Você está na página 1de 10

ABRAHAM MASLOW (KEBUTUHAN DASAR MANUSIA)

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis.
1. Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia 1. Penyakit. Jika dalam keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya. 2. Hubungan keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya. 3. Konsep diri. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan dasarnya 4. Tahap perkembangan. Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual. 2. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).

Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri). 1. Kebutuhan fisiologis (Physiological) Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. 2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs) Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya 3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging needs) Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs) Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior. 5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization) Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna. Ada beberapa definisi keperawatan menurut tokoh tokoh dibawah ini : Florence Nightingale 1895 Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk beraktivitas. Faye Abdellah (Twenty one nursing problems,1960) Keperawatan adalah bentuk pelayanan kepada individu dan keluarga, serta masyarakat dengan ilmu dan seni yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimilki seorang perawat untuk membantu manusia baik dalam keadaan sehat atau sakit sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Virginia Henderson (Fourteen Basic needs, 1960) Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medik dasar. Fungsi yang unik dari perawat adalah memabntu individu sehat ataupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari harinya, sembuh dari penyakit atau meninggal dengan tenang. Dorothy E. Johnson (Behavioral System Theory, 1981) Keperawatan adalah seperangkat tindakan tindakan yang memiliki kekuatan untuk melindungi kesatuan atau integritas prilaku klien berada pada level yang optimal untuk kesehatannya. Imogene King (Goal Attainment Theory, 1971, 1981) Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan.Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.Kerangka ini dikenal dengan system kerangka terbuka Kepera watan adalah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu dari berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatannya pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan.

Madeleine Leininger (Transcultural Care Theory, 1984) Mempelajari seni humanistic dan ilmu yang berfokus pada manusia sebagai individu atau kelompok, kepekaan terhadap kebiasaan, fungsi dan proses yang mengarah pada pencegahan ataupun prilaku memelihara kesehatan atau penyembuhan dari penyakit. Martha Roger (Unitary Human Beings, an energy field, 1970) Kepera watan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit dan penyandang cacat. Dorothea Orem (Self care theory, 1985) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka.Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya Pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau cedera dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat meningkat derajat kesehatannya. Callista Roy (Adaptation Theory, 1976, 1984) Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan.Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan Tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi dalam menghadapi permasalahan kesehatannya. Respon adaptif mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatannya. BETTY NEWMAN, 1989 Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang paling baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien MARTHA ROGERS, 1970 Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang PEPLAU Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia)Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.Hubungan interpersonal yang merupakan factor utama model keperawatan menurut Peplau

JEAN ORLANDO 1961 Keperawatan berlandaskan teori hubungan interpersonal yang menitikberatkan pada sifat unik individu atau klien dalam ekspresi verbal yang mengisyaratkan adanya kebutuhan dan cara-cara memenuhi kebutuhan JEAN WATSON 1979 Kepera watan adalah filsafat dalam usaha merawat untuk memberi definisi hasil tindakan keperawatan dengan memperhatikan aspek humanistic dalam kehidupan.Tindakan keperawatan diarahkan pada pemeliharaan hubungan timbal balik dalam kesehatan. Sakit dan perilaku Konsep Sehat Sakit

Sehat menurut WHO (1947) Sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan Sehat menurut UU no 23/1992 tentang kesehatan Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis . Sakit menurut Zaidin Ali, 1998 Sakit adalah suatu keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis (jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktifitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan atau sebagian . Kesakitan adalah perasaan tidak nyaman pada seseorang akibat penyakit sehingga mendorongnya untuk mencari bantuan. (Kozier, 2000) Lingkungan Konsep lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan masyarakat yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual. Menurut Leavell (1965), ada tiga faktor yang saling mempengaruhi kesehatan dalam lingkungan yaitu agen (penyebab), hospes (manusia) dan lingkungan. Agen adalah suatu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit, seperti faktor biologi, kimiawi, fisik, mekanik atau psikologis misalnya virus, bakteri, jamur atau cacing., senyawa kimia bahkan stress. Hospes adalah makhluk hidup yaitu manusia atau hewan yang dapat terinfeksi oleh agen, sedangkan lingkungan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan yang kumuh, lingkungan kerja yang tidak nyaman, tingkat sosial ekonomi yang rendah, fasilitas pelayanan kesehatan

Florence Nightingale ( 1820 1910 )


Perlu kiranya kita menatap ke belakang ke tahun 1820 sebagai pedoman bagi keperawatan untuk melangkah ke masa abad ke-21 pada millennium 3 guna menghadapi semua tantangan pelayanan keperawatan yang semakin kompleks ini. Adalah seorang Florence Nightingale pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasa-jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.

