Você está na página 1de 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA (SEL GALVANI) DAN ELEKTROLISIS

Rabu, 26 Oktober 2011

Bintan Ayu Prawesti 08 XII RSBI IPA 6

SMA NEGERI 1 WONOGIRI 2011/2012

SEL VOLTA (SEL GALVANI) I. Tujuan : Mengamati energy yang dihasilkan pada reaksi redoks spontan dengan alat ukur voltmeter. II. Dasar Teori :

Elektrokimia : Hubungan Reaksi kimia dengan daya gerak listrik (aliran elektron)
Reaksi kimia menghasil- kan daya gerak listrik (sel galvani) Daya gerak listrik menghasilkan reaksi kimia (sel elektrolisa)

Sel elektrokimia : sistem yang terdiri dari elektroda yang tercelup pada larutan elektrolit. 1. Sel Volta/Gavalni

a.

Prinsip-prinsip sel volta atau sel galvani :


Gerakan elektron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks. Aturan sel volta : - Terjadi perubahan : energi kimia energi listrik - Pada anoda, elektron adalah produk dari reaksi oksidasi; anoda kutub negatif Pada katoda, elektron adalah reaktan dari reaksi reduksi; katoda = kutub positif

- Elektron mengalir dari anoda ke katoda b. Konsep-konsep Sel Volta Sel Volta: 1. Deret Volta/Nerst a. Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au b. Makin ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Makin ke kiri, mudah dioksidasi, makin aktif, dan sukar direduksi. Prinsip: 1. Anoda terjadi reaksi oksidasi ; katoda terjadi reaksi reduksi 2. Arus elektron : anoda katoda ; arus listrik : katoda anoda 3. Jembatan garam : menyetimbangkan ion-ion dalam larutan Contoh dari sel galvani :

Notasi sel : Zn/Zn+2//Cu+2/Cu / = potensial sel // = potensial sambungan Sel (cell junction potential; jembatan garam) c. Macam-macam sel volta

a.

Sel Kering atau Sel Leclance


Sel

ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak,

dll.
Katodanya

sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk grafit) yang terlindungi oleh pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2 adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul dibagian bawah baterai sebagai terminal negatif. : Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air

Anodanya

Elektrolit Reaksi

anoda adalah oksidasi dari seng Zn(s) Zn2+ (aq) + 2e-

Reaksi

katodanya berlangsung lebih rumit dan suatu campuran hasil akan terbentuk. Salah satu reaksi yang paling penting adalah : 2MnO2(s) + 2NH4 + (aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O

Amonia

yang terjadi pada katoda akan bereaksi dengan Zn2+ yang dihasilkan pada anoda dan membentuk ion Zn(NH3)42+.

b.

Sel Aki Katoda: PbO2 Anoda : Pb Elektrolit: Larutan H2SO4

Reaksinya adalah : PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2H2O (katoda) Pb (s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2e- (anoda) PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) 2PbSO4(s) + 2H2O (total)

Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena ia terlibat dalam reaksi tersebut. Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis, dengan reaksi : 2PbSO4(s) + 2H2O PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) (total)

Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-pindahkan.

c. Sel Bahan Bakar


Elektroda : Ni Elektrolit : Larutan KOH Bahan Bakar : H2 dan O2

d. Baterai Ni Cd

Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya dan yang umum dipakai pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya adalah 1,4 Volt. Katoda : NiO2 dengan sedikit air Anoda : Cd Reaksinya : Cd(s) + 2OH- (aq) Cd(OH)2(s) + 2e2e- + NiO2(s) + 2H2O Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)

Baterai ini lebih mahal dari baterai biasa.

III. Alat dan Bahan : 1. Gelas Kimia 100 mL (3 buah). 2. Voltmeter (1 buah). 3. Kabel (secukupnya). 4. Kertas saring (secukupnya). 5. Lempeng Cu, Zn, Fe. 6. Larutan CuSO4, ZnSO4,FeCl3. IV. Cara Kerja 1. Merangkai alat-alat tersebut menjadi seperti pada gambar berikut ini (jembatan garam diganti dengan kertas saring).

2. Memindahkan kutub voltmeter dan amati arah arus listriknya. 3. Menentukan elektroda positif dan negatifnya dengan melihat arah arus listriknya (catatan:arus listrik bergerak dari kutub positif ke negative). 4. Melakukan dengan cara yang sama dengan mengganti elektroda yang berbeda-beda dengan larutan yang berbeda pula. V. Pengamatan Elektroda Kutub Kutub Beda Keterangan Negatif Positif Potensial Cu dan Zn Zn Cu 0,9 V 1V Cu dan Fe Fe Cu 0,32 V 1V Zn dan Fe Zn Fe 0,4 V 1V VI. Kesimpulan Dengan menggunakan skala 1 Volt beda potensial antara Zn dengan Cu adalah 0,9 Volt, Cu dengan Fe adalah 0,32 Volt, Zn dengan Fe adalah 0,4 Volt. Reaksi tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi larutan. Jembatan garam/kertas saring ikut mempengaruhi beda potensial yang terjadi. Bila

