Você está na página 1de 4

RONDE KEPERAWATAN PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN Ronde keperawatan adalah kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang dilaksanakan

oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim. KARAKTERISTIK RONDE KEPERAWATAN Klien dilibatkan secara langsung Klien merupakan fokus kegiatan Perawat pelaksana, Perawat primer & konsuler diskusi bersama Konsuler memfasilitasi kreativitas Konsuler membantu mengembangkan kemampuan Perawat pelaksana & Perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah TUJUAN RONDE KEPERAWATAN Menumbuhkan cara berpikir secara kritis Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien Meningkatkan validitas data klien Menilai kemampuan justifikasi Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan PERAN PERAWAT DALAM RONDE KEPERAWATAN 1. 1. Peran Perawat Primer dan Perawat Pelaksana Menjelaskan keadaan dan data demografi klien Menjelaskan masalah keperawatan utama Menjelaskan intervensi yang belum & yang akan dilakukan Menjelaskan tindakan selanjutnya Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil 1. 2. Peran Perawat Primer Lain dan atau Konsuler Memberikan justifikasi Memberikan penguatan (reinforcement) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional Mengarahkan dan koreksi Mengintegrasikan teori & konsep yang telah dipelajari TAHAP RONDE KEPERAWATAN 1. Tahap Pra Ronde Keperawatan (persiapan) Penetapan kasus minimal 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan ronde. Pemberian informed consent kepada klien / keluarga. 2. Tahap Pelaksanaan Ronde Penjelasan tentang klien oleh Perawat primer/Ketua tim yang difokuskan pada masalah keperawatan & rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan & memilih prioritas yang perlu didiskusikan. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut. Pemberian justifikasi oleh Perawat primer / perawat konselor/ Kepala ruang tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah & yang akan ditetapkan.

1. 3. Tahap Pasca ronde Mendiskusikan hasil temuan & tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan TIMBANG TERIMA PASIEN Pengertian Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan kedaan klien. Tujuan Umum: Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting. Tujuan Khusus: - Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus) - Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien - Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas berikutnya - Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya Manfaat bagi perawat : 1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat 2. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat 3. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna 4. Peningkatan pemahaman pelaksanaan timbang terima pasien 5. Terhindar dari kekeliruan pemberian tindakan keperawatan 6. Menimbulkan rasa aman 7. Meningkatkan percaya diri/bangga Manfaat bagi pasien: Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap Manfaat bagi Rumah sakit: Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif Timbang terima pasien Merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien Harus dilakukan seefektif mungkin dengan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan saat itu Informasi yang disampaikan harus akurat, sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna Saat ini: 1. Timbang terima sudah dilaksanakan setiap pergantian shift/operan dipimpin oleh Kepala Ruangan atau perawat penanggungjawab 2. Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat teratasi serta membutuhkan observasi lebih lanjut 3. Hal yang disampaikan dalam timbang terima:

Jumlah pasien Identitas pasien dan diagnosa medis Data (Subyektif dan Obyektif) Masalah keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan Intervensi kolaboratif Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan 4. Format timbang terima sudah ada dan setiap akhir timbang terima telah didokumentasikan dengan benar Ke depan: Timbang terima yang benar harus bisa dilaksanakan di semua pelayanan Rumah Sakit, tidak hanya di rawat inap, tetapi juga IRD dan Kamar Operasi yang pelayanannya 24 jam dan ada alur timbang terima yang sudah baku Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift 2. Dipimpin oleh Kepala Ruangan atau penanggungjawab pasien (PP) 3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas 4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien 5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien 6. Saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara cukup, bila ada sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien Langkah-langkah 1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap 2. hift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang disampaikan 3. Perawat yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang selanjutnya meliputi 1. Kondisi atau keadaan klien secara umum 2. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan 3. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan 1. Penyampaian operan di atas (point c) harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru. 2. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama secara langsung melihat keadaan kien. 3. Prosedur timbang terima Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah : 1). Identitas klien dan diagnosa medic 2) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul 3). Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan 4). Intervensi kolaborasi dan dependensi 5). Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara rutin. 1. Perawat yang melakukan timbang terima daat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas 2. Penyampaan pada saat timbang terima secara singkat dan jelas

3. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci. 4. Pelaporan untuk timang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat. 5. Penyampaian operan di atas (point c) harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru 6. Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama secara langsung melihat keadaan kien.

Você também pode gostar