Você está na página 1de 12

AKUNTANSI GIRO

Giro merupakan dana masyarakat yang disimpan pada bank, sehingga bila dipandang dari pihak bank giro merupakan hutang bank kepada masyarakat

1. PEMBUKAAN / PENERBITAN REKENING GIRO

Tuan surya adalah calon nasabah yang telah memenuhi segala persyaratan untuk membuka rekening giro pada Bank Mini HOHO Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2001 menyetor tunai sejumlah Rp.150.000.000,- dan membayar tunai semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek dan lain-lain sebesar Rp.75.000,-

Jurnal Pembukaan rekening Giro


1 agustus 2001 Kas Rp.150075000 Giro rek. Surya Rp.150000000 Barang cetakan-Buku Cek Rp. 75000

2. PENERIMAAN SETORAN

Apabila Tuan Surya tanggal, 10 Agustus 2001 kemudian menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC, sebesar Rp.15.000.000, untuk disetorkan kedalam rekening gironya. Oleh Bank Mini HOHO akan dibukukan sebagai transaksi kliring. Pengkreditan (penambahan) terhadap rekening giro Tuan Surya akan dilakukan setelah hasil kliring tersebut dinyatakan berhasil. Untuk menampung pengkreditan sementara biasanya dikreditkan kedalam rekening warkat kliring. Warkat kliring ini dianggap sebagai warkat debet keluar.

Jurnal untuk transaksi penyetoran warkat kliring

10 Agustus 2001
Bank Indonsia - GIRO Warkat Kliring Rp.15000000 Rp.15000000

Jurnal setelah kliring dinyatakan berhasil

10 Agustus 2001
Warkat Kliring Giro Tuan surya Rp.15000000 Rp.15000000

Jurnal Apabila kliring Ditolak


Warkat Kliring Bank Indonesia-Giro Rp.15000000 Rp.15000000

3. Penarikan Rek. Giro


Tuan Surya pada tanggal 15 Agustus 2001 menarik dana gironya dengan selembar cek sebesar Rp.20.000.000, untuk dibayarkan oleh bank secara tunai. Atas penarikan cek oleh Tuan surya tersebut, maka oleh bank akan dibuat jurnalnya sebagai berikut:

Jurnal Penarikan Rekening Giro


15 Agustus 2001 Giro Rek. Surya Kas

Rp. 20000000

Rp.20000000

Giro Wajib Minimum Bank Indonesia (Reserve Requirement)

Adalah simpanan minimum yang harus di pelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada bank indonesia yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar prosentase tertentu dari DPK.

Kriteria pemenuhan GWM


1.

Sebesar 5 % dr DPK dalam rupiah

2.

Bank yang memiliki DPK > Rp1.000.000.000.000 Rp 10.000.000.000.000 wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 1% dari DPK dalam rupiah Jika DPK bank > Rp 10.000.000.000.000 Rp 50.000.000.000.000 bank wajib memelihara tambahan GWM sebesar 2% dari DPK dalam rupiah Jika DPK bank > Rp 50.000.000.000.000 bank wajib memelihara tambahan GWM sebesar 3 % dari DPK dalam rupiah

3. Bahwa pemenuhan GWM sebesar 5 % ditambah ketentua poin 2a,2b dan 2c diatas juga ditambah menurut posisi LDR berikut ini : LDR > 90% akan dikenakan tambahan sebesar 0% LDR = 75-90% akan dikenankan tambahan sebesar 1% LDR = 60-75% dikenakan tambahan sebesar 2% LDR = 50-60% akan dikenakan tsmbahan sebesar 3% LDR = 40-50% akan dikenakan tambahan 4% LDR < 40% akan dikenakan tambahan sebesar 5%

Você também pode gostar