Você está na página 1de 8

Apa yang di benci Islam = Apa yang dibenci Muslim?

------------------

Menurut ajaran Islam....


Tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada alloh swt.
taat dan patuh hanya kepada allah swt dan muhammad.
mencintai apa yang mereka cintai dan MEMBENCI apa yang mereka benci...

kalau mencintai nggak usah dibahas karena sedikit pertentangannya...


tapi yang jadi pertanyaan adalah..

1. Apa yang dibenci allah swt & muhammad?


2. mengapa allah swt membenci mahluk ciptaan Allah?
3. mengapa muslim ikut-ikutan membenci?

--------

Menurut Islam...Non Muslim adalah makhluk terburuk?


------------------

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik
(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk.” (QS Al Bayyinah, 98: 6, 7- 9)

ayat quran diatas telah menetapkan perbedaan/pemisahan atau diskriminasi diantara


sesama manusia ciptaan Allah dan dijadikan dasar/alasan untuk menjauhi bahkan
membenci umat non muslim karena tidak layak diperlakukan secara manusia.

dan allah swt menetapkan sebagai musuh Islam...


“...Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS An
Nisa, 4: 101)

jadi membenci disini tidak saja memusuhi orangnya tetapi juga agama, tradisi dan
ideologi non muslim...

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya,


Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS Al
Baqarah, 2: 98)

1. Dimana letak keberatan atau kesalahan persepsi diatas?


2. Anggapan yang benar terhadap non muslim bagaimana?
3. Perlakuan yang bagaimanakah seharusnya muslim lakukan terhadap non muslim?

--------

Ada diskriminasi yang jelas dalam ajaran Islam?


------------------

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS Al
Fath, 48: 29)

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah
batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah
mereka...” (QS Muhammad, 47: 4)
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada
hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan
RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-
orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan
patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS At Taubah, 9: 29)

Dalam ayat di atas, Allah SWT secara terang-terangan memerintahkan untuk menyerang
non-Muslim dan memerintahkan kita untuk memerangi mereka sampai mereka menerima
hukum Islam dan membayar jizyah. Tidak hanya itu, tetapi juga dengan penghinaan!
Tentang ayat ini banyak Ulama, seperti Imam Abu Hanifah membicarakan tingkat
penghinaan untuk mereka yang non-Muslim.

Bukti untuk diskriminasi jenis ini adalah dari beberapa ayat dan hadits muhammad.
Diantaranya adalah:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu


menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa
di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim.” (QS At Taubah, 9: 23)

Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. ( Al Jami As Saghir No
3063)

“Keluarkanlah Yahudi dan Nasrani dari jazirah Arab.” (Shahih Muslim Kitabul Jihad
No 1767)

“Jangan menghormati Yahudi dan Nasrani sebelum mereka menghormati kamu. Dan ketika
kamu berjumpa dengan salah satu dari mereka di jalan, paksa mereka untuk melawati
bagian yang paling sempit dari jalan itu.” ( Al Jami AS Saghir No 9726)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS Al Ma’idah, 5: 51)

Bahkan Umar Bin Khattab menulis surat yang terkenal (pakta umar) kepada orang-
orang Nasrani yang hidup dibawah kekuasaan Negara Islam.

“Bismillahirrahmannirrahim… kalian berada di bawah perjanjian damai denganku


kecuali kalian melakukan semua hal berikut: Tidak membangun gereja atau biara di
daerahmu dan tidak juga memperbaikai gereja-gereja kalian. Dan tidak keluar dengan
salib kalian atau kitab-kitab kalian. Tidak mengajak orang-orang untuk masuk ke
dalam dien kalian, dan tidak menghalangi siapapun dari keluaraga kalian untuk
memeluk Islam. Tidak membawa senjata, pedang atau tongkat – kecuali orang yang
buta diantara kalian, cacat dan orang tua. Dan tidak menggunakan pakaian seperti
Muslim dan sebagainya...” (Tafsir Ibnu Katsir surah At Taubah, 9:29)

demikianlah bukti² bahwa DISKRIMINASI itu ada dan jelas peraturannya dalam ajaran
Islam...

