Você está na página 1de 15

AUDITING II

Oleh: Frahma Bramastya 090810301002

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2011

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN Siklus persediaan dan pergudangan sangat unik karena erat kaitannya dengan siklus transaksi lainnya. Bahan baku dan buruh langsung masuk ke siklus persediaan dan pergudangan, masing masing dari siklus perolehan dan pembayaran. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penerimaan kas. Proses bisnis di dalam siklus beserta dokumen dan catatan yang terkait Ada enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan, diantaranya adalah: 1) Proses Pembelian Siklus ini dimulai dengan permintaan bahan baku untuk produksi. Permintaan diawali oleh pegawai gudang atau komputer jika persediaan mencapai tingkat yang ditentukan sebelumnya, pemesanan dilakukan atas bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan pelanggan, atau pemesanan diawali atas dasar perhitungan periodic oleh orang yang berwenang. 2) Menerima Bahan baku Bahan baku yang diterima harus diinspeksi kuantitas dan kualitasnya. Bagian penerimaan menghasilkan laporan penerimaan yang menjadi dokumentasi penting sebelum pembayaran dilakukan.baku 3) Menyimpan bahan baku Sewaktu bahan baku diterima, bahan baku tersebut disimpan di gudang sampai diperlukan oleh bagian produksi. 4) Menroses Barang Porsi pemrosesan pada siklus persediaan dan pergudangan sangat bervariasi. Penentuan jenis barang dan kuantitas yang diproduksi biasanya berdasarkan pesanan tertentu dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang ditentukan lebih dulu, dan volume produksi yang paling hemat. 5) Menyimpan barang jadi Setelah barang jadi selesai dikerjakan bagian produksi, penyimpanan dilakukan di gudang sambil menunggu pengiriman. 6) Mengirim barang jadi Tiap pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus di dukung dokumen pengiriman yang diotorisasi dengan memadai. 7) Berkas induk Persediaan Perpetual Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan disimpan, atau informasi mengenai biaya per unit. E-Commerce mempengaruhi pengelolaan persediaan Salah-satu keuntungan utama yang diberikan internet ke pengelolaan persediaan adalah memungkinkan klien menyediakan deskripsi yang lebih luas mengenai persediaan produknya secara seketika atau real time ke sekutu bisnis utama, termasuk pemasok dan pelanggan. Informasi mengenai kuantitas persediaan yang ada, lokasi produk, dan unsure persediaan penting lainnya akan membantu pemasok peserdiaan bekerja dengan manajemen guna memonitor arus unsur persediaan.

Jenis-jenis dokumen dan catatan Dokumen dan catatan yang terdapat dalam proses persediaan dan penyimpanan: 1. Jadwal Produksi (Production Schedule) Jadwal produksi biasanya disiapkan secara berkala berdasarkan permintaan yang diperkirakan untuk produk entitas. 2. Laporan penerimaan ( receiving report) Laporan penerimaan mencatat penerimaan barang dari vendor. 3. Permintaan bahan baku ( materials requisition) Permintaan bahan baku biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk menelusuri bahan baku selama proses produksi. 4. Arsip induk persediaan ( inventory master file) Arsip induk persediaan berisi semua informasi penting yang terkait dengan persediaan entitas,termasuk catatan perpetual 5. Informasi data produksi ( production data information) Dalam perusahaan manufaktur, informasi produksi mengenai transfer barang dan akumulasi biaya yang terkait di tiap produksi harus dilaporkan. 6. Laporan akumulasi biaya dan varians ( cost accumulation and varians report) Sebagian besar system pengendalian persediaan dalam lingkungan manufaktur menghasilkan laporan yang serupa dengan laporan akumulasi biaya dan varians. Bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead dibebankan ke persediaan sebagai bagian dari proses pabrikasi. 7. Laporan status persediaan ( inventory status report) Laporan status persediaan memperlihatkan jenis dan jumlah produk di tangan. 8. Order pengiriman ( shipping order) Dokumen ini dibahas kembali di sini karena salinan dokumen ini digunakan untuk memindahkan barang dari catatan persediaan perpetual. Fungsi-fungsi utama siklus persediaan dan pergudangan Manajemen Persediaan Fungsi pada proses manajemen persediaan adalah otoritas aktivitas produksi dan pemeliharaan persediaan pada tingkat yang tepat; pengeluaran permintaan pembelian ke departemen pembelian Gudang bahan baku Fungsi gudang bahan baku adalah penjagaan atas bahan baku dan pengiriman bahan baku kepada departemen pabrikasi Pabrikasi Fungsi pabrikasi bertanggung jawab untuk menghasilkan produk. Gudang barang jadi Fungsi ini bertanggung jawab terhadap penyimpanan dan pengendalian atas barang jadi. Akuntansi biaya Fungsi ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa biaya telah dibebankan secara tepat ke persediaan seiring dengan pemrosesan barang melalui fungsi pabrikasi. Buku besar Tujuan utama fungsi buku besar adalah untuk memastikan bahwa semua persediaan dan biaya produksi diakumulasikan dengan benar, diklasifikasikan, dan dibuat ihktisarnya di dalam akun buku besar.

