Você está na página 1de 2

AGAR USIA TAK SEKEDAR ANGKA

Setiap manusia berawal dari keadaan yang sama, trlahir brsih tnpa dosa. Kelhiran seorang bayi adlah saat dimana dimlainya khidupan seseorang di bumi dg izin ALLAH SWT. Sang bayi akan menglami fase khidupan sesuai dg thap prkmbngan yg hrus dilalui, sperti mrangkak,brbicara,brjalan,smpai ajal mnjmputnya.itu smua adlah ritme khidupan yg hrus dilalui.sbuah kelziman bhwa klhiran diawli dg kumndng adzan & kmatian di akhiri dg shalat jenzah, seakn mengingtkan qta, btapa singktnya hdup ini,hny brjrak antra adzan & shalat. Maka dari itu, marilah kita jadikan hidup yang sederhana ini lebih bermakna, penuh manfaat bagi seluruh umat, berbuatlah sekarng juga , jangan ditunda-tunda ,segera bangkit untuk berubah menjadi lebih baik, gapai kesuksesan dan kebahagiaan sejati, bahagia dalam cinta dan kasih sayang-NYA. AGAR USIA TAK SEKEDAR ANGKA. semoga usia yang berganti di setiap harinya tidak menjadi penghias perpindahan waktu semata, harapannya adalah keberkahanlah yang membingkai umur kita semua

Usia Memang SEKEDAR Soal Angka, Akan Tetapi...


Gak ada korelasinya emang antara usia dengan tingkat kedewasaan seseorang. Yah.. anak kecil juga tau usia gak menjamin seseorang mampu bersikap bijak atau gak. Usia itu sendiri bahkan gak bisa menentukan kapan seseorang bakal mati. Saya membuat kriteria calon pasangan saya kelak adalah yang usianya minimal 5 tahun lebih tua dari saya dan maksimal 10 tahun lebih tua. Karena hal ini seorang teman berkomentar, "kamu nyari yang lebih tua karena pengen dapet orang yang lebih dewasa, kan? Nah. Itu anak (merujuk pada seorang lelaki) walaupun gak lebih tua dari kamu tapi aku rasa cukup dewasa kok." Saya menjawabnya dengan mengatakan kalau tak ada hubungannya usia seseorang dengan kedewasaan yang dia miliki. Malah ketika saya dekat dengan lelaki yang 7 tahun lebih tua dari saya, dia bisa bertingkah kayak ababil. Jadi saya taulah soal umur dan dewasa itu kayak gimana. Nah. Kenapa saya ngotot juga pengen pasangan saya kelak jauh lebih tua dari saya? Bagi lelaki usia memang HANYA SEKEDAR soal angka. Akan tetap bagi perempuan usia selain SEKEDAR soal angka juga soal garis-garis keriput pada wajah. Begini. Masa-masa paling oke bagi perempuan itu yang antara umur 20-30. Dimana wajah masih cantik-cantiknya. Diatas 30 sebagian orang telah mengalami penuaan dini (menurut iklan kosmetik), dan usia 40 keatas perempuan itu sudah berkeriput. Beda sama lelaki, usia 30 keatas itu lelaki udah bisa dibilang matang. Usia 40 itu malah masa-masa kejayaan lelaki dimana karir, uang, keluarga telah ia miliki. Dan lelaki makin tua makin 'ganteng'. Ini saya nilai aja dosen saya yang lelaki, saya menilainya bapak ini 'ganteng' terlepas dari bener atau gak-nya ganteng tetapi mereka terlihat 'ganteng' dengan cara mereka sendiri. Mereka terlihat ganteng karena aura kedewasaannya. Nah kalau dosen perempuan, makin tua ya makin keliatan garis-garis halus dibibirnya dan dibawah matanya. Kan gak setiap perempuan mampu 'mengolah' wajahnya kayak Titik Puspa yang semakin muda saja kelihatannya. Apalagi saya, mana mampu saya melakukan operasi plastik guna terus memperbarui wajah saya ketika saya menua nanti. Untuk itulah, saya memilih pasangan yang usianya terpaut jauh sama saya. Agar kelak ketika usia saya 40 (dimana perempuan lebih cepat keriput ketimbang lelaki) saya masih keliatan lebih muda dari pasangan saya. Konyolkah? Yaah.. ini sih pemikiran dan keinginan saya. Tapi tetap saja saya menemukan hambatan, ketika saya menemukan lelaki yang lebih tua eh ternyata dia malah terlalu kekanakan yang membuat saya gak tahan. Tetep aja saya gak mau pasangan yang tua tapi jelmaan anak SMP.

Você também pode gostar