Você está na página 1de 112

Angga.Ahadiyat 207.311.

029
STH

STH merupakan golongan cacing usus atau nematoda yang membutuhkan tanah untuk menjadi infektif Yang termasuk STH : - Ascaris lubricoides - Hookworm (N.americanus dan A.duodenale) - Strongiloides stercoralis - Trichuris trichura

ETIOLOGI
Ascaris lumbricoides

Toxonomi
Sub kingdom : Metazoa Phylum : Nemathelminthes Kelas : Nematoda Sub kelas : Phasmidia Ordo : Ascaridia Super famili : Ascaridoidea Genus : Ascaris Spesies : A.lumbricoides

ETIOLOGI
Ascaris lumbricoides
Morfologi
Cacing jantan mempunyai ukuran 10-31 cm, ekor melingkar, dan memiliki 2 spikula. Cacing betina mempunyai ukuran 22-35 cm, ekor lurus, pada 1/3 bagian anterior, dan memiliki cincin kopulasi. Memiliki mulut terdiri atas tiga buah bibir. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang dibuahi berukuran 60x45 mikron, berbentuk oval, berdinding tebal dengan tiga lapisan dan berisi embrio. Telur yang tidak dibuahi berukuran 90x40 mikron, berbentuk bulat lonjong atau tidak teratur, dindingnya terdiri atas dua lapisan dan dalamnya bergranula. Telur decorticated, dimana telurnya tanpa lapisan albuminoid yang lepas karena proses mekanik.

S I K L U S
H I D U P

EPIDEMIOLOGI
Kosmopolit Banyak ditemukan di daerah yang beriklim panas dan lembab Banyak di negara berkembang Sanitasi buruk

Manifestasi Klinis
Migrasi Larva (pneumonitis Ascaris)
Demam (39,5 400C) Pernafasan cepat dan dangkal (tipe asmatik) Batuk kering atau berdahak (ditandai dengan kristal Charcot-Leyden) Ronkhi atau wheezing tanpa krepitasi Eosinofilia transien Infiltrat pada gabaran radiologi paru Sindroma Loeffler

Cacing Dewasa
Rasa tidak enak diperut Kolik akut pada daerah epigastrium Nafsu makan berkurang Diare atau konstipasi Malabsorpsi Ileus obstruktif

Diagnosis
Bila dijumpai telur atau cacing dewasa di dalam tinja, diagnosis pasti telah dapat ditegakkan. Selain itu diagnosis dapat pula dibuat apabila cacing keluar sendiri baik melalui mulut, hidung, maupun tinja

Pengobatan
Pirantel pamoat, dosis 10mg/kgBB/hari, dosis tunggal, memberikan hasil yang memuaskan. Mebendazol, dosis 100 mg, 2 kali sehari, diberikan selama tiga hari berturut-turut. Oksantel-pirantel pamoat, dosis 10 mg/kgBB, dosis tunggal. Albendazol, pada anak di atas 2 tahun dapat diberikan 2 tablet Albendazol (400 mg), atau 20 ml suspensi, dosis tunggal. Hasil cukup memuaskan.

Pencegahan

Meningkatkan sanitasi dan kebersihan pribadi serta lingkungan.

Ada yang mau ?????

Hookworm (N.americanus dan A.duodenale)


Penyakit cacing tambang disebabkan oleh cacing Necator americanus, Ancylostoma duodenale, dan jarang disebabkan oleh Ancylostoma braziliensis, Ancylostoma canium, Ancylostoma malayanum. Penyakitnya disebut juga ankilostomiasis

Epidemiologi
N. americanus maupun A. duodenale ditemukan didaerah tropis dan subtropis seperti Asia dan Afrika. Manusia merupakan tuan rumah utama infeksi cacing tambang. Morbiditas dan mortalitas infeksi cacing tambang terutama terjadi pada anak-anak Separuh dari anak2 yg telah terinfeksi sebelum usia 5 tahun, 90% terinfeksi pada usia 9 tahun Di Indonesia penyakit lebih banyak disebabkan oleh cacing Necator americanus.