lorence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiatkiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada perhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetail menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Mari Kita Simak Kembali Biografi Singkat Florence Nightingale

Florence Nightingale lahir tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia, dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Florence Nightingale memiliki seorang kakak perempuan bernama Parthenope. anak pertama, lahir di Napoli, Yunani. Beliau adalah seorang anak bangsawan Inggris yang kaya, beradab dan bercita-cita tinggi yang bernama William Edward Nightingale. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Edward Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Pendidikan didapat dari ayahnya, ia belajar bermacam-macam bahasa yaitu bahasa Latin, Yunani, Perancis, dan lain-lain. Ia senang memelihara binatang yang sakit, selain itu ia senang bersama ibunya mengunjungi orang miskin yang sakit serta rajin beribadah. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku Florence dan kakaknya yang kontras, Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence sendiri lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Pada suatu ketika, pada saat Florence berdoa dengan hikmat ia mendengar suara Tuhan bahwa dalam hidupnya menanti sebuah tugas, saat itu usianya tujuh belas tahun. Akhirnya Pada tanggal 7 Februari 1837 dia menulis di buku hariannya tentang pengalamannya itu dengan judul Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa? Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan karena status sosial keluarganya yang kaya tetapi merasa bersemangat disaat ia merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar rumah keluarganya serta ia sangat gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagai klinik dan rumah sakit. Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence untuk berkarier sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat keberatan dengan jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski mendukung kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak ingin Florence menjadi perawat. Pada masa itu, pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang hina, alasannya:
y y

perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau buntut (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi; profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan untuk wanita baik-baik, selain itu banyak

y y

pasien memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit dengan tidak senonoh; perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasanalasan tersebut di atas; perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.

Namun hasrat Florence adalah tetap menjadi perawat. Ketika berumur 20 tahun ia meminta ijin kepada orang tuanya untuk memasuki rumah sakit dan mempelajari keperawatan, tetapi orang tuanya tetap tidak mengijinkan karena rumah sakit pada saat itu keadaannya sangat memprihatinkan. Walaupun dilarang, semangat Florence untuk menjadi perawat tidak pupus. Pada suatu saat neneknya sakit, disinilah ia mendapat kesempatan untuk merawatnya sampai neneknya meninggal. Dengan pengalaman tersebut bertambahlah pengalaman Florence dalam merawat orang sakit. Florence berpendapat bahwa ia perlu menuntut ilmu agar dapat menjalankan pekerjaan perawat dengan baik. Pendapatnya yang lain adalah dengan menolong sesama manusia berarti pula mengabdikan diri kepada Tuhan. Dia bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, Dr. Samuel Howe, Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat? Dr. Samuel Howe menjawab, Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain. Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti Catholic Sisters of Charity suatu jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa, dengan semangat tinggi Florence menanggapi cerita Dr. Howe bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Pada bulan Juli 1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang. Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte, institusi tersebut menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. Di sini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien yang beragama Katolik. Florence mengancam akan

mengundurkan diri, kecuali bila komite ini merubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis berbunyi; rumah sakit akan menerima tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka, termasuk rabi, dan ulama untuk orang Islam Komite Rumah Sakit pun merubah peraturan tersebut sesuai permintaan Florence. Ternyata , Florence harus menanti cukup lama hingga ia bisa menjadi seorang perawat, yaitu sekitar lima belas tahun. Waktu yang sedemikian ini belakangan diyakini Florence sebagai kehendak Tuhan yang menyatakan bahwa dirinya harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum terjun sebagai seorang perawat.
Sejarah PPNI

