Você está na página 1de 52

1

D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi merupakan ujung tombak terdepan untuk memajukan bangsa sehingga di harapakan dimasa yang akan datang data menghasilkan lulusan yang bermutu dan mampu bersaing ditengah kemajuan teknologi yang kian pesat. Mahasiswa adalah agen perusahaan dimana ditangan mereka kelak arah jalan kereta bangsa ini menuju sehinggga mahasiswa dituntut untuk memahami apa yang terjadi dan apa yang harus mereka kerjakan kelak apabila lulus dari perguruan tinggi dan terjun kedalam masyarakat. Pada kenyataannya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan dalam menghadapi kenyataan dilapangan karena kurangnya pengalaman dalam implementasi ilmu yang mereka dapat selama kuliah dan kenyataan industri. Dari masalah tersebut menyebabkan mahasiswa mau tidak mau harus mampu menyesuaikan diri dengan industri dan perkembangan teknologi yang kian pesat.

Untuk dapat mendapatkan lulusan yang mampu bersaing dan mempunyai daya adaptasi yang pesat dan bagus sehingga mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Kerja Praktik sesuai dengan kesepakatan dan aturan perguruan tinggi agar dapat lulus. Karena hal tersebut Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Negeri Yogyakrta mewajibkan mahasiswanya menumpuh Kerja Praktek. Selain itu kerja praktek juga diharapkan dapat menjadi wahana latihan bagi mahasiswa untuk beradaptasi dan mensinergikan ilmu yang mereka dapat dengan kenyataan di dunia industri.

Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut penulis mengajukan PT.INKA (persero) madiun sebagai tempat pelaksaan kerja praktek. Adapun latar belakangnya adalah PT.INKA adalah salah satu BUMN di Indonesia yang cukup maju dan menggunakan teknologi permesinan modern untuk memproduksi kereta api maupun beberapa bidang non kereta api seperti BTS, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Sehingga perusahaan tersebut dapat

PT. INDUSTRI KERETA API

2
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

menjadi barometer kemajuaan teknologi di Indonesia dan menjadi tempat belajar yang baik bagi calon calon sarjana teknik di Indonesia. Sehingga nantinya mahasiswa dapat mengetahui proses manufaktur melalui dari perancangan, pemotongan plat, perakitan finishing hingga quality control. Berikut Gambar Simbol Inka :

Gambar. 1

B. TUJUAN Adapun tujuan Kerja Praktik adalah : 1. Bagi mahasiswa pelaksana a. Dapat membandingkan antara yang didapat selama kuliah dan di lapangan. b. Mendapatkan ilmu baru baik social maupun teknologi yang tidak dadapat selama perkuliahan. c. Mengetahui secara singkat proses produksi perkereta apian. d. Menambah pengtahuan dealam proses permesinan khususnya tentang Automatic Gas Cutting Machine. 2. Bagi perusahan a. Sebagai media tanggung jawab social untuk masyarakat. b. Sebagai sarana untuk member gambaran kondisi perusahaan untuk minat mahasiswa kelak sebagai pegawai.

PT. INDUSTRI KERETA API

3
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

C. RUMUSAN MASALAH Dalam Kerja Praktek ini masalah yang akan dihadapi adalah: 1. Bagaimana proses pembuatan kereta mulai dari desain sampai kereta layak oprasi. 2. Bagaimana proses pemotongan plat. 3. Bagaimana system kerja mesin Numerical Control Turret (NCT) . Dan instruksi SOP Numerical Control Turret

D. MANFAAT KERJA PRAKTIK Sebagai bahan perbandingan dengan ilmu yang telah diperoleh pada waktu perkuliahan dan praktek dilapangan sehingga dapat menambah wawasan yang penting bagi mahasiswa serta meningkatkan kualitas skill atau keahlian yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Mahasiswa diharapkan mampu berfikir positif dan kreatif dalam menghadapi suatu permasalahan yang terjadi pada suatu industri perusahaan khususnya dibidang permesinan. Membuka pola pikir mahasiswa terhadap era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mahasiswa diharapkan dapat menguasai teknik-teknik dalam bekerja untuk mencapai profesionalisme.

E. BATASAN MASALAH Pada pengerjaan laporan Kerja Praktik ini masalah dibatasi hanya pada profil perusahaan, proses pengerjaan kereta khususnya pada bagian Proses Pemotongan Plat (PPL) dan system kerja Numerical Control Turret (NCT) Machine di bagian PPL.

F. WAKTU dan TEMPAT KERJA PRAKTIK Tempat : PT. INKA (persero) Jl. Yos Sudarso No. 71 Madiun telp. (0351) 452271-74 fax. (0351) 452275 Waktu : 01 Juli 2011 sampai dengan 31 Agustus 2011

PT. INDUSTRI KERETA API

4
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

G. METODE KERJA PRAKTIK Metode yang digunakan dalam Kerja Praktik adalah : 1. Studi Puastaka Untuk membantu dalam mempelajari kerja suatu alat maupun kemapuan suatu alat, profil perusahaan dan proses pengerjaan kereta api di PT. INKA (persero). 2. Orientasi Lapangan Untuk mengamati dan mempelajari sistem kerja suatu alat, proses pengerjaan kereta dan keadaan sebenarnya dilapangan.

PT. INDUSTRI KERETA API

5
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN


A. Tempat Kedudukan dan Lokasi PT. INKA (persero) Madiun PT. Industri Kereta Api (INKA) berkedudukan dan berlokasi di jalan Yos Sudarso 71 Madiun. B. Riwayat Pendirian 1. Letak Lokasi Letak lokasi PT. INKA di Madiun dipilih berdasarkan hasil studi pada tahun 1997 yang dilakukan oleh Nippon Sharyo Seizo Kaisha, Ltd. Jepang. 2. Proses Pendirian Gagasan untuk mendirikan Industri Kereta Api di Indonesia merupakan salah satu Policy pemerintah dalam rangka menaggulangi dan memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus menarik. Untuk ini maka PJKA sejak tahun 1977 telah merintis dan mengadakan penjajagan secara intensif akan kemungkinan kemunkinan untuk memproduksi sendiri gerbong dan kereta penumpang di Balai Yasa PJKA Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan prototype prototype beberapa jenis gerbong dan kereta penumpang dan pembuatan 20 buah gerbong GW. Secara kronologis proses pendirian PT (persero) INKA dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pada tanggal 28 Nopember 1979, Bapak Mentri Perhubungan dan Bapak Mentri Ristek mengadakan peninjauan ke Balai Yasa PJKA Madiun. Hasil dari peninjauan ini diputuskan untuk mengakselerasi proses pendirian Industri Kereta Api. b. Pada tanggal 11 Desember 1979, diadaka rapat antara wakil wakil dari Departemen perhubungan, BPPT (Badan Penkajian dan Penerapan Teknologi) dan departemen Perindustrian. Hasil rapat

PT. INDUSTRI KERETA API

6
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

menetapkan dasar kebijakan pendirian suatu PT (persero) manufacturing Perkereta Apian. c. Dengan SK Mentri Perhubungan No. 32/OT.001/Phb/80 tanggal 27 Pebruari 1980 dibentuk Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik Kereta Api Madiun. Anggota Panitia terdiri dari wakil wakil : 1) Departemen Perhubungan 2) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 3) Departemen Perindustrian 4) Departemen Keuangan 5) Sekkab 6) Menpan

d. Aspek Hukum 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1981, tanggal 3 Pebruari 1981: Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (persero) di Bidang Industri Kereta Api. 2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 195/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 : Tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (persero) PT Industry Kereta Api. 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 196/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 : Tentang Pengangkatan Anggota Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (persero) PT Industri Kereta Api. 4. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 197/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 : Tentang Pengangkata Anggota Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (persero) PT Industry Kereta Api.

PT. INDUSTRI KERETA API

7
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

5. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 250/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 : Tentang Tambahan Anggota Dewan Komisaris Perusahan Perseroan (persero) PT industri Kereta Api. 6. Akte Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor 51 tanggal 18 Mei 1981 : Tentang telah didirikannya suatu PT dengan memakai nama PT. INDUSTRI KERETA API. 7. Tanggal 4 Juli 1981 : Pelantikan Direksi dan Dewan Komisaris oleh Menteri Perhubungan. 8. Tanggal 29 Agustus 1981 : Penyerahan operasional Balai Yasa dan Gudang Persedian dari PJKA kepada PT. INKA disaksikan oleh Bapak Menteri Perhubungan.

