Você está na página 1de 6

Perencanaan Tata Letak Pelabuhan

Dalam Bahasa Indonesia dikenal dua istilah yang berhubungan dengan arti pelabuhan yaitu bandar dan pelabuhan. Kedua istilah tersebut sering tercampur adukkan sehingga memiliki arti yang sama. Sebenarnya arti dari dua istilah tersebut berlainan. Bandar (harbour) adalah daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut untuk berlabuhnya kapal-kapal. Bandar ini merupakan daerah perairan dengan bangunan-bangunan yang diperlukan untuk pembentuknya, perlindungan dan perawatan, seperti pemecah gelombang, jetty dan sebagainya, dan hanya merupakan tempat bersinggahnya kapal untuk berlindung, mengisi bahan bakar, reparasi dan sebagainya tanpa terkait dengan barang-barang niaga. Menurut UU No.21 Tahun 1992, Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung

dari gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk bongkar muat, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan barang bongkar muat dan gudang-gudang untuk penyimpanan barang dalam waktu yang lama. Terminal bisa dilengkapi dengan jalan kereta api, jalan raya atau jalur transportasi darat.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelabuhan merupakan bandar yang dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang. Jadi suatu pelabuhan juga merupakan suatu bandar, tetapi suatu bandar belum tentu suatu pelabuhan.

Pembangunan pelabuhan didasarkan pada pertimbangan ekonomi, politik dan teknis. Ketiga dasar pertimbangan tersebut saling berkaitan tetapi biasanya yang paling menentukan adalah pertimbangan ekonomi. Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi beberapa hal berikut ini : a. Pembangunan yang didasarkan pada pertimbangan politik dan keamanan b. Pembangunan pelabuhan diperlukan untuk melayani/meningkatkan kegiatan ekonomi c. Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan/pabrik

Beberapa penyelidikan yang diperlukan sebelum membangun suatu pelabuhan adalah survei hidrografi dan topografi, penyelidikan tanah di rencana lokasi pemecah gelombang, dermaga dan bangunan-bangunan lainnya; angin, arus, pasang-surut dan gelombang.

Pemilihan Lokasi Pelabuhan

Pemiliah lokasi pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan. Pemilihan lokasi tergantung beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi, kedalaman dan luas perairan, perlindungan pelabuhan terhadap gelombang, arus dan sedimentasi, daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan di bongkar-muat, jalan-jalan untuk transportasi dan daerah industri di belakangnya. Daerah perairan ini harus terlindung dari gelombang, arus dan sedimen. Untuk itu beberapa pelabuhan diletakkan di daerah terlindung seperti belakang pilau, di teluk, muara sungai/estuari. Daerah ini terlindung dari gelombang tapi tidak terhadap arus dan sedimentasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut : 1. Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan 2. Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam pelabuhan. Pemilihan lokasi dapat ditinjau berdasarkan hal-hal berikut : 1. Tinjauan topografi dan geologi 2. Tinjauan pelayaran 3. Tinjauan sedimentasi 4. Tinjauan gelombang dan arus 5. Tinjauan kedalaman air

Fungsi dari Pelabuhan

Fungsi dari pelabuhan adalah Interface : fasilitas dan pelayanan untuk transportasi barang dari kapal ke moda transportasi lain dan sebaliknya Link : mata rantai dalam system transportasi Gateway : pintu gerbang dari daerah atau Negara Industry entity : terdapat industry estate/ industry lengkap dengan jaringan dan jasa transportasi

Peran pelabuhan, yaitu : Transportasi : penunjang dan dinamisator sistem antar moda transportasi, baik

angkutan laut maupun darat. Perdagangan : akses perdagangan internasional dan domestic, serta memberi

kesempatan yang lebih luas dalam menentukan hubungan perdagangan. Industri : industri transportasi, industri yang berorientasi ekspor atau bahan bakunya impor, dan industri lain.