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah perhimpunan seluruh perawat indonesia, didirikan pada Tanggal 17 Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah / organisasi nasional (fusi dan federasi). Sebagai fusi dari beberapa organisasi yang ada sebelumnya, PPNI mengalami beberapa kali perubahan baik dalam bentuknya maupun namanya. Embrio PPNI adalah Perkumpulan Kaum Velpleger Boemibatera (PKVB) yang didirikan pada tahun 1921. Pada saat itu profesi perawat sangat dihormati oleh masyarakat berkenaan dengan tugas mulia yang dilaksanakan dalam merawat orang sakit. Lahirnya Sumpah Pemuda tahun 1928 mendorong perubahan nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Velpleger Indonesia (PKVI). Pergantian kata Boemibatera menjadi Indonesia pada PKVI bertahan hingga tahun 1942. Pada masa penjajahan Jepang perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran dan merupakan zaman kegelapan bagi bagi keperawatan Indonesia. Pelayanan keperawatan dikerjakan oleh orang yang tidak memahami ilmu keperawatan, demikian pula organisasi profesi tidak jelas keberadaannya. Bersama dengan Proklamasi 17 Agusutus 1945, tumbuh Organisasi Profesi Keperawatan. Setidaknya ada tiga organisasi profesi antara tahun 1945 1954 yaitu Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Djuru Rawat Islam (PENJURAIS) dan Serikat Buruh Kesehatan (SBK). Pada tahun 1951 terjadi pembaharuan organisasi profesi keperawatan yaitu terjadi fusi organisasi profesi yang ada menjadi Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI). sebagai upaya konsolidasi organisasi profesi tanpa mengikutsertakan Serikat Buruh Kesehatan (SBK) karena terlibat dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dalam kurun waktu 1951 1958 diadakan Kongres di Bandung dengan mengubah nama PDKI menjadi Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan Indonesia (PPDKI) dengan keanggotaan bukan dari perawat saja. Demikian pula pada tahun 1959 1974, terjadi pengelompokan organisasi keperawatan kecuali Serikat Buruh Kesehatan (SBK) bergabung menjadi satu organisasi Profesi tingkat Nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah yang resmi dipakai sebagai nama Organisasi Profesi Keperawatan di Indonesia hingga saat ini. Tujuan dan Objektif PPNI.

Ibu Dwi Irawati,MA,Ph.D ( Ketua Umum PPNI Pusat )

PENGERTIAN ANATOMI DAN FISIOLOGI PENGERTIAN ANATOMI DAN FISIOLOGIBerasal dari bahasa latin, yaitu: Anatomi 1. Ana =bagian, memisahkan 2. Tomi (tomie) = Tomneinei = iris, potong Fisiologi 1. Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja 2. Logos (logi) = ilmu pengetahuanAnatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja. SIKAP ANATOMISuatu keadaan dimana tubuh berdiri tegak dengan posisi: 1. Tungkai (lengan dan kaki) lurus ke bawah dengan telapak tangan mengadap ke depan 2. Jari-jari tangan lurus terbuka 3. Kepala tegak menghadap ke depanIstilah Letak/ Sikap Anatomi Superior = Bagian atas Inferior = Bagian bawah Anterior = Bagian depan Posterior = Bagian belakang Internal = Bagian dalam External = Bagian luar Dekstra = Bagian kanan Sinistra = Bagian kiri Lateral = Bagian samping Medial = Bagian tengah Sentral = Bagian pusat Perifer = Bagian tepi Profunda = Dalam Superfisial = Dangkal Asendens = Bagian yang naik Desendens = Bagian yang turun Kranial = Bagian kepala Kaudal = Bagian ekor Ventral = Bagian depan ruas tulang belakang Dorsal = Bagian belakang ruas tulang belakang Pariental = Selaput bagian dalam Viseral = Selaput bagian luar Tranversal = Melintang Longitudinal = Membujur Arah-arah Gerakan Fleksio = Membengkokkan/ melipat sendi Ekstensio = Meluruskan kembali sendi

SEJARAH KEPERAWATAN FLORENCE NIGTINGALE Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang krimea, di semenanjung krimea, Rusia. Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiatkiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris. Masa Kecil Florence Nightingale lahir di [[Firenze]], [[Italia]] pada tanggal [[12 Mei]] [[1820]] dan dibesarkan dalam keluarga yang berada. Namanya diambil dari kota tempat ia dilahirkan.<ref>Kakak perempuan Florence, Parthenope juga dinamai berdasarkan nama tempat kelahirannya; Parthenope adalah perumahan [[Yunani]] yang merupakan bagian dari kota [[Naples]].</ref> Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam [[bahasa Italia]] atau [[Florence]] dalam [[bahasa Inggris]]. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, [[London]], [[Inggris]]. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Perjalanan Ke Jerman Di tahun [[1846]] ia mengunjungi [[Kaiserswerth]], [[Jerman]], dan mengenal lebih jauh tentang rumah sakit modern pionir yang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner dan istrinya dan dikelola oleh biarawati Lutheran ([[Katolik]]). Di sana Florence Nightingale terpesona akan komitmen dan kepedulian yang dipraktekkan oleh para biarawati kepada pasien. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial ke[[perawat]]an, serta pulang ke [[Inggris]] dengan membawa angan-angan tersebut.

Você também pode gostar