Você está na página 1de 78

SUBSTANSI TEORI ILMU-ILMU SOSIAL

Mata kuliah ini mengajarkan berbagai konsep dasar dan teori-teori ilmu sosial terutama yang terkait dengan perspektif sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, psikologi sosial, hukum, administrasi publik, dan pengembangannya (prospek)

Agger, Ben, 2007, Teori Sosial Kritis: Kritik, Penerapan dan Implikasinya, Yogyakarta, Kreasi Wacana. Baert, Patrick, 1998, Social Theory in the Twentieth Century, Cambridge, Polity Press. Beilharz, Peter,2002, Teori-Teori Sosial: Observasi Kritis terhadap Para Filosof Terkemuka, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Campbell, Tom, 1994, Tujuh Teori Sosial, Sketsa, Penilaian, Perbandingan, Yogyakarta, Kanisius. Craib, Ian, 1986, Teori-Teori Sosial Modern: Dari Parson Sampai Habermas, Jakarta, Rajawali. Delanty, Gerard, 1999, Social Theory in a Changing World, Conception of Modernity, Cambridge, Polity Press. Doyle, Paul Johnson, 1986, Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, (Robert MZ Lawang, penterjemah), Jilid 1,2, Jakarta, Gramedia.

Effendi, Sofian, dkk, 1996, Membangun Martabat Manusia: Peranan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Pembangunan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. Giddens, Anthony, 2009, Problematika Utama dalam Teori Sosial, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Hardiman, F.Budi,1993, Menuju Masyarakat Komunikatif, Ilmu, Masyarakat, Politik dan Postmodernisme menurut Jurgen Habermas, Yogyakarta, Kanius. Hoogvelt, Ankie MM, 1995, Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang, (Alimandan, Penyadur), Jakarta, Rajawali. Jackson, Stevi dan Jackie Jones, 2009, Teori-Teori Feminis Kontemporer, Yogyakarta, Jalasutra. Jones, Pip, 2009, Pengantar Teori-Teori Sosial, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia

Kuhn, Thomas,S, 2000, The Structure of Scientific Revolutions: Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains, Bandung, Remaja Rosda Karya . Lechte, John, 2001, 50 Filsuf Kontemporer: Dari Strukturalisme sampai Postmodernitas, Yogyakarta, Kanisius. Polanyi, Michael, 1996, Segi Tak Terungkap Ilmu Pengetahuan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama . Ritzer, George, 2002, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Alimandan:Penyadur), Cetakan ketiga, Jakarta, Rajawali . ------------------,2003, Teori Sosial Post Modern, Yogyakarta, Kreasi Wacana. Salim, Agus, 2001, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Dari Denzin Guba dan Penerapannya, Yogyakarta, Tiara Wacana.

Sanderson, Stephen.K, 2000, Makro Sosiologi: Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, Jakarta, RajaGrafindo Persada. Sindhunata, 1983, Dilema Usaha Manusia Rasional, Jakarta, Gramedia Soedjatmoko, 1984, Dimensi Manusia dalam Pembangunan, Jakarta, LP3ES Supardan, Dadang, 2008, Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta, Bumi Aksara.

Turner, Bryan, 2000, Teori-Teori Sosiologi: Modernitas-Postmodernitas, Yogyakarta, Pustaka Pelajar . Veeger, KJ, 1990, Realita Sosial, Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi, Jakarta,Gramedia Pustaka Utama . Wallace, Walter,L,1990, Metoda Logika Ilmu Sosial, Jakarta, Bumi Aksara. Waters, Malcolm, 1994, Modern Sociological Theory, London-New Delhi, Sage Publications, Thousand Oaks . tbk

KONSEP DAN TEORI

PENDAHULUAN
BERTEORI SOSIAL DIAWALI DENGAN KEMAMPUAN UNTUK MENGERTI DAN MEMAHAMI KONSEP-KONSEP SOSIAL TEORI SOSIAL MERUPAKAN GABUNGAN ATAU KUMPULAN DARI KONSEP-KONSEP SOSIAL YANG TELAH DIUJI KEBENARANNYA SECARA UMUM (OBYEKTIF, METODOLOGIS) DAN MEMILIKI SIFAT GENERALISASI BELAJAR TEORI SOSIAL BERBEDA DENGAN PRAKTEK TEORI SOSIAL (AKTUALISASI REAKTUALISASI)

KONSEP

TEORI

METODOLOGI

APA ITU KONSEP ?