C. Kondisi Awal Kondisi awal pada pendirian PT. INKA adalah penggunaan / pengalihan segala fasilitas dan asset yang ada di Balai Yasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif-uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk kegiatan PT. INKA. Fasilitas dasar ini meliputi : Luas Area Luas Bangunan Fasilitas Produksi : 22,5 Ha : 9,36 Ha : 660 Mesin termasuk jig dan fasilitas ; 290 Mesin Las Daya Listrik Tenaga Kerja : 1000 KVA : 880 orang (berasal dari PJKA sebagian besar, dan Perindustrian)

PT. INDUSTRI KERETA API

8
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Berikut adalah denah dari PT. INKA dan Struktur Organisasi PT.INKA :
FRP S T5 Sand Blasting R S

T4

O J PBTDD
B

Parkir Utara

T3

M L

PBTDD

C D E

T1

E6 S1 K3

K2

PT. INDUSTRI KERETA API

K1

GE

9
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PT. INDUSTRI KERETA API

10
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

D. Visi dan Misi 1. Visi Menjadi perusahaan manufaktur sarana kereta api dan transportasi kelas dunia yang unggul di Indonesia. 2. Misi Menciptakan keunggulan kompetitif dalam bisnis dan teknologi sarana perkeretaan dan transportasi untuk menguasai pasar domestic dan memengkan persaingan pasar domestic dan memenagkan persaingan bisnis di pasar regional, ASEAN serta sedang berkembang.

E. STARTEGI PERUSAHAAN 1. Menutup semua ketertinggalan yang selama ini belum tertangani dalam pengelolaan perusahaan. 2. Mengusahakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan utama (PT. KAI), terutama dalam hal waktu penyerahan. 3. Menyiapkan diri untuk mempunyai daya saing tinggi. 4. Mengusahakan selalu berada di depan dalam hal bidang usaha transportasi darat terhadap pesaing dalam negeri dan regional.

F. OBYEKTIF 1. Menguasai sepenuhnya pasar domestic (PT.KAI) dalam hal kereta baru dan kereta retrofit serta gerbong baru. 2. Menembus pasar regional dan pasar Negara sedang berkembang (kalau perlu bersama mitra luar negeri) dalam hal kereta, gerbong, KRL, KRD, LRV untuk manufacturing dan rancang bangun. 3. Menjadi badan terdepan terhadap calon pesaing di dalam negeri dan regional. Untuk itu mengalokasikan dana R dan D sebesar 1% sampai dengan 5% terhadap penjualan setiap tahun. 4. Menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang (Viable Company).

PT. INDUSTRI KERETA API

10

11
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

G. KAPASITAS TERPASANG PER TAHUN Gerbong Barang Kereta Penumpang Baru Kereta Penumpang Retrofit Kereta Rel Listrik (KLR) Kereta Rel Diesel (KRD) Bogie Diversifikasi H. KEGIATAN UTAMA 1. Pembuatan kereta api 2. Jasa perawatan besar (overhaul) kereta api 3. Perdagangan local, impor dan ekspor Barang dan jasa yang berhubungan dengan perkereta apian. 4. Produk pengembang selain kereta api (diversifikasi). : 300 unit : 60 unit : 60 unit : 20 unit : 20 unit : 200 unit : 3.200 ton

I. KEGIATAN BISNIS 1. Pembuatan kereta api 2. Perniagaan kereta api 3. Jasa engineering 4. Produk diversifikasi

J. Sistem Manajemen PT. INDUSTRI KERETA API (persero) 1. Perencanaan Realisasi Produk Perusahaan membuat perancangan dan pengembangan proses yang diperlukan untuk relisasi produk. Perencanaan relisasi produk harus konsisten dengan persyaratan proses dari IQS. Perusahaan menunjuk divisi untuk merealisasikan produk sesuai dengan

PT. INDUSTRI KERETA API

11

12
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

bidangnya.Perusahaan memastikan proses realisasi produk yang melibatkan antara divisi diatur dalam manajemen mutu. Dalam merencanakan realisasi produk, perusahaan membuat quality plan yang berisikan: a. Sasaran mutu dan persyaratan produk. b. Kebutuhan untuk menyusun proses, dokumen dan penyediaan sumber daya khusus untuk produk. c. Persyaratan verifikasi, validasi pemantauan, pemeriksaan dan aktifitas pengujian khusus produk dan kriteria diterimanya produk. d. Catatan yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa realisasi proses dan hasil produk sesuai dengan persyaratan. e. Realisasi quality plan ini sesuai dengan metode operasional divisi.

2. Proses yang Terkait dengan Pelanggan. a. Penentuan persyaratan yang terkait dengan produk

perusahaan menentukan: 1) Persyaratan-persyaratan khusus dari pelanggan termasuk persyaratan pengiriman dan aktifitas sesudah pengiriman. 2) Persyaratan-persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tapi diperlukan untuk maksud dan kegunaan khusus yang diketahui. 3) Persyaratan peraturan dan perundangan yang terkait dengan produk. 4) Persyaratan-persyaratan tambahan yang diperlukan. b. Tinjauan persyaratan yang berkaitan produk Perusahaan meninjau persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan produk. Tinjauan ini dilakukan sebelum perusahaan memberikan komitmen untuk memasok produk ke pelanggan dan harus memastikan bahwa: 1) Persyaratan produk ditetapkan. 2) Persyaratan produk atau order yang berbeda dengan yang

PT. INDUSTRI KERETA API

12

13
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

dinyatakan sebelumnya diselesaikan, dan 3) Perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan. Bila pelanggan tidak memberikan persyaratan-persyaratan secara tertulis, maka persyaratan-persyaratan pelanggan terlebih dahulu dikonfirmasikan sebelum di terima oleh perusahaan. Bila persyaratan produk berubah, perusahaan memastikan dokumen yang relevan dan personil yang terkait bahan akan mengalami perubahan.

3. Komunikasi dengan pelanggan Perusahaan menetapkan dan menerapkan mekanisme yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan melalui : a. Informasi produk b. Permintaan penawaran, penanganan kontrak atau order termasuk perubahannya, dan c. Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan.

4. Perencanaan desain dan pengembangan Perusahaan merencanakan dan mengendalikan desain dan

pengembangan produk melalui: a. Tahap-tahap desain dan pengembangan b. Tinjauan, verifikasi dan validasi yang memadai untuk setiap tahapan desain dan pengembangan. c. Penetapan tanggung jawab dan wewenang untuk desain dan pengembangan. Perusahaan mengelola keterkaitan antar fungsi yang berbeda yang terlibat dalam desain dan pengembangan untuk memastikan komunikasi yang efektif, kejelasan tugas dan tanggung jawab. Hasil perencanaan diperbaharui sesuai dengan kemajuan desain dan pengembangan.

PT. INDUSTRI KERETA API

13

14
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

5. Masukan-masukan desain dan pengembangan Masukan-masukan yang berhubungan dengan persyaratan produk dan record ditetapkan dan dipelihara, masukan tersebut meliputi : a. Persyaratan fungsi dan kinerja b. Persyaratan desain dan peraturan yang berlaku c. Informasi yang dilakukan oleh desain terdahulu yang serupa bila memungkinkan d. Persyaratan lainnya yang diperlukan untuk desain dan

pengembangan.

