Você está na página 1de 56

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

BAB IV ANALISA INSTRUMENTASI


4.1

INSTRUMENTASI BENDUNGAN PALASARI

4.1.1 Pneumatic Piezometer Jumlah dan jenis piezometer yang dipasang pada Bendungan Palasari adalah seperti tabel di bawah. Tabel 4.1 Data pemasangan pneumatic piezometer bendungan Palasari
No Piezomete r PP.1 PP.2 PP.3 PP.4 PP.5 PP.6 PP.7 PP.8 PP.9 PP.10 PP.11 PP.12 PP.13 PP.14 PP.15 PP.16 PP.17 Penampang 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 Elevasi Tip 36.500 44.649 62.065 72.000 33.000 41.000 32.000 32.000 32.107 32.000 40.000 52.200 60.065 72.000 43.100 51.100 72.000 Tanggal Pemasangan 27 1 1988 27 1 1988 10 6 1988 30 9 1988 19 10 1988 22 10 1988 17 10 1988 17 10 1988 17 10 1988 18 10 1988 20 10 1987 21 2 1988 10 6 1988 30 9 1988 27 2 1988 27 2 1988 27 2 1988 Lokasi Pondasi Pondasi Inti Bendungan Inti Bendungan Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Pondasi Pondasi Inti Bendungan

Alat ini digunakan untuk mengetahui tekanan air pori yang terjadi di pondasi dan tubuh bendungan. Berdasarkan hasil pembacaan piezometer yang ditanam di bagian hulu tirai grouting selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pembacaan piezometer yang dipasang di bagian

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 1

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

hilir tirai grouting. Perbedaan tekanan pisometrik bagian hulu dan hilir tersebut menunjukkan efesiensi dari tirai grouting. Secara teoritis, penurunan dan peningkatan tekanan air pori dan rembesan adalah tergantung dari fluktuasi muka air waduk selama waduk dioperasikan; respons piezometer terhadap fluktuasi muka air waduk juga tergantung dari jenis piezometer dan koefisien permeabilitas dari tanah timbunan zona inti. Saat ini pneumatic piezometer tidak berfungsi karena alat baca sudah rusak selama 7 tahun, sehingga perlu segera dilakukan penggantian alat baca (pneumatic readout unit)

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 2

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

4.1.2 Standpipe Piezometer Pada tahun 2002 telah dilakukan penambahan/ pemasangan baru instrumen berupa standpipe piezometer, seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Data pemasangan standpipe piezometer bendungan Palasari
Penampan g PII Nomor Piezomete r FSP 1 SP 1 FSP 2 SP 2 Kedalaman (m) 49,70 29,80 49,20 28,70 Elevasi (m) Pipa atas Mata piezomet er + 81,75 + 32,05 + 51,95 + 32,55 + 53,05 Tanggal Pemasangan 22 Agustus 2002 23 Agustus 2002 13 Agustus 2002 14 Agustus 2002 20 Agustus 2002 21 Agustus 2002 15 Agustus 2002 16 Agustus 2002

P II - II

FSP 3 SP 3 FSP 4 SP 4

34,75 21,80 34,20 21,80

+81,75

+ + + +

47,00 59,95 47,55 59,95

Dari hasil pembacaan piezometer pipa tegak (standpipe piezometer) yang hasilnya masih reasonable, dapat digambarkan garis freatik (top flow line). Karena pada saat pengamatan muka air waduk belum mencapai elevasi normal + 77,0 m, maka garis freatik diperkirakan dengan memproyeksikan hasil pengukuran piezometer tersebut pada elevasi muka air normal, guna melakukan analisis rembesan dan analisis stabilitas lereng bendungan. 4.1.3 Total Stress Cells Data pemasangan alat ukur tekanan tanah total pneumatik (pneumatic total stress cells), adalah seperti Tabel 4.3 Tabel 4.3
Nomor Total stress cell PC.1A PC.1B PC.1C PC.2A PC.2B PC.2C PC.3A PC.3B PC.3C PC.4A PC.4B

Data pemasangan pneumatic total stress cells bendungan Palasari


Lokasi Dam Dam Dam Dam Dam Dam Dam Dam Dam Dam Dam Penampang 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 Elevasi Tip 61.70 62.00 62.00 71.71 72.00 72.00 51.70 52.00 52.00 61.70 62.00 Tanggal Pemasangan 10 6 1988 10 6 1988 10 6 1988 27 9 1988 27 9 1988 27 9 1988 27 9 1988 21 2 1988 21 2 1988 21 2 1988 9 2 1988

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 3

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

PC.4C PC.5A PC.5B PC.5C PC.6A PC.6B PC.6C

Dam Dam Dam Dam Dam Dam Dam

3 3 3 3 4 4 4

62.00 71.69 72.00 72.00 71.70 72.00 72.00

9 6 1988 9 6 1988 27 9 1988 27 9 1988 27 9 1988 27 9 1988 27 9 1988

Seperti hanya pneumatic piezometers, pneumatic total stress cells sudah tidak berfungsi. 4.1.4 Observation Well Fungsi dari sumur observasi dan sumur gali adalah untuk mengetahui elevasi muka air tanah didalam lapisan tanah yang berbeda atau melalui zona-zona yang mempengaruhi lubang bor. Tabel 4.4 Tinggi Muka Air Tanah Hasil Pengamatan bendungan Palasari
Nomor Sumur SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5 SP 6 SP 7 SP 8 SP 9 SP 10 SP 11 SP 12 SP 13 SP 14 SP 15 SP 16 SP 17 SP 18 SP 19 SP 20 SP 21 SP 22 SP 23 SP 24 SP 25 SP 26 SP 27 SP 28 SP 29 SP 30 SP 31 SP 32 SP 33 SP 34 Tinggi Maksimum Pembacaan (m) 64.94 61.53 64.26 43.68 54.51 61.27 59.00 53.91 53.36 56.14 60.41 64.69 56.07 61.08 66.47 77.89 68.21 56.60 64.29 50.70 49.95 58.02 71.45 50.30 64.27 61.40 56.71 61.07 69.61 63.20 58.76 60.64 59.51 55.05 IV - 4 Tinggi Minimum Pembacaan (m) 63.66 61.53 60.57 43.37 51.40 59.02 57.07 51.05 50.41 53.17 53.38 59.76 54.87 59.10 59.52 58.41 58.35 53.94 54.75 47.85 49.35 55.49 53.25 35.07 60.07 57.13 38.71 58.10 60.17 57.10 58.12 57.16 57.38 45.25 Tinggi Rerata selama pembacaan (m) 63.94 61.53 63.05 43.48 53.38 59.47 57.97 52.11 51.50 54.28 57.89 62.56 55.73 59.92 62.84 66.38 64.79 55.34 60.02 48.86 49.76 56.79 58.36 46.69 62.49 59.82 56.11 60.24 65.23 60.13 58.51 59.50 58.67 50.46

