Você está na página 1de 5

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Standar Kompetensi: Memahami masalah penyimpangan sosial.

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dsb) sbg akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakan Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat Indikator: 1. Mengidentifikasi penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat 2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat 3. Memberi contoh penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga dan masyarkat 4. Mengidentifikasi akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat 5. Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial 6. Mengidentifikasi upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat

PETA KONSEP
PENYIMPANGAN SOSIAL

DI KELUARGA

DI MASYARAKAT

BENTUK PENYIMPANGAN

PENYIMPANGAN BERDASAR SIFATNYA

PENYIMPANGAN BERDASAR KADAR PENYIMPANGAN

PENYIMPANGAN BERDASAR PELAKUNYA

MENIMBULKAN BERBAGAI BENTUK PENYAKIT SOSIAL

UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU MENYIMPANG

A. Pengertian Penyimpangan Sosial penyimpangan sosial merupakan bentuk perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Bruce J. Cohen, ukuran yang menjadi dasar adanya penyimpangan bukan baik atau buruk, benar atau salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Perilaku menyimpang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kehidupan sosial dalam masyarakat. Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam

skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat.Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. Definisi-definisi penyimpangan sosial: a. James W. Van Der Zanden: Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi. b. Robert M. Z. Lawang: Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. B. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial 1. Bentuk penyimpangan menurut pelakunya: a. Penyimpangan Individu yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh Individu yang berlawanan dengan Norma. Penyimpangan ini biasanya dilakukan di lingkungan keluarga. Misalnya sesorang mencuri dilakukan sendiri. b. Penyimpangan kelompok yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok orang yang tunduk pada norma kelompoknya yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh kelompok yang melakukan penyimpangan adalah kelompok pengedar narkotika, sindikat penjahat atau mafia, pemberontak. 2. Bentuk penyimpangan menurut Sifatnya: a. Penyimpangan bersifat positif: Penyimpangan ini terarah pada nilai sosial yang berlaku dan dianggap ideal dalam masyarakat dan mempunyai dampak yang bersifat positif. Cara yang dilakukan seolah-olah menyimpang dari norma padahal tidak. Contohnya adalah: Bermunculan Wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita, biro jodoh. b. Penyimpangan bersifat negatif: Penyimpangan ini berwujud dalam tindakan yang mengarah pada nilainolai sosial yang dipandang rendah dan dianggap tercela dalam masayarakat. Contohnya: pemerkosaan, pencurian, pembunuhan, perjudian dan pemakaian narkotika.

3. Bentuk penyimpangan menurut Lemert (1951). a. Penyimpangan Primer: merupakan penyimpangan sosial yang bersifat sementara dan biasanya tidak diulangi lagi. Seseorang yang melakukan penyimpangan ini masih diterima di masyarakat. Contoh: orang yang melanggar lalu lintas dengan tidak membawa SIM dan perbuatannya itu tidak diulangi lagi, Orang yang belum membayar pajak. b. Penyimpangan Sekunder : merupakan penyimpangan sosial yang nyata dan dilakukan secara berulangulang bahkan menjadi kebiasaan dan menunjukkan ciri khas suatu kelompok. Seseorang yang

melakukan penyimpangan ini biasanya tidak akan diterima lagi di masyarakat. Contoh: Pemabuk yang seringa mabuk-mabukan dipasar, di diskotik dll.

C. Latar Belakang/sebab-sebab terjadinya penyimpangan Sosial : Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil karena seseorang mengalami kesulitan dalam hal komunikasi ketika bersosialisasi. Artinya individu tersebut tidak mampu mendalami norma- norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan juga dapat terjadi apabila seseorang sejak masih kecil mengamati bahkan meniru perilaku menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa. Terbentuknya perilaku menyimpang juga merupakan hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan faktor agama. Contoh karena kekurangan biaya seorang pelajar mencuri dan seseorang yang tidak memiliki dasar agama hidupnya tanpa arah dan tujuan. Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Sosial 1. Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan pertambahan usia. 2. Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.

