Você está na página 1de 20

NIKAMAT MEMBAWA MAUT

KLIPING AGAMA KRISTEN


Gorga XI.A4

Apa kata Alkitab tentang narkoba dan minuman keras?

Pertanyaan: Apakah kata Alkitab tentang narkoba dan minuman keras, selain untuk mengobati penyakit dan makanan? Dalam terjemahan Inggris, tidak ada ayat dalam Alkitab yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan untuk menenangkan atau untuk merangsang halusinasi, tetapi kita akan melihat bahwa kata dalam bahasa Yunani pharmakeia menunjuk kepada hal ini. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan minuman alkohol, yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu. Mari melihat beberapa ayat untuk memberikan suatu struktur dalam memeriksa topik ini. Efesus 5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu (kata bahasa Yunani untuk hawa nafsu berarti hidup yang disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila, berfoya-foya).

Amsal 23:21a Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin. 1 Korintus 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. Walaupun apa yang beberapa orang Kristen mengajarkan, tidak ada larangan dalam Firman Tuhan terhadap meminum minuman keras. Bukan dosa jika meminum bir, atau bahkan whiskey. Akan tetapi, ada larangan yang jelas mengenai kalau mabuk. Jadi seorang Kristen mungkin dapat menyimpulkan bahwa tidak meminum minuman keras sama sekali, sudah pasti akan menyingkirkan kemungkinan untuk menyalahgunakannya, dan memilih untuk tidak pernah terlibat di dalamnya. Masing-masing kita harus memilih untuk diri kita sendiri bagaimana kita berhubungan dengan minum minuman keras, tetapi kita tidak mempunyai dasar alkitabiah untuk berfikir jelek terhadap saudara-saudara kita di dalam Kristus yang sekali-kali suka menegak minuman keras, tetapi tidak menjadi mabuk. Mengapa Tuhan melarang kita menjadi mabuk? Karena hidup ini adalah peperangan rohani, dan kita harus mengendalikan diri dan berjaga-jaga (1 Tes. 5:6). Pertama, kita perlu berjaga-jaga untuk melayani Tuhan. Tuhan senantiasa menghendaki kita selaras dengan Dia, dan orang-orang mempunyai kebutuhan pada saat yang tidak terduga. Hamba Tuhan selalu siap sedia dan harus siap dan bersedia untuk melayani. Kedua, musuh kita, Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-

aum mencari seseorang untuk ditelannya (1 Pet. 5:8). Roh-roh jahat biasanya menyusupi manusia melalui pikiran mereka, dan Alkitab dipenuhi dengan instruksi mengenai cara mengelola pikiran kita secara tepat yaitu melalui mengendalikan pikiran kita dan menjadikannya pikiran ilahi. Misalnya: 1 Petrus 1:13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah [mengendalikan diri] dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan apakah kehendak Tuhan: kehendakNya yang baik, yang berkenan dan yang sempurna. 1 Tesalonika 5:6-8 (6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orangorang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar (mengendalikan diri, pikiran harus terang-Bahasa Indonesia Sehari-hari). (7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar (mengendalikan diri, pikiran yang terangBahasa Indonesia Sehari-hari), berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Amsal 23:7 berkata bahwa seperti seseorang berpikir, demikianlah dia. Itu karena pikiran adalah benih perkataan dan perbuatan kita. Cara kita memperbaharui budi (pikiran), dan sadar adalah dengan memilih apa yang Firman Tuhan mengatakan kepada kita untuk dipikir. 2 Korintus 10:5 menyebut ini

Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. Beginilah caranya kita meneguhkan pikiran kita terhadap musuh kita, Setan, yang terus menerus menyerang kita dengan perangsang yang dirancang untuk menawan pikiran kita dalam arah yang tidak kudus, yang menyebabkan kita bertindak dalam cara hidup yang tidak kudus, dan akhirnya membuka pikiran kita kepada pengaruh roh jahat. Dalam Alkitab, Tuhan memakai kata hati yang menunjuk kepada lubuk hati terdalam (nurani), kedalaman pikiran, di mana iman yang sejati atau ketidakpercayaan berdiam. Dia menasihati orang percaya untuk menjaga hati kita agar kita tidak memberikan peluang bagi pengaruh jahat masuk ke dalam hati kita, karena jika pengaruh jahat itu masuk, akan mengakibatkan kehancuran.