Merupakan gambaran (wacana) abstrak dari fenomena alami dan fenomena sosial Wacana fenomena alami, melahirkan aliran positivistik naturalistik (natural law) Wacana fenomena sosial, melahirkan aliran humanistik kulturalistik (social law)

KONSEP
Fenomena alami, berkaitan dengan: posisi dan lokasi wilayah/geografi, kondisi sumberdaya alam, kondisi kependudukan (SDM)

Fenomena sosial, berkait dengan: peristiwa ideologi, peristiwa politik, peristiwa ekonomi, peristiwa sosial, peristiwa budaya, dan peristiwa pertahanan dan keamanan masyarakat (IPOLEKSOSBUDHANKAM) Ilmu sosial merupakan kajian-kajian yang banyak berkaitan dengan fenomena-fenomena sosial (konsep sosial)

FUNGSI KONSEP DALAM TEORI SOSIAL


Memberi pengertian dan pemahaman ttg sesuatu (kognitif dan afektif atau understanding) Memberikan penjelasan atau keterangan ttg sesuatu (explanasi) Menilai suatu kondisi obyek sosial (evaluatif) Dapat memberitahu ttg sesuatu (informatif dan komunikatif) Menghasilkan suatu istilah yang sifatnya praktis dan sederhana (pragmatis)

TUJUAN KONSEP DALAM TEORI SOSIAL


Sebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa, realita, gejala atau fenomena sosial yang berisikan data dan fakta-fakta sosial Untuk merumuskan kesepakatan (komitmen) definisi, pengertian, istilah, kata-kata, kalimat atau labellabel dari fenomena sosial sebagai konsep-konsep sosial

Untuk merumuskan simbol-simbol, kategorisasi, mitos, formula/dalil, dan kode-kode (morse) sebagai hasil konstruksi kelompok tertentu yang sifatnya lebih halus daripada peristiwa dan konsep-konsep sosial yang dirumuskan sebelumnya

MANFAAT KONSEP
Dengan konsep, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain dan bahkan dengan machluk lain, karena adanya kesamaan pemahaman (mutual understanding) dan kesamaan pemaknaan (mutual meaning)

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM ILMU SOSIAL :


1. Realita atau fenomena sosial 2. Individu dan masyarakat 3. Interaksi sosial 4. Proses sosial 5. Kategori sosial 6. Kolektivitas sosial 7. Kelompok sosial 8. Posisi/kedudukan sosial 9. Peran sosial 10. Fungsi sosial 11. Status sosial 12. Struktur sosial 13. Kebudayaan 14. Lembaga/Pranata sosial 15. Stratifikasi sosial 16. Kekuasaan dan otoritas sosial 17. Integrasi/solidaritas sosial 18. Konflik sosial 19. Sikap dan perilaku sosial 20. Penyimpangan/Patologi sosial 21. Nilai dan norma sosial 22. Sosialisasi dan akulturasi 23. Sistem sosial 24. Organisasi sosial 25. Harmonisasi/Tertib sosial 26. Perubahan Sosial

PROSES KONSEP KE TEORI


Halus KODE (Askripsi, Morse) FORMULA (dalil, rumus, stikma) MITOS (legenda, cerita) SIMBOL (Bahasa)

KATAGORISASI (Teoritisasi)
Kasar Fakta dan Realita KONSEP (Istilah)
Sensing, Persepsi dan Interpretasi

PERISTIWA, FENOMENA

FOKUS PEMBELAJARAN TEORI ILMU-ILMU SOSIAL


REALITA E M P I R I S

FENOMENA/PERISTIWA KONSEP

N O N E M P I R I S

TEORI
METODOLOGI

MEMAHAMI TEORI ILMU-ILMU SOSIAL

MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN

AAHTEORI !!