CV KARYA MAHARDIKA 97

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

SP 35 SP 36 FSP-1 SP-1 FSP-2 SP-2 FSP-3 SP-3 FSP-4 SP-4

62.94 68.63 63.37 59.35 59.21 58.00 63.10 60.65 63.45 59.35

52.33 56.93 63.22 59.20 59.06 57.88 62.80 60.07 63.28 59.22

58.44 61.38 63.29 59.27 59.14 57.95 62.92 60.20 63.36 59.29

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 5

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 6

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Dari hasil pembacaan di lapangan dan plotting data yang dilakukan, elevasi muka air untuk masing-masing sumur relatif konstan dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi muka air waduk. Namur beberapa sumur pengamatan (OW) menunjukkan nilai yang bervariatif sesuai dengan variasi muka air waduk. 4.1.5 Penurunan (Multilayer Settlements/ Vertical Settlement/ Plat Magnet) Peralatan yang digunakan adalah Plate Magnet (Settlement Gauge). Data yang tercatat dalam pengamatan merupakan posisi Plate Magnet saat ini. Data yang diperoleh dibandingkan dengan posisi Plate Magnet pada saat awal pemasangan (awal). Pemasangan Plate Magnet awal dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan penimbunan tubuh bendungan, sehingga dengan data yang diperoleh saat ini dapat dihitung perubahan posisi yang terjadi. Alat pengukur pergerakan vertikal (multilayer settlements) tersebut dipasang pada 3 penampang melintang, yakni di Potongan 1, D2 + 70,00; Potongan 3 , D2 + 110,00 dan Potongan 4, D2 + 210,00, seperti tabel di bawah. Tabel 4.5 Data pemasangan multilayer settlements bendungan Palasari
SG.1 POTONGAN 1, D2 + 70.00 Plat Elevasi Tangga Magnet Awal l Pasang PM.1 +46.40 24-113 87 PM.2 +49.48 10-120 88 PM.3 +52.28 19-2-88 7 PM.4 +55.27 21-3-88 2 PM.5 +58.27 25-4-88 3 PM.6 +67.32 1-6-88 4 PM.7 +64.33 22-6-88 4 PM.8 +67.32 22-6-88 4 PM.9 +70.37 3-9-88 5 PM.10 +73.36 6-10-88 2 PM.11 +76.37 9-11-88 8 PM.12 +79.36 1-12-88 2 SG.2 POTONGAN 3, D2 + 110.00 Plat Elevasi Tangga Magnet Awal l Pasang PM.1 +42.16 19-101 87 PM.2 +45.02 16-114 87 PM.3 +48.00 5-2-87 2 PM.4 +51.00 3-1-88 0 PM.5 +53.88 2-3-88 9 PM.6 +56.69 5-4-88 8 PM.7 +58.91 10-5-88 1 PM.8 +62.91 16-6-88 1 PM.9 +65.91 13-7-88 5 PM.10 +68.92 13-8-88 7 PM.11 +71.92 23-9-88 7 PM.12 +74.90 30-105 88 PM.13 +77.94 21-113 88 PM.14 +80.92 12-127 88 Puncak +82.60 IV - 7 SG.3 POTONGAN 4, D2 + 210.00 Plat Elevasi Tanggal Magnet Awal Pasang PM.1 PM.2 PM.3 PM.4 PM.5 PM.6 PM.7 PM.8 PM.9 PM.10 +53.40 4 +56.43 2 +59.42 6 +62.42 6 +65.45 4 +68.52 3 +71.53 9 +74.55 0 +77.55 1 +80.55 0 1-3-88 5-4-88 3-5-88 9-6-88 8-7-88 2-8-88 15-9-88 27-9-88 18-1188 9-12-88

Puncak

+82.40

Puncak

+82.34

CV KARYA MAHARDIKA 97

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Pipa

Pipa

Pipa

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 8

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

G fikP n ru a M lti L y r S ttle e t ra e u n n u a e e m n B 4 2 1(T u M + 0 im r)

0.1 0 -0.1 -0.2 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 -0.7 -0.8 -0.9
PM.1 PM.2 PM.3 PM.4 PM.5 PM.6

G fikP n ru a M lti L y rS ttle e t ra e u n n u a e e m n B 4 2 8(B ra ) M +0 a t

0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 -0.1 -0.2
PM.1 PM.2 PM.3 PM.4 PM.5 PM.6

Gambar 4.2 Grafik Penurunan Multi Layer Settlement Bendungan Palasari Pergerakan vertical yang terjadi di dalam tubuh bendungan (zona inti) dapat diketahui dengan mengukur Plate Magnet yang dipasang pada elevasi yang bervariasi (multi layer settlement). Hasil pengukuran sampai dengan tahun 2010 menunjukkan tidak adanya pergerakan vertical yang signifikan, hasil pembacaan hampir tetap (constant), yang tidak jauh berbeda dengan hasil pengukuran tahun sebelumnya. Hal ini

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 9

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

menunjukkan bahwa pergerakan konsolidasi telah selesai. 4.1.6 Patok Geser

vertical

(penurunan)

akibat

Tujuan dari analisa ini untuk mengetahui pergeseran koordinat tubuh bendungan terhadap posisi x, y, z dengan membandingkan terhadap data tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya. Dari pengukuran di lapangan diperoleh data sebagai berikut Tabel 4.6 Pengukuran patok geser bendungan Palasari
Nomor Patok P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Koordinat 2010 X 4954.12 8 4886.69 2 4840.84 6 4821.16 7 4794.94 9 4771.20 5 4759.50 8 4690.22 4 4673.86 0 4600.00 0 4579.71 5 4948.81 0 4881.47 2 4835.92 2 4815.89 4 4789.59 5 4765.92 7 4668.63 6 Y 5068.46 4 5146.08 9 5198.87 2 5221.50 4 5251.69 0 5279.03 3 5292.47 2 5372.04 2 5390.91 0 5500.02 8 5537.97 4 5063.91 0 5141.38 5 5193.84 0 5216.89 4 5247.17 5 5274.35 6 5386.27 6 Z 82.255 82.603 82.821 82.834 82.617 82.320 82.115 82.238 82.197 82.229 82.290 82.294 82.665 82.888 82.893 82.658 82.342 82.210 Koordinat 2011 X 4954.13 7 4886.69 5 4840.86 7 4821.17 5 4794.96 7 4771.19 8 4759.53 5 4690.24 4 4673.85 0 4600.00 0 4579.71 8 4948.81 0 4881.48 6 4835.92 7 4815.91 7 4789.61 1 4765.93 0 4668.63 4 X 5068.49 8 5146.10 3 5198.88 9 5221.52 2 5251.72 5 5279.03 8 5292.51 0 5372.05 8 5390.89 8 5500.03 0 5537.97 3 5063.91 0 5141.39 7 5193.86 4 5216.91 3 5247.19 5 5274.36 4 5386.27 3 Z 82.21 1 82.54 9 82.76 4 82.79 6 82.59 2 82.33 0 82.08 7 82.20 5 82.14 1 82.26 0 82.26 3 82.25 5 82.60 4 82.84 2 82.85 0 82.62 5 82.33 9 82.19 7

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 10

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Dari pengukuran patok geser diketahui nilai pergeseran bendungan sangat kecil (hampir tidak berubah). 4.1.7 Rembesan Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, hasilnya digambarkan dalam bentuk grafik-grafik hubungan elevasi muka air waduk dengan debit rembesan, baik dalam hubungan waktu dan grafik histerisisnya.