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Pada kenyataannya, ketika seseorang mabuk, dia kehilangan pikiran. Dia tidak dapat menjaga hatinya, dan sulit atau mustahil bagi dia untuk melayani Tuhan atau umat Tuhan dengan cara yang efektif. Seseorang yang mabuk tidak efektif dalam mendoakan atau melayani orang lain. Lebih lagi, seorang pemabuk membuka dirinya sendiri kepada kemungkinan masuknya roh jahat ke dalam pikirannya dan mengakibatkan kebingungan atau kerusakan kepada dirinya sendiri atau orang lain. Alkitab menyebutkan bahwa pemakaian obat-obatan berada dalam kategori yang sama seperti menjadi mabuk (Gal. 5:19-21), keduanya dilarang oleh Tuhan karena

apa yang bisa terjadi kepada seorang, dan bagaimana keduanya membuat orang itu tidak layak untuk melayani orang lain. Akan tetapi, sebelum kita melanjutkan ke dalam ayat-ayat spesifik yang menyinggung soal obat-obatan, kita perlu mengerti sesuatu tentang Firman Tuhan. Alkitab ditulis dalam suatu cara di mana hanya mereka yang mencari kehendak Tuhan-lah yang dapat menemukannya. Mustahil bagi Tuhan untuk menulis sebuah buku yang mencakup semua dosa kita dapat berdosa dengan cara seperti di masa ini yang tidak seorang pun dalam masa alkitabiah dulu bisa bayangkan, misalnya pornografi anak di Internet. Firman Tuhan adalah untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:16), instruksi umum yang dapat diterapkan oleh orang bijaksana. LSD, metana kristal, ganja, dsb, tidak ada pada masa alkitabiah, jadi Tuhan tidak menyinggungnya di Alkitab. Apa yang Tuhan katakan, dengan berbagai cara, adalah bahwa orang Kristen adalah pelayan Tuhan kepada umat-Nya, dan harus waspada serta siap sedia untuk melayani kapan saja, meskipun hal itu hanyalah untuk mendoakan orang-orang. Mabuk atau kecanduan obatobatan membuat seseorang tidak mampu bertindak efektif bagi Tuhan. Obat-obatan dipakai untuk mengubah keadaan mental seseorang jadi melarikan diri dari kenyataan memberikan keadaan yang sama seperti yang dilakukan alkohol, yaitu, membuat orang kehilangan kendali pikirannya. Seperti alkohol, orang yang kecanduan obat-obatan tidak dapat memenuhi perintah berjagajaga dan sadar (mengendalikan diri). Banyak obat-obat yang memberi halusinasi, dan sebuah halusinasi adalah kesadaran, keyakinan, atau impresi yang palsu; ilusi; atau khayalan. Dalam Alkitab, kata bahasa Yunani untuk kebenaran berarti kenyataan. Sasaran Setan adalah membuat orang bertindak berdasarkan

kenyataan palsu. Alkitab secara tidak langsung membicarakan tentang penggunaan obat-obatan secara menyimpang, dan itu berhubungan dengan kemabukan, seperti ayat berikut, di mana kata bahasa Yunani untuk ilmu sihir adalah pharmakeia, yang mencakup penggunaan atau pemakaian obat-obatan, diracuni [oleh obat-obatan] (Thayers Lexicon), dan kata lain, pharmakon, dalam Wahyu 9:2 berfokus pada penggunaan racun atau obatobatan tertentu dan bentuk mantra (Louw Nida Greek Lexicon). Akar kata yang sama ini diterjemahkan juga sebagai sihir (lihat Why. 9:21, 18:23, 21:8, 22:15). Terjemahan ilmu sihir yang dipakai dalam sebagian besar versi Inggris karena pharmakeia berhubungan dengan pemakaian obat-obat, di mana obat-obat dipergunakan untuk racun, mantra, dsb. Dengan memahami bahwa pharmakeia berkaitan dengan pemaikaian obat-obat, perhatikan bagaimana kata itu muncul, seiring dengan kemabukan, di dalam daftar perbuatan daging dalam Galatia. Galatia 5:19-21 (19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya Obat-obat penenang dan perangsang halusinasi tidak ditemukan dalam Haight-Asbury dalam tahun 1960-an. Itu sudah menjadi senjata dalam persenjataan Setan selama beribu-ribu tahun, dan benda-benda itu sudah dipakai secara signifikan untuk menghancurkan jutaan hidup manusia, seperti yang diteguhkan oleh Alkitab dan sejarah.

