Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SALURAN TRANSMISI
PENDAHULUAN
PRINSIP DASAR
λ = c/f
RUGI TEMBAGA
Pada frekuensi tinggi, rugi tembaga ini
berbeda dari perhitungan untuk rugi daya pada
frekuensi rendah karena pada frekuensi tinggi
muncul efek kulit ( aliran charge /muatan electron
cenderung terkonsentrasi di permukaan kawat
konduktor ). Dengan adanya efek kulit , kawat
tembaga seperti sebuah pipa akibatnya luas
penampang menjadi lebih kecil dan menghasilkan
resistansi efektif lebih besar.
RUGI DIELEKTRIK
Dielektrik adalah bahan yang memisahkan
kedua konduktor pada saluran transmisi. Rugi
dielektrik akan bertambah besar dengan naiknya
100 ‘
3.0 dB ( 200 MHz)
4.7 dB ( 400 MHz)
7.8 dB ( 900 MHz)
SPEKTRUM FREKUENSI
E H
x (arah rambatan)
H E
z
Koaksial
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang
mempunyai impedansi tidak seimbang antara kedua
koduktornya terhadap bumi (ground), sehingga dikenal
sebagai saluran yang tidak seimbang ( unbalanced).Kabel
ini sangat cocok dipergunakan pada frekuensi mencapai 1
GHz. Dengan konsekuensi makin tinggi frekuensi akan
disertai makin besar pula rugi-ruginya. Salah satu contoh
yang paling umum kita lihat di sekitar kita adalah sebagai
kabel antena TV untuk frekuensi VHF dan UHF. Contoh
lainnya digunakan dalam jaringan komputer (LAN) .
Bentuk fisik dari kabel ini bermacam-macam
tergantung tipe yang dikeluarkan oleh pabrik. Tabel 1
memberikan gambaran tentang kabel koaksial yang ada di
pasaran dengan sedikit informasi tentang kabel tersebut.
Informasi lebih lengkap dapat di lihat pada lampiran 1.
Gambar 1.11 memperlihatkan bentuk fisik sederhana
koaksial.
c d
b
a
a. konduktor dalam
b. bahan dielektrik
c. konduktor luar
d. jaket plastik
e. d = diameter luar d D
konduktor dalam
f. D = diameter dalam
konduktor luar
R L R L
C G C G
C G
R L
C /2 G /2 C/2 G/2
Impedansi Karakteristik ( Zo )
Semua saluran mempunyai impedansi karakteristik
dimana impedansi karakteristik suatu saluran
dilambangkan Zo. Impedansi karakteristik saluran
digambarkan sebagai impedansi saluran dengan panjang
saluran tak terbatas, atau impedansi di ujung saluran
ketika saluran tersebut terbebani sebesar impedansi
karakteristiknya.
Dengan pengertian diatas yaitu panjang saluran yang
tidak terbatas berarti apabila suatu energi (sebesar
apapun) diberikan pada ujung pengirim, energi tersebut
tidak pernah kembali lagi ke sumber atau dengan kata lain
semua energi diserap semua oleh saluran.
Besarnya impedansi karakteristik kabel dipengaruhi
oleh bentuk phisik saluran sebagaimana diperlihatkan
pada gambar 1.3 sampai 1.8. Tabel 1 menginformasikan
Zo dari beberapa kabel koaksial.
Ingat;
Jangan bingung membedakan rumus R = 1/G
dengan keterangan di atas karena R pada saluran
disebabkan oleh bahan konduktor saluran sedangkan G
disebabkan bahan isolator (dielektrik).
EFEK KULIT
Efek kulit terjadi pada frekuensi tinggi dimana harga
R dan L dikontrol oleh efek kulit. Ketika arus bolak balik
mengalir dalam sebuah konduktor, fluk magnit bolak balik
dalam konduktor menghasilkan e.m.f (electromagnetic
force). E.m.f ini menyebabkan kerapatan arus berkurang di
sekitar inti konduktor dan bertambah pada sisi permukaan
konduktor sehingga kawat tersebut tanpak seperti “pipa”.