Gambar 4.4 Grafik MAW dan Rembesan Bendungan Palasari Grafik MukaAir Waduk dan Rembesan Palasari
MAW V-Notch B V-Notch 01 V-Notch 02 V-Notch S1 V-Notch S2

90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0.000

9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 2.000 1.000 0.000 3.000

W A M

T ANG AL G

4.1.8 Analisis Stabilitas Lereng Parameter tanah yang digunakan dalam analisis stabilitas lereng ini adalah diambil berdasarkan hasil kajian-kajian sebelumnya yang dilakukan oleh PT. Indra Karya tahun 2003, seperti pada table di bawah.
CV KARYA MAHARDIKA 97 IV - 11

) t e d / l ( N A S B M E R

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Tabel 4.7 Parameter tanah yandigunakan dalam analisis


Perlapisan tanah Parameter n (kN/m3) c (kN/m2) K (cm/det)
Elevasi (m)

Inti 17.6 15 21 3 x 10-6

Rockfil l 18.0 40 0 8 x 10-3

Filter 19 30 0 1 x 103

Fonda si 18.5 35 50 1 x 10-5

90 80 70 60 50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

Air Inti Fondasi

RockFill Filter

Jarak (m)

Gambar 4.5 Geometri Bendungan Palasari Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan memasukkan faktor tekanan air pori (garis freatik) hasil pembacaan piezometer dan analisis dilakukan dengan bantuan software Slope/W. Kriteria faktor keamanan (FK) yang digunakan adalah sesuai dengan standar analisis statis stabilitas lereng untuk bendungan urugan, seperti table di bawah. Hasil analisis stabilitas lereng pada kondisi aliran langgeng (steady seepage) pada kondisi muka air waduk mencapai elevasi normal + 77,0 m dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah dengan menghasilkan faktor keamanan (tanpa gempa) FK = 1,749 dan dengan gempa FK = 1,367 > FK yang disyaratkan. Sedangkan faktor keamanan saat air surut mencapai elevasi terendah + 58,0 m menghasilkan faktor keamanan sebesar (tanpa gempa) FK = 1,893 dan dengan gempa FK = 1,275> FK yang disyaratkan. Ringkasan hasil analisis stabilitas lereng bendungan Palasari dapat dilihat pada Tabel 4.8. 1) Kondisi Steady Seepage

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 12

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

1.749
1.9 0 0

1 .8 5 0

1 .7 50

Gambar 4.6 Stabilitas lereng hilir kondisi steady seepage (tanpa gempa)

Elevasi (m)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

Jarak (m)

1.367

Elevasi (m)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

Jarak (m)

Gambar 4.7 Stabilitas lereng hilir kondisi steady seepage (gempa kh = 0.14) 2) Kondisi Draw Down

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 13

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

1 .9

50

90 80 70 60 50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

1 .9 5 0 2 .0 0 0

1.893

Elevasi (m)

Jarak (m)

Gambar 4.8 Stabilitas lereng hilir kondisi Drow Down (tanpa gempa)

1.275

Elevasi (m)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

Jarak (m)

Gambar 4.9 Stabilitas lereng hulu kondisi drawdown (gempa kh = 0.14) Tabel 4.8 Hasil analisis stabilitas lereng bendungan Palasari

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 14

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

FK persyaratan Kondisi Tanpa gempa 1,50 1,30 Dgn gempa Kh =0,14 1,20 1,10

FK dihitung Tanpa gempa 1,749 1,893 Dgn gempa Kh =0,14 1,367 1,275

Steady Seepage Drawdown 4.1.9 Analisis Rembesan

Analisis rembesan (seepage) dilakukan dengan bantuan software SEEP/W yang hasilnya diuraikan di bawah. Koefisien permeabilitas zona inti (sesuai dengan hasil pengujian lapangan melalui lubang bor saat memasang pipa pisometer) , k = 3,5 x 10-6 cm/detik dan koefisien permeabilitas lapisan pondasi k = 1 x 10-5 cm/detik. Gambar 4.10 di bawah menunjukkan kontur garis aliran yang terjadi sesuai dengan koefisien kelulusan air dari setiap zona/lapisan. Sedangkan Gambar 4.11 menunjukkan kontur total head yang menghasilkan debit rembesan sebesar q = 6.5228x10-6 m3/det = 0.0065228 l/det). Gambar 4.12 adalah kontur exit gradient yang terjadi.

Elevasi (m)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 1 5 1 0 5
0

Jarak (m)

Gambar 4.10 Garis-garis aliran rembesan, hasil analisis

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 15

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0

6 .5 2 2 8 e -0 0 6

Elevasi (m) Elevasi (m)

90 80 70 60

20

40

60

80

100

120

140

Jarak (m)

Gambar 4.11 Kontur Total Head, dan debit rembesan (q = 6.5228x10-6 m3/det = 0.0065228 l/det)

90 80 70 60 50 40 30 20 10 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140
0 .2
0 .1

5
0 .0 5

Jarak (m)

Gambar 4.12 Kontur gradien hidraulik Dari gambar hasil analisis (Gambar 4.13), exit gradient hasil perhitungan ical = 0,25, bila porositas tanah n = 0,40 dan berat jenis Gs tanah = 2,65, maka icr mendekati 1. Faktor Keamanan (FK) terhadap piping = icr/ ical = 1/0,25 = 4 , masih cukup kritis. Oleh karena itu peran dari zona filter dan transisi sangat besar untuk mencegah terbawanya butiran tanah (piping) dari zona 1 inti tanah kedap air tersebut. Dari gambar hasil analisis rembesan (Gambar 4.10), debit rembesan yang keluar dari kaki bendungan adalah sebesar q = 6.5228x10-6 m3/det/meter panjang penampang basah bendungan. Panjang penampang basah arah memanjang bendungan pada kondisi muka air normal + 77,0 m adalah 300 m, jadi total rembesan yang keluar dari kaki bendungan adalah 1,957 x 10-3 m-3/detik atau 1,957 liter/detik, bandingkan dengan hasil pengukuran melalui V-notch yang sebesar 6,8 liter/detik yang terukur pada bulan Mei 2006. Adanya perbedaan yang cukup besar antara hasil analisis dengan yang diukur kemungkinan disebabkan oleh kurang berfungsinya grouting tirai.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 16

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Dari pengamatan visual di lapangan dan analisis yang dilakukan, maka Konsultan menyimpulkan bahwa rembesan yang terjadi pada bendungan Palasari masih terkontrol, tidak membawa butiran tanah. Faktor keamanan (FK) stablitas lerengnya juga masih lebih besar dari FK persyaratan. Jadi secara keseluruhan kondisi bendungan Palasari masih aman dan terkontrol.
4.2

INSTRUMENTASI BENDUNGAN BENEL

4.2.1 Pneumatic Piezometer Jumlah dan jenis piezometer yang dipasang pada Bendungan Benel adalah seperti tabel di bawah. Tabel 4.9 Data pemasangan pneumatic piezometer bendungan Benel
No Piezometer PP.1 PP.2 PP.3 PP.4 PP.5 PP.6 PP.7 PP.8 PP.9 PP.10 PP.11 PP.12 PP.13 PP.14 PP.15 PP.16 PPF.1 PPF.2 PPF.3 PPF.4 PPF.5 PPF.6 PPF.7 PPF.8 PPF.9 PPF.10 PPF.11 PPF.12 Penampang MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-8 MD-8 MD-8 MD-8 MD-8 MD-8 MD-8 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-4 MD-8 MD-8 MD-8 MD-8 MD-8 MD-8 Elevasi Tip 143.00 143.00 143.00 149.00 149.00 149.00 158.00 158.00 167.50 149.00 149.00 149.00 157.50 157.50 157.50 167.50 119.00 119.00 119.00 133.00 133.00 133.00 132.34 132.34 132.34 141.34 141.34 141.34 Lokasi Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Inti Bendungan Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi Pondasi

Alat ini digunakan untuk mengetahui tekanan air pori yang terjadi di pondasi dan tubuh bendungan. Berdasarkan hasil pembacaan piezometer yang ditanam di bagian hulu tirai grouting selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pembacaan piezometer yang dipasang di bagian hilir tirai grouting. Perbedaan tekanan pisometrik bagian hulu dan hilir tersebut menunjukkan efesiensi dari tirai grouting. Secara teoritis, penurunan dan peningkatan tekanan air pori dan rembesan adalah tergantung dari fluktuasi muka air waduk selama
CV KARYA MAHARDIKA 97 IV - 17

