Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dana darurat antara sembilan hingga 12 kali dari pengeluaran rutin per bulan. Untung menilai, nasabah dalam skenario kedua bakal menghabiskan sekitar 70% penghasilan untuk membayar cicilan rumah, mobil, dan kebutuhan rutin yang lain. Untung menyarankan, alokasi tabungan pendidikan anak sekitar 20% dari penghasilan. Setelah kebutuhan hidup, cicilan, dan tabungan pendidikan aman, nasabah bisa menyimpan sekitar 5%10% penghasilan dalam tabungan pensiun. Keluarga nasabah seperti ini juga harus menyiapkan duit tunai untuk kebutuhan darurat selama 5 hari hingga 7 hari. Skenario ketiga Calon nasabah dalam skenario ini memiliki profil: berusia sekitar 50 tahunan, atau menjelang masa pensiun, dan penghasilan Rp 50 juta per bulan. Menurut Untung, nasabah seperti ini biasanya hanya menyimpan maksimal 20% dari penghasilan di tabungan. Dan, porsi terbesar penghasilan nasabah macam ini seharusnya ditaruh di instrumen investasi. Alasan Untung, pengeluaran yang menjadi prioritas si nasabah sekadar pengeluaran rutin dan darurat semisal pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. "Pemilihan produk investasi disesuaikan dengan karakter nasabah," kata dia. Ivy menilai, kebanyakan nasabah lebih cocok dengan produk investasi yang memiliki karakter risiko rendah. Ia memberi contoh, investasi reksadana pasar uang atau obligasi. Hanya nasabah yang agresif dan berani mengambil risiko, serta punya jangka waktu investasi panjang, yang cocok dengan reksadana saham. Risza menambahkan, nasabah dalam skenario ketiga ini biasanya sudah memiliki gaya hidup atas. Dan, jika si nasabah tidak waspada, kebiasaan itu bisa membahayakan kondisi keuangannya sendiri. Risza menyarankan, nasabah seperti ini memiliki produk perbankan yang memberikan fasilitas asuransi jiwa. Nilai pertanggungan disesuaikan dengan profil nasabah. Mulai investasi Setelah Anda selesai mempertimbangkan keranjang penyimpanan duit yang paling pas, kini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Misalnya, nasabah perlu mencermati segala ongkos atau uang administrasi yang dipungut oleh bank. Kalau tidak mau menanggung rugi ongkos administrasi, pilih saja bank kecil sebagai tempat menabung. "Lakukan perbandingan antara ongkos dan manfaat dari beberapa bank untuk melihat bank mana yang paling cocok buat Anda," jelas Risza. Ia menyarankan, nasabah memperhatikan faktor keamanan serta kemudahan menarik dana. Menurut Risza, kerap terjadi nasabah memiliki tiga rekening di bank yang berbeda, dengan tujuan berbeda. Satu rekening berfungsi untuk menyimpan dana darurat. Rekening kedua berfungsi sebagai kasir atau juru bayar atas kebutuhan jangka pendek semisal kebutuhan seharihari. Dan, rekening terakhir sengaja mengendon di satu bank karena nasabah memperoleh fasilitas kredit dari bank tersebut. (Edisi Khusus KONTAN Mei 2010) Memilih Investasi
JAKARTA. Biarkan uang bekerja untuk kita. Pepatah ini lazim digunakan untuk mengibaratkan pentingnya berinvestasi. Anda tidak perlu menunggu penghasilan besar. Silakan Anda memanfaatkan jurus investasi untuk memperbesar net asset. Apalagi, kini banyak instrumen investasi yang dirancang bagi perorangan. Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting, membagi tipe investasi dalam tiga kelompok: investasi jangka pendek, jangka menengah, dan investasi jangka panjang. "Idealnya, kita menyisihkan minimal 20% penghasilan bulanan untuk berinvestasi," kata dia. Golongan investor jangka pendek biasanya keluarga baru. Jika berstatus pekerja, investor tipe ini adalah orang-orang yang berada di tengah tangga kariernya. Biasanya pula, mereka masih membutuhkan banyak biaya untuk membesarkan sekaligus menyekolahkan anak. Investasi yang pas untuk keluarga seperti ini adalah investasi jangka pendek. "Kami tak akan menyarankan keluarga dengan profil seperti ini membeli produk investasi berisiko tinggi," kata Eko. Golongan investor jangka menengah adalah keluarga yang telah memiliki anak usia SMP atau SMA. Keluarga seperti ini sebaiknya mulai berkonsentrasi untuk investasi jangka menengah dan panjang, di luar mencukupi kebutuhan tempat tinggal ataupun mobil. Fokus keluarga seperti ini tak lagi mencari harta, tapi memperbanyak harta. Porsi pengeluaran rutin mereka tak lagi terlalu besar dibanding penghasilan. Mereka yang masuk kelompok ini adalah orang yang sudah berumur di atas 40 tahun. Eko menyarankan mereka membenamkan duit untuk investasi yang bersifat jangka menengah dan panjang, dengan risiko sedikit lebih tinggi. Tipe ketiga adalah keluarga yang perlu berinvestasi jangka panjang. Mereka adalah golongan masyarakat yang telah menjelang masa pensiun, dan telah mencapai puncak karier. Ini saat paling tepat untuk melikuidasi timbunan aset. Mereka bisa menjual properti atau membagi-bagi warisan kepada anak cucu. Mereka tinggal menyisakan uang sekadar untuk menikmati hidup sambil menekuni hobi. Kalaupun masih ingin berinvestasi, bisa memperbanyak produk investasi berisiko tinggi. Yuk, kita tengok karakter beberapa keranjang atau bakul investasi yang bisa Anda pilih. Emas Emas telah menjadi instrumen investasi sejak zaman baheula. Logam mulia ini cocok menjadi investasi jangka pendek maupun jangka menengah. Jika Anda ingin menyiapkan biaya pendidikan secara singkat, membeli mobil atau rumah, emas bisa menjadi pilihan. Mengapa? Pertama, emas merupakan instrumen yang likuid. Kedua, emas bisa mengamankan nilai dana, mengingat harga komoditas tambang ini tergolong stabil. Kini, harga emas cenderung naik. Bahkan jika dihitung dalam jangka waktu setahun, gain dari emas lebih tinggi dibanding dengan bunga deposito bank. Reksadana Investasi ini tepat bagi keluarga yang masuk taraf memperbanyak aset. Produk ini cocok bagi keluarga yang anak-anaknya ada di bangku SMP-SMA. Eko menyarankan reksadana saham bagi kelompok ini yang ingin mendapat return tinggi. Reksadana saham pas pula bagi keluarga mapan yang memasuki masa pensiun. Tapi, ingat, risiko reksadana saham juga tinggi, lo. Ada juga reksadana dengan tingkat risiko, namun dengan imbal hasil yang tidak terlalu tinggi, yaitu reksadana pendapatan tetap dan reksadana terproteksi. 3
Obligasi Salah satu investasi jangka menengah lain adalah obligasi. Kelebihan obligasi: imbal hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk bank, baik deposito atau variasi lain. Tentu ada konsekuensi risiko di produk ini. Jika investor ingin menguangkan sebelum jangka jatuh tempo, bisa jadi harga jualnya lebih rendah dari harga saat beli. Dengan begitu, tingkat pengembalian lebih rendah. "Harus sadar bahwa jika sewaktu-waktu ingin mengambil, siap-siap merugi," terang Eko. Saham Investasi di bursa saham merupakan ladang investasi paling berisiko. Apalagi saat sekarang, di tengah harga saham yang sudah membumbung tinggi. Tapi, ingatlah pada kredo: high risk high return. Investasi saham pas bagi investor jangka panjang. Artinya, jangan gatal untuk jual beli tiap hari. Jangka waktu paling berinvestasi di saham minimal empat sampai lima tahun. Properti Investasi jangka menengah dan panjang lain yang layak menjadi pertimbangan adalah investasi properti. Bagi keluarga yang sudah berkecukupan, duit yang tidak terpakai bisa diputar melalui kegiatan investasi di berbagai jenis properti, termasuk apartemen. Tapi, ingat, investasi ini tergolong mahal. Karena itu, investasi ini tepat bagi orang yang berduit, sebab membutuhkan modal yang besar. (Diambil dari Edisi Khusus KONTAN Mei 2010) Mengenal Karakteristik Investasi Reksadana
Indonesia, hingga obligasi berjangka pendek. Tingkat risiko reksadana ini relatif rendah, mengimbangi imbal hasil yang hanya sekitar 7%8% per tahun. Dengan profil risiko seperti itu, Inkawan menyebut, reksadana jenis ini cocok untuk investasi jangka pendek. Investor yang menyimpan dana di instrumen ini tidak akan dikenai biaya pembelian dan penjualan kembali. Berbeda dengan reksadana lain, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana pasar uang ini tetap, yakni Rp 1.000 per unit penyertaan. Reksadana Pendapatan Tetap Pada produk ini, sekitar 80% dana ditempatkan di efek utang jangka panjang. Beberapa manajer investasi juga memutar sebagian uangnya di saham. Maka, potensi risiko dan return reksadana ini lebih besar daripada tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang. Tahun lalu, beberapa produk pendapatan tetap bisa memberikan imbal hasil 20%. Hal itu terjadi berkat kenaikan harga obligasi dan saham di bursa. Produk ini cocok untuk investasi jangka menengah, atau kurang dari lima tahun. Yang menarik, beberapa reksadana membagikan keuntungan berupa dividen secara berkala. Reksadana Saham Inilah produk reksadana yang memiliki risiko paling tinggi. Soalnya, mayoritas dana investor diinvestasikan di saham. Sesuai dengan hukum besi investasi, high risk high return, produk reksadana ini memberikan imbal hasil paling tinggi dibanding dengan yang lain. Di tahun 2009, beberapa reksadana saham mencetak imbal hasil lebih dari 100%. Contohnya reksadana Panin Dana Maksima yang memberi return hingga 160%, Panin Dana Prima (158%), Fortis Ekuitas (123%), dan return Batavia Dana Saham Agro sebanyak 133%. Inkawan menilai, reksadana saham pas untuk mereka yang memiliki tujuan investasi berjangka panjang. Reksadana Campuran Pada reksadana ini, manajer investasi akan mengombinasikan penempatan dananya di saham dan pasar uang. Oleh karena itu, risiko dan imbal hasil reksadana campuran lebih rendah ketimbang reksadana saham. Tapi, jika dibandingkan dengan reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran menawarkan return lebih tinggi. Produk campuran layak dipilih ketika bursa saham sudah mengalami titik jenuh beli dan harga saham sudah naik kelewat tinggi. Melalui penempatan di reksadana ini, risiko investor menipis. Sebab, ketika harga saham sudah kemahalan, manajer investasi biasanya mengalihkan sebagian dana ke instrumen surat utang yang harganya relatif lebih stabil. Oh, ya, rata-rata imbal hasil reksadana campuran sekitar 20%30% setahun. Reksadana Terproteksi Produk ini baru muncul di tahun 2006 menyusul keruntuhan industri reksadana di tahun 2005. Kenaikan harga bahan bakar saat itu menjatuhkan NAB reksadana, khususnya jenis pendapatan tetap. Kebanyakan investor lantas panik, dan mencairkan reksadananya (redemption). Imbasnya, aset reksadana yang sudah mencapai Rp 110 triliun, di awal 2005 itu, menyusut tersisa Rp 26 triliun. Untuk mengatasi trauma itu, muncullah reksadana terproteksi. Reksadana yang nongol terakhir ini kini justru memiliki peminat terbanyak. Maklum, dana pokok investor dijamin tidak hilang, meski NAB reksadana jenis ini negatif. Beberapa manajer investasi bahkan menawarkan proteksi imbal hasil. Sebagai ilustrasi, Anda menginvestasikan uang Rp 20 juta. Sampai reksadana itu bisa dicairkan, duit itu tetap utuh. Bila produk itu memberikan hasil, maka investor akan mendapat return. Tapi, jika manajer investasi gagal 5
meningkatkan NAB, Anda hanya mendapatkan pokok investasi itu. Itu sebabnya, reksadana terproteksi kerap diperbandingkan dengan deposito. Sebagian besar dana investor di reksadana terproteksi diinvestasikan pada instrumen obligasi tanpa bunga (zero coupon bond). (Tulisan ini diambil dari Edisi Khusus KONTAN bulan Mei 2010) PERENCANAAN KEUANGAN
JAKARTA. Pelaksanaan perencanaan keuangan harus dievaluasi secara rutin. Tujuannya, jelas, agar kesadaran kita akan kondisi finansial kita selalu terjaga. Pertanyaannya, kapan evaluasi perencanaan keuangan tersebut mesti dibuat? Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk dan Rekan, berpendapat bahwa evaluasi bisa dilakukan setiap enam bulan atau satu tahun sekali. Khusus bagi orang yang baru pertama kali melakukan perencanaan keuangan alias pemula, Rakhmi menyarankan, evaluasi tersebut dibuat setiap tiga bulan sekali. "Evaluasi ini tidak hanya menjamin rencana kita bakal terwujud, tetapi sekaligus menjadi sarana mengubah gaya hidup yang terencana," jelas dia. Sementara, perencana keuangan dari Shildt Consulting Joanes Widjajanto juga yakin, evaluasi rencana keuangan harus dilakukan. Tanpa evaluasi, kita tidak tahu apa rencana apa yang akan dibuat untuk tahun selanjutnya. Jadi, "Minimal evaluasi setiap akhir tahun," tegas dia. Malah, perencana keuangan dari Kurnia Consulting, Sri Kurniatun mengatakan, evaluasi akan lebih baik bila dilakukan bulanan, atau minimal per tiga bulan. Tidak hanya dilakukan setiap akhir tahun. Ini berlaku bagi siapa saja. "Tujuannya mengantisipasi apabila terjadi perubahan dalam pelaksanaannya," ujar Sri. Lebih lanjut, dia menyebut, jika evaluasi per akhir tahun, akan sulit mengantisipasi bila ada perubahan, misalnya perubahan penghasilan atau keperluan yang mendadak. Evaluasi juga perlu dilakukan untuk memberikan kenyamanan di masa mendatang. "Ini menyangkut kebutuhan dana tahun selanjutnya," kata Joanes. Setelah tahu besaran dana yang dibutuhkan, Anda bisa memperkirakan sumber pendanaannya. Ambil contoh, bila penempatan dana di tabungan kurang menguntungkan, Anda bisa mengalihkan dana itu ke produk yang lebih menguntungkan, seperti deposito ataupun reksadana. Boleh juga, diinvestasi ke emas yang memiliki kenaikan harga relatif stabil. BERINVESTASI DI UNIT LINK
JAKARTA. Suatu hari di 2008, Firman Kurniawan, seorang pegawai swasta di Jakarta tiba-tiba terkulai lemas. Dia tidak percaya, investasi 6
sebesar Rp 100 juta yang dibenamkan di unitlink dana saham terbitan sebuah perusahaan asuransi di Jakarta merosot tajam. Pemicunya, saat itu harga saham yang biasa menjadi lahan penempatan portofolio investasinya di unitlink menukik drastis. Jika Anda baru berniat berinvestasi di unitlink, ada baiknya mempertimbangkan matang-matang dalam memilih produk asuransi berlabel unitlink. Mohammad B. Teguh, perencana keuangan dari Quantum Magna Financial menyebut, sebelum membeli produk unitlink, sebaiknya nasabah memilih jenis unitlink sesuai dengan profil pribadinya. Nasabah konservatif jangan memilih unitlink dana saham (equity), sebab indeks saham selalu fluktuatif sehingga bisa memengaruhi naikturunnya dana investasi. "Sebaliknya, nasabah agresif jangan memilih tipe fixed income," ujarnya. Produk unitlink terbagi beberapa jenis. Pertama, cash fund unit-link atau unitlink pasar uang. Biasanya, perusahaan asuransi penerbit unitlink jenis ini menempatkan portofolio investasi nasabahnya 100% pada instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek. Anda yang tak ingin mengambil risiko besar, bisa memilih unitlink jenis ini. Selain berjangka waktu pendek, risikonya paling rendah. Jenis kedua, fixed income unitlink atau unitlink pendapatan tetap. Lazimnya, komposisi dana investasi nasabah akan difokuskan minimal 80% di instrumen obligasi. Bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan pada tingkat bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten, bisa mempertimbangkan untuk mengambil unitlink tipe ini. Ketiga, managed unitlink atau unitlink pendapatan campuran, yang biasanya menempatkan portfolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Banyak orang yang berpendapat, jenis unitlink ini sesuai bagi para nasabah yang ingin memperoleh pendapatan memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang. Jenis terakhir adalah equity unitlink atau unitlink dana saham, yang menempatkan dana nasabah pada saham minimal 80%. Anda yang ingin mendapatkan keuntungan berinvestasi secara maksimal bisa mempertimbangkan unitlink ini. Syaratnya, Anda berani mengambil risiko tinggi. Sebab, nilai investasi yang kita benamkan di unitlink jenis ini sangat bergantung pada pergerakan indeks saham. Pilih perusahaan asuransi yang sehat Setelah mengetahui jenis-jenis unitlink, Teguh menyarankan membeli unitlink dari perusahaan asuransi yang sehat, besar dan terpercaya. "Lihat juga apakah mengambil klaim di perusahaan itu sulit atau mudah," katanya. Selanjutnya, pelajari ilustrasi produk unitlink yang ditawarkan. Kalau perlu, lihat contoh polis asuransi unitlink yang ditawarkan perusahaan asuransi. Nasabah juga harus memperhatikan komponen biaya yang diberlakukan perusahaan asuransi penerbit unitlink. Teguh memberi gambaran, ketika nasabah membeli reksadana langsung ke MI, akan dikutip fee pengelolaan dana sekitar 2%. Tapi, ketika nasabah membeli unitlink dari perusahaan asuransi, logikanya nasabah akan kena fee dua kali lipat: untuk membayar perusahaan asuransi dan membayar MI. Lalu, perhatikan besaran return atau tingkat pengembalian hasil investasi. Teguh bilang, sebaiknya jangan buruburu tergiur membaca return yang dijanjikan. Sebab, biasanya, di tengah jalan perusahaan asuransi kerap mengenakan fee tambahan atas pengelolaan dana nasabah. Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk dan Rekan, menambahkan, nasabah awam yang tak memiliki pengetahuan finansial cukup dalam jangan terburu-buru membeli produk unitlink. Lebih baik nasabah mencari informasi lebih detail mengenai unitlink yang diminati. Toh, kata Rakhmi, kebutuhan asuransi dan investasi sangat bergantung pada tujuan keuangan nasabah. Bila ingin berinvestasi saja, nasabah dapat masuk ke pasar reksadana. Apalagi, pertanggungan yang diberikan oleh produk unitlink kadang tak terlalu besar. Pertanggungan unitlink rata-rata berkisar Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. "Kalau mau ditingkatkan, kita harus membayar premi lebih. Dengan premi setinggi itu, mungkin saja kita mendapat pertanggungan yang lebih besar dari produk asuransi jiwa murni," tutur Rakhmi. BERINVESTASI DI UNIT LINK
Oleh Dikky Setiawan, Raymond Reynaldi - Senin, 21 Februari 2011 | 19:14 WIB JAKARTA. Jika Anda sudah memahami betul unitlink dan cara berinvetasinya, kini bisa memilih perusahaan asuransi yang menerbitkan produk investasi itu. Salah satu yang menawarkan produk unitlink adalah PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. Perusahaan asuransi asal Italia itu baru saja meluncurkan produk unitlink terbaru bertajuk Ultimate Balance Protection (UB Pro). Edy Tuhirman, Chief Executive Officer PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, mengatakan, UB Pro merupakan produk asuransi unitlink yang menggunakan automatic risk management system (ARMS). Melalui sistem ini, nasabah bisa memantau dan menjaga pergerakan investasinya. "Jadi nasabah bisa mengontrol investasinya. Kapan dia harus keluar untuk profit taking, top-up, dan cut loss," terang Edy. Pemegang polis UB Pro boleh memilih komposisi dana investasi yang harus ditempatkan di unitlink equity, berapa di pasar uang, dan berapa di fixed income. Nasabah juga bisa profit taking, kalau investasinya sudah untung. Tapi, kalau investasi nasabah sudah minus, nasabah juga bisa langsung meminta cut loss. Edy bilang, bagi nasabah yang berminat membeli UB Pro, perusahaannya akan mengenakan uang pertanggungan (UP) terkecil Rp 50 juta. Dana investasi itu terdiri atas premi dasar dan premi top-up masingmasing Rp 25 juta. Sedangkan, UP terbesar dipatok Rp 2 miliar. Setiap tahun, Generali mengenakan subcription fee 2% dan fee management berkisar 2%-2,2% dari total dana investasi. "Persentasenya tergantung penempatan dana nasabah. Untuk yang fund equity maksimal 2,2%, dan money market maksimal 2%," ujar Edy. Sayang, Edy enggan membeberkan return yang bisa didapat nasabah jika berinvestasi di UB Pro. "Kami hanya bisa menjanjikan produk kami memiliki sistem pengaman yang baik," tandasnya. Selain manfaat investasi, nasabah juga akan memetik manfaat perlindungan jiwa 125% kali premi dasar, atau 250% kali premi dasar jika diakibatkan kecelakaan. Perusahaan asuransi lain yang menawarkan unitlink adalah PT Sun Life Financial Indonesia. Selain manfaat pertanggungan, produk unitlink syariah ini menawarkan instrumen investasi, seperti penempatan dana di saham dan obligasi syariah. Nah, UP yang diberikan produk syariah Sun Life Financial ini mulai dari 5 kali hingga 90 kali premi tahunan. Besaran UP tergantung usia nasabah. Usia 60-65 tahun mendapat UP sebesar 5-15 kali premi tahunan. Sementara, nasabah usia muda berpeluang mendapat UP antara 45-90 kali premi tahunan. Srikandi Utami, Head of Shariah PT Sun Life Financial Indonesia menyebut, besaran minimum premi asuransi pada unitlink syariah ini Rp 2,4 juta. "Kami membebaskan besaran investasinya. Semua tergantung kebutuhan nasabah, mau proteksi atau investasi," terang Srikandi. Adapun biaya yang harus ditanggung saat pertama kali membeli produk ini adalah biaya loading (biaya administrasi) 80%, sisa 20% masuk ke rekening nasabah. Selain itu, ada biaya berkala mulai tahun kedua yang besarannya akan turun dari tahun ke tahun. Biaya lain, subscription fee Rp 24 juta per tahun, dan biaya pengelolaan investasi, yakni untuk investasi saham sebesar 2,25% dan campuran 1,75% yang dipungut setahun sekali. Ada juga biaya kontribusi bila nasabah ingin memperbesar porsi unitlink. Produk investasi yang tidak efektif dan rumit Tidak semua kalangan menilai unitlink sebagai produk investasi yang tepat bagi masyarakat awam. Mohammad B. Teguh, perencana keuangan dari perencana keuangan Quantum Magna Financial menilai, unitlink adalah produk investasi yang kurang tepat. Alasannya, nasabah unitlink harus membeli sesuatu yang tidak efektif. "Kalau unitlink itu kan nasabah harus membeli produk perlindungan jiwa sekaligus investasi. Seharusnya, kalau mau berinvestasi, semua dana dimasukkan ke produk investasi, bukan untuk membayar premi asuransi," katanya. Teguh juga menilai, tujuan sebagian masyarakat di negeri ini membeli asuransi unitlink untuk investasi jangka panjang. Mereka mengira, unitlink adalah produk asuransi yang memiliki bentuk proteksi investasi. Padahal, 8
yang dilindungi oleh perusahaan penerbit unitlink hanya asuransi jiwa, bukan proteksi investasinya. "Di sini banyak nasabah yang tidak memahaminya," imbuh Teguh. Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk dan Rekan, menilai, produk investasi yang dibalut asuransi atau unitlink sebagai produk yang rumit. Salah satu alasan Rakhmi menilai produk unitlink dapat merepotkan nasabah adalah besaran biaya atau fee yang harus ditanggung. Sebab, kebanyakan perusahaan asuransi penerbit unitlink akan mengenakan banyak biaya kepada nasabah, seperti premi dasar asuransi, biaya administrasi asuransi, dan investasi. "Meski manfaatnya ganda, ada pertanggungan dan investasi, tidak semua orang dapat memiliki produk ini," tandasnya. MENCERMATI PEMBELIAN RUMAH MELALUI OVER KREDIT
