Você está na página 1de 42

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN RUANG PANTAI PESISIR DAN PELABUHAN TAHUN

2000 S/D 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a. Bahwa dengan telah diundangkannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang memberi kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten untuk melaksanakan otonomi daerah khususnya dalam eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan wilayah laut sejauh 1/3 dari batas laut daerah Propinsi, dipandang perlu untuk disusun suatu penataan ruang wilayah pantai, pesisir, dan pelabuhan; b. Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah nomor 03 tahun 2001 tentang Penataan Ruang Pantai Pesisir dan Pelabuhan Kabupaten Gresik tahun 2000 s/d 2010, maka perlu dijabarkan lebih terinci untuk penataan ruang wilayah pantai, pesisir di dalam suatu penataan ruang Wilayah dan Pelabuhan; c. Bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor, daerah dan masyarakat, maka penataan ruang wilayah pantai, pesisir dan pelabuhan merupakan arahan lokasi investasi pembangunan arahan kegiatan eksplorasi, ekploitasi, konservasi dan pengelolaan wilayah pantai;

d. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan huruf d, dan huruf c, serta sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 24 tahun 1992 tentang penataan ruang, dipandang perlu ditetapkan dalam peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Juncto Undang-undang nomor 2 tahun 1965 tentang Perubahan Letak wilayah kota Praja surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya. 2. Undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; 3. Undang-undang Nomor 21 tahun 1992 tentang Pelayaran; 4. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Penataan ruang; 5. Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 6. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 1974 tentang Perubahan nama Kabupaten Surabaya menjadi Kabupaten Gresik; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta bentuk dan tata cara peran masyarakat dalam penataan ruang; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah nasional; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi; 11. Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 12. Peraturan Daerah kabupaten Gresik Nomor 02 tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik; 13. Peraturan Daerah kabupaten Gresik Nomor 25 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten

Gresik dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 26 tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja dinas-dinas Daerah Kabupaten Gresik; 15. Peraturan Daerah kabupaten Gresik Nomor 27 tahun 2000 tentang Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Gresik; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GRESIK MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG PENATAAN RUANG PANTAI PESISIR DAN PELABUHAN TAHUN 2000 S/D 2010. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah kabupaten Gresik; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gresik; c. Kepala Daerah adalah Bupati Gresik; d. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatannya serta memelihara kelansungan kehidupannya; e. Tata ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak; f. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang pemanfaatan ruang dan pengendalian permanfaatan ruang;

g. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan Tata Ruang; h. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan aspek fungsional; i. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik yang selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten Gresik adalah merupakan penjabaran strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah propinsi kedalam strategi dan struktur pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Gresik yang menjadi pedoman untuk penataan ruang yang lebih rinci dan merupakan dasar dipergunakan secara langsung untuk kegiatan pelabuhan dalam pengawasan terhadap perijinan lokasi pembangunan; j. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budi daya; k. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatn; l. Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan poten sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan; m. Kawasan Pedesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan urama pertanian temasuk penelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi; n. Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi; o. Kawasan tertentu adalah kawasan yang ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan;

p. Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan baik kering maupun terendam air yang masih mendapat pengaruh sifa-sifat laut seperti angin laut, pasang surut, perembesan air laut yang dicirikan oleh jenis vegetasinya yang khas, sedangkan batas pesisir kearah laut mencakup bagian atau batas terluar paparan benua (continental shelf), dengan ciri-ciri perairan ini masih dipengaruhi oleh proses alami yang terdapat didarat, seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun proses yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti pengundulan hutan dan pencemaran; q. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai; r. Kawasan Pantai yang berhutan bakau adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alam hutan bakau (Mangrove) yang berfungsi memberi perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan; s. Kawasan suaka Alam Laut dan Perairan lainnya adalah daerah yang mewakili ekosistem khas dilautan maupun diperairan lainnya, yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada; t. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari dataran dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi; u. Daerah Lingkungan Kerja pelabuhan adalah wilayah perairan dan daratan pada pelabuhan yang dipergunakan secara langsung untuk kegiatan pelabuhan;

v. Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan adalah perairan di sekeliling daerah lingkungan kerja perairan pelabuhan yang dipergunakan untuk menjamin keselamatan pelayaran; w. Penyidik adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang hak wewenangnya sebagimana diatur dalam Hukum Acara Pidana yang berlaku; x. Penyidikan Tindak Pidana dibidang tertibusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri sipil yang selanjutnya disebut penyidik; y. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum; z. Pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu; BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup Peraturan Daerah tentang penataan ruang wilayah pantai pesisir dan pelabuhan ini mencakup strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Gresik sampai dengan batas ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Penataan ruang wilayah Pantai Pesisir dan Pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 meliputi : a. Arah, tujuan dan strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah pantai; b. Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah pantai; c. Rencana Pengembangan Pelabuhan; d. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang wilayah pantai dan pelabuhan;

BAB III ASAS, TUJUAN, DAN STRATEGI Pasal 4 Penataan ruang wilayah pantai, pesisir dan pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 disusun berasaskan : a. Pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, berdaya guna dan berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan. b. Keterbukaan, persamaan, keadilan, dan perlindungan hukum. Pasal 5 Tujuan pemanfaatan ruang wilayah pantai, pesisir dan pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a yaitu; a. Terselenggaranya pramanfaatan ruang wilayah pantai yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah; b. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya di wilayah pantai; c. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; d. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera. Pasal 6 (1) Untuk mewujudkan tujuan pemanfaatan ruang wilayah pantai sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ditetapkan strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah pantai dan pesisir; (2) Strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah pantai dan pesisir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi; a. Pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budidaya di wilayah pantai dan pesisir;

b. c.