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

waduk dioperasikan; respons piezometer terhadap fluktuasi muka air waduk juga tergantung dari jenis piezometer dan koefisien permeabilitas dari tanah timbunan zona inti.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 18

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 19

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Dari plotting data hasil pembacaan piezometer, ada beberapa piezometer yang tidak merespons terhadap fluktuasi air waduk, hal tersebut diduga telah terjadi gangguan terhadap pneumatc piezometer. Namun, masih ada beberapa piezometer yang merespons cukup baik terhadap fluktuasi muka air waduk. 4.2.2 Inklinometer Inclinometer di Bendungan Benel dipasang di dalam zona tanah kedap air (zona inti), untuk memonitor gerakan tubuh bendungan kearah samping (horizontal). Data pemasangan alat Inklinometer, adalah seperti Tabel 4.3 Tabel 4.10 Data pemasangan inclinometer bendungan Benel
Access Tube No. I.1 I.2 Lokasi MD. 4+8.30 MD. 8+2.00 Top Of Pipe 1.00 m diatas muka tanah 1.00 m diatas muka tanah Top Pipe El. + 176.353 + 176.524

Digital inklinometer mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan pembacaan inklinometer, pembacaan yang dilakukan hanya sampai pada tanggal 12 Januari 2011

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 20

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.17 MD4 A Axis Cumulative

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 21

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.18 MD4 B Axis Cumulative

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 22

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.19 MD4 A Axis vs B Axis

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 23

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.20 MD4 A Axis Incremental

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 24

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.21 MD4 B Axis Incremental

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 25

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.22 MD8 A Axis Cumulative

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 26

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.23 MD8 B Axis Cumulative

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 27

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.24 MD8 A Axis vs B Axis

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 28

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.25 MD8 A Axis Incremental

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 29

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.26 MD8 B Axis Incremental

Dari hasil pembacaan inklinometer maka dibuat grafik rata-rata komulatif deviasinya. Dari hasil grafik tersebut terlihat gerakan horizontal tubuh bendungan adalah sangat kecil, artinya tidak ada gejala longsor pada tubuh bendungan.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 30

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

4.2.3 Observation Well Fungsi dari sumur observasi dan sumur gali adalah untuk mengetahui elevasi muka air tanah didalam lapisan tanah yang berbeda atau melalui zona-zona yang mempengaruhi lubang bor. Tabel 4.11 Tinggi Muka Air Tanah Hasil Pengamatan bendungan Benel
Nomor Sumur OW 1 OW 2 OW 3 Tinggi Maksimum Pembacaan (m) 161.155 159.878 160.427 Tinggi Minimum Pembacaan (m) 141.154 140.544 140.710 Tinggi Rerata selama pembacaan (m) 161.729 160.875 161.339

Dari hasil pembacaan di lapangan dan plotting data yang dilakukan, elevasi muka air untuk masing-masing sumur relatif konstan dipengaruhi fluktuasi muka air waduk.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 31

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

4.2.4 Penurunan (Multilayer Settlements/ Vertical Settlement/ Plat Magnet) Peralatan yang digunakan adalah Plate Magnet (Settlement Gauge). Data yang tercatat dalam pengamatan merupakan posisi Plate Magnet saat ini. Data yang diperoleh dibandingkan dengan posisi Plate Magnet pada saat awal pemasangan (awal). Pemasangan Plate Magnet awal dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan penimbunan tubuh bendungan, sehingga dengan data yang diperoleh saat ini dapat dihitung perubahan posisi yang terjadi. Alat pengukur pergerakan vertikal (multilayer settlements) tersebut dipasang pada 2 penampang melintang, yakni di STA MD 4 +8.30, dan STA MD 8 +2.00, seperti tabel di bawah. Tabel 4.12 Data pemasangan multilayer settlements bendungan Benel
Plat Magnet PM.1 PM.2 PM.3 PM.4 PM.5 PM.6 PM.7 PM.8 PM.9 PM.10 Elevasi Awal + 149.537 + 155.493 + 160.480 + 164.384 + 170.276 + 150.508 + 155.493 + 155.493 + 165.599 + 170.503 STA 4 +8.30 4 +8.30 4 +8.30 4 +8.30 4 +8.30 8 +2.00 8 +2.00 8 +2.00 8 +2.00 8 +2.00

MD MD MD MD MD MD MD MD MD MD

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 32

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Pergerakan vertical yang terjadi di dalam tubuh bendungan (zona inti) dapat diketahui dengan mengukur Plate Magnet yang dipasang pada elevasi yang bervariasi (multi layer settlement). Hasil pengukuran
CV KARYA MAHARDIKA 97 IV - 33

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

menunjukkan tidak adanya pergerakan vertical yang signifikan, hasil pembacaan hampir tetap (constant). Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan vertical (penurunan) akibat konsolidasi telah selesai. 4.2.5 Patok Geser Tujuan dari analisa ini untuk mengetahui pergeseran koordinat tubuh bendungan terhadap posisi x, y, z dengan membandingkan terhadap data tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya. Dari pengukuran di lapangan diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.13 Pengukuran patok geser bendungan Benel
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 PATOK GESER KOORDINAT & ELEVASI 2011 X (m) Y (m) Z (m)

CS.1 CS.2 CS.3 CS.4 CS.5 CS.6 CS.7 CS.8 CS.9 CS.10 SS.1 SS.2 SS.3 SS.4 SS.5 SS.6 SS.7 SS.8 SS.9

4092.12 5 4096.06 3 4076.04 5 4080.01 7 4060.03 6 4064.01 2 4043.98 1 4048.03 7 4028.29 7 4032.21 5 4025.54 6 4041.55 5 4057.53 5 4073.71 3 4089.77 4 4105.77 6 4121.79 6 4037.84 7 4053.93 3

13079.38 8 13082.74 0 13098.54 8 13101.93 0 13117.81 3 13121.01 4 13137.99 0 13140.20 8 13156.45 1 13159.81 1 13186.70 2 13167.62 4 13148.50 3 13129.36 7 13110.15 7 13091.01 6 13071.89 4 13197.01 9 13177.87 2
IV - 34

175.63 5 175.41 0 175.79 4 175.78 6 175.67 2 175.73 0 175.62 9 175.59 3 175.51 6 175.45 9 170.15 0 170.12 3 169.89 3 169.91 6 169.94 7 170.03 8 170.02 2 162.14 7 162.01 6

CV KARYA MAHARDIKA 97

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

20 21 22 23

SS.10 SS.11 SS.12 SS.13

4069.95 2 4086.02 1 4102.10 7 4118.07 6

13158.77 1 13139.53 9 13120.42 1 13101.31 4

161.99 8 161.83 6 161.82 4 161.94 1

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 35

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

4.2.6 Rembesan Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, hasilnya digambarkan dalam bentuk grafik-grafik hubungan elevasi muka air waduk dengan debit rembesan.
Gambar 4.31 Debit Rembesan, MAW dan Curah Hujan Bendungan Benel

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 36

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Secara umum nilai rembesan adalah relatif konstan pada nilai 0.25 l/det dan dipengaruhi oleh fluktuasi muka air waduk. 4.2.7 Analisis Stabilitas Lereng Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan memasukkan faktor tekanan air pori (garis freatik) hasil pembacaan pisometer; analisis dilakukan dengan bantuan software Slope/W. Kriteria faktor keamanan (FK) yang digunakan adalah sesuai dengan standar analisis statis stabilitas lereng untuk bendungan urugan, seperti table di bawah.
1