Etiologi & Morfologi


N. americanus Berbentuk silinder Ukuran 5-13 mm x 0,3-0,6 mm Cacing jantan < cacing betina Mampu memproduksi 10.000-20.000 telur setiap hari Ancylostoma duodenale Sedikit lebih besar Ukuran 64-76 mm x 36-40 mm Mampu memproduksi 10.000-25.000 telur sehari. Cara menginfeksi dgn cara tertelan larva

Cacing dws hidup & bertelur didlm 1/3 atas usus halus, kmdn keluar mll tinja Telur berkembang menjadi larva di tanah yg sesuai suhu & kelembabannya Larva bentuk pertama adalah rhabditiformis Berubah menjadi filariformis (waktu 5-10 hari) Larva masuk ke tubuh mll kulit (telapak kaki, terutama N.americanus ) untuk masuk ke peredarah darah.

Larva ke paru, naik ke trakea, berlanjut ke faring, lalu ke saluan cerna


Larva hidup dlm usus sampai 8 tahun dgn menghisap darah (1 cacing = 0,2 ml/hari)

Daur hidup

Manifestasi klinis
Migrasi larva
1. Sewaktu larva menembus kulit, bakteri piogenik dapat terikut masuk pada saat larva menembus kulit , menimbulkan rasa gatal pd kulitnya (ground itch), umumnya terjadi pada kaki. Creeping eruption (cutaneous larva migrans) umumnya disebabkan larva cacing tambang yang berasal dari hewan seperti kucing, anjing. 2. Slama larva berada dlam paru-paru dapat menyebabkan gejala batuk berdarah, yang disebabkan oleh pecahnya kapiler-kapiler dalam alveoli paru-paru dan berat ringannya keadaan ini bergantung banyaknya jumlah larva cacing yg melakukan penetrasi

Cacing dewasa
o Umunya hidup disepertiga bagian atas usus halus & melekat pada mukosa usus. 1. Gangguan gastrointestinal yaitu : anoreksia, mual, muntah, diare, penurunan BB, nyeri pada daerah sekitar duodenum,jejenum, ileum 2. Pada pemeriksaan laboratorium, umumnya dijumpai anemia hipokrom mikrositik. Anemia akan terjadi 1020 minggu stlh infestasi cacing & walaupun diperlukan 500 cacing dws untuk menimbulkan gejala tsb, tentunya tergantung pd keadaan gizi pasien. 3. Pada anak, dijumpai adanya korelsi positif antara infeksi sedang & berat dgn tingkat kecerdasan anak.

Diagnosis
Pada pemeriksaan tinja ditemukannya telur cacing tambang di dalam tinja. Larva juga dapat ditemukan didlm sputum Anemia yang terjadi biasanya anemia hipokrom mikrositer Eosinofilia terlihat jelas pada bulan pertama infeksi cacing ini.

Pengobatan
Perawatan Umum
Pemberian makanan yang bergizi Suplemen preparat besi dapat mencegah terjadinya anemia. Pada anemia yang berat suplemen besi diberikan sebelum dimulai pengobatan dengan obat cacing.

Pengobatan spesifik
Pirantel pamoat, dosis tunggal 10 mg/kgBB cukup efektif dengan toksisitas yg rendah. Mebendazole 100 mg dua kali sehari slama 3 hari Albendazole diberikan dengan dosis tunggal 400 mg Creeping eruption albendazole 400 mg slama 5 hari Pengobatan terhadap cacing dewasa dberikan gabungan pirantel-pamoat dengan mebendazole dgn cara pirantel pamoat dosis tunggal 10 mg/kgBB dberikan pagi hari diikuti pemberian mebendazole 100 mg 2kali sehari slama 3 hari memuaskan khusunya djumpai infeksi campuran cacing lain

Komplikasi
Kerusakan pada kulit akan menyebabkan dermatitis yang berat terlebih bila pasien sensitif. Anemia berat yang terjadi sering menyebabkan gangguan pertumbuhan, perkembangan mental dan payah jantung

Prognosis
Dengan pengobatan yang adekuat meskipun telah terjadi komplikasi, prognosis tetap baik

Pencegahan
Pemberantasan sumber infeksi pada populasi dengan penyuluhan, kampanye Perbaiki sanitasi dan kebersihan pribadi/lingkungan Mencegah terjadinya kontak dengan larva dengan membudayakan mencuci tangan serta menggunakan alas kaki bagi masyarakat yang beresiko tertular

strongilodiasis.

