Você está na página 1de 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

Oleh : Nama NIM Kelas : Siti Komaria : 1410160068 : BIO B / Semester III

Kelompok : 5 Asisten :1. Prantona 2. Kasiful Gito

LABORATORIUM BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2011

PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

I.

Tujuan 1. Mengetahui cara pembuatan sentawa hidrokarbon alifatis jenuh (alkana). 2. Mengetahui sifat-sifat dari bahan yang digunakan. 3. Menuliskan reaksi dan mekanismenya.

II.

Dasar Teori Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat nonpolar. Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menatik diantara molekul non polar lemah, sehingga proses pmisahan molekul satu dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relative memerlukan sedikit energi.

III. Alat dan Bahan 1. Alat Bunsen Tabung reaksi + rak tabung reaksi Kapas Sendok makan Penjepit Corong Mortar dan pistil

2. Bahan NaOH Natrium Benzoat (C6H5COONa) Larutan CH3COOH

IV. Prosedur Kerja 1. Percobaan pertama dan kedua a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Menumbuk satu sendok makan NaOH dan satu sendok makan Natrium Benzoat dengan menggunakan mortar dan pistil. c. Mengambil satu sendok makan campuran yang telah halus ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan corong. d. Menutup tabung reaksi dengan kapas. e. Memanaskan tabung reaksi di atas bunsen sampai keluar gelembung. f. Mengamati cairan yang terbentuk dan bau yang dihasilkan dari pembakaran. g. Mengulangi percobaan ini sekali lagi. 2. Percobaan ketiga a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Menumbuk satu sendok makan NaOH dengan menggunakan mortar dan pistil. c. Mengambil larutan CH3COOH sebanyak 5 ml, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi. d. Mengambil satu sendok makan NaOH yang telah halus ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan CH3COOH dengan menggunakan corong. e. Menutup tabung reaksi dengan kapas. f. Memanaskan tabung reaksi di atas bunsen sampai keluar gelembung. g. Mengamati cairan yang terbentuk dan bau yang dihasilkan dari pembakaran.

V.

Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yakni, sebagai berikut :

Perc. 1

Bahan Campuran NaOH dan Natrium Benzoat

Cairan bening

Gelembung sedikit

Bau

hasil

Wangi dan Benzena menyengat dan air

Campuran NaOH dan Natrium Benzoat

bening

banyak

Wangi dan Benzena menyengat dan air

Campuran NaOH dan CH3COOH

bening

Sangat banyak

Menyengat

dinatrium karbonat dan metana

berikut adalah persamaan reaksi dari hasil pengamatan senyawa-senyawa diatas. Campuran NaOH dan Natrium Benzoat setelah reaksi oksidasi menghasilkan Benzena dan air. C6H5COOH + NaOH H2O + C6H5COONa + Campuran NaOH dan CH3COOH setelah reaksi oksidasi menghasilkan dinatrium karbonat dan metana. CH3COONa + NaOH Na2CO3 + CH4

VI. Pembahasan Pada praktikum kali ini yaitu tentang pembuatan senyawa alkana, ada tiga kali percobaan yang dilakukan. Percobaan pertama dan kedua menggunakan campuran antara NaOH dan Natrium Benzoat dengan takaran yang sama, dilakukan dua kali percobaan dengan bahan yang sama agar hasil yang didapat meyakinkan. Percobaan ketiga dengan

menggunakan campuran NaOH dan CH3COOH atau baisa dikenal dengan asam benzoat. Percobaan pertama setelah mencampurkan NaOH dan Natrium Benzoat. natrium benzoat telah digunakan sebagai pengawet makanan. Hal ini digunakan dalam berbagai aplikasi pengawet karena aksi antimikroba yang dikombinasikan dengan toksisitas rendah dan rasa rendah. Setelah dilakukan pemanasan atau pembakaran, pembakaran yang terjadi bisa secara sempurna atau tidak sempurna. Setelah lama dipanaskan, senyawa didalamnya akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang jika pembakaran tersebut terjadi secara sempurna maka akan menghasilkan CO2 dan H2O Ini dikenal dengan reaksi oksidasi atau reaksi pembakaran. Setelah pembakaran berlangsung cukup lama terjadi perubahan-perubahan bentuk pada campuran NaOH dan Natrium Benzoat yaitu adanya sedikit gelembung-gelembung udara yang menguap menghasilkan embun atau uap-uap air, berbau sedap dan menyengat. Campuran NaOH dan Natrium Benzoat berubah bentuk mencadi cair berwarna putih yang apabila dibiarkan akan berubah warna menjadi bening yaitu benzena dan bagian atasnya mengkristal sedangkan cairan bawahnya terperangkap oleh kristal tersebut. Benzena itu sendiri adalah zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap, dan bersifat racun, lebih muda mengalami subtitusi daripada adisi. Sifat-sifat benzena tersebut terbukti benar adanya atau dapat dikatakan antara teori dan praktikum sesuai, karena dalam praktikum ini apabila benzene mengenai kulit maka kulit akan terasa gatal, panas dan memerah itulah mengapa benzene dikatakan bersifat racun. adapun reaksi