180 175 170 165 160 155 150 145 140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120
11 14 13 6 7 12 8 2 9 4 3

Elevasi (m)

2 1
1
1

3
5

10

Jarak (m)

Gambar 4.32 Geometri bendungan Benel Sedangkan untuk menentukan percepatan gempa yang terjadi di wilayah Bali digunakan Peta Zonasi Gempa yang diterbitkan oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air, Departemen PU tahun 2004, seperti gambar di bawah. Hasil perhitungan dengan mengambil periode ulang 100 tahun menghasilkan percepatan gempa horisontal sebesar kh = 0,14. Tabel 4.14 Parameter Desain (Spesifikasi teknis)
Parameter t WC d GS ef sat K C Satuan t/m % t/m3 t/m3 Cm/dt kg/cm2
o 3

ZONE 1 1.788 37.50 1.300 2.628 1.008 1.811 1 x 10 -6 0.15 18

ZONE 2 2.100 1 x 10-3 0 38

ZONE 3 2.100 1 x 10-2 0 38

ZONE 4 2.100 1 x 10-2 0 38

ZONE 5 2.100 0 38

Berdasarkan hasil kendali mutu saat pelaksanaan konstruksi, parameter tanah timbunan adalah seperti tabel di bawah.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 37

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Tabel 4.15 Parameter tanah saat konstruksi (hasil kendali mutu)


Parameter t WC d GS ef sat K C Satuan t/m3 % t/m3 t/m3 Cm/dt kg/cm
o 2

ZONE 1 1.813 37.36 1.320 2,667 1.855 2.56 x 10


-7

ZONE 2 2.150 9.08 1.971 2.528 0.283 2.191 3.28 x 103

ZONE 3 2.362 5.57 2.236 2.576 0.152 2.368 1.75 x 102

ZONE 4 2.163 5.40 2.052 2.423 0.181 2.205 0 38*)

ZONE 5 2.100 2.200 0 40*)

0.10 21

0 36

0 38*)

Sumber : Laporan Pembangunan Waduk Benel, Kab. Jembrana , Bali, 2009

Untuk pemeriksaan terhadap keamanan bendungan, disini analisis stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan parameter tanah saat konstruksi, sedangka peta kegempaan menggunakan peta zona gempa Indonesia (Pusat Litbang SDA, Dep.PU, 2004).
1) Kondisi Steady Seepage

2.127
180 175

Elevasi (m)

170 165 160 155 150 145 140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120
11 14 13 6 7 12 8 2 9 4 1 10 3 5

Jarak (m)

Gambar 4.33 Stabilitas lereng hilir kondisi steady seepage tanpa gempa

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 38

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

1.549
180 175

Elevasi (m) Elevasi (m)

170 165 160 155 150 145 140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120
11 14 13 6 7 12 8 2 9 4 1 10 3 5

Jarak (m)

Gambar 4.34 Stabilitas lereng hilir kondisi steady seepage dgn. gempa kh=0,14

2)

Kondisi Draw Down

2.116
180 175 170 165 160 155 150 145 140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120
11 14 10 13 12 6 7 8 2 9 4 1 3 5

Jarak (m)

Gambar 4.35 Stabilitas lereng hulu kondisi drawdown, tanpa gempa

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 39

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

1.401
180 175

Elevasi (m)

170 165 160 155 150 145 140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120
11 14 10 13 12 6 7 8 2 9 4 1 3 5

Jarak (m)

Gambar 4.36 Stabilitas lereng hulu kondisi drawdown, dengan gempa, kh=0,14 Hasil analisis stabilitas lereng pada kondisi aliran air langgeng (steady seepage) pada kondisi muka air waduk mencapai elevasi normal + 172 m dapat dilihat pada gambar-gambar di diatas dengan menghasilkan faktor keamanan (tanpa gempa) FK = 2.127 dan dengan gempa FK = 1.549 > FK yang disyaratkan. Sedangkan faktor keamanan saat air surut mencapai elevasi terendah + 160 m menghasilkan faktor keamanan sebesar (tanpa gempa) FK = 2.116 dan dengan gempa FK = 1.401 > FK yang disyaratkan. Ringkasan hasil analisis stabilitas lereng bendungan Benal dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4.16 Ringkasan hasil analisis stabilitas lereng Bendungan Benel
Kondisi FK persyaratan Tanpa gempa Dgn gempa Kh =0,14 1,50 1,30 1,20 1,10 FK dihitung Tanpa gempa Dgn gempa Kh =0,14 2.127 2.116 1.549 1.401

Steady Seepage Drawdown

4.2.8

Analisis Rambesan Analisis rembesan (seepage) dilakukan dengan bantuan software SEEP/W yang hasilnya diuraikan di bawah. Koefisien permeabilitas zona inti (sesuai dengan hasil pengujian lapangan melalui lubang bor saat memasang pipa pisometer) , k = 2.56 x 10-7 cm/s dan koefisien permeabilitas lapisan pondasi k = 1 x 10-6 cm/s. Gambar di bawah menunjukkan kontur garis aliran yang terjadi sesuai dengan koefisien kelulusan air dari setiap zona/lapisan. Sedangkan Gambar 4.38 menunjukkan kontur total head yang menghasilkan debit rembesan sebesar q = 2.48 x 10-4 m3/detik). Gambar 4.39 adalah kontur gradient hidraulik yang terjadi, sehingga dapat diperoleh exit gradient-nya.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 40

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

180 175

140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40 -20

150

146

152

115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40

154

-20

150

20

148

40

14

Elevasi (m) Elevasi (m)

165 155 150 145


100
50

160

0
200

170

250
300

20

40

60

80

100

120

Jarak (m)

Gambar 4.37 Kontur garis aliran pada kondisi MAW + 172,0 m

180 175 170 165 160 155 150 145 140 135 130 125 120
17 0

14

Gambar 4.38 Kontur Total Head

CV KARYA MAHARDIKA 97

16 8
166

162
164

160

156

Jarak (m)

IV - 41

158

60

80

100

120

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

180 175

130 125 120 115 110 105 100 95 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0

20

40

0 .2
0 .4

Elevasi (m)

170 165 160 155 150 145 140 135


1 .2

1
0 .8

0 .6

60

80

100

120

Jarak (m)

Gambar 4.39 Kontur gradien hidraulik Analisis Rembesan

Dari gambar hasil analisis (Gambar 4.39), exit gradient hasil perhitungan ical = 0,25, bila porositas tanah n = 0,40 dan berat jenis Gs tanah = 2.68, maka icr mendekati 1. Faktor Keamanan (FK) terhadap piping = icr/ ical = 1/0.2 = 5 > 4(persyaratan), jadi masih aman terhadap piping. Dari gambar hasil analisis rembesan (Gambar 4.26), debit rembesan yang keluar dari kaki bendungan adalah sebesar q = 1.15 x 10-6 m3/s/meter panjang penampang basah bendungan. Panjang penampang basah arah memanjang bendungan pada kondisi muka air normal + 172 m adalah 225 m, jadi total rembesan yang keluar dari kaki bendungan adalah 2.48 x 10-4 m-3/s atau 0.248 liter/s. Hasil pemantauan lapangan menunjukkan bahwa air yang mengalir melalui V-Notch adalah sebesar 0.24 l/s. Dengan mempertimbangkan kondisi stabilitas lereng dan rembesan tersebut di atas serta berdasarkan hasil pengamatan fisik yang tidak menemukan hal-hal yang mempengaruhi keamanan bendungan, konsultan menyimpulkan kondisi bendungan Benel sampai saat ini masih aman dan terkendali.
4.3 4.3.1

