Você está na página 1de 3

A. PENGERTIAN WILAYAH Wilayah dapat diartikan sebagai suatu ruang pada permukaan bumi.

Pengertian permukaan bumi dapat menunjuk pada tempat atau lokasi yang dilihat secara horizontal dan vertikal, termasuk yang ada di bawah permukaan bumi. Wilayah sering dibedakan artinya dengan kata daerah atau kawasan. Wilayah diartikan sebagai satu kesatuan ruang yang mempunyai tempat tertentu tanpa terlalu memerhatikan soal batas dan kondisinya. Daerah dapat didefinisikan sebagai bagian ruang di permukaan bumi dengan batas secara jelas berdasarkan jurisdiksi administrasi. Pengertian kawasan dapat disamakan dengan istilah area yang mempunyai batas-batas yang jelas berdasarkan unsureunsur yang sama. B. WILAYAH FORMAL DAN WILAYAH FUNGSIONAL 1. Wilayah Formal(Formal Regions/Homogenous Region) Wilayah formal adalah wilayah yang dipandang dari suatu aspek tertentu yang mempunyai sifat-sifat dan cirri-ciri yang relative sama. 2. Wilayah Fungsional (Functional Regions/Nodul Regions) Wilayah fungsional adalah suatu wilayah yang mempunyai ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah belakangnya, atau suatu wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis melingkar( daerah belakangnya). Contohnya, wilayah kota dengan wilayah belakangnya, lokasi produksi dengan wilayah pemasarannya, susunan orde perkotaan, dan hierarki jalur transportasi. C. Perencanaan Pembangunan Wilayah Untuk kepentingan perencanaan , wilayah harus dapat dibagi ke dalam suatu kesatuan agar dapat dibedakan dengan kesatuan lain. Pembagian wilayah tergantung pada titik awal ruang wilayah yang kita maksudkan. Apabila titik awal adalah ruang yang luas dan ingin dianalisis dalam bentuk subbagiannya, yang kita lakukan adalah membagi wilayah yang luas ke dalam beberapa subwilayah yang lebih sempit sesuai dengan criteria yang ditetapkan. Sebaliknya, apabila titik awalnya adalah wilayah yang kecil-kecil dan ingin dikelompokkan dalam beberapa kesatuan yang lebih besar, maka harus mengikuti criteria yang digunakan. Satuan yang baru itu tetap juga dinamakan wilayah, tetapi dengan tambahan ciri atau karakter tertentu sehingga dapat kita bayangkan luasnya, lebih kecil atau lebih besar daripada luas titik awalnya. Misalnya, wilayah negara republik indonesia dapat dibagi atas provinsi, provinsi dapat dibagi atas kabupaten. Kabupaten di bagi atas kecamatan. Di sisi lain, kita bisa beranjak dari wilayah yang kecil-kecil, misalnya beberapa desa atau keluruhan digabung menjadi kecamatan, kecamatan digabung menjadi kabupaten dst. Dasar dari perwilayahan dapat dibedakan berdasarkan wilayah administrasi pemerintah, kesamaan kondisi, ruang lingkup pengaruh ekonomi, dan wilayah perencanaan atau program. 1. Berdasarkan Wilayah Administrasi Pemerintah Di Indonesia dikenal pembagian wilayah kekuasaan pemerintah, seperti provinsi, kabupaten atau kota

2. Berdasarkan kesamaan kondisi Berdasarkan kesamaan kondisi yang paling umum adalah kesamaan kondisi fisik. Contohnya, Jawa Tengah dibagi atas pantai timur, pegunungan, dan pantai barat. Cara pembagian lainnya adalah berdasarkan kesamaan sosial 3. Berdasarkan Ruang Lingkup Pengaruh Ekonomi Perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa pusat pertumbuhan yang kira-kira sama besarnya atau rangkingnya, kemudian ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan. 4. Berdasarkan Wilayah Perencanaan Dalam pembagian berdasarkan perencanaan, ditetapkan batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek. Wilayah tersebut termasuk ke dalam suatu perencanaan untuk tujuan khusus, misalnya DAS Berantas, dan DAS Serayu. Suatu wilayah perencanaan dapat menembus beberapa wilayah administrasi berdasarkan kebutuhan dari perencanaan tersebut. D. Contoh Mengidentifikasi Wilayah Formal dan Fungsional Contoh mengindentifikasi wilayah formal dan fungsional adalah sebagai berikut. 1. Contoh mengidentifikasi Wilayah Formal Sesuai dengan pengertian di atas, wilayah formal adalah wilayah yang dipandang dari suatu aspek tertentu mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri yang relatif sama. Untuk membuat disebabkan peta tanpa disertai suatu data tidak dapat untuk membuat peta tematik perwilayahan. 2. Contoh Mengidentifikasi Wilayah Fungsional Wilayah fungsional adalah suatu wilayah yang mempunyai ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah belakangnya. E. Cara Mengidentifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan Pusat diartikan sebagai lokasi(kota) yang sentral aktivitas sosial ekonomi dalam suatu wilayah tertentu. Secara umum, pusat pertumbuhan dapat diartikan dari dua sudut pandang, yaitu secara geografis dan fungsional. Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik berbagai macam usaha untuk berlokasi disitu. Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha atau cabang industri yang karena sifat hubungannya memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu memicu kehidupan ekonomi baik ke dalam maupun ke luar( daerah belakangnya ). 1. Hubungan Internal dari Berbagai Macam Kegiatan Hubungan internal sangat menentukan dinamika sebuah kota. Ada keterkaikatan antara satu sektor dengan sektor yang lain sehingga apabila ada suatu sektor yang tumbuh akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya karena saling terkait. 2. Efek Pengganda

Keberadaan sektor-sektor yang saling tekait mendukung terciptanya efek pengganda. Misalnya, permintaan terhadap kendaraan bermotor meningkat maka sektor bahan bakar juga meningkat. 3. Konsentrasi Geografis Konsentrasi geografis dari berbagai sektor atau fasilitas , selain bisa menciptakan efisien di antara sektor-sektor yang saling membutuhkan juga meningkatkan daya tarik dari kota tersebut. 4. Bersifat Mendorong Daerah Belakangnya Bersifat mendorong daerah belakangnya berarti antara kota dan daerah belakangnya terdapat hubungan yang harmonis.

Você também pode gostar