Ada kebenaran alkitabiah yang lain yang memperjelas bahwa penggunaan obat-obat penenang dan yang merangsang halusinasi adalah berbahaya. Kita harus merawat tubuh kita agar dapat melayani Tuhan selama bertahun-tahun, dan obat-obat secara jasmani melemahkan tubuh. Juga, kita harus mengurus sumber keuangan yang diberikan Tuhan kepada kita, dan memakai uang kita untuk membeli obat-obat seperti itu sama sekali bukanlah penatalayanan yang baik. Lebih dari itu, banyak pemakai obat-obat terlarang melakukan kejahatan untuk membiayai kebiasaan mereka, dan kejahatan itu berkisar antara mencuri dari pecandu yang lain hingga membunuh orang yang tidak bersalah untuk memperoleh barang haram itu. Jadi, jauh melampaui dosa kemabukan atau pemakaian obat terlarang itu sendiri adalah menjurus kepada gaya hidup berbohong, mencuri dan membunuh. Singkatnya, pemakaian obat-obat terlarang merenggut kita dari hidup yang sejati. Banyak pemakai obat-obat terlarang berkata bahwa mereka mencari kedamaian, sukacita dan merasa melayang yang diberikan oleh obat-obat itu. Betapa menyedihkan. Apa saja yang dikategorikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baik yang dapat dilakukan obat terlarang adalah sesuatu yang hanya dapat diberikan Tuhan, Bapa Surgawi kita, melalui Yesus Kristus. Tuhan merancang kita untuk menikmati hidup dan terlibat di dalamnya, dan yang disebutkan sebagai manfaat obat terlarang dan minuman keras adalah sesuatu yang sangat palsu. Pemakaian obat penenang dan mabuk adalah mementingkan diri sendiri dan berbahaya, dan kecanduan bukanlah suatu jalan keluar dari rasa sakit, justru itulah rasa sakit yang paling parah, seperti yang disaksikan dengan sedih oleh ribuan orang mantan pecandu. Sebaliknya, sebuah hubungan yang intim dengan Tuan Yesus memberikan

kita segalanya itu, bahkan lebih. Jadi kita tidak perlu merasa kecewa dan mencari pemecahan palsu untuk perubahan keadaan mental. Kita akan begitu penuh dengan sukacita dan damai sejahtera sehingga apa saja yang mengubah itu adalah obat yang tidak benar.

Apa yang Alkitab ajarkan tentang aborsi? Pro-life atau pro-choice?

Secara alkitabiah, kehidupan diawali dengan pembuahan. Raja Daud berkata bahwa dia sudah berdosa sejak di dalam kandungan ibunya (Maz 51:5). Oleh karena itu, dia sudah menjadi manusia sejak dibuahi, hanya menjadi seseorang yang memiliki dosa warisan.