INSTRUMENTASI BENDUNGAN GEROKGAK Piezometer Hidraulik Seperti disebutkan pada laporan terdahulu (2008), beberapa pembacaan pisometer hidraulik hasilnya diragukan seperti pada tabel di bawah. Tabel 4.17 Pisometer hidraulik yang mengalami gangguan pada bendungan Gerokgak

No 1 2 3 4 5 6 7

Penampang BM 4 + 195 BM 4 + 195 BM 4 + 195 BM 4 + 195 BM 4 + 195 BM 4 + 195 BM 4 + 195

Pisometer No PF.2 PF.4 PU.2 PU.3 PU.4 PU.7 PU.8

Keterangan Pisometer Fondasi Pisometer Fondasi Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 42

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

8 9 10 11 12 13 14 15 16

BM 4 + 295 BM 4 + 295 BM 4 + 295 BM 4 + 295 BM 4 + 295 BM 4 + 295 BM 4 + 295 BM 4 + 295 BM 4 + 295

PF.2 PF.4 PU.2 PU.4 PU.5 PU.6 PU.7 PU.8 PU.9

Pisometer Fondasi Pisometer Fondasi Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan Pisometer Urugan

Gangguan pada pisometer diatas kemungkinan disebabkan oleh :


Tersumbatnya salah satu bagian tubing pisometer Kebocoran dari sistim tubing (lewat konektor ?) yang ditanam di dalam tanah Tersumbatnya mata (tip) pisometer

Gangguan-gangguan tersebut mengakibatkan kesulitan dalam menarik garis-garis equipore pressure yang terjadi di dalam zona inti pada kondisi air waduk tertentu. Namun dari pisometer hidraulik yang tersisa dan dari pisometer pipa tegak yang dipasang pada sta 4 + 195, kontur equipore pressure dan muka air freatik masih dapat dievaluasi. Berdasarkan hasil pembacaan pisometer pada periode 2008 dan 2010, jumlah kerusakan pisometer hidraulis bertambah banyak dan pembacaan tidak reasonable, yakni pembacaan bagian kiri (A) berbeda jauh dengan bagian kanan (B); seharusnya pembacaan bagian kiri (A) sama dengan bagian kanan (B). Jadi dari pisometer yang telah terpasang, hasil pembacaan pisometer pipa tegak (standpipe piezometer) yang dipasang pada tahun 2002 di Sta. BM+195, hasil pembacaannya masih dapat menggambarkan kontur tekanan air pori atau garis freatik Untuk mengetahui riwayat pola tekanan air pori pada tubuh bendungan terhadap waktu maka perlu digambarkan hasil pemantauan pisometer yang terpasang pada Bendungan Grokgak dalam bentuk grafik hubungan antara elevasi tekanan air pori (pisometer) terhadap waktu. Secara umum dapat dikatakan pisometer-pisometer yang terpasang pada bendungan memiliki kecenderungan mengikuti perubahan (fluktuasi) muka air waduk.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 43

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

GrafikElevasi MukaAir W aduk dan MukaAir Pisom eterS ta.4+ 195


129 126 123 120 117 114 111 108 ) m105 ( i s 102 a v e 99 l E 96 93 90 87 84 81 78 75

RWL PF -1 PF - 2 PF - 3 PF - 4

T ng a a gl

Gambar 4.40 Grafik pembacaan pisometer hidraulik fondasi Sta 4+195, periode Des 2005 Sep 2010

GrafikElevasi MukaAir W aduk dan MukaAir Pisom eterS ta.4+ 195


130 125

120
RWL PU - 1 PU - 2 PU - 3 PU - 4 PU - 5 PU - 6

115 ) m ( i s a 110 v e l E 105

100

PU -7 PU - 8

95

PU - 9

90

T ng a a gl

Gambar 4.41Grafik pembacaan pisometer hidraulik timbunan Sta 4+195, periode Des 2005 Sep 2010

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 44

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

GrafikElev MukaAir W asi aduk dan MukaAir Pisom eterS ta.4+ 295
131 128 125 122 119 116 113 ) 110 m ( 107 i s a v 104 e l E 101 98 95 92 89 86 83 80

RWL PF - 1 PF - 2 PF - 3 PF - 4

T ng a a gl

Gambar 4.42 Grafik pembacaan pisometer hidraulik fondasi Sta 4+295, periode Des 2005 Sep 2010

GrafikElevasi MukaAir W aduk dan MukaAir Pisom eterS ta.4+ 295


130 125 120 115 ) m110 ( i s a v e 105 l E 100 95 90 85

RWL PU -1 PU -2 PU - 3 PU - 4 PU - 5 PU - 6 PU - 7 PU - 8 PU - 9

T ng a a gl

Gambar 4.43 Grafik pembacaan pisometer hidraulik timbunan Sta 4+295, periode Des 2005 Sep 2010

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 45

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

GrafikElevasi MukaAir W aduk dan MukaAir Pisom eterF P D S S AN P


129 126 123 120 117 114 111 108 ) m105 ( i s 102 a v e 99 l E 96 93 90 87 84 81 78 75

MAW FSP1 FSP2 SP1 SP2

T ng a a gl

Gambar 4.44 Grafik pembacaan pisometer pipa tegak Sta BM+195, periode Des 2005 Sep 2010 4.3.2 Deformasi Internal Deformasi vertikal yang terjadi pada tubuh bendungan relatif kecil, dengan pencatatan selama 10 tahun lebih deformasi vertikal yang terjadi kurang dari 10 cm. Hasil pengukuran multilayer settlement yang dipasang pada tubuh bendungan, yakni hampir konstan dan tidak banyak mengalami perubahan, menunjukkan bahwa penurunan konsolidasi tubuh bendungan telah selesai. Demikian juga dengan hasil pengukuran patok-patok geser yang ditanam di lereng dan puncak bendungan, tidak menunjukkan adanya perubahan yang berarti.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 46

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

G rafikP enuruna Multi L n ayer S ettlem ent BM 4+ (T ur) 201 im

0.1 0 -0.1 -0.2 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 -0.7 -0.8 -0.9
PM.1 PM.2 PM.3 PM.4 PM.5 PM.6

G rafikP enurunan Multi L ayer S ettlem ent BM 4+ (Barat) 208

0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 -0.1 -0.2
PM.1 PM.2 PM.3 PM.4 PM.5 PM.6

Gambar 4.45 Grafik hubungan antara elevasi muka air waduk (MAW) dan muka air pisometer pada pisometer yang terpasang pada bendungan Grokgak