1. Menurut anda untuk tujuan apakah DISKRIMINASI ini dibuat?


2. Apakah keberatan anda untuk melaksanakan DISKRIMINASI ini?
3. Apakah DISKRIMINASI ini membuat ajaran Islam menjadi mulia?

--------
Ajaran Islam mengganggap bahwa Non muslim membenci allah swt, islam dan muslim?
------------------

allah swt menginformasikan dalam Al-Qur’an tentang kebencian dan permusuhan non-
Muslim ditujukan tidak hanya kepada Allah dan RasulNya, tetapi kitabNya dan juga
orang-orang beriman:

“...Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak....” (QS At


Taubah, 9: 8)

“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan
diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa
yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai
karunia yang besar.” (QS Al Baqarah, 2: 105)

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan)
mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun
orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS At Taubah, 9: 32)

“Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan
jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: “Sesungguhnya kami
sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)” dan mereka
berpaling dengan rasa gembira.” (QS At Taubah, 9: 50)

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang
yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir
sesudah kamu beriman.” (QS Ali Imran, 3: 100)

Selanjutnya tidaklah mengejutkan sama sekali melihat Kuffar mencoba untuk


menerapkan peraturan baru untuk menghentikan Muslim yang membenci agama lain.
Mereka dengan jelas iri dan dengki terhadap keimanan, kedamaian, gaya hidup dan
keunggulan (Islam) di atas mereka, lebih lanjut ingin menjadikannya terlarang
untuk menyebarkan agama kebencian (Islam). Mereka telah melupakan kenyataan bahwa
meskipun itu adalah membenci semua agama yang keliru dan tuhan-tuhan yang lain
daripada Islam dan Allah adalah kondisi paling pertama untuk menjadi Muslim. Jika
seorang Muslim mencintai semua orang (kecuali yang disebut teroris oleh barat)
yang diinginkan non-Muslim, maka mereka tidak bisa lagi menjadi seorang Muslim!

Selanjutnya adalah sesuatu yang terlarang dan merupakan perbuatan kufur adalah
jika kita taat kepada hukum selain hukum Allah, yakni syari’ah. Muslim diwajibkan
untuk membenci semua Tuhan-tuhan palsu selain Tuhan yang benar – Allah SWT. Dan
membenci semua keyakinan, agama dan jalan hidup selain Islam. Ini adalah bagian
dari Aqidah kita dan salah satu syarat pertama untuk menjadi Muslim. Muslim
diwajibkan untuk mengajak non-Muslim kepada Islam dengan visi menggulingkan
pemerintahan kufur yang dimana mereka hidup di bawahnya dan menerapkan Islam
sebagai sebuah ideologi.

1. Dengan alasan diatas, sebenarnya bagaimana awalnya sehingga ada persepsi bahwa
non muslim selalu bahkan akan selalu membenci ajaran Islam?
2. Apakah hal ini merupakan Tuduhan Muslim kepada non Muslim?
3. Bagaimana memposisikan diri anda terhadap kenyataan diatas?

--------

Pertanyaan terakhir hari ini?


------------------
dari pertanyaan² hari ini sudah disimpulkan di website Arrahmah.com
bahwa penyangkalan dari setiap pertanyaan saya adalah bertentangan dengan pendapat
muslim disitu...(Fadly)

jadi pada dasarnya pendapat muslimer disini masih berbeda bahkan ada yang masih
percaya bahwa Islam tidak mengajarkan kebencian.

list pertanyaan saya:


http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AuLohU9AUih95Mu00de1VVagRAx.;_ylv=
3?qid=20081118234056AAXK9a3
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Asj_x9k8MKx7aKRJDmtqZpGgRAx.;_ylv=
3?qid=20081119001945AANZEyu
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AiEqQ2KqnPWmttAAOJkis5igRAx.;_ylv=
3?qid=20081119011826AAQ6khQ
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=ApFSNHJyudST6rDVzj20YH6gRAx.;_ylv=
3?qid=20081119023953AAERpXu

dan asal pertanyaan saya berasal dari sini:


http://www.thestateofislamicmedia.com/index.php/search/results/c20aac910159964acfd
0c41b66c8d7af/
baris ke 9 (mohon maaf halaman tidak bisa ditampilkan karena sudah ditarik, atau
baca artikel
Menyebarkan Agama Kebencian)

tapi anda masih bisa dapatkan dari saya ...


download di sini: http://www.turboupload.com/files/get/nXSW-uRtsr/menyebarkan-
agama-kebencian-arrahmah-blog.mht

nah ... sekarang rangkum sendiri jawaban anda...dan putuskan!!


serta bandingkan sendiri ...