6. Keluaran desain dan pengembangan Keluaran desain dan pengembangan harus dapat diverivisi sesuai masukan desain dan pengembangan serta disahkan sebelum diterbitkan. Keluaran desain dan pengembangan harus : a. Sesuai dengan persyaratan desain dan pengembangan b. Memberikan informasi yang tepat untuk pembelian, produksi dan penyediaan pelayanan c. Berisi atau mengacu pada kriteria penerimaan produk d. Menentukan karakteristik dari produk yang utama untuk penggunaan yang aman dan benar atau untuk petunjuk pemakaian yang benar. 7. Tinjauan desain dan pengembangan Pada tahap yang sesuai, tinjauan yang sistematis dari desain dan pengembangan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan desain dan pengembangan. a. Mengevaluasi hasil desain dan pengembangan dalam memenuhi persyaratan b. Mengidentifikasi masalah dan mengusulkan tindakan yang di perlukan Pada tinjauan tersebut harus meliputi dari fungsi yang terkait dengan

PT. INDUSTRI KERETA API

14

15
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

tahapan-tahapan desain dan pengembangan yang ditinjau. 8. Verifikasi Desain dan Pengembangan Verifikasi dilakukan sesuai dengan perencanaan untuk

memastikan bahwa keluaran desain dan pengembangan telah memenuhi persyaratan masukan desain dan pengembangan.

9. Validasi desain dan pengembangan Validasi desain dan pengembangan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan untuk mengesahkan bahwa hasil produk mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan atau penggunaan yang diinginkan, jika diketahui. Jika mungkin, validasi dilakukan secara lengkap sebelum penyerahan atau penggunaan produk. 10. Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan Perubahan desain dan pengembangan diidentifikasi dan record dipelihara. Perubahan ditinjau, diverifikasi dan divalidasi sesuai keperluan dan disahkan sebelum digunakan. Tinjauan perubahan desain dan pengembangan mencangkup evaluasi dan dampak perubahan terhadap bagian-bagian produk yang diserahkan. 11. Proses pembelian a. Proses pembelian dengan kriteria. b. Perusahaan memastikan produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditetapkan. Perusahaan menetapkan tata cara dan tingkat pengendalian terhadap pemasok dan produk yang dibeli berdasarkan pada dampak yang ditimbulkan oleh produk tersebut pada proses realisasi produk atau produk akhir. Perusahaan mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan untuk memasok produk sesuai persyaratan. c. Proses order antar divisi. d. Divisi memastikan produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditetapkan. Divisi menetapkan tatacara dan tingkat pengendalian terhadap divisi lain dan produk yang dibeli,

PT. INDUSTRI KERETA API

15

16
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh produk atau jasa tersebut pada prose realisasi produk atau produk akhirnya. Penetapan divisi lain sebagai pemasok berdasarkan kepentingan perusahaan dengan mempertimbangkan efektifitas utilitas, sumber daya dan distribusi keuntungan. 12. Informasi pembelian Perusahaan menjamin kecukupan persyaratan pembelian yang ditetapkan sebelum diberikan ke pemasok, informasi pembelian menggambarkan produk yang akan dibeli termasuk didalamnya : a. Persyaratan pengesahan produk, prosedur proses dan peralatan. b. Persyaratan kualifikasi personal, dan c. Persyaratan-persyaratan IQS. 13. Verifikasi produk yang dibeli Perusahaan menetapkan dan melaksanakan inspeksi atau aktivitas-aktivitas lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dibeli memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Jika perusahaan atau pelanggan bermaksud melakukan verifikasi di tempat pemasok, maka rencana verifikasi dan metode pelepasan produk dinyatakan dalam informasi pembelian. 14. Pengendalian produksi dan penyedian jasa Perusahaan melaksanakan dan merencanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan yang terkendali termasuk: a. Ketersediaan informasi yang menjelaskan karakteristik produk. b. Penyediaan instruksi kerja yang diperlukan. c. Penggunaan peralatan yang memadai. d. Penyediaan pengukuran. e. Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran, dan f. Pelaksanaan diserahkan. pelepasan, penyerahan dan aktifitas setelah dan penggunaan peralatan pemantauan dan

PT. INDUSTRI KERETA API

16

17
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

15. Validasi proses produksi dan penyediaan jasa Perusahaan memvalidasi beberapa proses produksi dan penyediaan jasa apabila hasil keluaran tidak dapat diverifikasi sesuai dengan urutan pemantaun dan pengukuran. Validasi ini mencangkup beberapa proses yang penyimpangannya akan terlihat setelah produk digunakan atau setelah diserahkan. Perusahaan menetapkan rencana-rencana untuk proses tersebut termasuk didalamnya: a. Menentukan kriteria untuk meninjau dan mengesahkan proses. b. Pengesahan peralatan dan kualifikasi personil c. Penggunaan metode dan prosedur khusus. d. Record hasil validasi dipelihara, dan e. Validasi ulang. 16. Identifikasi dan mampu telusur Perusahaan mengidentifikasi produk pada seluruh tahapan proses produksi bila memungkinkan dengan cara yang sesuai. Perusahaan mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan menjaga barang milik pelanggan yang disediakan untuk digunakan atau digabungkan dalam produk. Jika ada barang milik pelanggan hilang, rusak atau tidak sesuai dalam penggunaannya dilaporkan ke pelanggan dan recordnya dipelihara. 17. Barang milik pelanggan Perusahaan merawat barang milik pelanggan selama berada dibawah kendali atau digunakan oleh perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi, menverifikasi, melindungi dan menjaga barang

milik pelanggan yang disediakan untuk digunakan atau digabungkan dalam produk. Jika ada barang milik pelanggan hilang, rusak atau tidak sesuai dalam penggunaanya dilaporkan ke pelanggan dan recordnya dipelihara.

PT. INDUSTRI KERETA API

17

18
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

18. Perlindungan produk Perusahaan menjaga kesesuaian produk selama proses internal dan pengirimannya ke tujuan yang dimaksud. Perlindungan meliputi identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan penjagaan. Perlindungan juga termasuk untuk bagian-bagian yang penting dari produk.

K. Struktur Organisasi PT. INDUSTRI KERETA API (persero) 1. Bagan Struktur Organisasi PT. INDUSTRI KERETA API (persero). a. (terlampir) 2. Uraian Tugas NO. 1. Struktur Dalam Organisasi Direktorat Utama Menetapka strategi perusahaan. Merumuskan kebijakan mutu, pengendalian kualitas dan produktivitas perusahaan. Menetapkan kebijakan pengawasan intern perusahaan, secretariat perusaan, menejemen resiko dan koordinator program. Menetapkan kebijakan pengembangan bisnisperusahaan. Membangun dan memelihara citr positif dilingkungan stake holder. Menetapkan kebijakan keuangan dan pendanaan, sumber daya manusia, serta kemitraan dan bina lingkungan perusahaan. Membangun dan memelihara citra positif dilingkungan stake holder. Menetapkan kebijakan pemasaran dan penjualan produk dan jasa kereta api yang meliputi are pemasaran pemerintah, swasta dan ekspor, pengendalian kualitas dan purna jual. Membangun dan memelihara citra positif dilingkungan stake holder. Uraian Tugas visi, misi, dan

2.

Direktorat Admistrasi dan keuangan

3.

Direktorat Komersial

PT. INDUSTRI KERETA API

18

19
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

4.

Direktorat Produksi dan Teknologi

menetapkan kebijakan produksi yang meliputi fabrikasi, finishing, pemeliharaan dan k3lh. menetapkan kebijakan produksi litbang dan rekayasa, desain, teknologi industri. Menetapkan kebijaka logistik yang meliputi perancanaan dan pengendalian produksi, logistic. Membangun dan memelihara citra positif dilingkungan stake holder. Mengelola kegiatan bidang keuangan dan akutansi keuangan. Mengeloala sumber daya manusia yang meliputi personalia dan umum dan pengembangan sumber daya manusia. Mengelola kegiatan pemasaran produk kereta api yang meliputi proyek pemerintah, swasta atau domestic, dan luar negeri. Mengelola kegiatan pengendalian kualitas dan purna jual untuk produk kereta api Mengelola kegiatan litbang dan rekayasa, desain, serta teknologi produksi untuk produk kereta api. Mengelola kegiatan pengadaan umum, material dan komponen kereta api maupun penyimpananya, serta perencanaan dan pengendalian produksi untuk produksi kereta api. Mengelola kegiatan produksi untuk produk kereta api yang meliputi fabrikasi, finishing, serta pemeliharaan dan K3LH Di lingkungan milik PT. INKA. Mengelola kegiatan pengembangan bisnis untuk produk kereta api dan transportasi termasuk produksinya, serta bisnis unusual, yaitu proyek EPC (EngineeringProcurement-Contruction), jasa (service) dan retail. Unit kerja pengelola kegiatan pengawasan

5. 6.