Pemisahan Tugas Kunci Salah-satu pengendalian yang terpenting dalam system akuntansi adalah pemisahan tugas yang memadai. Oleh karena itu an gudang persediaan seharusnya tidak boleh memiliki akses ke catatan catatan persediaan, catatan akuntansi biaya atau buku besar. Pemisahan Tugas Kunci Pada Proses Pendapatan dan kemungkinan Kekeliruan atau kecurangan Pemisahan Tugas Kemungkinan kekeliruan atau kecurangan yang timbul dari konflik Penugasan Fungsi manajemen persediaan harus terpisah dari fungsi akuntansi biaya Jika seseorang bertanggung Jawab atas manajemen persediaan dan juga memiliki akses terhadap catatan akuntansi biaya,biaya produksi dan persediaan dapat dapay dimanipulasi. Hal ini dapat mengarah pada lebih saji atau kurang saji persediaan dan laba bersih. Fungsi gudang persediaan harus terpisah dari fungsi akuntansi biaya Jika satu orang bertanggung jawab melakukan pengendalian juga melakukan akuntansi persediaan, maka memungkinkan adanya pengiriman yang tidak diotorisasi dapat dilakukan atau pencurian barang-barang dapat ditutupi. Fungsi Akuntansi biaya harus dipisahkan dari fungsi buku besar Jika satu orang bertanggungjawab atas catatan persediaan dan juga buku besar, maka memungkinkan orang tersebut menyembunyikan pengiriman yang tidak diotorisasi. Hal ini akan menimbulkan pencurian barang yang akan mengarah pada lebih saji persediaan Fungsi Tanggung jawab untuk pengawasan persediaan fisik harus terpisah dari manajemen persediaan dan fungsi gudang persediaan Jika seseorang memiliki akses baik ke manajemen produksi atau fungsi gudang persediaan, juga bertanggung jawab atas persediaan fisik, maka akan menimbulkan kemungkinan kekurangan persediaan dan menutup kekurangan persediaan fisiknya tersebut pada penyesuaian catatan akuntansi. Hal ini akan menimbulkan lebih saji dalam persediaan.

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN


Siklus penggajian dan kepegawaian berhubungan dengan penggunaan tenaga kerja dan pembayaran semua pegawai. Audit pada siklus ini meliputi perolehan pemahaman atas pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis serta pengujian rinci atas saldo. Auditor pada umumnya lebih menekankan diri pada pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik antara siklus penggajian dan kepegawaian dan siklus lain pada audit yang umum, perbedaannya adalah sebagai berikut: 1. Hanya ada satu golongan transaksi untuk penggajian. Penggajian hanya meiliki satu golongan karena penerimaan jasa dari pegawai dan pembayaran atas jasa tersebut terjadi dalam waktu yang pendek 2. Transaksi-transaksi lebih signifikan dari pada akun-akun neraca terkait. Akun-akun yang berkaitan dengan penggajian relatif lebih kecil dibandingkan jumlah transaksi keseluruhan selama satu tahun 3. Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif. Hal ini karena adanya hukuman terkait dengan pemotongan pajak penghasilan. AKUN DAN TRANSAKSI DI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Tujuan audit penggajian dan kepegawaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang mempengruhi siklus itu, dinyatakan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akun yang terkait dengan siklus ini adalah sebagai berikut 1. Kas di Bank 2. Gaji, Upah, Bonus dan Komisi yang masih harus dibayar 3. Pemotongan pajak penghasilan dan potongan lainnya 4. Beban gaji nyang masih harus dibayar 5. Biaya tenaga kerja langsung 6. Biaya pajak daftar gaji FUNGSI BISNIS, DOKUMEN dan CATATAN TERKAIT DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Siklus penggajian dan kepegawaian dimuali dengan merekrut karyawan dan berkahir dengan pembayaran ke pegawai atas jasa yang diberikan dan ke pemerintah dan lembaga lainnya terkait dengan pajak penghasilan dan kenikmatan pegawai yang terutang. 1. Kepegawaian dan penempatan kepegawaian Catatan Kepegawaian. Adalah catatan yang berisi data seperti tanggal bekerja, penyelidikan kepegawaian, tarif pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, penilaian kinerja dan pemututsan hubungan kerja.