Maka efek kulit adalah phenomena dimana arus RF
δ= ( ρ/ πf μ)1/2 meter
dengan demikian δ berkurang saat f bertambah.
ρ adalah resistivitas konduktor ( ohm/meter) , untuk
tembaga 1.74x10-8 ohm/m
μ adalah permeabilitas magnetic absolute konduktor
( henry per meter), untuk tembaga 4πx10-7 henry/m.
Dengan demikian δ = 0.0664/√f meter
Untuk konduktor silinder
Re = ρ/(2πaδ) ohm/m , a adalah jari-jari konduktor
Li = ρ/ 4π2afδ henry/m
R + jωL
Zo = (1)
G + jωC
CATATAN
Bila belum selesai kerjakan di rumah & disalin dibuku tugas.
L L L L
C C C
Zg
Eg Es E Er Zr
X d
L meter
I R∆x L∆x
+ +
- -
x ∆x
∆I dI
lim = = - (G + jωL)E (9)
x→0 ∆x dx
d2 E/dx2 = -ZdI/dx
dI/dx = -YE
d2E/dx2=(YZ)E (12)
- √ YZ X X
= 1/√Z/Y (A1 e - A2 e√YZ )
I = E/Zo (14)
Besaran √Z/Y yang mempunyai satuan ohm disebut
impedansi karakteristik (Zo) saluran .
E = A1 e- √ YZ X
+ A2 e√YZ X
dimana :
√ YZ adalah tetapan propagasi gelombang yang
besarnya
YZ = (( R+jωL)(G+jωC))
Tetapan propagasi juga disimbolkan gama ( γ ) sehingga
(YZ)1/2 = γ = α + jβ
dimana :
α adalah pelemahan per satuan panjang.
β adalah tetapan propagasi per satuan panjang.
Dari uraian diatas maka besarnya tegangan pada
saluran dapat diekspresikan sebagai berikut;
-(α+j β) X
E(x) = A1 e + A2 e (α+j β) X
(15)
E = Es = E sending-end
E(0) = Es = A1 e-(γ)0 = A1
Eg Zo Es
Es = Eg . (Zo/(Zo+Zg)) (19)
dimana :
Es adalah tegangan pada ujung pengirim.
Eg adalah tegangan sumber.
Zo adalah impedansi karakteristik saluran.
Zg adalah impedansi sumber teganan.
E
I
Zg=50 Ω
Es E1 E2 Zo = 50Ω RL= 50 Ω
Eg
X1
X2
∆X
| E1 | = |Es| e- αX1
| E2 | = |Es| e- αX2
Perbandingan tegangan pada kedua titik tersebut adalah
|E2/E1| = e-α(X2- X1)
= e-α∆X (20)
dimana α∆x adalah pelemahan keseluruhan antara dua
titik x 1 dan x 2.
Ekspresi untuk rugi total adalah
P2 = | E1|2/Zo
P1 = |E1|2/Zo
dB = 20 log E2/E1
= 20 log e-α∆X
= -α∆x 20 log e
= -α∆x 8.686
1 Np = 8,686 dB (21)
⇒ ρ = 0,625
⇒ % tegangan terpantul = 62,5%
⇒ koefisien pantul daya = 0,391
⇒ % koefisien pantul daya = 39,1%.
Contoh 2.
Jika Zo = 100 Ω dan Zr = 200 Ω, hitung % koefisen
pantul tegangan dan daya.
Contoh 3
Suatu saluran 75Ω dihubungan ke sumner tegangan
dc sebesar 100 V yang berimpedansi sumber 35Ω, beban
terpasang sebesar105 Ω, hitung gelombang teganga maju
dan tiga gelombang pantul berikutnya yang terjadi dalam
saluran.
