Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
[1] Ia juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologi humanistik.[1] Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia.[1]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Riwayat Hidup 2 Teori Humanistik dan Aktualisasi Diri 3 Hirarki Kebutuhan o 3.1 Kebutuhan Fisiologis o 3.2 Kebutuhan Rasa Aman o 3.3 Kebutuhan Dicintai dan Disayangi o 3.4 Kebutuhan Harga Diri o 3.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri 3.5.1 Meta Kebutuhan dan Meta Patologi 3.5.2 Meta Patologi 4 Kritik 5 Referensi
pengalaman.[4] Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an.[4] Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di samping teori Freud dan behaviorisme.[4] Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969, dan menjabat ketua departemen psikologi di sana selama 10 tahun.[3] Di sinilah ia bertemu dengan Kurt Goldstein (yang memperkenalkan ide aktualisasi diri kepadanya) dan mulai menulis karya-karyanya sendiri.[3] Di sini ia juga mulai mengembangkan konsep psikologi humanistik.[3] Ia menghabiskan masa pensiunnya di California, sampai akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970.[3] Kemudian, Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year.[3]
Interpretasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow yang direpresentasikan dalam bentuk piramida dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan.[7] Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.[7] Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). [7] Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Kebutuhan fisiologis atau dasar Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi Kebutuhan untuk dihargai Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan [[fisiologis[[ sampai kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis.[3] Homeostatis adalah prinsip yang mengatur cara kerja termostat (alat pengendali suhu). [3]Kalau suhu terlalu dingin, alat itu akan menyalakan penghangat, sebaliknya kalau suhu terlalu panas, ia akan menyalakan dingin.[3] Begitu pula dengan tubuh manusia, ketika manusia merasa kekurangan bahan-bahan tertentu, dia akan merasa memerlukannya.[3] Ketika dia sudah cukup mendapatkannya, rasa butuh itu pun kemudian berhenti dengan sendirinya.[3] Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut.[3] Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan.[3] Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.[3]
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai (belongingness and love needs). [5]Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain.[5] Ia ingin mencintai dan dicintai.[5] Setiap orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan.[5] Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri, ingin punya "akar" dalam masyarakat.[5] Setiap orang butuh menjadi bagian dalam sebuah keluarga, sebuah kampung, suatu marga, dll.[5] Setiap orang yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa dirinya pengangguran yang tidak berharga.[5] Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri orang yang bersangkutan.[5]
Kebenaran Kebaikan Keindahan atau kecantikan Keseluruhan (kesatuan) Dikotomi-transedensi Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya) Keunikan Kesempurnaan Keniscayaan Penyelesaian Keadilan Keteraturan Kesederhanaan Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting) Tanpa susah payah (santai, tidak tegang) Bermain (fun, rekreasi, humor) Mencukupi diri sendiri
[sunting] Meta Patologi Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti:
Apatisme Kebosanan Putus asa Tidak punya rasa humor lagi Keterasingan Mementingkan diri sendiri Kehilangan selera dan sebagainya
[sunting] Kritik
Pada perkembangannya, teori ini juga mendapatkan kritik.[3] Hal ini dikarenakan adanya sebuah loncatan pada piramida kebutuhan Maslow yang paling tinggi, yaitu kebutuhan mencapai aktualisasi diri. [3] Kebutuhan itu sama sekali berbeda dengan keempat kebutuhan lainnya, yang secara logika mudah dimengerti. [3] Seakan-akan ada missing link antara piramida ke-4 dengan puncak piramida. Seolah-olah terjadi lompatan logika. [3]
[sunting] Referensi
1. ^ a b c (Inggris)Edward Hoffman. 1988. A Biography of Abraham Maslow. Los Angeles: Jeremy P. Tarcher. Hlm. 174. 2. ^ a b c (Inggris)Abraham H. Maslow. 1964. Religion, Value, and Peak-Experiences. Columbus: Ohis State University Press. Hlm. 8. 3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r (Indonesia)C. George Boeree. 2006. Personality Theories. Yogyakarta: Primasophie. Hlm. 277-290. 4. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris)Abraham H. Maslow. 1968. Toward a Psychology of Being, 2d ed. New York: D. Van Nostrad. Hlm. 25. 5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q (Indonesia)Sarlito W. Sarwono. 2002. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang. Hlm. 174-178. 6. ^ a b c d e f g (Inggris)Abraham H. Maslow. 1986. Farther Reaches of Human Nature. New York: Orbis Book. Hlm. 260-280, 299. 7. ^ a b c d e f g h i (Inggris)Abraham Maslow. 2006. On Dominace, Self Esteen and Self Actualization. Ann Kaplan: Maurice Basset. Hlm. 153, 168, 170-172, 299-342.