Divisi Keuangan Divisi Sumbeer Daya Manusia Divisi Pemasaran Produk dan Jasa Kereta Api Divisi Dal Kualitas dan Purna Jual Divisi Teknologi

7.

8. 9.

10.

Divisi Logistik dan Rendal Produksi

11.

Divisi Produksi

12.

Divisi Pengembangan Bisnis

13.

Sarana Pengawas Intern

PT. INDUSTRI KERETA API

19

20
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

14.

Sekretariat Perusahaan

15.

Sistem Manajemen Kualitas dan produktifitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Keuangan

16. 17.

18.

Akutansi

19.

Personalia dan umum

20.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

21.

Pemasaran Proyek Pemerintah Pemasaran Proyek Swasta dan Ekspor

22.

23.

Pengendalian Kualitas

24.

Purna Jual

manajemen oprasional dan keuangan perusahaan. Unit Kerja mengelola kegiatan hukum dan humas, hubungan kelembagaan, secretariat dan system iinformasi, serta mengelola mess dan kantor perwakilan. Unit kerja mengelola kegiatan penjaminan system mutu dan proses, serta peningkatan produktifitas perusahaan. Unit kerja pengelola kegiatan kemitraan dan bina lingkungan perusahaan Unit kerja pengelola kegiatan bidang keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan, asuransi, dan pajak, serta verifikasi. Unit kerja pengelola kegiatan bidang akutansi yang meliputi akutansi menejemen, akutansi keuangan, seta akutansi biaya. Unit kerja mengelola kegiatan sumber daya manusia yang meliputi administrasi personalia, hubungan industrial, fasilitas pegawai, umum dan rumah tangga, serta pengamanan perusahaan. Unit kerja mengelola kegiatan sumber daya manusia yang meliputi perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia , organisasi, analisis dan evaluasi jabatan, serta diklat. Unit kerja mengelola kegiatan pemasaran produk kereta api yang meliputi area pemasaran pemerintah. Unit kerja mengelola kegiatan pemasaran produk kereta api yang meliputi area pemasaran swasta atau domestic dan ekspor atau luar negeri. Unit kerja mengelola kegiatan bidang pengendalian kualitas untuk produksi kereta api. Unit kerja mengelola kegiatan purna jual kereta api.

PT. INDUSTRI KERETA API

20

21
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

25. 26.

Litbang dan Rekayasa Desain

27.

Teknologi Produksi

28.

Logistic

29.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi Fabrikasi Finishing

30. 31.

Unit kerja mengelola kegiatan bidang penelitian, pengembang, dan rekayasa. Unit kerja mengelola kegiatan bidang desain carbody, bogie, interior atau eksterior, dan komponen mekanik atau elektrik untuk produksi kereta api. Unit kerja mengelola kegiatan bidang perancangan detail, proses produksi yang meliputi jig, tooling, program, instruksi proses atau kerja untuk produk kereta api. Unit kerja mengelola kegiatan pengadaan barang atau barang, serta pengiriman produk kereta api dan pengadaan barang atau jasa umum. Unit kerja mengelola kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi untuk produksi kereta api. Unit kerja mengelola kegiatan fabrikasi produk kereta api. Unit kerja mengelola kegiatan finishing produk kereta api.

L. Penerapan 5R 5R adalah suatu penataan tempat kerja dalam upaya membangun nilai Budaya, Displin, Kerja sama, Keterbukaan, dan Saling menghargai melalui proses Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Sedangkan tujuan dari 5R adalah untuk membangun budaya perusahaan dengan berfikir secara Sistemik dan demi kenyamanan lingkungan kerja, sehingga apabila suasana kerja yang nyaman secara berangsur-angsur dapat meningkatkan hasil produksi dalam tiap-tiap divisi. Program 5R harus diterapkan dengan penuh perhatian dan kosisten, supaya lebih efektif. Kegiatan pembersihan sekali seahun atau per semester tidak akan cukup untuk mewujudkan tempat kerja yang nyaman. Pelaksanaan 5R baru dapat dilaksanakan dengan baik jika dikerjakan oleh seluruh karyawan, baik itu manajemen tingkat atas, menengah maupun bawah. Pihak

PT. INDUSTRI KERETA API

21

22
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TOP manajemen harus mendukung sepenuhnya program 5R ini. Program 5R pada dasarnya merupakan pebinaan sikap mental karyawan melalui kegiatan fisik. Ada dua jenis kegiatan dalam pengembangan budaya 5R di tempat kerja. Pertama, kegiatan kampanye yang menandai dimulainya 5R. Disusul kegiatan kedua sebagai tindak lanjut memelihara kondisi 5R yang sudah mulai berkembang. Berbagai cara diselenggarakan pada kampanye 5R. Misalnya penyuluhan dan penjelasan 5R oleh atasan, penetapan hari 5R, diskusi 5R, lomba poster 5R, kampanye foto 5R dan sebagainya. Suatu tim penggerak dapat dibentuk untuk menangani penyelenggaraan kampanye 5R ini. Setelaah kesadaran karyawan mulai tumbuh, maka kegiatan tindak lanjut harus segera diterapakan. tempalah besi selagi masih panas/membara, pepatah ini juga berlaku bagi kegiatan 5R, bila tindak lanjut tidak segera diterapkan maka semangat akan kembali menurun dan hambar.

PT. INDUSTRI KERETA API

22

23
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III KEGIATAN KEAHLIAN A. Kegiatan Industri


Dalam kegiatan Industri ini mahasiswa diharapkan bisa memperoleh pengalaman kerja di industri tersebut, mungkin saat melakukan praktik industri diperusahaan mahasiswa dituntut bisa melakukan pekerjaan halayak operator saat mengoperasikan mesin. Mahasiswa nantinya juga akan di ajari cara kerja dari salah satu mesin yang diminati oleh mahasiwa tersebut contohnya seperti mesin Automatic Gas Cutting, mahasiswa saat minggu-minggu pertama mungkin akan diajarkan tentteang bagian-bagian mesin tersebut sampai akhirnya bisa mengoperasikan mesin itu, tetapi tetap didampingi oleh operator yang berwenang dimesin tersebut. Di perusahaan mahasiswa tidak hanya memegang mesin Automatic Gas Cutting saja tetapi juga berbagai macam mesin lainnya, mungkin sudah dijadwalkan contohnya minggu pertama-kedua mesin Automatic Gas Cutting, minggu ketiga Mesin Automatic Plasma Cutting, minggu keempat mesin Bending dan minggu lainnya. Tetapi mahasiswa lebih sering bekerja atau mengamati dibagian mesin Automatic Gas Cutting karena mahasiswa tersebut membuat laporan di mesin tersebut sehingga lebih lama dari mesin lainnya. Untuk lebih jelasnya apa saja Kegiatan Industri yang dilakukan mahasiswa dapat di lihat di Lampiran (Catatan Kegiatan Harian Industri)

B. Proses Produksi Gerbong Kereta


1. Bahan Baku Bahan baku utama dalam pembuatan gerbong di bedakan menjadi dua, yaitu: a. Stainless Stell Stainless stell merupakan suatu bahan anti karat, bahan ini merupakan senyawa besi yang didalam terkandung lebih kurang 10,5% Kromium yang berfungsi melindungi dari proses korosi.

PT. INDUSTRI KERETA API

23

24
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Bahan ini mendapat kemampuan anti karat dari terbentuknya lapisan film oksida kromium, yang mana lapisan film ini mampu menghalangi proses oksidasi dari besi (ferum). Bahan ini dapat diklarifikasi dalam beberapa kelas (INKA, 2008), yaitu: 1) Kandungan 12 14 % Kromium Pada kelas ini baja memiliki sifat mekanis yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap unsure karbon didalamnya. 2) Baja dengan pengerasan lanjut Pada kelas ini baja memiliki komposisi unsur 10 12 % Kromium, 0,12 % Karbon, dengan tambahan unsure Mo, V, dan Ni. 3) Baja Kromium Tinggi Pada kelas ini baja memiliki komposisi 17 % Kromium dan 2,5 % Ni sehingga bahan ini memiliki kekuatan tinggi dan perlindungan karat. b. Mild stell Mild Stell merupakan suatu bahan dari senyawa besi yang memiliki harga murah dan memiliki harga murah dan memiliki berbagai macam kegunaan karena cukup mudah untuk dibentuk dalam berbagai bentuk dan aplikasi. Bahan ini mengandung 0,16% - 0,29% Carbon, sehingga bahan ini mudah terkena karat. Bahan ini memiliki kekuatan regangan yang cukup rendah, tetapi murah dan lunak. Pada mild stell memiliki densitas 7,85 g/cm3 dan modulus yang sebesar 210.000 Mpa.