UNSUR-UNSUR TEORI (Tom Campbell, 1994)


DEFINISI/ TERMINOLOGI (KONSEP) DISKRIPTIF (EMPIRIS, FAKTA, DATA, INFORMASI) PENJELASAN (EKSPLANASI, NARASI, URAIAN, ANALISIS, SINTESA, KONKLUSI, TEMUAN, INOVASI)

TEORI ILMU-ILMU SOSIAL


Ilmu Politik/ Adm Teori Politik/ Adm A-Z

ILMU-ILMU SOSIAL (UMUM)

Ilmu Ekonomi

Teori Ekonomi A-Z

Sosiologi

Teori Sosiologi A-Z

TEORI
Serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial dan alami secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji kebenarannya secara sistematis dan metodologis sehingga memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai kesepakatan dunia akademis

Teori adalah alat untuk memahami kenyataan atau realitas sosial Teori sebagai alat untuk menyatakan hubungan sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak diteliti Teori selalu lahir dari kenyataan dan selalu diuji pula di dalam kenyataan Teori merupakan hasil kesepakatan masyarakat akademis sebagai perspektif etik (agenda akademis)

Teori memberikan pola bagi interpretasi data Teori menghubungkan satu studi dengan studi lainnya Teori menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel memiliki arti dan makna penting Teori memungkinkan interpretasi makna yang lebih besar (siap pakai) daripada hasil temuan yang diperoleh dari penelitian (kegunaan laten/hidden)

PERSOALAN POKOK TEORI SOSIAL


Adalah bagaimana memandang dan memahami kenyataan kehidupan sosial sebagai realita yang harus dihadapi secara bijaksana (wisdom) dan bebas nilai (values free/ neutral/ non- etic)

TUJUAN TEORI SOSIAL


Untuk memberikan pengertian dan pemahaman (understanding) terhadap realita/fenomena sosial Untuk memberikan penjelasan (explanation) terhadap realita/fenomena sosial Untuk kepentingan prediksi atau peramalan (forcasting) terhadap fenomena-2 sosial Sebagai kritik dan pengawasan (control) terhadap perkembangan konsep dan teoriteori sosial Melatih kepekaan dan tanggungjawab sosial (sensitivity and responsebelity)

MANFAAT TEORI SOSIAL


Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan realita/fenomena sosial Sebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap fenomena sosial yang diamati Sebagai sarana atau upaya peneliti untuk melakukan konstruksi, rekonstruksi atau dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena sosial yang diamati dengan persyaratan: relevan (cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan konsisten (runtut dan sistematik)

INTENSITAS TEORI SOSIAL


Jika situasi dan kondisi dalam keadaan normal (stabil), maka wacana teori memiliki intensitas rendah, tetapi aplikasinya tinggi Jika situasi dan kondisi dalam keadaan tidak normal (labil), maka wacana teori memiliki intensitas tinggi, tapi aplikasinya rendah bahkan tertolak

STRUKTUR TEORI SOSIAL


GRAND THEORY (Analisis Menyeluruh)

II

MIDDLE RANGE THEORY/ MESO THEORY (Analisis Sebagian)

III

CASE/SUBSTANTIVE/ IDEOGRAFIS THEORY (Analisis Kasus/Isu dari Fakta Empiris)

PAHAM TEORI SOSIAL DALAM PRAKTEK

IDEALISME

TEORI

PRAGMATISME

UTOPIANISME

METODOLOGI TEORI ILMU-ILMU SOSIAL


HEURISTIK = Menghimpun jejak-jejak dan dokumen sejarah perkembangan teori sosial VERIFIKASI = Menguji kebenaran dari data dan informasi (referensi) tentang perkembangan konsep dan teori-teori sosial INTERPRETASI = Melakukan penafsiran suatu peristiwa / pandangan realistis empiris dari sejarah perkembangan teori sosial