A dipindahkan ke bank B. Tentu saja, skema tersebut tak selalu bisa dijalankan. Ini tergantung pada kebijakan antarbank tersebut. Namun, biasanya, pengalihan kredit dengan skema ini digunakan nasabah demi mendapatkan fasilitas lebih. "Bisa berupa bunga kredit lebih kompetitif, kemudahan dalam pelunasan, skema pelunasan yang lebih fleksibel, atau fasilitas lain yang dinilai lebih daripada fasilitas bank sebelumnya," kata Budi. Bentuk pengalihan kredit lainnya adalah pengalihan kredit kepemilikan. Singkatnya, kepemilikan properti dari debitur A pindah ke B. Skema ini biasanya menggunakan bank yang sama. Bisa juga menggunakan bank yang berbeda seperti skema sebelumnya. Dalam skema ini, yang perlu diperhatikan adalah kondisi persetujuan kredit yang ingin dialihkan. Sebab, jika pengajuan kredit tidak disetujui, pengalihan tidak dapat terjadi. Lantas, bagaimana cara bijak membeli rumah atau apartemen melalui sistem oper kredit? Berikut ini beberapa tips yang harus Anda perhatikan ketika ingin membeli KPR atau KPA lewat oper kredit, seperti dirangkum KONTAN dari sejumlah perencana keuangan: 1. Hitung biaya transaksi pembelian Langkah pertama yang harus diketahui ketika membeli rumah atau apartemen melalui oper kredit KPR atau KPA adalah menghitung terlebih dulu biaya yang akan dikeluarkan untuk proses ini, seperti biaya pembelian ke pihak penjual dan biaya-biaya oper kredit ke bank. "Ini untuk memastikan, apakah KPR atau KPA yang ditawarkan secara oper kredit sepadan atau tidak dibandingkan membeli baru atau tunai," kata Rakhmi. Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Bussines Advisory menambahkan, sebelum membayar sejumlah uang untuk KPR atau KPA dari pemilik lama, seyogianya Anda melakukan negosiasi terlebih dahulu. Paling tidak, negosiasi tersebut terkait harga jual properti yang mau dialihkan. Jadi, Anda harus bertanya kepada pemilik lama, berapa tahun sudah mengangsur cicilan rumah. Jika baru membayar cicilan rumah 24 bulan dari jangka waktu 15 tahun cicilan, berarti negosiasi harga rumah di sekitar angka yang sudah dicicil si pemilik lama. "Karena, selama dua tahun itu, dia sudah mendapatkan manfaat rumah yang akan kita beli," kata Mike. 2. Lihat biaya cicilan Budi mengingatkan, biar bagaimanapun, sistem oper kredit adalah skema berutang. Jadi, Anda perlu memperhatikan kemampuan keuangan. Khususnya, kemampuan dalam mencicil KPR atau KPA. Setelah disetujui memakai fasilitas KPR ataupun KPA, properti tersebut belum langsung menjadi hak nasabah sepenuhnya. Nasabah masih memiliki kewajiban melunasi utang tersebut. "Properti yang menggunakan kredit baru dapat dinyatakan sebagai aset jika sudah lunas. Jadi, perhatikan kewajiban rutin yang ada alias cicilan," saran Budi. Yang ideal, besar biaya cicilan tidak menambah besar total utang Anda. Total cicilan utang yang boleh dimiliki maksimal 30% dari penghasilan rutin bulanan," ujarnya. Jika total keseluruhan utang lebih dari 30%, sebaiknya besar utang dikurangi. Caranya, bisa dengan melunasi sebagian utang yang ada atau memperpanjang jangka waktu utang tersebut. Ini dengan ekspektasi nilai cicilan utang bisa berkurang. (bersambung)
Berikut lanjutan beberapa tips yang harus Anda perhatikan ketika ingin membeli KPR atau KPA lewat oper kredit, seperti dirangkum KONTAN dari sejumlah perencana keuangan: 3. Lihat sejarah kredit debitur sebelumnya Poin ini sangat penting, sebab, dalam banyak kasus, debitur sebelumnya ada yang menunggak cicilan KPR atau KPA ke bank pemberi kredit. "Kalau hal ini tidak diperhatikan, pihak pembeli tentu yang akan dirugikan dari proses ini," kata Rakhmi Pematasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan. Saran senada diungkapkan Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Bussines Advisory. Menurutnya, yang namanya oper kredit KPR atau KPA, bukan semata-mata mengalihkan aset properti, tapi juga mengalihkan utang pemilik lama kepada si pemilik baru. "Anda harus mengetahui, apakah pemilik lama memiliki tunggakan utang atau tidak. Jangan sampai kita membeli rumah yang ada tunggakan utang pokok ditambah bunga dan penaltinya. Ini jelas merugikan," sarannya. Untuk mengetahui ada atau tidak tunggakan utang cicilan, Anda harus meminta bukti print out pembayaran kredit si pemilik lama. "Intinya, jangan sampai kita beli kucing dalam karung. Kalau si pemilik lama memang tidak sanggup menutupi utang, kita boleh melunasi utang pokok plus bunga. Tapi, tidak beserta penalti tunggakannya," imbuh Mike. 4. Lihat fasilitas rumah Menurut Mike, ketika berniat membeli rumah baik secara tunai maupun oper kredit, Anda terlebih dulu harus menentukan tujuan. Apakah rumah itu untuk tempat tinggal atau investasi. Nah, jika sebagai tempat tinggal, hal yang perlu dilihat ketika membeli rumah atau apartemen lewat oper kredit adalah sarana beserta fasilitasnya. Misalnya, kata Mike, apakah rumah yang akan dibeli bisa mengakomodir kebutuhan rumahtangga. Bisa saja ketika membeli rumah oper kredit, Anda belum memiliki anak. "Nah, apakah rumah itu cukup kalau ada anakanak ke depan. Misalnya, lokasi dekat pasar, jalan tol, fasilitas umum, lingkungannya aman, dan berbagai fasilitas lain," katanya. 5. Periksa dokumen Pastikan dokumen atau sertifikat rumah yang akan dibeli asli. Tentu, jika rumah KPR atau KPA, dokumen yang asli masih tersimpan di bank yang menyediakan fasilitas kredit kepada pemilik lama. "Tapi, calon pembeli bisa mendapatkan fotokopi dokumen yang ada di pemilik lama. Setelah itu, Anda harus mencocokkan ke bank bersama pemilik lama," kata Mike. Untuk memastikan, Anda bisa minta bantuan notaris. Sebelum terjadi jual beli, notaris akan mengecek keaslian dokumen. Jika Anda mengambil KPR atau KPA dari bank yang Anda pilih, divisi legal bank akan mengecek keaslian dokumen. 6. Jaga track record Agar pengajuan kredit disetujui bank, menurut Budi, nasabah perlu menjaga track record kredit. Pasalnya, rekam jejak kredit nasabah tercatat dalam Sistem Informasi Debitur (SID) di Bank Indonesia. SID ini menginformasikan rapor kredit nasabah yang sudah dan pernah menggunakan kredit. "Otomatis, jika rapornya merah atau masuk kategori black list, jenis kredit apapun tidak dapat disetujui bank," imbuh Mike. Bisa Oper Kredit Lewat Notaris atau Bank Dengan berbagai alasan, kini banyak masyarakat di tanah air membeli rumah melalui sistem over kredit KPR dan KPA di bank. Namun, proses pengalihan aset properti dan kredit dengan sistem tersebut tidak mudah. Apa yang harus diperhatikan? Dalam proses over kredit KPR atau apartemen (KPA), terdapat beberapa cara. Masing-masing cara sangat berpengaruh terhadap legalitas dokumen hukumnya. Anda perlu memilih cara mana yang paling aman agar pada saat KPR lunas, Anda bisa mengambil sertifikat rumah di bank dengan mudah dan tanpa kendala. Salah satunya, proses oper kredit KPR atau KPA bisa memakai jasa notaris. Dalam proses ini, Anda dan penjual menghubungi notaris dan menyampaikan maksud Anda untuk melakukan oper kredit atas rumah pihak penjual. 11
Di sini, Anda dan pihak penjual wajib menyertakan dokumen pendukung. Sebut saja, fotokopi perjanjian kredit, fotokopi sertifikat yang tertera stempel bank, fotokopi izin mendirikan bangunan (IMB), fotokopi dokumen pajak bumi dan bangunan (PBB) yang sudah dibayar, fotokopi bukti pembayaran angsuran, buku tabungan bernomor rekening untuk pembayaran angsuran, dan data pribadi penjual serta pembeli, misalnya KTP, kartu keluarga, dan buku nikah. Notaris kemudian membuat Akta Pengikatan Jual Beli (APJB) atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang dimaksud, berikut Surat Kuasa untuk melunasi sisa angsuran dan kuasa untuk mengambil sertifikat. Selanjutnya penjual membuat surat pernyatan atau pemberitahuan bahwa telah terjadi alih kewajiban dan hak atas kredit dan agunan tersebut. Surat pernyataan ditujukan ke bank. Sedangkan, proses oper kredit di bank dilakukan berdasarkan sejumlah prosedur. Di antaranya, setelah pihak penjual dan pembeli sudah menyetujui harga oper kredit rumah atau apartemen, maka ada beberapa proses yang harus dilewati. Pertama, pihak pembeli mengajukan aplikasi oper kredit KPR ke bank. Jika permohonan tersebut disetujui, bank akan memberi rincian besarnya dana yang bisa didapatkan pihak pembeli. Jika kita setuju dengan nilai dana yang akan diberikan bank, bank akan mencairkan dana tersebut setelah semua persyaratan terpenuhi. Bank akan melunasi sisa kredit dari pihak penjual ke bank lama atau mentransfer langsung ke rekening penjual untuk dibayarkan ke bank lama. Tahapan akhir adalah kita bisa menempati rumah baru setelah proses akad kredit selesai dan melakukan pembayaran angsuran oper kredit rumah itu sesuai perjanjian. "Pemilihan proses perlu dipikirkan masak-masak karena masing-masing cara punya kelebihan dan kekurangan," tandas Rakhmi. KONTAN SHARE & LEARN
Menariknya, meski mudah dan murah, reksadana mampu memberikan keuntungan (return) jauh di atas bunga deposito perbankan dan bahkan di atas inflasi tahunan. Dengan fitur seperti ini, reksadana cocok menjadi keranjang investasi untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan di masa mendatang. Para peserta yang memenuhi marketing gallery Astra Peugeot tampak antusias mengingkuti KONTAN Share & Learn kali ini. Sesi tanya jawab juga belangsung sangat ramai. Maklum, KONTAN, Mandiri Manajemen Investasi, dan Astra Peugeot menyediakan hadiah-hadian menarik kepada peserta yang bertanya. KONTAN Share & Learn kali ini ditutup dengan santap siang bersama. Setelah itu, para peserta yang penasaran memiliki kesempatan untuk menjajal (test drive) sedan terbaru keluaran Astra Peugeot, yakni Peugeot 207. KIAT KOCEK
akan menggunakan uangnya di masa mendatang, bukan? Kita harus ingat bahwa dana untuk kegiatan menabung dan berinvestasi ini suatu saat akan digunakan. Saya baru mencairkan reksadana yang telah dikumpulkan selama 3 tahun. Tahun ini, jatuh tempo pembayaran dana pendidikan untuk playgroup anak kedua saya. Memiliki rencana keuangan itu bukan seperti Paman Gober yang sibuk menimbun koin emas, tapi tidak dinikmati. Kita hanya menunda pembelian dan mengharapkan hasil lebih tinggi, agar dengan uang sedikit bisa mencapai hasil paling maksimal sesuai profil risiko. Cara termudah menghindari sabotase gaya hidup adalah membuat alokasi pos-pos pengeluaran. Setiap keluarga, pada dasarnya punya kebutuhan berdasarkan ZAPFIN. Kita butuh Zakat, Assurance alias dana darurat & asuransi, Present Consumption dalam bentuk simpanan yang harus habis tiap bulan, Future Spending yang kita kumpulkan dulu selama beberapa bulan baru membeli dalam bentuk tabungan, dan terakhir INvestment untuk kebutuhan jangka panjang. Gaya hidup Anda sebetulnya terbagi dalam pos Present Consumption, Future Spending, dan INvestment. Setiap bulan Anda pasti butuh makan, tapi makan bakso atau ribs adalah pilihan gaya hidup. Demikian juga berlibur, mau yang dalam kota atau harus ke luar negeri juga pilihan. Jadi, sebetulnya menabung itu sesuatu yang menyenangkan karena bisa menyokong gaya hidup yang Anda mau beberapa tahun lagi. Alokasinya bagaimana? Terserah Anda karena hidup yang dijalani adalah milik Anda sendiri. Metode untuk membagi pos-pos keuangan bisa yang tradisional dalam bentuk amplop, atau yang lebih canggih dalam bentuk rekening bank. Setiap orang sebaiknya punya 3 rekening yang masing-masing punya tujuan berbeda. Satu untuk terima gaji, satu untuk investasi, dan satu untuk dana darurat. Buatlah instruksi debit otomatis dari rekening gaji agar setiap bulan ada jumlah tertentu yang langsung ditransfer ke 2 rekening lainnya. Usahakan 2 rekening lainnya tidak punya kartu ATM atau bila ada, simpan dalam amplop dan masukkan lemari! Disiplin dan komitmen Memiliki rencana keuangan merupakan langkah awal menuju kesejahteraan finansial. Namun, rencana saja tanpa implementasi hanya menjadi satu hal yang percuma. Komitmen kuat untuk mencapai tujuan finansial yang menjadi prioritas dalam keluarga harus diikuti dengan disiplin keuangan yang baik. Live a beautiful life! MERACIK PROTEKSI & INVESTASI
JAKARTA. Produk unitlink sudah menjadi penyumbang pendapatan paling besar bagi banyak perusahaan asuransi. Otomatis, produk asuransi yang menggabungkan asuransi dan investasi dalam satu paket ini sudah memiliki banyak pengikut. Nasabah terpikat lantaran berharap unitlink bisa mendapat manfaat ganda sekaligus, yaitu perlindungan asuransi dan investasi. Namun, kalangan perencana keuangan menilai harapan itu susah terwujud. Freddy Pieloor, perencana keuangan dari MONEYnLOVE, menilai, unitlink bukan alat investasi dan alat proteksi yang paling benar. "Investasi itu harus dipisahkan dari asuransi. Itu tidak bisa ditawar lagi," kata Freddy. Perencana keuangan dari Shildt Financial Planner Risza Bambang menilai, sebenarnya bukan salah perusahaan asuransi membuat produk unitlink. Masalahnya, masih banyak konsumen yang tidak mau repot. "Jadinya mereka membayar fee proteksi lebih tinggi dan mendapat hasil investasi yang lebih rendah di unitlink," kata Risza. Buat Anda yang sudah kadung memiliki unitlink, silakan baca rubrik Kocek terdahulu, Andai Terpaksa Melego Jangan Cuma Melongo di Mingguan KONTAN No 41-XV, Edisi 4-10 Juli 2011. Anda yang baru tersadar untuk 14
memiliki proteksi dan berinvestasi, silakan simak ringkasan saran dari beberapa perencana keuangan yang berbagi tips dan wawasan untuk membuat 'unitlink' sendiri. Sisi proteksi Untuk mempermudah contoh penyusunan 'unitlink' ini ada beberapa asumsi. Mari kita ambil contoh sebuah keluarga muda yang memiliki dua anak. Suami berusia 32 tahun dan istri 28 tahun, adapun usia anak-anak masing-masing tujuh tahun dan lima tahun. Keluarga ini sudah membeli rumah dengan KPR bertenor 10 tahun dan cicilan sudah berjalan selama tiga tahun. Baik suami maupun istri bekerja dengan penghasilan masing-masing Rp 10 juta dan Rp 5 juta. Dari penghasilan ini, mereka bisa rutin menyisakan duit bulanan Rp 3 juta atau dengan kata lain menghabiskan biaya hidup bulanan Rp 12 juta. Nah, baru-baru ini mereka merasakan perlu memiliki produk asuransi dan investasi. Sebelum memulai rencana membuat proteksi dan investasi, perencana keuangan dari First Principal Financial Pte Ltd Singapura Fauziah Arsiyanti meminta keluarga ini menyiapkan dana darurat (emergency fund) minimal tiga sampai enam bulan biaya hidup bulanan. Anda bisa menyiapkan dana darurat ini dalam dua bagian: tabungan atau deposito dan emas. "Tujuan dana darurat itu, bila ayah atau ibu kehilangan pekerjaan tetap, dana itu bisa menghidupi keluarga sampai mendapat pekerjaan baru," kata perempuan yang kerap dipanggil Zizi ini. Setelah itu, Risza menyarankan keluarga ini membuat garis rencana hidup. Garis ini berisi tahun-tahun krusial yang mengidentifikasi rencana-rencana keluarga dan membutuhkan biaya besar. Sebut saja masa-masa anakanak bakal masuk sekolah, mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan bila perlu sampai biaya menikahkan mereka. Tercantum pula tujuan finansial orangtua untuk beribadah haji, misalnya, hingga pensiun kelak. Setiap rencana finansial tersebut harus berisi estimasi biaya yang diperlukan. "Lalu, tentukan rencana proteksi dan investasi Anda," kata Risza. Paling tidak, ada empat jenis perlindungan yang dibutuhkan sebuah keluarga, yaitu asuransi kematian atau jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan dana pensiun. Freddy menyarankan Anda membeli polis asuransi jiwa berjangka (term life) dengan uang pertanggungan (UP) yang pas. Cara menghitung UP dalam kasus ini adalah menjumlahkan total kebutuhan biaya pendidikan dua anak hingga minimal sarjana, biaya hidup untuk lima sampai sepuluh tahun, dan biaya untuk memenuhi rencana-rencana keuangan yang lain. Selanjutnya, miliki asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga. Freddy meminta Anda mengecek keberadaan fasilitas perlindungan kesehatan dari kantor. Kalau belum cukup, silakan membeli asuransi kesehatan sesuai kelas kamar atau mengambil sistem cash plan dengan limit yang sesuai. Untuk kepemilikan asuransi kecelakaan diri, Anda bisa mengambil polis, misalnya, Rp 500 juta. Anda bisa membeli asuransi ini terpisah atau menyatu dengan asuransi jiwa term life. Yang pasti, "Jangan membayar premi asuransi berlebihan," kata Freddy. Zizi menambahkan, kepemilikan asuransi ini tidak harus sekaligus seluruh keluarga. Bila kemampuan saat ini baru untuk ayah dan ibu saja, ya, tak masalah. Dia menyarankan keluarga ini mengalokasikan duit Rp 1 juta per bulan untuk asuransi. "Nanti bila ada bonus atau tunjangan lain bisa untuk melengkapi asuransi yang belum dimiliki," kata Zizi. Sisi investasi Secara garis besar, Risza menyebut ada dua jenis investasi, yaitu paper investment (investasi surat berharga) dan investasi murni. Investasi berwujud kertas itu berupa deposito, Reksadana, saham, dan obligasi. Investasi seperti ini cocok bagi Anda yang tidak punya waktu dan ogah repot. Adapun investasi murni adalah Anda membiakkan duit secara langsung di sektor properti, berbisnis, atau memiliki logam mulia. "Sedikit repot, tapi return dan risiko investasi lebih baik," kata Risza. 15
Untuk mendanai pendidikan anak pertama masuk SMP nanti, Zizi menyarankan keluarga ini berinvestasi di reksadana campuran. Alokasi untuk investasi ini cukup Rp 1 juta sebulan. Dengan asumsi return reksadana campuran 20% per tahun, bakal terkumpul duit yang cukup untuk membayar uang pangkal SMP dan uang bulanan sekolah selama tiga tahun. Untuk anak kedua yang mau masuk SD, Zizi menyarankan membeli logam mulia dengan alokasi rutin Rp 1 juta per bulan. Risiko investasi logam mulia lebih kecil dari risiko investasi di reksadana. "Cocok untuk menabung jangka pendek," kata Zizi. Adapun rencana lain bisa dipenuhi keluarga ini saat ayah dan ibu mendapat kenaikan gaji dan bonus. Kunci sukses berinvestasi, ungkap Zizi, adalah menabung sedini mungkin secara rutin dan disiplin. "Walau tidak besar, efek compounding interest (bunga majemuk atau bunga berbunga) membuat nilai tabungan jadi besar," kata Zizi. Adapun Freddy menyarankan keluarga ini mengalokasikan minimal 30% pendapatan untuk investasi, termasuk KPR. Dari situ, Anda bisa menaruh di berbagai produk investasi dengan porsi logam mulia sekitar 10%-15%, reksadana saham 15%, reksadana campuran 25%, dan properti 50%. "Cicilan KPR bisa masuk investasi properti, apalagi untuk rumah kedua, ketiga, dan seterusnya," kata Freddy. Risza malah menilai kepemilikan rumah bisa menjadi salah satu model penyiapan dana pensiun paling sederhana. Kala Anda masuk pensiun, usia anak-anak sudah dewasa dan tinggal di rumah masing-masing, "Jual saja rumah sekarang dan beli rumah lain di daerah yang lebih murah. Sisanya untuk membiayai pensiun," kata Risza. Adapun untuk berinvestasi di paper investment, Risza menyarankan Anda membeli reksadana pendapatan tetap dan obligasi pemerintah yang relatif aman dari risiko. Bila Anda mau sedikit ribet, berinvestasi di logam mulia bisa membuat duit Anda berbiak lebih cepat. Yang jelas, menyusun proteksi dan investasi mandiri seperti ini memiliki banyak kelebihan. Yakni biaya murah, nilai proteksi lebih tinggi dan worth it, serta bisa meraih return investasi yang lebih tinggi. "Kelemahannya, Anda agak capek karena harus berpikir sendiri," kata Risza. Nah, mau pilih yang mana, terserah Anda! KIAT KOCEK
Jika mengamati perkembangan pasar finansial dalam beberapa minggu terakhir, mungkin banyak di antara Anda yang merasa khawatir jika nilai aset investasinya mulai tergerus. Sementara sebagian orang mungkin bingung kemana sisa dana tunjangan hari raya (THR) bulan ini bakal diinvestasikan. Apakah sekarang saat yang tepat untuk membeli atau malah menjual? Sebelum kepanikan melanda kehidupan finansial Anda, inilah saat yang tepat sebagai investor untuk menata portofolio investasi sesuai dengan kebutuhan. Apakah Anda sudah siap melakukannya? Strategi sesuai rencana finansial Pasar tidak akan selamanya berada di posisi atas. Sebagai investor, kita harus melihat kembali apa tujuan dalam berinvestasi. Hal paling mendasar yang harus kita pahami adalah apakah investasi kita ini untuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Apabila kebutuhan akan direalisasikan dalam jangka waktu kurang dari setahun, maka dana yang harus Anda siapkan dalam bentuk tabungan atau deposito. Jika aset sudah telanjur ditempatkan di saham dan posisinya 16
sedang rugi, maka Anda terpaksa menggunakan dana darurat sebagai dana talangan untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Bila dana darurat itu pun tidak tersedia, maka tidak ada jalan lain yang dapat dilakukan selain melikuidasi investasi tersebut meski harus menderita realized loss. Nah, jika aset investasi tidak akan dipergunakan dalam setahun ke depan, Anda tidak perlu terlalu panik dengan penurunan nilai investasi. Ada beberapa langkah yang dapat diambil investor dalam kondisi pasar yang menurun dan fluktuatif. Selama masih sesuai dengan alokasi portofolio investasi, sebenarnya Anda dapat mengambil potensi keuntungan. Misalnya, Diana memiliki investasi di reksadana saham yang saat ini nilainya Rp 30 juta. Total modal yang dikeluarkan selama melakukan investasi berkala adalah Rp 25 juta. Berarti Diana dapat merealisasikan keuntungan Rp 5 juta. Kemudian, memindahkan keuntungan tersebut ke deposito atau reksadana pasar uang. Yang harus dicamkan adalah, keuntungan tersebut tidak digunakan untuk pembelian konsumtif. Kapan membeli atau menjual? Jika sekarang Anda mempunyai rezeki berlebih yang ingin diinvestasikan, saya sangat menyarankan untuk melakukan alokasi aset investasi terlebih dahulu. Sederhananya, setiap orang pasti mempunyai dua tujuan finansial, yaitu dana darurat dan dana hari tua. Nah, coba periksa apakah saldo tabungan dan investasi Anda sudah sesuai kebutuhan. Jika belum, maka dana lebih ini harus diprioritaskan untuk tujuan tersebut. Pekan lalu, harga emas terus bergerak naik sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak sebaliknya. Dalam kondisi seperti ini, apa yang harus dilakukan? Anda wajib berpegang pada prinsip tujuan finansial, yakni kapan dana tersebut akan digunakan kembali. Kalau mau digunakan sebulan lagi, maka jangan tergoda untuk membeli emas karena tidak sesuai dengan tujuan finansialnya. Nah, jika sudah menentukan jangka waktu, sekarang Anda bisa memilih produk keuangan yang sesuai. Saya sangat menyarankan Anda tidak berinvestasi sekaligus karena mumpung harganya sedang naik alias market timing. Anda harus menerapkan strategi Dollar Cost Averaging. Misalnya, saya mempunyai dana Rp 50 juta untuk diinvestasikan dan sudah memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan finansial. Anggaplah saya memilih membeli logam mulia. Jadi, setiap minggu di hari yang sama, saya harus membeli lima gram emas sampai dana Rp 50 juta tersebut habis dialokasikan. Pastikan Anda membeli di hari yang sama, dan usahakan jangan membeli di hari Senin atau Jumat. Ini juga dapat diterapkan jika Anda memilih investasi reksadana. Gunakan strategi yang sama untuk satu produk reksadana. Ada beberapa kiat investasi di tengah gejolak ekonomi saat ini. Pertama, pastikan Anda memiliki portofolio yang terdiversifikasi dan terstruktur dengan baik. Jangan panik dan emosi dalam kondisi pasar menurun. Tetap fokus kepada tujuan jangka panjang dan jangan biarkan rasa takut mempengaruhi keputusan investasi Anda. Kedua, buatlah portofolio yang sesuai profil risiko Anda sehingga lebih mudah mencapai tujuan investasi dengan risiko yang minimal. Ketiga, tidak rakus bila sudah meraih target keuntungan. Anda jangan fokus memperoleh tingkat pengembalian yang tertinggi dengan risiko yang tinggi karena potensi kegagalannya tinggi pula. Keempat, selalu "know what you buy and only buy what you know". Anda harus tahu produk investasi apa yang dibeli dan mengapa produk itu dipilih. Kelima, disiplin dan tidak serakah. Percayalah rezeki sudah ada yang mengatur, tapi tugas kita adalah berusaha melakukan yang sebaik-baiknya. Sebuah rencana keuangan akan membantu investor tetap fokus berinvestasi walaupun kondisi pasar sedang bergejolak dan fluktuatif. Rencana keuangan yang komprehensif akan memberikan rekomendasi investasi yang strategis dan taktis. Seperti, diversifikasi, alokasi aset, metode investasi reguler dan lain-lain. Hal ini akan membantu investor untuk tetap berpikir rasional dalam proses pengambilan keputusannya. Nah, buat Anda yang telah memiliki rencana keuangan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi strategi keuangan dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Buat yang belum? This is your golden time! Jadi, ini adalah waktu yang tepat memulai perencanaan keuangan dan disiplin dalam implementasinya. Live a beautiful life! 17