Syarat-syarat Pelabuhan
Ada hubungan dengan moda angkutan yang lama Pada lokasi subur dan padat penduduk Kedalaman air dan lebar alur cukup Kapal mampu membuang sauh dan merapat Mempunyai fasilitas bongkar muat, gudang, dsb Mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal

Klasifikasi pelabuhan ditinjau dari penggunaannnya : Pelabuhan ikan Pelabuhan minyak Pelabuhan barang Pelabuhan penumpang Pelabuhan campuran Pelabuhan militer

Klasifikasi pelabuhan menurut letak geografinya :

Pelabuhan alam Pelabuhan buatan Pelabuhan semi alam

Klasifikasi pelabuhan Ditinjau dari bentang alamnya :


Pelabuhan Terbuka Pelabuhan Tertutup

Fasilitas-fasilitas Pelabuhan

Fasilitas pelabuhan pada dasarnya dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu fasilitas pokok dan fasilitas penunjang. Pembagian ini dibuat berdasarkan kepentingannya terhadap kegiatan pelabuhan itu sendiri.

A. FASILITAS POKOK PELABUHAN Fasilitas Pokok Pelabuhan terdiri dari alur pelayaran (sebagai jalan kapal sehingga dapat memasuki daerah pelabuhan dengan aman dan lancar),penahan gelombang (breakwater untuk melindungi daerah pedalaman pelabuhan dari gelombang, terbuat dari batu alam, batu buatan dan dinding tegak), kolam pelabuhan (berupa perairan untuk bersandarnya kapal-kapal yang berada di pelabuhan) dan dermaga (sarana dimana kapal-kapal bersandar untuk memuat dan menurunkan barang atau untuk mengangkut dan menurunkan penumpang).

B. FASILITAS PENUNJANG PELABUHAN Fasilitas penunjang pelabuhan terdiri dari gudang, lapangan penumpukan, terminal dan jalan. 1. Gudang
Gudang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal. Gudang dibedakan berdasarkan jenis (lini-I, untuk penumpukan sementara dan lini-II sebagai tempat untuk melaksanakan konsolidasi/distribusi barang, verlengstuk bangunan dalam lini-II, namun statusnya lini-I, enterpot bangunan diluar pelabuhan, namun statusnya sebagai lini-I), penggunaan (gudang umum, gudang khusus untuk menyimpan barang-barang berbahaya, gudang CFS untuk stuffing/stripping).

2. Lapangan Penumpukan
Lapangan penumpukan adalah lapangan di dekat dermaga yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk dimuat atau setelah dibongkar dari kapal.

3. Terminal Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai tempat kegiatan pelayanan bongkar/muat barang atau petikemas dan atau kegiatan naik/turun penumpang di dalam pelabuhan. Jenis terminal meliputi terminal petikemas, terminal penumpang dan terminal konvensional.

4. Jalan

Adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki, yang menghubungkan antara terminal/lokasi yang lain, dimana fungsi utamanya adalah memperlancar perpindahan kendaraan di pelabuhan.

KONSEP PERENCANAAN PELABUHAN

Secara umum perencanaan/pengembangan pelabuhan dapat direfleksikan oleh sifat kelembagaannya, ada yang berorientasi bisnis (bussiness oriented) dan ada yang berorientasi kepada kepentingan umum. Pelabuhan yang berorientasi pada keuntungan, perencanaan pengembangan dilakukan secara bertahap dan dikaitkan pada pengembangan yang memberikan keuntungan langsung. Sebaliknya pelabuhan yang berorentasi pada kepentingan umum, perencanaan pengembangan dilaksanakan dalam jangka panjang dan komprehensif serta diarahkan pada pelabuhan sebagai prasarana umum yang menunjang perkembangan sosial ekonomi daerah dan nasional, guna memperoleh keuntungan menyeluruh. Faktorfaktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pelabuhan, diantaranya: Kebutuhan akan ruang dan lahan Perkembangan ekonomi daerah hinterland pelabuhan Perkembangan industri yang terkait pada pelabuhan Arus dan komposisi barang yang ada dan diperkirakan Jenis dan ukuran kapal Hubungan transportasi darat dan perairan dengan hinterland Akses dari dan menuju laut Potensi pengembangan fisik Aspek nautis dan hidraulik Keamanan/keselamatan dan dampak lingkungan Analisis ekonomi dan financial Fasilitas dan struktur yang ada

Você também pode gostar