Você está na página 1de 2

PEMIMPIN

Mengapa harus manusia, yang nantinya hanya akan merusak bumi dan
menyebabkan pertumpahan darah dibumi..tanya malaikat kepada Allah,
ketika memutuskan Adam akan dikirim ke bumi menjadi khalifah..tetapi ada
kelebihan manusia dari malaikat, ketika Allah menunjukan beberapa benda
kepada Adam, maka dia dapat menyebut benda-benda tersebut, karena Allah
telah membekali manusia dengan akal..beda dengan malaikat yang
diciptakan Allah khusus untuk mengabdi kepadaNya, tanpa diberi hawa
nafsu.

Kembali kepada persoalan tadi maka Allah membebaskan manusia untuk


memilih baik atau buruk, haq atau bathil..jadi tentu manusia adalah ciptaan
Allah yang paling sempurna, tinggal kembali kepada kita akan kita bawa
kemana akal yang sudah diberikan Allah kepada kita??..

Kembali kepada persoalan pemimpin, manusia dijadikan khalifah dibumi ini


untuk menjadi kepanjangan tangan dari Allah, dalam mengelola bumi yang
semuanya telah disediakan untuk kita, tetapi sayangnya manusia pun karena
akal tersebut menjadi mengenal arti serakah..kadang berlebih dalam hal
pemenuhan kebutuhannya, sebetulnya kalau kita mau menjaga
keseimbangan alam, tidak akan ada bencana yang terjadi lantaran
keserakahan dalam pengelolaan bumi ini, sudah sepatutnya kita membaca,
pelajaran dari Allah yang telah Dia ajarkan kepada kita, dengan cara melihat
kembali rantai makanan, begitu salah satu terganggu dari rantai tersebut
maka akan terjadi ketidak seimbangan di alam ini,..sudah saatnya kita
melihat perilaku binatang walau kelihatan buas, mereka hanya memakan
mangsanya apabila mereka lapar, dan mereka berhenti setelah merasa
kenyang..apa kita tidak malu dengan binatang-binatang tesebut?? Kita
merambah hutan, menggundulinya hanya karena kerakusan akan hasil hutan
dan hasil bumi yang ada, manusia selalu khawatir keperluannya tidak
tercukupi, padahal dia sudah mempunyai harta yang tidak akan habis sampai
7 turunan sekalipun, sekiranya mereka mengingat akan kematian, pasti
mereka akan sadar bahwa semenjak meraka dilahirkan, mereka tidak
membawa apa-apa, begitu juga ketika mereka dipanggil kembali
mengahadap penciptaNya merekapun tidak akan membawa sedikitpun harta
yang sudah dia kumpulkan selama hidupnya..
Pemimpin, di Indonesia selalu berarti kekuasaan, pemimpin selalu berarti
dilayani, bukan melayani, pemimpin berarti mempunya fasilitas khusus yang
disediakan untuknya..makanya banyak sekali orang berlomba-lomba untuk
menjadi pemimpin, karena fasilitas-fasilitas yang akan dia dapatkan
nantinya, belum lagi kongkalikong dengan pengusaha-pengusaha yang butuh
wewenangnya untuk memudahkan bisnisnya, waah..berapapun harganya
akan dipenuhi demi menjadi pemimpin tersebut!!. Selanjutnya apa yang
terjadi? Begitu menggapai cita-citanya jadi pemimpin dia akan segera
berusaha mencari keuntungan buat dirinya sendiri untuk membayar biaya
yang telah dia keluarkan dalam mencapai tujuannya itu, sudah barang tentu
bukan jalan halal yang akan dia tempuh, karena kita selalu yakin kesuksesan
yang hakiki itu akan dicapai dengan perjuangan, pengorbanan dan
kesabaran..
Berbeda dengan zaman Rasul, menjadi pemimpin itu sangat berat karena ada
beban tanggung jawab umat dipundak sang pemimpin itu, yang nantinya
akan Allah mintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak..seperti Umar
bin Khatab bersabda “bahwa kaki seorang pemimpin itu sebelah menginjak
surga dan sebelah lagi menginjak neraka” sudah bisa kita bayangkan bukan,
kalau kita menjadi pemimpin yang adil serta bijaksana surga sudah menanti
kita..tetapi begitu kita menjadi pemimpin yang dhalim siap-siaplah anda
akan berpulang ke neraka..naudzubillahimindzalik.

Saat ini di Negara kita banyak sekali pemimpin yang sudah mempunyai
agenda pribadi untuk memperkaya diri sendiri, tanpa memikirkan rakyatnya
malah mereka berani disumpah dengan Al Quran sewaktu diangkatnya,
tetapi kita tidak usah bersedih, karena kita percaya kepada Allah, Dia adalah
hakim yang paling adil lagi bijaksana..pasti akan mendapat azab dari Dia
untuk semua pemimpin-pemimpin yang tidak karuan itu..Maka dari itu
sudah selayaknya kita mawas diri jika kita kebetulan memegang posisi
memimpin, jadilah pemimpin yang baik, adil dan bijaksana..walaupun itu
dalam skala kecil misalnya memimpin sebuah keluarga..Amiin

Você também pode gostar