IBNU KHALDUN (ABDURRACHMAN ABU ZAID WALIUDDIN BIN KHALDUN) (1332 1350 M)

Buku Muqaddimah (Lajnah al-Bayan al-Arabi) = Membahas pengaruh letak geografis (letak bumi) terhadap gejala, perilaku dan aktivitas masyarakat

(1469 1559)
IL PRINCIPE (Politik Kekuasaan, 1513) atau RES PUBLICA (Kekuasaan Rakyat) dan DISCORSI (Politik Kerakyatan, 1519) THE AIM JUSTIFY THE WAY (Tujuan menghalalkan cara) JADILAH SEKUAT SINGA, SEKALIGUS SELICIK RUBAH

SEKULARISME (Nichollo Machiavelli)


Sekularisme adalah ide dasar yang mengesampingkan peran agama dari pengaturan kehidupan (dunia) Sekularisme menuntun manusia untuk menempatkan agama hanya pada ranah individu dan wilayah spiritual (moral, teologi) Sekularisme mengharamkan agama ikut andil dalam mengatur kehidupan Sekularisme mengajarkan bahwa manusia bebas mengatur hidupnya sendiri tanpa campur tangan Tuhan/ Allah

AWAL SEJARAH PENGEMBANGAN TEORI SOSIAL

ISIDORE AUGUSTE MARIE FRANCOIS XAVIER COMTE (1789-1857)

HUKUM TIGA TAHAP (Law of Three Stages)


Bahwa sejarah umat manusia, baik secara individual maupun secara kolektif, berkembang menurut tiga tahap, yaitu: 1. Tahap teologi atau fiktif (Mitologi) 2. Tahap metafisik atau abstrak (Ideologi) 3. Tahap positif atau ilmiah atau riel (Ilmu) *) *)Tahap positif atau filsafat positivisme = sebagai
sesuatu yang nyata, pasti, jelas, bermanfaat, serta lawan dari sesuatu yang negatif

REAKSI TERHADAP FILSAFAT POSITIVISME (ABAD KE 20)


1. Ketidakpuasan terhadap dominasi positivisme, terutama terhadap latarbelakangnya yang naturalistik dan deterministik. Naturalisme dan determinisme inilah yang dimasa lalu telah mendorong berkembangnya metafisika yang materialistik (kuantitatif), dengan implikasinya yang luas dalam segi kehidupan umat manusia

2. Reaksi terhadap kenyataan semangat kemajuan (progress) yang terjadi pada abad ke 20 sebagai akibat dari pengaruh pemikiranpemikiran historis yang kuat, tetapi sekaligus juga membuktikan adanya ketidak sinambungan (diskontinyuitas) di dalam perkembangan itu sendiri 3. Timbulnya reaksi terhadap pengertian istilah PERKEMBANGAN (linear Vs kontinuum) yang menjadi mitos masyarakat secara umum. Selanjutnya, melahirkan upaya untuk memperhatikan struktur dari fenomena yang sebenarnya, atau secara lebih formal terhadap bentuk-bentuk logis yang lebih realistik

CONCEPTUAL WORLD

EMPIRICAL WORLD

THEORY

RESEARCH
EXPLANATION UNDERSTANDING PREDICTION CONTROL

EMPIRIC

MASALAH SOSIAL
Sesuatu yang menimbulkan pertanyaan 5 W + 1 H (what, why, who, where, when, how) Sesuatu yang mengandung keraguraguan dan ketidak pastian dalam kehidupan masyarakat (anomie) Suatu kesenjangan (gap) antara sesuatu yang seharusnya (das sollen, teori) dengan sesuatu yang senyatanya (das sein, empiris)

Adanya kesenjangan (gap) antara teori sosial dan praktek teori sosial Adanya sesuatu yang dianggap masih kurang (dis-distribution) Adanya ketidakseimbangan (disequity/dis-balance) Adanya sesuatu yang dianggap tidak cocok/tidak relevan (defesiensi) Sesuatu yang tidak layak (veasible), dianggap layak dan dipakai terus