Gelombang Berdiri
Sebuah gelombang berdiri yang terbentuk dari
penjumlahan gelombang insiden dan gelombang pantul
akan mempunyai titik-titik node yang cenderung tetap
terhadap waktu. Diantara kedua titik ini, gelombang
secara kontinyu naik ke harga tertingi( maksimum) dan
turun ke harga minimum. Sebagaimana ditunjukkan pada
gambar di bawah
VSWR = Z max/ Zo
ρ = (Zr+Zo)/(Zr-Zo)
Is Ir
Zg
Er Zr
Es +
E(x) + E(x) -
Eg
x d
L
(1+ρe-2 γl)
e-γx + ρe-γ(2L-X)
E(x) = Es jika dikalikan eγL
1 +ρe-2γL
eγ(L-X) + ρe-γ(L-X)
E(x) = Es (35)
e + ρe
γL -γL
eγd + ρe-γd
E(x) = Es
eγL + ρe-γL
Besarnya arus insiden pada titik x adalah
I+(x) = E+ (x)/Zo
Sedangkan arus pantulnya adalah
I- (x) = -E-(x)/Zo
Tanda negatif menunjukkan arus mengalir dari beban ke
sumber. Besarnya arus total pada titik tersebut adalah
I(x) = I+(x) + I-(x)
E+(0)
= (e-γX - e-γ (2L-X) )
Zo
Es e-γ X
-ρ e-γ (2L-X)
=
Zo 1 + ρe-2L
Es e−γ(L-X) - ρe− γ (L-X)
=
Zo eγL + ρe −γL
Untuk menghitung Zs ,
Zs = E(0)/ I(0)
e γ1 − ρ e−γ1
= Zo (36)
e − ρe
γ1 −γ1
Zr + Zo tanh jβl
Zs = Zo
Zr tanh jβl +Zo
Zr + jZo tanβ l
Zs = Zo (40)
Zo + jZr tanβ l
Zo
E(d) = Er (cosβ d + j sinβ d)
Zr
I(d) = Ir cosβ d
dimana
β = 2 π /λ ,λ adalah panjang gelombang.
β = 6,28/λ
Besarnya distribusi gelombang tegangan dan arus pada
saluran yang tergabung singkat diperlihatkan dalam
gambar 2.24
Besarnya impedansi pada panjang saluran yang dimulai
dari beban adalah
Z(d) = E(d)/I(d)
J IrZo sinβ d
=
Ir cosβ d
Zr + jZo tanβ d
Zs = Zo
Zo + jZr tanβ d
Zs = -j Zo ctg sin β d Ω
EFEK KULIT
Saat frekuensi ditinggikan, kedalaman penetrasi
kerapaten arus pada sebuah konduktor berkurang.
Kedalaman penetrasi kerapatan arus ini dinamakan
kedalaman kulit. Kedalaman kulit adalah kedalaman
Tutorial
I(d) = jEr/Zo(sin d)
Z(d) = -jZo ctg βd (40)
Dari persamaan (40), maka untuk saluran dengan panjang kurang dari λ/4, akan
bersifat kapasitif. dan untuk saluran dengan panjang lebih besar dari λ/4 dan kurang
dari λ/2, saluran bersifat induktif. Utuk panjang saluran sama dengan λ/2, saluran
seperti terhubung singkat.
KOEFISIEN PANTUL
Tegangan atau arus pantul terjadi karena impedansi beban tidak sama dengan
impedansi karakteristik saluran. Pada terminasi beban,
Total tegangan = Zr (41)
Total arus
Total tegangan = Vr + + Vr-
Total arus = Ir + + Ir -
= Vr + /Zo - Vr -/Zo
Total tegangan Vr+ + Vr -
= Zr = Zo
Total arus Vr + + Vr -
Zr - Zo
Vr- /Vr+ = ρ = (42)
Zr + Zo
dimana
catatan :
1. Untuk beban komplek (Impedansi Z atau Admitansi Y) yang tidak sama
denganZo, selain menghasilkan koefisien pantul juga akan menghasilkan sudut
pantul, ψ dimana
ρ = |ρ| ∠ψ − Untuk
beban resitif < Zo, ψ =1800 -
Untuk beban resitif >Zo, ψ = 00
− Untuk beban impedansi yang mengandung reaktansi
kapasitif,
Z=R - j Xc, 00<ψ <1800
2. −1<ρ < 1.
