Você está na página 1de 8

Pertemuan 7 (21 Oktober 2010)

Materi Kuliah PIK1

C. INDUSTRI PEMBUATAN ASAM KLORIDA (HCL)


1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN INDUSTRI PEMBUATAN HCl Proses pembuatan HCl pertama sekali diperkenalkan oleh Lavoiser pada tahun 1789. Pada saat itu HCl diperkenalkan sebagai gas ammonia yaitu berupa chlorine dalam gugusan senyawa anorganik. Kemudian pada tahun 1810, Davy mempelajari gugusan senyawa anorganik tersebut, dan kemudian beliau membuktikan bahwa gas tersebut hanya mengandung gugus-gugus hydrogen dan chlorine sehingga kemudian dikenal dengan nama hydrogen klorida (HCl). HCl mentah dibuat oleh ahli kimia terdahulu dalam studi penyulingan minyak dan purifikasi logam. Dari ketiga asam mineral dasar, yaitu asam nitrat, asam sulfat dan asam klorida, asam klorida merupakan zat terakhir yang ditemukan. Mungkin karena uap yang terbentuk tidak dapat langsung dikondensasikan tetapi harus diserap dengan air dahulu. Pertama kali HCl dikenal dengan nama spiritus salis yang dikemukakan oleh seorang Itali yang bernama Basilius Valentinus pada abad XV. Kira-kira pada tahun 1648, seorang ilmuwan bernama Glauber melakukan eksperimen yang menghasilkan asam, yaitu dengan mereaksikan sulfuric acid dengan garam. Pada tahun 1823 di Inggris, reaksi ini digunakan Leblanc untuk pembuatan Sodium Carbonate. Dan akhirnya reaksi it uterus dipakai untuk pembuatan garam dan HCl. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka proses pembuatan HCl pun terus berkembang sampai saat ini.

1.2 MANFAAT DAN KEGUNAAN HCl  Suatu aplikasi penting dari asam klorida berkualitas tinggi adalah regenerasi pertukaran ion.  Kontrol pH dan penetralisir Asam klorida digunakan mengatur pH suatu larutan. Banyak dipakai di industri pada proses pemurnian (industri makanan, farmasi, air minum), asam klorida yang berkualitas tinggi digunakan untuk mengendalikan pH dalam proses pemurnian air di PDAM.  Pelapisan atau pengawetan permukaan metal, untuk memindahkan besi oksida atau mengelupaskan karat dari besi atau baja sebelum pengolahan (extrusion, rolling, galvanizing, dan teknik lain).  Garam kalsium klorida, nickel(II) klorida untuk penyepuhan dengan memanfaatkan tegangan listrik, dan seng klorida untuk industri yang memproduksi baterai basah (accu).  Konsumsi asam klorida terbesar pada industri pembuatan vinil klorida untuk pipa atau bahan yang terbuat dari PVC, dan MDI dan TDI untuk polyurethane sebagai campuran organik.  Asam klorida adalah suatu bahan kimia pokok, dan seperti halnya itu digunakan untuk sejumlah besar aplikasi dari skala kecil, seperti bahan pembersih pada rumah tangga, dan industri manufaktur/konstruksi bangunan. Meningkatkan produksi minyak pada sumur pengeboran minyak dengan cara menyuntikan asam klorida ke dalam batu karang pada pembentukan suatu

Bahan Ajar Mata Kuliah Proses Industri Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri

sumur minyak, menghancurkan sebagian dari batu karang, dan menciptakan suatu struktur lubang yang besar.  Banyak reaksi kimia yang membutuhkan asam klorida dalam memproduksi makanan, ramuan makanan, dan zat additif makanan. Jenis produknya meliputi aspartame, fruktosa, asam citric, lysine, hydrolyzed (sayuran) protein sebagai sumber makanan, dan juga pada proses pembuatan agar-agar.