Banyak ayat yang mengutarakan tentang janin sebagai anak-anak atau manusia. Pada saat seorang wanita mengandung, wanita tersebut sudah bersama dengan anaknya. Seringkali Allah berhubungan akrab dengan sang bayi (janin). (Lihat: Maz 119:73;139:13-16; Yeremia 1:5; Ayub 10:8-12; 31:13-15; Kejadian 25:22;Hosea 12:23; Matius 1:18-20; dll). Bahkan Allah seringkali telah menyiapkan mereka untuk panggilan khusus (Rom. 9:11; Hak. 13:3-5; Yer. 1:5; Gal. 1:15). Pada saat di dalam kandungan,Yohanes Pembaptis memberi respon atas kedatangan Yesus, yang baru saja dikandung dalam rahim Maria (Luk 1:39-44). Kapan Yesus Kristus meninggalkan Surga, turun ke Bumi dan menjadi manusia (Yoh 1:14)? Alkitab dan doktrin jelas sekali mengutarakan bahwa saat itu adalah pada saat Dia dikandung dalam kandungan Maria oleh Roh Kudus. Pada hakekatnya manusia berharga karena nenek moyang kita, Adam dan Hawa, telah di ciptakan menurut gambar Allah (Kejadian 1:27). Alkitab sangat melarang pembunuhan manusia (Ul. 19:10). Jangan membunuh (Keluaran 20:13, NKJV; Kejadian 9:5). Secara Alkitabiah dan sejarah, dapat dipastikan bahwa bangsa Israel mengetahui bahwa walaupun masih berupa janin itu sudah menjadi anak (manusia). Dalam Perjanjian Lama, seorang penjahat yang menyebabkan seorang wanita yang sedang mengandung mengalami keguguran akan diberlakukan sama seperti seorang pembunuh. Penjahat tersebut akan dihukum ringan, hanya jika bayi tersebut lahir dan hidup, atau lahir prematur. (Keluaran 21:22-25, NKJV)

Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya; mata sombong, lidah dusta,tangan yang menumpahkan darah orang yang tak bersalah (Ams. 6:16-17, NKJV). Apa yang gereja mula-mula tuliskan tentang aborsi? Kamu harus mengasihi sesamamu lebih dari hidupmu sendiri. Jangan kamu membunuh seorang anak dengan aborsi. Jangan kamu membunuhnya karena dia sudah dihasilkan (Epistle of Barnabas19.5; abad ke dua). Jangan membunuh seorang anak dengan aborsi atau membunuh bayi yang baru lahir (The Didache2.2; abad ke dua katekisasi bagi Kristen baru). Janin dalam kandungan adalah makhluk hidup dan merupakan obyek perlindungan Allah (Athenagoras A Plea for the Christians, 35.6; 177 A.D.). Persamaan - Yesus Kristusmematahkan penghalang yang memisahkan Orang Yahudi denganSamaria, penderita kusta dengan orang sehat, anak-anak dengan orang dewasa, yang diinginkan dengan yang tidak diinginkan. Dia mengajari kesamaan derajat kepada semuanya. Penghalang yang membagi antara yang sudah lahir dengan yang belum lahir sama saja dengan melawan pengajaran Kristus. Keadilan - Allah menyelamatkan yang membutuhkan pertolongan, yang tidak dapat menolong diri mereka sendiri. Allah mengharapkan umatnya untuk melakukan keadilan yang serupa, menolong para yatim piatu dan para janda, dan menghalangi terjadinya pertumpahan darah.

Harapan - Aborsi pada dasarnya merupakan tindakan putus asa. Yesus Kristus , Alpha dan Omega, dariNya kita bisa mengharapkan seluruh kebaikan, membukakan pintu harapan, yang menopang kita, menjauhkan ketakutan kita, untuk menyambut kehidupan baru ke dalam dunia. [ketiga poin diatas diberikan oleh National Pro-life Religious Council] Editor: Paul S. Taylor, Eden Communications Banyak orang, termasuk umat Kristiani secara menyedihkan, mengira bahwa aborsi itu adalah suatu permasalahan yang sulit dan sangat kontroversi. Kenyataannya, tidak ada yang sulit atau kontroversi sama sekaliasalkan kita mengijinkan Alkitab untuk mengajari kita, dan tidak menghakimi ide-ide yang di ajukan oleh orang-orang yang melakukan kesalahan atas sebenarnya. Terdapat dua masalah utama untuk dipertimbangkan: 1. Apakah bayi yang belum lahir ('janin') adalah manusia? 2. Jika ya, pernahkah pembunuhan bayi yang belum lahir diterima? Temukan jawaban dari kedua pertanyaan tersebut dalam Alkitab, dalam buku Kejadian. sehingga Ribka istrinya (Ishak) itu mengandung. Dan anak-anaknya bertolak-tolakan didalam rahimnya (Kejadian 25:21-22). Harap diperhatikan bahwa kedua anak kembar Ribka yang ada dalam kandungan, Yakub dan Esau, dikatakan sebagai anak-anak manusia (dalam bahasa Ibrani kata yang digunakan adalah, banim, sebagai bentuk jamak dari ben), yang pada umumnya berarti anak-anak

