Normal
Rendah
Normal
Normal
Rendah
Tinggi