Pengelolaan kawasan pedesaan dan Pengelolaan kawasan pelabuhan.

perkotaan di wilayah pantai dan pesisir;

Pasal 7 (1) Didalam kawasan lindung tidak diijinkan adanya pembangunan yang bersifat fisik dan berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan; (2) Pemerintah daerah berkewajiban untuk mengadakan penertiban terhadap kegiatan pembangunan pada kawasan lindung baik yang dilaksanakan oleh usaha maupun masyarakat setempat; (3) Pada kawasan lindug dimungkinkan untuk melakukan kegiatankegiatan/usaha yang tidak menimbulkan perubahan keseimbangan ekosystem dikawasan lindung dan tidak menimbulkan perubahan permukaan tanah serta tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 8 (1) Pada kawasan budidaya kegiatan usaha dan pemanfaatan ruang dilaksanakan seacra optimal yang sesuai dengan kemampuan daya dukung lingkungan ; (2) Pengendalian dan pengaturan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya dilakukan melakukan melalui proses perijinan oleh Bupati untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan antar sektor kegiatan ; (3) Proses perijinan mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan baik dalam Peratuaran Daerah yang sudah ada maupun Surat Keputusan Bupati; (4) Kegiatan perikanan laut pada kawasan budidaya yang diselenggarakan oleh para nelayan berhak untuk mendapatkan perlindungan dari Pemerintah Daerah; (5) Pemerintah Daerah secara bertahap berkewajiban menyediakan prasarana umum yang dibutuhkan oleh nelayan di dalam menyelenggarakan kegiatan penangkapan antara lain dermaga pendaratan perhubungan. ikan dengan kelengkatapnnya dan prasarana

Pasal 9 (1) Pada kawasan perdesaan dan perkotaan yang berada di wilayah pantai dan pesisir perlu dicegah pertumbuhan pemukiman yang mengarah pada terjadinya pergeseran air laut sehingga tidak terjadi abrasi pantai ataupun pengendapan sedmen yang merugikan kepentingan umum; (2) Pemerintah daerah melarang pertumbuhan pemukiman yang dilakukan oleh perorangan pada wilayah pantai ataupun kegiatan lain yang mengarah pada upaya pergeseran garis pantai secara liar; (3) Pemerintah daerah menyediakan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman khususnya pada lokasi disekitar garis pantai untuk menghindari terjadinya pencemaran pantai dari limbah rumah tangga; (4) Pemerintah Daerah akan menjaga kelestarian saluran air hujan (drinage) dengan cara melaksanakan pemeliharaan secara intensif, dan meningkatkan secara bertahap kapasitas saluran yang ada pada kawasan pedesaan dan perkotaan Pasal 10 (1) Pada Kawasan Pelabuhan akan terus dikembangkan Pelabuhan Umum dan Dermaga untuk kepentingan sendiri seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan tingkat ketersediaan sumber daya alam maupun sumberdaya manusia yang ada, dan tingkat kebutuhan dari masing-masing pengguna dermaga untuk kepentingan sendiri; (2) Peran dan fungsi pelabuhan umum dan khusus akan terus ditingkatkan tujuan; (3) Pelabuhan konvensional perlu dilakukan rekonfigurasi dan penataan agar mampu meningkatkan produktifitasnya; sehingga mencapai kemampuan untuk menyelengggarakan angkutan laut secara langsung ke negara

(4) Pada kawasan pelabuhan akan diadakan refungsionalisasi secara bertahap terhadap lahan-lahan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan lebih produktif; (5) Pada kawasan pelabuhan dikembangkan kawasan penunjang dan pelengkap lainnya meliputi kawasan industri dan pergudangan, kawasan bisnis, kawasan berikat, serta kawasan pemukiman. BAB IV RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG WILAYAH PANTAI DAN PESISIR Pasal 11 Pemanfaatan ruang wilayah pantai dan pesisir sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b menggambarkan sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya pada wilayah pantai dan pesisir. Pasal 12 (1) Yang termasuk kawasan lindung meliputi : a. b. setempat; c. alam; d. a. perikanan; b. Industri dan pergudangan; c. permukiman; d. pariwisata; Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan rawan bencana. Kawasan (2) Yang termasuk/disebut kawasan budidaya meliputi; Kawasan suaka alam dan cagar Kawasan Kawasan yang memberi perlindungan perlindungan kawasan bawahannya;

e. pelabuhan.

Kawasan

(3) Penetapan letak tepat batas masing-masing kawasan akan diatur di dalam Keputusan Bupati; BAB V PENGEMBANGAN PELABUHAN Pasal 13 (1) Pengembangan pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c diwujudkan berdasarkan strategi pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada pasal 10 Peraturan Daerah ini dan rencana pola pemanfaatan ruang wilayah pantai dan pesisir; (2) Untuk mewujudkan rencana pengembangan pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas, ditetapkan penetapan lokasi kawasan pelabuhan serta pelaksanaan pemanfaatan ruang kawasan pelabuhan. Pasal 14 (1) Selat Madura merupakan modal dasar yang sangat berharga di dalam rencana pengembangan pelabuhan dan dikaitkan ketersediaan prasarana penunjang dalam bentuk prasarana perhubungan baik jalan umum maupun jalan tol serta ketersediaan lahan yang belum terbangun dalam jumlah yang cukup besar; (2) Lahan potensial yang ditetapkan sebagai rencana pengembangan pelabuhan adalah seluruh jalan pantai yang terletak diantara kali Lamong hingga desa Tanjung Widoro; (3) Batas kawasan pelabuhan akan ditetapkan oleh Bupati dengan memperhatikan kepentingan lain yang berkaitan dengan pemanfaatan pantai khususnya perikanan laut. Pasal 15 (1) Daerah lingkungan kerja pelabuhan terdiri dari daerah lingkungan kerja, daratan dan daerah lingkungan kerja perairan;

(2) Daerah lingkungan kerja pelabuhan perairan ditetapkan dengan batas maksimum dari garis pantai hingga batas alur pelayaran terdekat dari garis pantai; (3) Daerah lingkungan kerja pelabuhan daratan ditetapkan dengan batas maksimum 1000 m dari garis pantai kearah daratan; (4) Penetapan batas Daerah Lingkungan kerja pelabuhan pada ayat (1) dan (2) diatas, koordinatnya akan ditetapkan atas dasar keputusan Bupati, dengan memperhatikan hal-hal lain yang telah ada di lapangan. (5) Bagi dermaga untuk kepentingan sendiri maupun pelabuhan umum yang telah ada/telah beroperasi daerah lingkungan kerja pelabuhannya, baik daratan maupun perairan akan diatur sesuai dengan tata urang pantai dan selanjutnya batas koordinatnya akan ditetapkan atas dasar keputusan Bupati. Pasal 16 Daerah lingkungan kepentingan pelabuhan, koordinatnya batasbatasnya ditentukan dengan keputusan Bupati. Pasal 17 Pelaksanaan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (2) meliputi tata cara pelaksanaan pembangunannya, pengaturan hak-hak atas tanah, pengaturan perijinan untuk keiatan pembangunan dan manfaat yang diperoleh Pemerintah Kabupaten di dalam usaha pengembangan kepelabuhanan. Pasal 18 (1) Pelaksanaan pembangunan pelabuhan diupayakan dengan memanfaatkan kelandaian pesisir melalui usaha reklamasi pantai, dan sedapat mungkin menggunakan bahan urugan dari sekitar lokasi yang sekaligus mampu meningkatkan fungsi sistim saluran pembuangan air hujan (drainage) pada kawasan pelabuhan dan sekitarnya.