sesudah dilahirkan, dan seringkali memiliki arti khusus anak dari. Perjanjian Baru menggunakan bahasa Yunani, brephos, menunjuk kepada Yohanes Pembaptis yang belum dilahirkan, yang melonjak dalam kandungannya [Elizabeth] karena kehadian Kristus yang masih dalam kandungan (Luk 1:41-44). Bayi yang belum lahir bukanlah segumpal tissue yang mudah hancur, seperti pernyataan banyak dari mereka yang pro-aborsi. Dan bayi-bayi tersebut adalah selalu manusia dimulai dari sejak pembuahan, karena semua yang dibutuhkan untuk pengkodean DNA untuk membangun masing-masing bentuk phisik individu tempatnya adalah pada saat kehamilan. Sama sekali salah jika dikatakan bahwa pembentukan manusia adalah melalui tahapan ikan atau reptil, meskipun beberapa pernyataan evolusi yang tidak benar diungkapkan dengan gamblang. Lihat:

Apakah janin manusia untuk sementara waktu membentuk insang, ekor, dan kantung kuning telur? Jawaban Fraud Rediscovered, Creation, Volume 20, No. 2 (Maret 1998), pp. 49-51 - kenyataan yang mengejutkan, dengan dokumentasi photographi, tentang kebohongan yang dibuat yang diajukan kepada masyarakat bahwa janin manusia mengikhitisarkan nenek moyang binatang. Apakah benar terkadang manusia lahir dengan insang?Jawaban

Tidak, Alkitab, didukung oleh ilmu pengetahuan, mengajarkan bahwa bayi yang belum lahir adalah anak manusia (lihat juga dalam Maz 139:13-16, Yeremia 1:5). Apakah secara Alkitab dapat diterima pembunuhan terhadap manusia yang belum lahir? Permasalahan ini juga dijawab dalam Kitab Kejadian.Kejadian 1:26-29 dan 2:7-23 membuatnya jelas bahwa manusia diciptakan berbeda dari binatan, diciptakan dalam gambar Allah. Dalam Kejadian 3 kita baca bagaimana gambar ini telah dirusak oleh dosa oleh manusia pertama, Adam dan Hawa. Hanya satu generasi selanjutnya, Kain melakukan pembunuhan, pertama, suatu kehancuran atas gambar ini, sekaligus juga suatu penghinaan yang memalukan terhadap Allah. Tindakan kekerasan (dan kejahatan lainnya) menyebar ke seluruh bumi, sehingga Allah membinasakan semua manusia dengan air bah yang terjadi di seluruh permukaan bumi kecuali mereka yang didalam bahtera (Kejadian 6-8). Tepat dalam banyak ayat, pembunuhanmerupakan suatu tindakan yang mematikan orang tak bersalah dengan sengajamenunjuk kepada suatu dosa yang mengerikan (Keluaran 20:13, Matius 19:18, Roman 13:9). Aborsi adalah tindakan yang mematikan orang yang tak bersalah, itu bukanlah suatu hal yang lebih rendah dari pembunuhan. Jadi semua kasus-kasus berat yang biasa di ajukan oleh mereka yang pro-aborsi, seperti. agaimana jika seorang wanita di perkosa?, Bagaimana jika anak tersebut cacat?, Bagaimana jika si Ibu tidak mampu memelihara anak itu? adalah sangat tidak relevan. Kita seharusnya ingat dalam Yehezkiel 18:20, yang mana terlarang bagi seorang anak untuk menanggung kesalahannya ayahnya. Hal ini berarti sekalipun ada