Hospes dan Nama Penyakit

Hospes utama cacing ini = manusia parasit ini dapat mengakibatkan = penyakit strongilodiasis.

Distribusi Geografik

Terutama terdapat di daerah tropik dan subtropik Sedangkan didaerah yang beriklim dingin jarang ditemukan.

Morfologi Dan Daur Hidup


Hanya cacing dewasa betina yang hidup sebagai parasit di duodenum Bentuknya = filiform, halus, tidak berwarna, dan panjangnya kira-kira 2 mm. Cara berkembang-biaknya = dengan partenogenesis (bentuk reproduksi aseksual di mana betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi oleh pejantan). telur bentuk parasitik diletakkan dimukosa usus kemudian telur menetas menjadi larva rabditiform yang masuk ke rongga usus dan dikeluarkan bersama tinja.

3 macam daur hidup :

Siklus langsung Siklus tidak langsung Autoinfeksi

Siklus Langsung
Bila larva filariform menembus kulit manusia larva tumbuh, masuk ke peredaran darah vena melalui jantung kanan ke paru, dari paru parasit yang sudah mulai menjadi dewasa menembus alveolus masuk ke trakhea dan laring tjd refleks batuk parasit tertelan sampai di usus halus bagian atas dan menjadi dewasa. Cacing betina yang dapat bertelur ditemukan kirakira 28 hari sesudah infeksi

Siklus tidak langsung


larva rabditiform di tanah berubah menjadi cacing jantan dan cacing betina bentuk bebas. Sesudah pembuahan cacing betina menghasilkan telur yang menetas menjadi larva rabditiform. Larva rabditiform dalam waktu beberapa hari menjadi larva filariform yang infektif dan masuk ke dalam hospes baru, atau larva rabditiform tadi dapat juga mengulangi fase hidup bebas. Siklus tidak langsung terjadi jika keadaan lingkungan sekitarnya optimum yaitu sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan untuk kehidupan bebas parasit ini, misalnya di negeri tropik dengan iklim lembab.

Autoinfeksi
Larva rabditiform kadang menjadi larva filariform di usus atau daerah sekitar anus. Bila larva filariform menembus mukosa usus atau kulit perianal maka akan terjadi suatu daur perkembangan dalam hospes. Adanya autoinfeksi dapat menyebabkan strongiloidiasis menahun pada penderita yang hidup didaerah non endemik.

Patologi dan gejala klinis.


Bila larva filariform dalam jumlah besar menembus kulit, timbul kelainan kulit yang disebut creeping eruption yang disertai dengan rasa gatal yang hebat. Cacing dewasa menyebabkan kelainan pada mukosa usus muda. Infeksi ringan dengan strongiloides pada umumnya terjadi tanpa diketahui hospesnya karena tidak menimbulkan gejala. Infeksi sedang dapat menyebabkan rasa sakit seperti tertusuk-tusuk didaerah epigastrium tengah dan tidak menjalar. Mungkin ada mual dan muntah; diare dan konstipasi saling bergantian. Pada strongiloidiasis ada kemungkinan terjadi autoinfeksi dan hiperinfeksi. Pada hiperinfeksi cacing dewasa yang hidup sebagai parasit dapat ditemukan diseluruh traktus digestivus dan larvanya dapat ditemukan diberbagai alat dalam (paru, hati, kandung empedu). Sering ditemukan pada orang yang sering mengalami gangguan imunitas dan dapat menimbulkan kematian. Pada pemerikasaan darah mungkin ditemukan eosinofilia atau hipereosinofilia meskipun pada banyak kasus jumlah sel eosinofil normal.

Diagnosis
Diagnosis klinis tidak pasti, karena strongiloidiasis tidak memberikan gejala klinis yang nyata. Diagnosis pasti bila menemukan larva rabditiform dalam tinja segar, dalam biakan, atau dalam aspirasi duodenum. Biakan tinja selama sekurang-kurangnya 2 x 24 jam menghasilkan larva filariform dan cacing dewasa strongyloides stercoralis yang hidup bebas.

