Você está na página 1de 8

PROPOSAL SKRIPSI ANALISA KESEHATAN DIRI SECARA MANDIRI SEJAK DINI YANG MENCERMINKAN PRILAKU HIDUP SEHAT Diajukan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto

Oleh : ANDRE PAUSSY HENDRATA NIM :2007 11 007

PRGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO 2012

ANALISA KESEHATAN DIRI SECARA MANDIRI SEJAK DINI YANG MENCERMINKAN PRILAKU HIDUP SEHAT

Pengertian : Analisa kesehatan terhadap diri sendiri atau General assessment atau penilaian umum (atau general survey) terhadap diri sendiri adalah penilaian terhadap diri kita secara utuh dan cepat, mencakup fisik kita, sikap, mobilitas dan beberapa parameter fisik (misalnya tinggi badan, berat badan dan tanda-tanda vital). Penilaian umum memberikan gambaran/ kesan mengenai status kesehatan kita. Parameter fisik yang diukur membantu evaluasi diri kita karena menyangkut beberapa sistem organ tubuh kita.

TUJUAN ANALISA KESEHATAN DIRI SECARA MANDIRI SEJAK DINI YANG MENCERMINKAN PRILAKU HIDUP SEHAT

Tujuan Umum

Melengkapi kurikulum perkuliahan di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto, khususnya mata kuliahan Skripsi.

TUJUAN ANALISA KESEHATAN DIRI SECARA MANDIRI SEJAK DINI YANG MENCERMINKAN PRILAKU HIDUP SEHAT

Tujuan Khusus

Memahami dan mempelajari parameter kesehatan tanda tanda vital (vital signs) manusia yang dapat kita analisa secara mandiri contoh : Tinggi badan, Berat badan, Temperatur, Denyut nadi, Respirasi, dan Tekanan darah. Lebih memahami cara penggunaan dan cara kerja alat pengukur tanda tanda vital (Vital signs). Membudayakan berprilaku hidup sehat pada masyarakat sedini mungkin dengan cara mengetahui tanda tanda vital (Vital signs) dirinya sendiri, guna memudahkan anda mendapat pertolongan saat diperlukan.

ALUR KERJA
Tekanan Darah Detak Nadi

Prilaku Hidup Sehat Dengan Mengetahui Enam komponen Tanda-Tanda Vital Tubuh Kita

Respirasi Rate

Temperatur

Tinggi Badan

Berat Badan

Enam komponen tanda tanda vital tubuh kita sangatlah penting untuk kita ketahui, sebab enam komponen tersebut mempermudahkan kita untuk meperoleh pertolongan lebih lanjut dari dokter pada saat kita sakit, karena tanda tanda vital tersebut pasti yang ditanyakan oleh dokter pertama kali pada kita untuk menegakkan suatu diagnose penyakit yang kita derita. Tanda - tanda vital tubuh kita berdasarkan diagram diatas antara lain :
Tekanan darah. Tekanan darah tinggi sering disebut silent killer karena penyakit ini sering kali tidak menunjukan gejala apa pun. Bahkan ketika anda merasa baik baik saja, anda mungkin mengidapnya selama bertahun tahun, tanpa diketahui. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat merusak pembuluh darah, sehingga anda lebih berisiko terkena serangan jantung dan gagal jantung. Begitu pula tekanan darah rendah (Anemia) sering sekali menimbulkan gejala yang sama seperti tekanan darah tinggi yaitu Wajah pucat, mudah lelah, tak bersemangat dalam beraktifitas, detak jantung lebih cepat, dan sakit kepala. Oleh karena itu kita perlu untuk mengetahui kondisi tekanan darah kita. Sehingga akan memudahkan anda mendapat pertolongan saat diperlukan.Untuk kesehatan jantung yang lebih baik, anda harus mengatur pola makan yang benar, rutin berolahraga dan memonitor tekanan darah secara teratur. Sehingga masyarakat atau keluarga sedapat mungkin secara mandiri bisa mengukur tekanan darah sendiri. Tekanan darah normal dewasa 120/ 80 mmHg. Temperatur. Tempat untuk mengukur suhu badan seseorang adalah: Ketiak/ axilea, pada area ini termometer diamkan sekitar 10-15 menit. Anus/ dubur/ rectal, pada area ini termometer didiamkan sekitar 3 5 menit Mulut/oral, pada area ini termometer didiamkan sekitar 2 - 3 menit Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36oC - 37,5oC Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypotermia), jika suhu tubuhnya < 36oC. Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika: Demam : Jika bersuhu 37,5 oC - 38oC Febris : Jika bersuhu 38oC - 39oC Hypertermia : Jika bersuhu > 40oC

Tinggi Badan Tinggi badan seseorang menunjukkan latar belakang genetik dan rutin digunakan untuk mengevaluasi proporsi tubuh. Tinggi badan juga dapat dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya untuk melihat ada tidaknya penurunan densitas tulang atau osteoporosis, di mana tinggi badan akan menurun sejalan dengan progresi penyakit. Ukur tinggi badan dengan cara meminta pasien berdiri tegak, tanpa sepatu, bersandar pada bagian permukaan vertikal yang datar dari suatu alat pengukur, misalnya tiang pada alat penimbang berat badan. Letakkan garis pengukur pada kepala dan lihat berapa angka pada tiang pengukur tinggi badan. Tinggi badan dapat dicatat dalam satuan centimeter atau inci.
Berat Badan Berat badan seseorang menunjukkan status nutrisi dan status kesehatan secara umum dan paling baik diukur dengan alat timbang badan terstandarisasi. Pasien harus melepas sepatu dan pakaian luarnya yang berat sebelum berdiri di alat timbang. Jika diperlukan pengukuran berat badan serial, maka sebaiknya dilakukan penimbangan pada waktu/jam yang sama setiap hari dan pasien mengenakan pasien yang sama/mirip. Berat badan dapat dinyatakan dalam pound atau kilogram. Denyut Nadi Denyut nadi ini dapat diraba/palpasi untuk menilai kecepatan jantung, ritme dan fungsinya. Kecepatan detak jantung normal untuk berbagai usia dapat dilihat pada Tabel. Pada dewasa, kecepatan jantung kurang dari 60 x/menit disebut bradikardia, dan kecepatan jantung lebih dari 100 x/menit disebut takhikardia. Namun, atlet yang baik kondisinya, dapat menunjukkan kecepatan jantung kurang dari 60 x/menit, dan kecepatan janutng lebih dari 100 x/menit dapat terjadi pada pasien yang berolahraga atau gelisah. Respirasi Kecepatan pernafasan normal bervariasi tergantung usia (lihat Tabel 2-4). Untuk dewasa, kecepatan nafas kurang dari 12 x/menit disebut bradipnea dan kecepatan nafas lebih dari 20 x/menit disebut takhipnea.

THANK YOU VERY MACK, YOUR ATTENSION AND SEE YOU LATTER

Você também pode gostar