Masalah sosial ada yang bisa terpecahkan dan ada pula yang tidak bisa terpecahkan (social connatus) Dalam penelitian sosial, permasalahan sosial (social problems) dapat dirumuskan secara teoritis, empiris, dan normatif

MASALAH SOSIAL (UMUM)


Kemiskinan Keadilan Sosial Pemerataan Penataan Kelembagaan Demokrasi Hak Azasi Manusia Supremasi dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Ketidak percayaan Sosial (social distrust) dan Kebohongan Publik (public lie)

Penyalahgunaan Obat Terlarang (psikotropika) Persamaan gender (egalitarian) Kebebasan (the freedom) Pemberdayaan SDM (empowerment) Terorisme dan Separatisme Aborsi dan Prostitusi Pornografi dan Pornoaksi Konflik Peradaban (civilization conflict) Kebebasan Informasi Publik (KIP)

MASALAH SOSIAL (KHUSUS)


1. Tingginya jumlah pengangguran 2. Kesenjangan pembangunan 3. Rendahnya kualitas SDM ((Pendidikan) 4. Menurunnya kualitas SDA 5. Rendahnya penegakan hukum dan keadilan 6. Rendahnya kualitas pelayanan kepada publik 7. Belum optimalnya fungsi kelembagaan 8. Ancaman separatisme dan terorisme 9. Tingginya tingkat kejahatan/kriminalitas/korupsi (konvensional, transnasional) 10. Rendahnya kemampuan Hankam 11. Kekerasan atas nama agama

PERNYATAAN MASALAH (Problem Statement)

RUMUSAN MASALAH

DEFINISI MASALAH (Problem Definition)

Dijawab dengan asumsi, Proposisi, hipotesa, dan teori

OPERASIONALISASI MASALAH (Problem Operationalization)

PERAN ILMU SOSIAL DALAM PEMECAHAN MASALAH SOSIAL


MEMBANTU MEMPERJELAS MASALAH YANG DIHADAPI MENGUMPULKAN DATA DAN FAKTA MENGANALISA DAN MENAFSIRKAN DATA

Proses dimulai lagi

MENGAJUKAN REKOMENDASI PEMECAHAN MASALAH

MEMBERIKAN PENJELASAN DAN MENDORONG KEGIATAN MENANGGULANGI MASALAH

SARAN-SARAN

MEMPELAJARI HALANGAN YANG MUNGKIN TERJADI

ILMU PENGETAHUAN (SCIENTIFIC)

PURE SCIENCE/TEORI

APPLIED SCIENCE/PRAKTEK

NOMOTETIS: Memperhatikan bendanya dlm sifat keabstrakannya Ingin tahu hakekat bendanya Memperhatikan hal-hal yang bersifat umum Sosiologi

IDIOGRAFIS : Memperhatikan bendanya dalam sifatnya yg konkrit, nyata (benar-benar terjadi dlm ruang dan waktu tertentu) Memperhatikan halhal yang khusus Sosiografi

EKOLOGIS : Bagaimana seseorang harus berbuat untuk menyesuaikan diri dari salah satu citanya (etika, hukum) Bagaimana seseorang harus berbuat untuk mencapai suatu hasil Ilmu kedokteran, pertanian

Ilmu Ekonomi

Sosiologi

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Antropologi INDIVIDU, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

Ilmu Politik

Sejarah

Psikologi Sumber: Soerjono Soekanto, 1986

Ilmu Hukum

PARADIGMA (ILMU) SOSIAL

PARADIGMA
Sebagai suatu cara pandang terhadap suatu persoalan yang didalamnya terdapat sejumlah asumsi tertentu, teori tertentu, metodologi tertentu, model tertentu, dan solusi tertentu Setiap paradigma diandaikan otonom, mandiri dan terpisah dengan paradigma yang lain (memiliki jargon, simbul dan konsep sendiri-sendiri), sehingga paradigma pada hakekatnya tidak dapat disatukan (apalagi disamakan), tetapi hanya bisa dibandingkan sebagai studi komparatif