Pengobatan
Dulu tiabendazol obat pilihan = dosis 25 mg/kg berat badan, 1 atau 2 kali sehari selama 2 atau tiga hari. Sekarang albendazol obat pilihan = dosis 400 mg, 1 atau 2 kali sehari selama 3 hari. Mebendazol 100 mg 3 kali sehari selama 2 atau 4 minggu dapat memberikan hasil yang baik. Mengobati orang yang mengandung parasit meskipun kadang-kadang tanpa gejala adalah penting, mengingat dapat terjadi autoinfeksi. Perhatian khusus ditujukan kepada pembersihan sekitar daerah anus dan mencegah terjadinya konstipasi.

Prognosis
Pada infeksi berat, strongiloidiasis dapat menyebabkan kematian

Epidemologi
Daerah yang panas, kelembaban tinggi dan sanitasi yang kurang sangat menguntungkan cacing ini sehingga terjadi daur hidup tidak langsung. Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva ialah tanah gembur berpasir dan humus.

Pencegahan
Terutama tergantung pada sanitasi pembuangan tinja dan melindungi kulit dari tanah yang terkontaminasi , misal dengan memakai alas kaki. Penerangan kepada masyarakat menganai cara penularan dan cara pembuatan serta pemakaian jamban juga penting untuk pencegahan penyakit strongilodiasis.

Strongyloides_LifeCycle

Strongyloides egg from free living female

Strongyloides rhabditiform 4 stained blue

Pendahuluan
Trichuriasis adalah salah satu penyakit cacing yang banyak terdapat pada manusia Diperkirakan sekitar 900 juta orang pernah terinfeksi dngn cacing ini dan ini sama dengan cacing tambang dan hanya sedikit di bawah askariasis Sering dihubungkan dngn terjdinya kolitis dan sindrom disentri pd derajat sedang

Morfologi
Cacing jantan Panjang 4 cm dengan ujung ekor melingkar dan terdapat spikulum.

Cacing betina Panjang 5 cm dengan ujung ekor membulat.

Telur Berukuran 50-54 mikron x 32 mikron, berbentuk seperti tempayan dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur bagian luar berwarna kekuningkuningan dan bagian dalamnya jernih.

Siklus Hidup
Trichuris trichiura , cacing ini tersebar di seluruh dunia, tetapi lbh bnyak terdapat di daerah panas dan lembab dan sering terlihat brsama dengan infeksi Ascaris

Trichuriasis bnyak ditemukan di Asia dmana prevalensinya lbh dr 50% di daerah pedesaans Manusia mndapat infeksi dengan menelan telur yang infektif ( mngandung larva )

Kemudian di duodenum, larva akan keluar, menembus dan berkembang di mukosa usus halus dan menjadi dewasa di sekum

Siklus ini berlangsung 3 bulan


Cacing betina dapat mnghasilkan 2000-6000 telur setiap harinya

Telur akan keluar bersama tinja dan mnjadi infektif di tanah yang memerlukan waktu 10-14 hari

Cacing ini dapat hidup dlm tubuh manusia bertahun lamanya

Telur keluar bersama tinja lingkungan (tanah yang lembab/tempat yang teduh) telur matang (3-6 minggu) makanan/minuman terkontaminasi tertelan manusia usus halus larva cacing dewasa kolon/sekum Hospes Definitif : manusia Hospes Perantara : tanah Nama Penyakit : Trikhuriasis, trikhosefaliasis

Epidemiologi
Ditemukan di seluruh dunia Di daerah endemisitas yang tinggi, anak kecil sering terkena infeksi berat anak usia sekolah Pencemaran tanah olh telur cacing umumnya disebabkan olh tinja anak Umur yg paling rentan adlh 5-15 thn

Manifestasi Klinis
Mekanisme pasti bagaimana cacing cambuk menimbulkan kelainan pd manusia tdk diket, ttapi paling tidak ada 2 proses yg brperan, yaitu

Trauma pada dinding usus cacing membenamkan bagian kepalanya pd dinding usus biasa menetap di sekum Efek toksik

Pada infeksi yg ringan, kerusakan dinding mukosa usus hanya sedikit Infeksi cacing ini mmperlihatkan adanya respon imunitas humoral yg ditunjukkan dgn adanya reaksi anafilaksis lokal yg dimediasi oleh IgE Terlihat adanya infiltrasi lokal eosinofil di submukosa dan pd infeksi berat ditemukan edema