KIAT KOCEK
18
Agak berbeda, Gozali menyarankan, kalau Anda tipe investor yang seperti ini, jangan masuk ke reksadana dulu. "Sebaiknya masuk langsung ke individu saham emiten tertentu yang memiliki prospek kinerja positif," imbuhnya. Lain lagi nasehat Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory. Dia menyarankan, kalau investasi sudah turun lebih dari 20%, Anda bisa cut loss atau likuidasi semua dana. "Ini bisa minimalisir kerugian. Meskipun jangka menengah atau panjang, bukan berarti kita tinggal diam kalau sedang koreksi dalam seperti sekarang," katanya. Bagaimana kalau horison investasi sudah di depan mata? Sebaiknya Anda berani mengambil keputusan. Misalnya, sesuai rencana, akhir tahun nanti Anda harus mencairkan dana untuk mendanai pendidikan anak yang hendak masuk universitas. Anda boleh saja menyelamatkan investasi Anda dari kemungkinan dampak krisis keuangan yang lebih buruk dengan menjadikannya dana tunai. "Lalu ditaruh pada instrumen yang lebih likuid seperti deposito atau reksadana pasar uang," imbuh Eko. (bersambung) KIAT KOCEK
Target investasi keluarga terancam porak-poranda gara-gara gejolak pasar keuangan. Para perencana keuangan menyarankan Anda perlu melakukan rebalancing asset alias menata ulang proporsi portofolio agar perolehan keuntungan tidak melenceng terlalu jauh dari target investasi. Nah, setelah menyesuaikan horizon investasi yang sudah Anda tetapkan sendiri, inilah langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan untuk menyesuaikan takaran investasi di saat pasar bergejolak. Jangan lupakan cash Apapun keputusan Anda, para perencana keuangan menyarankan tetap menyediakan dana tunai untuk berjagajaga. Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting bilang, Anda boleh menambah investasi di reksadana saham asalkan dananya diambil dari pos investasi. Sebaliknya, jika mendapat bonus atau uang tambahan, jangan dimasukkan ke reksadana saham. Simpan uang itu pada pos dana cadangan. Jadi, jika krisis ekonomi terjadi lagi, Anda memiliki dana tunai yang cukup. Idealnya, dana cadangan minimal yang berlaku bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan senilai tiga sampai enam kali pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan bagi pengusaha, minimal 12 kali pengeluaran rutin. Selain itu, menyimpan dana tunai juga strategis karena sewaktu-waktu Anda bisa membeli saham langsung atau reksadana saham, baik ketika pasar keuangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan maupun ketika harga-harga instrumen investasi di pasar keuangan, seperti saham dan reksadana, lebih murah lagi. Tunggu apalagi, ayo segera tata ulang aset Anda! Bagi investor agresif, tak ada salahnya melirik instrumen investasi agresif lagi jika ternyata dana yang ditargetkan kurang banyak. Misalkan, target dana untuk pendidikan anak yang mesti dibayar bulan Maret-Juni tahun depan. Anda bisa memutar duit melalui gadai emas dengan memanfaatkan fasilitas leverage pada kebun emas, lalu dimasukkan ke saham dan memanfaatkan fasilitas margin transaksi. "Tapi ini berisiko sangat tinggi," papar Eko. Nah, kalau duit masih tidak mencukupi untuk target dana pendidikan anak tahun depan dengan investasi berisiko tingkat tinggi, Anda bisa meminjam dana di keranjang lain. Misalnya keranjang dana pensiun. Syaratnya, ketika kondisi pasar kembali normal, Anda segera mengembalikan dana pensiun itu ke posnya. Melego emas, memborong saham 19
Kondisi pasar keuangan dunia yang penuh ketidakpastian saat ini membuat beberapa instrumen investasi berbasis saham tertekan begitu dalam. Ini bisa membuka kesempatan bagi investor untuk masuk memborong saham yang sudah menyentuh level harga murah. Tapi tentu tak gampang mencari dana yang cukup untuk menadah saham murah. Karena itu, silakan buka kemungkinan untuk mengalihkan sebagian aset investasi yang ke bursa saham. Ahmad Gozali, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan and Financial Services Consultant berpendapat, kondisi sekarang ini paling tepat untuk mengalihkan portofolio emas batangan ke saham. "Terutama saham emiten yang secara individual memiliki prospek kinerja yang baik," katanya. Mengapa emas menjadi pilihan pertama untuk menghimpun dana secara cepat? Pertama, harga emas batangan tidak mengalami tekanan sehebat instrumen investasi lain. Terutama bagi Anda yang berinvestasi emas batangan sejak tiga atau empat bulan lalu. Sebagai gambaran, sepanjang tahun ini hingga 5 September lalu, harga emas sempat membukukan rekor kenaikan hingga 34%. Tapi sejak itu harga logam mulai ini terus terkoreksi. Pada Rabu lalu (28/9), harga emas sebesar US$ 1.655 per ons troi. Jadi, imbal hasil investasi emas tahun ini masih sebesar 16,9%. Dalam perhitungan Gozali, investor emas yang menggunakan cara kebun emas masih akan merasakan untung gede apabila kebun emasnya jatuh tempo pada pekan ini. Dari panen kebun emas itu, investor bisa menjual emas lantakan ke pasar, dan dananya digunakan untuk berbelanja saham. Strategi ini tentu hanya berlaku bagi investor yang sudah melek saham. Maklum, risiko nya tinggi. "Harga saham kami perkirakan bisa pulih dalam waktu enam bulan hingga setahun," kata Gozali. KIAT KOCEK
Sementara bagi nasabah baru bisa mendapatkan hadiah langsung hingga Rp 20 juta. Syaratnya, mereka menginvestasikan dana minimum Rp 50 juta di ORI008 dari total dana awal pembukaan rekening di HSBC Premier sebesar Rp 500 juta. Potensi ORI Perencana keuangan dari Akbar's Financial Check up Budi Triadi Pratama menilai tawaran cash back ini tidak perlu dijadikan pertimbangan utama investor dalam memilih agen penjual ORI. Pasalnya, nilai cash back yang diberikan relatif tidak sebanding dengan dana investasi yang ditanamkan. "Ibarat makan, yang utama itu nasi dan lauk-pauknya. Sementara cash back itu seperti bawang goreng," tuturnya. Selain itu, lantaran produk yang dipasarkan sama, tidak ada perbedaan baik dari segi potensi gain maupun risiko. Kalau pun ada yang harus dipertimbangkan investor dalam memilih agen penjual adalah syarat minimum pembelian. Ada agen yang menetapkan minimal pembelian ORI sebesar Rp 5 juta, ada pula yang Rp 50 juta. Pilihan tergantung dana yang ingin diinvestasikan. Terlepas dari gimmick pemasaran bertajuk cash back, sejatinya ORI layak dipertimbangkan sebagai instrumen investasi bagi investor ritel. Dengan kupon bunga 7,3%, Brankoe melihat ORI008 menjadi instrumen investasi yang tidak cuma aman, tapi juga memberi imbal hasil yang cukup lumayan. Faktor keamanan lantaran surat utang itu diterbitkan oleh negara, yang risiko gagal bayarnya sangat kecil. Sementara risiko kondisi ekonomi global yang masih bergejolak saat ini diprediksi tidak terlalu berdampak terhadap investor ritel lokal. Sebab, obligasi ini berbasis di dalam negeri dan kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih bagus. Sebaliknya, kondisi pasar keuangan yang bergejolak akhir-akhir ini membuat surat utang bertenor tiga tahun ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor ritel. Terutama investor yang memiliki profil risiko moderat hingga rendah, lantaran ORI menjanjikan kupon dengan tingkat bunga tetap sampai jatuh tempo. Sementara imbal hasilnya bisa bersaing dengan instrumen investasi penghasilan tetap yang lain. Setelah dipotong pajak penghasilan bunga, maka investor ritel masih bisa mendapatkan return sekitar 6,2% setahun. Hasil investasi ini jauh lebih bagus ketimbang deposito dengan rata-rata bunga 6%-7% sebelum pajak. Ada dua pilihan cara menarik keuntungan dari ORI. Pertama, menjual kembali ORI di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Syaratnya, harga jual harus lebih tinggi ketimbang harga pada saat membeli. Kedua, investor bisa menerima pokok investasinya setelah tiga tahun atau pada 15 Oktober 2014 saat tanggal jatuh tempo ORI008 tersebut. Cara terakhir ini jauh lebih aman lantaran kupon yang diberikan tetap. Jadi, masihkah Anda membutuhkan cash back dari ORI? UNIT LINK
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia menyatakan 62,41% premi baru industri asuransi jiwa sepanjang 2010 berasal dari unitlink. Dari total premi baru 2010 sebesar Rp 52,66 triliun, kontribusi unitlink mencapai Rp 32,85 triliun. Nilai unitlink itu tumbuh 52,89% dibandingkan perolehan tahun 2009, sebesar Rp 21,49 triliun. Bandingkan dengan pertumbuhan produk asuransi jiwa yang semakin mungil. Penambahan premi baru asuransi tradisional sepanjang 2010 hanya Rp 19,81 triliun. Angka itu cuma naik 4,7% dari perolehan premi baru 2009 sebesar Rp 18,92 triliun. Angka yang fantastis ini tak membuat unitlink kebal dari celaan. Kalangan perencana keuangan sangat tidak mereferensikan produk ini untuk Anda dekap. Freddy Pieloor, perencana keuangan dari MONEYnLOVE, menilai, unitlink bukan cara yang tepat utk berinvestasi. Membeli unitlink itu tergolong tindakan yang tidak cerdas, kata Freddy. Investasi di tempat lain Hasil berinvestasi di unitlink kurang maksimal lantaran instrumen ini hanya memberikan imbal hasil yang minim. Freddy mengatakan, imbal hasil mini ini lantaran nilai investasi nasabah dibebani biaya akuisisi yang tinggi. Biaya akuisisi adalah biaya awal yang ditetapkan perusahaan asuransi dari dana awal nasabah untuk menutup biaya gaji (nonagen/agen), operasional perusahaan, dan biaya-biaya lain semacamnya. Di luar itu, Freddy juga melihat unitlink menyimpan banyak rahasia yang tidak diketahui dan dipahami nasabah. Informasi detail tentang unitlink kadang simpang siur. Ujungnya, seolah-olah investasi di unitlink bakal mendatangkan keuntungan besar dan rendah risiko. Padahal, unsur rahasia ini di bidang investasi menghadirkan risiko yang tinggi. Freddy mencontohkan, nasabah tidak bisa mengetahui persis pengelola dana investasi itu perusahaan asuransi jiwa atau diserahkan ke manajer investasi. Perencana keuangan dari Zap Finance Prita Hapsari Ghozie juga berpendapat unitlink tidak cocok untuk semua kalangan. Orang yang menyisihkan penghasilan Rp 250.000 per bulan sangat tidak disarankan membeli unitlink, kata Prita. Produk yang telah lama populer di Eropa dan Amerika ini lebih cocok buat kalangan menengah ke atas. Maksud dia, orang yang sudah punya produk asuransi konvensional baru pas untuk membeli unitlink. Masalahnya, bila menengok data unitlink di atas, pasti banyak orang yang kecebur dan memiliki unitlink. Saat menghadapi klien yang kadung memiliki unitlink, perencana keuangan dari First Principal Financial Pte Ltd Singapura Fauziah Arsiyanti langsung melakukan analisis terkait tujuan klien berinvestasi. Kami lihat dulu, sudah berapa lama dia memiliki unitlink, kata perempuan bersapaan akrab Zizi ini. Selain melihat umur unitlink, Zizi juga menganalisis tujuan keuangan dan kesehatan klien sebelum melempar saran penutupan unitlink. Dia pernah menangani klien pemegang unitlink, tapi dalam kondisi sakit. Tentu orang ini bakal ditolak di asuransi murni. Makanya, kepemilikan unitlink bisa diteruskan tapi harus menambah investasi di tempat lain. Prita mencoba memberi nasihat lebih detail dengan meminta Anda membandingkan nilai pertanggungan dengan investasi. Unitlink dengan nilai pertanggungan lebih besar berarti cukup memadai fungsi proteksinya. Biasanya, unitlink yang seperti ini menginvestasikan setoran nasabah ke pasar uang. Terhadap unitlink yang porsi investasinya lebih besar, Prita menyarankan untuk menarik investasi atau membatalkan polis unitlink alias cut loss. Apalagi untuk unitlink yang berumur antara satu hingga dua tahun. Alasannya, selama periode ini nasabah masih menyetor untuk asuransi dan biaya-biaya, belum ada investasi. Dengan alasan yang sama, Freddy menyarankan Anda untuk cut loss apabila kepemilikan unitlink Anda belum sampai tiga tahun. Adapun Zizi menyarankan untuk menjual unitlink itu untuk pemegang polis kurang dari empat tahun. Tapi, Freddy dan Zizi sepaham, Anda harus segera membeli asuransi murni yang dibutuhkan dan berinvestasi di tempat lain. Ikhlaskan saja kerugian membayar premi dan anggap sebagai biaya belajar, kata 22
Freddy. Bila unitlink berumur lebih dari lima tahun, biasanya Anda telah membayar biaya akuisisi secara penuh. Freddy menyebut tidak ada jalan lain kecuali meneruskan unitlink itu tapi dari sisi perlindungan asuransi. Adapun bagian investasinya (top up) segera hentikan dengan mendatangi kantor perusahaan asuransi yang menerbitkan unitlink. Lalu, alokasikan premi investasi Anda ke instrumen lain yang lebih menguntungkan, misalnya reksadana. Prita juga menyarankan Anda menutup unitlink yang sudah berumur lebih lima tahun penyebab kerugian nasabah terlalu besar. Apabila Anda membeli unitlink berbasis saham, coba ajukan permintaan untuk mengalihkan investasi ke pasar uang. Kalau tidak bisa, ya, tarik saja dan taruh uang dari unitlink di reksadana, kata Prita. Zizi mengaku tidak semua klien mendapat saran agar melego unitlink. Kondisi itu berlaku buat klien yang sudah terlalu lama membayar premi unitlink dan sudah mau selesai. Tapi klien harus menambah investasi di instrumen lain. Fase paling sulit untuk menentukan nasib unitlink itu bila berusia antara tiga sampai lima tahun. Freddy mengaku harus menghitung dulu untung rugi menutup unitlink. Harus dikaji satu per satu sesuai kondisi polis unitlink, kata Freddy. Yang pasti, Freddy tidak akan menyarankan pemilik unitlink di atas dua tahun untuk mengambil cuti premi. Cuti premi adalah masa saat nasabah untuk sementara waktu berhenti membayar premi dalam periode waktu tertentu. Biasanya, perusahaan asuransi tetap mau memberikan santunan sesuai dalam kontrak asuransi bila terjadi risiko dalam cuti premi. Nah, ada sebagian kalangan yang menyarankan nasabah melakukan cuti premi untuk menghindarkan diri dari biaya akuisisi yang besar. Bagi Freddy, pendapat ini kurang tepat. Di satu sisi, nasabah berhasil menghindar dari biaya akuisisi, tapi Anda harus memperhatikan nilai tunai yang ada agar mencukupi untuk membayar biaya proteksi. Bila tidak cukup, nasabah harus melakukan top up dan akan dikenakan potongan 5% sepanjang umur polis. Potongan ini terus dikenakan setiap kali nasabah menyetor premi top up. Jadi nasabah bisa menghindar dari biaya akuisisi yang 15% untuk dua sampai tiga tahun, tapi terjebak di potongan 5% biaya investasi seterusnya, kata Freddy. Lalu, apakah Anda harus melakukan redemption unitlink saat ini juga? Zizi menyebut lebih baik menarik unitlink sekaligus, tapi tunggu saat pasar naik. Bila Anda membeli unitlink dua tahun lalu, tunggu Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menyentuh 3.900-4.000 untuk melego unitlink. Sabar sebentar! KIAT INVESTASI
Untung saja penurunan rupiah tidak berlanjut. Sejak awal bulan ini rupiah bertahan di level Rp 8.900 per dollar AS. Fenomena tersebut tentu saja menggelisahkan semua pihak. Pemerintah cemas anggaran negara terancam jebol jika rupiah masih terus melemah. Sementara pelaku usaha kerepotan mengantipasi fluktuasi nilai tukar karena bisa mengancam aktivitas ekspor dan impor. Sejatinya, tak hanya pemerintah dan pelaku usaha yang terpukul oleh gejolak nilai tukar rupiah. Sejumlah orang juga membutuhkan valas untuk membiayai rencana hidupnya. Seperti, orangtua yang saban bulan harus mengirimkan uang buat biaya hidup dan pendidikan anaknya di luar negeri. Sementara orang yang berniat wisata rohani ke luar negeri atau menunaikan ibadah haji ke Arab Saudi, juga membutuhkan mata uang asing. Kebutuhan yang sama juga dialami oleh mereka yang hendak melakukan perjalanan dinas atau berwisata ke negeri seberang. Memang, biasanya orang mempersiapkan pendanaan untuk perjalanan ke luar negeri sejak jauh-jauh hari. Misalnya, orang menabung selama lima tahun untuk membiayai ibadah haji. Namun, fluktuasi atau penurunan nilai mata uang rupiah pasti akan mengganggu rencana dan target pendanaan yang sudah dipatok sebelumnya. Nah, salah satu solusi mengatasi hal tersebut adalah melakukan lindung nilai (hedging) terhadap kebutuhan valas di masa mendatang. Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Advisory, bilang, pada dasarnya hedging memiliki dua tujuan: mengantisipasi inflasi dan mengamankan aset dari fluktuasi nilai tukar. Dia menyarankan agar setiap orang memperhitungkan laju inflasi untuk membiayai rencana yang akan dilakukan di masa depan. Misalnya, orangtua yang mengirimkan uang saku bulanan ke anaknya yang sedang bersekolah di Amerika. Kita harus menghitung berapa besar kenaikan inflasi biaya hidup dan pendidikan di sana, kata Mike. Alangkah baiknya jika orangtua juga mempersiapkan dana bulanan buat si anak selama kurun waktu tertentu, seperti satu tahun. Tujuannya agar lebih mudah dikelola. Lindung nilai juga bermanfaat untuk menjaga kebutuhan dana valas dari ancaman fluktuasi. Jadi, naik-turunnya kurs mata uang dalam rentang yang lebar tidak akan mengganggu karena sudah dipatok di level tertentu. Pertimbangkan waktu pemakaian dana Namun, sebelum melakukan hedging, terlebih dahulu Anda perlu membagi kebutuhan berdasarkan skala prioritas. Waktu kebutuhan itu harus dipenuhi menjadi prinsip utama terhadap instrumen yang akan digunakan untuk melakukan hedging. Secara sederhana, Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan ZAP Finance, membagi waktu kebutuhan itu menjadi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Pembagian itu akan menentukan jenis investasi yang diambil untuk memenuhi pendanaan tersebut. Jika kebutuhan Anda dalam jangka pendek, seperti biaya bulanan anak yang sekolah di luar negeri, carilah produk investasi yang memiliki likuiditas paling tinggi. Untuk jangka waktu 2-3 tahun bisa menggunakan reksadana pendapatan tetap berdenominasi dollar AS, ujar Prita. Lewat produk ini, lanjut dia, Anda bakal memperoleh imbal hasil (return) sekitar 5% per tahun. Jumlahnya memang tidak terlalu besar lantaran jangka waktu investasinya singkat. Namun, jika Anda membutuhkan dana untuk jangka yang lebih pendek lagi, maka pilihannya terbatas hanya pada produk deposito atau bahkan tabungan dalam nominal dollar AS. Saat ini bunga deposito dollar AS berkisar 3% per tahun. Sementara untuk kebutuhan jangka panjang, Anda bisa memilih produk investasi berimbal hasil tinggi, seperti reksadana saham. Kebutuhan jangka panjang itu seperti wisata rohani, ibadah haji, atau liburan. Penempatan di reksadana saham untuk memaksimalkan return, imbuh Mieke. Maklum, jangka waktu investasi lebih panjang. 24
Namun Mike dan Prita tidak menyarankan berinvestasi jangka panjang dalam produk berdenominasi dollar AS. Apalagi, produk investasi berbasis the Greenback ini di Indonesia masih terbatas. Misalnya, reksadana pendapatan tetap dollar AS. Imbal hasilnya sama saja dengan deposito, ujar Mike. Instrumen deposito juga tidak cocok dipilih jika tujuannya ingin melakukan lindung nilai dana dari gerusan inflasi. Produk yang paling cocok untuk memaksimalkan return sekaligus hedging adalah reksadana saham. Tapi Prita mengingatkan, reksadana saham hanya diperuntukkan bagi investor yang benar-benar paham risiko berinvestasi. Menurutnya, investor dengan kebutuhan dana jangka panjang yang layak memiliki produk tersebut. Mungkin jangka waktunya berkisar delapan tahun, kata dia. (bersambung) KIAT INVESTASI
Selain itu, sebaiknya Anda membawa duit tunai dalam mata uang negara tujuan. Meski dollar AS merupakan alat transaksi paling populer di seluruh dunia, kebutuhan kita tetap mata uang negara setempat. Jadi, gejolak valas semestinya tidak menjadi halangan buat melongok dunia luar. Alat Pelindung Nilai Konvensional Sudah sejak zaman baheula, logam mulia menjadi sarana lindung nilai (hedging) yang paling ampuh dan jamak dipakai di seluruh dunia. Meski berusia lanjut, instrumen investasi ini terbukti cukup efektif untuk membendung penurunan nilai harta kekayaan Anda. Si kuning ini juga cukup mumpuni sebagai alat lindung nilai untuk memenuhi kebutuhan valuta asing di tengah gejolak nilai tukar. Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan ZAP Finance, tetap merekomendasikan instrumen ini sebagai salah satu portofolio. Jika ternyata kebutuhan Anda terhadap valas memiliki jangka waktu yang relatif panjang, antara tiga hingga lima tahun, Prita menyarankan sebagian dana yang telah disiapkan dalam bentuk emas. Sebagian lagi dana tersebut dapat ditempatkan di produk investasi berdenominasi mata uang asing sesuai kebutuhan. Salah satu pertimbangan pemilihan emas adalah kenaikan harganya yang cukup menggiurkan. Rata-rata per tahun berkisar antara 15% hingga 20%, katanya. Sementara di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu seperti sekarang, nilai tukar mata uang sangat rentan berfluktuasi. Maklum, tak ada jaminan, misalnya, rupiah tidak akan kembali lagi terpuruk ke posisi Rp 17.000 per dollar Amerika Serikat (AS) seperti saat krisis tahun 1997 silam. Menurut Prita, metode konversi dalam investasi emas memang cocok dipilih jika Anda berniat menunaikan ibadah haji dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Bisa juga jika jangka waktunya tidak dapat ditetapkan karena masih harus menanti jatah kursi untuk berangkat ke Tanah Suci. Namun, sebenarnya peran emas sebagai alat lindung nilai yang paling ampuh bisa digantikan dengan instrumen investasi lain. Syaratnya, instrumen itu disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhan pendanaan. Misalnya, reksadana pendapatan tetap berdenominasi dollar untuk membiayai kebutuhan valas 2-3 tahun nanti. UNIT LINK