PERKEMBANGAN PARADIGMA SOSIAL


Dalam diskursus ilmu-ilmu sosial kajian paradigma sebagai aliran utama pada umumnya dikaitkan dengan persoalan tingkah laku sosial, kehidupan, dan perubahan sosial dalam masyarakat Misalnya: bermula dari penelitian dan penulisan pemikir-pemikir sosial klasik seperti Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber, sampai dengan perkembangan pemikiran teoritis di zaman modern dan kontemporari seperti Karl Manheim, C. Wright Mills, Erving Goffman, Gramsci, Habermas, Foucault yang membentuk pelbagai aliran dan usaha mengintegrasikan pelbagai aliran pemikiran teoritis

MANFAAT PARADIGMA SOSIAL


Dalam kedudukan ilmu pengetahuan, tiga paradigma tersebut merupakan metode untuk memahami masalah dan kenyataan sosial (penjelas realita) Sebagai peta metode (map method) kedudukan ilmu dan fungsinya Secara bersama-sama dapat juga dipergunakan untuk melihat suatu realitas sosial dan masa depan kehidupan sosial sebagai pokok bahasan suatu penelitian sosial

TIGA PARADIGMA SOSIAL


Paradigma Fakta Sosial Pardigma Definisi Sosial, dan Paradigma Perilaku Sosial.

FAKTA SOSIAL (Emile Durkheim)


Paradigma ini memberi arti penting pada pranata dan struktur sosial sebagai dasar realitas kehidupan sosial Pranata dan struktur merupakan suatu kenyataan eksternal yang memiliki daya paksa atau koersif Pranata dan struktur sosial merupakan kunci memahami dan mengerti tindakan seseorang atau sekelompok orang Paradigma ini berpendapat bahwa tindakan manusia tidak dapat dilakukan secara bebas, karena ada fakta lain yang memiliki kemampuan daya paksa terhadap tindakan manusia tersebut

DEFINISI SOSIAL (Max Weber)


menyatakan bahwa problem kehidupan sosial berkaitan dengan tindakan individu (person) sebagai pelaku kehidupan sosial Weber memandang bahwa tindakan individu adalah kunci kehidupan bersama Bagi Weber apa yang dimaksud dengan pranata dan struktur adalah sesuatu yang impersonal yang merupakan konsep rasional tindakan individu yang disadari dan berdasar motif dan tujuan tertentu Impersonalitas pranata dan struktur sosial menjadi ukuran rasionalitas suatu konsep kehidupan sosial Tindakan sosial bersifat subyektif, karena setiap tindakan selalu dilandasi oleh motivasi dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu secara sadar

PERILAKU SOSIAL (BF. Skiner)


memandang bahwa tata hubungan sosial adalah merupakan suatu mekanisme hubungan kausal yakni hubungan stimulus dan respon Dengan demikian tindakan manusia adalah tanggapan atau respon terhadap stimuli yang ditujukan kepadanya Suatu tindakan sosial akan dapat diulang jika stimulus disajikan kembali dan jika menyangkut suatu kebutuhan dan kepentingannya Secara teknis kebutuhan dan kepentingan itu disebut ganjaran atau hadiah (reward) Jadi, dinamika hidup sosial esensinya adalah sebagai suatu mekanisme stimuli dan respon (aksi dan reaksi)

PERJALANAN PARADIGMA SOSIAL

Paradigma 1

Normal

Anomali

Paradigma 2

Revolusi Ilmu

Krisis

Sumber: Kuhn, Thomas.S, 1970, The Structure of Scientific Revolutions.

PETA TEORI ILMU-ILMU SOSIAL


(Dadang Supardan, 2008)

SKETSA/PARAMETER TEORI SOSIAL (Tom Campbell, 1994)


1. 2.

3.
4.

5.