2. PROSES PEMBUATAN HCL


2.1 MACAM-MACAM PROSES PEMBUATAN HCl Secara umum proses pembuatan HCl dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: a. Proses Salt-Sulfuric Acid Pada proses ini terjadi 2 tahap reaksi yaitu: NaCl + H2SO4 NaHSO4 + HCl NaHSO4 + NaCl Na2SO4 + HCl Reaksi kedua bersifat endotermik sehingga dibutuhkan temperature yang cukup tinggi sehingga diperlukan beberapa furnace dengan tipe yang berbeda. b. Proses Hargreaves Pada proses ini digunakan bahan baku garam, SO2, udara dan air dengan reaksi : 4NaCl + 2SO2 + O2 + 2H2O Na2SO4 + 4HCl Reaksi yang terjadi bersifat endotermik dan reaktan yang masuk harus dinaikkan temperaturnya sampai 450 540oC. Pada saat ini proses Salt-Sulfuric Acid dan proses Hargreaves jarang digunakan lagi karena produk HCl yang dihasilkan kemurniannya sangat rendah. c. Proses Direct Sintetic Hydrogen dan Chlorine Pada prinsipnya proses ini merupakan proses yang mereaksikan hydrogen dan klorin secara langsung dalam suatu reaktor. Produk HCl yang dihasilkan pada proses ini mempunyai konsentrasi yang relatif tinggi s 20oBaume. Reaksi yang terjadi antara hydrogen dan klorin sangat eksotermik, sehingga reactor biasanya dilengkapi dengan suatu system pendingin. Gas HCl yang dihasilkan diturunkan temperaturnya dalam suatu cooler. Gas tersebut kemudian dipisahkan dari gas-gas inert lain dalam suatu absorber, sehingga produk yang didapat mempunyai kemurnian yang tinggi. d. Recovery By-Product Di sini HCl dihasilkan sebagai hasil samping dari suatu reaksi dalam industri kimia, antara lain:  Vynil chloride dari Dehydrichlorinasi 1,2 dichloroetana ClCH2CH2Cl CH2=CHCl + HCl  Isocyanates dari Phosgenasi amina RNH2 + CoCl2 RNCO + 2HCl  Chlorinasi hydrocarbon alifatik CH3Cl + 2Cl2 CHCl3 + 2HCl

Bahan Ajar Mata Kuliah Proses Industri Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri

 Fluorocarbon dari alkyl chloride CCl4 + 3HF CClF3 + 3HCl HCl yang dihasilkan dari proses ini biasanya direcycle lagi untuk kebutuhan proses industri yang bersangkutan. Hanya sebagian kecil HCl hasil recovery-by product yang dijual sebagai produk komersil karena kemurniannya tidak menentu.

2.2 PEMILIHAN BAHAN BAKU DAN PEMILIHAN PROSES PEMILIHAN BAHAN BAKU Berdasarkan proses yang dipilih, maka digunakan hydrogen dan chlorine sebagai bahan baku dalam pembuatan asam klorida. Untuk bahan baku tersebut dapat diperoleh hydrogen dan chlorine dari PT. ANEKA GAS di Jawa Timur. PEMILIHAN PROSES Pada pembuatan asam klorida ini dipilih proses sintesa langsung antara hydrogen dan chlorine. Pemilihan proses ini berdasarkan pada pertimbangan, sebagai berikut : y Bahan baku yang digunakan tersedia dan tidak beragam, serta proses yang digunakan sederhana. y Proses ini menghasilkan HCl dengan kemurnian tinggi dengan proses pemisahan yang sederhana dibandingkan dengan proses lain. y Tingkat pencemaran lingkungan lebih rendah, karena tidak menghasilkan produk samping yang berbahaya karena hampir seluruh reaktan terkonversi menjadi HCl. 2.2.2 2.2.1

2.3

KOMPONEN BAHAN BAKU, PRODUK UTAMA DAN SAMPINGAN, SIFAT FISIKA DAN KIMIANYA hydrogen Rumus molekul Berat molekul, Kg/Kmol Wujud Warna Titik didih, oC Titik leleh, oC Temperature kritis, oC Tekanan kritis, atm Kapasitas panas, Kj/KmoloC chlorine Rumus molekul Berat molekul, Kg/Kmol Wujud Warna Titik didih, oC

1.

: H2 : 2,014 : gas : tidak berwarna : -252,77 : -254,40 : -240,74 : 12,8 : 8,28 + 0,00056T

2.

: Cl2 : 70.906 : gas : hijau kekuningan : -34,05

Bahan Ajar Mata Kuliah Proses Industri Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri

Titik leleh, oC Temperature kritis, oC Tekanan kritis, Mpa Kapasitas panas, Kj/KmoloC 3. nitrogen Rumus molekul Berat molekul, Kg/Kmol Wujud Warna Titik didih, oC Titik leleh, oC Temperature kritis, oC Kapasitas panas, Kj/KmoloC Tekanan kritis, atm hydrochloric acid Rumus molekul Berat molekul, Kg/Kmol Wujud Warna Titik leleh, oC Titik didih, oC Viskositas pada 25oC,cP Refractive index pada 1 atm air Rumus molekul Berat molekul, Kg/Kmol Wujud Warna Titik didih, oC Titik leleh, oC Kapasitas panas, Kj/KmoloC Tekanan kritis, atm Temperature kritis, oC

: -100,98 : 1144 : 7,71 :6,62 + 0,00081T

: N2 : 28,02 : gas : tidak berwarna : -195,8 : -209,86 : -147,1 : 0,51 + 0,00012T : 33,5

4.