(2)

Kegiatan reklamasi pantai oleh pihak swasta, pemerintah, badan usaha milik negara maupun pihak lain, hanya dapat dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Bupati Kepala Daerah;

(3)

Tanah hasil kegiatan reklamasi pantai yang dilaksanakan baik oleh pihak swasta pemerintah, badan usaha milik negara maupun pihak lain yang peruntukannya untuk fasilitas umum, kepelabuhan, kawasan industri, dan kawasan pengembangan ekonomi terpadu, hak pengelolaannya atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten;

(4)

Kepada pihak yang melaksanakan reklamasi pantai diberikan kesempatan untuk mendapatkan Hak Guna Bangunan (HGB) diatas tanah hasil reklamasi dimaksud atas dasar rekomendasi dari Bupati Kepala Daerah. Pasal 19

Semua kegiatan yang dilakukan di dalam areal daerah lingkungan kerja pelabuhan dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan baik bagi pelabuhan umum maupun dermaga untuk kepentingan sendiri dan semua fasilitas pendukungnya harus mematuhi semua ketentuan dan Perturan Daerah yang berlaku; Pasal 20 (1) Terhadap segala macam bentuk usaha pemanfaatan pantai, Pemerintah Daerah Kabupaten berhak untuk mendapatkan bagi hasil atas semua pendapatan yang dihasilkan; (2) Bagi hasil sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas, akan diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri. BAB VI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Pasal 21

(1) Pedoman

pengendalian

pemanfaatan

ruang

sebagaimana

dimaksud dalam pasal 3 huruf d didasarkan atas pengelolaan kawasan dan penatagunaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, 7, 8, 9 dan 10 dalam Peraturan Daerah ini; (2) Pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di kawasan lindung kawasan budidaya, kawasan perdesaan, kawasan perkotaan, dan kawasan tertentu dilaksanakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban dalam pemanfaatan ruang termasuk terhadap penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya di kawasan pantai pesisir dan pelabuhan.

BAB VII HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 22 (1) Dalam menikmati pemanfaatan ruang dan/atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau kaidah yang berlaku; (2) Untuk menikmati dan memanfaatkan ruang beserta sumber daya alam yang terkandung didalamnya menikmati manfaat ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dilaksanakan atas dasar pemilikan penguasaan atau pemberian hak tertentu berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan ataupun atas hukum adat dan kebiasaan yang berlaku atas ruang pada masyarakat setempat; Pasal 23 (1) Hak memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahan status semula yang dimiliki oleh masyarakat sebagai

akibat pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah pantai dan pesisir Kabupaten Gresik diselenggarakan dengan cara musyawarah antara pihak yang berkepentingan; (2) Dalam hal tidak tercapai kesepatakan mengenai penggantian yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka penyelesaiannnya dilakukan sesuai dengan peraturan perundangaundangan yang berlaku;

BAB VIII KETENTUAN PIDANA

Pasal 24 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan dan/atau denda sebesar-besarnya Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah); (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB IX PENYIDIKAN Pasal 25 (1) Selain oleh Pejabat penyidikan umum, penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 Peraturan Daerah ini dilakukan oleh pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan peundang-undangan yang berlaku; (2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan dimaksud pada ayat (1) pasal ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BAB X

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 26 Penataan ruang wilayah pantai, pesisir, dan pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 digunakan sebagai pedoman bagi: d. e. keserasian antar sektor; f. Gresik; g. pesisir kabupaten Gresik; h. Pelaksanaan pembangunan dalam mamanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan. Pasal 27 Penataan ruang wilayah pantai pesisir dan pelabuhan menjadi dasar untuk penerbitan perijinan lokasi pembangunan. Pasal 28 Peninjauan kembali dan atau penyempurnaan penataan ruang wilayah pantai, pesisir dan pelbuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dapat dilakukan minimal 5 (lima) tahun sekali. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Jangka waktu penataan ruang wilayah pantai, pesisir dan pelabuhan adalah 10 (sepuluh) tahun sejak peraturan daerah ini diundangkan. Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang dan rencana tata ruang kawasan lainnya di wilayai pantai dan Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan Pemerintah dan atau masyarakat di Kabupaten Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kabupten Gresik; Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan keseimbangan perkembangan antar wilayah kabupaten serta

Pasal 30 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 31 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan; Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gresik.

Ditetapkan di : Gresik Pada tanggal : 28 Pebruari 2001 BUPATI GRESIK TTD Drs. KH. ROBBACH MASUM Diundangkan di Pada tanggal : : Gresik 15 Maret 2001

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK TTD Drs. GUNAWAN, M.Si. Pembina Tk. I NIP. 010 80 491

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2001 NOMOR 3 SERI C

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN RUANG WILAYA PANTAI PESISIR DAN PELABUHAN I. PEJALASAN UMUM Dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan wilayah, baik dari sektor pemerintah, Badan Usaha Milik Negara maupun sektor swasta melalui kegiatan investasi khususnya di wilayah pantai dan pesisir dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang tersedia diperlukan adanya suatu kebijakan yang mampu menampung sekaligus mengarahkan arus investasi yang saat ini mulai menunjukkan indikasi besarnya kebutuhan akan lokasi yang tepat dan yang memberikan jaminan bagi hukum.