Gejala pd infeksi ringan dan sedang ialah : anak mnjadi gugup susah tidur nafsu makan mnurun nyeri perut muntah / konstipasi perut kembung buang angin

Pada infeksi berat, dijumpai : - mencret yg mengandung darah,lendir - nyeri perut - tenesmus - anoreksia - anemia - penurunan berat badan

Pada infeksi yg sangat brat dapat terjadi prolapsus rekti

Diagnosis
Dengan pemeriksaan tinja dijumpai telur Trichuris trichiura ataupun cacing dewasa

Pengobatan
Mebendazol 100 mg, 2 x sehari slama 3 hari berturut Albendazol - anak usia di atas 2 thun dberikan dngan dosis 400 mg ( 2 tablet ) atau 20 ml suspensi berupa dosis tunggal - anak dibwh 2 tahun diberikan separuhnya Gabungan pirantel-pamoat dengan mebendazol

Pencegahan
Perbaikan sanitasi dan kebersihan pribadi/lingkungan untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah oleh tinja manusia yang terinfeksi dengan cacing cambuk

Oxyuris vermicularis

definisi
Infeksi yang terjadi pada kelompok, biasanya infeksi lebih sering terjadi dalam satu keluarga pada orang yang tinggal dalam satu rumah. Dibandingkan dengan infeksi yang terjadi pada populasi yang luas

Nama penyakit : enterobiasis/ oksiuriasis Nama lain: Cacing kremi, pinworm, seatworm

Epidemiologi
Lebih sering terjadi di iklim dingin dan sedang Prevalensi pada gol. Manusia : 3%-80% Frekuensi pada golongan kulit putih lebih tinggi daripada kulit negro. Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan golongan ekonomi lemah

Penelitian di Jakarta Timur:


Kelompok usia antara 5-9 tahun, terdapat 46 anak (54,1%) dari 85 anak yang diperiksa

Morfologi
Betina Jantan -Ukuran: 8-13 mm x 0,4 mm -Ukuran : 2-5 mm -Pada ujung anterior ada perlebaran -Sayap dan ekornya melingkar dan kutikulum seperti sayap yang disebut alae bentuknya seperti tanda tanya. -Bulbus esofagus jelas -Ekornya panjang dan runcing -Uterus cacing yang gravid dan melebar dan penuh dengan telur

-Habitat cacing dewasa berada di rongga sekum, usus besar dan usus halus - makanannya adalah isi dai usus halus

Cara Penularan
Langsung dari anus ke mulut Satu tempat tidur dengan pasien Melalui udara Retroinfection: telur menetas di kulit sekitar anus dan masuk ke anus kemudian ke Usus Halus

Patogenesis
Hidup di caecum dan appendix Dalam keadaan gravid, betina pindah ke anus dan bertelur di situ Telur berbentuk lonjong. Oval, datar pada 1 sisi Telur ini setelah tertelan, masuk ke duodenum menjadi larva, kemudian migrasi ke caecum menjadi dewasa setelah 15 28 hari

Betina yang gravid migrasi ke anus pada waktu malam, menimbulkan gatal yang hebat Pada anak wanita, cacing ini dapat memasuki daerah genitalia menimbulkan salpingitis

Gejala Klinis
Pruritus lokak di sekitar anus, perineum, vagina Luka Garuk Dapat terjadi gangguan di usus halus bagian proksimal sampai ke lambung, esofagus dan hidung Dapat terjadi radang di vagina, dan tuba falopii serta apendiks Kurang nafsu makan, berat badan menurun, aktivitas meninggi, enuresis, cepat marah, gigi menggertak, insomnia dan masturbasi

Diagnosa
Anal swab Telur infektif di faeces

Pengobatan
Piperazin citrat Pirvinium pamoat Pirantel 10 g/ kgBB, single dose Mebendazol dan pirvinum efektif pd stadium perkembangan Pirantel dan Piperazin Dosis tunggal tidak efektif pada stadium muda

Pencegahan:
Perbaikan kebersihan pribadi

Prognosa: BAIK

Obat anticacing
Antelmintik atau obat cacing ialah obat yang digunakan untuk membrantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Dietilkarbamazin Menyebabkan paralisis dan perubahan pada permukaan membran mikrofilaria hancur. Cepat diabsorpsi diusus, ekskresi lewat urin, 70% bentuk metabolitnya.