D. Jenis-jenis penyimpangan sosial terdiri dari 5 jenis:


1. Tawuran atau perkelahian antar pelajar. Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat

kompleksnya kehidupan kota yang disebabkan karena masalah sepele. Penyebab yang lain adalah karena krisis moral yang dimiliki pelajar sehingga tindakannya berlawanan dengan norma agama dan sosial, hal itu disebabkan karena peralihan dari kanak-kanak menuju remaja, pada dasarnya usia remaja mempunyai emosi yang tinggi dan ingin diketahui keberadaannya.
2. Penyalahgunaan narotika,obat-obat terlarang dan minuman keras. Penyalahgunaan narkotika adalah

penggunaan narkotika tanpa izin dengan tujuan hanya untuk memperoleh kenikmatan. Penyimpangan sosial yang timbul adalah pembunuhan, pemerkosaan pencurian, perampokan. Adapun beberapa jenis narkotika dan obat bius antara lain: a. Ganja atau mariyuana diperoleh dari tumbuh-tumbuhan yang bernama Canabis Sativa yang diambil bagian daun yang diiris iris dan dikeringkan seperti tembakau b. Morfin merupakan zat yang diperoleh dari candu yang ditemukan oleh Setumur yaitu ahli farmasi dari Jerman tahun 1805. Umumnya berwarna putih, berwujud bubuk dan rasanya pahit. Morfin digunakan untuk obat pembius yang menenangkan sistem syaraf.

c. Kokain diperoleh dari tumbuh-tumbuhan Erythroxylon coca, yaitu golongan semak yang mempunyai ketinggian 2 m. Daunnya mengandung zat pembius. Warna kokain putih, rasanya pahit dan biasanya digunakan dalam pembedahan dan ilmu kedokteran. d. Tembakau mengandung racun nikotin yang keras. Nikotin merangsang susunan syaraf sehingga dapat menimbulkan ketagihan. Tar merupakan zat yang terkandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru.
3. Hubungan seks diluar nikah, pelacuran dan HIV/AIDS merupakan penyimpangan sosial karena

menyimpang norma sosial maupun agama.


4. Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan melanggar norma

hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri,menodong, menjambret membunuh, dan lainlain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi dan merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal
5. Penyimpangan seksual. Dianggap menyimpang karena melanggar norma- norma yang berlaku.

E. Pencegahan penyimpangan sosial. 1. Keluarga. Merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya 2. Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermain. Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik,warganya taat dalm melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan2 yang baik maka keadaan ini akan mempengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial begitu sebaliknya. 3. Media Massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa adalah apabila kamu ingin menonton acara di televisi pilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh tidak baik.

F. Teori mengenai penyampangan sosial.


1. Teori Differential Association. Menurut pandangan teori ini, penyimpangan sosial bersumber pada

pergaulan yang berbeda yang terjadi melalui proses alih budaya.


2. Teori Labeling. Menurut teori ini seseorang menjadi menyimpang karena proses Labeling, penberian

julukan, cap, etiket dan merek yang diberikan masyarakat secara menyimpang sehingga menyebabkan seseorang melakukan penyimpangan sosial.
3.

Teori Merton. Teori penyimpangan ini bersumber dari struktur sosial. Menurut Merton terjadinya perilaku menyimpang itu sebagai bentuk adabtasi terhadap situasi tertentu.

4.

Teori Fungsi Durkheim. Bahwa kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak mungkin terjadi karena setiap orang berbeda satu sama lainnya tergantung faktor keturunan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Durkheim kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum itu berkembang secara formal.

5. Teori konflik. Karl Mark, mengemukakan bahwa kejahatan erat terkait dengan perkembangan

kapitalisme. Menurtu teori ini apa yang merupakan perilaku menyimpang hanya dalam pandangan kelas yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka. Dengan demikian, peradilan pidana pun lebih memihak pada kepentingan mereka. Oleh sebab itu, orang yang dianggap melakukan kejahatan dan terkena hukuman pidana umumnya berasal dari kalangan rakyat miskin. G. Sikap Simpati Terhadap Pelaku Penyimpangan Sosial Cara mengatasi atau mencegah seseorang atau kelompok orang melakukan penyimpangan sosial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Dengan cara preventif, tujuannya mencegah terjadinya pelanggaran yang dilakukan. Misalnya penyuluah oleh guru, kepolisian, tokoh masayarakat, alim ulama 2. Dengan cara persuasif, yaitu dengan cara meyakinkan orang bahwa perilaku tertentu adalah bertentangan dengan norma sosial, misalnya guru memberi nasihat kepada muridnya agar tidak bolos sekolah 3. Dengan cara represif yaitu dengan cara memberikan hukuman kepada seseorang yang melakukan penyimpangan sosial. Misalnya orang yang memperkosa dihukum penjara 4. Dengan cara kuratif, yaitu upaya penyembuhan / pemulihan pelaku penyimpangan, contoh pembinaan pelaku tawuran, rehabilitasi pecandu obat terlarang.

Você também pode gostar