Você está na página 1de 6

Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisa Usaha Budidaya Anggrek Dan Tanaman Hias

Disusun oleh: Rohbudianto 3101090179

UNIVERSITAS BUNGKARNO FAKULTAS EKONOMI 2011

Analisa Usaha Budidaya Anggrek Dan Tanaman Hias

Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah alat yang sering digunakan untuk menganalisa posisi industri dalam peta persaingan, serta digunakan untuk mengantisipasi langkah perusahaan di masa yang akan datang. Tujuan dilakukannya analisis SWOT ini adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, mengantisipasi langkah persaingan (bisnis) dan redefinisi tujuan perusahaan. Analisis SWOT ini dilaksanakan sesuai kebutuhan, dan perlu memperhatikan faktor tempat dan waktu.

Faktor kekuatan (Strenght) y y y Produktivitas yang terus meningkat. Ketersediaan sumberdaya manusia yang banyak dan upah yang relatif murah. Kondisi iklim yang memungkinkan dikembangkannya usaha bunga anggrek dan tanaman hias. y y Teknologi proses produksi relatif mudah diadopsi. Waktu produksi dan pengolahannya relatif singkat, dan tidak mengenal musim.

Faktor Kelemahan (Weaknesses) y Tersedianya teknologi namun dengan keterbatasan dana untuk mengadopsi teknologi tersebut menyebabkan tidak tersosialisasi dan teradaptasi dengan baik. y y Kurangnya benih berkualitas, khususnya jenis yang disukai pasar internasional. Kurangnya modal kerja untuk usaha florikultura. Program kredit yang tersedia untuk sektor ini sangat sedikit. y Pengawasan mutu yang kurang dan lemahnya pelaksanaan untuk standarisasi mutu tersebut. y Tingkat ketergantungan akan benih impor yang terlalu tinggi dari negara dengan hukum proteksi varietas yang kuat, sangat meningkatkan biaya produksi. y Teknik budidaya kurang efisien dan kurang produtif dengan ketergantungan input produksi dari luar negeri. y Kelembagaan lemah, kurang efektif dan efisien, serta sumber daya menusia yang kurang terampil.

Faktor Peluang (Opportunities) y Adanya perubahan teknologi yang semakin baik dari segi budidaya, maupun pengolahan pasca panen. y Konsumsi bunga anggrek yang terus meningkat dalam berbagai jenis produk segar maupun diversifikasinya. y Masih beragamnya daerah pengembangan untuk perluasan usaha bunga anggrek dan tanaman hias, sehingga produksi masih dapat ditingkatkan. y y Kebijakan/regulasi pemerintah yang semakin tidak membatasi skala usaha. Permintaan tanaman hias dan bunga potong cenderung meningkat terutama di kotakota besar. y Kebijakan pemerintah di bidang pariwisata memberi dampak positif terhadap peningkatan permintaan bunga potong di dalam negeri.

Faktor Ancaman (Threath) y Pasar bebas yang akan mempersempit pasar domestik sehingga akan lebih berat lagi jika produsen dalam negeri tidak bisa memenuhi standar mutu yang ditetapkan. y Persaingan/tingkat kompetisi yang tinggi di era pasar bebas dengan pengusaha luar negeri, perubahan kondisi ekonomi dan politik yang tidak menentu, yang berpengaruh terhadap kestabilan harga. y Trend pasar selalu berubah cepat sehingga produksi harus cepat mengikutinya.

Penerapan Model 7P Pada Usaha Budidaya Bunga Dan Tanaman Hias Meliputi :

1.

Perencanaan. Menetapkan visi dan misi perusahaan. y Visi: memaksimalkan potensi kesuburan alam, iklim dan sumber daya masyarakat, mengingat banyaknya jenis tanaman di Indonesia yang belum dikembangkan yang sangat potensial mempunyai nilai jual tinggi baik tingkat domestik maupun internasional. Dan pada akhirnya dapat menyejahterakan masyarakat. y Misi: menjadi penyuplai bahan baku (benih ) untuk pasar domestik , dan

mengembangkan varietas-varietas baru dengan proses kawin silang dari berbagai jenis bunga anggrek unggulan di dunia dan menjadikannya mempunyai nilai tambah.