Mengingat bahwa wilayah pantai dan pesisir mempunyai penggunaan alternatif disamping dapat difungsikan sebagai kawasan lindung dapat pula difungsikan sebagai kawasan budidaya, maka pemanfaatannya perlu diatur di dalam suatu kebijakan penataan ruang wilayah pantai dan pesisir sehingga kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di wilaya pantai dan pesisir dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi wilayah tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Kegiatan pembangunan di wilayah pantai dan pesisir yang merupakan upaya pemanfaatan sumber daya alam dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat antara lain petani tambak, nelayan, dan para pengusaha, baik pedagang maupun pengusaha industri. Untuk itu maka kebijakan pemanfaatan wilayah pantai dan pesisir diperlukan pula untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan antar sektor. Terlealisasinya potensi yang ada di wilayah pantai pesisir melalui kegiatan pembangunan dari berbagai sumber dana baik dari pemerintah ataupun dari sektor swasta diharapkan tidak hanya berdampak terhadap peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat saja. Melainkan secara langsung dapat pula meningkatkan kemampuan pemerintah kabupaten di dalam memberikan pelayanan sarana dan prasarana yang seimbang dengan pertumbuhan ekonomi di daerah. Dengan demikian maka pemanfaatan wilayah pantai dan pesisir oleh berbagai pihak tidak hanya memberikan beban tambahan saja kepada Pemerintah Kabupaten melainkan juga memberikan kemampuan untuk mengatasi pengaruh kurang menguntungkan yang terjadi sebagai akibat berlangsungnya kegiatan usaha yang ditumbuhkannya, baik kegiatan usaha primer maupun sekunder. Pengaruh yang kurang menguntungkan dimaksud antara lain a. dan pengemis; b. dan pedagang asongan; c. d. Terciptanya lingkungan yang kumuh dan menurunnya Penurunan tingkat pelayanan prasarana yang ada, derajat kesehatan lingkungan; misalnya untuk prasarana perhubungan dalam bentuk kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan, naiknya angka kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan. Naiknya angka kecelakaan lalu lintas, dan masalah-masalah perkotaan lainnya. Tumbuhnya sektor informal seperti pedagang kaki lima Terjadinya pathologi sosial seperti prostitusi, gelandangan,

Peluang yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah pengembangan kawasan pelabuhan dan kawasan industri sebagai kawasan pendukungnya sehingga dalam kebijakan ini perlu dirumuskan pula secara khusus mengenai upaya pengembangan pelabuhan yang nantinya dapat dijadikan arahan di dalam pelaksanaannya. Sebagai perwujudan otonomi daerah sebagaimana yang tercantum di dalam Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah kabupaten diberikan kewenangan untuk melaksanakan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan wilayah laut dalam batas sejauh 1/3 (sepertiga) batas laut Daerah Propinsi, maka penataan ruang wilayah pantai, pesisir dan pelabuhan tersebut perlu ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : Cukup Jelas

PASAL 1 s/d 21

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR TANGGAL : 3 TAHUN 2001 : 28 FEBRUARI 2001

TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2001

NO 1

JENIS PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. Pelayanan kesehatan dasar terbatas untuk satu Debri demem luka Perawatan luka bakar Minor surgei ringan Incini Abses Ekstraksi benda asing Hecting kecil (1 6 ) Hecting besar sedang (7 - 12) Hecting berat >13 Circum sisi Cross incini Dorsum cisi Angkat Jahitan

TARIF (RP)

1.500 3.000 2.500 5.000 2.500 5.000 10.000 15.000 5.000 10.000 2.500 5.000 5.000 10.000 11.000 15.000 16.000 20.000 25.000 50.000 2.500 5.000 2.500 5.000 2.500 5.000

pengunjung berlaku sehari ;

PERTOLONGAN PERSALINAN a. Pertolongan persalinan di luar Puskesmas b. Pertolongan persalinan di Puskesman dengan rawat inap untuk Ibu paling lama 3 hari c. Rawat inap untuk Ibu, hari keempat dan seterusnya per hari d. Rawat inap untuk bayi hari keempat dst 5.000 7.500 10.000 15.000 15.000 30.000 87.500 125.000

TINDAKAN MEDIK RINGAN

a. Tindik daun telinga b. Sunat/Sircumsisi pria c. Tindakan operasi kecil 4 TINDAKAN MEDIK RINGAN (OUSKESMAS PERAWATAN) Operasi katarak 5 PEMERIKSAAN DIAGNOSIS a. Photo Thorax b. EKG c. Photo abdomen 6 RAWAT PERHARI a. Rawat inap di zaal b. Rawat inap di pavilyun c. Visite dokter umum di pavilyun d. Visite dokter specialis 7 TINDAKAN LABORATORIUM a. Golongan darah b. Darah perjenis c. Darah rutin d. Test kehamilan (Plano Test) e. Urine rutin f. Urine perjenis g. Faeces rutin h. Tetes tebal i. Pewarnaan gram j. Pewarnaan BTA (Sputum) k. Pewarnaan BTA (MH) l. Trombocyte m. BJ Urine n. Widal side INAP DAN KUNJUNGAN/VISITE DOKTER

4.000 7.500 25.000 50.000 10.000 15.000

35.000 50.000 12.500 20.000 35.000 20.000

10.000 20.000 20.000 30.000 10.000 15.000 20.000 30.000

2.000 4.000 2.000 3.000 10.000 15.000 12.500 17.500 7.500 10.000 1.500 2.500 3.000 5.000 2.500 4.000 4.000 6.000 3.000 5.000 3.000 5.000 3.000 5.000 7.500 12.500

o. PCV Pemeriksaan Gula Darah a. BSN (puasa) b. Reduksi (puasa) c. 2 jam PP d. reduksi 2 jam PP 8 9 PENGUJIAN KESEHATAN PENGURUSAN JENAZAH a. Visum hidup b. Visum mati 10 SEWA AMBULANCE a. Pemakaian mobil jenazah dalam kota wilayah Kabupaten Gresik setiap pemakaian b. Pemakaian luar kota setiap pemakaian per kilometer 11 PERAWATAN JENAZAH a. Bedah jenazah pada jam kerja b. Bedah jenazah pada luar jam kerja c. Perawatan jenazah 12 PELAYANAN KESEHATAH GIGI Tindakan medik gigi a. Pencabutan gigi susu/anak b. Pencabutan gigi permanen 1 akar c. Pencabutan gigi tanpa penyulit > 1 akar d. Pencabutan gigi dengan penyulit > 1 akar e. Geraham ketiga miring f. Scaling tiap regio 1 kali dating g. Perawatan past ekstraksi/dengan Dry Sroket Pembuatan/Reparasi Gigi Tiruan a. Pembuatan gigi tiruan lengkap atas atau bawah