kasus-kasus kehamilan yang tragis disebabkan karena perzinahan atau pemerkosaan tidak ada pembenaran untuk membunuh anak yang tidak bersalah dalam kandungan. Penulis: Jonathan Sarfati, Creation Ministries International. Bapa segala dusta Yesus berkata tentang Iblis, Ia adalah pembunuh sejak semula apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta (Yoh 8:44). Bukan suatu kebetulan Yesus berkata tentang setan adalah pembunuh dan pendusta dalam satu kata. Kebohongan adalah roda yang memutar segala bencana. untuk menarik pembunuh-pembunuhnya, Iblis mengatakan kebohongan. Dia begitu fasih, sangat meyakinkan dalam kebohongannya, dan kita begitu mudah tertipu, yang mengakibatkan kita jatuh pada rencananya (2 Korintus 2:11). Dia menyamar sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14), menyebut benar salah, membuat kita berpikir sebagaimana yang dilakukan oleh para prochoice bahwa mereka telah mengambil suatu dasar moral yang tinggi bahkan ketika sesuatu itu sebenarnya tidak bermoral. Jika beberapa mereka yang prochoice berargumentasi dalam sekejab mampu memudarkan kebenaran yang kita ketahui adalah benar, sadari bahwa hal tersebut adalah karena setan berada di belakang gerakan prochoice yang sangat meyakinkan . Dia sangat fasih dalam bahasa kebohongan dengan menggunakan budaya, pendidikan dan media yang berlaku untuk menarik kita menjauh dari pemikiran Allah tentang anak-anak dan aborsi.

AKIBAT SEKS BEBAS Seks berasal dari Allah dan diberikan kepada manusia dengan tujuan untuk dinikmati dan mengusahakan keturunan dalam perkawinan. Hal itu berarti bahwa seks harus dilakukan sesuai dengan kehendak Allah, dimana seks hanya dapat dilakukan dimana seks hanya dapat dilakukan oleh suami-isteri yang sah (I Korintus 7:1-5). Hubungan seks di luar pernikahan sama sekali tidak dibenarkan, melanggar Firman Allah, hukumnya berzinah dan dosa (Keluaran 20:14) patut dihukum, mereka tidak mewarisi kerajaan Allah. Menurut Robert J. Miles dalam bukunya, Sebelum Menikah Pahami Dulu Seks di katakannya: ada banyak akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan seks sebelum pernikahan, antara lain: 1. Akhirnya mereka memaksakan diri untuk cepat-cepat menikah, untuk menghindarkan si bayi dari istilah Anak Haram. Jelasnya menanggung resiko besar, merasa malu dengan masyarakat karena pernikahan ini sudah diawali dengan penyimpangan norma-norma perkawinan. Jika para pemuda-pemudi tidak hati-hati dalam mencari dan menetapkan cara hidupnya, mereka akan menjadi korban seumur hidup, dan tidak lepas dari bahaya Habis Manis Sepah Dibuang. 2. Anak mereka akan diadopsi oleh pengadilan kepada pasangan yang telah menikah, ini berarti kedua orang tua bebas tanggung-jawab terhadap anak, karena anak tersebut sudah diserah kepada orang lain untuk mengasuh, mengganti kasih dan pemeliharaan. Bukankah hal ini berarti menghilangkan hak seorang anak untuk menuntut kepada orang tuanya sebagai darah daging sendiri. 3. Banyak kali terjadi Pengguguran atau Aborsi

terhadap bayi yang dikandung karena mereka takut dikeahui oleh oran tua, keluarga, teman, tetangga takut kepada semua orang dan merasa bersalah. Mereka tidak memperhitungkan bahaya pengguguran yang dilakukan, baik oleh dokter maupun dukun, dan bahaya psikologis. Manusia tidak berkuasa atas diri sang bayi. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan didalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya(Mazmur 139:13,16). 4. Akibat lainnya, seorang ibu yang belum menikah terpaksa harus mengurus sendiri anaknya dengan terusmenerus. Bebannya bertambah, mencari nafkah, mengurus keluarga dan anak. Belum tahu apa jadi kelak jika anaknya sudah menjadi dewasa dan belum pernah melihat ayahnya. Banyak masalah yang harus dihadapi. Jadi, hubungan seks di luar pernikahan adalah sikap yang kurang bertanggung-jawab dan tidak terpuji, dengan kata lain merampas, mencuri, memperkosa milik orang lain, melakukan yang tidak hormat, tidak sopan, keji, najis dan berdosa. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut, perlu perhatian orang tua terhadap sang gadis atau jejaka dalam mempersiapkan pernikahan dan hidup keluarga bagi anaknya. Biasanya lebih mudah melepasbebaskan sang ank dari pada melepas binatang piaraan yang dirawat sedemikian rupa dan tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh anaknya di luar pergaulan bebas tanpa kontrol, yang hidup melebihi binatang liar. Orang harus turut bertanggung-jawab, kalau sang calon menantu sudah tidak mengindahkan dan menghormati orang tua, lebih bik jangan diterima. Apalagi selalu membujuk-rayu dan menipu. Tidak perlu kompromi dengan dosa. Lebih baik kehilangan sang pacar dari