Diperlukan banyak tenaga kerja untuk usaha budidaya ini, mulai dari ahli florikultura, manajerial, supervisi, buruh, pemasaran dan pengiriman. Sehingga dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

2. Penerimaan. y Untuk tenaga ahli didatangkan dari Taiwan, mengingat disanalah yang menjadi acuan dunia untuk pengembangan varietas bunga (terutama anggrek). y Posisi supervisi keatas direkruit dari lulusan IPB karena disesuaikan dari kualifikasi keahlian yang dibutuhkan dalam usaha budidaya ini. y Mengutamakan penyerapan tenaga kerja dari lingkungan sekitar (terutama untuk buruh dan jasa keamanan) karena proses perekrutan lebih mudah dan biaya yang dibutuhkanpun lebih murah dibanding mendatangkan tenaga kerja dari luar wilayah.

3. Pengembangan. y Diadakan program pelatihan ditempat, bagi tenaga pembibitan, pengembangan dan perawatan dengan mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri (Taiwan) y Diadakan program pelatihan ke luar negeri (Taiwan), bagi calon ahli florikultura, tenaga supervisi dan standar kualitas untuk belajar belajar dan praktek langsung (magang). Yang diharapkan pada akhirnya dapat mempercepat proses alih teknologi dan system pembibitan serta standarisasi mutu internasional.

4. Pembudayaan. y Dalam perusahaan ini budaya kerja yang paling ditanamkan kepada tiap karyawan adalah cinta terhadap alam dan tanaman karena tanpa itu sulit untuk dapat mengembangkan tanaman, karena bahwasanya tanaman juga makhluk hidup sehingga butuh rasa kasih dan perhatian yang tulus dalam pengembangannya. Tanpa budaya kecintaan tersebut tanaman tidak akan bisa berkembang dengan baik bahkan dimungkinkan untuk mati.

5. Pendayagunaan. y The right person in the right place merupakan salah satu prinsip pendayagunaan. Oleh karena itu, selalu ada proses mutasi dan promosi jabatan yang disesuaikan dengan

perkembangan kualifikasi karyawan yang terus meningkat karena tambahan pengalaman dari hasil pelatihan yang terus berkesinambungan. y Proses pemindahan karyawan itu baik yang bersifat vertikal maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.

6. Pemeliharaan. y Adanya suatu bentuk apresiasi kepada karyawan yang berprestasi dalam bentuk kenaikan gaji, pemberian tunjangan dan kompensasi atas prestasi (bonus) yang diharapkan akan menjadikan motivasi bagi seluruh karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. y Namun bentuk pemeliharaan para karyawan tidak semata-mata dalam bentuk materi (uang), tetapi yang lebih penting adalah pendekatan secara pribadi baik fisik, moril maupun motivasi. dengan rasa kemanusiaan, respek yang pada akhirnya akan mendatangkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

7. Pensiun. y Dengan berjalannya waktu SDM akan memasuki masa pensiun. perusahaan harus menghindari kesan habis manis sepah dibuang, dimana ketika karyawannya sudah masa pensiun kemudian di keluarkan begitu saja. Karena itu sepatutnya rumah sakit mempersiapkan karyawannya agar siap memasuki dunia purna waktu dengan keyakinan. Hal yang bisa disiapkan yaitu pemberikan tunjangan hari tua yang dihitung dengan lamanya masa mengabdi pada perusahaan.

Kesimpulan Bahwa bagian/divisi SDM harus menjamin perusahaan akan dapat merekrut, melatih, mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan sumberdaya manusia yang berkualitas baik dan tepat, dalam jumlah yang tepat, dan pada saat yang tepat, pada semua tingkatan dalam organisasi perusahaan itu, dan melepaskan mereka kembali ke masyarakat (pensiun) dengan cara yang terbaik bagi semua pihak .

Você também pode gostar