4.000 5.000 10.000 15.000 1.500 12.500 10.000 15.000 1.500 2.500 1.500 5.000

15.000 20.000 15.000 20.000

15.000 20.000 1.250 1.500

50.000 75.000 100.000 150.000 20.000 30.000

5.000 7.500 7.500 10.000 7.500 10.000 10.000 15.000 100.000 125.000 2.500 5.000 5.000 7.500 600.000 800.000

b. Pembuatan gigi tiruan lengkap atas dan bawah Pembuatan gigi tiruan sebagian a. 1 (satu) gigi per rahang b. Tambahan tiap gigi berikutnya c. Reparasi gigi tiruan partial/sebagian d. Reparasi gigi tiruan tiap rahang e. Pembuatan jembatan gigi Acrylic tiap unit f. Pembuatan jembatan gigi porcelen tiap unit g. Rebacine gigi tiruan Full Dentis Perawatan Bagian pengawwt gigi a. Tumpatan amalgam/piji lonomer kecil b. Tumpatan amalgam/piji lonomer besar c. Pulp caping direct/indirect d. Munifikasi/Pulpatemi e. Pemeriksaan rutin Perawatan meratakan gigi a. Perawatan meratakan gigi per rahang b. Penggantian alat selanjutnya c. Relief of pain Tumpatan dengan sinar a. tumpatan kompesite sulung/permanen b. tumpatan kompesite dengan crown form 13 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA a. Pemasangan IUD b. Pelepasan IUD c. Kontrol IUD d. Pemasangan Implant e. Pelepasan Implant

400.000 600.000 40.000 60.000 15.000 20.000 30.000 50.000 60.000 70.000 100.000 150.000 200.000 250.000 75.000 100.000 10.000 20.000 15.000 25.000 7.500 10.000 3.000 5.000 1.500 3.000 150.000 200.000 100.000 150.000 5.000 10.000 50.000 75.000 75.000 100.000

10.000 15.000 10.000 15.000 5.000 7.500 10.000 15.000 17.500 25.000

BUPATI GRESIK TTD

Drs. KH. ROBBACH MASUM SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK TTD Drs. GUNAWAN, M.Si. Pembina Tk. I NIP. 010 80 491

BESARAN TARIF BERDASARKAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

NO JENIS PELAYANAN 1 2 1 RAWAT JALAN Pelayanan pasien umum a. Karcis rawat jalan b. Pasien dengan rujukan Pemerintah Non pemerintah c. Pasien non rujukan Layanan Konsultasi d. Gigi e. Dokter Spesialis 2 TINDAKAN PADA POLIKLINIK GIGI a. Rontgen foro dental Tindakan Medis Dasar b. Ekstraksi gigi satu akar c. Ekstraksi gigi lebih dari satu akar d. Ekstraksi gigi sulung TOOP e. Incisi abces intra oral f. Incisi abces extra oral g. Perwatan perdarahan tanpa suntik h. Perwatan perdarahan dengan suntik Perawatan komplikasi post ekstraksi tanpa agyl i. perawatan komplikasi post ekstraksi tanpa agyl j. Pembersihan karang gigi/kwadran k. Tumpatan amalgan kecil l. Tumpatan amalgan besar

TARIF (RP) 3

4.500,00 3.000,00 4.000,00 4.000,00 2.500,00 3.000,00

2.500,00 5.000,00 6.000,00 6.000,00 4.000,00 5.000,00

15.000,00 6.000,00 10.000,00 12.000,00 8.500,00 23.500,00 6.500,00 9.500,00 8.500,00 15.000,00 8.500,00 15.000,00 20.000,00

21.000,00 8.500,00 14.000,00 17.000,00 12.000,00 33.000,00 9.500,00 13.500,00 12.000,00 21.000,00 12.000,00 21.000,00 28.000,00

m. Cetak gigi 3 TINDAKAN MEDIK THERAPHY KECIL a. Ekstraksi gigi permanen dengan

25.000,00

35.000,00

28.000,00 30.000,00 45.000,00 25.000,00 40.000,00 25.000,00 75.000,00 25.000,00 30.000,00 100.000,00

39.500,00 42.000,00 63.000,00 35.000,00 58.000,00 35.000,00 105.000,00 35.000,00 42.000,00 140.000,00 27.500,00 49.000,00 62.500,00 27.000,00 23.500,00 49.000,00 83.000,00 70.000,00 210.000,00 280.000,00 280.000,00 140.000,00 70.000,00 175.000,00 49.000,00 91.000,00 105.000,00 140.000,00

komplikasi melintang ringan b. Alveolectomi incisi extra biopsi c. Ondonvektomi/melintang sedang d. Exsirculum e. Apexresectle tanpa RCT f. Squasferotomy proc alveoris g. Fractur rahang tertutup/rahang tanpa osteo syntesa h. Frenectomy i. Exterpetie fibroma per tahun j. Exterpetie Epulis per kwadran k. Perawatan amalgan l. Perawatan sal akar selesai anterior m. Perawatan sal akar selesai post terior n. Perawatan pulp capping non amalgan o. Perawatan tumpatan atau glasstonomer p. Tumpatan light curring kecil q. Tumpatan light curring besar r. Inlay s. Uplay t. Full cast crown u. Acrylic backing logam tanpa RCT v. Acrylic backing tanpa RCT w. Pin tanpa RCT x. Partial denture element y. Partial denture gigi berikutnya z. Reparasi partial denture Reparasi Fraktur Denture a. Rebacking FD rahang 35.000,00 44.500,00 19.000,00 16.500,00 35.000,00 45.000,00 50.000,00 150.000,00 200.000,00 200.000,00 100.000,00 50.000,00 125.000,00 35.000,00 85.000,00 75.000,00 100.000,00 murnifikasi tdk tumpatan

19.500,00

b. Pembersihan nicotine pada gigi c. Perawatan ortho Opbecef oblurator d. Fissure selmat gigi 4 TINDAKAN MEDIS DASAR DAN THERAPHY SEDANG a. Odofectomy/implikasi berat b. Envictassi krista rahang c. Full denture rahang d. Fraktur rahang osthesintesa e. Othoddentie lepas rahang f. Meratakan gigi dengan pregmentian g. Kontrol berkala meratakan gigi Tindakan Medic Threphy Besar h. Fraktur rahang ostheo syntesis i. Osfetomy j. Resejsi rahang ostheo syntesis k. Enucieasi krista besar lebih :1/2 kwadran Tindakan Medik dan Theraphy Khusus l. Ortho remofix rahang m. Orthodentie rahang 5 PELAYANAN RAWAT INAP a. III / B b. III / A c. II 6 PELAYANAN RAWAT INAP ICU a. III / B b. III / A c. II 7 Ruang Rawat Pre OP / RR per hari (KL III A) 8 Ruang Rawat Isolasi per hari (KL III A)