2. Proses Produksi Dalam proses produksi pembuatan gerbong diperlukan urutan urutan terorganisir yang dapat menghasilkan gerbong yang memiliki kualitas tinggi, yang mana secara garis besar proses tersebut dimulai dari a. Desain kereta

PT. INDUSTRI KERETA API

24

25
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

b. Penyediaan bahan c. Pengerjaan alat d. Perakitan e. Pengecetan f. Pemasangan komponen, dan finishing g. Penyimpanan dan pemasaran Rangkaian proses produksi tersebut akan dijelaskan secara garis besar dibawah ini (INKA, 2008). 3. Desain Kereta Pada bagian ini bagian bagian dari gerbong didesain dan direkayasa dengan ukuran yang jelas dan tepat, sehingga dapat digunakan untuk dasar pemotongan plat. Pada bagian ini juga dilakukan pengembangan dalam hasil dari desain dan rekayasa agar menjadi produksi yang baik dalam hasil produk. Desain kereta dibawahi oleh Unit Kerja Teknologi Produksi (TP) dan Unit Kerja desain dan rekayasa. 4. Penyedian Bahan Pada bagian ini, bahan bahan dalam pembuatan kereta disedikan mulai bahan baku sampai bahan bakar dari mesin. Bahan baku yang disediakan berupa plt plat baja (Stenless Stell dan Mild Stell), gas (O2, He, N2, Asetilen, dan lain lain), kabel komunikasi, kursi, suku cadang, dan lain lain. Bagian ini akan menyidiakan kebutuhan seluruh unit kerja sesuai dengan permintaan, hal ini agar sifat dari penyediaan dapat ekonomis, tepat dan cepat. Penyedian bahan dibawahi oleh unit kerja logistik.

PT. INDUSTRI KERETA API

25

26
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

5. Pengerjaan Plat Pada bagian ini, sketsa dari bagian TP akan diolah dalam bentuk potongan potongan plat terukur oleh berbagia mesin mulai dari LASER Cutting, Plasma Cutting, dan Gas Cutting. Pada bagian ini tidak hanya dilakukan pemotongan tetapi juga dilakukan proses bending, welding, dan gerinda. Bagian ini dibawahi oleh Unit Kerja Proses Pemotongan Plat (PPL). 6. Perakitan Setelah dilakukan pemotongan pada plat plat pada bagian pemotongan plat maka hasil pemotongan plat ini dirakit sesuai dengan rancang bangun yang telah dibuat. Perakitan ini hanya untuk body dari gerbong tidak termasuk komponen didalamnya. Dalam proses perakitan terkadang terjadi kekurangan dalam komponen yang terbuat dari plat, maka bagian yang kurang ini dipesankan dari bagian PPL yang kemudian dilakukan pemotongan sesuai dengan pesanan. Pesanan ini menjadi preoritas sehingga akan dilakukan proses pemotongannya. Bagian ini dibawahi oleh Unit Kerja Perakitan. 7. Pengecetan Pada bagian ini, gerbong yang telah selesai dirakit akan diberikan warna dengan cara pengecetan. Proses ini dilakukan dengan memberikan lapisan debu baja anti karat, sehingga mebantu mencegah proses karat selain itu akan membantu dalam menambah kekuatan dalam penempelan partikel cat. Setelah pelapisan pertama maka dilakukan pengecetan tahap pertama sebagai lapisan dasar dari cat, setelah pelapisan maka warna sebenarnya baru dikerjakan. Proses ini menjadi penting karna warna luar akan menjadi daya tarik dari kereta itu sendiri. Bagian ini dibawahi oleh unit kerja perakitan. 8. Pemasangan Komponen Dan Finishing Proses terakhir dalam pembuatan gerbong adalah pemasangan komponen. Komponen yang dipasang adalah berupa jok, kabel listrik, pipa air, pipa pembuangan, dan lain lain. Gerbong yang telah

PT. INDUSTRI KERETA API

26

27
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

terpasang komponennya akan dipasang pada dudukan roda berupa bogie. Bogie ini merupaka dudukan roda pada gerbong yang akan membantu gerbong untuk bergerak lancer pada rel. setelah semua proses dilakukan maka dilakukan finishing berupa pengecetan terakhir. Bagian ini dibawahi unit kerja perakitan dan finishing. 9. Penyimpanan dan Pemasaran Pada bagian ini, gerbong yang telah selesai akan disimpan sementara dan akan segera dipasarkan atau diantar kepada pembeli, bagian ini dibawahi oleh unit kerja penyimpanan dan pemasaran.

C. Proses Pemotongan Plat Pada kesempatan PKL ini, penulis lebih memfokuskan diri pada bagian Fabrikasi dengan bagian lebih spesifik dan khusus yaitu unit kerja Pengerjaan Plat (PPL) dengan bagian pemotongan plat. Pada bagian ini plat yang masih dalam bentuk standart akan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dirakit menjadi gerbong. Proses pemotongan ini dimulai dari: 1. Penyediaan bahan Proses ini meminta penyedian bahan yang berupa plat stainless stell dan mild stell pada bagian logistic atau gudang. 2. Permintaan desain Pada proses ini desain dari plat yang akan dipotong diambil atau diantarkan dari bagian teknologi produksi. 3. Pengerjaan Plat Pada proses ini plat mulai di potong sesuai dengan desain dari teknologi produksi dan bahan yang telah disediakan dari bagian logistic atau gudang. Pada bagian pengerjaan plat ini tidak hanya dilakukan proses pemotongan plat tetapi juga proses welding, bending, dan gerinda. 4. Perakitan

PT. INDUSTRI KERETA API

27

28
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pada proses ini, setelah dari pengerjaan maka plat plat yang telah diproses dikrim pada unit kerja perakitan untuk dirakit sesuai dengan potongan potongan yang didesain untuk menjadi sebuah gerbong.

D. Mesin dan Peralatan PT. INKA (persero) Madiun memilki banyak peralatan dan mesin demi mendukung proses produksi baik dalam Divisi Kereta Api atau Non Kereta Api. Pada kesempatan kerja praktek yang diberikan, pengamatan hanya dikhususkan pada bagian pengerjaan plat dan dengan bagian spesifik pemotongan plat dengan mesin yang bekerja secara manual dan khususnya mesin yang telah terotomatisasi. Mesin mesin yang dimaksud akan dijelaskan secara singkat dibawah ini: 1. Automatic LASER Cutting Machine

Gambar 7 Mesin Laser Cutting Automatic LASER Cutting Machine merupakan salah satu mesin potong otomatis yang dimiliki oleh PT. INKA (persero) Madiun. Mesin ini berasal dari jerman dengan pabrikasi Trumph. Mesin ini bekerja memotong plat dengan bantuan LASER intensitas dan daya tinggi. Mesin ini telah beropasi sejak tahun 1995. 2. Automatic PLASMA Cutting Machine

PT. INDUSTRI KERETA API

28

29
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Gambar 8 Mesin Plasma Cutting Automatic PLASMA Cutting Machine merupaka mesin potongdi PT. INKA (persero) Madiun yang telah terotomatisasi.mesin ini bekerja dengan prinsip lecutin listrik berarus tinggi yang kemudian dialiri angin dengan tekanan 5 bar sehingga menghasilkan plasma yang terlihat seperti lucutan api kontinu dengan intensitas dan panas tinggi. Mesin ini diekspor dari cina sekitar tahun 2009. Mesin ini menggunakan sestem CNC untuk melakukan control pada mesin. Kelebihan mesin ini adalah perawatan dan pemakain yang murah. Kekurangannya dalam pengoprasiannya hasil dari potongan kurang presisi karena muncul sudut hasil potongan pada plat serta pemborosan pada nozel karena tekanan yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan kebocoran pada nozel tersebut. 3. Automatic Gas Cutting Machine