ditemukan di berbagai forum tatap muka atau di internet. Pihak nasabah merasa terjebak membeli produk itu karena mayoritas dana yang diinvestasikannya selama tiga tahun pertama diambil perusahaan asuransi sebagai biaya akuisisi. Nasabah baru bisa menikmati buah investasinya mulai tahun ketiga, namun nilai yang dia terima tak sepadan produk investasi lain. Di lain pihak, perusahaan asuransi berdalih produk itu didesain untuk menjawab kebutuhan nasabah. Maklum, nasabah kerap mengeluh premi yang disetor saban bulan hangus kalau tak ada pengajuan klaim. Nah, unitlink muncul untuk menjawab kebutuhan adanya hasil yang bisa dicairkan dari sebagian setoran premi asuransi tersebut. Di lain sisi lagi, sebagian besar perencana keuangan selalu menyatakan bawah berinvestasi di produk asuransi tak dianjurkan. Langkah terbaik adalah memisahkan produk asuransi dengan investasi: asuransi memberikan proteksi dan manfaat seluas-luasnya dan investasi memberikan keuntungan maksimal. Menghitung perolehan investasi Perdebatan seperti itu tak pernah berkesudahan. Namun, kalau Anda seorang nasabah unitlink, tentu perlu mengambil sikap ketika produk itu berusia 10 tahun pada 2012. Terutama ketika Anda menemukan bahwa hasil investasi yang diperoleh tidak sesuai dengan proyeksi yang dibuat agen asuransi ketika pertama kali menawarkan asuransi unitlink. Sri Khurnia, perencana keuangan dari Kurnia Consulting, menyarankan agar nasabah meminta penjelasan kepada agen asuransi. Tujuannya mencari tahu penyebab kinerja produk investasi tersebut tidak sesuai dengan target yang dijanjikan. Jika hasil investasi Anda mini, coba cek dulu, jangan-jangan produk yang dibeli adalah unitlink pasar uang. Jenis ini memang hanya mampu menghasilkan imbal kecil, kata dia. Silakan menghitung total premi yang sudah dibayarkan selama 10 tahun. Lalu tanyakan kepada agen asuransi mengenai komponen biaya yang telah ditarik oleh perusahaan asuransi. Biasanya masuk komponen ini antara lain biaya pemeliharaan gedung, komisi agen, biaya ?administrasi, biaya asuransi, serta biaya investasi. Maklum, perusahaan asuransi tidak mengelola sendiri dana investasi unitlink itu. Langkah selanjutnya, Menanyakan kinerja investasi yang tercapai agar bisa dievaluasi, kata Sri. Sekadar informasi, secara umum ada lima jenis unitlink berdasarkan jenis portofolio investasinya. Pertama, unitlink pasar uang yang menempatkan dana investasi nasabah di deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat utang bertenor kurang dari setahun. Kedua, unitlink pendapatan tetap yang menempatkan mayoritas dana investasi di obligasi dan instrumen pasar uang. Ketiga, managed fund unitlink yang menyebar investasinya ke berbagai portofolio mulai dari saham, obligasi, hingga deposito berjangka. Keempat, unitlink saham, yang menempatkan mayoritas dana investasi di saham. Kelima, unitlink syariah. Faktor lain yang mempengaruhi hasil investasi unitlink adalah profil manajer investasi (MI). Kredibilitas dan kemampuan pengelola dana unitlink turut menentukan hasil investasi yang akan diperoleh. Semestinya agen asuransi juga menjelaskan profil manajer investasi ini sebelum nasabah membeli polis. Kalau tidak, nasabah berhak meminta penjelasan soal itu, termasuk alokasi portofolio investasinya. Perusahaan asuransi biasanya bersikap proaktif dengan mengirimkan fact sheet berisi kinerja investasi unitlink secara berkala ke nasabah. "Saat ini cukup banyak perusahaan asuransi yang transparan, termasuk siapa manajer investasinya dan ke mana saja investasi itu diputar," kata Sri. (bersambung) UNIT LINK
27
JAKARTA. Beberapa tahun terakhir ini produk unitlink dikeluhkan oleh sebagian nasabahnya karena tidak mampu memberikan imbal hasil memuaskan. Bagaimana nasabah bersikap jika tiba masa bebas dari kewajiban membayar premi? Terlebih dahulu, Anda harus menghitung perolehan investasi (baca tulisan sebelumnya). Setelah menelusuri hasil investasi yang diperoleh dari produk unitlink tersebut, nasabah akan sampai pada beberapa pilihan. Opsinya: melanjutkan berinvetasi di produk unitlink itu, menghentikan pembayaran premi karena sudah tertutup oleh hasil investasi, atau mengubah struktur asuransi Anda. Menurut Sri Khurnia, perencana keuangan dari Kurnia Consulting, sebelumnya nasabah harus menentukan dulu tujuan memiliki unitlink. Jika orientasinya ingin mendapatkan manfaat proteksi dan hasil investasi yang maksimal, Anda bisa menutup polis lalu mengambil produk asuransi lain dan investasi secara terpisah. Meskipun sudah terlambat, setidaknya masih ada upaya menyelamatkan dana yang tersisa dan menyusun kembali tujuan ?finansial untuk masa depan. Tapi kalau Anda puas dengan kinerja unitlink yang dimiliki, silakan melanjutkan produk itu. Sri menyarankan jika ingin beralih ke produk asuransi dan produk investasi lain, pastikan Anda telah membeli asuransi terlebih dahulu agar manfaat proteksinya tidak hilang. Pilihan ekstrem yang lain adalah menutup polis asuransi tersebut lantaran sudah telanjur patah hati dengan produk unitlink. Konsekuensinya, premi yang sudah disetor hangus semuanya. Anda hanya memperoleh hasil investasi saja, setelah dipotong biaya penarikan sebesar 3% 5%. Meski tidak puas dengan kinerja investasi unitlink, langkah paling bijak yang bisa diambil adalah meneruskan polis asuransi itu demi memperoleh proteksi. Apalagi, setelah masa 10 tahun, Anda terbebas dari kewajiban membayar premi saban bulan. Hasil investasi yang diperoleh bisa dipakai untuk membayar kewajiban premi. "Ambil manfaat proteksinya kalau butuh. Memang proteksi yang didapat bisa saja tidak maksimal," kata perencana keuangan dari Safir Senduk & rekan, Rakhmi Permatasari. Demi memaksimalkan proteksinya, Anda bisa saja mengambil asuransi lain. Bisa switching Sementara jika Anda ingin tetap mempertahankan unitlink itu untuk mendapatkan hasil investasi, perencana keuangan M. Andoko menyodorkan sebuah saran. Jika tidak puas dengan hasil investasi yang didapat selama ini, nasabah bisa melakukan dua jenis switching. Sehingga, memperoleh hasil investasi yang maksimal. Asal tahu saja, switching ini dilakukan di dalam produk unitlink yang sama. Nah, yang diubah adalah porsi penempatan dana untuk proteksi dan investasi dalam unitlink itu. Misalnya, jika semula komposisi porsi proteksinya 60% dan investasi 40%, nasabah bisa meminta porsi itu dibalik. Jadi, porsi proteksi sebesar 40% dan investasi 60%. Andoko mengingatkan, perubahan porsi ini mungkin dapat memperbesar hasil investasi yang diperoleh. Tapi dampaknya proteksi yang didapat pasti berkurang karena porsi dana yang dialokasikan lebih sedikit. Perubahan kedua adalah, nasabah bisa meminta agar komposisi portofolio investasinya diubah. Contohnya, jika semula porsi saham dalam unitlink cuma 40%, maka nasabah bisa meminta agar komposisinya dinaikkan menjadi 60%. Namun nasabah tentu tidak bisa menentukan saham apa saja yang menjadi portofolio. Maklum, itu merupsakan kebijakan manajer investasi yang dipercayakan oleh perusahaan asuransi. Perubahan porsi juga tidak bisa seenaknya. Nasabah hanya bisa mengubah skema investasi sesuai dengan pilihan yang sudah disediakan perusahaan asuransi. Selain itu, "Waktu perubahan portofolio tergantung perusahaan asuransi, kata Andoko. Ada yang setiap tahun atau enam bulan sekali. Selamat menimbang! KIAT INVESTASI 28
Apalagi, Billy yakin, Indonesia bakal segera menyandang predikat investment grade (layak investasi) dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional seperti Moody\'s Investors Service, Standard & Poor\'s (S&P), dan Fitch Ratings pada tahun depan. Dia pun optimistis IHSG pada akhir tahun nanti menyentuh level 4.200. Sementara, Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman berkeyakinan, hingga akhir tahun, IHSG bisa menggapai 4.450. Kalau indeks sempat terkoreksi beberapa waktu lalu dari posisi tertingginya, itu merupakan saat yang tepat bagi investor membeli saham. Berdasarkan gambaran tersebut, sudah waktunya, kita menjadi seorang investor saham. Dengan begitu, investor saham Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tentu, sebelum menjala potensi keuntungan dari bursa saham, Anda harus memahami seluk-beluk instrumen investasi itu. (bersambung) KIAT INVESTASI
internasional. Misalnya, ketika ekonomi global memburuk alias melambat seperti saat ini, permintaan komoditas sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi negara maju dan berkembang biasanya akan surut. Otomatis, kondisi ini memukul harga dan pendapatan para emiten komoditas. Indonesia yang kaya sumberdaya alam memiliki sederet emiten pertambangan dan perkebunan terbesar. Mereka antara lain adalah PT Bumi Resorces Tbk (BUMI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT London Sumatera Tbk (LSIP). Sektor consumer goods Saham sektor ini seringkali disebut sebagai saham antikrisis. Pasalnya, orang di seluruh dunia tetap harus mengonsumsi barang kebutuhan pokok meski dilanda krisis ekonomi. Alhasil, pendapatan emiten sektor ini tak pernah terganggu. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), emiten yang memproduksi barang-barang kebutuhan rumahtangga, adalah salah satu contohnya. Produk-produk Unilever tetap dibutuhkan meski ekonomi tengah krisis. Emiten lainnya adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), juragan mie dan tepung terbesar di Indonesia. Sektor properti dan perbankan Kedua kelompok saham ini sangat terkait dengan pergerakan suku bunga. Bila suku bunga kredit rendah, pendapatan kedua emiten sektor itu berpotensi meningkat. Pasalnya, emiten perbankan bakal lancar menyalurkan kredit berbunga rendah kepada masyarakat. Potensi gagal bayar menjadi minim karena bunga terjangkau. Di saat yang sama, minat masyarakat membeli properti tumbuh pesat. Sektor infrastruktur Saham-saham di sektor ini menjaring pendapatan dari proyek infrastruktur. Sebagai negara berkembang, di Indonesia masih banyak sarana infrastruktur yang belum memadai. Proyek infrastruktur pun marak. Nah, emiten konstruksi milik negara (BUMN) selalu kecipratan rezeki proyek pemerintah. Contohnya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karyat Tbk (ADHI). KIAT INVESTASI
Hitungan seperti ini bisa Anda terapkan untuk tujuan investasi lain. Pilihan investasi emas saat ini cukup banyak. Mulai investasi emas secara fisik dengan cara membeli langsung dan mengangsur. Ada pula investasi fisik tapi semispekulasi, yakni cara gadai-menggadai alias kebun emas. Terakhir, full spekulasi yakni berdagang emas di pasar berjangka komoditi. Tapi, memang sebaiknya tidak semua investasi berbentuk emas. Nico Omer Jonckheere, Vice President, Research & Analysis Valbury Asia, menyarankan portofolio emas cukup 5%-10% dari total investasi. "Kalau mau aman, pilih emas fisik yang batangan," katanya. Investasi emas fisik Berinvestasi emas secara fisik adalah cara paling tradisional dan paling mudah dilakukan. Tetapkan dulu bentuk emas yang mau diinvestasikan, emas perhiasan atau batangan. Emas perhiasan hanya ada di toko emas. Sedangkan jika Anda memilih emas batangan, silakan datang ke tempat toko emas atau ke produsennya seperti divisi Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk. Anda juga bisa ke pegadaian ataupun layanan gadai di bank syariah. Jangan lupa, Anda tentu saja harus mengumpulkan uang seharga emas yang ingin dibeli atau dikoleksi. Di pasaran, tersedia emas batangan mulai dari hitungan gram hingga bobot satu kilogram. Membeli emas secara fisik memiliki kelemahan, yakni perlu menyiapkan dana dalam jumlah besar. Selain itu, cukup susah mendapatkan emas di pasar sekarang karena harganya terus melambung tinggi. Toko emas biasanya takut rugi kalau menjual emas batangan di tengah gejolak harga. Business Development & Engineering Manager Aneka Tambang Bambang Wijanarko mengaku, kini, Logam Mulia (LM) kewalahan memenuhi permintaan emas yang melonjak tajam. Sampai Agustus lalu, total penjualan emas sudah 23 ton. Padahal, target semula hanya 7,5 ton. Alhasil dia memprediksi penjualan hingga akhir tahun mencapai 30 ton emas. Kalau ingin mendapat emas batangan langsung dari LM, sebaiknya Anda menelepon untuk memesan pembelian terlebih dulu di pagi hari. Setelah itu Anda membayar dengan cara transfer lewat bank. Bukti transfer itu dapat ditukarkan dengan batangan emas yang telah Anda pesan. Anda bisa juga antre langsung di loket penjualan LM Aneka Tambang di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Tapi, tak ada jaminan bisa mendapatkan barang sesuai yang diinginkan. Selain batangan, LM juga menyediakan koin emas dinar. Perencana keuangan dari Shildt Financial Planning Joannes Widjajanto mengingatkan, investasi emas perhiasan memiliki keuntungan bisa digunakan tapi harga jualnya lebih rendah ketimbang batangan. Risiko lain yang harus Anda pertimbangkan adalah risiko hilang, baik karena dicuri ataupun akibat bencana alam. Karena itu, sebaiknya Anda mempertimbangkan penyimpanan di safe deposit box di bank atau menitipkan di pegadaian. Ongkos sewa kotak pengaman ukuran kecil sekitar Rp 200.000 per tahun. Sedangkan menitipkan di pegadaian atau bank syariah dihitung berdasarkan berat emas, sekitar Rp 4.000 per gram per bulan. "Biaya penitipan per bulan 1,1%-1,2% dari harga emas," kata Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI Syariah. Kalau duit Anda terbatas untuk membeli emas batangan secara langsung, kini Pegadaian dan perbankan syariah menawarkan produk pembelian emas dengan cara cicilan. Produk ini sebenarnya sama dengan pembiayaan pembelian emas. Anda harus menanggung biaya administrasi dan biaya sewa tempat penyimpanan. Cicilan emas ini mulai dari 10 gram - 1 kilogram, dengan jangka waktu pelunasan mulai dari setahun - 10 tahun. Direktur Operasional Perum Pegadaian Edy Prayitno bilang, yang perlu Anda siapkan adalah dana tunai sebesar 10% dari harga emas yang hendak Anda cicil. Misalnya ingin membeli emas 100 gram dengan cara cicilan, maka Anda harus menyiapkan dana minimal Rp 5,3 juta. Jumlah itu masih ditambah dengan biaya administrasi yang nilainya berbeda. "Di pegadaian emas yang bisa dikredit, minimal 5 gram, dengan maksimal angsuran dua tahun," kata Edy. 32
Spekulasi emas Setelah Anda punya emas batangan secara fisik, Anda bisa memakai sistem kebun emas agar jumlah emas cepat bertambah banyak. Caranya adalah menggadaikan emas batangan tersebut. Duit hasil gadai kemudian dibelikan emas dengan berat yang sama. Lakukan cara yang sama sebanyak lima kali, sampai emas kelima yang Anda simpan. Dengan asumsi harga emas naik hingga 37% per tahun seperti sekarang, emas terakhir yang Anda pegang bakal mencukupi untuk menebus pokok pinjaman dari empat emas yang telah digadai sebelumnya. Selain kebun emas, Anda bisa menikmati gain dari naik-turun harga emas lewat pasar berjangka. Karena risikonya sangat tinggi, Anda perlu jam terbang yang banyak agar tidak terjeblos di instrumen investasi ini. Untuk berinvestasi di kontrak berjangka emas, Anda harus menghubungi pialang di bursa berjangka. Bisa di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) maupun di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Modal awal investasi berjangka juga tidak kecil. Pialang mensyaratkan modal awal sekitar Rp 50 juta - Rp 100 juta. Dengan dana sebesar itu, investor bisa melakukan transaksi senilai hingga 10 kali lipatnya. Nah, gain dan kerugian diperoleh dari selisih harga emas yang ditransaksikan di bursa. Harga mengacu di pasar berjangka internasional, misalnya London Metal Exchange. Agar bisa menjangkau investor kecil di Indonesia, BBJ dan BKDI menawarkan satuan kontrak mini, yakni hanya 10 gram. Di pasar internasional, investor sudah memakai kontrak 10 ons troi (3,2 kilogram). Direktur Philip Futures Riswan J. Bunaidy mengakui investasi ini belum populer. Masih butuh edukasi dan sosialisasi untuk memperkenalkan kontrak berjangka emas. "Ini seperti memperkenalkan saham 10 tahun yang lalu," katanya. Nah, Anda investor konservatif atau spekulan? Pilih investasi emas sesuai karakter Anda. KIAT INVESTASI
pola yang memiliki kecenderungan untuk berulang. Pola inilah yang coba diidentifikasi untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Dalam memantau grafik pergerakan harga suatu saham, para analis teknikal mengenal prediksi harga terendah (support) dan prediksi harga tertinggi (resistence) yang mungkin bisa dicapai saham itu pada periode waktu tertentu. "Support dan resistance merupakan level tertentu dimana pergerakan harga dapat berhenti dan mungkin berbalik arah," ujar Zulfirman. Dulu para teknisian harus menghitung sendiri secara matematis maupun statistik data-data itu. Namun, kini, banyak software komputer yang bisa dipakai untuk melakukan analisis teknikal semacam itu. Ada yang gratis, ada pula yang berbayar. Salah satu piranti analisis teknikal gratisan yang disarankan para analis teknikal adalah fitur pada situs Yahoo Finance dan program Chart Nexus yang bisa diunduh secara gratis. Memilih indikator Melalui aneka software tersebut, ada banyak indikator yang dapat dipilih untuk melakukan analisis teknikal. Anda tak harus mempelajari semua indikator yang jumlahnya mencapai 250 lebih itu. Chrisbiantoro menyarankan, setidaknya teknisian mengetahui tiga indikator teknikal. Apalagi buat teknisian pemula yang masih memiliki banyak keterbatasan. Bertoni Rio, analis Anugerah Securindo Indah, berpesan bagi teknisian pemula agar percaya diri dalam memilih indikator teknikal yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah dimengerti. Tujuannya agar dapat cepat mengambil keputusan. Yang jelas, setiap indikator memiliki fungsi dan tingkat akurasi yang berbeda-beda. Namun tak ada satu indikator pun yang memiliki tingkat akurasi hingga 100%. Atas dasar itulah, Zulfirman tidak menyarankan investor hanya mengandalkan satu indikator dalam menganalisis. "Setiap indikator memiliki kelebihan sendiri yang jika digabungkan maka akan lebih banyak peluang investasi dan tentunya meningkatkan akurasi prediksi," kata dia. Head of Technical Analyst Batavia Prosperindo Billy Budiman menimpali, teknisian bahkan bisa menggunakan indikator sesuai dengan karakternya masing-masing. Misalnya, indikator stochastic dapat dipakai teknisian yang biasa membeli saham saat harganya turun (bottom fishing). Sedangkan bollinger band cocok untuk teknisian yang gemar menunggu saham breakout, alias harga saham melewati batas tertentu. "Mereka yang bertipe santai bisa memakai MA atau MACD," imbuhnya. Meski tak ada keharusan memakai indikator tertentu, Zulfirman menyatakan indikator yang digunakan harus dapat menjawab beberapa pertanyaan, antara lain: tren apa yang sedang berlangsung, dimana harga terbaik untuk beli atau jual, ambil untung (profit taking) dan menghentikan kerugian (stop loss). Nah, jika indikator yang digunakan mampu menjawab semua pertanyaan tersebut, bisa dikatakan teknisian telah memakai indikator secara efektif. Tapi jika seiring perjalanan waktu teknisian itu lebih sering mengalami kerugian, perlu dilakukan peninjauan kembali atas indikator yang dipakai. Caranya dengan mengganti atau menambah indikator lain. Namun ada pengecualian jika Anda mengalami kerugian beberapa kali tapi secara umum investasi Anda terus tumbuh dalam satu hingga tiga bulan terakhir. "Itu berarti metode yang digunakan justru telah sesuai," kata Zulfirman. Jadi, menderita kerugian bukanlah hal tabu. Dalam berinvestasi memang dibutuhkan kebijakan dan kesabaran sang teknisian. Sejumlah analis menilai menggunakan analisis teknikal tak cukup hanya dengan membaca literaturnya. Praktik secara langsung justru dapat mengasah kemampuan para teknisian. Tak sedikit teknisian yang kejeblos meski sudah bermodalkan sejumlah indikator. (bersambung) KIAT INVESTASI
Oleh Dessy Rosalina, Anastasia Lilin Y - Senin, 05 Desember 2011 | 11:00 WIB JAKARTA. Selain analisis fundamental, para investor saham juga mengenal analisis teknikal. Sejumlah analis menilai, menggunakan analisis teknikal pun tak cukup hanya dengan membaca literaturnya. Praktik secara langsung justru dapat mengasah kemampuan para teknisian. Sebelum mempraktikkan langsung analisis teknikal ini, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal penting yang disarankan oleh mereka yangs udah berpengalaman. Tepat mengambil keputusan Bertoni Rio, analis Anugerah Securindo Indah mengatakan, kesalahan yang biasa dilakukan teknisian adalah terlalu cepat membeli atau menjual portofolio saham. Ketidaksabaran ini dipengaruhi oleh kekhawatiran merugi. "Akhirnya justru gagal menggunakan analisis teknikal secara maksimal," imbuhnya. Selain terlalu cepat mengambil keputusan, kesalahan lain yang terjadi adalah teknisian terlalu lama menahan posisi padahal indikator sudah menunjukkan sinyal, baik beli atau jual. Terlalu lama menahan posisi dapat menimbulkan bias terhadap analisisnya. "Jangan mengikuti kata hati atau feeling," tukas analis Bumiputera Capital , L. Chrisbiantoro. Kombinasikan dengan fundamental Head of Analyst Askap Futures Suluh A. Wicaksono menilai, teknisian kerap mengabaikan faktor fundamental. Hal ini terjadi karena teknisian menganggap memelototi grafik harga saham saja sudah cukup untuk mengambil keputusan. Dia memberi contoh saat analisis teknikal menunjukkan harga sudah murah dan wajib dibeli. Namun karena ada krisis Eropa, analisis teknikal bisa menjadi salah. "Sebaik-baiknya teknikal mendukung untuk membeli, jika fundamental menunjukkan negatif maka pergerakan harga akan melawan teknikal. Ini disebut technical failured," kata dia. Bertoni menambahkan, sebaiknya teknisian juga melirik pergerakan harga komoditas, bursa Asia dan bursa Eropa. Pasalnya pergerakan harga ketiga pasar tersebut berpengaruh kuat terhadap bursa domestik. Lantaran fungsi yang saling mendukung itulah, Suluh dan Bertoni menganggap kombinasi penggunaan analisis teknikal yang didukung fundamental bisa memaksimalkan tingkat akurasi. Suluh memberikan perbandingan antara analisis teknikal dan fundamental sebesar 40:60. Sementara Bertoni memberi porsi lebih besar pada analisis teknikal 60% - 70% dan 30% - 40% buat fundamental. Tapi Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menyarankan, para pemula sebaiknya menggunakan formula 70:30 untuk analisis teknikal berbanding analisis fundamental. "Memahami analisis fundamental bagi pemula lebih sulit ketimbang teknikal," katanya. Namun persentase tersebut tidak bisa dijadikan patokan baku. Suluh dan Bertoni bilang hal itu tergantung tipe dari masing-masing investor. Jangan mendewakan indikator Head of Technical Analyst Batavia Prosperindo Billy Budiman, juga Zulfirman melihat teknisian kerap terjebak pada kesalahan karena menganggap sempurna sebuah indikator sehingga yakin tak mungkin salah. Padahal, mereka kerap kurang cermat memilih periode analisis. Kepanjangan atau kependekan memilih periode pergerakan harga suatu saham akan melahirkan analisis keliru. Jika sudah menganalisis secara seksama, sebaiknya teknisian jangan gampang panik jika harganya meleset. Lihat kembali apakah posisi analisis tersebut masih dapat meraih level ambil untung atau memang waktunya menutup posisi. Intinya, investor harus sabar. "Jangan pernah berhenti belajar karena ini bukan tentang seberapa banyak indikator yang diketahui, melainkan seberapa paham Anda menguasai indikator yang digunakan," tandas Zulfirman.