12.500,00 65.000,00 12.500,00

17.500,00 91.000,00 17.500,00

150.000,00 95.000,00 1.000.000,00 100.000,00 275.000,00 150.000,00 50.000,00 280.000,00 280.000,00 280.000,00 280.000,00 1.000.000,00 2.000.000,00

210.000,00 133.000,00 1.400.000,00 140.000,00 385.000,00 210.000,00 70.000,00 392.000,00 392.000,00 392.000,00 392.000,00 1.400.000,00 2.800.000,00

10.000,00 17.500,00 35.000,00

14.000,00 24.500,00 49.000,00

40.000,00 60.000,00 120.000,00 22.000,00 22.000,00

56.000,00 84.000,00 168.000,00 31.000,00 31.000,00

9 PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK Pemeriksaan Laboratorium Pathologi Klinik KL. III A Pemeriksaan Urine : a. Urine lengkap b. Bilirubin / Urobilirubin c. Albumin / Sedimen d. Reduksi e. BJ. Urine f. Esbuch g. P II h. Aceton i. Bencidin Test j. Urine Bencejohson 10 PEMERIKSAAN DARAH a. darah lengkap b. HB c. PVC d. Thrombocyte e. Leucocyte / led f. HB, PVC. Thrombo g. Hap . Darah h. Golongan darah i. Darah malaria j. BT / CT k. EOS l. Rell 11 FAECES a. Faeces lengkap b. Benalcis lengkap 12 SEROLOGY / IMUNOLOGY 7.000,00 8.000,00 10.000,00 11.500,00 10.000,00 5.000,00 5.000,00 7.500,00 8.000,00 15.000,00 16.000,00 7.000,00 8.500,00 7.000,00 9.000,00 9.000,00 14.000,00 7.000,00 7.000,00 10.500,00 11.500,00 21.000,00 22.500,00 10.000,00 12.000,00 10.000,00 13.000,00 13.000,00 10.000,00 7.000,00 7.000,00 3.000,00 7.000,00 8.000,00 7.000,00 8.000,00 8.000,00 8.000,00 14.000,00 10.000,00 10.000,00 4.500,00 10.000,00 11.500,00 10.000,00 11.500,00 11.500,00 11.500,00

a. Widal tube (24 jam) b. Widal slide (5 menit) c. VDRL d. Tes kehamilan (slide) e. Tes kehamilan (stick) f. HbSAg (RPA) 4 jam g. Hb Sag (PHA) 4 menit h. Hb Sag (stick) 5 menit i. Hb Sag (stick) 5 menit j. Dbt k. Micodot 13 BACTEROLOGY a. GO Prep b. MH c. Sputum (BTA) d. Difteri e. Pemakaian. Air 14 KIMIA DARAH a. BH. Dir / TOT b. SGOT c. SGPT d. ALK PHOS e. GMGT f. Albumin g. To. Prot h. Globelin i. BUN j. S. Crestin k. Urine Acit l. Ures Clearrens m. Crestin CL n. Choiesteroi

11.000,00 13.000,00 11.000,00 13.000,00 18.500,00 22.000,00 22.000,00 28.500,00 28.000,00 42.000,00 52.000,00

15.500,00 18.500,00 5.500,00 18.500,00 26.000,00 31.000,00 31.000,00 40.000,00 39.500,00 59.000,00 73.000,00

7.000,00 7.500,00 7.500,00 7.500,00 42.000,00

10.000,00 10.500,00 10.500,00 10.500,00 59.000,00

10.000,00 10.000,00 10.000,00 13.500,00 32.500,00 10.500,00 11.500,00 10.000,00 11.000,00 11.000,00 11.000,00 26.000,00 26.000,00 13.000,00

14.000,00 14.000,00 14.000,00 19.000,00 45.500,00 15.000,00 16.500,00 14.000,00 15.500,00 15.500,00 15.500,00 3.500,00 36.500,00 18.500,00

o. Trigeliseride p. HDL Choi q. LDL Choi r. TOT Lipid s. Klaium t. Natrium u. Calcium v. Chlorida w. Gula Darah x. BSN 2 jam PP y. BSN + 2 jam PP (cito) z. SL aa. TIBC 15 LIQUOR a. Nonne b. Pandy c. Cell d. Glucosa e. Protein f. Sperma analysa 16 CAIRAN FLEURA a. Rifalta Test b. Cell 17 PEMERIKSAAN a. Papsmear (sederhana) b. Sitologi cairan Pemeriksaan Canggih c. PA kecil Biopsi d. PA sedang / operasi kecil e. PA Besar / operasi IBS f. FNA LABORATORIUM

16.000,00 16.000,00 16.000,00 13.000,00 18.000,00 17.000,00 17.000,00 17.000,00 8.000,00 8.000,00 25.000,00 21.000,00 21.000,00

22.500,00 22.500,00 22.500,00 18.500,00 25.500,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 11.500,00 11.500,00 35.000,00 29.500,00 29.500,00

7.000,00 7.000,00 7.000,00 11.000,00 11.000,00 26.000,00

10.000,00 10.000,00 10.000,00 15.500,00 15.500,00 36.500,00

13.000,00 13.000,00

18.500,00 18.500,00

PATOLOGI ANATOMI (PA) Klass III A 20.000,00 30.000,00 37.500,00 47.500,00 57.500,00 80.000,00 28.000,00 42.000,00 52.500,00 66.500,00 80.500,00 112.000,00

18 JENIS PEMERIKSAAN ( PA) DI POLIKLINIK a. Papsmea (sederhana) b. Sitologi cairan (sedang) c. PA kecil biopsi (canggih) d. FNNA (canggih) 19 PEMERIKSAAN RADIOLOGI Foto tanpa kontras : a. Foto Thorax PA b. Foto Thorax Lat c. Foto BOF AP d. Foto BOF LLD e. Foto Thorax anak f. Foto BOF anak g. Foto kepala skul dewasa AP h. Foto kepala skul dewasa anak AP + Lat i. Foto Sinus Maxiliaris j. Foto Mandibuta k. Foto Mastoid / THT l. Foto Formane opticum m. Foto Sella Tursica n. Foto Twne, SteneR Cadwell o. Foto Basis Crani p. TMJ 20 EXTREMETAS ATAS a. Bahu (shoulder ) b. Claviculta c. Humerus d. Artic Cubuti e. Antebracchi f. Pergelangan tangan g. Tangan h. Jari-jari tangan 24.000,00 20.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 34.000,00 28.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 32.500,00 32.500,00 32.500,00 32.500,00 24.000,00 20.000,00 48.000,00 40.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 45.500,00 45.500,00 45.500,00 45.500,00 34.000,00 28.000,00 67.500,00 58.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 34.000,00 20.000,00 40.000,00 45.000,00 95.000,00 28.000,00 56.000,00 63.000,00 133.000,00

