Você está na página 1de 5

Pemanfaatan Pelayanan Bidan di Desa Kabupaten Muaro Jambi

Sumber : Abbas Kristiani, 2006, Magister Kebijakan dan


Manajemen Pelayanan Kesehatan, UGM.

Kasus

Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2004 adalah sebanyak delapan orang, jika dihitung AKI per 100.000 kelahiran hidup maka AKI di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2004 sebesar 172,6 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini belum mencapai target yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan yakni sebesar 150 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Muaro Jambi menunjukkan kecenderungan meningkat pada tahun 2004. Hal ini dapat ditunjukkan dengan jumlah lahir mati sebesar 776 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan tahun 2003 dimana jumlah lahir mati sebesar 688,02 per 100.000 kelahiran hidup. Dari penelitian ini maka peneliti menyatakan bahwa: 1. Persepsi tentang kemampuan dan ketrampilan bidan di desa sudah baik, pemanfaatan pelayanan bidan penting terutama untuk ibu hamil dan ibu menyusui, dorongan masyarakat diperlukan dalam penerimaanbidan di desa, namun beberapa kendala dihadapi dalam penerimaan bidan, antara lain:   Tingginya kepercayaan terhadap dukun kampung. Keinginan masyarakat akan Keberadaan bidan desa yang benarbenar tinggal di desa kemudian melaksanakan tugasnya dengan baik, dan bukan bidan desa yang tinggal di luar desa tempat tugasnya. Kasubdin Kesga Dinas Kesehatan Muaro Jambi beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa berdasarkan hasil inspeksi mendadak petugas kesehatan kabupaten tahun 2004, ada sekitar 70% bidan yang berdomisili tetap di desa di tempat tugasnya dan 30% lainnya sering tidak ditemui di tempat bidan tersebut bertugas.  Masyarakat yang sering mengakses jasa pelayanan bidan desa merasa ada ketergantungan terhadap bidang desa, mereka kemudian merasa

kecewa jika mengunjungi pelayanan tersebut tapi bidan tidak berada di tempat.

2. Hal-hal yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bidan di desa y y y y lingkungan bidan bertugas kesadaran masyarakat sendiri keberadaan bidan yang bertugas termasuk kemampuan biaya masyarakat.

3. Kendala-kendala yang sering dihadapi dalam meningkatkan pemanfaatan bidan di desa meliputi     keterbatasan peralatan medis bidan, stock obat-obatan sangat terbatas, sarana dan prasarana kurang lengkap serta sebagian masyarakat masih lebih percaya terhadap dukun kampung.

Teori mengenai kasus :


Teori penelitian yang digunakan oleh peneliti: Penelitian ini dibagi atas dua kelompok dengan mengikuti teori Kotler (2000): mengenai objek pelayanan kesehatan yang dapat dipengaruhi diantaranya oleh faktor sosial dan faktor budaya yakni kelompok penduduk asli dan penduduk pemukiman trans.

Teori mengenai akses terhadap bidan desa: Muchlas (1997) mengungkapkan bahwa kemampuan sebagai kapasitas individu dalam menyelesaikan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan. Kemampuan dan ketrampilan pelayanan kesehatan yang diberikan bidan desa juga menghendaki peningkatan keterampilan dalam melakukan persalinan, mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat desa, serta kemudahan rujukan pelayanan kesehatan.

Teori mengenai faktor yang dapat menyebabkan kecewanya masyarakat dalam akses bidan desa(diterima/tidak nya bidan): Lazwardi (2001) menyatakan bahwa persepsi masyarakat terhadap bidan desa pada dasarnya masyarakat dapat menerima keberadaan bidan desa, jika bidan ramah, disenangi, meyakinkan, dan terampil dalam memberikan pelayanan, serta meyakinkan serta petunjuknya cukup jelas dan dimengerti serta mereka terasa dilindungi.

Teori faktor-faktor yang mempengaruhi tingggi rendahnya pemanfaatan pelayanan bidan desa: Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan tinggi rendahnya pelayanan bidan desa antara lain faktor lingkungan tempat bidan bertugas, kesadaran masyarakat, bidan yang bertugas di tempatnya, termasuk juga keadaan kemampuan biaya dari masyarakat. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Depkes RI (1996), diantaranya menyebutkan

bahwa pemberian motivasi terutama dorongan dari tokoh masyarakat akan sangat membantu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan.

Penanganan / solusi

Berikut beberapa masalah utama sesuai dengan penelitian di atas dan pemecahan (solusinya), 1. Penanganan terhadap kepercayaan terhadap dukun kampung Teori: Beberapa penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : salah satu pertimbangan yang menentukan sikap individu memilih sumber perawatan adalah jarak yang ditempuh dari tempat tinggal mereka sampai ke tempat sumber perawatan (Kasniyah, N. 1983) . Slack (1981) menyatakan bahwa keputusan untuk menggunakan pelayanan kesehatan mencerminkan kombinasi kebutuhan normatif (normative need) dan kebutuhan yang dirasakan (felt need). Akibatnya keputusan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, para konsumen sering bergantung pada informasi yang disediakan oleh provider dengan preferensinya dan keinginan individu yang dilatar belakangi dengan kemampuan untuk membayarnya.

Solusi: Sesuai dengan teori diatas maka pemanfaatan jasa dukun kampung oleh masyarakat bergantung kepada kebutuhan normatif (normative need) dan kebutuhan yang dirasakan (felt need) serta kombinasi keduanya. Masyarakat umumnya memanfaatkan jasa dukun kampung disebabkan oleh perasaan nyaman yang dirsakannya dan kebutuhan serta kebutuhan dan kepercayaan yang dibangun dengan dukun kampung. Perasaan nyaman bisa berkaitan dengan bentuk pelayanan yang diberikan dan biaya yang dikeluarkan sedangkan kebutuhan normatif berkaitan dengan kebutuhan mereka terhadap jasa pelayanan bersalin. Maka solusi masalah ini adalah: y Kerjasama antara bidan desa dengan dukun kampung , kerjasama ini

dilakukan untuk memudahkan kontrol dan proses pemberian jasa pelayanan pada masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan kepada dukun kampung. Diharapkan bidan mampu memberi arahan pada dukun kampung untuk memahami dan melaksanakan tatacara pelayanan kepada bumil dengan baik. y Memantau jarak tempat praktek bidan dengan pemukiman warga, jika alasan akses karena masalah jarak tempu maka sudah seharusnyalah pemerintah membangun fasilitas pelayanan dengan mempertimbangkan jarak serta keadaan lokasi.

2. Keinginan masyarakat akan Keberadaan bidan desa yang benarbenar tinggal di desa dan melaksanakan tugasnya dengan baik Teori: Solusi:

3. Faktor faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bidan desa (lingkungan bidan bertugas, kesadaran masyarakat sendiri, keberadaan bidan yang bertugas, termasuk kemampuan biaya masyarakat) Teori: Solusi:

4. Kendala-kendala yang sering dihadapi dalam meningkatkan pemanfaatan bidan di desa(keterbatasan peralatan medis bidan, stock obat-obatan sangat terbatas, sarana dan prasarana kurang lengkap) Teori: Solusi:

Você também pode gostar