---------------------------
Menyebarkan Agama Kebencian
---------------------------

Diantara semua ciptaan Allah SWT ada manusia, yang Dia ciptakan hanya untuk satu
tujuan – yakni beribadah, taat dan patuh hanya kepadaNya saja. Allah telah
menginformasikan kepada kita lewat Rasul, Nabi dan wahyu bahwa ada sebagian orang
yang Dia cintai dan mereka mencintaiNya, juga yang Dia benci dan mereka
membenciNya.

Sebagai Muslim, kita tidak hanya berkewajiban untuk meyakini keberadaan Allah,
tetapi juga apa yang Dia katakan dalam kitabNya dan lewat RasulNya. Mengingkari
apa yang Allah telah turunkan adalah perbuatan murtad dan akan membatalkan iman
seseorang. Kita berkewajiban untuk mencintai apa dan siapa saja yang Allah cintai
dan membenci siapa saja yang Allah benci, dengan mengabaikan apakah itu legal atau
tidak berdasarkan hukum kuffar.

Jika kita melihat Al-Qur’an, kita bisa melihat dengan jelas begitu banyak Allah
memuji orang-orang beriman, yang beribadah, taat dan patuh kepadaNya serta
mengutuk orang-orang kafir, menjanjikan mereka azab dan siksa yang kekal di hari
akhir. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik
(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk.” (QS Al Bayyinah, 98: 6)
Lebih lanjut Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS Al Bayyinah, 98: 7-8)

Selanjutnya, seorang Muslim tidak bisa mencintai Allah dan mencintai syaitan atau
mencintai Allah tetapi juga mencintai orang-orang yang Allah benci. Kita mencintai
orang-orang yang diridhai oleh Allah dan dijanjikan surga oleh mereka. Kuffar
adalah orang-orang yang kafir, yang tidak beriman pada Islam dan Rasul terakhir;
mereka adalah orang-orang yang Allah kutuk dan Dia SWT menggambarkan mereka
sebagai “seburuk-buruk makhluk”. Mereka adalah Yahudi, Hindu, Sikhs, Budhis,
anggota parleman, sosialis, atheis dan sebagainya.

Selanjutnya Allah SWT berfirman:

“...Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS An
Nisa, 4: 101)

Jika Kuffar adalah musuh kita, kita seharusnya tidak hanya membenci mereka (dalam
Islam kita tidak mencintai musuh kita – musuh-musuh Allah dan sebaliknya), tetapi
juga agama mereka, ideologi dan tradisi mereka:

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya,


Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS Al
Baqarah, 2: 98)

Kekufuran mereka adalah apa yang membuat Allah murka dan menyebabkan Allah
mengutuk mereka dan membalas mereka dengan azab yang abadi di hari kiamat. Allah
SWT berfirman dalam Qur’an:

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS Al
Fath, 48: 29)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk berlaku keras kepada
kuffar, tetap berkasih sayang kepada sesama orang-orang beriman. Bukankah ini
agama diskriminasi? Allah SWT juga berfirman:

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah
batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah
mereka...” (QS Muhammad, 47: 4)

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada
hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan
RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-
orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan
patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS At Taubah, 9: 29)

Dalam ayat di atas, Allah SWT secara terang-terangan memerintahkan untuk menyerang
non-Muslim dan memerintahkan kita untuk memerangi mereka sampai mereka menerima
hukum Islam dan membayar jizyah. Tidak hanya itu, tetapi juga dengan penghinaan!
Tentang ayat ini banyak Ulama, seperti Imam Abu Hanifah membicarakan tingkat
penghinaan seorang non-Muslim.
Abu Hanifah memerintahkan bahwa ketika non-Muslim membayarkan jizyahnya kepada
Negara Islam, mereka seharusnya sambil membungkuk pada saat memberikan uang mereka
dan mereka tidak diperbolehkan datang dengan transportasi apapun, tetapi dengan
berjalan kaki. Ibnu Qayyim berkata bahwa non-Muslim tidak diperbolehkan mengendari
kuda seperti tentara Muslim; tetapi dia harus berjalan dengan kedua kakinya. Ulama
lain berkata bahwa mereka tidak diperbolehkan berjalan pada jalan yang sama dengan
jalan yang digunakan Muslim tetapi berjalan dimana binatang berjalan.