pada kehilangan kewibawaan orang tua dan diri sendiri di pandangan masyarakat. Bagaimana seharusnya sikap kita pada masa pacaran,?? a) Saling menghormati. Kenakanlah Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuh untuk memuaskan keinginannya(Roma 13:14). b) Setia kepada Tuhan dan rajin membaca Firman-Nya sebagai perjanjian bagi umat-Nya dan berdoa dengan penuh penyerahan bagi hidup di masa mendatang. Ia akan membuat hidupmu berhasil (Yosua 1:8). c) Sementara berpacaran janganlah mengharapkan halhal seperti ciuman tiap saat, gesekan tubuh yang menimbulkan rangsangan kosong dan menimbulkan hawa nafsu yang akan menjatuhkan kehidupan rohani dan menjauhkan diri kita dari persekutuan dengan Tuhan. d) Berusaha menghindari pikiran yang negatif dan memikirkan apa yang suci dan baik bagi pemandangan Allah (Filipi 4:8). e) Membatasi waktu berpergian berdua dan menjauhi tempat yang sepi. Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (I Korintus 15:33).

Apa kata Alkitab mengenai seks sebelum menikah? Jawaban: Sama dengan berbagai percabulan seks sebelum menikah berulangkali dicela dalam Alkitab (Kisah Rasul 15:20; 1 Korintus 5:1; 6:13; 18; 7:2; 10:8, 2 Korintus 12:21; Galatia 5:19; Efesus 5:3; Kolose 3:5; 1 Tesalonika 4:3; Yudas 7). Alkitab mendorong untuk tidak berhubungan seks sebelum menikah. Seks sebelum menikah sama salahnya dengan perzinahan dan bentuk-

bentuk percabulan lainnya karena semua itu bersangkut paut dengan berhubungans seks bukan dengan orang yang dinikahi. Seks antara suami dan istri adalah satusatunya bentuk hubungan seks yang Tuhan restui (Ibrani 13:4). Seks sebelum menikah menjadi begitu umum karena berbagai sebab. Terlalu sering kita memusatkan perhatian pada aspek rekreasi dari seks tanpa memperhatikan aspek re-kreasi dari seks. Benar, seks itu menyenangkan. Allah mendesain seks untuk itu. Dia menghendaki laki-laki dan perempuan menikmati aktifitas seksual (dalam lingkup pernikahan). Namun demikian, tujuan utama dari seks bukanlah kesenangan, namun reproduksi. Allah melarang hubungan seks sebelum pernikahan bukan dengan maksud supaya kita tidak mendapat kesenangan, tapi untuk melindungi kita dari kehamilan yang tidak dikehendaki dan anak-anak yang lahir pada orangtua yang menolak mereka atau tidak siap untuk punya anak. Bayang, betapa dunia kita akan menjadi lebih baik jikalau model seks dari Allah diikuti: penyakit kelamin akan berkurang, ibu yang tidak menikah akan berkurang, aborsi akan berkurang, dll. Tidak berhubungan seks sebelum menikah adalah satusatunya jalan Tuhan. Abstinensi (tidak berhubungan seks sebelum menikah) menyelamatkan nyawa, melindungi para bayi, memberi hubungan seks nilai yang sebenarnya, dan yang paling penting: menghormati Tuhan. -

Você também pode gostar