35
Untuk meminimalisasi kerugian, dia mengatakan, teknisian harus disiplin menentukan stop loss. Kapan waktu untuk membeli, ambil untung atau ke luar dari pasar ini hanya dapat diketahui seiring dengan pengalaman investor. Untuk trader maupun investor Selama ini ada yang kalangan menganggap analisis teknikal hanya bisa digunakan oleh investor yang bertipe trader dan tak cocok buat investor berjangka menengah-panjang. Menurut Suluh, para investor sekarang semakin hati-hati dalam mengambil keputusan. Karena itu, mereka tidak bakal meninggalkan analisis teknikal. Zulfirman menambahkan ada banyak hal yang mempengaruhi pergerakan harga saham. Mulai dari kondisi perusahaan, iklim kompetisi, kondisi makro ekonomi domestik dan luar negeri. Sayangnya hanya sedikit orang yang bisa menyerap semua informasi tersebut secara lengkap. "Makanya analisis teknikal digunakan karena penggunanya percaya pergerakan harga telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Bahkan isu dan rumor sekalipun," beber Zulfirman. Menurut dia, perbedaan utama antara trader dan investor adalah pada jangka waktu berinvestasi. Trader biasanya berinvestasi dalam waktu kurang dari satu hari. Bahkan, bukan tak mungkin hanya dalam hitungan menit. Sementara investor memiliki horizon investasi yang lebih panjang. Dua tipe investor ini dapat menggunakan analisis teknikal tapi dengan fokus grafik harga yang berbeda. Jika trader biasanya lebih fokus pada grafik harga dengan periode waktu 5 menit, 15 menit, dan 1 jam, maka investor lebih memperhatikan grafik harian, mingguan, dan bulanan. Kini banyak orang merasa analisis teknikal wajib dipakai dalam berinvestasi saham. Bahkan, senjata ini tak hanya untuk menganalisis saham, tetapi juga harga komoditas, indeks saham, dan mata uang. "Artinya tools ini sudah dan akan terus dipakai untuk analisis berbagai instrumen investasi," kata Chrisbiantoro. Bagaimana dengan Anda? Memang sulit memutuskan kalau belum pernah mencoba. INVESTASI DANA PENSIUN
36
Pasti, kondisi seperti itu bukan hanya dialami oleh Nurdin. Banyak masyarakat di negeri ini yang telah memiliki fasilitas tunjangan dana pensiun di kantornya, namun tidak mencukupi kebutuhan di hari tuanya. Jika begitu, apa yang harus kita lakukan? Kalau sudah punya program pensiun di kantornya, tapi merasa programnya kurang mencukupi, kita harus menambah dana pensiun dari luar kantor, saran Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory. Mohamad B. Teguh, perencana keuangan Quantum Magna Financial, menambahkan, perlu atau tidaknya seseorang memiliki program dana pensiun dari luar kantor sangat bergantung pada kebutuhan biaya hidupnya setelah pensiun. Harus dihitung, biaya hidupnya berapa pada saat pensiun? Lalu dikalikan dengan usianya. Itu hitungan sederhananya, kata Teguh. Menurut dia, untuk menghitung kebutuhan hidup itu bisa menggunakan biaya hidup dia saat ini, atau bisa juga dikurangi sampai menjadi 80% dari biaya hidup bulanan saat ini. Jika DPLK dari kantornya mencukupi kebutuhan dana pensiunnya, karyawan itu tidak perlu lagi membeli dari DPLK lain. Tapi, kalau kurang, dia perlu tambahan, imbuh dia. Teguh mengingatkan, untuk menutup kekurangan dana pensiun tadi, Anda tidak harus ikut DPLK di tempat lain. Bisa juga menambahkan iuran pada DPLK yang ada di kantornya atau berinvestasi di tempat lain, seperti di reksadana, logam mulia, properti yang disewakan, atau bisnis lainnya. Kini, keputusan ada di tangan Anda. Jika, memang Anda merasa perlu menambah program dana pensiun dari luar kantor, ada baiknya mempertimbangkannya dengan matang. Berikut ini adalah beberapa tip cara memilih program pensiun: Menentukan produk Menurut Mike Rini, hal terpenting yang harus diperhatikan jika ingin memiliki program dana pensiun dari luar kantor adalah menentukan pilihan produk yang menyediakan fasilitas program dana pensiun. Biasanya, tingkat pengembalian hasil (return) produk dana pensiun DPLK moderat, sama dengan deposito atau obligasi. Untuk kebutuhan jangka panjang, harus membeli suatu produk yang bisa memberikan return lebih, kata Mike. Saran serupa dikatakan Muhamad Ichsan, perencana keuangan dari PrimePlanner. Dia mengatakan, sebelum membeli program dana pensiun, hal penting yang perlu diperhatikan adalah menentukan produk dana pensiun. Yang perlu diperhatikan adalah pilihan alternatif investasi yang sesuai dengan kebutuhan dana pensiun dan profil risiko Anda, kata Ichsan. Reputasi DPLK Di Indonesia hanya ada dua lembaga yang dapat menyelenggarakan program dana pensiun DPLK, yakni bank dan perusahan asuransi, baik swasta maupun pemerintah. Nah, sebelum memutuskan membeli produk program pensiun dari kedua lembaga tersebut, Anda harus melihat reputasi lembaga yang bersangkutan. Menurut Mike Rini, langkah itu perlu untuk mengamankan dana pensiun yang kita bayarkan setiap bulan kepada DPLK. Jangan sampai ketika kita mau mengambil dana pensiun, belasan atau puluhan tahun kemudian, lembaga DPLK tersebut sudah tidak ada karena kolaps, ungkapnya. Mike bilang, tidak sulit mengetahui reputasi lembaga DPLK itu. Untuk bank, Anda bisa melihat kinerjanya. Misalnya, bagaimana rasio kecukupan modal (CAR) atau indikator lain. Sedangkan, perusahaan asuransi bisa dilihat dari rasio kecukupan modal terhadap risiko (risk based capital/RBC). Selain itu, Anda juga bisa melihat bunga yang ditawarkan DPLK. Jadi, kalau ada DPLK memberi iming-iming bunga tabungan pensiun sangat tinggi atau jauh di atas bunga deposito, Anda patut curiga. Yang wajar, angka bunga tabungan biasanya 2% di bawah suku bunga bank indonesia (BI rate). Sedangkan bunga deposito biasanya 1% di bawah BI rate, imbuh dia. Fleksibelitas produk Bagian penting lainnya ketika membeli program dapen adalah fleksibilitas dari produk dana pensiun itu. Misalnya, apakah ketika terkena PHK, dana pensiun yang Anda miliki hilang atau tidak. Sebaliknya, jika keuangan Anda meningkat, apakah bisa menambah plafon dananya, kata Mike. Pendapat Mike dibenarkan oleh Muhamad Ichsan. Menurut dia, hal terpenting yang harus dipertimbangkan adalah kemudahan fasilitas dari produk dana pensiun tersebut. Kebutuhan dana pensiun yang masih panjang 37
membuat Anda harus menabung secara reguler dalam jangka panjang. Karena itu, perhatikan berbagai kemudahan yang diberikan, papar Ichsan. Dia bilang, salah satu kemudahan yang perlu diperhatikan adalah fasilitas autodebit. Dengan kemudahan ini, Anda bisa memastikan menabung jangka panjang dapat dilakukan terus-menerus. Kemudahan lainnya adalah alternatif investasi dan kemudahan memindahkan sarana investasi satu ke yang lain dalam waktu tertentu. Akses informasi saldo dana pensiun Tidak kalah pentingnya, hal yang perlu diperhatikan calon nasabah DPLK adalah melihat akses informasi saldo. Apakah kita bisa mengakses informasi saldo dana pensiun dari lembaga DPLK. Misalnya, sudah berapa saldo tabungan kita dan berapa bunganya, papar Mike. Menurut Mike, tujuan calon nasabah mengetahui akses informasi saldo dana pensiunnya adalah sebagai langkah evaluasi investasi yang dilakukan. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui, apakah dana pensiun yang kita siapkan sudah sesuai dengan target keuangan yang diharapkan. Kalau target investasinya tidak sesuai, kita bisa mengganti dengan produk serupa dari DPLK lain, kata Mike. Skema penarikan dana pensiun Poin terakhir yang harus dilihat calon nasabah adalah skema penarikan dana. Menurut Mike, selama ini komitmen nasabah menjadi peserta program dana pensiun adalah menginvestasikan dana jangka panjang. Uang yang dibayarkan setiap bulan ke lembaga DPLK tak diambil sebelum waktunya. Nah, apakah dana pensiun yang kita taruh di sebuah lembaga DPLK itu bisa kita ambil pas waktunya tiba? Bagaimana cara pengambilannya? Apakah bisa diambil seluruhnya lalu dipindahkan ke keranjang investasi kita yang lain, atau dibayar sedikit-sedikit dengan sistem transfer ke rekening kita setiap bulan dengan nominal tertentu, tandas Mike. Dengan kata lain, kata Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan, skema penarikan dana pensiun bisa berupa lump sum (sekaligus), bisa pula anuitas (berkala). Anda harus melihat DPLK mana yang memiliki kredibilitas terbaik dalam pelayanannya, kata Rakhmi. KIAT INVESTASI
Itu mengisyaratkan, reksadana ini ingin mengikat investornya minimal selama dua tahun. Padahal, reksadana saham lain umumnya menerapkan biaya untuk penjualan di tahun pertama. Di atas satu tahun, penjualan bebas biaya. Jadi, jika Anda tak siap menahan investasi selama minimal dua tahun, maka reksadana ini tidak cocok untuk Anda. Namun, menurut M. Andoko, perencana keuangan dari One Consulting, reksadana memang sebaiknya digunakan sebagai alat investasi jangka panjang. Dengan waktu yang lebih panjang untuk mengelola investasi, normalnya MI bisa memberikan return yang positif secara maksimal, ujarnya. Khusus reksadana saham dalam denominasi valas, Andoko menilai, ada dua potensi keuntungan, yakni dari kenaikan harga aset dasar dan penguatan nilai tukar. Oleh karena itu, reksadana valas juga bisa menjadi sarana lindung nilai (hedging) terhadap fluktuasi kurs. Sebaliknya, risikonya pun dobel, yakni ketika harga aset dasar turun dan kurs melemah. Jika ini terjadi, ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Tak heran, Director of Investment Specialist Manulife Asset Management Indonesia I Putut Andanawarih menegaskan niatnya untuk lebih mengoptimalkan peluang pada investasi saham ketimbang mencari untung kurs. Dalam jangka panjang return yang dihasilkan saham lebih bagus daripada pasar uang, dalih dia. Yang jelas, reksadana valas bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan valas di masa mendatang. Meski demikian, perencana keuangan dari First Principal Financial Pte Ltd Singapura Fauziah Arsiyanti menyarankan, investor tidak gegabah memilih produk reksadana valas. Dia mengingatkan, kurs selalu berubah. Profil MI lebih penting menjadi pertimbangan dalam memilih produk. Dari sini bisa dilihat kinerja historis return (produk) yang mereka kelola, katanya. Keranjang investasi MI juga harus menjadi perhatian investor. Jangan sampai, saham yang dipilih tidak likuid. Per Oktober, lima besar keranjang MGIF diisi oleh saham ASII, BMRI, BBRI, UNTR, dan BBNI. Putut mengaku, saat ini tim investasinya sedang menjajaki saham-saham di bursa manca negara. Asal Anda tahu, MGIF memang bisa mengalokasikan maksimal 15% dana investasinya di bursa saham luar negeri. Lantas, bagaimana kinerja MGIF? Per 7 Desember, imbal hasil sebulan terakhir produk ini -2,37%. Turun lebih dalam ketimbang Infovesta Equity Fund Index pada periode sama yang hanya minus 0,38%. Siapa tertarik? KIAT INVESTASI
dan Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya. UK Petra sebagai universitas swasta terbesar di Surabaya adalah pasar potensial, ujar Juli Karyanto, Building Manager Sambandha Wahana Development. Meski menyasar mahasiswa, harga jual unit apartemen High Point bukanlah harga bagi kantong pelajar. Ketika dipasarkan awal 2009, satu unit apartemen tipe studio seluas 24 meter persegi (m2) dihargai sekitar ?Rp 216 juta. Kini, harganya sudah berkisar Rp 384 juta. Selain tipe studio, ada tiga tipe lain yang lebih besar: satu kamar, dua kamar, dan tiga kamar. Masing-masing seluas 24 m2, 36 m2-44 m2, 46 m277 m2, dan 99 m2. Dari 324 unit yang dibangun, Sambandha mempertahankan 40 unit untuk disewakan. Selebihnya dilepas ke pembeli. Meski mengusung konsep student apartement, Sambandha pun tidak membatasi tipe pembelinya. Sebanyak 70% pembelinya adalah investor. Barulah sisanya orangtua mahasiswa dan masyarakat umum, beber Juli. Pemain lain yang juga tergiur menggarap pasar mahasiswa adalah PT Ciputra Surya Tbk. Anak kandung Grup Ciputra ini mengembangkan proyek Universitas Ciputra Apartement (UC Apartement) sejak 2008 di Surabaya juga. Mengenai pasar, Ciputra Surya tidak perlu repot mencari. Pasalnya, UC Apartement berada di satu lokasi dengan Universitas Ciputra. Seperti halnya Swambandha, Ciputra Surya memperbolehkan siapa saja membeli unit apartemennya. Kini, satu tower bernama Barkeley yang terdiri dari 504 unit apartemen memiliki tingkat hunian lebih dari separonya. Direktur Ciputra Surya Sutoto bilang, karena menyasar mahasiswa, 90% unit apartemen ini bertipe studio. Pertimbangan biaya Nah, di antara pilihan tempat tinggal sementara tadi, asrama boleh jadi yang paling hemat dari sisi bujet. Tapi, tidak semua universitas menyediakan asrama. Sudah begitu, belum tentu, si anak nyaman berada di asrama. Pertanyaan bagi orangtua, apakah membeli apartemen memang pilihan tepat untuk tempat tinggal anak Anda? Atau, lebih baik sewa saja apartemen, rumah, atau indekos? Senior Financial Planner dari Akbars Financial Check Up Lisa Soemarto berpendapat, jika dana yang dianggarkan untuk biaya akomodasi lebih dari Rp 200 juta, membeli apartemen di dekat kampus bisa menjadi pilihan. Lisa mengatakan, pilihan untuk membeli apartemen atau merencanakan biaya indekos sangat bergantung pada kemampuan keuangan masing-masing keluarga. Namun, ketika membeli apartemen jadi pilihan, Lisa mewanti-wanti soal angsuran kredit pemilikan apartemen (KPA) tiap bulannya. Jika digabung dengan cicilan lain, jangan sampai lebih dari 30% dari total pendapatan keluarga, ujarnya. Managing Director Independent Financial Planner One Consulting M. Andoko menambahkan, baik indekos maupun membeli apartemen memiliki keuntungan dan kerugian. Dilihat dari segi biaya, biaya indekos lebih murah ketimbang membeli apartemen. Tapi, uang yang disetor hilang begitu saja. Sementara jika membeli apartemen, Anda akan menikmati kenaikan harga (capital gain) dan jika tak lagi dipakai, Anda bisa menyewakannya. Itu berarti, ada peluang meraih pendapatan pasif (passive income). Namun, tentu saja, Anda harus menyisihkan dana lebih banyak jika ingin membeli apartemen. Lisa membandingkan antara indekos dan membeli apartemen, dana yang mesti persiapkan bisa selisih sekitar Rp 1 juta lebih saban bulan (lihat tabel simulasi). Pilihan investasi Andoko menambahkan, agar lebih efisien dan terukur, sebaiknya dana itu diinvestasikan di satu keranjang investasi. Ada beberapa jenis instrumen investasi yang bisa Anda pilih untuk merencakan biaya pendidikan.
Tabungan pendidikan
Kelebihan tabungan adalah nilai pokoknya tidak akan turun. Produk ini cocok bagi investor konservatif. Tapi, Andoko bilang, instrumen ini lebih cocok untuk kebutuhan dana pendidikan anak jangka pendek. Untuk jangka panjang, imbal hasilnya tidak optimal karena hanya 5%8% per tahun. Kelebihan lain, instrumen ini kadang dikombinasikan dengan produk asuransi yang memberi manfaat bila si nasabah meninggal, tertanggung akan mendapat uang pertanggungan.
Reksadana 40
Kelebihan reksadana, dengan modal yang relatif kecil, investor berkesempatan mendapatkan return relatif besar. Jangka waktu jadi faktor penting dalam menentukan jenis reksadana. Jika anak baru kuliah 12 tahun17 tahun lagi, saran Andoko, orangtua memilih reksadana saham karena memberikan return rata-rata 12%20% per tahun. Tapi, jika jangka waktu investasi hanya 6 tahun12 tahun, orangtua bisa memilih reksadana campuran yang secara historis memberikan return 10%15%. Kelemahan produk ini, nilai pokok uang yang kita setorkan bisa naik turun sesuai kondisi market, ujarnya.
Saham
Masyarakat kita memang belum lazim memakai saham sebagai wadah persiapan dana pendidikan anak. Maklum, banyak yang masih awam dengan instrumen ini. Padahal, saham berpotensi menghasilkan return tertinggi dibanding dengan investasi lain. Cuma, memang ada risiko dana investasi awal Anda tergerus jika harga saham pilihan Anda anjlok.