antara NaOH dan Natrium Benzoat yang menghasilkan benzena sebagai berikut: C6H5COOH + NaOH H2O + C6H5COONa + Percobaan kedua dengan bahan dan takaran yang sama dengan percobaan pertama didapatkan hasil yang sama pula dengan percobaan pertama, yang berbeda hanyalah gelembung-gelembung yang dihasilkan atau yang muncul ketika proses pembakaran sedang terjadi, pada percobaan kedua ini gelembung-gelembung yang dihasilkan lebih banyak, sedangkan hasil yang lainnya sama dengan percobaan pertama. Terjadinya perbedaan banyaknya gelembung antara percobaan pertama dan kedua mungkin saja terjadi, hal ini wajar karena kemungkinan proses langkah kerja pada percobaan kedua lebih baik atau lebih maksimal dibanding percobaan pertama yang merupakan pemula, kemungkinan pada

percobaan kedua proses pembakaran berjalan lebih baik sehingga gelembung yang dihasilkannyapun lebih banyak. Dari percobaan pertama dan kedua ini tujuan dari dilakukannya praktikum pembuatan senyawa alkana tidak tercapai atau gagal karena hasilnya berupa benzena dan bukan alkana. Percobaan ketiga mengunakan campuran NaOH dengan

CH3COOH atau asam asetat yang biasa dikenal asam cuka yang berdasarkan nama IUPAC yaitu asam etanoat. merupakan asam lemah, sedikit lebih lemah dari asam benzoate. Hasil dari pembakarannya yaitu terdapat banyak sekali gelembung, begitu juga uap air dan terbentuk cairan bening. Dari pembakaran tersebut menghasilkan natrium benzoate dan air. Yaitu dengan reaksi sebagai berikut: CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O. Pada percobaan ketiga belum menghasilkan senyawa alkana tetapi menghasilkan natrium benzoate, senyawa alkana akan berhasil didapatkan apabila percobaan dilakukan sekali lagi yaitu dengan menggunakan hasil dari percobaan ketiga yaitu natrium benzoate yang dicampur dengan NaOH. Karena bila dikaji dari teori, pembakaran antara campuran natrium

benzoate dan NaOH maka akan menghasilkan dinatrium karbonat dan metana. Yaitu dengan reaksi sebagai berikut : CH3COONa + NaOH Na2CO3 + CH4 Karena asam benzoate merupakan turunan senyawa alkana maka wajar jika menghasilkan senyawa alkana. Sifat fisik senyawa alkana adalah Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1. Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat. Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil. Sifat kimia senyawa alkana adalah umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom -atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.

VII. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini, yaitu: 1. Reaksi oksidasi atau pembakaran dari campuran NaOH dan Natrium benzoat menghasilkan benzena. 2. Benzene bersifat mudah menguap, dan bersifat racun, lebih muda mengalami subtitusi daripada adisi. 3. Pada percobaan pertama dan kedua yang dihasilkan adalah benzena. 4. Reaksi oksidasi dari campuran NaOH dengan CH3COOH atau asam asetat menghasilkan Natrium benzoate dan air.

5. Asam asetat yang biasa dikenal asam cuka yang berdasarkan nama IUPAC yaitu Asam etanoat merupakan asam lemah, sedikit lebih lemah dari Asam benzoate. 6. Dari teori yang berkembang saat ini, Reaksi oksidasi antara campuran natrium benzoate dan NaOH maka akan menghasilkan dinatrium karbonat dan metana. 7. Sifat kimia senyawa alkana adalah umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya. 8. Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air.

DAFTAR PUSTAKA

Kartimi. 2011. Panduan Praktikum KIMIA ORGANIK. Pusat laboraturium IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Purba, Michael. 2006. KIMIA 3. Jakarta: Erlangga Sudjana, Atep. 2004 SAINS KIMIA untuk SMA kelas XII. Bekasi: PT Galaksi Puspa Mega. http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkilhalida.html http://www.susilochem04.co.cc/2010/07/alkana.html

LAMPIRAN

Você também pode gostar