: HCl : 36,461 : liquid :tidak berwarna : -52,7 : 108,58 : 0,95366 : 0,000415

5.

: H2 O : 18,02 : liquid : tidak berwarna : 100 :0 : 17,995 : 218,4 : 374,15

2.4 DESKRIPSI PROSES PEMBUATAN Proses ini dimulai dengan mengumpankan reaktan hydrogen (H2), dan chlorine (Cl2) ke reactor (R-01), dimana sebelumnya mssing masing reaktan temperaturnya dinaikkan dengan menggunakan Heater (H-01) untuk hydrogen dan Heater (H-02) untuk chlorine sampai temperaturnya mencapai 149oC. pada reactor terjadi reaksi antara H2 dan Cl2 dimana konversi H2 menjadi HCl mencapai 90%, reaksi akan berlangsung dengan cepat dan eksotermis sehingga akan menaikkan temperatur, untuk menjaga temperaturnya maka pada reactor dilengkapi dengan jacket pendingin.

Bahan Ajar Mata Kuliah Proses Industri Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri

Gas yang keluar dari reactor diturunkan temperaturnya dengan menggunakan Cooler-01 (C-01) dengan air sebagai media pendingin, di sini temperature gas diturunkan sampai 40oC. Kemudian gas ini dialirkan ke bagian bottom Absorber-01 (AB-01), sedangkan air sebagai absorbennya mengalir dari bagian Top-Absorber (AB-01). Absorber yang digunakan bertipe Packed Tower, kondisi operasinya 40oC, 1 atm dan di sini hampir 90% gas HCl akan terserap. Sisa gas HCl yang tidak terserap di AB-01 dan gas sisa lain masuk ke bagian bottom Tails Tower, sedangkan produk HCl pada bagian bottom Absorber dialirkan ke Storage yaitu Tanki-01 (T01). Sisa gas HCl dan gas-gas inert lain akan masuk Tails Tower (TT-01) yang berfungsi untuk menyerap HCl yang masih terkandung dalam tail gas. Kondisi operasi di Tails Tower yaitu 40oC, 1 atm. Gas buang keluar dari bagian top TT-01 dan produk HCl akan mengalir masuk Storage yaitu Tanki-02 (T-02). Produk HCl dari AB-01 dan TT-01 konsentrasinya 38,76% atau sekitar 23,89oBaume. 2.5 BLOK DIAGRAM PEMBUATAN HCl H2 Sintesa produk Cl2 - reactor - absorber - Tail tower 3. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Tanki-01 (T-01) ; tempat menyimpan produk HCl dari bottom Absorber-01 (AB-01). 2. Tanki-02 (T-02) ; tempat menyimpan produk HCl dari bottom Tail Tower (TT-01). 3. Blower-01 (B-01) ; mengalirkan H2 ke reactor-01 (R-01). 4. Blower-02 (B-02) ; mengalirkan Cl2 ke reactor-01 (R-01). 5. Blower-03 (B-03) ; mengalirkan gas dari top reactor-01 (R-01) ke bottom Absorber-01 (AB-01). 6. Blower-04 (B-04) ; mengalirkan gas dari top Absorber-01 (AB-01) ke bottom Tails Tower-01 (TT-01). 7. Heater-01 (H-01) ; menaikkan temperatur gas H2 yang masuk reactor-01 (R-01). 8. Heater-02 (H-02) ; menaikkan temperatur gas Cl2 yang masuk reactor-01 (R01). 9. Heater-03 (H-03) ; menaikkan temperatur air solven yang masuk absorber-01 (AB-01). 10. Heater-04 (H-04) ; menaikkan temperatur air solven yang masuk Tails tower01 (TT-01). 11. Cooler-01 (C-01) ; menurunkan temperatur gas yang keluar dari reactor-01 (R-01). - tanki penyimpanan purifikasi HCl

Bahan Ajar Mata Kuliah Proses Industri Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri

; mengalirkan produk HCl dari bottom Absorber-01 (AB01) ke tanki-01 (T-01). 13. Pompa-02 (P-02) ; mengalirkan produk HCl dari Tails Tower-01 (TT-01) ke Tanki-02 (T-02). 14. Pompa-03 (P-03) ; mengalirkan air solven ke absorber-01 (AB-01). 15. Pompa-04 (P-04) ; mengalirkan air solven ke Tails Tower-01 (TT-01). 16. Reaktor-01 (R-01) ; tempat bereaksinya H2 dan Cl2 menghasilkan produk HCl. 17. Absorber-01 (AB-01) ; tempat terjadinya penyerapan gas HCl keluaran reaktor 01 (R-01) dengan menggunakan solven air. 18. Tails Tower-01 (TT-01) ; tempat terjadinya penyerapan gas HCl keluaran Absorber-01 (AB-01) dengan menggunakan solven air. 4. KESIMPULAN 1. Asam klorida merupakan salah satu jenis asam kuat yang dapat dimanfatkan sebagai bahan dalam berbagai industri dan juga dimanfatkan dalam rumah tangga. 2. Asam klorida dapat dibuat melalui : - proses salt-sulfur acid - proses Hargreaves - proses direct sintesis hidrogen dan chlorine - recovery bay-product 3. Pada proses pembuatan HCl menggunaan sintesis langsung, terjadireaksi antara hidrogen dan klor di dalam reaktor. 4. Alat dan bahan yng digunakan dalam proses sintesa tergantung dari fungsi alat dan bahan tersebut.

12. Pompa-01 (P-01)

Bahan Ajar Mata Kuliah Proses Industri Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri

2.6. Flowsheet pembuatan HCl

Bahan Ajar Mata Kuliah Proses Industri Kimia Jurusan Teknik Kimia FT Unsri

DAFTAR PUSAKA

Achmadi, suminar. 1983. KIMIA ORGANIK Edisi Ke Enam. Erlangga : Jakarta. http://www.atsdr.cdc.gov/es/toxfaqs/es_tfacts3.html http://www.atsdr.cdc.gov/tfscts3.pdf http://www.atsdr.cdc.gov/tfscts3.html#bookmark02 United States Patent, Gosling et al. Patent number : 5,278,344. Date of Patent : Jan. 11, 1994. United States Patent, Sardar et al. Patent number : 5,382,734. Date of Patent : Jan. 17, 1995. United States Patent, Morrison et al. Patent number : 5,401,386. Date of Patent : Mar. 28, 1995. "http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat" Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia (jilid 1) Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga R.A. DAY, JR.& A. L. UNDERWOOD. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif (Edisi Keenam). Jakarta : Erlangga Syarifudin, Ismail. 1996. Alat Industri Kimia. Penerbit UNSRI : Palembang. Emawaty. Anna. 2002. Tugas Akhir Pembuatan Hydrochloric Acid . Palembang. Fessenden, Ralp J. Joan S. Fessenden. 1999. Kimia Oraganik edisi ketiga. Erlangga : Jakarta. www.wikipedia.com www.google.com www.patentstorm.us Hardman J,G. et al, Goodman & Gilmans. 1996. The Pharmacological Basis of Therapeutic, 9th. McGraw-Hill. hal. 3. 2005. The Complete Drug Reference 34th. Pharmaceutical Press., hal. 1179-3. http//www.who.int/watersanitationhealth Burgess, William A. 1981. Recognition of Health Hazard in industry. John Wiley & Sons: NewYork. Schorr WF, Keran, E. Plotka, E. 1974. Formaldehyde Allergy Archives of Dermatology vol 10. No.1. Siege et al 1983. Formaldehyde Risk Assesment for Occupationally exposed Workers. Regulatory Toxicology and Pharmacology Vol. 3, No.4. WHO. 1969. Environtmental Health Criteria 89. Joint Sponsorship of the United Nation Env.Program. ILO and WHO. Geneva. Hart, Harold dan Leslie E. Craine. 2003. Suatu Kuliah Singkat Edisi Kesebelas. Jaka rta: E rlangga Sartika, Yevi dan Eka Windi Lestari. 1999. P ra R encana Pabrik Asam Asetat Kapasitas 90.000 ton per Tahun. Palembang www. Wikipedia.com www. KompasCyberMedia.com WWW. BERIT@IPTEK.COM/ARTIKEL IPTEK - BIDANG BIOLOGI, PANGAN, DAN KESEHATAN / GEOBACTER, BAKTERI SUPER P EMAKAN URANIUM DENGAN ANTENA NANO. OLEH DR. IS HELIANTI M SC, PENELITI PADA P USAT PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BIOINDUSTRI BPPT

Você também pode gostar