Formulir otorisasi pemotongan. Adalah formulir otorisasi pengurangan gaji meliputi jumlah pemotongan pajak, ASTEK, pensiun dan asuransi Formulir otorisasi tarif. Adalah formulir yang memberikan otorisasi tarif gaji. Sumber informasinya adalah kontrak kerja, otorisasi manajemen, atau dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi dan komisaris.

2. Pencatatan waktu dan penyiapan pembayaran gaji Kartu absen. Adalah Dokumen yang menunjukkan jam berapa seseorang pegawai mulai bekerja dan selesai bekerja setiap hari. Tiket waktu kerja. Adalah dukumen yang menunjukan pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja yang dilakukan dalam periode tertentu, biasanya formulir ini digunakan ketika seorang pegawai melakukan pekerjaan pada bagian lain. Berkas transaksi gaji. Adalah dokumen yang dihasilkan komputer yang meliputi semua transaksi gaji yang diproses oleh sistem akuntansi. Jurnal atau daftar gaji. Adalah laporan yang dihasilkan dari berkas transaksi gaji yang biasanya meliputi nama pegawai, tanggal, dan jumlah gaji kotor dan jumlah gaji bersih, jumlah pajak penghasilan, dan klasifikasi akun atau kalsifikasi untuk setiap transaksi. Berkas induk gaji. Adalah berkas yang digunakan untuk mencatat tiap transaksi penggajian untuk masing-masing pegawai dan untuk mengelola total gaji pegawai yang dibayarkan selama setahun sampai tanggal terakhir.

3. Pembayaran gaji Cek gaji. Adalah cek yang diberikan kepegawai atas jasa yang telah diberikan. Rekonsiliasi akun bank gaji. Pengendalian yang penting adalah rekonsiliasi independen atas akun bank gaji imprest. Akun bank gaji imprest adalah akun gaji yang terpisah dimana minimal saldo ditetapkan. Rekonsiliasi Akun Bank Gaji Pengendalian secara imprest (akun gaji yang terpisah dimana saldo ditetapkan) Keuntungan imprest : Membatasi resiko klien terhadap kecurangan gaji Mengijnkan pelimpahan tanggungjawab penanda tangan cek gaji Memisahkan pembayaran gaji rutin dari pengeluaran yang tidak rutin Memfasilitasi manajemen kas

4. Persiapan surat pemberitahuan pajak gaji dan pembayaran pajak Formulir W2. adalah formulir yang diterbitkan bagi stiap pegawai yang mengikhtisarkan catatan penghasilan selama tahun kalender. Informasinya mencakup gaji kotor, pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan FICA. METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP TRANSAKSI Metodologi yang digunakan dalam siklus penggajian dan kepegawaian sama dengan metodologi pada siklus penjualan dan penagihan. Auditor harus memahami pengendalian intern penggajian dan kepegawaian. Setelah memahami pengendalian intern, kemudian auditor dapat mengestimasi resiko pengendalian yang direncanakan. Kemudian auditor mengevaluasi biaya manfaat atas pengujian pengendalian dan dilanjutkan dengan merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penggajian dan kepegawaian agar memenuhi transaksi terkait sasaran audit. Sasaran audit dalam tahap ini ada enam sesuai dengan asersi manajemen yaitu: Keberadaan, Kelengkapan, Akurasi, Klasifikasi, Waktu, dan Posting dan pengikhstisaran. Berikut ini adalah pengendalian kunci atas siklus penggajian dan kepegawaian: Memahami pengendalian intern 1. Pemisahan tugas yang memadai 2. Otorisasi yang tepat 3. Dokumen dan catatan yang memadai 4. Pengedalian fisik terhadap aktiva dan catatan 5. Pemeriksaan independen terhadap kinerja Memformat pajak penghasilan dan pembayaran lainnya 1. Penyusunan surat pemberitahuan pajak penghasilan 2. Pembayaran pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan lain tepat waktu Mempertimbangkan kecurangan persediaan dan penggajian 1. Hubungan antara gaji dan penilaian persediaan 2. Pengujian penggajian fiktif 3. Pengujian jam kerja fiktif METODOLOGI PERANCANGAN PENGJUIAN TERINCI ATAS SALDO Terbagi atas tiga tahap, yaitu: Tahap Pertama 1. Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi kewajiban penggajian 2. Menentukan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko bawaan untuk siklus penggajian dan kepegawaian 3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus penggajian dan kepegawaiaan

Tahap ke Dua Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus penggajian dan kepegawaian Tahap ke Tiga 1. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penggajian dan kepegawaian 2. Merancang pengujian terinci atas saldo akun untuk memenuhi tujuan audit atas saldo terkait.