Gambar 9 mesin Gas Cutting Automatic Gas Cutting Machine merupaka mesin potong yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar. Mesin ini bekerja dengan

PT. INDUSTRI KERETA API

29

30
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

cara menyemprotkan LPG dan Oksigen cair secara bersamaan pada pipa keluaran dengan nozel kecil (0 - 6 mm) sehingga menghasilkan intensitas dan panas yang cukup tinggi untuk melakukan pemotongan plat. Mesin ini dahulu adalah manual yaitu dengan sensor cahaya yang bekerja seperti pada robot Line Floower, tetapi pada tahun 2009 dilakukan otomatisasi dengan mengintegrasikan mesin dengan system CNC sehingga pemotongan plat dapat diproses komputerisasi. 4. Bending Machine

Pada perusahaan ini juga terdapat mesin bending yang berguna untuk melakukan tekukan pada plat. Mesin masin yang terdapat di perusahaan ini sebagian besar berasal dari Jepang dan telah berumur lebih dari 15 tahun. Pada perusahaan ini telah dilakukan peremajaan mesin bending dari cina tetapi karena mesin kurang presisi maka lebih banyak digunakan mesin lama dari jepang. 5. Weelding Machine

Pada perusahaan ini banyak terdapat mesin weelding yang berfungsi untuk melakukan penyambungan antar dua plat atau bias disebut pengelasan. Weelding machine pada perusahaan ini sebagian besar berbasis listrik dengan elektroda. Sebagian besar weelding machine telah berumur lebih dari 10 tahun sehingga performa dari mesin mulai berkurang, meskipun telah dilakukan peremajaan tetapi belum mencakup seluruh mesin.

PT. INDUSTRI KERETA API

30

31
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

E. Pembahasan
1. Pengertian Numerical Control Turret (NCT) Numerical Control Turret (NCT) Suatu tekanan pukulan menara kecil adalah suatu alat yang menggunakan untuk pembikinan pelat logam industri. Sanggup melaksanakan kandaran dasar menghantam lubang, Pukulan Modern Tekanan adalah juga mampu memotong bentuk rumit dan menciptakan three-dimensional terbatas membentuk pelat logam. Kebanyakan tekanan pukulan menara kecil adalah mesin besar yang dikendalikan oleh komputer. Ketika komponen yang utama suatu tekanan pukulan menara kecil. Menara kecil duduk di suatu C-Frame atau Bangunan lengkung di atas area pekerjaan. berisi pukulan dan lain perkakas yang digunakan untuk bentuk pelat logam. Pukulan individu bergantian dengan ukuran dan bentuk berdasar pada pembikinan yang diinginkan. Ketika digunakan, pukulan meluncur naik turun untuk memandu mekanisme mesin. Selama kandaran dasar, menara kecil, atau kadang-kadang suatu komponen menara kecil, bergerak ke membawa pukulan yang sesuai maju. Pukulan dihantam ke arah area pekerjaan, di mana berhubungan dengan pelat logam . Setelah pukulan memaksa sampai pelat logam, meluncur menubruk bersesuaian mati di bawah meja. terdiri atas punch-die menetapkan itu mengendalikan bentuk

lubang atau kelainan bentuk. Secara singkat proses kerja Pelat logam dicekam pada tempatnya di dalam tekanan pukulan menara kecil oleh satu set pengapit. Sikat dan alat penggulung pindah untuk gerakkan pelat logam yang clamped di bawah bekerja menara kecil di tengahnya masing-masing pukulan. Kebanyakan tekanan pukulan menara kecil sedang self-stripping dan adalah mampu untuk memindahkan potongan pelat logam yang dihantam ketika pekerjaan maju. Kebanyakan tekanan pukulan menara kecil di seting melalui komputer yang sesuai nomornya mengawasi ( CNC). Setelah suatu disain untuk pelat logam yang selesai proyek telah terisi ke dalam komputer, pukulan tekan fungsi secara

otomatis. CNC kendali mempertimbangkan desain terus meningkat kompleks, efisiensi yang ditingkatkan, ketelitian yang ditingkatkan dan fleksibilitas lebih besar mengenai perubahan di (dalam) desain.

PT. INDUSTRI KERETA API

31

32
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Tekanan Pukulan Menara kecil lebih baru Hydraulically dikendalikan. Ilmu hidrolik didalam kombinasi dengan CNC kendali menyediakan punchdies kebanyakan fleksibilitas dalam desain pelat logam. Tekanan Pukulan Menara kecil yang pertama telah dikemudikan oleh roda terbang yang diputar oleh uap air. Berikut ini merupakan Spesifikasi dari Mesin NCT ( Nurmarical Control Turret Punch ) Amada Coma 50,60,72 SPESIFICATION Model Capacity Table Size Max Sheet Size Max Material Thockness Number of station Axis Speed Turret Speed Hit Rate 1 Patch Hit Rate Nible CNC Control W/CRT Programing OG Mode DC Servo Drivers Power Reg Machine Weight Age COMA 567 55 Tons 60 x 72 60 x 144 W/auto repo 1/4 4 (3/8 W/optimal clamps) 58 200 I.P.M 30 R.P.M 200 I.P.M 300 I.P.M Fanuc 6 M ABS / INC X.Y.T Axis 220/460V/3/15 KVA 37.500 LRS 1983

Numerical Control Turret (NCT) ini

digunakan dalam proses

pemotongan plat dengan kerumitan dengan bentuk yang cukup sulit, pada proses ini plat dipukul dengan menggunakan punch dan die dengan ukuran yang sama sehingga membentuk hasil yang diinginkan.

PT. INDUSTRI KERETA API

32

33
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Berikut merupakan bentuk dari Puch dan Die : a. Beberapa model Punch

Gb. 1 Punch

b. Beberapa model Die

Gb. 2 Die Hal hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengoperasikan adalah: 1) Pencekaman Benda kerja Pencekaman benda kerja diharuskan sangatlah kuat dan tepat dibagian clamp, jika tidak nantinya saat mesin dilakukan pemukulan benda kerja bisa lepas dan mengakibatkan mesin macet dan clamp harus disesuaikan dengan ketebalan plat yang akan dikerjakan. 2) Ukuran Punch dan Die Untuk ukuran Punch dan Die harus sama agar mesin tidak rusak saat melakukan pemakanan plat 3) Die yang tidak dipakai

PT. INDUSTRI KERETA API

33

34
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pada die yang tidak digunakan dimasukkan kedalam tempat yang telah di isi oli gun agar tidak mudah berkarat 4) Hasil pemotongan Hasil pemotongan yang terselip pada bagian dalam harus diperhatikan, karena jika dibiarkan akan dapat merusak mesin dan merusak punch maupun die 5) Tombol Resart Saat melakukan pemakanan pertama tombol ini sangatlah penting agar benda saat dimakan tidah mudah banyak yang rusak dan sebagai uji coba pertama kali Proses Hantaman Menara kecil menghasilkan bentuk dengan dengan memilih memindahkan material dari pelat logam. Lembar seperti Seprai ini adalah clamped ke dalam mesin pada atas suatu meja yang diprogramkan untuk bergerak ke suatu X/Y spesifik Penempatan di dalam acuan atau matriks mesin tersebut. Ukuran dan bentuk pukulan yang benar terpilih di menara kecil dan mesin menggerakkan pukulan itu untuk menghasilkan lubang. Untuk karena itu segiempat panjang dibulatkan bujur, atau lain bukan putaran (penyiku atau lapangan) yang membuka lebih dari satu pukulan mungkin adalah diperlukan untuk menghasilkan pembukaan yang diinginkan. Bagian ini menciptakan dengan proses kemudian bias diminta (pos atau tonggak) memproses seperti lentur dan pembentukan.

2. Dasar Pemrogaman Mesin NCT ( Nurmarical Control Turret Punch ) Amada Coma 50,60,72 Sebelum kita masik pada pemrogaman maka hal pertama yang harus kita ketahui adalah proses dari diagram menuju bagian-bagian.