Dari persamaan (42), kita dapat menyimpulkan bahwa koefisien pantul akan berharga
positif bila impedansi beban (Zr) lebih besar dari impedansi karakteristik saluran dan
berharga negatif bila Zr < Zo. Berharga nol bila Zr = Zo, yang artinya semua energi
yang dipancarkan atau ditransmisikan ke beban diterima secara maksimum atau
dengan kata lain tidak ada energi yang dikembalikan lagi ke sumber.
atau
VSWR - 1
ρ= dimana 1 ≤ VSWR < ∞ (44)
VSWR + 1
Dari perumudan diatas maka untuk saluran yang jodoh atau match, VSWR akan
berharga satu, dan untuk saluran terhubung singkat VSWR berharga tak hingga
demikian pula untuk saluran terhubung buka.
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan sifat-safat tegangan dan arus pada
saluran untuk berbagai beban sebagai berikut :
7. Arus minimum pertama terjadi pada jarak 1/2 panjang gelombang dari terminal
hubung buka.
Hubung singkat
(short-circuit termination)
1. Arus insiden dan arus pantul sephasa pada terminal hubung singkat dan terulang
pada interval 1/2 panjang gelombang dari terminal hubung singkat.
2. VSWR tak terhingga.
3. koefisien pantul sama dengan 0.1 dan sudut koefisiennya 1800.
4. Tegangan minimum pertama terjadi pada 1/2 panjang gelombang dari hubung
singkat.
5. Arus minimum pertama terjadi pada 1/4 gelombang dari hubung singkat.
6. Impedansi input saluran merupakan fungsi panjang saluran.
Beban sesuai/jodoh
1. Gelombang pantulnya nol.
2. Tidak ada gelombang berdiri.
3. VSWR satu.
4. Koeffisien pantul nol.
5. Impedansi inpput saluran tidak tergantung dari panjang saluran.
SOAL
1. Suatu saluran telepon mempunyai panjang 20 Km. Dalam suatu pengukuran
tegangan-tegangan dititik sending endsebesar 30 100 V dan tegangan di titik
receiving endse besar 5 -900 . Tentukan tetapan propagasi gelombang yang
merambat per satuan panjang 2 Km bila saluran telepone ini jodoh (match).
2. Suatu saluran koaksial mempunyai Zo = 75 Ω . Beaban yang terpasang sebesar
(150 + j100)ohm. Jika pelemahan (α) diabaikan hitung:
3. bila beban sebesar (150 + j100) ohm di soal no.2 diganti dengan beban sebesar
500 ohm, tentukan harga Zo dari transformer λ/4 yang harus dipasangagarsaluran
utama menjadi jodoh.
4. Bila saluran dibuka (dibebani tak terhingga), apa yang terjadi dengan:
(b). Medan magnetik tegakl lurus dengan medan listrik sebagai hasil dari aliran
arus sepanjang permukaan dalamwaveguide.
Sebagai Saluran
Sebuah waveguide yang disederhanakan analogi dengan saluran dua kaeat
yang disangga oleh stub-stub 1/4 panjang gelombang. Kita melihat bahwa operasi
saluran transmisi memungkinkan karena stub-stub yang menyangga sebagai solator
logam dan tidak mempengaruhi rambatan gelombang sepajang saluran. Ini semua
disebabkan stub dengan panjang 1/4 panjang gelombang mempunyai impedansi yang
tinggi pada ujung-ujungnya, dengan catatan frekuensinya sesuai. Untuk memahami
ide ini ke struktur waveguide kita ambilempat langkah;
1. Tambahkan stub kedua, dipasang di sisi atas saluran, dilanjutkan ketiga, keempat
dan seterusnya.
3. Ratakan dan perlebar stub dan akhirnya menjadi kotak kecil yang dipisahkan
sepanjang saluran tanpa ada rugi-rugi.