Dalam pengujian terinci atas saldo tahapan-tahapan diatas dapat dilaksanakan berbarengan dengan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penggajian dan kepegawaian. Prosedur Analitis Prosedur analitis sangat penting dilakukan untuk mengetahui bidang-bidang mana tambahan verivikasi dilakukan. Dengan membandingkan saldo akun beban penggajian dengan saldo tahun lalu dapat memprediksi salah saji atas akun beban gaji. Pembandingan ini dilakukan juga untuk bagian-bagian lainnya terkait dengan siklus penggajian dan kepegawaian. Setelah hasil dari tahapan prosedur analitis didapat maka auditor merancang dan melaksanakan pengujian saldo terinci atas akun-akun dalam siklus penggajian dan kepegawaian. Tujuan yang utama dalam pengujian saldo rinci adalah yang masih terutang dalam neraca saldo dinyatakan dengan jumlah yang benar (keakuratan) dan transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian dibukukan dalam periode yang tepat(pisah batas).

PENGAUDITAN SIKLUS PENDANAAN SIFAT SIKLUS PENDANAAN Sifat siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi, dimana perbedaannya ialah jika dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau obligasi perusahaan lain, maka dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi (utang jangka panjang). Siklus pendanaan berkaitan dengan transaksi mengenai penghimpunan dana dari pihak lain, dimana penghimpunan dana ini dimaksudkan sebagai setoran modal melalui penjualan saham maupun sebagai utang jangka panjang. Disamping itu, siklus pendanaan juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka panjang yang telah jatuh tempo, pembayaran bunga dan dividen. Siklus ini meliputi dua kelompok transaksi yaitu: Transaksi utang jangka panjang: yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya. Transaksi ekuitas pemegang saham (modal) : yang meliputi penerbitan dan penebusan kembali saham prefern dan saham biasa, transaksi pembelian kembali saham dan pembayaran dividen. Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas, dimana hal ini memiliki alasan karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan biasanya dilaksanakan dalam bentuk uang atau sejenisnya. Rekening yang terkait yaitu:

Transaksi utang jangka panjang

Transaksi ekuitas pemegang saham

Obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman jangka Saham prefern panjang Premi obligasi Utang bunga Biaya bunga Laba (rugi) dalam penghentian obligasi Saham biasa Saham dibeli kembali Paid-in capital Laba ditahan Dividen Utang dividen

TUJUAN AUDIT Tujuan audit siklus pendanan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan adalah sebagai berikut: 1. Asersi keberadaan dan keterjadian Saldo utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca. Biaya bunga obligasi dan dividen yang tercatat benar-benar merupakan hasil transaksi yang terjadi selama suatu periode. 2. Asersi kelengkapan Saldo utang jangka panjang merupakan seluruh jumlah yang harus dibayar kepada kreditur jangka panjang pada anggal neraca. Saldo saham meliputi keseluruhan jumlah nilai klaim pemilik saham atas asset pada tanggal neraca. Seluruh transaksi saham dan obligasi maupun utang jangka panjang lainnya, sudah tercatat semua. 3. Asersi hak dan kewajiban Saldo utang jangka panjang tercatat merupakan jumlah yang secara legal menjadi kewajiban perusahaan pada tanggal neraca. Saldo saham menggambarkan klaim legal pemegang saham atas asset perusahan pada tanggal neraca. 4. Asersi penilaian dan pengalokasian Saldo utang jangka panjang dinilai secara tepat sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Saldo saham dinilai secara tepat sesuai prinsip akuntansi yang diterima umum.

5. Asersi penyajian dan pengungkapan Saldo utang jangka panjang dan ekuiti pemegang saham tepat diidentifikasi dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan. Semua jangka waktu, komitmen dan provisi penghentian utang jangka panjang diungkapkan.

Semua fakta mengenai pengeluaran saham seperti nilai pari, lembar, dan bagian treasury stock diungkap. Semua fakta mengenai dividen telah diungkapkan termasuk adanya stock option, dividen saham, stock split dan sebagainya.

PERENCANAAN AUDIT Pertimbangan dalam perencanan audit meliputi: Materialitas : arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai perusahan dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang jangka panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material. Risiko bawaan : risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi siklus keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi siklus ini jarang terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang kadang-kadang ditangani oleh pihak luar. Risiko prosedur analitis : merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Risiko pengendalian: dalam lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada kepala departemen yang harus memiliki integritas dan

kompetensi untuk melakukan tugas-tugas.

