Você está na página 1de 6

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN 1. DATA PERENCANAAN Tugas tabel 1.

data lalu lintas No 1 2 3 4 5 kelompok jenis kendaraan mobil penumpang mobil hantaran (5,3 ton) bus kecil (8 ton) bus besar (14,2 ton) truk 3 as (20 ton) LHR 2011 3982 995,5 597,3 240 180

tabel 2. pengelompokan jenis kendaraan Metode Bina Marga Gol. 1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8 Kelompok jenis kendaraan sepeda motor, skuter, dan kendaraan roda tiga sedan, jeep dan station wagon opelet, pick up opelet, suburban,combi dan mini bus pick up, moil hantaran, box bus kecil bus besar truk 2 sumbu (L) truk 2 sumbu (H) truk 3 sumbu truk gandengan truk semi trailer kendaraan tidak bermotor sumber : Bina marga,2007 1.1 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2.2 1.2.2-2.2 1.2.2.2.2 2 2 5,3 8 14,2 8,3 15,1 26 45 45 Konfigurasi sumbu GVW (ton)

II. PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERMUKAAN A. Lintas Ekivalen Rencana tahapan-tahapan perhitungan nilai lintas ekivalen rencana yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Lalu lintas harian rata-rata(LHRt) awal umur rencana tahun 2013 x (1+i)n x (1+6,5%)2 x (1+6,5%)2 x (1+6,5%) x (1+6,5%)2 x (1+6,5%)
2 2

kelompok jenis kendaraan mobil penumpang mobil hantaran (5,3 ton) bus kecil (8 ton) bus besar (14,2 ton) truk 3 as (20 ton)

LHR 2011 3982 995,5 597,3 240 180

LHR 2013 = = = = = 4515,588 1128,897 677,338 272,16 204,12

2. Lalu lintas harian rata-rata(LHRt) akhir umur rencana tahun 2023 (1+i)n = = = = =
2 2

kelompok jenis kendaraan mobil penumpang mobil hantaran (5,3 ton) bus kecil (8 ton) bus besar (14,2 ton) truk 3 as (20 ton)

LHR 2013 4515,588 1128,897 677,338 272,16 204,12

LHR 2023 8475,758 2118,939 1271,363 510,844 383,133

x (1+6,5%)2 x (1+6,5%) x (1+6,5%) x (1+6,5%)

x (1+6,5%)2
2

5. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) Lintas ekivalen permulaan dihitung dengan menggunakan LHR pada awal rencana.

LEP = LHR2013 x C x E LEP = Lintas ekivalen Permulaan LHR = lalu lintas harian rata-rata pada awal umur rencana C = koefisien distribusi kendaraan E = angka ekivalen beban sumbu kendaraan

kelompok jenis kendaraan mobil penumpang mobil hantaran (5,3 ton) bus kecil (8 ton) bus besar (14,2 ton) truk 3 as (20 ton)

LHR 2013 4515,588 1128,897 677,338 272,16 204,12

X X X X X X

koefisien distribusi kendaraan 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

X X X X X X

angka = ekivalen 0,00045 0,03615 0,18764 1,86263 3,20725 total = = = = = =

Lintas ekivalen permulaan (LEP 2013) 1,018 20,403 63,548 253,466 327,332 665,767

6. Lintas Ekivalen akhir (LEA) Lintas ekivalen akhir dihitung dengan menggunakan LHR pada akhir rencana.

LEA = LHR2023 x C x E LEA = Lintas ekivalen akhir LHR = lalu lintas harian rata-rata pada akhir umur rencana C = koefisien distribusi kendaraan E = angka ekivalen beban sumbu kendaraan koefisien distribusi kendaraan 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Lintas ekivalen akhir (LEA 2013) 1,911 38,296 119,281 475,755 614,402 1249,645

kelompok jenis kendaraan mobil penumpang mobil hantaran (5,3 ton) bus kecil (8 ton) bus besar (14,2 ton) truk 3 as (20 ton)

LHR 2023 8475,758 2118,939 1271,363 510,844 383,133

x x x x x x

x x x x x x

angka = ekivalen 0,00045 0,03615 0,18764 1,86263 3,20725 total = = = = = =

7. Lintas ekivalen tengah (LET) Nilai lintas ekivalen tengah didapat dari merata-ratakan nilai ekivalen awal dan lintas ekivalen akhir. Nilai LET dapat dihitung sebagai berikut :
LET ! LEP  LEA 2

