Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Vena Renalis
Slide berikutnya
Kandung kemih
Saluran kemih
Laki-Laki Perempuan
Ginjal
Medulla Papilla Pyramid Cortex Nephron Column Calyx Renal Vein Renal Artery Pelvis
Capsule Ureter
Penampang Nephron
Efferent arteriole Afferent arteriole Bowmans capsule Distal convoluted tubule Collecting duct Proximal convoluted tubule Glomerulus Peritubular capillaries
Vasa recta Decending limb of loop of Henle Ascending limb of loop of Henle
Mengeluarkan zat yang tidak Keracunan zat/obat diperlukan Mengaktifkan vitamin D Menghasilkan Eritropoietin Menghasilkan Renin Mengatur asam basa Tulang keropos (osteoporosis) Anemia Hipertensi Asidosis
GAGAL GINJAL
Klasifikasi RIFLE
GFR/kreatinin GFR/kreatinin
Risk Injury Failure Loss ESRD
Kreatinin naik > 1.5 x normal Kreatinin naik > 2x Kreatinin naik > 3 x
Produksi urin
Urin < 0.5cc/kg/jam dalam 6 jam Urin < 0.5cc/kg/jam dalam 12 jam Urin < 0.3cc/kg/jam dalam 24 jam
Pengelolaan
1. 2. 3. 4. 5. Mengatasi edema paru: 02, morfin,diuretik Mengatasi hiperkalemi Diuretik Diet Dialisis : peritoneal/hemodialisis
1. 2. 3. 4. 5.
Laju fungsi ginjal > 90 cc/menit/luas permukaan tubuh Laju fungsi ginjal 60-89 cc/menit/luas permukaan tubuh Laju fungsi ginjal 30-59 cc/menit/luas permukaan tubuh Laju fungsi ginjal 15-29 cc/menit/luas permukaan tubuh Laju fungsi ginjal < 15 cc/menit/luas permukaan tubuh
Gejala klinis:
1. Saluran makan : mual, muntah, cegukan, foetor uremik, gastritis erosif, kolitis uremi 2. Kulit : pucat karena anemi, kekuningan karena urokrom, gatal karena toksin uremik, perdarahan kulit , uremic-frost, bekas garukan 3. Hematologi: anemi ok eritropoetin menurun, hemolisis, def.besi&as.folat, perdarahan, fibrosis ss.tulang, ggn.fgs. trombosit& lekosit
Gejala klinis:
4. Otot&saraf: restless leg syndr.,ensefalopati, miopati, burning feet syndrome. 5. Kardio: hipertensi, nyeri dada, aritmi, edema 6. Endokrin: ggn.sex, ggn.metab.gula,lemak,vit.D 7. Lain2: osteodistrofi renal,asidosis metabolik, ggn. Elektrolit: hiperfosfat&K, hipokalsemi
Diagnosis:
1. 2. 3. 4. Anamnesa: adanya infeksi, obstruksi, HT Fisik : tanda2 kegagalan jantung&ginjal Lab.: kliren kreatin, RFT, kel.peny.dasar Penunjang: EKG, USG, BOF, IVP, retro grade pielografi, foto dada u/ melihat tanda2 bendungan paru, kardiomegali, efuai paru/perikardial. Foto tulang (osteo distrofi), renogram, CT Scanning
Penatalaksanaan konservatif
1. Memperlambat progresifitas: a. pengendalian tek.darah b. diet rendah protein, rendah fosfat c. mengendalikan proteinuri&hiperlipidemi d. obati ISK dg.antibiotik non-nefrotoksik e. Obati asidosis metabolik dg NaHCO3 tab/I.v. f. Obati hiperurisemi/kel.sendi dg.diet&obat
2.