PROSEDUR INISIAL Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian substantif atas saldo rekening yang lain, juga berlaku untuk utang jangka panjang. Auditor harus memahami bisnis dan bidang usaha klien, menentukan kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari luar, dan kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Oleh karena aktivitas pembelanjan jelas sangat berkaitan erat dengan aktivitas investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan tersebut untuk kedua aktivitas ini secara bersamaan. Dalam prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah memriksa ketepatan matematis skedul pendukung dengan cara merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan saldo buku besar dan buku pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum adalah daftar jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang disiapkan oleh bond trus

PROSEDUR ANALITIS Bagian terpenting pengauditan utang jangka panjang panjang adalah penentuan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman auditor atas bisnis dan bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan pada prosedurprosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran informasi keuangan yang berkaitan dengan utang jangka panjang dan biaya bunga. Auditor juga harus menilai pengungkapan tentang saat jatuh tempo dan hal-hal penting lainnya sesuai dengan isi perjanjian. Sebagai bagian dari pertanggungjawaban auditor untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan klien, auditor harus mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas yang cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo, dan hal-hal lain sesuai dengan perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur analitis, auditor harus selalu bersikap skeptis professional dan menyelidiki hal-hal yang tidak normal.

PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI Dalam pengujian obligasi, auditor harus mendapatkan bukti mengenai nilai nominal obligasi dan hasil bersih yang diperoleh dari penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang harus ditelusur ke penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari broker. Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher atau bukti pengeluaran kas. Pembayaran untuk pelunasan utang dapat diperiksa juga dengan menginspeksi sertifikat wesel atau sertifikat obligasi untuk memastikan bahwa sertifikatsertifikat tersebut telah diberi tanda LUNAS atau telah dibatalkan. Apabila pembayaran pokok utang dilakukan secara angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar angsuran. maka ketepatan pengangsuran harus diperiksa juga ke daftar angsuran. Pencocokan ayat-ayat jurnal yang diposting ke dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya akan memberi bukti mengenai 4 asersi yaitu : keberadaan atau keterjadian kelengkapan hak dan kewajiban penilaian atau pengalokasian Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui pencocokan ke dokumen, hanya terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal yang telah mengurangi utang jangka

panjang adalah pendebetan (pengurangan) yang sah dan benar. Namun pencocokan ke dokumen atas ayat-ayat jurnal tidak bisa menemukan adanya utang jangka panjang yang tidak dicatat.

PENGUJIAN DETAIL SALDO Konfirmasi utang Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan dan termin utang jangka panjang dengan pihak yang meminjamkan dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping itu auditor juga dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada pihak-pihak tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor. Review otorisasi dan kontrak Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat dewan komisaris. Otorisasi pengeluaran utang jangka panjang meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan dengan pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah mengenai aspek hukum yang dapat terjadi apabila ada masalah dengan pinjaman. Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang, dimana selanjutnya auditor menelusuri keberadaan dokumen-dokumen pendukungnya, seperti: cancelled check, voucher dan sertivikat penghentian obligasi. Menghitung kembali biaya bunga Biaya bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan perhitungan kembali. Biaya bunga yang dibebankan dapat diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran bunga terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien. Apabila ada kupon pembayaran bunga obligasi, auditor dapat memeriksa kupon yang telah ditukarkan dan merekonsiliasikan dengan jumlah bunga yang dibayarkan. Menelaah penyajian utang jangka panjang dan biaya bunga dalam laporan keuangan Penyajian saldo utang jangka panjang yang tepat meliputi identifikasi dan klasifikasi berbagai jenis utang jangka panjang dalam neraca dan pengakuan biaya bunga dalam laporan laba rugi. Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.

MEMBANDINGKAN PENYAJIAN DENGAN PRINSIP AKUNTANSI BERLAKU UMUM Agar laporan keuangan lebih informatif maka perubahan pada setiap rekening ekuitas pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada batang tubuh laporan utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke dalam laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan, preferensi dalam pembagian dividen dan likuiditas. Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-pengujian diatas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekeningrekening ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan penasehat hukum klien.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia (2002). Standar Akuntansi Keuangan. per 1 April 2002, Salemba Empat. Arens, Elder dan Beasley. 2006. Auditing and Assurance Service. Prentice Hall. http://dedysuarjaya.blogspot.com/2010/09/perencanan-audit-siklus-penggajian.html http://sartini.files.wordpress.com/2008/08/ audit-siklus-pendanaan.html http://garuda.kemendiknas.go.id/website/index http://elearning.gunadarma.ac.id

Você também pode gostar