Levamisol
- Dosis tunggal digunakan untuk Ascaris dan Trichostrongylus, efektifitas sedang untuk A.duodenale dan rendah untuk N.americanus. - Cara kerja : meningkatkan aksi potensial dan menghambat transmisi neuromukular cacing paralisis. - Absorpsi oral cepat dan lengkap. 60% obat diekskresi bersama ureum.

DOSIS Dewasa dan anak berusia lebih dari 15 tahun : 4-6 tablet. Anak berusia 12-15 tahun : 3-4 tablet. Anak berusia 8-12 tahun : 3 tablet. Anak berusia 6-8 tahun : 2 tablet. Anak berusia 3-6 tahun : 1 tablet. Anak berusia 1-3 tabun : 1 tablet. Diberikan sebagai dosis tunggal.

INDIKASI Infeksi Ascaris lumbricoides (cacing gelang) & Ancylostoma duodenale (cacing tambang).

EFEK SAMPING Gangguan pada saluran pencernaan, pusing, sakit kepala.

Mebendazol
Efektif mengobati cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang dan T.trichiura, cacing pita. Efeknya bervariasi S. stercolarlis - Kerjanya merusak subseluler dan menghambat sekresi asetilkolinesterase cacing, menghambat ambilan glukosa. - Absorpsi oral buruk, ekskresi terutama lewat urin dalam bentuk utuh.

INDIKASI Trikhuriasis, askariasis (infeksi cacing gelang), oxyuriasis (infeksi cacing kremi), ankilostomiasis/infeksi cacing tambang (A duodenale dan N americanus).

PERHATIAN

#Anak berusia kurang dari 2 tahun.#Terhentinya aliran empedu.#Gangguan kapasitas hati dalam memetabolisme obat.#Hamil.

DOSIS 1 tablet sebagai dosis tunggal.

piperazine
- Efektif terhadap A.lumbricoides dan E.vermicularis. - Kerjanya menyebabkan blokade respon otot cacing terhadap asetilkolin paralisis dan cacing mudah dikeluarkan oleh peristaltik usus. - Absorpsi melalui saluran cerna, ekskresi melalui urine.

Pirantel pamoate
Untuk cacing gelang, cacing kremi dan cacing tambang. - Kerjanya menimbulkan depolarisasi pada otot cacing dan meningkatkan frekuensi imfuls, menghambat enzim kolinesterase. - Absorpsi melalui usus tidak baik, ekskresi sebagian besar bersama tinja, <15% lewat urine.

CARA PEMAKAIAN : Takaran tablet 125 mg untuk satu kali pengobatan - Anak usia 2-5 tahun, sekali minum 1 tablet - Anak usia 5-9 tahun, sekali minum dua tablet - Anak usia 10-15 tahun, sekali minum 3 tablet - Di atas 15 tahun, sekali minum 4 tablet

Pirazikuantel
Efektif terhadap Cestoda dan Trematoda, seperti S. mansoni dan S. japonicum. - Kerjanya menimbulkan peningkatan aktivitas otot cacing karena hilangnya Ca ion intrasel kontraktur dan paralisis spastik cacing lepas dari tempatnya. - Absorpsi oral baik, ekskresi sebagian besar bersama urine.

Tiambendazol
Efektif terhadap strongyloidiasis, askariasis, oksiuriasis dan larva migrans kulit. - Kerjanya menghambat enzim fumarat reduktase cacing dan enzim asetilkolinesterase cacing cacing mati. - Absorpsi lewat usus, 90% obat diekskresi bersama urine.