Mencegah kerusakan lebih lanjut: a. Hindari nefrotoksik:OAINS, aminoglikosid, kombinasi sefalosporin dg. Furosemid. b. Hindari gangguan elektrolit. c. Hindari kehamilan d. Hindari dehidrasi, hipovol., antihipertensi yg terlalu kuat diuretik berlebihan, pantang air & garam terlalu ketat, kese imbangan cairan yg baik. e. Hindari kateterisasi urine yg tidak perlu. f. Obati decomp.cordis agar CO membaik.
a. diet rendah protein(GFR 5-10% 40-50g/h; GFR 4-5% protein 20-30 g/h; kalori harus> 2500 kal/hari b. Asam amino esnsial c. Gatal(pruritus): Diet TKRP, radiasi UV, difenhidramin paratiroidektomi, transplantasi ginjal d. Kel.GIT: kadang membaik dg diet TKRP,memperbaiki asidosis dengan NaHCO3, obat anti muntah. e. Neuromusk: vit.B1, B6, B12 dosis tinggi, diazepam f. Anemia: preparat Fe., asam folat, nandrolon dekanoat, hormon anabolik untuk menstimulasi eritropoetin g. Osteodistrofi renal: koreksi asidosis, obat pengikat fosfat, suplementasi kalsium, vitamin D3.
DIALISIS
A. Dialisis Peritoneal: 1. DP intermitten 2. DP mandiri berkesinambungan (DPMB) 3. DP Dialirkan berkesinambungan (DPDB) 4. DP Nokturnal B. Hemodialisis (HD)
Dialisis Peritoneal
Prinsip: dialisat dimasukkan ke c.peritoneum selama 2 jam kmd dikeluarkan; sebagai membran semi- permeabel adalah peritoneum. cairan dialisat isotonik, bebas pirogen Indikasi : 1. GGA yg gagal dg terapi konservatif 2. Ggn.keseimbangan cairan dan elektrolit & asambasa. 3. Intoksikasi obat2an 4. GGK Macamnya : 1. Intermittent PD 2. Continous cyclic PD (CCPD=DPMB) 3. Continous Ambulatory PD (CAPD/DPDB) : 3-5 kali/hari selama 4-6 jam
Hemodialisis
Prinsip : darah dialirkan kedalam dialiser, dibersihkan dg cairan dialisat yang terpisah dg.membran hemipermiabel - membr.: selulosa, selulosa yg diperkaya, selulosintetik dan membran sintetik - dialisat: isotonik, bebas pirogen - jenis dialisat: asetat; bikarbonat - lama dialisis: 3 5 jam Komplikasi: hipotensi, kramp otot, mual, muntah, sakit kepala, nyeri dada, gatal, demam, menggigil; sindr.disekuilibrium, aritmia, perdrh.intrakranial, kejang2, hemolisis, emboli, hipoksemi, netropeni
Indikasi HD
1. GGT ( klirens kreatinin < 5 ml/m) 2. GGA berkepanjangan ( > 5 hari) 3. GGA dg. : a. k.u buruk b. K serum > 6 mEq/L c. BUN > 200 mg% d. pH darah < 7,1 e. Fluid overload
4. Intoksikasi obat yg gagal dg terapi konservatif
Transplantasi ginjal
Jenisnya: autograft,isograft,allograft,xenograft Donor : donor hidup/donor jenazah Resipien: harus sesuai dg.donor (gol.darah, HLA A,B,C,DR,DQ,DP) Rejeksi : Hiperakut: beberapa menit-jam Akut: dalam 3 bulan post-op: - demam, mialgia, malaise, nyeri - prod.urin turun, BB.naik, naiknya tek.darah & kreatinin serum Kronik: ber-bulan2-tahun pot-op
Perubahan Urinalisis
Hematuri Piuria Chylusuria Pneumouria
Lokal
Disuri, Polakisuri, Urgensi, Strangulasi, Tenesmus, nokturia, Enuresis nokturnal, Prostatismus, Inkkontinensia, Nyeri uretra, Nyeri kandung kemih, Nyeri kolik, Nyeri ginjal
Disuri= sakit kencing Polakisuri = kencing sedikit-sedikit Urgensi =kencing tak bisa ditahan Strangulasi = sakit melilit perut bawah Tenesmus = keram perut bawah Nokturia = kencing malam sering Enuresis nokturnal = kencing tak disadari tu malam Prostatismus = nyeri di dekat testis Inkontinensia = kencing tak disadari Nyeri uretra Nyeri kandung kemih, Nyeri kolik, Nyeri ginjal
Terimakasih