Você está na página 1de 3

Analisis Pembangunan Ekonomi

Pakistan Ban Banglauesh


Uleb :Haidir Aulia Reizaputra Npm: Dosen : Ben
Satriatna

Dalam analisis Perbandingan pembangunan ekonomi Pakistan dan Bangladesh ini
saya akan menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Human Development
Index HDI) yang biasa digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. Indeks ini berIungsi sebagai indikator makroekonomi yang dapat
memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan
pembangunan ekonomi. Karena apabila suatu analisi hanya melihat besarnya pendapatan
nasional sebagai variabel tolak ukur utama kesuksesan perekonomian negara tanpa diikuti
oleh peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat hal ini sangat naiI. Satu Hal yang saya
yakini ialah bahwa suatu negara dengan Pendapatan Nasional yang besar belum tentu
menggambarkan pembangunan ekonomi di Negara tersebut berjalan dengan baik.
Berdasar pada hal ini saya akan menggunakan indikator IPM yang dikembangkan oleh
UNDP sejak tahun 1990 untuk menganalisis perbandingan pembangunan ekonomi yang
terjadi di Pakistan dan Bangladesh. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada angka rata-
rata harapan hidup pada umur satu tahun dan angka kematian bayi, persentase melek
huruI masyarakat, dan tingkat pendapatan riil masyarakat. Dalam indeks ini, angka rata-
rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat menggambarkan status gizi anak dan
ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan
kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruI, dapat
menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil
pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya
status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh
para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas
manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai
ukuran kuantitas manusia.





Pakistan memiliki Pendapatan PPP yang telah di sesuaikan Sebesar $1940 lebih besar
dibandingkan dengan Bangladesh yang sebesar $ 1.700. Dari sisi ini Pakistan bisa dibilang
lebih baik dari Bangladesh. Namun Apabila melihat trend pertumbuhan ekonomi yang
mengalami penurunan sejak 50 tahun terakhir yang dialami Pakistan (2,2 pertahun),
Penurunan pertumbuhan ekonomi yang ada di Pakistan terutama diakibatkan oleh buruknya
indikator indikator sosial yang ada di Pakistan. Sementara itu apabila kita melihat
Bangladesh yang sekarang memiliki laju pertumbuhan Ekonomi sebesar 4 pertahun,
Apabila kecenderungan ini terus terjadi,bukan tidak mungkin Bangladesh dapat menyusul
besaran PPP Pakistan di tahun tahun yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang
dialami Bangladesh nampaknya akan di uji melalui tantangan kebijakan UU multiIiber
arrangement yang membatasi Kuota Ekspor Tekstil Bangladesh . Dengan adanya penerapan
UU ini bangladesh dikhawatirkan kehilangan setengah pangsa pasarnya ke negara Cina.
Apabila kita melihat dari sisi jumlah orang yang mengalami kemiskinan, Bangladesh berada
di atas Pakistan. Hal ini berdasar pada survei yang dilakukan bank dunia bahwa jumlah
orang yang berpendapatan kurang dari 1 $ di Pakistan ada sebanyaka 31 sedangkan di
Bangladesh hanya 29 . Dari Segi Pendidikan Bangladesh lebih unggul dibandingkan
dengan Pakistan. Ini disebabkan di Pakistan sebagian besar guru dipekerjakan karena alasan
politik bukan karena kualitasnya. Melihat dari tingkat pendaItaran murid ke sekolah saja
Bangladesh mengalami kemajuan yang cukup pesat dibandingkan Pakistan yaitu sebesar
54 berbanding 37 . Padahal dulu sekolah merupakan hal yang mewah di Bangladesh,dari
persentasi ini saja kita dapat melihat bahwa pembangunan dan tingkat kepedulian terhadap
sektor pendidikan yang diberikan oleh pemerintah Bangladesh terhadap masyarakatnya
sangat tunggi bandingkan dengan Pakistan yang hanya memberi jatah kurang dari 2 dari
jumlah GDP nya (Indonesia 20). Dari sisi tingkat harapan hidup Bangladesh sedikit lebih
baik daripada Pakistan. Tingkat kematian balita Bangladesh mengalami penurunan dari 144
perseribu menjadi 89 perseribu dibandingkan Pakistan sebesar 126 perseribu. Indeks
pembangunan manusia di Bangladesh mengalami peningkatan dari sebesar 0,417 menjadi
0,509 sedangkan Pakistan hanya sebesar 0,444.



esimpulan
.
Berdasarkan kepada data diatas tentang angka rata-rata harapan hidup pada umur satu
tahun dan angka kematian bayi, persentase melek huruI masyarakat, dan tingkat
pendapatan riil masyarakat yang terjadi di Pakistan dan Bangladesh. Dapat
disimpulkan bahwa selepas kemerdekaannya, Bangladesh mengalami pembangunan
ekonomi yang lebih baik dibanding Pakistan. Data dari angka rata-rata harapan hidup
dan kematian bayi di Bangladesh yang lebih baik daripada Pakistan terutama angka
kematian balita yang mengalami penurunan secara signiIikan menggambarkan
peningkatan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.
Sedangkan dari segi pendidikan yang diukur dengan persentase melek huruI
masyarakat, dapat juga disimpulkan bahwa jumlah orang yang memperoleh akses
pendidikan sebagai hasil pembangunan meningkat hal inilah yang dialami oleh
Bangladesh secara nyata bahwa tingkat pendaItaran murid ke sekolah yang mengalami
kemajuan yang cukup pesat dibandingkan sebesar 54 mendukung meningkatnya
jumlah masyarakat yang melek huruI. Variabel ini bisa juga menggambarkan tentang
kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status pendidikan keluarga akan
mempengaruhi status ekonomi para keluarganya. Mungkin memang benar saat ini
Bangladesh memiliki GDP dan PPP dibawah Pakistan. Namun, apabila hal ini terus
berlanjut di Pakistan bukan tidak mungkin Pakistan akan tersusul oleh Bangladesh.
Karena Pakistan sedang mengalami masa pertumbuhan tanpa pembangunan. Bukan
hanya itu saja,kepentingan kaum elit politik di Pakistan membuat kaum kecil
Pakistan menjadi semakin terpinggirkan hal ini ditambah oleh sedikitnya anggaran
yang dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan Untuk pendidikan yang hanya sebesar 2
dari APBN Pakistan bayangkan Indonesia saja yang menganggarkan 20 untuk
sektor pendidikan susah untuk maju apalagi Pakistan dengan 2. Hemat saya ialah
perlunya penataan yang lebih baik di sektor pendidikan dan pemberian kesempatan
yang lebih adil terhadap semua golongan mungkin dapat memicu pembangunan
ekonomi pakistan menjadi lebih baik karena hal ini merupakan masalah utama dalam
kacamata saya.

Você também pode gostar