Você está na página 1de 7

1. Virus yang menyerang ikan A.

LIMFOSISTIS Limfosistis merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh sejenis

virus. Penyakit ini dapat menyerang sejumlah besar ikan, akan tetapi serangannya biasanya terbatas pada jenis-jenis ikan yang telah mengalami evolusi lanjut, seperti keluarga cichlid. Penyakit ini tidak menyerang golongan cyprinid maupun catfish. Hama penyakit ikan ini berasal dari nama kista berwarna putih yang menyertai serangan. Kista tersebut bisa dijumpai secara sendiri-sendiri (tunggal) ataupun

bergerombol pada permukaan tubuh ikan. Dalam beberapa kasus kista-kista ini dapat bergabung membentuk struktur bertumpuk menyerupai bunga kol. Tanda-tanda Penyakit Infeksi penyakit pada umumnya diawali dengan munculnya bintil kecil berwarna putih, atau abu-abu atau kadang-kadang merah jambu. Muncul terutama pada bagian sirip. Tidak tertutup kemungkinan mereka muncul di bagian tubuh lainnya.

Gambar

2.

Gejala

Awal

foto: hobinih

Pada tahap serangan awal, penyakit ini sangat sering menyerupai serangan white spot. Bedanya linfosistis akan tumbuh membesar dan jumlahnya

tidak akan sebanyak white spot. Ikan yang terserang limfosistis hampir tidak pernah menunjukkan kesulitan bernapas, atau meluncur kesana-sini. Limfosistis dapat disertai dengan kehilangan nafsu makan pada ikan yang bersangkutan sehingga tidak jarang menyebabkan ikan menjadi kurus.

B. KOI HEPES VIRUS/ KHV Definisi kasus KHV


Terjadi pada ikan mas dan koi Terjadi kerusakan insang pada ikan yang mati terjadi kematian masal dalam waktu singkat (1-7 hari)

Insang ikan terinfeksi KHV Gejala klinis


Nafsu makan menurun, gelisah Megap-megap, lemah dan ekses mukus insang pucat, terdapat bercak putih (white patch), akhirnya rusak dan membusuk. Sering diikuti inveksi sekunder oleh bakteri, parasit dan jamur.

2. Virus yang menyerang udang A. IMNV (myonecrosis) Infectious myonecrosis (IMNV) adalah penyakit udang yang disebabkan virus. Pertama kali menyerang Penaeus vannamei di Brazil. Sekarang sudah ditemukan di P. vannamei di Indonesia.

Udang yang terinfeksi virus IMNV Bio-Ekologi Patogen :


Kompleksi infeksi yang melibatkan lebih dari jenis virus, misal TSV bersama IMNV tingkat kematian rendah tapi konsisten

Gejala Klinis :

Kerusakan pada otot daging Catatan " semua pengendalian sama, menjaga kestabilan lingkungan lebih baik, dan menggunakan benur bekualitas serta bergaransi ". B. Penyakit White Spot Syndrome (WSS) atau Penyakit Bercak Putih

Peyebab : White Spot Baculovirus Complex Bio Ekologi Patogen :

Memiliki kisaran inang yang luas yaitu golongan udang penaeid (P. monodon, P. japonicus, P.chinensis, P.indicus, L Vannamei, dll) serta krustase air. Dapat menyebabkan kematian hingga 100% dalam beberapa hari, udang dapat menjadi carrier. Penularan umumnya terjadi melalui kanibalisme dan langsung melalui air, beberapa krustacae menjadi carrier

Udang yang terkena WSS Gejala Klinis


Infeksi akut menyebabkan penurunan konsumsi pakan secara drastic Lemah, berenang ke permukaan air, mengarah ke pematang Tampak bercak putih di karapas dan rostrum Kematian hingga 100% dalam 3 10 hari.

C. Penyakit Taura Syndrome (TS) Penyebab : picoma-like RNA virus

Bio-Ekologi Patogen :

umumnya terjadi antara 14-40 hari pasca tebar di tambak, dengan kematian mencapai 95%. Apabila penyakit terjadi pada umur 30 hari pertama, infeksi berasal dari induk, apabila terjadi di atas 60 hari paska tebar, kemungkinan infeksi berasal dari media air.

serangan akut dapat menyebabkan kematian hinggaa 80-95%. udang yang selamat akan mengalami fase kronis dan menjadi carrier

Gejala Klinis :

udang lemah, menolak pakan yang diberikan, dan udang sekarat mendekat ke pematang. warna tubuh merah pucat, warna merah pada ekor lebih jelas infeksi pada pernapasan udang yang bertahan hidup akan memberikan tanda bercak hitam.

D. Penyakit Infectius Hypodermal & Haemtopoietic Necrosis (IHHN) Penyebab : Parvovirus

Bio - Ekologi Patogen :

Penularann dapat terjadi secara horizontal dan vertikal, transmisi IHHV relatif cepat dan efesien melalui luka akibat kanibalisme.

transmisi berasal dari ovari induk betina yang terinfeksi udang akan akut pada umu 35 hari pemeliharaan udang akan cadi carrier pertumbahan tidak seragam

Gejala Klinis :

Nafsu makan menurun, pertumbuhan lambat berenang di permukaan, hilang kesimbangan bercak-bercak putih terutaa antara segmen eksoskeleton udang sekarat umumnya berwarna merah kecoklatan laju kematian 3-10 hari.

TUGAS MATA KULIAH : HAMA DAN PENYAKIT IKAN MODUL DOSEN : VIRUS : SURYATI, S.PI., MP

OLEH : NAMA NIM JURUSAN : : : NURFITRI RHIM 1024018 AQUACULTURE

BUDIDAYA PERIKANAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP PANGKEP 2011

Você também pode gostar