PT. INDUSTRI KERETA API

34

35
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Adapun prosesnya adalah sebagai berikut :

Diagram. 1 Diagram Bagian

Untuk awal pemrogaman dibutuhkan beberapa macam kode fungsi dasar. Dibawah ini merupakan beberapa macam kode fungsi dasar yang sering digunakan dalam pemrogaman NCT.

1. Macam-macam Kode Fungsi Dasar : G00 G fungsi (fungsi persiapan) M00 M fungsi (fungsi lain-lain)

PT. INDUSTRI KERETA API

35

36
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

T000 T fungsi (fungsi alat) N000 urutan nomor O0000 program nomor

2. Macam-macam kode fungsi G yang sering digunakan : a. G92 Membangun sistem koordinat Kode ini digunakan menunjukkan jarak dari asal worksheet ke pusat pukulan. Masukkan G92 dan jarak X dan Y dari sumbu.

Lampiran. 1 Koordinat X dan Y pada Workseet

b. G90 pemrogaman absolut Ketika nilai absolut digunakan untuk nilai koordinat, masukkan G90 sebelum nilai-nilai koordinat. Jika nilai mutlak di gunakan pada blog berikutnya dari program ini maka nilai tidak perlu untuk dimasukkan G90 lagi sampai nilai tambahan yang digunakan Contoh : G90 X100.00 Y100.00 (nilai absolut)

PT. INDUSTRI KERETA API

36

37
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Nilai dari X atau sumbu Y yang tidak bergerak dapat dihilangkan c. G91 Programan Incremental Ketika nilai incremental digunakan untuk nilai koordinat, masukkan G91 sebelum nilai-nilai koordinat. Jika nilai incremental digunakan blok selanjutnya program tidak perlu untuk dimasukkanG91 lagi sampai nilai-nilai yang akan digunakan Contoh : G91 X200.00 Y0 (nilai tambahan) Nialai dari X atau sumbu Y yang tidak bergerak dapat dihilangkan d. G70 Off Punch (tidak ada pukulan) Kode ini digunakan untuk memindahkan worksheet tanpa memukul. Masukkan G70 sebelum parameter X masuk Contoh : G90 X100.00 Y100.00 (memukul) G70 X300.00 (bergerak sumbu dari posisi Y 100.00 X 300.00 tanpa memukul) G70 dapat dimasukkan dengan G90 dan G91 Contoh : G90 X100.00 Y100.00 (memukul) G70 G91 X200.00 (tidak ada pukulan) G90 Y300.00 (memukul) e. G27 Reposisi Otomatis Kode ini digunakan untuk memperluas jangkauan pukulan kearah sumbu X. Masukkan G27 dan niali sumbu X. Y

PT. INDUSTRI KERETA API

37

38
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Contoh : G27 X500.00 Nilai sumbu X harus ditunjuk oleh nilai tambahan

f. G36 = G37 Kode ini digunakan untuk pengkopian program agar melakukan pemakanan yang sama, tapi dengan jalur yang berbeda Contoh pemakanannya : Untuk G36 memakannya kekanan

Untuk G37 memakannya kebawah

g. G50 Menarik kembali rumah Ketika G50 dimasukkan, carriage return dan meja dan asalusul mereka akan pindah keposisi tengah. Pukulan tidak terjadi selama penarika tersebut. Nilai offset menunjukan denganG93,G94 dan G98 dibatalkan. G50 harus dimasukkan sebagai satu blok, namun nomor urut dapat dimasukkan bersama dengan itu, maka meja akan kembali seperti semula h. G04 Tinggal Ketika G04 dimasukkan dengan nilai X operasi memukul berhenti selam waktu yang ditunjukkan nilai X. Peningkatan diprogram minimum nilai berikut X adalah 0,01 detik. G04 X100.00 ... ... ... operasi berhenti selam 10 detik

PT. INDUSTRI KERETA API

38

39
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

i. M00 Menghentikan Program Masukkan M00 untuk menghentikan program. Ketika M00 mesin akan berhenti. Ketika tombol start ditekan maka memo akan dihapus, mesin akan melanjutkan operasi memukul. M00 harus dimasukkan sebagai blok tunggal j. M01 Opsional Berhenti Kode ini mempunyai fungsi sama dengan M00 namun mesin akan berhenti hanya ketika posisi on/of mati k. M99 Perubahan Jumlah Pukulan Gerak Ketika M99 dimasukkan tingkat perubahan pukulan dari yang terendah sampai pukulan yang standar. Kode ini hanya efektif bila mode operasi adalah rekaman atau memori M99 harus dimasukkan sebagai blok tunggal Contoh : M99 M92 X G90 X Y Y I

G90 (ketika G90 dimasukkan M99 dibatalkan) l. T000 penempatan Nomor Plat Kode ini digunakan untuk menunjuk nomor statiun yang digunakan untuk memilih alat. Jika alat yang sama digunakan terus menerus, maka tidak perlu dmasukkan kode ini lagi. Contoh : G92 X1830.00 Y1270.00 G90 X500.00 Y300.00 T102 G91 X500.00 (T102 dihilangkan) G90 X700.00 Y450.00 T201

PT. INDUSTRI KERETA API

39

40
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

m. N000 urutan Nomor Setiap angka (1 sampai 9999) dengan empat digit atau kurang, dimulai dari N dapat dimasukkan pada awal setiap blok. Kode ini digunukan untuk mengindeks detiap blok. Contoh : G92 X1830.00 Y1270.00 N0001 G90 X500.00 Y300.00 T102 N0002 G91 X50.00 N0003 X50.00 N0004 G90 X650.00 Y450.00 T306 N999 G50 Nomor urutzn tidak perlu dimasukkan jika tidak perlu. Angka Nol yang mengikuti N mungkin dihilangkan n. F0 Penetapan kecepatan Sumbu Feed Kecepatan sumbu feed dapat diubah dengan kode F0. Kecepatan sumbu feed menurun berubah dari 1 sampai 4. Kode ini memiliki beberapa fungsi tombol feedrate terletak pada panel kontrol unit NC. Ketika ada perbedaan pada petunjuk oleh kode dan saklar federasi, prioritas akan diberikan kepada kecepatan sumbu lambat feed. Ketika G50, M02 danM30 dimasukkan, maka ketika tombol berhenti darurat ditekan, atau saat sumber daya dimatikan nilai intruksi pada sumbu F otomatis menjadi 1. o. T323 Pengunaan Punch 10 Untuk T323 digunakan untuk membuat lubang setengah diameter lingkaran 10, maka untuk dies yang digunakan sama dengan ukuran 5. Contoh :

PT. INDUSTRI KERETA API

40

41
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

G93 Y -600 G90 X800.00 Y5420.00 T323 Saat berjalal dengan jarak sumbu X800 dan Y5420 maka akan membuat lubang dengan diameter 5. Berikut ini ada beberapa ukuran penggunakan Tool : Pengunaan Tool 3 5 8 = T 313 = T 317 = T 222 70 5x5 8x8 = T 241 = T 346 = T 304

10 = T 323 16 = T 306 18 = T 306 20 = T 329 30 = T 128 40 = T 214 58 = T 207

10x10 = T 320 20x20 = T 320 30x30 = T 233 5x40 = T 233 50x50 = T 230 80x80 = T 224 45 = T 320

Tabel 1 Ukuran Punch

Keterangan: = Diameter Tool = Diagonal Segi Empat = Oval = Sudut

p. U1 Pengkopian Untuk U1 digunakan untuk mengkopy data yang sama sebelumnya sehingga tidak perlu untuk ditulis kembali. Untuk huruf U ini tidak harus menggunakan huruf U bisa menggunakan huruf lainnya. Contoh :

PT. INDUSTRI KERETA API

41

42
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Untuk membuat gambar kerja seperti berikut :

Dengan program sebagai berikut : G93 Y 600 U1 G90 X3000 Y29500 T230 A1 G36 I2956 P3 J-3800 K3 G90 X1680 Y29500 B1 V1 G73 X56500 Y32500 Q2 W1 G50