21 EXTREMETAS ATAS a. Sndi panggul b. Femur c. Artic enu d. Cruris e. Anida f. Fadis g. Vert Ceervicalis AP h. Vert Ceervicalis Lat i. Vert Ceervicalis Obligue Vert Thorax Lumbai j. Vert Thorax Sacral k. Vert Lumbalis l. Tulang ekor / oscoxgeas m. Alar view n. Obrutator view 22 Foto dengan bahan kontras a. BUNCS Besar b. BUNCS sedang c. BUNCS Kecil d. Angiografin / kontras 23 COLLON IN LOOP a. Besar b. Sedang c. Kecil d. UGI e. Uretro Cysto Graphy f. Fistulografy g. USG Abdomen atas h. USG Abdomen bawah i. USG Abdomen atas dan bawah j. Appendiogram 95.000,00 55.000,00 50.000,00 130.000,00 100.000,00 80.000,00 75.000,00 75.000,00 90.000,00 80.000,00 133.000,00 77.000,00 70.000,00 182.000,00 140.000,00 122.000,00 105.000,00 105.000,00 128.000,00 112.000,00 100.000,00 40.000,00 65.000,00 95.000,00 140.000,00 58.000,00 40.000,00 133.000,00 32.500,00 32.500,00 24.000,00 32.500,00 24.000,00 24.000,00 20.000,00 20.000,00 24.000,00 32.500,00 32.500,00 32.500,00 24.000,00 32.500,00 32.500,00 45.500,00 45.500,00 34.000,00 45.500,00 34.000,00 34.000,00 28.000,00 28.000,00 34.000,00 45.500,00 45.500,00 45.500,00 34.000,00 45.500,00 45.500,00

24 TINDAKAN a. WSD b. Biopai

KHUSUS

MEDIK

NON 195.000,00 96.000,00 75.000,00 195.000,00 120.000,00 96.000,00 75.000,00 54.000,00 98.000,00 54.000,00 54.000,00 273.000,00 134.500,00 105.000,00 273.000,00 168.000,00 134.000,00 105.000,00 76.000,00 134.000,00 76.000,00 76.000,00

OPERATIF Klass III A

c. Resus tasi bayi d. Pemberian Cytostaika e. Fungsi paru/ fungsi abites f. Lumbai fungsi g. Induksi persalinan h. Pemberian sulfas mag i. Fungsi Douglas j. Schtion Pump k. Nebulzer 25 TINDAKAN PERAWATAN MEDIK DI RJ & RI a. pasang infus b. pasang Maagslang c. pasang Cateter d. Lavement e. Perawatan luka kecil f. Perawatan luka sedang g. Perawatan luka bakar h. Angkat jahitan i. Melaksanakan Injeksi 26 TARIF PELAYANAN KEBIDANAN &

5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 10.000,00 20.000,00 15.000,00 4.000,00 4.000,00

7.000,00 7.000,00 7.000,00 7.000,00 14.000,00 28.000,00 21.000,00 6.000,00 6.000,00

KANDUNGAN Ditolong dokter Specialis a. Persalinan Normal b. Persalinan Pathology 250.000,00 350.000,00 350.000,00 490.000,00

27 Ditolong Bidan a. Persalinan Normal 150.000,00 210.000,00

28 Tindakan Non Operatif a. Pemberian Sulfas Respirasi pada Echiasis b. Pemasangan laminating Oxytocyn Drip 29 Tindakan Operatif = Tarif Tindakan Bedah a. Rawat Inap per hari b. Jasa konsultasi Dr. Spesialis (rawat inap) 30 TINDAKAN OPERATIF = KLAS A a. Kecil b. Sedang c. Besar d. Khusus 31 PENGGUNAAN KESEHATAN a. Kesehatan pelajar & mahasiswa b. Kesehatan CPNS 32 INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) Pelayanan Rawat Darurat a. Dengan rujukan b. Tanpa Rujukan 6.000,00 7.000,00 8.500,00 49.000,00 10.000,00 35.000,00 14.000,00 49.000,00 300.000,00 920.000,00 1.150.000,00 1.450.000,00 420.000,00 1.288.000,00 1.610.000,00 2.030.000,00 17.500,00 5.000,00 24.500,00 7.000,00 50.000,00 50.000,00 70.000,00 70.000,00

33 TINDAKAN MEDIK MINOR BLUS LOKAL DI IRD a. Perawatan luka b. Perawatan luka bakar ( 0 10 %) c. Perawatan luka bakar ( 10 % - 20 % ) d. Perawatan luka bakar ( 30 % keatas ) e. Rectal Toucher f. Pemasangan kateter g. Incici Abces kecil h. Incici Abces besar i. External Ficsasi (pasang) 5.000,00 10.000,00 15.000,00 25.000,00 7.500,00 10.000,00 15.000,00 25.000,00 20.000,00 7.000,00 14.000,00 21.000,00 35.000,00 10.500,00 14.000,00 21.000,00 35.000,00 28.000,00

j. Internal Ficsasi (lepas) k. Reposisisi Manual Haernoroid l. Reposisi Harmonia dan Fiksasi m. Pemasangan Bidal Spalk n. Pemasangan Ransel Verband o. Pemasangan Fiksasi data p. Pemasangan Elastis Bandage q. Fungsi kandung kemih r. Ektraksi benda asing (sult) s. Ekstraksi gram di mata t. Pasang infus u. Pemasangan NGT Tube v. Tindakan Haching kecil ( 1 6 ) w. Tindakan Haching sedang ( 7 12 ) x. Tindakan Haching Besar ( > 13 ) y. Vena seksi z. Kumbah lambung aa. Observasi Intoksikasi/ hari bb. Ekstraksi kuku cc. Amputasi dd. Circumsisi ee. Cross incici ff. Dorcumcial Phistosis Angkat Jahitan (kecil) gg. Angkat jahitan (sedang) hh. Angkat jahitan (besar) 34 SURAT KETERANGAN SEHAT / MATI a. Visum hidup/ orang b. Visum mati / mayat 35 REHABILITASI Klass III A a. Pelayanan Kecil MEDIS/ FISIOTHERAPHY