Asuransi
Kelebihan asuransi yang tidak dimiliki instrumen investasi lain, seperti tabungan, reksadana, ataupun saham, yakni bila nasabah atau orangtua meninggal, iuran preminya bisa terus berjalan sesuai dengan kontrak dalam polis asuransi. Dengan asuransi, nilai investasi setiap bulan akan berjalan terus sesuai kontrak polis, misalnya 14 tahun. Kelemahan produk ini, bila tidak bisa membayar premi sampai masa kontrak selesai, nilai tunai asuransinya sangat kecil jika dibanding premi yang dibayar atau polis hangus, ujar Andoko. Nah, selamat menyusun rencana. Semakin dini Anda memulainya, hasilnya akan semakin maksi. KIAT INVESTASI
Berinvestasi di 2012
Oleh Budi Triadi Pratama, Perencana Keuangan Akbar's Financial Check Up - Selasa, 10 Januari 2012 | 11:00 WIB JAKARTA. Investasi. Bicara investasi, kata ini sudah cukup sering terdengar. Tidak jarang banyak teman yang belum benar-benar memahami apa itu investasi dan cenderung ikut-ikutan alias nekat memulai investasi tanpa mengetahui apa isi dari investasi yang mereka lakukan. Hati-hati, jangan sampai niat awal ingin untung, malah berakhir dengan buntung. Apa, sih, investasi itu? Sederhananya, investasi adalah sebuah konsep yang umum dilakukan dalam dunia keuangan dalam rangka mengembangkan nilai uang yang dimiliki saat ini. Kata kuncinya adalah berkembang. Pengembangan tersebut direpresentasikan dalam bentuk return atau bunga. Analoginya seperti membesarkan seorang anak, mulai dari merangkak hingga bisa berlari. Perlu diingat, namanya juga lari, di suatu titik mungkin jatuh. Artinya, dalam investasi selalu ada risiko. Produk investasi yang bagus adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter Anda. Belum tentu semua produk investasi cocok dan Anda butuhkan sekaligus. Anda harus memahami bagaimana produk itu akan memberikan manfaat yang maksimal dan risiko apa yang mungkin muncul. Deposito Produk ini umum digunakan oleh masyarakat yang berprofil risiko konservatif atau cenderung lebih aman (dengan bunga tetap dan melindungi pokok) dibandingkan dengan produk investasi lain. Jangka waktunya sangat beragam, umumnya 3, 6, atau 12 bulan. Jika Anda berusaha mencairkannya sebelum jangka waktu yang sudah ditentukan, Anda akan kena penalti. 41
Walau kurang bisa mengimbangi tingkat inflasi, deposito masih diperlukan dan bisa dimanfaatkan dalam proses perencanaan keuangan. Produk ini cocok untuk menyimpan dana yang akan dibutuhkan dalam kurun waktu satu tahun. Emas Logam Mulia Para orang tua biasanya membeli perhiasan emas sebagai investasi dan menjualnya saat membutuhkan dana tunai. Saat ini yang populer investasi emas batangan. Bedanya, ketika membeli perhiasan emas, Anda membeli sejumlah gram emas plus nilai kesulitan pembuatannya. Saat menjualnya kembali di toko emas, nilai pembuatan ini tidak dihitung.Jadi, untuk investasi, emas batangan bersertifikat lebih baik. Emas bersertifikat bisa Anda beli langsung dari Logam Mulia, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk, atau dari toko emas. Melihat data historis harganya yang terus naik, tak ada salahnya memiliki emas sebagai investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Properti Investasi properti pun sudah lama dikenal. Sederhananya, membeli tanah di berbagai lokasi, lalu dijual lagi setelah harganya naik. Saat ini, daya tarik properti bukan cuma tanah, tapi juga rumah, townhouse, apartemen, kondotel, dan properti hunian lainnya. Permintaan tempat hunian terus naik. Hal yang paling krusial ketika berinvestasi di properti adalah lokasi. Umumnya kenaikannya dipengaruhi oleh infrastruktur di sekitar lokasi tersebut. Investasi di properti cenderung membutuhkan modal yang besar. Sebaiknya perhatikan juga daya beli terhadap nilai jual kelak. Jangan sampai properti Anda dijual dengan harga murah, lantaran tidak ada yang bisa membelinya. Saham Saham dikenal luas karena kemampuan dan potensinya untuk memberikan keuntungan yang sangat besar. Saham menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Saat memutuskan untuk mulai berinvestasi saham, Anda harus berkomitmen untuk memilikinya dalam jangka panjang, 5 tahun10 tahun. Jika Anda hanya berniat untuk jual beli dalam jangka pendek dan mencari keuntungan atas selisih harganya, maka Anda bukanlah investor, tapi seorang trader atau pedagang. Yang cocok untuk berinvestasi di saham adalah yang masih berusia muda. Kenapa? Karena saham adalah produk investasi untuk jangka panjang. Saham sering butuh banyak waktu untuk berkembang. Dari segi kesehatan fisik, kita pun tak ingin mereka yang sudah tidak muda lagi tiba-tiba mendapat serangan jantung ketika mengetahui nilai sahamnya turun drastis. Investasi ini memiliki prinsip high risk, high return. Lakukan analisis perusahaan mana yang memiliki potensi untuk terus berkembang di masa depan. Reksadana Reksadana adalah produk investasi berbentuk portofolio efek. Maksudnya, reksadana mengandung beberapa jenis investasi, yang dikelola oleh pengelola investasi atau manajer investasi (MI). Mereka akan menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian dikelola demi mengejar keuntungan. Ada empat produk reksadana konvensional, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Reksadana pasar uang berisi kumpulan efek utang bertenor kurang dari setahun, seperti deposito, SBI, atau obligasi yang akan jatuh tempo kurang dari setahun. Reksadana pendapatan tetap menempatkan sebagian besar dananya, minimal 80%, ke kumpulan efek bersifat utang. Reksadana jenis campuran menempatkan dananya di saham, instrumen pasar uang, dan efek utang. Reksadana saham menempatkan sebagian besar dananya di saham. Reksadana membantu investor, terutama pemula, yang dana, waktu, dan pengetahuannya terbatas untuk berinvestasi langsung ke bursa. Yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian jenis reksadana dengan profil risiko dan tujuan perencanaan keuangan Anda. 42
Dia memperkirakan, tahun ini bakal terjadi perubahan tingkat bunga dengan kecenderungan terus menurun. Bila kondisi ini terjadi, kita harus bersiap bahwa investasi untuk produk jangka pendek akan memberikan hasil yang terus menurun juga, jelasnya. Tapi, di balik penurunan tingkat bunga ini, ada peluang meraup keuntungan dari berinvestasi properti. Kalau bank terus berkomitmen menurunkan suku bunga, termasuk bunga pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR), harga properti berpeluang naik 2012 ini, kata Aidil Akbar. Investasi berbasis pendapatan tetap alias fixed income pun memiliki prospek bagus pada tahun ini. Aidil menyitir, beleid pembatasan penyaluran kredit pada bisnis kartu kredit kepada nasabah tertentu akan menyebabkan terjadi kelebihan likuiditas di industri perbankan. Nah, kalau bank tidak getol menyalurkan kredit konsumen, baik KPR maupun kredit pemilikan kendaraan bermotor (KPKB), maka tak ada pilihan lain bagi bank agar dana tidak menganggur, selain membeli Surat Utang Negara (SUN) dan sebagian di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bisa kita bayangkan, jika besar permintaan SUN dari bank, logikanya harga surat utang ini pun bakal melonjak. Ujungnya, investor surat utang juga bakal menikmati imbal hasil tinggi. (bersambung) KIAT INVESTASI
investasi jangka panjang. Selain saham, ia memperkirakan, harga properti juga masih bisa naik lebih tinggi lagi sehingga bisa mendatangkan imbal hasil investasi yang tinggi. Tapi, Anda harus hati-hati dengan properti yang harganya sudah cukup tinggi, terutama di kota besar, seperti Jakarta. Karena itu, ia menyarankan, bila Anda minat menanamkan duit di properti, sebaiknya memilih apartemen dengan harga masih di bawah Rp 800 juta. Alternatif lain yang bisa menjadi pertimbangan untuk investasi adalah rumah susun hak milik (rusunami) dan apartemen sederhana hak milik (anami). Selanjutnya, untuk investasi jangka menengah, emas batangan Logam Mulia masih bisa menjadi pilihan. Aidil memprediksi, apabila terjadi ketegangan di kawasan Timur Tengah lagi, harga emas akan berkilau lagi. Emas Logam Mulia (LM) tetap akan menjadi primadona, katanya. Selain emas, ia memprediksi, dengan inflasi terkontrol dan suku bunga yang rendah, obligasi akan diincar oleh institusi keuangan dan perusahaan. SUN, ORI, sukuk dan sukuk ritel bisa dijadikan pertimbangan, selain reksadana pendapatan tetap, tambah Aidil. Sedangkan, untuk investasi jangka pendek, Aidil tetap merekomendasikan produk perbankan dan emas batangan Logam Mulia. Saat ini lebih baik mengumpulkan cash dan tahan diri hingga IHSG beranjak naik, baru kita investasikan ke bursa saham, terang Aidil. Nah, Anda tinggal menyesuaikan apa yang menjadi kebutuhan Anda, lalu mana yang menjadi prioritas untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Setelah itu, satu langkah kemudian, Anda tinggal menempatkan di keranjang yang sesuai. Semoga, rencana finansial Anda terealisasi! KIAT INVESTASI
Lembaga Penjaminan Simpanan hanya akan mengganti dana Anda jika simpanan Anda tercatat di bank dengan nilai tak lebih Rp 2 miliar per bank, tingkat suku bunganya sesuai dengan ketentuan LPS, dan Anda tidak punya catatan kredit macet. Jadi, jika Anda masuk ke daftar hitam Bank Indonesia akibat kredit macet atau deposito Anda memberikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, jangan merasa aman dulu. Bisa jadi, tabungan dan deposito Anda ternyata masih masuk kategori risiko kehilangan modal! Sesuai dengan tujuan Kedua, untuk tujuan dana darurat. Dana darurat yang hanya digunakan untuk keperluan tak terduga, seperti biaya rumah sakit, biaya mengganti kerusakan kulkas, masuk ke kategori ini. Risiko tidak bisa mencairkan investasi menjadi dana tunai sangat menakutkan. Tabungan merupakan tempat terbaik untuk menyimpan dana darurat. Pilihan berikutnya adalah reksadana pasar uang karena dapat dicairkan kapan saja tanpa penalty. Akan halnya deposito berjangka, mencairkan sebelum jangka waktu berarti Anda akan membayar penalti, kecuali Anda berinvestasi di deposito iB Syariah. Ketiga, untuk tujuan finansial di atas setahun. Dana pendidikan kuliah untuk anak usia 7 tahun, dana pensiun untuk Anda yang berusia 30-an, atau dana membeli rumah kedua, termasuk kedalam kategori ini. Untuk Anda yang masih menggunakan tabungan atau deposito untuk keperluan ini, Anda harus bangun dari mimpi. Jika tabungan Anda hanya memberikan hasil 2% setahun, sementara tingkat inflasi mencapai 6% setahun, maka dengan mendiamkan saja uang tersebut, Anda sebetulnya kehilangan 4% dari uang tadi. Jadi, meski modal investasi Anda mungkin aman, Anda kehilangan daya beli lebih dari setengahnya. Contoh nyata yang banyak dihadapi oleh mereka yang saat ini punya anak remaja adalah kekurangan modal untuk dana masuk kuliah. Sepuluh tahun yang lalu, instrumen yang sangat popular untuk mempersiapkan dana pendidikan adalah asuransi pendidikan. Meski produk ini pasti punya manfaat, sayangnya hasil investasi hanya sebesar bunga tabungan biasa. Faktanya, rata-rata kenaikan biaya pendidikan bisa mencapai 15% setahun di kota-kota besar. Alhasil, orang tua sudah bersusah payah berhemat, tetap saja uangnya tak cukup. Mencari kombinasi yang seimbang bagi tujuan finansial Anda adalah seni dalam membuat portofolio investasi yang aman untuk Anda. Apapun situasi kehidupan Anda, saya menyarankan Anda menyimpan dana di produk yang risiko kehilangan modal dan risiko likuiditasnya rendah, minimal sejumlah 3 bulan pengeluaran rutin. Semakin berisiko pekerjaan Anda, karena situasi bisnis yang kurang baik atau pilihan bekerja sebagai freelancer, maka perbesarlah jumlah dana yang ditempatkan di produk ini. Seiring dengan pengalaman berinvestasi, Anda akan memahami kinerja berbagai aset investasi dan risiko yang dapat terjadi. Terpenting, Anda tetap merasa aman dan nyaman dalam berinvestasi untuk mencapai kehidupan yang sejahtera. Live a beautiful life! STRATEGI TRADING
Meski begitu, perhitungan yang matang tetap perlu menjadi patokan dalam memilih saham. Trader, kata analis Samuel Sekuritas Muhamad Alfatih, harus tetap selektif dan memilih saham yang mempunyai kondisi fundamental kuat. Yang ia maksud kondisi fundamental di sini adalah emiten yang didukung oleh faktor konsumsi domestik dan sedikit terpengaruh kondisi Eropa. Selain itu, yang diuntungkan oleh suku bunga yang cenderung turun dan oleh aktivitas pembangunan infrastruktur. "Setelah itu, harus memperhatikan momentum pasarnya menggunakan tools teknikal dan menerapkan batasan risiko secara disiplin," kata Alfatih. Alfatih menilai, secara umum, dalam tren yang kuat, trending indicator, seperti Moving Average (MA) atau Moving Average Convergence Divergence (MACD) bisa dipakai. Namun, dalam keadaan sideways, bisa digunakan indikator momentum, seperti Stochastic atau Relative Strength Index (RSI). Lebih baik jika kedua jenis indikator ini mendukung. Tapi, jika bicara saham per saham, sejatinya tidak ada satu indikator pun yang cocok digunakan untuk semua saham. Irwan Ariston Napitupulu, seorang trader saham, menilai, tiap saham punya ciri-ciri bakal naik atau turun yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diidentifikasi dengan indikator yang sama. MACD yang berada dalam posisi deathcross mungkin menyalakan sinyal yang tepat untuk emiten A, tapi belum tentu pas untuk emiten B. Yang bisa menjadi patokan adalah bagaimana historikal grafik saham tersebut. "Fokus ke grafik dan kenali grafiknya," kata Irwan. Hati-hati di saham berjumlah mini Untuk menekan risiko di tengah pasar yang naik-turun, menghitung dan membandingkan valuasi dan rasio saham yang kita incar dengan saham sejenis atau sektoralnya, ada baiknya investor lakukan. Misal, menghitung dan membandingkan price to earning ratio (PER), price to book value (PBV), dan return on equity (ROE) saham yang kita incar dengan emiten sejenisnya. Perhitungan semacam ini sedikit banyak bisa menunjukkan apakah saham tersebut berharga murah karena murahan, atau memang saham bagus dan masih memiliki potensi kenaikan. Khusus saham-saham yang jumlah saham beredarnya kecil, risiko lain yang perlu diperhatikan adalah masalah likuiditas. Jika nilai transaksi hariannya sangat kecil, trader bisa kesulitan menjual saham yang telah dibelinya. Apalagi, analis Phintraco Securities Setiawan Efendi mengingatkan, biasanya saham-saham small cap seperti ini lebih mudah dimainkan oleh bandar atau big fund untuk kepentingan mereka. Maklum, modal untuk "mengatur" harga saham itu lebih sedikit ketimbang saham-saham berkapitalisasi pasar besar. Meski begitu, analis yang akrab disapa Iwan ini lebih menyarankan Anda bermain jangka pendek ketimbang berinvestasi jangka panjang. "Lebih disarankan untuk trading cepat, daripada investasi di saham-saham third liner. Bila ingin investasi, alokasikan hanya sekitar 10% dari portofolio," ujarnya. Sementara, saran Irwan, agar tidak terjebak di saham-saham berisiko, trader sebaiknya memutar dananya tidak lebih dari 5% volume bid dan offer saham tersebut. Misal, volume bid saham A 2.000 lot dengan harga Rp 1.000 per lot, sehingga nilai transaksinya Rp 1 miliar. Maka, level yang aman bagi trader adalah masuk tak lebih dari Rp 50 juta. "Kalau mau buang lebih gampang," kata Irwan. Adapun Alfatih menyarankan, porsi untuk saham yang berisiko cukup 5% dari portofolio saham. Jadi, jika risiko ini menjadi nyata, hanya sedikit mempengaruhi total portofolio. Namun, ia mengingatkan, besar-kecil porsi ini juga tergantung dengan preferensi risiko dari masing-masing trader. Bagi risk taker yang berani mengambil risiko, porsi saham berisikonya bisa lebih besar. Satu hal yang mesti diperhatikan jika masuk ke saham-saham berisiko ini, trader sebaiknya tidak mudah terpengaruh oleh isu dan rumor yang berkembang di pasar. Sebab, bisa saja market maker atau bandar sengaja meniupkan kabar itu untuk memancing pemain lain masuk ke saham tersebut. Agar lebih menarik, harga saham itu sengaja dikerek naik. Dalam kondisi ini, sebaiknya trader menyimak apakah informasi itu disampaikan secara resmi oleh manajemen perusahaan, lalu seberapa besar pengaruh rencana emiten terhadap kinerja keuangannya. Lihat juga, berapa besar volume transaksinya. Jika harga sahamnya naik tinggi tapi volumenya kecil, sebaiknya berhati-hati. Bukan apa-apa, jika terjebak di saham-saham gorengan seperti itu, kecil kemungkinan bisa keluar dalam kondisi untung. Jika tidak segera keluar sebelum si bandar menyelesaikan permainannya, besar kemungkinan investasi Anda akan menyangkut di saham tadi untuk jangka waktu yang entah berapa lama dengan harga saham yang 47
lebih rendah. "Jangan terpengaruh news atau rumor karena pergerakan suatu saham sudah tercermin di grafiknya," tandas Irwan. Satu lagi, hati-hati jika ingin mengekor aksi pemain asing. Bukan cerita baru, aksi jual-beli asing kerap jadi penentu hijau-merah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pemain ritel biasanya kerap mengikuti aksi asing ini. Maklum, alih-alih hit and run, investor asing biasanya berorientasi cukup panjang. Tapi, sebaiknya sebagai trader, Anda memahami risikonya. Sebab, aksi asing ini kerap "menipu mata". Begini contohnya, bisa saja broker asing A kemarin membeli saham WXYZ di harga Rp 7.000 per saham dan sehari kemudian menjualnya di harga Rp 6.800. Bukan berarti mereka cut loss (jual di harga lebih rendah). "Itu karena mereka punya modal bawah (beli di harga kurang dari Rp 7.000) dan sudah mengakumulasinya beberapa bulan sebelumnya," kata Iwan. Tipuan mata lainnya adalah: mereka bisa melakukan transaksi jual dan beli melalui broker yang berbeda. Nah, kalau trader mengekor asing ini mentah-mentah, bisa-bisa bukannya untung yang didapat tapi malah menderita buntung. "Tetap perhatikan pola chart dan indikatornya, untuk mengurangi resiko," saran Alfatih. Intinya, Anda harus disiplin dan tidak greedy. Bisa? KIAT INVESTASI
Harus Anda sadari, tidak ada return besar tanpa risiko yang besar pula. Dan, tidak masuk akal jika nilai return yang besar tersebut dijamin. "Jika ada yang menawarkan return besar yang fixed, Anda seharusnya sudah mulai curiga keabsahan bisnis tersebut," nasihat Ismadjaja Toengkagie, Kepala Biro Analisis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti). Tidak ada salahnya, sebelum berinvestasi di suatu instrumen investasi yang asing, Anda berkonsultasi dulu dengan penasihat keuangan, profesional di bidang investasi, atau lembaga yang memiliki izin resmi dari otoritas pasar modal. Cek izin usahanya Setiap akan berinvestasi, sebaiknya cek terlebih dahulu izin usaha perusahaan yang menawarkan. "Benar tidak dia sudah terdaftar dan mendapat izin dari otoritas yang berwenang di Indonesia," kata Ismadjaja. Maklum, saat ini, banyak tawaran investasi via online yang berasal dari perusahaan dengan pusat aktivitas di luar negeri. Jika perusahaan itu tidak membentuk badan hukum di Indonesia, otoritas di sini tidak bisa memprosesnya sesuai hukum di Indonesia. Dengan kata lain, investor pun tidak mendapatkan perlindungan yang memadai jika terjadi pelanggaran. Untuk investasi di pasar modal, ada dua lembaga yang berwenang mengaturnya, yakni Bappebti untuk produk berjangka dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Sebaiknya, pastikan juga izin operasional mereka sesuai dengan bisnis yang mereka jalankan. Bila perlu, tengoklah sendiri kantor tempat mereka menjalankan usaha tersebut. Kembali ke Profx. Perusahaan ini ternyata tidak memiliki izin dari Bappebti, yang merupakan otoritas bursa berjangka di Indonesia. Tapi, ini belum tentu melanggar peraturan, karena perusahaan ini mengklaim bermain di luar negeri. Cuma, kepentingan investornya pun tidak akan dilindungi oleh ketentuan Bappebti. Pelajari dokumen perjanjian investasi Langkah yang tak boleh dilupakan adalah memahami mekanisme investasi yang mereka tawarkan. Dengan begitu, Anda bisa mengukur sejauh mana bisa menanggung risiko akibat keputusan investasi Anda itu. Agar bisa melakukan hal itu, Anda harus membaca dengan cermat dokumen investasi yang mereka sodorkan. "Investor harus menandatangani perjanjian investasi yang menandakan ia paham akan risikonya," ujar Ismadjaja. Ismadjaja mengingatkan agar investor selalu ingat prinsip 7P dalam berinvestasi, khususnya di perdagangan berjangka. Pertama, pelajari latar belakang perusahaan yang menawarkan investasi. Kedua, pelajari tata cara transaksi dan penyelesaian perselisihan. Ketiga, pelajari kontrak berjangka komoditas yang diperdagangkan. Keempat, pelajari wakil pialang apakah mendapat izin dari Bappebti. Kelima, pelajari dokumen perjanjian investasi. Keenam, pelajari risikonya. Ketujuh, pantang percaya dengan janji-janji keuntungan tinggi. KIAT INVESTASI
Pertama, masih ada 14 juta dari 61 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah. Kedua, pemerintah semakin kesulitan menyediakan rumah bagi keluarga kelas menengah ke bawah. Tengok saja, permintaan rumah mencapai 900.000 unit per tahun, sementara pasokan hunian hanya 80.000 unit dalam setahun. Ketiga, semua segmen pasar properti di Tanah Air terbuka luas sebagai investasi, termasuk pasar kelas paling bawah. Sedangkan di luar negeri, bisnis properti untuk pasar kelas menengah ke bawah tertutup untuk pengembang dan investor. Sebab, "Pasokan properti kelas menengah ke bawah dikendalikan oleh pemerintah negara itu," ujar Panangian. Meski sempat mengalami pasang surut, bisnis properti kembali dilirik pasca krisis ekonomi 2008 lalu. Karena itu, di 2011, pertumbuhan properti tercatat lumayan tinggi. "Baik permintaan maupun pertumbuhan harga di semua sektor properti meningkat cukup tinggi," ungkap Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle. Menurut Anton, properti komersial dan kawasan industri mencetak pertumbuhan penjualan tertinggi selama 2011. Pertumbuhan penjualan lahan industri naik hampir tiga kali lipat. Adapun properti sektor komersial meningkat dua kali lipat. Lalu, penjualan residensial naik sekitar 50%. Justini Omas, Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land juga mengakui, pasar properti memang cukup bergairah tahun lalu. Sepanjang 2011, penjualan Agung Podomoro Land mencapai Rp 4,2 triliun. Pencapaian ini melampaui target penjualan mereka yang hanya sebesar Rp 3,5 triliun. Ali Hanafia, pengamat properti, tak terlalu kaget melihat gairah bisnis properti tahun lalu. Maklum, sebelumnya, ia sudah memprediksi, harga properti akan mengalami kenaikan cukup tinggi. "Ini yang membuat para investor mendulang keuntungan yang luar biasa signifikan, bahkan sampai 100% dalam tempo kurang dari satu tahun," beber Ali. Sinyal baik Para pengamat yakin, prospek investasi properti akan tetap cerah sepanjang tahun ini. Bahkan, Panangian menuturkan, krisis di Eropa dan kelesuan ekonomi di Amerika Serikat tak mampu menghadang laju industri properti di Indonesia. Pasalnya, bisnis properti di Indonesia sepenuhnya ditopang sektor konsumsi dalam negeri. Namun, yang jauh lebih penting, prospek properti tahun ini bakal kian semarak karena suku bunga acuan yang rendah. Dengan BI rate cuma 6% sejak November tahun lalu, Panangian meramal, kredit dari perbankan ke sektor properti akan tumbuh mencapai 20% hingga 22%. Apalagi, bank swasta besar seperti Bank Central Asia (BCA) sudah menurunkan bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) hingga level 7,5% per tahun. Kebijakan ini, tentu akan diikuti bank-bank lain dalam tiga bulan ke depan. Secara tertimbang, Panangian menghitung, bunga KPR perbankan akan dipatok di kisaran 8,5%. Bunga yang rendah, menurut Panangian, merupakan sinyal yang baik bagi investasi properti. Karena itu, ia menilai, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi investor untuk mulai masuk ke sektor properti. "It's time to buy," tegas Panangian. Segendang sepenarian, Ali yakin, BI rate yang rendah akan mendorong perbankan berlomba-lomba menawarkan bunga murah. Bank juga akan menawarkan uang muka atawa downpayment (DP) yang ringan. Ini jelas tawaran yang sangat menarik untuk memulai berinvestasi di properti. Anton menambahkan, bunga yang mini juga akan memompa pembelian properti oleh investor maupun end user. Investasi di sektor properti pun akan kian ramai. Apalagi, suku bunga acuan yang rendah bakal membikin orang enggan untuk membiakkan duit di bank. "Lebih menarik berinvestasi di properti," tutur Anton. Cerahnya prospek investasi di sektor properti tentu tak cuma didukung oleh suku bunga rendah. Permintaan properti juga cukup tinggi. Walau penjualan properti tahun lalu sudah tumbuh cukup tinggi, Anton memproyeksikan, pertumbuhan permintaan properti tahun ini tetap bakal mencapai sekitar 20%-30%. Di sisi yang lain, permintaan yang tinggi ini, menurut Panangian, tak diimbangi oleh pasokan yang memadai. Karena itulah, harga properti akan cenderung terus meningkat. Hitungan Panangian, harga tanah dan properti secara umum di lokasi sunrise pada tahun ini akan naik rata-rata 10%-15%. Untuk properti rumah dan town house, kenaikan harganya rata-rata akan mencapai 12%. Sementara, harga rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan apartemen di lokasi sunrise akan meningkat 15%. Nah, kenaikan harga merupakan salah satu sumber keuntungan bagi investor. Saat dijual kembali, investor bisa memperoleh capital gain dari kenaikan harga tersebut. Sumber keuntungan investasi properti yang lain berasal 50
