Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dan medan magnet yang saling tegak lurus. Dari suatu sumber , akan dipancarkan gelombang ke segala arah dengan muka gelombang berbentuk bola (kulit bola).
Indeks bias didefinisikan sebagai perbandingan kecepatan cahaya di udara /vacuum dengan kecepatan cahaya di medium x tsb.
c P nx ! ! vx Px
Dengan : c = P f
Karena vx < c, jadi indeks bias suatu bahan/materi akan selalu lebih besar dari 1 (satu). nx > 1 Khusus untuk udara : n = 1.
n2 U
Jika sinar datang dari medium yang indeks biasnya besar menuju medium yang indeks biasnya kecil, maka sinar bias akan menjauhi grs normal. Jika sudut datang diubah-ubah, maka sudut sinar bia juga akan berubah, sehingga pada suatu saat sudut sinar bias besarnya 900. Sudut sinar datang dengan sudut bias 900 disebut sudut kritis/batas
n1
Sudut kritis
n2 U
n1
n n
i1 P r1 i2 R Q
r2
Dari gambar : r1 = i2
H
n n
i1 P r1 i2 R Q
r2
QS ! Sin (i1 - r1 ) PQ
A
i1 P r1
R r2 i2 Q
H H
Jika sudut i1 diubah-ubah, maka i2 juga berubah ubah, sehingga H juga berubah-ubah. Jika sudut i1 diatur sedemikian rupa, sehingga (SPQ merupakan segitiga sama kaki (SP=SQ), maka akan diperoleh i1 = i2, serta r1 = r2. Pada keadaan ini besarnya sudut deviasi (H) mencapai harga minimum (Hmin). Hmin = 2 I A. dan r = A. Jika medium prisma berindeks bias n, maka di titik P berlaku, n sin i1 = n sin r1 atau sin i1 = n sin r1 untuk n = 1.
Untuk keadaan Hmin i1 = i2 = i = (Hmin +A) dan r1 = r1 = r = A. sin i1 = n sin r1 sin i = n sin r sin (Hmin +A) = n sin ( A) Untuk sudut A yg kecil, maka berlaku sin A } A sin (Hmin +A) = n sin ( A) (Hmin +A) = n ( A) Hmin = (n 1) A Maka :
A1
A2
Jika dua buah prisma dilengketkan seperti pada gambar maka sinar yang keluar juga bisa terurai menjadi sinar monokromatis.
Tetapi ada salah satu sinar yang tidak mengalami deviasi (H = 0). Susunan prisma yang demikian disebut Prisma Pandang Lurus (Direct Vision).
Htotal = 0 ,
H1 - H2 = 0
(nk - 1) A1 - (nk - 1) A2 = 0
A1 n 'k 1 ! '' A2 n k 1
Jika suatu sinar polychromatis di datangkan pada salah satu sisi prisma, maka sinar yang keluar merupakan sinar monochromatis. Peristiwa ini disebut Dispersi. Berdasarkan eksperimen : merah, jingga, kuning, A hijau,biru, nila , ungu
i J
Hx = (nx 1 ) A
Sudut yang terbentuk antara sinar-sinar dengan penyimbpangan terkecil hingga penyimpangan terbesar disebut sudut dispersi. (J) J = (nu nm) A
Sudut yang terbentuk antara sinar-sinar dengan penyimbpangan terkecil hingga penyimpangan terbesar disebut sudut dispersi. (J) J = (nu nm) A
A1
A2
A1 n n ! A2 n n
'' u ' u
'' m ' m
Jarak Semu Dari benda Jika Dilihat Tegak Lurus Permukaan Datar
x tg i ! , y
n r x y i n y
x tg r ! y'
Jarak Semu Dari benda Jika Dilihat Tegak Lurus Permukaan Datar
n r x y i n y
n y' ! n' y
n y' ! y n'
B
r
E
S
K R
S
n > n n n x-vertex PP-sb utama Untuk sinar-sinar yang paraxial, maka berlaku sudut-sudut E, F dan K kecil, shg berlaku : sin E } E } tg E
Di titik B , hukum Snellius : n sin i = n sin r i= E+K n sin (E+K) = n sin (K - F) r=K-F atau n E + n K = n K - nF n tg E + n tg K = n tg K - n tg F
Untuk sinar yang direfleksi, maka berlaku sudut datang = sudut pantul
i i i r
E
S
F R
i E F R S
i K S
h h h h ! R H S H S'H R H
Karena H } 0
1 1 1 1 ! S S S' R
1 1 2 . . . (B) ! S S' R Kedua persamaan (A) & (B) ini dapat dituliskan dalam satu bentuk persamaan. Tetapi dengan syarat permakaian tertentu : 1 1 2 ! S S' R
Syarat : 1. Jika P dibelakang permukaan lengkung, maka S dimasukkan tanda negatip. 2. Jika pusat kelengkungan dibelakang permukaan lengkung, maka R d imaukkan negatip.
a. Akibat Refraksi
n h h s s n
tg i } sin i tg r } sin r
a. Akibat Refleksi
n h s s n
h h' tg i ! ! S S'
S' M! S
Jika suatu sinar datang dari titik tak hingga, maka titik tempat jatuhnya sinar yang direfleksi atau di refraksi disebut Titik Focus. Jika sinar datang dari suatu titik sehingga menghasilkan sinar refleksi dan refraksi sejajar sumbu utama maka tempat asal sinar disebut Titik Focus.