LET =

665,767

+ 2

1249,645 =

957,706

8. Lintas ekivalen Rencana

dan jalan yang direncanakan termasuk jalan kolektor, oleh karena itu dari tebel IPt pada SNI 17321989-F didapatkan nilai IPt sebesar 2.0

D. Faktor Regional (FR) faktor regional (FR) adalah faktor setempat, menyangkut keadaan lapangan dan iklim, yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan, daya dukung tanah dasar dan berdasarkan data curah hujan didapat nilai 3952 mm/tahun sehingga < 900 mm/tahun ,berdasarrkan tabel tentang Faktor Regional SNI 1732-1989-F maka termasuk iklim I persentase kendaraan berat dan ringan 95,22 4,78

No 1 2 3 4 5

kelompok jenis kendaraan mobil penumpang mobil hantaran (5,3 ton) bus kecil (8 ton) bus besar (14,2 ton) truk 3 as (20 ton)

LHR GVW(ton) 2011 2 5,3 8 14,2 20 3982 995,5 597,3 160 120

ket : kendaraan berat 13 ton kendaraan kecil < 13 ton LER = 957,706 x 10 10 = 957,706

b. indeks permukaan akhir umur rencana (IPt). Nilai IPt ditentukan berdasarkan nilai lintas E. Indeks tebal perkerasan (ITP) ekivalen rencana (LER) dan Klasifikasi kelas jalan. Nilai IPt dapat dilihat pada tabel tentang Indeks indeks tebal perkerasan (ITP) merupakan 1732 - dari F permukaan akhir umur rencana (IPt) pada SNI Fungsi1989 -daya dukung tanah,faktor regional,

lintas ekivalen rencana, dan indeks permukaan. dari data sebelumnya yang didapat : IP0 4 Ipt = 2,0 DDT = 4,51 LER=957,706 FR = 1,5 berdasarkan nomogram pada gambar maka didapat ITP 9,1

F. tebal masing-masing perkerasan tebal lapis perkerasan ditentukan berdasarkan bahan yang dipakai dan nilai ITP hasil ploting dari nomogram. Untuk masing-masing lapisan memiliki standar minimum berbeda sesuai dengan nilai ITP.

ITP rata-rata = a1 D1 + a2 D2 + a3 D3 9,1 = a1 D1 + a2 D2 + a3 D3 dari tabel 11, tabel 12 dan tabel 13 maka diperoleh : lapis permukaan menggunakan : Laston , MS 744, a1 : 0,4 , D1 :10 cm lapis pondasi atas menggunakan batu pecah kelas B, CBR 80 %, a2: 0,13, D2 : 20 cm lapis pondasi bawah menggunakan : tanah lempung kepasiran, CBR 20 % ,a3 : 0,1 9,1 = 0,4 .10 cm + 0,13 .20 cm + 0,1. D3 D3 = 25 cm susunan tebal lapis perkerasan ITP = 9,1 kekuatan bahan MS 744 CBR 80% CBR 20% koefisien kekuatan relatif bahan 0,4 0,13 0,1 tebal lapisan (cm) 10 20 25 ITP

jenis bahan lapis permukaan lapis pondasi atas lapis pondasi bawah Laston batu pecah kelas B T.lempung kepasiran

ITP 4 2,6 2,5 9,1

Perhitungan tebal lapis pada tikungan dari perhitungan sebelumnya : LER = 503,9575501 IP0 4 Ipt = 2,0 DDT = 4,51

FR = 1,5 + 0,5 (faktor tikungan) = 2 berdasarkan nomogram didapat ITP rata-rata = 9,8 maka selanjutnya : ITP rata-rata = a1 D1 + a2 D2 + a3 D3 = a1 D1 + a2 D2 + a3 9,8 D3 dari tabel 11, tabel 12 dan tabel 13 maka diperoleh : lapis permukaan menggunakan : Laston , MS 744, a1 : 0,4 , D1 :10 cm lapis pondasi atas menggunakan batu pecah kelas B, CBR 80 %, a2: 0,13, D2 : 20 cm lapis pondasi bawah menggunakan : tanah lempung kepasiran, CBR 20 % ,a3 : 0,1 9,8 = 0,4 .10 cm + 0,13 .20 cm + 0,1. D3 D3 = 32 cm

susunan tebal lapis perkerasan ITP = 9,1 koefisien kekuatan kekuatan jenis bahan relatif bahan bahan lapis permukaan Laston MS 744 0,4 CBR lapis pondasi atas batu pecah kelas B 80% 0,13 lapis pondasi T.lempung CBR bawah kepasiran 20% 0,1

tebal lapisan (cm) 10 20 32 ITP

ITP 4 2,6 3,2 9,8

Você também pode gostar