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 47

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

4.3.3 Patok Geser Tujuan dari analisa ini untuk mengetahui pergeseran koordinat tubuh bendungan terhadap posisi x, y, z dengan membandingkan terhadap data tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya. Dari pengukuran di lapangan diperoleh data sebagai berikut Tabel 4.18 Pengukuran patok geser bendungan Gerokgak
Nomo r Patok BM1 BM2 BM3 PGA1 PGA2 PGA3 PGA4 PGA5 PGA6 PGA7 PGA8 PGA9 PGA10 PGA11 PGA12 PGA13 PGA14 PGA15 PGA16 PGA17 PGA18 PGA19 PGA20 PGA21 PGA22 PGA23 PGA24 Koordinat Lama Northin g 2069.16 0 2224.86 0 2117.81 0 2098.99 0 2098.08 0 2097.21 0 2096.29 0 2095.39 0 2094.50 0 2093.58 0 2092.71 0 2091.80 0 2090.91 0 2090.03 0 2089.13 0 2088.24 0 2087.34 0 2086.45 0 2085.55 0 2084.63 0 2083.76 0 2098.99 0 2081.94 0 2081.08 0 2080.21 0 2079.32 0 2078.40 0 Easting 10397.71 0 10268.58 0 9946.530 10326.54 0 10316.52 0 10306.80 0 10296.68 0 10286.69 0 10276.85 0 10266.74 0 10256.89 0 10246.86 0 10236.97 0 10226.93 0 10217.00 0 10207.14 0 10197.10 0 10187.13 0 10177.21 0 10167.01 0 10157.28 0 10326.54 0 103137.3 40 10127.45 0 10117.50 0 10107.63 0 10097.61 0 Elevati on 133.972 105.957 117.199 130.047 130.032 130.032 130.031 130.009 130.010 130.032 130.025 130.029 130.019 130.102 129.994 130.000 130.002 130.008 130.003 129.988 130.002 129.959 129.952 129.979 129.988 130.009 129.989 Koordinat 2008 Northin g 2069.16 0 2224.86 0 2117.81 0 2098.96 5 2098.06 6 2097.12 7 2096.31 6 2095.41 1 2094.46 2 2093.55 7 2092.66 9 2091.77 2 2090.85 4 2089.94 3 2089.01 6 2088.13 2 2087.23 5 2086.35 1 2085.46 1 2084.48 4 2083.57 4 2082.74 1 2081.82 5 2080.92 9 2080.04 3 2079.15 8 2078.26 3 Easting 10397.71 0 10268.58 0 9946.530 10326.54 2 10316.56 1 10306.81 5 10296.67 8 10286.72 9 10276.96 3 10266.76 4 10257.03 4 10246.87 9 10237.08 8 10227.02 5 10217.14 9 10207.22 8 10197.15 4 10187.25 1 10177.27 0 10167.15 5 10157.37 7 10147.40 1 10137.47 8 10127.60 8 10117.63 4 10107.70 1 10097.70 8 Elevati on 133.972 105.957 117.199 130.142 130.149 130.092 130.167 130.144 130.107 130.148 130.123 130.161 130.139 130.128 130.109 130.143 130.133 130.144 130.133 130.108 130.121 130.096 130.090 130.120 130.134 130.158 130.141 Koordinat 2010 Northin g 2069.16 0 2224.86 0 2117.81 0 2098.96 8 2098.05 9 2097.18 3 2096.27 0 2095.35 8 2094.47 0 2093.53 5 2092.66 3 2091.74 8 2090.88 7 2089.96 3 2089.06 2 2088.15 4 2087.24 2 2086.35 2 2085.45 3 2084.51 6 2083.64 7 2082.75 1 2081.83 7 2080.94 2 2080.04 8 2079.16 3 2078.25 6 Easting 10397.71 0 10268.58 0 9946.530 10326.44 9 10316.47 0 10306.72 0 10296.59 0 10286.61 7 10276.85 8 10266.65 4 10256.91 1 10246.76 7 10236.96 7 10226.90 6 10217.03 0 10207.10 4 10197.04 0 10187.13 8 10177.16 6 10167.03 1 10157.26 8 10147.28 1 10137.35 8 10127.51 7 10117.53 2 10107.59 1 10097.59 7 Elevati on 133.972 105.957 117.199 130.085 130.068 130.067 130.067 130.046 130.043 130.064 130.050 130.051 130.042 130.023 130.009 130.016 130.008 130.008 129.996 129.989 129.998 129.951 129.950 129.969 129.986 130.004 129.980

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 48

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

PGA25 PGA26 PGA27 PGA28 PGA29 PGA30 PGA31 PGA32 PGA33 PGA34 PGA35 PGA36 PGA37 PGA38 PGB1 PGB2 PGB3 PGB4 PGB5 PGB6 PGB7 PGB8 PGB9 PGB10 PGB11 PGB12 PGB13 PGB14 PGB15 PGB16 PGB17 PGB18

2077.31 0 2076.61 0 2075.72 0 2074.84 0 2073.96 0 2073.10 0 2072.25 0 2071.37 0 2070.49 0 2069.62 0 2068.77 0 2067.88 0 2067.01 0 2066.24 0 2124.48 0 2122.64 0 2120.80 0 2119.06 0 2117.30 0 2115.56 0 2113.57 0 2112.10 0 2110.34 0 2108.50 0 2106.74 0 2105.00 0 2103.27 0 2101.49 0 2099.76 0 2097.98 0 2096.14 0 2094.31 0

10087.83 0 10077.38 0 10067.69 0 10057.86 0 10048.13 0 10038.05 0 10028.26 0 10018.45 0 10008.46 0 9998.610 9988.940 9978.880 9968.960 9960.430 10304.69 0 10284.39 0 10264.53 0 10244.51 0 10224.62 0 10204.60 0 10184.51 0 10164.68 0 10144.89 0 10125.02 0 10105.15 0 10085.34 0 10065.46 0 10045.37 0 10025.83 0 10005.80 0 9985.890 9965.090

130.010 130.002 130.042 130.026 130.014 130.014 130.025 130.060 130.028 130.014 130.005 130.015 130.049 130.130 117.407 117.438 117.429 117.443 117.432 117.444 117.392 117.432 117.337 117.376 117.445 117.452 117.428 117.467 117.458 117.468 117.478 117.448

2077.35 6 2076.42 8 2075.58 1 2074.69 3 2073.79 1 2072.87 3 2072.02 8 2071.18 6 2070.31 6 2069.41 7 2068.55 0 2067.64 7 2066.77 4 2066.02 3 2093.87 8 2095.74 8 2097.58 4 2099.37 8 2101.10 9 2102.89 9 2104.69 2 2106.44 7 2108.24 2 2110.05 8 2111.90 4 2113.58 8 2115.35 3 2117.12 9 2118.92 4 2120.70 1 2122.51 0 2124.35 6

10087.86 3 10077.36 1 10067.78 2 10057.90 4 10048.18 5 10038.08 6 10028.34 6 10018.54 2 10008.54 6 9998.727 9988.995 9978.952 9968.995 9960.570 9965.184 9985.997 10005.97 6 10025.90 4 10045.51 6 10065.61 8 10085.53 5 10105.22 0 10125.17 0 10144.98 6 10164.82 9 10184.61 0 10204.69 8 10224.71 8 10244.62 6 10264.61 5 10284.51 0 10304.75 5

130.166 130.178 130.205 130.197 130.184 130.177 130.195 130.232 130.203 130.189 130.180 130.184 130.220 130.289 117.458 117.494 117.491 117.481 117.482 117.445 117.469 117.455 117.378 117.380 117.433 117.382 117.435 117.428 117.446 117.426 117.446 117.441

2077.35 3 2076.41 8 2075.56 3 2074.66 9 2073.77 0 2072.86 6 2072.01 1 2071.16 7 2070.28 6 2069.40 5 2068.54 9 2067.63 6 2066.76 7 2066.01 5 2093.87 3 2095.74 2097.58 1 2099.37 2 2101.12 2102.89 6 2104.67 2106.42 4 2108.22 9 2110.03 5 2111.86 9 2113.58 2 2115.35 4 2117.11 1 2118.88 3 2120.68 3 2122.49 5 2124.33 3

10087.75 2 10077.24 3 10067.67 2 10057.79 6 10048.06 1 10037.99 4 10028.22 4 10018.42 5 10008.43 7 9998.590 9988.878 9978.840 9968.904 9960.478 9965.074 9985.883 10005.87 9 10025.78 8 10045.4 10065.50 4 10085.42 4 10105.11 6 10125.07 2 10144.87 7 10164.73 4 10184.50 7 10204.59 9 10224.60 5 10244.53 1 10264.52 1 10284.42 10304.66 4