Medan magnetik, dibentuk oleh arus dalam bagian sisi metal waveguide. Arus-
arus ini menghasilkan garis-garis fluk atau medan gaya yang disebut medan H.
Gambar simulasi kumparan selenoid oleh potongan waveguide dalam bagian
penunjang 1/4 lamda adalah sebagai berikut;
Kita melihat bahwa arus-arus dalam bagian penunjang ini menyebabkan untaian-
untaian fluk mengisi bagian dalam masing-masing kotak 1/4 gelombang waveguide.
Perlu dicatat bahwa garis-garis medan H membentuk loop lengkap sedangkan garis-
garis gaya elektrostatis berakhir di bidang potensial sumber.
Gambar berikut, memperlihatkan pandangan visual garis medan H dengan
panjang 31/2x1/2 panjang gelombang. Perlu dicatat bahwa medan yang paling kuat
terjadi diujung-ujung dimana arus terbesar dan reluktansi alur magnetik adalah lemah.
Medan gabungan, gambar gabungan medan listrik dan medan magnit menjadi
sangat komplek. Secara individu, garis-garis gaya dan arah panah akan tampak pada
gambar (b), (c), (d) di bawah,yang merupakan mode dominan yaitu kondisi
tersederhana yang ada di bawah garis gaya variasi gelombang sinus fundamental.
gelombang cut off sebesar dua kali, frekuensi cut offnya adalah 6.56 Gc. Yaitu
frekuensi terendah tanpa rugi-rugi berarti. Tetapi batasan yang diijinkan adalah 8,2 -
12,3 Gc. Orde mode yang lebih tinggi adalah TE20 yang mempunyai frekuensi cut off
13,1 Gc. Mak dengan batasa frekuensi tersebut di atas hanya mode TE10 yang dapat
digunakan.
Daftar panjang gelombang Cut off untuk waveguide rektanggular;
Mode Rumus C
TE01 2b
TE11 2/((1/a)2 + (1/b)2)1/2
TE02 b
TE10 2a
TEm,n atau 2/((m/a)2 + (n/b)2)1/2
Tmm,n
Operasi Waveguide
Gelombang yang merambat dalam waveguide adalah elektromagnetik dan maka
mempunyai komponen listrik dan magnetik. Konfigurasi dua medan ini menetukan
mode operasi. Jika tidak ada komponen listrik dalam arah propagasinya disebut mode
TE (transverse electric). TM adalah mode operasi waveguide dimana tidak ada
komponen medan magnetik dalam arah propagasinya. Jadi gelombang transverse
adalah medan magnetik dan atau medan angka ke dua listrik yang membentang dalam
bidang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang.
Dua buah angka (subscript) umumnya menyertai TE dan TM. Untuk mode TE,
angka pertama menunjukkan jumlah 1/2 lamda pola medan listrik sepanjang ukukran
sisi lebar (a) dan angka ke dua jumlah 1/2lamda pola medan listrik sepanjang ukuran
sisi pendek (b). Demikian pula untuk TM, jumlah medan H sepanjang sisi panjang
dan sisi pendek di tentukan oleh angka-angka tersebut. Contoh-contoh diatas adalah
sebagai berikut;
Untuk gambar (a) : TE10
Medan listrik mulai dari nol/minimum pada sisi-sisi ukuran lebar (a) dan maksimum
dipusat atau di tengah-tengah, dan tidak mempunyai komponen sepanjang ukuran b.
Untuk gambar (b) : TM21
Impedansi gelombang
Impedansi gelombang karakteristik adalah analog dengan impedansi saluran
koaksial atau saluran dua kawat paralel.
Impedansi gelombang menunjukkan perbandingan antara medan listrik terhadap
medan magnet. Impedansi gelombang sesungguhnya jarang disebutkan dan
digunakan. Harga impedansi gelombang dirumuskan sebagai berikut :
η
ZTE = ; ZTE selalu lebih besar dari 377 ohm
1/2 1/2
(1- (λ/λc) )
η
=
(1- ( fc / f )1/2)1/2