dari uang sewa. Ali bilang, bila investasinya benar, keuntungan yang diperoleh investor dari kenaikan harga minimal 10%. Sedang, keuntungan dari sewa alias return sekitar 5%-10% per tahun. Anton menambahkan, tahun lalu, investor properti jenis residensial bisa mengeruk capital gain dari kenaikan harga sekitar 12%. Sementara, keuntungan dari sewa sekitar 10%. Ia memperkirakan, tahun ini, keuntungan yang diperoleh investor dari properti residensial bakal lebih tinggi. "Dari capital gain dan pendapatan sewa sekitar 20%-25%," ujarnya. Senada, Ali memprediksi, keuntungan dari sewa properti tahun ini di kisaran 5%-10%. Sedangkan, keuntungan minimal dari kenaikan harga sekitar 10%. Namun, capital gain dari properti di lokasi yang bagus bisa mencapai 50%. Booming tahun ini Panangian membenarkan, lokasi yang strategis memang bisa menghasilkan cuan yang tinggi. Properti di lokasi spekulasi seperti di kawasan Pantai Indah Kapuk dan Kelapa Gading bisa menghasilkan capital gain sekitar 25%-30%. Sementara, perumahan di daerah kelas menengah bisa memberikan capital gain sampai 20%. Untuk properti rumah alias landed house, menurut Panangian, lokasi yang bagus berada di sekitar Bekasi, Tangerang, Serpong, Cibubur, Depok, dan Bogor. Syaratnya, perumahan tersebut memiliki akses yang mudah ke jalan tol ataupun jalur kereta. Untuk rumah bandar atawa town house, lokasi yang bagus masih tetap di kawasan Jakarta Selatan, yakni sekitar Kemang, Cipete, dan Kebagusan. Adapun, lokasi properti kios yang menarik masih berada di daerah Pecinan atau Chinatown. Untuk apartemen, lokasi yang bagus tersebar di daerah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. Sementara, lokasi perkantoran yang prospektif masih di sekitar kawasan segitiga emas, yakni Sudirman, Thamrin, dan Gatot Soebroto. Selain di segitiga emas, lokasi yang juga prospektif yaitu di Slipi, MT Haryono, Kebayoran, dan TB Simatupang. Di luar Jakarta, menurut Panangian, lokasi yang bagus untuk investasi properti adalah Surabaya. Maklum, kota ini merupakan megapolitan kedua setelah Jakarta. Kota lainnya adalah Makassar, Cirebon, dan beberapa kota besar di Kalimantan seperti Banjarmasin, Pontianak, serta Balikpapan. Meski investasi properti secara umum menarik, Ali mengingatkan, prospek investasi apartemen kelas menengah bawah seperti rusunami tak terlalu menarik. Sebab, ia menilai, rusunami merupakan konsep yang gagal. Demikian juga, kios-kios yang berada di pusat perdagangan atau trade center juga tak terlalu tak prospektif. Sebaliknya, properti pergudangan multiguna justru menarik untuk investasi. Return sewa properti jenis ini bisa mencapai 10%, dengan capital gain minimal 10% per tahun. Nah melihat prospek yang cerah itu, Ali dan para pengamat yang lain menyarankan agar Anda yang berniat untuk berinvestasi di sektor properti bergerak cepat. Segera tentukan properti yang ingin Anda beli. Soalnya, permintaan properti sangat tinggi. Terlambat sedikit saja, persediaan akan habis. Selain itu, harga properti yang Anda incar bakal naik tinggi. Panangian menegaskan, dengan BI rate yang masih bertengger di level 6%, booming bisnis properti bakal dimulai sejak tahun ini. Sebagaimana siklus alaminya, fenomena ini akan berlangsung selama tiga tahun. "Tahun 2015 mendatang, prospek properti mulai turun," proyeksi Panangian. KIAT INVESTASI
Berinvestasi di properti
Oleh Budi Triadi, Perencana Keuangan Akbar's Financial Check Up - Senin, 30 Januari 2012 | 17:44 WIB JAKARTA. Properti termasuk menjadi produk yang berada di dua alam. Kenapa disebut dua alam? Karena, properti dapat berfungsi sebagai tempat hunian sekaligus dapat menjadi produk investasi. Sebagai produk investasi, sebenarnya properti sudah sering dimanfaatkan oleh para pendahulu kita. Di beberapa daerah, para pendahulu atau orangtua kita sering membeli tanah dengan harapan harganya akan naik di masa-masa 51
mendatang. Konsep yang hampir sama dengan ketika mereka rajin membeli emas perhiasan. Secara umum, properti sendiri dapat berbentuk tanah atau bangunan. Properti bisa dimanfaatkan menjadi investasi karena di masa depan terdapat kemungkinan harganya akan naik. Properti akan mengalami kenaikan harga di masa depan dengan logika bahwa jumlah lahan yang tersedia semakin terbatas. Kenaikan harganya sendiri bisa dilihat minimal dari NJOP (nilai jual obyek pajak) yang selalu naik setiap tahun. Di satu sisi, sebagaimana produk investasi lain, properti juga memiliki kandungan risiko bahwa harganya tidak naik atau malah jatuh. Jika memang lahan terbatas, lalu ada kemungkinan harganya turun? Bayangkan jika ketika Anda membeli properti, baik tanah atau bangunan, ternyata di daerah tersebut terdapat kandungan radiasi nuklir. Tentu semua orang akan berpikir ulang untuk membeli properti di daerah tersebut, yang pada akhirnya membuat permintaan dan harga properti menjadi turun. Antara harga, lokasi dan daya beli Untuk berinvestasi di properti, menurut beberapa sumber dari kawan-kawan di developer, harga rumah yang laris manis di masyarakat berada di rentang harga Rp 1,8 miliar - Rp 2,5 miliar. Di rentang harga ini, masih ada daya beli masyarakat dan pihak bank pun masih relatif terbuka untuk menyalurkan KPR (kredit pemilikan rumah). Tiga poin penting yang perlu diperhatikan ketika akan membeli properti adalah lokasi, lokasi, dan lokasi. Anda pasti sudah sering mendengarnya dari acara properti. Dan, pada kenyataannya, memang seperti itulah adanya. Lokasi menjadi kunci penting dalam pemilihan properti. Teori yang berlaku umum adalah semakin strategis suatu lokasi akan semakin mahal harganya. Hal ini memang benar. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah ketika harga terus merangkak naik, akan sampai setinggi apa? Dan, apakah di harga yang setinggi itu, ada orang yang mau atau mampu untuk membelinya? Hal ini penting karena sestrategis apa pun lokasi properti Anda dan setinggi apa pun kenaikan harganya, pada akhirnya para calon pembelilah yang memutuskan apakah mereka mau dan mampu untuk membelinya. Jika tidak ada yang berminat, maka akan menjadi kerugian bagi Anda karena pasti properti itu akan membutuhkan biaya perawatan dan lain-lain. Dalam istilah lainnya, Anda nombok. Dalam mempertimbangkan lokasi, ada baiknya Anda melakukan survei kecil-kecilan terlebih dahulu. Cobalah kunjungi daerah properti tersebut pada saat hari kerja, pada saat libur, atau bahkan pada saat musim hujan. Beberapa pengembang properti menyebutkan bahwa properti yang mereka tawarkan hanya berjarak sekian menit dari pusat kota, coba Anda lakukan survei apakah memang seperti yang dinyatakan oleh pengembang. Coba juga Anda lihat kondisi daerah tersebut ketika hujan. Jangan sampai, Anda membeli properti yang ternyata rutin terendam banjir setiap hujan turun. Anda bisa lakukan cross-check ke orang-orang yang biasa beraktivitas di sekitar daerah tersebut. Jadikan aset produktif Berinvestasi di properti, cenderung membutuhkan modal yang cukup tinggi, baik dalam bentuk tanah ataupun rumah. Hal ini membuatnya tak mudah untuk diakses sebagai investasi. Untuk berinvestasi di properti, Anda bisa memanfaatkan fasilitas KPR. Berinvestasi properti dengan memanfaatkan KPR lebih baik jika properti tersebut menjadi aset yang produktif. Maksudnya, properti tersebut bisa memberikan sumber penghasilan pasif rutin per bulan yang lebih tinggi daripada besar cicilan bulanan KPR. Misal, jika memiliki investasi properti dalam bentuk rumah, dapat Anda kontrakkan atau dijadikan kos-kosan. Penghasilan sewa per bulan dapat Anda pakai untuk menutup cicilan KPR-nya. Jadi, pada akhirnya properti bisa Anda manfaatkan sebagai wahana berinvestasi. Tapi, karena harganya yang mahal dan jumlahnya yang terbatas, akan membutuhkan beberapa perhatian sehingga Anda tidak salah dalam membelinya. Anda pun bisa memanfaatkan properti milik Anda sebagai penghasil passive income, tak harus menunggu harganya meningkat di masa depan. Terakhir, apabila Anda ingin membelinya dengan fasilitas KPR, pastikan bahwa cicilannya dapat diakomodasi oleh kondisi kesehatan keuangan Anda. Selamat berinvestasi properti! 52
JAKARTA. Sebagian masyarakat di negeri ini, boleh jadi, memiliki mimpi dan harapan menjalani hari tua yang bahagia dan sejahtera. Demi mencapai tujuan itu, seseorang rela menyisihkan sebagian penghasilannya untuk tabungan hari tua. Maklumlah, kelak, pada saat seseorang memasuki masa pensiun, masih diperlukan penghasilan yang memadai untuk biaya hidup sehari-hari, biaya kesehatan, dan barangkali biaya pendidikan untuk anaknya. Berkaca pada kebutuhan masyarakat tersebut, semakin banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk unitlink berbalut dana pensiun. Sebut saja PT AXA Financial Indonesia. Sejak pertengahan 2007, perusahaan asuransi asal Prancis ini memasarkan unitlink berbalut dana pensiun bertajuk Golden Years Plan. Ceruk pasar program dana pensiun yang masih luas di Indonesia jadi salah satu alasan AXA menawarkan produk unitlink tersebut. Paling tidak, berdasarkan hasil survei yang dilakukan AXA, masyarakat di negeri ini mulai memikirkan tabungan buat masa depan pada saat berusia 49 tahun. Padahal, rata-rata orang Indonesia ingin pensiun di usia 59 tahun. Sebagian besar masyarakat kita juga lebih rela menyisihkan dana untuk kebutuhan pendidikan anaknya di masa depan ketimbang persiapan masa setelah pensiun. Singkat kata, pensiun bukan merupakan hal yang penting buat masyarakat Indonesia. Jika diurut, hal penting bagi masyarakat kita adalah jenjang karier di dunia pekerjaan atau bisnis, keluarga, kesehatan, baru pensiun. Tidak ada salahnya, masyarakat memiliki penilaian seperti itu. Tapi, jika mau jujur, pada saat seseorang pensiun, dia dituntut bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan seluruh simpanan yang sudah ditabung sejak awal bekerja. Kelak, di masa mendatang, ada kemungkinan orangtua tak dapat lagi bergantung pada anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup atau biaya kesehatan di masa tuanya. Sebab, dengan harga dan biaya hidup yang kian tinggi, anak-anak mereka akan berkonsentrasi memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih dahulu. Nah, mempersiapkan proteksi dan dana pensiun di hari tua jadi penting, antara lain agar tidak menurunkan standar hidup, tidak kesulitan keuangan dan bisa mandiri di masa pensiun, tak menyusahkan anak-anak ataupun keluarga, memiliki dana darurat untuk biaya pengobatan di hari tua. Jadi, jangan kaget, jika Anda kerap mendapat tawaran produk asuransi yang dibalut manfaat dana pensiun. Selain AXA, perusahaan asuransi lain yang menawarkan produk serupa adalah PT Prudential Life Assurance yang menawarkan PRU Syariah. Jadi, apa manfaat yang bisa diambil jika nasabah membeli produk asuransi tersebut? Risiko tinggi Budi Darmawan, Head of Training & Development AXA Financial Indonesia menjelaskan, Golden Years Plan memberi sejumlah manfaat proteksi. Antara lain, santunan rawat inap di rumahsakit sampai dengan usia tertanggung 60 tahun, santunan penyakit kritis (sampai usia 65 tahun), santunan cacat tetap total (sampai usia 60 tahun), santunan meninggal dunia (sampai usia 99 tahun), dan santunan meninggal dunia karena kecelakaan (sampai usia 65 tahun). Santunan dengan jumlah tertentu bisa tertanggung dapatkan setelah masa pembelian polis sudah berjalan selama tiga bulan, tuturnya. Adapun untuk manfaat pensiun, tertanggung akan mendapatkannya setelah masuk masa pensiun di usia 55 53
tahun. Nilai manfaatnya dihitung berdasarkan jangka waktu setoran premi, iuran premi, dan perhitungan bunga investasi. Tapi, nilai manfaatnya bukan angka pasti, karena bisa lebih tinggi atau lebih rendah, tambah Budi. Yang pasti, lanjutnya, manfaat proteksi Golden Years Plan bisa didapatkan sampai tertanggung berusia 99 tahun. Maksimum uang pertanggungan tidak terbatas. Hanya saja, AXA mematok minimal pembayaran premi Rp 250.000 per bulan. Kini persoalannya, perlukah masyarakat mengambil asuransi yang berbalut program pensiun? Bukankah untuk dana pensiun, sudah banyak produk DPLK (dana pensiun lembaga keuangan) yang menawarkan program tersebut? Atau, bagi karyawan perusahaan tertentu juga sudah tercakup dana pensiun pemberi kerja (DPPK)? Pilihan tentu saja berada di tangan Anda. Jika memang berminat, silakan saja. Namun, dalam menentukan sarana investasi masa depan, ada baiknya Anda berlaku bijak. Menurut pengamatan Freddy Pielloor, perencana keuangan dari MONEYnLOVE, produk asuransi yang berbalut investasi, memiliki risiko yang sangat tinggi. Risiko itu, kata Freddy, menyangkut sejumlah biaya yang dibebankan kepada nasabah, antara lain biaya administrasi, biaya proteksi, biaya investasi, dan berbagai biaya. Sehingga, dana investasi yang telah dikeluarkan nasabah tidak bisa tumbuh secara optimal, kata dia. Selain itu, jika nasabah tidak memahami detail pengelolaan dana investasi yang dilakukan perusahaan asuransi, nasabah bakal menanggung risiko investasinya. Jadi, kata Freddy, Anda harus tahu dulu, di mana dana Anda diinvestasikan, siapa yang mengelolanya, serta bagaimana detail kontrak kerjasama antara perusahaan asuransi dan perusahaan investasi? Anda juga harus mengetahui, apakah perusahaan asuransi benar-benar menanamkan sebagian setoran premi Anda untuk investasi? Apakah dia bekerjasama dengan manajer investasi yang memang bagus. Intinya, Anda harus benar-benar mendapat gambaran apa yang akan terjadi di belakang layar dari pengelolaan investasi Anda. Sebab, risiko investasi ada di tangan Anda. Menurut Freddy, akan sangat fatal bila perusahaan asuransi atau perusahaan investasi melakukan kekeliruan dalam mengelola setoran premi asuransi dan investasi. Contoh, jika perusahaan investasi melakukan tindak pidana yang merugikan, sementara nasabah tidak memiliki akses ke sana. Meski perusahaan asuransi mengetahui kenakalan yang dilakukan perusahaan investasi, biasanya perusahaan asuransi tidak mau bertanggungjawab atas kekeliruan mitranya tersebut. Dia menambahkan, masyarakat jangan terjebak oleh ilustrasi manfaat dan imbal hasil dari perusahaan asuransi yang menawarkan produk unitlink berbalut dana pensiun. Ilustrasi tidak bisa dijadikan patokan sebagai jaminan. Jadi, Anda harus melihat polis sesungguhnya. Pisahkan asuransi dan investasi Freddy juga berpesan, untuk investasi dan asuransi, belilah produk yang berasal dari dua institusi berbeda dan tidak berada dalam satu grup perusahaan. Tujuannya, jangan sampai seandainya grup itu bangkrut, dana asuransi maupun investasi Anda sama-sama berantakan. Yang tak kalah penting, lanjut Freddy, Anda harus memperhatikan kemampuan keuangan keluarga. Bila membeli produk asuransi berbalut investasi, berarti nasabah harus memiliki kemampuan keuangan untuk membayar premi tiap periode selama jangka waktu kontrak polis. Jadi, jika gagal bayar, kemungkinan besar polis asuransi Anda bisa batal. Di sisi lain, investasinya bisa terganggu atau tersedot untuk membayar premi buat investasi. Risza Bambang, perencana keuangan dari Shildt Financial Planning menimpali, hal terpenting yang harus dilihat nasabah ketika memilih dana pensiun yang dibalut produk asuransi adalah perbandingan harga dan manfaatnya. Ini terutama jika dibandingkan program DPLK atau DPPK dan instrumen investasi lainnya, misalnya reksadana plus produk asuransi. Namun, menurut Risza, produk unitlink yang menawarkan manfaat pensiun tak melanggar aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Sebab, produk tersebut hanya menawarkan 54
asuransi dengan manfaat dana pensiun dan bukan menjual program pensiun. Sebab, manfaat yang diberikan produk asuransi itu tidak dikeluarkan di usia pensiun si nasabah. Tapi, pada usia setelah masa pensiun, misalnya 99 tahun, urainya. Risza mengingatkan, ketika membeli produk asuransi yang berbalut investasi, Anda wajib mengetahui berapa bunga investasi yang diberikan. Lalu, apakah imbal hasil yang ditawarkan dijamin atau tidak, berapa biaya administrasi dan proteksinya, serta bagaimana proses pencairan klaimnya. Yang terakhir, dalam berinvestasi Anda harus berpikir mandiri dan tidak tergantung orang lain. Sebab, uang pensiun dan masa depan keluarga Anda yang jadi taruhan. Pilihlah investasi yang menurut Anda paling tepat dan sesuai dengan profil risiko Anda. PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH
mengajarkan kebaikan. Oleh karenanya, cara pandang pelaku ekonomi ini terhadap harta pun berbeda dengan cara pandang harta secara konvensional. Mike menyebut, ada empat poin dalam memandang status harta, yakni harta sebagai amanah, berkah, ujian, dan bekal ibadah. Sementara, konsep harta adalah tidak hanya dipandang sebagai materi duniawi melainkan mencerminkan kehidupan di setelah di dunia. Jika harta dikelola dengan baik, insya Allah, kehidupan di akhirat juga baik. Bagaimana pengelolaan harta selama di dunia akan mencerminkan kehidupan di akhirat nanti, ungkap Mike. Punya kelebihan dan kekurangan Karena belum lama dikenal melembaga, para perencana keuangan bilang, produk keuangan syariah pun masih dalam taraf berkembang. Jadi wajar jika produk yang tersedia belum selengkap produk keuangan atau investasi konvensional. Kekurangan lain adalah akses untuk menjangkau produk berbasis syariah terkadang masih menemui kendala. Teguh menambahkan, kekurangannya adalah perlu kemampuan lebih dari nasabah atau investor dalam mengelola keuangan syariah. Untuk mengatur perencanaan keuangan syariah, seseorang tersebut harus menguasai dasar perencanaan keuangan dan menguasai hukum Islam juga. Jadi bukan hanya mengerti produk syariah, katanya. Sementara dari sisi return, Teguh mengakui, terkadang return investasi dengan saham syariah hasilnya lebih kecil ketimbang investasi saham konvensional. Minimnya pilihan saham halal jadi sebab. Ambil contoh, ketika sektor perbankan sedang mengalami penguatan, saham syariah tak bisa ikut mencicipinya karena saham ini berada di luar koridor syariah. Sementara saat saham infrastruktur sedang naik, investor konvensional juga masuk ke situ, ujar Teguh. Tak semua saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa digolongkan sebagai saham syariah. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan khusus yang harus dipenuhi. Antara lain, diterbitkan oleh perusahaan yang bidang usahanya tidak bertentangan dengan syariat Islam dan setiap pemegang saham mempunyai hak yang proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki. Syarat lain, tidak melakukan kegiatan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang atau jasa, tidak melakukan perdagangan dengan penawaran atau permintaan palsu, serta tidak melebihi rasio-rasio keuangan tertentu. Misalnya, total utang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tak lebih dari 82%. Saat ini jumlah emiten yang masuk dalam kategori saham syariah sebanyak 238. Sementara total emiten yang terdaftar dalam BEI sebanyak 318. Di luar sejumlah hal yang dianggap sebagai kekurangan, Mike mengatakan, pengelolaan keuangan syariah memiliki kelebihan dari sisi model kerja sama ekonomi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa perjanjian kerja sama tersebut, seperti Al-Musyarakah (usaha patungan), Al-Baiu takjiri (patungan modal), Al-Ijarah (sewa), Al-Takaful (asuransi), Al-baiu Bithaman ajil (penjualan angsuran), Al-Murabahah (pembiayaan kepemilikan barang). Jadi sifatnya customized dan tidak baku, jelas Mike. (bersambung) PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH
Lebih dari itu, pengelolaan keuangan secara syariah juga menyentuh sisi spiritual dan tujuan hidup serta nilainilai yang dianggap sakral dalam kehidupan umat Islam. Sementara, Perencana keuangan dari PT Mitra Rencana Edukasi, Financial & Business Advisor Mike Rini Sutikno berpendapat lain. Menurutnya dia, nilai-nilai filosofis dan kebaikan yang termuat dalam pengelolaan keuangan syariah bisa diterapkan oleh siapa pun, tidak terbatas pada pemeluk agama Islam. Nah, bagi Anda yang berkeinginan mengelola keuangan keluarga dengan prinsip syariah, sejumlah keranjang investasi berikut ini patut disimak. Untuk memudahkan pengelolaan, pembagian keranjang investasi disesuaikan dengan waktu (tenor) investasi. Investasi kurang dari setahun Budi mengatakan, harapan dari investasi kurang dari setahun atau jangka pendek adalah dana yang mudah dicairkan atau likuid dan jumlahnya terjaga atau tidak tergerus risiko investasi. Pada tahap ini, sebenarnya seseorang tak punya banyak pilihan keranjang investasi. Beberapa instrumen investasi yang disarankan para perencana keuangan adalah tabungan syariah dan deposito syariah dengan tenor pendek, seperti sebulan atau tiga bulan. Jika ada tabungan berjangka syariah, boleh juga dipilih. Namun, Teguh mengatakan, karena menggunakan sistem bagi hasil dan bukan bunga seperti yang biasa diterapkan dalam skema konvensional maka return yang bisa didapat nasabah tidak bisa dipastikan besarannya. Kadang bisa lebih tinggi dari bunga bank, tapi kadang bisa lebih rendah, kata Teguh. Sebagai gambaran, bunga tabungan dan deposito konvensional sebelum dipotong biaya administrasi dan pajak sekitar 2% dan 6,5%. Sementara, dalam prinsip syariah, yang disepakati adalah tingkat hasil atas dana pihak ketiga (DPK), misal 55:45. Bank menyalurkan DPK dalam bentuk pembiayaan dan memperoleh keuntungan dari sana. Keuntungan ini dibagi 55% bagi nasabah dan 45% bagi bank. Jadi, nilai nominalnya bisa berubahubah. Dana jangka pendek ini cocok untuk memenuhi kebutuhan cashflow rumah tangga dan dana darurat. Investasi 1-5 tahun Jenis investasi yang bisa dipilih untuk kebutuhan 1-5 tahun ke depan adalah obligasi syariah (SUKUK) ritel, reksadana pendapatan tetap syariah, dan emas. Untuk karakter investor yang agresif, reksadana campuran syariah juga bisa dipilih. Khusus emas, Teguh menyarankan agar minimal emas yang disimpan 25 gram (gr) karena selisih harga beli dan harga jualnya kembali tergolong kecil, yakni 4,25%. Akan lebih menguntungkan jika emas yang Anda tabung di atas 100 gr karena selisih harga beli dan jualnya kembali 3%-4%. Lain halnya jika berat emas di bawah 25 gr, selisih harganya bisa di atas 8%. Investasi kategori menengah ini bisa digunakan untuk mendanai biaya anak masuk sekolah, ibadah umroh, dan ibadah haji. Juga, kebutuhan untuk membeli dan merenovasi rumah, serta membeli mobil. Investasi di atas 5 tahun Para perencana keuangan kompak menyebut semakin panjang tenor investasi, makin beragam pilihan investasinya. Sebab, risiko investasi bisa diredam oleh rentang waktu investasi yang panjang tersebut. Beberapa instrumen investasi yang berisiko tinggi pun bisa dipilih, seperti emas, reksadana saham syariah, dan saham syariah. Jika investor tak ingin terlalu repot, sebaiknya mengambil reksadana saham syariah karena dana akan dikelola oleh manajer investasi (MI). Berbeda dengan investasi saham secara langsung, Anda harus bisa melakukan analisis prospek saham tersebut untuk jangka panjang. Lantaran pilihan sahamnya lebih terbatas, Teguh mengatakan, return investasinya seringkali di bawah investasi saham konvensional yang bisa sampai 30% per tahun. Target maksimal 25%, katanya. Investasi properti pun menurut para perencana keuangan bisa dimasukkan dalam keranjang investasi jangka panjang ini. Beberapa kebutuhan jangka panjang, misalnya kebutuhan pendidikan anak, membeli rumah, dan dana pensiun. 57