Bukti untuk diskriminasi jenis ini adalah dari beberapa ayat dan hadits Rasulullah
SAW. Diantaranya adalah:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu


menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa
di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim.” (QS At Taubah, 9: 23)

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kita orang-orang beriman untuk tidak
mendukung keluarga kita jika mereka lebih menyukai kufur daripada iman… bukankah
ini diskriminasi berdasarkan agama? Rasulullah SAW juga berfirman dalam hadits
dibawah ini:

Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. ( Al Jami As Saghir No
3063)

“Keluarkanlah Yahudi dan Nasrani dari jazirah Arab.” (Shahih Muslim Kitabul Jihad
No 1767)

“Jangan menghormati Yahudi dan Nasrani sebelum mereka menghormati kamu. Dan ketika
kamu berjumpa dengan salah satu dari mereka di jalan, paksa mereka untuk melawati
bagian yang paling sempit dari jalan itu.” ( Al Jami AS Saghir No 9726)

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS Al Ma’idah, 5: 51)

‘Umar Bin Khattab menulis surat yang terkenal kepada orang-orang Nasrani yang
hidup dibawah kekuasaan Negara Islam:

“Bismillahirrahmannirrahim… kalian berada di bawah perjanjian damai denganku


kecuali kalian melakukan semua hal berikut: Tidak membangun gereja atau biara di
daerahmu dan tidak juga memperbaikai gereja-gereja kalian. Dan tidak keluar dengan
salib kalian atau kitab-kitab kalian. Tidak mengajak orang-orang untuk masuk ke
dalam dien kalian, dan tidak menghalangi siapapun dari keluaraga kalian untuk
memeluk Islam. Tidak membawa senjata, pedang atau tongkat – kecuali orang yang
buta diantara kalian, cacat dan orang tua. Dan tidak menggunakan pakaian seperti
Muslim dan sebagainya...” (Tafsir Ibnu Katsir surah At Taubah, 9:29)

Bukti-bukti di atas dengan tegas memerintahkan kita untuk diskriminasi terhadap


non-Muslim bukan dengan ras, kelamin atau kabangsaan, tetapi dengan dien. Faktanya
Allah melarang kita menjadikan mereka sebagai teman, bergabung dengan tentara
mereka. Semua Ulama sepakat bahwa tujuan untuk menghina kuffar adalah untuk
menghinakan kekufuran dan kesyirikan mereka. bertanyalah kepada (aktifis) Muslim
laki-laki jika dia mau menikahkan anak peruampuannya atau saudaranya kepada
seorang Yahudi, Nasrani, Hindu, Sikh atau non-Muslim lainnya mereka dengan tidak
ragu-ragu akan menolaknya. Bukankah ini adalah diskriminasi berdasarkan agama?
Muslim dan non-Muslim tidak sama

Banyak non-Muslim suka mengklaim bahwa kita adalah sama dan semua beriman pada
Tuhan yang sama. Muslim seharusnya selalu berhati-hati bahwa non-muslim adalah
pembohong sebagaimana mereka mengatakan bahwa Tuhan yang mereka sembah mempunyai
seorang anak, dan Tuhan yang kita sembah tidak mempunai anak! Dalam Al-Qur’an
Allah menginformasikan kepada kita bahwa orang-orang yang mempunyai ilmu tidak
sama dengan orang-orang yang tidak mempunyai ilmu, dan orang-orang yang
melaksanakan Islam tidak sama dengan yang tidak melaksanakan:

“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak


mengetahui?” (QS Az Zumar, 39: 9)

“Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh
sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami
menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat
ma’siat?” (QS Shaad, 38: 28)