Q. I, J, P, K I, J, P, K pada rumus tersebut untuk membantu proses pemotongsn yang berkala dan mempunyai arti sendiri-sendiri. I = Jarak Tembak J = Jarak Lubang untuk X P = Jarak Pukulan K = Jarak Lubang untuk Y

PT. INDUSTRI KERETA API

42

43
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

3. Pengoperasian Mesin NCT ( Nurmarical Control Turret Punch ) Amada Coma 50,60,72 Adapun cara pengoperasikan NCT ini adalah : 1. Menyediakan beberapa peralatan yang akan digunakan untuk persiapan pengoperasain mesin diantaranya : a. Rolimat b. Jangka Sorong c. Oli Gun d. Obeng e. Kunci Pas f. Kunci elen-q (2mm, 6mm, 10mm)/ Hexagan L g. Kain lap / Majun h. APD 2. Sebelum melakukan pengoperasian mesin NCT kita perlu melakukan beberapa persiapan diantaranya : a. Periksa pelumasan sesuai kebutuhan dan tamabahan minyak pelumas setiap hari pada waktu operasional b. Alirkan tekanan dari kompresor ke tekanan udara utama (6 bar) melalui accumulator dan air filter, bersihkan bila air tersebut kotor c. Periksa switch pada fan motor dan press motor switch d. Tekan tombal circuit breaker pada terminal utama dalan danputar switch keposisi On. Tekan posisi NC power pada posisi On e. Perhatikan lampu-lampu tanda berikut : 1) NC ready, top dead reader center : harus menyala 2) Motor press, air down : harus mati 3) Lubrication, dapm, open, tool changeswitch, tool change : harus mati a) Originkan mesin sesuai kebutuhan dengan cara sebagai berikut : (1) Putar switch federate pada posisi manual

PT. INDUSTRI KERETA API

43

44
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2) Putar switch pada posis retract (3) Tekan tombol X Y dan tured hingga mencapai Originnya dan lampu tanda menyala Adapun ketentuan origin sebagai berikut : X = 1830,00 Y = 1525,00 T = 224 3. Urutan proses pengoperasian mesin NCT : a. Periksa lampu yang harus menyala sebagai berikut : X Origin, Y Origin, Turret Origin b. Atur damp sesuai kebutuhan c. Putar switch mode pada posisi edit d. Isi program dan masukkan ke dalam tape pembacaan : 1) Tempatkan switch reader pada posisi realse 2) Buka tape holder 3) Masukkan nilai program kedalam tape pembaca dan tutup holder 4) Tempatkan tape reader pada posisi auto 5) Tekan tombol read e. Tempatkan lembaran benda kerja diatas meja 1) Injak switch foot untuk membuka clamp 2) Munculkan stoper x (x gauge) 3) Injak lagi switch foot untuk menutup clamp 4) Tenggelamkan stopper x

PT. INDUSTRI KERETA API

44

45
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Gb. 5 pencekaman benda kerja f. Periksa lampu-lampu lagi dan tombol emergency tidak dalam keadaan darurat g. Tempatkan switch sebagai berikut : 1) Feed rate pada posisi auto 2) Mode pada posisi memory h. Tekan salah satu tombol start maka mesin akan operasional. Tape program akan terbaca oleh tape pembaca (layer monitor) i. Ketika operasional tape sumbu X dan Y akan kembali ke originnya dan lampu program end akan menyala j. Periksa hasilnya (self check), kemudian proses selanjutnya

4. Sistem Kerja Mesin ini bekerja melalui sebuah system komputarisasi CNC dimana didalam system ini terdapat perangkat gambar desain yang sudah jadi ataupun dapat untuk menggambar secara manual. Gambar yang terdapat di dalam system ini adalah acuan mesin puch untuk melubangi plat dengan cara memukul suatu plat dengan die tertentu. Cara kerjanya dengan memasukkan program dengan menghitung seperti CNC kemudian mengatur posisi puch pada tempatnya kemudian punch tersebut bekerja sesuai program yang dimasukkan. Setelah mengatur posisi kemudian melakukan penecekan terakhir dan menekan tombol start. Mesin ini dihubungkan dengan sebuah kepala penjiplak yang berjalan sepanjang pada ujung hitam putih dari program yang telah dihitung sesuai dengan ukuran dari WI yang telah ditetapkan oleh desain. Pada kepala, pembangkit sinus dan kosinus mengirim hasil respektif ke contoh X dan contoh Y untuk berjalan pada saat melakukan pemukulan diantara punch dan die.. Contoh signal pulsa yang dikirim dari putaran logic ke contoh X dan Y dan menahannya pada putaran. Saat berjalan, perintah kecepatan drive dianalisa dan dikirim ke dua motor drive melalui X dan Y ke

PT. INDUSTRI KERETA API

45

46
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

drive amplifair. Dalam melakukan pemukulan palat saat membuat lubang punch dan die bisa begerak yang sama ditempat pemukulannya. Setelah selesai clamp yang menjapit plat akan kembali dengan dendirinya ketempat awal. 5. Perawatan Untuk efisiensi oprasional maksimum, silahkan melihat item

pemeliharaan berikut ini melalui Preventive Maintenance.

PT. INDUSTRI KERETA API

46

47
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PT. INDUSTRI KERETA API

47

48
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Perawatan Preventive maintenance diatas untuk mesin NCT punch press dilakukan perawatan dicontohkan pada 1 tahun di tahun 2011 ini pada bulan Juli minggu ke-1, November minggu ke-3. Jika kondisi mengharuskan penggunaan tersebut, cek lebih sering.

PT. INDUSTRI KERETA API

48

49
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

6. Analisis perhitungan

PT. INDUSTRI KERETA API

49

50
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Contoh hasil dari proses mesin NCT

BAB V PENUTUP
1.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : 1. PT. INKA (persero) Madiun merupakan BUMN yang dimiliki Indonesia yang bergerak dibidang manufaktur dan berdiri sejak tahun 1984 hingga sekarang. BUMN ini bergerak dalam bidang pembuatan kereta api dan berbagai bentukalat transportasi lain seperti bus (Trans Jakarta) dan mobil berpenumpang dengan konsep city car. 2. Proses produksi gerbong melalui banyak tahap, salah satu tahap yang penting adalah pengerjaan plat. Tahap ini merupakan tahap dimana plat yang masih utuh akan dipotong sesuai dengan pesanan, kemudian juga akan dilakukan proses gerinda, bending,

PT. INDUSTRI KERETA API

50

51
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

dan welding. Tahap dalam pemotongan plat adalah desain potongan, permintaan bahan, kemudian pemotongan plat dan terakhir finshing. Mesin yang digunakan untuk memotong plat yaitu Automatic Gas Cutting Machine, Automatik Laser Cutting Machine, dan Automatik Plasma Cutting Machine. 3. Salah satu mesin potong otomatis yang ada di PT. INKA yaitu Automatic Gas Cutting Machine. Mesin ini digunakan untuk memotong plat tebal dan panjang. Mesin ini menggunakan gas Oksigen dan LPG. Kelebihan mesin ini yaitu dala presisi hasil potongan benda kerja, namun memiliki kelemahan dalam perawatannya yang memerlukan biaya oprasional yang tinggi. 4. Analisa perhitungan menunjukan Jika pemanasan awal dimana material dan nozel dingin maka dibutuhkan waktu yang lama. Namun setelah benda ke-1 lanjut ke-2 dst, maka pemanasan lebih cepat karena material dan nozel sudah mengalami pemanasan yang lama dari pengerjaan pertama

1.2 Saran Bila terjadi kelambatan panas dalam pengerjaan pemotongan pertama pada material maka gunakanlah nozel yang berada dalam keaadan baik, dan pengaturan pengeluaran gas Oksigen dan LPG diatur sisuai kebutuhan.

PT. INDUSTRI KERETA API

51

52
D3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA INKA,2009,Standar Pekerjaan Gas Cutting, INKA,Madiun. INKA,2010,Profil Perusahaan,INKA, Madiun. AMTR ( Advance Manufacturing technology Research Institue ), 1990, Safety Lighte Grid, AMTRI, Macclesfield. Subagyo Asmanto,2003,Proses Manufaktur, Graha Ilmu, Jogjakarta.

PT. INDUSTRI KERETA API

52

Você também pode gostar