17.000,00 10.000,00 30.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 5.000,00 15.000,00 30.000,00 10.000,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00 30.000,00 30.000,00 30.000,00 40.000,00 20.000,00 75.000,00 75.000,00 10.000,00 10.000,00 7.500,00 10.000,00 15.000,00

24.000,00 14.000,00 42.000,00 14.000,00 14.000,00 14.000,00 7.000,00 21.000,00 42.000,00 14.000,00 7.000,00 14.000,00 21.000,00 28.000,00 42.000,00 42.000,00 42.000,00 58.000,00 28.000,00 105.000,00 105.000,00 14.000,00 14.000,00 10.500,00 14.000,00 21.000,00

7.500,00 10.000,00

40.500,00 14.000,00

5.500,00

8.000,00

b. Pelayanan sedang 36 PERAWATAN JENAZAH a. Perawatan Jenazah b. Bedah Jenazah pada jam kerja c. Bedah jenazah di ruan jam kerja d. Instrumen IKK e. Pembuatan Berita Acara f. Formalin/ Embalming Jenazah 37 SEWA MOBIL JENAZAH DAN AMBULANCE a. Mobil Jenazah Per Kilometer b. Mobil Ambulance per kilometer 38 PEMAKAIAN OXYGEN DAN PERALATAN MEDIS a. Pemakaian oxygen per jam b. Pemakaian oxygen per tabung c. Pemakaian ECG ( Rawat Jalan ) sekali d. Pemakaian ECG rawat inap sekali e. Pemakaian incubator per hari f. Jasa alat cucian alat pakaian bayi / stel g. Jasa alat cucian placenta sekali h. Jasa cuci pakaian persalinan / stel i. DC Shock j. Monitor Operasi k. Monitor ECG l. Echa Cardiography m. Pembakaran Sampah Medis

11.000,00

15.500,00

22.500,00 12500,00 200.000,00 200.000,00 25.000,00 750.000,00

31.500,00 17500,00 280.000,00 280.000,00 35.000,00 1.050.000,00

2.000,00 1.250,00

3.000,00 2.000,00

3.000,00 30.000,00 12.500,00 20.000,00 50.000,00 3.000,00 12.500,00 6.000,00 50.000,00 100.000,00 50.000,00 200.000,00 5.000,00

4.200,00 42.000,00 17.500,00 28.000,00 70.000,00 4.200,00 17.500,00 8.400,00 75.000,00 150.000,00 75.000,00 250.000,00 8.000,00

BUPATI GRESIK TTD

Drs. KH. ROBBACH MASUM SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK TTD Drs. GUNAWAN, M.Si. Pembina Tk. I NIP. 010 80 491

TARIF BIAYA PELATIHAN PKL DAN PENELITIAN DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN GRESIK

NO 1

JENIS TINDAKAN PEMERIKSAAN 2 PELAYANAN REKAM MEDIK UNTUK 1. Penelitian dari RSU Kabupaten Gresik 2. Dari Luar RSU Kabupaten Gresik (Pemerintah ) 3. Dari Luar RSU Kabupaten Gresik (Swasta) PELATIHAN PKL PENELITIAN 1. Pelatihan karyawan dari: a. PS Pemerintah b. RS Swasta, BUMN, PIP 2. Biaya PKL a. Siswa/ Mahasiswa 1. Akademi Analisis Medis 2. Akademi Perawat 3. Akademi Gizi 4. SMF 5. SPK/ P2B 6. SPPH 7. SPAG 8. SMAK b. Siswa/ Mahasiswa 1. Akademi Analisis Medis 2. Akademi Elektro Medis 3. Akademi Perawat 4. Akademi Gizi

JUMLAH BIAYA 3 2 .000,00 5 .000,00 9 .000,00 -

KET 4

2.6 00,00 Perbulan 6.5 00,00 Perbulan 11.7 00,00 Perbulan

75 .000,00 100.000,00

97.5 00,00 Perbulan 130.000,00 Perbulan

60 .000,00 20 .000,00 30 .000,00 16 .000,00 15 .000,00 25 .000,00 30 .000,00

78 .000,00 Perbulan 26 .000,00 Perminggu 39 .000,00 Perbulan 20.8 00,00 Perbulan 19.5 00,00 Perbulan 32.5 00,00 Perbulan 39 .000,00 Perbulan

40 .000,00 50 .000,00 10 .000,00 23 .000,00

52 .000,00 Perbulan 65 .000,00 Perbulan 15 .000,00 Perminggu 29.9 00,00 Perbulan

5. SMF 6. SPK/ P2B 7. SPPH 8. SPAG 9. SMAK c. Siswa/ Mahasiswa Non Mahasiswa 1. Mahasiswa 2. SISWA d. Mahasiswa Kedokteran 1. Universitas Negeri 2. Universitas Swasta 3. Biaya Penelitian a. Siswa b. Mahasiswa Kesehatan c. Mahasiswa Non Kesehatan d. Mahasiswa Kedokteran e. Karyawan di Luar RSU Kabupaten Gresik f. Karyawan Kesehatan SEWA GEDUNG PERTEMUAN 1. Sewa Ruang Pertemuan dengan fasilitasnya 2. Sewa Ruang Pertemuan Tanpa Fasilitasnya 3. Sewa Audio Visual

10 .000,00 15 .000,00 20 .000,00 25 .000,00 20 .000,00

13 .000,00 Perbulan 19.5 00,00 Perbulan 26 .000,00 Perbulan 32.5 00,00 Perbulan 26 .000,00 Perbulan

15 .000,00 10 .000,00

19.5 00,00 Perbulan 13 .000,00 Perbulan

100.000,00 120.000,00

130.000,00 Perbulan 156.000,00 Perbulan

30 .000,00 75 .000,00 50 .000,00 90 .000,00 100.000,00 75 .000,00

39 .000,00 Perbulan 97.5 00,00 Perbulan 65 .000,00 Perbulan 117.000,00 Perbulan 130.000,00 Perbulan 97.5 00,00 Perbulan

60 .000,00 30 .000,00 15 .000,00

78 .000,00 Perhari 396.000,00 Perhari 19.5 00,00 Perhari

BUPATI GRESIK TTD Drs. KH. ROBBACH MASUM SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK TTD Drs. GUNAWAN, M.Si. Pembina Tk. I NIP. 010 80 491

Você também pode gostar