Selanjutnya jika seseorang dengan ilmu tidak sama dengan orang yang tidak
mempunyai ilmu, bagaimana bisa seorang Muslim menjadi sama dengan kafir? Mereka
yang mengatakan Muslim sama dengan Yahudi, Nasrani dan non-Muslim lainnya adalah
pembohong dan kafir. Muslim yang hidup di barat seharusnya seperti Nabi Musa AS,
yang hidup diantara kuffar tetapi membenci mereka, dia memusuhi mereka dan
menjadikan hidup mereka sengsara, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan
kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah
orang-orang yang bersalah.” (QS Qashash, 28: 8)

Kuffar membenci Allah, Islam dan Muslim


------------------

Disamping semua ini, Allah menginformasikan kepada kita dalam Al-Qur’an tentang
kebencian dan permusuhan non-Muslim ditujukan tidak hanya kepada Allah dan
RasulNya, tetapi kitabNya dan juga orang-orang beriman:

“...Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak....” (QS At


Taubah, 9: 8)

“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan
diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa
yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai
karunia yang besar.” (QS Al Baqarah, 2: 105)

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan)
mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun
orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS At Taubah, 9: 32)

“Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan
jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: “Sesungguhnya kami
sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)” dan mereka
berpaling dengan rasa gembira.” (QS At Taubah, 9: 50)

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang
yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir
sesudah kamu beriman.” (QS Ali Imran, 3: 100)

Selanjutnya tidaklah mengejutkan sama sekali melihat Kuffar mencoba untuk


menerapkan peraturan baru untuk menghentikan Muslim yang membenci agama lain.
Mereka dengan jelas iri dan dengki terhadap keimanan, kedamaian, gaya hidup dan
keunggulan (Islam) di atas mereka, lebih lanjut ingin menjadikannya terlarang
untuk menyebarkan agama kebencian (Islam). Mereka telah melupakan kenyataan bahwa
meskipun itu adalah membenci semua agama yang keliru dan tuhan-tuhan yang lain
daripada Islam dan Allah adalah kondisi paling pertama untuk menjadi Muslim. Jika
seorang Muslim mencintai semua orang (kecuali yang disebut teroris oleh barat)
yang diingkan non-Muslim, maka mereka tidak bisa lagi menjadi seorang Muslim!

Lebih lanjut, jika kita tidak dibolehkan secara keyakinan mendiskriminasi melawan
semua orang, maka pada hakikatnya kita tidak dibolehlan untuk membenci penyembah
syaitan, padahal menyembah syaitan adalah sebuah agama! Allah SWT berfirman:

“sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya
ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2: 256)

Selanjutnya adalah sesuatu yang terlarang dan merupakan perbuatan kufur adalah
jika kita taat kepada hukum selain hukum Allah, yakni syari’ah. Muslim diwajibkan
untuk membenci semua Tuhan-tuhan palsu selain Tuhan yang benar – Allah SWT. Dan
membenci semua keyakinan, agama dan jalan hidup selain Islam. Ini adalah bagian
dari Aqidah kita dan salah satu syarat pertama untuk menjadi Muslim. Muslim
diwajibkan untuk mengajak non-Muslim kepada Islam dengan visi menggulingkan
pemerintahan kufur yang dimana mereka hidup di bawahnya dan menerapkan Islam
sebagai sebuah ideologi.

Muslim seharusnya tidak sampai berfikir bahwa hukum berkaitan untuk menyebarkan
agama kebencian bertujuan untuk melindungi hak-hak Muslim. Tetapi hal itu juga
melindungi non-Muslim. Mereka menggunakan Muslim sekuler untuk mempromoasikan
kekufuran mereka dan hukum jahat dengan tujuan untuk menipu masyarakat. Mereka
mengancam siapa saja yang melawan mereka dengan menangkap, memenjarakan atau
bahkan deportasi dan sebagainya atas nama ‘kebebasan berbicara’. Allah SWT
berfirman :

‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal
mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila
mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka
menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap
kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu.”
Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (QS Ali Imran, 3: 118-119)

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-
orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
“Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah
selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah
saja...” (QS Al Mumtahanah, 60: 4)

Wallahu’alam bis showab!

Você também pode gostar