Para perencana keuangan mencatat, hal penting yang tak boleh diabaikan adalah melakukan penilaian atas hasil investasi (review) minimal setahun sekali. Hal ini penting untuk mengetahui sejauh mana investasi bisa berjalan sesuai tujuan yang ditetapkan di awal. Nah, selamat mengolah dana untuk mendapat berkah! KIAT KOCEK
Budi memberikan gambaran perhitungan alokasi dananya. Dengan gaji Rp 5 juta saat ini dan berkeinginan menikmati uang dengan nilai yang setara saat pensiun kelak, Anda harus menyisihkan dana Rp 1,3 juta per bulan dan diinvestasikan pada instrumen yang bisa menghasilkan return sekitar 25% per tahun. Sebab, Rp 5 juta saat ini, dengan tingkat inflasi rata-rata 12% per tahun, bakal setara Rp 119,42 juta pada 28 tahun mendatang. Freddy berpendapat, agar aman, seseorang bisa menyisihkan uang untuk dana pensiun dengan persentase minimal dua kali inflasi saat ini. Jadi, jika inflasi year on year (yoy) Januari kemarin 3,65%, dana yang Anda harus sisihkan adalah 7,3% dari total pendapatan. Jika bermaksud mengalokasikan dana pensiun untuk diri sendiri dan pasangan, besarannya dikalikan dua lagi atau menjadi 14,6%. Saran Zizi, sebaiknya kantong dana pensiun suami dan istri dipisahkan. Ini untuk mengantisipasi hal-hal tak baik yang mungkin terjadi, misalnya perceraian. Nah, berikut beberapa alat investasi yang bisa dimanfaatkan untuk membentuk dana pensiun Anda. Reksadana saham Setidaknya ada dua keuntungan yang bisa didapat dari investasi reksadana saham, yakni potensi return dari pergerakan harga saham dan kemudahan berinvestasi. Berbeda dengan saham yang memerlukan penanganan lebih jeli, melalui reksadana, investasi Anda akan diracik oleh manajer investasi (MI). Potensi return pun cukup besar, bisa sampai 30% per tahun. Tapi, memang ada risiko nilai investasi bisa turun lantaran fluktuasi harga saham yang menjadi portofolionya. Untuk investor berkarakter moderat, reksadana campuran bisa menjadi pilihan. Alasannya, risiko investasinya lebih kecil. Saham Selain menikmati kenaikan harga saham, investor bisa menikmati pembagian laba bersih perusahaan atau dividen. Namun, butuh analisis cermat agar tak salah pilih saham. Budi mengatakan, untuk memudahkan pemilihan saham, Anda bisa memilih saham-saham dengan kinerja fundamental bagus, seperti saham-saham perusahaan besar atau blue chips. Namun, imbuh Freddy, harga saham blue chip, biasanya, mahal. Jadi, dia menyarankan agar membeli saham lapis kedua yang berpotensi memiliki pertumbuhan bagus untuk jangka panjang. Mengenai pemilihan sektor nya, para perencana keuangan menyarankan Anda untuk melakukan diversifikasi. Karena untuk dana pensiun, sebaiknya saham disimpan saja dan bukan untuk trading, kata Freddy. Obligasi Surat utang (obligasi) jangka panjang di atas 15 tahun juga bisa menjadi pilihan. Sama seperti saham, sebaiknya, Anda menyimpan obligasi untuk jangka panjang, bahkan hingga jatuh tempo. Dari investasi obligasi, Anda bisa menikmati pembagian kupon atau bunga dan kenaikan harga. Untuk menekan risiko, para perencana keuangan lebih menyarankan Anda memilih obligasi pemerintah ketimbang korporasi. Properti Properti bisa menjadi sumber dana pensiun. Namun, menjual properti adalah pilihan paling akhir. Selain harganya tak murah, menjual properti juga tak gampang. Jadi, lebih baik menyewakan properti Anda untuk mendapatkan passive income. Pemilihan jenis dan lokasi properti menjadi faktor krusial karena akan menentukan tingkat kenaikan harga dan permintaan sewa. Nah, selamat merencanakan masa tua yang sejahtera! KIAT KOCEK
Oleh Anastasia Lilin Y - Senin, 27 Februari 2012 | 12:47 WIB JAKARTA. Kebutuhan hidup bulanan terpenuhi, tak punya cicilan utang, dan mempunyai alokasi dana untuk investasi, tentu menjadi dambaan sebagian besar orang. Untuk mewujudkan itu semua, jelas, pemasukan harus lebih gemuk dari hitung-hitungan pengeluaran. Bagi karyawan, baik swasta maupun pemerintah, kenaikan gaji menjadi jalan keluar yang diharapkan untuk memperbesar porsi pemasukan. Perencana keuangan menyebut, idealnya kenaikan gaji setidaknya dua kali besaran inflasi tahun tersebut. Jadi jika prediksi inflasi tahun ini 4,5%, idealnya kenaikan gaji karyawan adalah 9%. Lantas apa yang harus dilakukan jika kenaikan gaji di bawah inflasi? Jika perusahaan memang mentok tak bisa mengatrol kenaikan gaji sesuai inflasi, jangan buru-buru memutuskan pindah kerja. Masih ada pilihan lain: Anda mengatur ulang arus pemasukan dan pengeluaran. Pasalnya, mencari pekerjaan baru dengan harapan mendapatkan gaji lebih pun tak semudah membalikkan telapak tangan. Evaluasi keuangan Perencana keuangan dari One Consulting M. Andoko menyarankan agar Anda mengamankan keuangan dulu. Mau tak mau, Anda harus lebih mengencangkan ikat pinggang dan mengerem gaya hidup yang menguras finansial. Pengeluaran itu kontrolnya ada pada diri kita sendiri, katanya. Pengeluaran yang bisa ditekan, misalnya, adalah biaya makan. Jika biasanya Anda membeli makan siang, tak ada salahnya, kini lebih sering membawa bekal sendiri. Biaya transportasi juga bisa diperhitungkan untuk dikempiskan. Kalau biasanya ke kantor naik mobil sendiri, sekarang bisa bareng dengan teman sehingga biaya bensin dan tol bisa diatur bersama, kata Mike Rini Sutikno, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi. Perencana keuangan dari TGRM Financial Planning Services Taufik Gumulya menjelaskan, rumus dasar pengelolaan keuangan keluarga yang sehat adalah cicilan utang tak lebih dari 30% dan besaran investasi 10% dari total penghasilan bulanan. Semakin kecil persentase cicilan utang dan semakin besar persentase investasi, tentu makin baik. Dengan mengetahui rumusan tersebut, Anda bisa mengukur sejauh mana tingkat kesehatan keuangan Anda. Menambah penghasilan Selain mengendalikan pengeluaran, para perencana keuangan juga menyarankan Anda mulai mencari sumber pendapatan baru di luar pendapatan utama. Berikut detail saran dari para perencana keuangan itu: Melirik keranjang investasi Sebaiknya, Anda mencari keranjang investasi untuk investasi jangka pendek saja atau sampai tiga tahun. Meski dari sisi return, biasanya, kalah jauh ketimbang keranjang investasi jangka menengah dan panjang, setidaknya, risikonya tidak besar dan relatif lebih likuid. Anda tentu tak ingin duit yang Anda benamkan justru ajrut-ajrutan nilainya bukan? Padahal duit tersebut diharapkan bisa dicairkan sewaktu-waktu jika diperlukan untuk menambal penghasilan utama yang tak maksimal. Pilihan keranjang investasi para perencana keuangan adalah reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, dan obligasi ritel. Investasi tersebut masih bisa diandalkan untuk menghasilkan return di atas 7% atau di atas target inflasi 4,5%, kata Andoko. Untuk besaran investasinya, Taufik tetap bilang 10% dari penghasilan. Kerja tambahan Mencari pekerjaan sampingan juga bisa menjadi alternatif Anda mencari pendapatan tambahan. Saran Andoko dan Mike, carilah pekerjaan tambahan yang sesuai dengan kegemaran. Tujuannya agar Anda tak terlampau tegang melakoninya. Maklum, dengan mencari pekerjaan tambahan, otomatis, Anda harus membagi konsentrasi lebih banyak lagi. Jangan sampai, gara-gara kerja tambahan, pekerjaan utama lalu dilakukan asal-asalan. Misalnya, Anda hobi fotografi. Maka, tak ada salahnya Anda menawarkan jasa fotografi di waktu senggang, misalnya, saat akhir pekan. Atau, bagi Anda yang mempunyai gairah besar dalam pendidikan, mencari pekerjaan tambahan dengan memberikan kursus, les privat, hingga mengajukan diri menjadi pengajar tamu di 60
sebuah instansi pendidikan pun bukan hal yang mustahil. Begitu pula, Anda yang hobi dengan komputer, bisa saja membuka jasa servis komputer. Bisa dibilang, upaya untuk mencari kerja tambahan tersebut tak butuh modal besar. Hanya memanfaatkan keahlian yang ada saja, kata Mike. Membuka usaha Untuk Anda yang mau repot, membuka usaha bisa menjadi pilihan mencari nafkah tambahan. Namun, para perencana keuangan mengingatkan, risiko pilihan ini sangat besar. Apalagi bagi Anda yang baru pertama kali mencoba membuka usaha. Sebanyak 90% pengusaha pemula mengalami kegagalan ketika membuka usahanya, kata Taufik. Indikator kegagalan usaha, menurut Taufik, yakni jika hingga enam bulan usaha tak kunjung mendatangkan untung. Atas dasar itulah, Taufik mengatakan, idealnya seorang pengusaha yang akan membuka usaha setidaknya memiliki tiga kali modal. Jadi ketika usaha gagal hingga bulan keenam, dia masih bisa meneruskan usaha hingga setahun ke depan. Mengenai modal, para perencana keuangan menyarankan agar Anda mengutamakan pinjaman lunak, seperti dari keluarga atau teman. Jika tak memungkinkan, bisa saja mengambil pinjaman dari bank. Tapi harus dihitung benar tentang kemampuan mencicil. Jangan sampai justru menggerus pemasukan utama bulanan, wanti-wanti Mike. Sementara untuk usaha yang dikembangkan, para perencana keuangan menyarankan agar Anda mempelajari benar usaha yang dipilih; termasuk mempelajari cara pemasaran yang jitu dan melihat potensi pengembangannya. Kalau tak mau repot, membeli waralaba bisa jadi pilihan yang menyederhanakan kerepotan tersebut. Soalnya, pemilik waralaba biasanya sudah mempunyai penghitungan rinci tentang proyeksi pendapatan dan balik modal. Tapi, tetap harus selektif saat memilih waralaba karena tak semua waralaba menjanjikan keuntungan seperti yang tertuang dalam perencanaan keuangan mereka, kata Andoko. Para perencana keuangan juga berpesan, Anda harus total mengelola usaha itu meski hanya usaha sampingan. Siapa tahu dengan keseriusan Anda, usaha tersebut justru menghasilkan pendapatan lebih besar dari pendapatan utama. Menyewakan properti Kalau kebetulan rumah Anda cukup besar atau Anda memiliki lebih dari satu rumah, menyewakan rumah bisa dilakukan. Bahkan, Taufik mengatakan, jika Anda mempunyai tabungan lebih yang bisa digunakan sebagai uang muka untuk membeli properti, membeli properti untuk disewakan juga bisa Anda pertimbangkan. Dengan catatan, setelah uang digunakan untuk membeli properti, masih ada dana cadangan lebih dalam di brankas. Agar gampang dilirik penyewa, saran para perencana keuangan, pilihlah lokasi yang strategis. Jika berada di tempat yang strategis, kemungkinan besar, Anda bisa menyewakan dengan harga yang cukup tinggi. Potensi kenaikan harganya pun baik. Tentu yang diharapkan uang sewa bisa menutup cicilan rumah dan menyisakan hasil untuk pendapatan tambahan, kata Taufik. Sekarang pilihan ada di tangan Anda. Mana sumber pendapatan tambahan yang akan Anda pilih? #Pertimbangan finansial jika mencari kerja Jika pada akhirnya Anda memutuskan untuk mencari pekerjaan baru, para perencana keuangan menyarankan agar Anda bisa melakukan negosiasi yang baik dari sisi finansial. Tujuannya tak lain adalah agar Anda mendapatkan gaji lebih besar daripada yang didapat sebelumnya sehingga keuangan Anda bisa lebih sehat. Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno menyarankan, besaran gaji yang sebaiknya Anda perjuangkan adalah 20% lebih tinggi dibandingkan gaji yang diterima sebelumnya. Tentu saja, Anda juga harus mencari informasi tentang potensi kenaikan gaji per tahun serta indikator apa saja yang menentukan kenaikan tersebut. Perencana keuangan One Consulting M. Andoko mengingatkan, ketika menghitung peningkatan gaji, sebaiknya, Anda juga memasukkan bonus di luar gaji bulanan dan tunjangan hari raya (THR). Jadi, besaran gaji bulanan Anda adalah jumlah semua uang yang diterima dalam setahun dari perusahaan dibagi 12. Soalnya ada perusahaan yang mungkin gajinya tak terlalu besar tapi sering memberikan bonus, kata Andoko beralasan. 61
Di luar gaji, sejumlah fasilitas pun harus menjadi pertimbangan. Sebut saja tunjangan kesehatan, dana pensiun, serta uang makan dan transportasi. Semakin jauh jarak rumah Anda ke perusahaan yang baru, biaya transportasi akan semakin mahal. Artinya, bisa saja, Anda nombok. Oh, iya, pertimbangkan pula berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk diangkat sebagai karyawan tetap. Anda tentu tak mau berlama-lama menjadi karyawan magang dan menerima gaji tak sampai 100%. Sementara, ekspektasi Anda adalah mendapatkan gaji yang nilainya bisa memperkecil rasio cicilan utang dan memperbesar rasio investasi. KIAT KOCEK
LTC sebenarnya tidak hanya ditujukan bagi para lansia tetapi bagi siapa pun yang sudah mulai kehilangan kemampuan untuk melakukan kegiatan dasar. Kegiatan dasar yang dimaksud, antara lain, makan, mandi, memakai baju, dan berjalan. Kebutuhan seperti ini tentu tidak dikover oleh asuransi kesehatan atau asuransi penyakit kritis, kata Risza. Pasalnya, asuransi kesehatan hanya menerima klaim dari pemegang polis jika orang tersebut melakukan rawat inap dan rawat jalan saja. Demikian juga dengan asuransi penyakit kritis yang memberikan penggantian biaya ketika pasien memang sudah sakit. Sementara LTC melakukan penggantian biaya bagi seseorang yang mulai terbatas secara fisik meski orang tersebut tidak sedang dalam kondisi sakit. Penanganan bagi pemegang polis LTC bisa menyerupai di rumahsakit juga. Misalnya saja, menyediakan kamar tidur khusus, toilet khusus, dan kursi roda, hingga menempatkan perawat untuk membantu si pemegang polis yang sudah tidak bisa mandiri tersebut. Untuk mendapatkan manfaat LTC tentu ada biaya lebih besar yang harus dirogoh dibandingkan jika Anda membeli asuransi kesehatan atau asuransi penyakit kritis. Risza mencontohkan, di Boston, AS biaya perawatan untuk pemegang polis LTC dalam setahunnya bisa mencapai US$ 40.000US$ 100.000 atau sekitar Rp 365,8 jutaRp 914,5 juta (kurs US$ 1 = Rp 9.145). Besar kecilnya premi untuk bisa mendapatkan manfaat tersebut tentu beragam. Layaknya asuransi, faktor profil dan tingkat kesehatan pemegang polis sangat menentukan penghitungan premi oleh perusahaan asuransi. Tak terkecuali jenis perawatan macam apa yang diinginkan. Karena harganya mahal, Risza bilang, hanya orang tertentu yang bisa dan layak membeli asuransi LTC. Selain mesti memiliki kemampuan finansial yang memadai, Risza mengatakan, Anda yang memiliki risiko penyakit genetis, seperti stroke, kanker, obesitas, dan parkinson, lebih layak membeli produk ini karena potensi terkena penyakit serupa sangat besar. Produk LTC ini sudah marak dan umum ditawarkan di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada. Meski produk ini tak dijajakan di Tanah Air, Anda juga tetap bisa memiliki produk ini. Kata Risza, Anda bisa melongok produk asuransi yang ditawarkan perusahaan asuransi di luar. Paling dekat coba lihat asuransi di Australia karena setahun saya di sana sudah ada LTC, katanya. Beberapa perusahaan asuransi yang diketahui menawarkan produk LTC, seperti John Hancock Life Insurance, Prudential Financial, dan Sun Life Financial. Dari hasil simulasi premi di website John Hancock, seseorang yang berusia 30 tahun dan tinggal di Texas harus membayar premi tahunan US$ 2.280 (sekitar Rp 20,85 juta) atau premi bulanannya US$ 205,2 (sekitar Rp 1,88 juta). Premi tersebut untuk besaran uang pertanggungan US$ 547.500 (sekitar Rp 5 miliar) dengan masa asuransi lima tahun dan manfaat harian sebesar US$ 300 (sekitar Rp 2,74 juta). Menyewa perawat Selain membeli LTC, Anda bisa juga menyewa perawat pribadi di rumah. Perawat yang dimaksud bisa saja berasal dari rumahsakit atau perawat pribadi yang memang sudah terlatih untuk merawat lansia hingga pada tindakan medis paling sederhana. Memang saat ini tidak ada standar gaji bagi perawat lansia. Melongok website Yayasan Cinta Keluarga, salah satu penyalur jasa baby sitter, perawat lansia, dan pembantu rumahtangga (PRT), gaji perawat lansia berpengalaman mulai Rp 1,5 juta-Rp 3 juta per bulan. Oh, ya, biaya tersebut baru gaji bagi perawatnya lo, belum mencakup biaya medis yang kemungkinan dibutuhkan lansia. Lisa mengatakan, untuk biaya medis, sebaiknya Anda mengandalkan asuransi kesehatan yang sudah dibeli saat masih muda dan sehat. Sementara untuk biaya perawatan di rumah, termasuk menggaji perawat, barulah mengambil dana yang tersimpan dalam instrumen investasi yang juga diasumsikan sudah dikumpulkan semasa masih aktif bekerja. Tinggal di panti werda Sengaja bercita-cita menghabiskan waktu di panti werda mungkin belum dianggap lumrah oleh masyarakat Indonesia. Lisa mengatakan, sebagian besar masyarakat Indonesia masih beranggapan panti werda adalah tempat buangan. Padahal, ada positifnya juga, yakni mereka tinggal di komunitas yang sama, diperhatikan dari sisi gizi, dijaga orang berkompeten, dan tidak kehilangan kehidupan sosial juga, beber Lisa. Jika Anda mempunyai pemahaman yang sama dan kelak tertarik tinggal di panti werda, silakan simak simulasi 2 dan 3 pada tabel di samping. Asumsi Lisa, biaya tinggal di panti werda Rp 4,25 juta dan Rp 6 juta per bulan 63
tersebut sudah masuk kategori menengah atas untuk wilayah Jakarta. Tentu ada pula biaya tinggal di panti werda yang harganya lebih miring. Sumber pendanaan Sokongan finansial yang mantap setidaknya bisa menjadi jaminan akan perawatan masa lansia yang lebih berkualitas. Jenis perawatan lansia yang Anda pilih tentu akan mempengaruhi besar dana yang mesti diinvestasikan dan pilihan keranjang investasinya. Para perencana keuangan pun kompak menyebut, selama rentang investasinya masih panjang alias di atas 15 tahun keranjang investasi berbasis saham layak menjadi pilihan. Instrumennya bisa langsung saham, reksadana saham, dan reksadana campuran. Maklum, instrumen berbasis saham secara historikal bisa menghasilkan keuntungan rata-rata di atas 25% per tahun alias mengalahkan inflasi. Lisa dan Risza bilang, jelang masa pensiun, instrumen investasi berbasis saham tersebut sebaiknya dialihkan ke instrumen investasi yang lebih likuid dan bisa memberikan pemasukan tetap. Tujuannya agar dana lebih mudah diambil. Misalnya, deposito, ORI atau sukuk ritel. Selamat menyusun rencana hari tua yang menyenangkan! KIAT KOCEK
Membuat perjanjian pranikah (prenuptial agreement) mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Para perencana keuangan mengakui, cara ini belum banyak dilakukan oleh pasangan di Tanah Air. Karena masyarakat Indonesia masih menganggap hal ini tabu, kata perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan Rakhmi Permatasari. Namun, para perencana keuangan kompak menyarankan pisah harta sebagai alternatif yang bisa dipilih pasangan beda kewarganegaraan. Perjanjian pranikah ini memiliki landasan hukum di Indonesia, yakni Pasal 29 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Beleid tersebut menjelaskan, perjanjian pranikah bisa dibikin sesuai kesepakatan kedua belah pihak yang akan menikah selama tidak melanggar aturan hukum, agama, dan kesusilaan. Perjanjian pranikah berlaku sejak dilangsungkannya pernikahan dan berlaku selama pernikahan masih terjadi. Bahkan, perjanjian yang sudah dibuat bukan harga mati. Sebab pada pasal yang sama beleid itu menyebutkan, perjanjian bisa diubah atas kesepakatan kedua belah pihak sepanjang tidak merugikan pihak ketiga. Apa saja yang semestinya dimuat dalam perjanjian pisah harta? Rakhmi mengatakan, sebenarnya tak ada yang baku dalam isi perjanjian pranikah. Namun, setidaknya bisa diatur tentang pemisahan harta, pemisahan utang, pengelolaan penghasilan, investasi setelah menikah, serta bagaimana mengatur pembiayaan untuk pendidikan anak. Meski isinya bisa disesuaikan dengan keinginan pasangan, perencana keuangan menekankan agar perjanjian tersebut dibuat detail isinya, dengan tujuan untuk menghindarkan dari kesalahpahaman atas penafsiran yang berbeda dari kedua belah pihak di kemudian hari. Misalnya saja soal pemisahan harta. Apakah pemisahan harta tersebut hanya berlaku bagi harta yang didapat masing-masing sebelum menikah saja sementara harta yang didapat setelah menikah menjadi milik bersama atau perjanjian tersebut juga berlaku bagi harta yang didapat masing-masing setelah kedunya menikah. Eko mengatakan, harta yang sudah dipisahkan tidak bisa jatuh ke tangan pasangan jika keduanya bercerai atau salah satu meninggal dunia. Jika keduanya mempunyai anak, maka hartanya akan jatuh ke anak mereka, dan jika tidak mempunyai anak maka hartanya akan jatuh ke tangan orangtuanya. Fungsi klausul pisah utang dalam perjanjian pranikah pun harus jelas. Semisal disepakati bahwa pisah utang tidak hanya berlaku bagi utang yang timbul dari masing-masing sebelum menikah tapi seterusnya sampai setelah menikah, maka hal itu bisa menjadi pegangan ketika keduanya akan mengajukan permohonan kredit setelah menikah kelak. Soalnya, pengajuan kredit di Indonesia bagi yang sudah menikah biasanya harus mendapatkan persetujuan dari pasangannya. Dengan menunjukkan perjanjian pranikah itu, maka pasangan bisa terhindar dari tagihan kredit ketika pasangannya yang mengambil kredit meninggal dunia, beber Eko. Agar mempunyai kekuatan hukum, tentu perjanjian pranikah tersebut harus disahkan oleh seorang notaris dan dicatatkan pada kantor catatan sipil atau kantor urusan agama (KUA) sebelum pasangan tersebut akan menikah. Umumnya, perjanjian pranikah tersebut juga meminta saksi dari kedua belah pihak. Lantas, bagaimana dengan pasangan berbeda kewarganegaraan yang sudah menikah? Para perencana keuangan mengatakan, surat perjanjian antara kedua belah pihak tetap bisa dibuat dan harus dilegalkan di depan notaris. Eko mengatakan, jika surat perjanjian pasangan berbeda kewarganegaraan tersebut tidak bisa berlaku di dua negara sekaligus maka sebaiknya pasangan tersebut membuat surat di masing-masing negara. Tujuannya, untuk menghindari kesulitan melakukan likuidasi atas harta kelak jika hal itu terpaksa dilakukan. >> Cermat memilih investasi Ada banyak pilihan instrumen insvestasi. Namun patut disadari oleh tiap pasangan berbeda kewarganegaraan bahwa ada aturan-aturan tertentu yang mungkin menjadi halangan bagi warga negara asing (WNA). Misalnya, di Indonesia yang membatasi kepemilikan WNA atas properti. Peraturannya tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Dalam Pasal 52 UU No. 1 Tahun 2011 disebutkan, orang asing hanya boleh menempati hunian dengan cara hak sewa atau hak pakai atas rumah. Adapun, masanya disesuaikan dengan UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, yakni periode hak pakai selama 25 tahun, kemudian bisa diperpanjang 20 tahun, 65
dan dapat diperpanjang lagi selama 25 tahun. Saat ini, pemerintah berencana mengubah status kepemilikan properti oleh asing ini menjadi hak guna bangunan (HGB) selama maksimal 60 tahun. Freddy bilang, dengan menyadari peraturan, pasangan bisa lebih bijak dalam berinvestasi properti. Mungkin lebih baik memakai nama pasangan yang warga negara Indonesia (WNI) di akta pembelian. Tentu pasangan yang WNA harus memahami risikonya. Sementara, untuk penempatan dana di perbankan dan pasar modal, WNA memang bisa lebih leluasa. Rakhmi menyarankan, untuk kebutuhan arus kas rutin (cash flow), pasangan beda warga negara bisa membuka rekening bersama di satu bank yang berskala internasional. Tujuannya agar mudah dicairkan jika keduanya ternyata bolak-balik di dua negara asal mereka. >> Peluang membuka usaha Membiakkan kekayaan dengan cara membuka usaha juga tetap bisa dilakukan oleh pasangan berbeda kewarganegaraan. Namun, lagi-lagi ada hal yang membuat WNA tidak leluasa untuk melakukannya. Saran Eko, pasangan bisa membuka usaha dengan menerapkan sistem pinjam dana atau merger di antara keduanya. Jadi, nama pemilik usaha adalah suami atau istri yang merupakan warga negara asli di mana usaha dibangun. Sementara, pasangannya bertindak sebagai kreditur yang meminjamkan dana atau investor yang melakukan merger usaha. Hal ini juga akan memudahkan urusan pembagian harta seandainya ternyata keduanya sampai bercerai. Apakah Anda sudah siap menyusun rencana keuangan dengan pasangan hidup Anda?
66