Idealis - Materialis (Platoian, Marxian) Deskriptif - Normatif (Durkheimian, Weberian) Individualistis - Holistis (Hobbesian) Konflik - Konsensus (Aristotelesian, Marxian) Positivis - Interpretatif (Comteian, Weberian)

TEORI-TEORI SOSIOLOGI
TEORI TINDAKAN SOSIAL DAN SISTEM TALCOT PARSONS: Teori Tindakan Sosial; Teori Sistem Sosial TEORI EVOLUSI SOSIAL HERBERT SPENCER TEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN BUDAYA (CULTURAL LAG) - WILLIAM F.OGBURN TEORI DRAMATURGI ERVING GOFFMAN TEORI STRUKTURASI - ANTHONY GIDDENS TEORI GLOBALISASI OF NOTHING GEORGE RITZER

TEORI-TEORI ANTROPOLOGI
TEORI ORIENTASI NILAI BUDAYA KLUCKHOHN TEORI EVOLUSI SOSIOKULTURAL PARALELKONVERGEN-DIVERGEN SAHLINS DAN HARRIS TEORI EVOLUSI KEBUDAYAAN LEWIS H.MORGAN TEORI EVOLUSI ANIMISME DAN MAGIC TAYLOR DAN FRAZER TEORI EVOLUSI KELUARGA - J.J.BACHOVEN TEORI UPACARA SESAJI SMITH

TEORI-TEORI ILMU GEOGRAFI


TEORI LEDAKAN PENDUDUK - THOMAS ROBERT MALTHUS TEORI PENGARUH IKLIM TERHADAP PERADABAN - ELLSWORT HUNTINGTON TEORI LOKASI LAHAN - JOHANN HEINRICH VON THUNEN TEORI KOTA KONSENTRIS BURGESS TEORI KONFLIK ANTAR SUKU BANGSA NOMADIK SEDENTER JEAN BUNHES

TEORI-TEORI ILMU SEJARAH


TEORI GERAK SIKLUS SEJARAH IBNU KHALDUN TEORI DAUR KULTURAL SPIRAL GIAMBATTISTA VICO TEORI TANTANGAN DAN TANGGAPAN ARNOLD TOYNBEE TEORI DIALEKTIKA KEMAJUAN JAN ROMEIN TEORI DESPOTISME TIMUR WITTFOGEL TEORI PERKEMBANGAN SEJARAH DAN MASYARAKAT KARL MARX TEORI FEMINISME WOLLSTONECRAFT

TEORI-TEORI ILMU EKONOMI


TEORI EKONOMI KLASIK ADAM SMITH: Kebijaksanaan pasar bebas; Keuntungan mendorong investasi; Keuntungan cenderung menurun; Keadaan stationer TEORI TAHAPAN PERTUMBUHAN EKONOMI MODERNISASI WW.ROSTOW: Tahap tradisional; Tahap prakondisi tinggal landas; Tahap tinggal landas; Tahap kematangan (maturity); Tahap konsumsi massa tinggi

TEORI DAMPAK BALIK DAN DAMPAK SEBAR GUNNARD MYRDAL: Dampak balik; Dampak sebar; Ketimpangan regional; Dampak balik dan dampak sebar; Peranan pemerintah; Ketimpangan internasional; Perpindahan modal TEORI NILAI SURPLUS KARL MARX TEORI MONETARISME PASAR BEBAS FRIEDMAN

TEORI-TEORI PSIKOLOGI
TEORI AGRESI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD TEORI DISONANSI KOGNITIF FESTINGER TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM TEORI DEPRIVASI RELATIF GURR TEORI KECERDASAN MAJEMUK HOWARD GARDNER

BENTUK PEMETAAN TEORI DALAM ILMU POLITIK


TEORI POLITIK EMPIRIS TEORI POLITIK FORMAL TEORI POLITIK NORMATIF

TEORI-TEORI ILMU POLITIK


TEORI POLITIK KEKUASAAN NICCOLO MACHIAVELLI TEORI NEGARA BERDAULAT JEAN BODIN TEORI KEKUASAAN NEGARA TERBATAS JOHN LOCKE TEORI PEMISAHAN KEKUASAAN BARON DE MONTESQUIEU TEORI HAK PEMILIKAN LEGAL ROBERT NOZICK

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT !!

Você também pode gostar