130.001 129.996 130.030 129.998 129.994 129.991 129.999 130.034 129.992 129.979 129.981 129.984 130.008 130.012 117.269 117.303 117.304 117.297 117.304 117.273 117.299 117.288 117.217 117.228 117.293 117.249 117.308 117.305 117.328 117.313 117.332 117.328

4.3.4 Rembesan

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 49

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Sampai saat ini, dengan muka air waduk mencapai elevasi + 119,0 m, tidak ada rembesan yang tampak mengalir melalui alat ukur V-Notch. Perlu diketahui bahwa lapisan fondasi bendungan berupa lapisan aluvial yang bersifat lulus air, sehingga air rembesan akan tertarik di bawah alat ukur V-Notch. Untuk mengetahui perilaku aliran air yang melalui fondasi di bawah V-Notch ini, maka disarankan untuk memasang pipapipa pengamatan (observation well) di hilir V-Notch, sebanyak 2 - 3 titik.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 50

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

4.3.5 Analisis Stabilitas Lereng

140 Elevasi (m) 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160

Air

Random Inti Filter

Fondasi Aluvial

Fondasi Batu

Jarak (m)

Gambar 4.46 Geometri bendungan Grokgak Tabel 4.19 Parameter tanah yang digunakan untuk analisis stabilitas lereng
Paramet er n (kN/m3) c (kN/m2) K (cm/det) Inti 16.5 25 10 3.5 x 10-6 Rando m 18.0 30 7.5 8 x 10-3 Perlapisan tanah Filter Fondasi Aluvial 17.5 18.0 35 26 0 0 1 x 105 x 10-3
3

Fondasi Batu 20 40 0 1 x 10-5

Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan memasukkan faktor tekanan air pori (garis freatik) hasil pembacaan pisometer; analisis dilakukan dengan bantuan software Slope/W. Kriteria faktor keamanan (FK) yang digunakan adalah sesuai dengan standar analisis statis stabilitas lereng untuk bendungan urugan, seperti table di bawah. Sedangkan untuk menentukan percepatan gempa yang terjadi di wilayah Bali digunakan Peta Zonasi Gempa yang diterbitkan oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air, Departemen PU tahun 2004, seperti gambar di bawah. Hasil perhitungan dengan mengambil periode ulang 100 tahun menghasilkan percepatan gempa horisontal sebesar kh = 0,14.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 51

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

1)

Kondisi Steady Seepage


2 .1 0 0
2 .0 50

2 .2 0 0

2.021
2 .2 0 0

2 .0 5 0

140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160

Elevasi (m)

Jarak (m)

Gambar 4.47 Stabilitas lereng hilir kondisi steady seepage tanpa gempa
1.357

140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160

Gambar 4.48 Stabilitas lereng hilir kondisi steady seepage dgn. gempa kh=0,14

Elevasi (m)

Jarak (m)

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 52

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

2)

Kondisi Draw Down


2 .2 0 0 2 .1 0 0
2 .2 0 0

140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160

2.0 50

2.000

140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160

Elevasi (m)

Jarak (m)

Gambar 4.49 Stabilitas lereng hulu kondisi drawdown, tanpa gempa

1.274

Elevasi (m)

Jarak (m )

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 53

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.50 Stabilitas lereng hulu kondisi drawdown, dengan gempa, kh=0,14 Hasil analisis stabilitas lereng pada kondisi aliran ajeg (steady seepage) pada kondisi muka air waduk mencapai elevasi normal + 126,0 m dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah dengan menghasilkan faktor keamanan (tanpa gempa) FK = 2,021 dan dengan gempa FK = 1,357 > FK yang disyaratkan. Sedangkan faktor keamanan saat air surut mencapai elevasi terendah + 115,0 m menghasilkan faktor keamanan sebesar (tanpa gempa) FK = 2,000 dan dengan gempa FK = 1,274 > FK yang disyaratkan. Ringkasan hasil analisis stabilitas lereng bendungan Palasari dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4.20 Ringkasan hasil analisis stabilitas lereng bendungan Gerokgak
Kondisi FK persyaratan Tanpa gempa Dgn gempa Kh =0,14 Steady Seepage Drawdown 4.3.6 1,50 1,30 1,20 1,10 2,021 2,000 FK dihitung Tanpa gempa Dgn gempa Kh =0,14 1,357 1,274

Analisis Rambesan Analisis rembesan (seepage) dilakukan dengan bantuan software SEEP/W yang hasilnya diuraikan di bawah. Koefisien permeabilitas zona inti (sesuai dengan hasil pengujian lapangan melalui lubang bor saat memasang pipa pisometer) , k = 3,5 x 10-6 cm/detik dan koefisien permeabilitas lapisan pondasi k = 1 x 10-5 cm/detik. Gambar 4-7 di bawah menunjukkan kontur garis aliran yang terjadi sesuai dengan koefisien kelulusan air dari setiap zona/lapisan. Sedangkan Gambar 4.52 menunjukkan kontur total head yang menghasilkan debit rembesan sebesar q = 3,146 x 10-6 m3/detik). Gambar 4.53 adalah kontur gradient hidraulik yang terjadi, sehingga dapat diperoleh exit gradient-nya.

150

Elevasi (m)

140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160

0 1 2 3 4 0 0 0 0

Jarak (m)

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 54

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

Gambar 4.51 Kontur garis aliran pada kondisi MAW + 126,0 m

150

70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0

3 .1 4 6 1 e -0 0 6
20

Elevasi (m)
Elevasi (m)

140 130 120 110 100 90 80

40

60

80

100

120

140

160

Jarak (m)

Gambar 4.52 Kontur Total Head, dan debit rembesan (q = 3.1461 x10-6 m3/det = 0.00314 l/det)

150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0

0 .0 5

0 .1
0 .1 5

0 .3
0 .2
20

40

60

80

100

120

140

160

Jarak (m)

Gambar 4.53 Kontur gradien hidraulik Analisis Rambesan

Dari gambar hasil ananalisis (Gambar 4.53), exit gradient hasil perhitungan ical = 0,25, bila porositas tanah n = 0,40 dan berat jenis Gs tanah = 2,65, maka icr mendekati 1. Faktor Keamanan (FK) terhadap piping = icr/ ical = 1/0,1 = 10 > 4(persyaratan), jadi masih aman terhadap piping. Dari gambar hasil analisis rembesan (Gambar 4.42), debit rembesan yang keluar dari kaki bendungan adalah sebesar q = 3,146 x 10-6 m3/det/meter panjang penampang basah bendungan. Panjang penampang basah arah memanjang bendungan pada kondisi muka air

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 55

LAPORAN AKHIR

Monitoring Dan Evaluasi Tahunan Bendungan Palasari, Bendungan Benel Di Kabupaten Jembrana Dan Bendungan Grokgak Di Kabupaten Buleleng

normal + 126,0 m adalah 410 m, jadi total rembesan yang keluar dari kaki bendungan adalah 1,29 x 10-3 m-3/detik atau 1,29 liter/detik. Hasil pemantauan lapangan menunjukkan bahwa air yang mengalir melalui VNotch relatif kecil sekali, bahkan kering. Hal tersebut terjadi, karena kemungkinan air rembesan mengalir di bawah ambang V-Notch. Dengan mempertimbangkan kondisi stabilitas lereng dan rembesan tersebut di atas serta berdasarkan hasil pengamatan fisik yang tidak menemukan hal-hal yang mempengaruhi keamanan bendungan, konsultan menyimpulkan kondisi bendungan Grokgak sampai saat ini masih aman dan terkendali.

CV KARYA MAHARDIKA 97

IV - 56

Você também pode gostar