Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
an terna tetapi gagal dalam mengenal hubungan botani Caesalpino ( Ilmuwan italia, 1519-1603), menyusun atau menata dan mengklasifikasikan sejumlah besar tumbuhan sifat dan struktur buah serta bijinya
Menghapus sistem klasifikasi buatan, namun, Sifat sifat tumbuhan ( bunga, buah, daun, dsb) tidak berubah, metode pendekatannya menjadi berlainan sama sekali dan keserupaan-keserupaan anatomi memperoleh arti baru, yaitu hubungan atau asal usul yang bersamaan. Lalu, struktur bunga merupakan dasar yg paling baik untuk mengklasifikasikan tumbuhan berbiji. menunjukan kesamaan struktur bunganya, biasanya menunjukan keserupaan-keserupaan botani lainya yang bersifat indikatif mengenai garis keturunannya Sistem alami ( phylogenetik )
Nomenklatur salah satu kegiatan dalam taksonomi yang terkait dengan penentuan nama yang benar bagi takson yang telah atau harus diketahui. Sekali tumbuhan di identifikasi, maka nama yang benar harus di berikan kepadanya.
: Anjing ( dog, Hund, chien ) : Hydrofit, Xerofit : Kapas ( Tanaman sandang ) : Engelmann Spruce
MEMBINGUNGKAN ?
Latin : khas dan pasti dalam arti; sehingga bahasa yang tepat diperlukan bagi penamaan suatu jenis tumbuhan. Ketepatan dan kepastian arti dari bahasa latin terletak di dalam penggunaannya, menterjemahkan dan mengungkapkan suatu aspek yang dimiliki oleh tumbuhan ybs.
Digunakan sejak Linnaeus,menerbitkan bukunnya Spesies Planarum ( 1753 ) Cara penamaannya dikenal dengan Binomial nomenklatur Suatu tumbuhan mendapatkan nama genus yang diikuti designasi spesies atau specific epithet
Penamaan yang lengkap suatu tumbuhan terdiri atas 3 suku kata : Suku pertama adalah genus ( marga ) yang huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar Suku kedua adalah nama jenis Suku ketiga adalah nama penuh atau singkatan dari seseorang yang bertanggungjawab atau penerbitan dr hasil risalahnya
Dalam penulisan karya ilmiah, nama jenis suatu tumbuhan harus digaris bawahi atau dengan huruf lain ditulis miring kecuali authornya. Nama orang ( authornya ) hanya ditulis pertama kali nama jenis tsb ditulis, selanjutnya dapat di hilangkan.
Contoh : Taxodium distichum ( L ) Canis familliaris L
Diatur oleh International Code of Botanical Nomenclatur : 1. Suatu tumbuhan hanya mempunyai satu nama ilmiah yang berlaku 2. Nama tersebut harus tertulis dipakai sejak Species Plantarum diterbitkan ( 1753 ) 3. Dua jenis atau marga yang berlainan tidak dapat mempunyai nama yang sama 4. Nama gabungan marga dan jenis harus di ikuti nama penulisnya.
Diperkirakan 38000 spesies tumbuhan ( 55% endemis ) Memiliki 10 % tumbuhan berbungan yg ada di dunia 12 % binatang menyusui 16 % reptilia dan amphibi 17 % burung 25 % ikan 15 % serangga Tingkat endemisitas satwa indonesia cukup istimewa o Sekitar 500-600 mammalia besar, 38 % endemis o 35 jenis primata, 25 % endemis o 212 jenis kupu kupu, 44% endemis.
BAPPENAS : 1993
Ciri ciri khas : Bunga Bunga menjadi ciri yang paling nyata dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu memperluas kemampuan evolusi dan lungkang ekologisnya sehingga sesuai hidup di darat Benang sari stamen lebih ringan, telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk untuk mencegah pembuahan sendiri.
Ciri ciri : 1. Berkeping biji tunggal 2. Batang bagian atas tidak bercabang 3. Berdaun tunggal, kecuali gol palmae 4. Tulang daun melengkung / sejajar 5. Tidak berkambium 6. Jaringan xylem dan floem tersusun tersebar 7. Bunga memiliki bagian bagian dg kelipatan 3
Famili Arecaceae, cont : Cocos nucifera Famili Amaryllidaceae, cont : Agave cantala Famili Poaceae, cont : Oryza sativa Famili Zingiberaceae , cont : Zingiber officinale Famili Musaceae, cont : Musa parasidiaca Famili Orchidaceae, cont : Phalaenopsis amabilis Famili Areceae, cont : Colocasia esculenta
Ciri ciri : Berkeping biji dua Pertulangan daun menyirip / menjari Batang berkambium Pembuluh xylem dan floem tersusun teratur ( konsentris )
Akar tunggang Bagian bunga berkelipatan 4 atau 5
Moraceae, cont : Ficus benjamina ( beringin ) Papilionaceae, cont : Vigna cinesis ( kacang panjang ) Caesalpiniaceae, cont : Tamarindus indica ( asam ) Mimosaceae, cont : Leucana glauca ( lamtoro ) Malvaceae, cont : Hibiscus tiliaceus ( waru ) Bombacaceae, cont : Ceiba petandra ( kapok ) Rutaceae, cont : Citrus nobilis ( jeruk keprok ) Myrtaceae, cont : Eugenia aromatica ( cengkeh )