jarum dalam voltmeter berjalan mundur maka elektrodanya harus dipindahkan/dibalik dari kutub negative ke kutub positif begitu sebaliknya. Dari semua hasil percobaan yang telah dilakukan, ternyata hasil yang didapat kan tidak tepat persis dengan apa yang ada di teori universal, ini disebabkan oleh banyak fact or antara lain : 1. Kondisi ruangan praktik yang seharusnya memiliki tekanan dan suhu st andar yaitu 1 atm dan 25o C. 2. Pembacaan alat ukur yang kurang tepat . 3. Proses pengampelasan yang kurang baik sehingga masih ada zat zat yang menempel pada logam sehingga mengganggu proses reaksi. 4. Adanya interferensi tangan manusia yang mengakibatkan adanya tamb ahan hambatan pada rangkaian.

ELEKTROLISIS
I. : Untuk mengetahui hasil elektrolisis larutan dengan elektroda C II. Dasar Teori : Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah. Dalam sel elektrolisis energi listrik dapat menghasilkan reaksi kimia. Sel elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan elektron yang mengalir dari anode ke katode. Elektron dialirkan melalui elektrode yang tidak bereaksi (i n e r t ). Biasanya digunakan batang karbon atau platina. Dalam elektrolisis, pada anode terjadi oksidasi (melepaskan elektron) sedangkan pada katode terjadi reduksi. III. Alat dan Bahan : 1. Pipa U dan statifnya. 2. Sel elektrolisis. 3. Indikator PP dan amilum. 4. Larutan Na2SO4 dan KI. IV. Cara Kerja : Tujuan

5. Menyusun alat seperti di atas dan tuangkan larutan Na2SO4 dalam pipa U. 6. Menetesi pada kedua ujung pipa U (pada elektroda C) dengan dua tetes PP dan diamati. 7. Mengganti larutan pada pipa U dengan larutan KI dan menetesi dengan dua tetes amilum dan diamati. V. Hasil Pengamatan

Larutan Na2SO4 KI

Pada Katoda Warna Merah Tak Berwarna

Pada Anoda Tak Berwarna Warna Kuning

VI. Kesimpulan Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Natrium Sulfat ( Na2SO4 ) antara lain perubahan warna larutan yang menandakan perubahan suasana yaitu asam pada anoda dengan menghasilkan gas O serta basa pada katoda dengan menghasilkan gas H. Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Kalium Iodida ( KI ) antara lain perubahan warna larutan yang menandakan zat-zat yang terelektrolisis pada masing-masing anoda-katoda. Yaitu Iodin yang teroksidasi pada anoda dan air yang air yang tereduksi pada katoda. Larutan Na2SO4 pada katoda terjadi berubahan warna dari tak berwarna menjadi merah dan pada anoda tidak terjadi perubahan warna. Sedangkan larutan KI pada katoda tidak terjadi perubahan warna dan pada anoda terjadi berubahan warna larutan dari tak berwarna menjadi kuning. VII. Pertanyaan 1. Dari perubahan warna indikator, apakah yang terbentuk pada katoda dan anoda? 2. Bila gas yang terjadi pada anoda adalah H 2 dan pada anoda adalah O2 (pada percobaan Na2SO4), tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi pada kedua elektroda itu! 3. Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi pada Anoda dan Katoda pada percobaan KI! 4. Ion-ion apakah hasil elektrolisis? Jawab : 1. Larutan Na2SO4 pada katoda terjadi berubahan warna dari tak berwarna menjadi merah dan pada anoda tidak terjadi perubahan warna. Sedangkan larutan KI pada katoda tidak terjadi perubahan warna dan pada anoda terjadi berubahan warna larutan dari tak berwarna menjadi kuning. 2. Na2SO4 dielektrolisis dengan elektroda C Na2SO4(aq) 2Na+(aq) + SO42-(aq) Katoda : 2H2O(l) + 2e H2 (g) + 2OH-(aq) x2 + Anoda : 2H2O(l) 4H (aq) + O2(g) + 4e x1 + 4H2O(l) + 4e 4H2 (g) + 4OH (aq) 2H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e + + 6H2O(g) 4H2(g) + 4H (aq) + 4OH (aq)

3. KI dielektrolisis dengan elektroda C KI(aq) K+(aq) + I-(aq) Katoda : 2H2O(l) + 2e Anoda : 2 I- (s)
-

H2 (g) + 2OH-(aq) I2(aq) + 2e + 2OH-(aq) + I2(aq)

2H2O(l) + 2 I (s) H2 (g) + 4. Pada larutan Na2SO4 ion-ion hasil elektrolisis adalah 4H2(g), 4H+(aq), dan 4OH-(aq). Pada larutan KI ion-ion hasil elektrolisis adalah H2 (g), 2OH-(aq), dan I2(aq).

Você também pode gostar