Você está na página 1de 3

Aluminium merupakan bahan logam yang banyak digunakan dalam kehidupan seharihari, material ini dipergunakan dalam bidang

yang luas bukan saja untuk peralatan alatalat rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan kontruksi pesawat terbang, mobil, dan lain-lain. Aluminium sangat menarik bagi dunia industri, karena memiliki sifat yang ringan, ketahanan korosi yang tinggi, densitasnya rendah, dapat dibentuk dengan baik, serta memiliki daya konduktivitas yang tinggi, baik konduktivitas panas maupun listrik. Namun, kelemahan dari aluminium ini adalah kekuatannya yang kurang, sehingga jarang sekali dijumpai logam aluminium murni dalam pemanfaatannya Proses Perlakuan panas juga sering digunakan untuk meningkatkan sifat mekanis dari aluminum. Perlakuan panas adalah Proses kombinasi pemanasan dan pendinginan yang bertujuan mengubah struktur mikro dan sifat mekanis logam Proses perlakuan panas pada sebuah Aluminum umumnya merupakan sebuah perlakuan panas untuk precipitation hardening. tahapan proses heat treatment awalnya material dipanaskan dan selanjutnya dilakukan pendinginan cepat (quenching). Setelah material tersebut di quenching, di struktur Aluminum terbentuk apa yang disebut sebagai Super Saturated Solid Solution(SSSS). Setelah itu proses berlanjut dengan penuaan(ageing) yaitu pemberian panas yang tak terlalu tinggi yang berguna untuk membuat SSSS semakin mengeras dan membentuk presipitat yang tujuannya menghalangi dislokasi. Dengan terhambatnya dislokasi, maka kekerasan dari Aluminum akan semakin meningkat. Paper ini membahas mengenai Perlakuan panas T6 dan T4, dimana perbedaan keduanya adalah terletak pada saat ageing. Untuk T6, proses ageing dilakukan secara buatan (artificial ageing) dimana material tersebut diberikan panas untuk penuaan. Sedangkan pada T4, proses ageing dilakukan dengan alamiah (natural ageing) yaitu material tersebut dibiarkan pada udara terbuka sehingga menyerap panas dari udara luar dan mengalami penuaan. Pada Proses T6, karena panas yang diberikan konstan dan terukur, maka proses ageing akan semakin cepat dan material akan cepat mencapai kekerasan maksimumnya. Hal ini berbeda dengan T4, dimana panas yang diserap oleh material tidak menentu dan umumnya lebih kecil daripada proses ageing secara artificial. Sehingga proses penuaan material ini lebih lama dan hasilnya kekerasan maksimal akan lebih lama tercapai. Pada proses penuaan ini, kita juga mengetahui bahwa apabila telah mencapai titik dimana puncak penuaan maka material akan mengalami overageing yaitu penurunan sifat mekanis dari material tersebut. Untuk itu apabila kita lihat dari aspek tersebut, maka T6 akan lebih cepat untuk mengalami overageing, karena dengan penuaan dengan artificial menyebabkan material lebih cepat sampai ke puncak ageing Referensi - Slide Kuliah Metalurgi Fisik I, Prof. Bondan T. Sofyan - Introduction to Materials Engineering, William D. Callister - http://aluminium.matter.org.uk/aluselect/tempers.htm

- Jurnal Ilmiah INFLUENCE OF HEAT TREATMENT OF T6 AND T78 ON HARDNESS AND LOCALIZED CORROSION OF ALUMINIUM 6063, Nurmawati - Slide Kuliah Perlakuan Panas dan Rekayasa Permukaan, Nofrijon Sofyan Ph.D http://nurazizoctoviawan.blogspot.com/2011/04/pengaruh-perlakuan-panas-t6-dan-t4pada.html

Você também pode gostar