Wuchereria bancrofti Brugia malayi Brugia timori Nyamuk ANOPHELINI Anopheles Nyamuk CULICINI :

VEKTOR FILARIASIS LIMFATIK ( NYAMUK )

Mansonia, Coquillettidia, Culex, Aedes, Armigeres

Vektor filariasis bancrofti :

Culex :

o Culex quinquifasciatus di perkotaan o Culex annulirostris o Culex bitaeniorrhynchus

Anopheles :
o o o o o o

Aedes kochi Armigeres abturbans

Anopheles subpictus Anopheles koliensis Anopheles aconitus Anopheles bancrofti Anopheles farauti Anopheles punctulatus

Vektor Brugia malayi periodik : o Anopheles barbirostris o Anopheles nigerrimus Vektor Brugia malayi subperiodik : o Mansonia dives o Mansonia uniformis o Mansonia annulifera o Mansonia indiana o Mansonia annulata o Mansonia bonneae o Coquillettidia crassipes Vektor Brugia timori : An. barbirostris

SIKLUS HIDUP CACING FILARIA LIMFATIK


CACING DEWASA JANTAN & BETINA 5 10 THN

MIKROFILARIA DALAM DARAH ( 12 BLN )

L3 - L4 DI LIMFATIK SISTEM ( 3 9 BLN )

DIISAP NYAMUK VEKTOR ( 8 14 HARI ) L1, L2, L3

MORFOLOGI CULICINI : Stadium telur : Satu per satu atau berkelompok ( bentuk rakit = raft ) Culex Bentuk seperti peluru Culex Bentuk lonjong dgn kedua ujung agak lancip dan dinding seperti anyaman kasa Aedes Bentuk mirip duri / sasaran utk lemparan bola bowling Mansonia

Stadium larva : Tergantung pada permukaan air dgn sifon, ( Mansonia & Aedes ) Mempunyai bulu sifon ( siphonal tuft) Mempunyai pecten alat utk menempel pada akar tanaman Mansonia Mempunyai sisir ( comb ) dengan gigi sisir ( comb teeth ) Aedes Segmen anal dengan pelana ( saddle ) Stadium pupa : tabung pernafasan sempit dan panjang

Stadium dewasa : Betina : palpi lebih pendek dari probosis Jantan : palpi lebih panjang dari probosis Sisik sayap : Lebar dan asimetris Mansonia Sempit dan panjang Culex & Aedes Sisik sayap kadang berkelompok & sewarna bercak( putih, kuning, coklat dan hitam speckled )

Ujung abdomen : Aedes lancip ( pointed ) Mansonia tumpul & terpancung truncated DAUR HIDUP :
Metamorfosis sempurna Telur dewasa 1 2 minggu Tempat perindukan : Air jernih Aedes , Air keruh Culex Permukaan air dgn tanaman air Mansonia (Salvinia, Graminae, Eichornia, Ipomoea, Pistia )

quinquifasciatus

PERILAKU CULICINI : mengisap darah : malam hari Culex Siang dan malam Mansonia Siang hari Aedes aegypti Jarak terbang, ratabbrp puluh meter, jauh 30 meter Ae. vexans Umur nyamuk 2 minggu EPIDEMIOLOGI FILARIASIS : Perilaku vektor penyebaran penyakit & timbulnya daerah endemis

Perilaku vektor : Derajat infeksi alami hasil pembedahan nyamuk alami tinggi Antropofilik dan zoofilik yang meningkatkan sumber infeksi Umur nyamuk panjang mampu mencapai larva stadium infektif utk ditularkan Dominan terhadap spesies nyamuk lain kepadatan tinggi Mudah menggunakan tempat pengandung air sbg tempat perindukan utk pertumbuhan telur dewasa

PEMBERANTASAN FILARIASIS : Pengobatan penderita, masal / selektif Upaya pengendalian vektor, mudah , murah dan aman Perlindungan / pencegahan terhadap gigitan vektor Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit filaria dan cara penularannya berpartisipasi dalam pemberantasan penyakit

VEKTOR FILARIASIS NON LIMFATIK : Lalat Simulium = black fly Lalat Chrysops = horse fly = deer fly Ordo : DIPTERA Kelas : INSECTA 1. Simulium
Ukuran badan 2 3 mm Yang mengisap darah betina, pagi & sore

Simulium damnosum vektor biologik Onchocerca volvulus ( Onkosersiasis =


river blindness) di Afrika masalah kesehatan masyarakat di Afrika

Vektor O. volvulus di Amerika Simulium metallicum S. ochraceum S. callidum

Chrysops : vektor Loa-loa


Ukuran = lalat rumah Lalat jantan : mengisap sari tumbuhan Lalat betina : mengisap darah manusia, aktif pagi dan sore Tipe mulut : menusuk & mengisap ( piercing & sucking type )

Você também pode gostar