Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
com/konsep-dasar-keperawatan-komunitas
Konsep Dasar Keperawatan Komunitas
Pengertian Kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lain (WHO, 1995). Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh suatu rasa indentitas suatu komunitas (Koenjaranigrat, 1990). Sedangkan keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk (Ana, 1978). Kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesejahteraan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sebagai perorangan maupun secara kolektif, sebagai keluarga, kelompok khusus/masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat (Ruth dan Freeman, 1981).
Tujuan Tujuan keperawatan komunitas untuk mencegah dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya : 1. Yankep secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas. 2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (healt general community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah issue kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok. Secara spesifik diharapkan individu, kelompok, keluarga dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk : a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami. b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut. c. Merumuskan serta memutuskan. d. Menanggulangi kesehatan yang mereka hadapi. e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan massalah yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care). Sasaran 1. Individu Anggota keluarga sebagai kesatuan yang utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Individu dibantu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pengetahuan atau kemauan untuk menuju mandiri. 2. Keluarga Merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategi, antara lain sebagai berikut : a. Keluarga sebagai lembaga yang diperlukan diperhitungkan. b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga. c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. d. Keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan (dicision making) dalam perawatan kesehatan.
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam bimbingan usaha kemasyarakatan. 3. Kelompok Khusus Sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis jelamin, umur, permasalahan (problem) keluarga yang berorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan antara lain : a. Kelompok khusus yang butuh kesehatan sebagai akibat pengembangan dan pertumbuhan (growth dan development) seperti: ibu hamil, BBL, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia/lanjut usia. b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan, antara lain khusus penyakit kelamin, TBC, kusta, dll. Prinsip 1. Kemanfaatan Intervensi/pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya: ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian. 2. Autonomi Bebas untuk melakukan/memilih alternatif yang terbaik yang tersediakan untuk komunitas. 3. Keadilan Melakukan upaya/tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas. Tingkat Pencegahan A. Intervensi keperawatan mencakup : 1. Penkes/keperawatan komunitas. 2. Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas. 3. Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat, seperti: melakukan konseling pada remaja, balita, usila, pasangan yang akan menikah, dll. 4. Kerjasama lintas program dan linta ssektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di komunitas. 5. Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan. B. Leavgil dan Clark 1. Prepathogenesis phase (tahap sebelum terjadinya penyakit) keluarga primary prevention. a. Healt promotion/peningkatan kesehatan - Penkes - Penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) - Pengamatan tumbang anak - Pengadaan rumah sehat - Konsultasi perkawinan - Sek education - Pengendalian lingkungan - Program P2M melalui kegiatan keluarga imunisasi dan pemberantasan vektor - Stimulasi/bimbingan dini/awal dalam kesehatan keluarga askep pada anak/balita dan penyuluhan tentang kecelakaan - Askep pre natal - Pelayanan KB - Perlindungan gizi b. General and specifik protection (perlindungan umum dan khusus) - Imunisasi - Hygiene perorangan - Perlindungan diri dari kecelakaan - Perlindungan diri dari lingkungan - Pengendalian sumber pencemaran
c. Phatogenesis phese 1. Secondary prevention (pencegahan sekunder) melalui 2 kegiatan : a. Early diagnosa dan promp treatment (diagnosis diri dan pengobatan segera/adekuat) antara lain : - Penemuan kasus secara dini - Pemeriksaan umum lengkap - Pemeriksaan missal (mass screning) - Survey terhadap kontak, sekolah dan rumah - Penanganan kasus - Pengobatan adekuat. b. Disability limtation (pembatasan kecacatan) - Penyempurnaan dan interaksi terapi lanjutan - Pencegahan komplikasi - Perbaikan fasilitas kesehatan - Penurunan beban sosial penderita - dll 2. Tertiary prevention (pencegahan tersier) Usaha pencegahan terhadap masyarakat yang telah sembuh dari sakit serta mengalami kecacatan, antara lain : a. Pendidikan kesehatan lanjutan b. Terapi kerja c. Perkampungan rehabilitasi sosial d. Penyadaran masyarakat e. Lembaga rehabilitas dan partisipasi masyarakat Peran dan Fungsi Perawat Komunitas A. Definisi Peran Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Bentuk dari prilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu. (Kozler Barbara, 1995) B. Peran Perawat Element Role (Dolteny, 1987) 1. Care Giver Perawat mampu : sifat sederhana sampai dengan kompleks. a. Memberikan Yankep pada individu, keluarga, kelompok/ masyarakat sesuai diagnosa b. Memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan signifikan. fisik, psikologis. c. Menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi DP 2. Client Advocate a. Bertujuan membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk informasi cancent atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. b. Mempertahankan dan melindugi hak-hak klien. Hak-hak klien (Disparty, 1998: 140) - Hak atas pelayanan sebaik-baiknya - Hak atas informasi tentang penyakitnya - Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri, hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan. Hak-hak tenaga kesehatan : - Hak atas info yang benar - Hak untuk bekerja sesuai dengan standar - Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien - Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok - Hak atas rahasia pribadi - Hak atas balas jasa 3. Concelor dukungan emosional dan intelektual. Proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis/masalah sosial untuk membangun hubungan interpesonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang Peran Perawat : a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. b. Perubahan pola interaksi merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan adaptasinya. c. Memberi bimbingan penyuluhan kepada individu, keluarga, dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalamannya. d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan. e. Mengubah prilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi). 4. Educator Peran Perawat : a. Dilakukan kepada klien/keluarga tim kesehatan lain baik secara spontan pada saat berinteraksi maupun formal (sudah disiapkan terlebih dahulu). b. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakitnya sesuai kondisi dan tindakan spesifik. c. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses-proses keperawatan. 5. Collaborator Bekerjasama dengan tim kesehatan (dokter, ahli gizi, radiologi, dll) dalam kaitannya membantu mempercepat proses penyembuhan klien. 6. Koordinator Peran Perawat : a. Mengarahkan. b. Merencanakan. c. Mengorganisasikan. 7. Change Agent Pembawa perubahan adalah seseorang/kelompok yang berinisiatif merubah/membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem (Kemp, 1986). Mengidentifikasi masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternatif, menggali kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya, menunjukkan peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien melalui fase ini (martiener Tarney). 8. Consultan 9. Interpersonal Program
C. Peran Perawat Menurut Konsarsium Ilmu Kesehatan Tahun 1989 1. Pemberi Asuhan Keperawatan. 2. Advocat. 3. Educator. 4. Koordinator. 5. Kolaborator. 6. Konsultan. 7. Pembaharu. D. Peran Perawat Hasil Lokakarya Keperawatan Tahun 1983 1. Pelaksana pelayanan keperawatan. 2. Pengelolah pelayanan dan institusi keperawatan. 3. Pendidik dalam keperawatan. 4. Peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan. E. Fungsi Perawat Adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya. Dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain. Fungsi perawat dalam melaksanakan perannya : 1. Fungsi Independent - Dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain/tim kesehatan lainnya. - Memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan/tidak terpenuhinya KDM baik bi-psikososial/kultural maupun spiritual, mulai dari tingkat individu-tingkat masyarakat. - Kegiatan dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat yang bertujuan serta bertanggung gugat atas rencana dan keputusan tindakannya. 2. Fungsi Dependent Kegiatan dilakukan dan dilaksanakan oleh perawat atas instruksi dari tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi, radiologi, dll). 3. Fungsi Interdependent Ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam keperawatan maupun kesehatan. F. Perawat Komunitas Dapat Bekerja Diberbagai Tatanan 1. Klinik Rawat Jalan. 2. Kantor Kesehatan. 3. Kesehatan Kerja. 4. Sekolah. 5. Rumah. 6. Perkemahan. 7. Institusi Pemeliharaan Kesehatan. 8. Tempat Pengungsian. G. Perawat Dikomunitas Dapat Bekerja Sebagai 1. Perawat Keluarga - Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978). - Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case management, dan konsultasi.
2. Perawat Kesehatan Sekolah - Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak di tatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986). - Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang ditunjukkan untuk mewujudkan kemandirian siswa untuk hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. - Fokus utamanya adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader. 3. Perawat Kesehatan Kerja - Perawat kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan. - Aplikasi prakteknya untuk memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat di tatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas, dll. - Lingkup praktek mencakup pengkajian riwayat keseahtan, pengamatan, pelayanan kesehatan primer, konseling, promkes, administrasi management quality asurance, peneliti dan kolaborasi dengan komunikasi. 4. Perawat Gronologi/Gerontile - Memberikan pelayanan pada orang lanjut usia dalam berbagai tatanan dan membantunya mencapai untuk mempertahankan fungsi yang optimal. - Lingkup praktek, memberi asuhan keperawatan, advokasi, melaksanakan kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian dan bermartabat. Tags: Keperawatan Komunitas
http://floock.blogspot.com/2010/04/peran-dan-fungsi-perawat-dalam-kep.html
Peran adl seperangkat tingkah laku yg diharapkan o/ org lain thd sso sesuai kedudukannya dlm s/u sistem Peran adl bentuk dr perilaku yg diharapkan dr sso pd situasi sosial tertentu (Kozier Barbara,1995:21) Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Keseh th 1989 yaitu : Peran sbg Pemberi Askep Dilakukan Perawat dg mempertahankan kebut dasar manusia mll pemberian yankep dg menggunakan proses keperw 2. Peran sbg Advokat Dilakukan dlm membantu klien, kelg dlm menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelyan khususnya dlm pengambilan persetujuan Mempertahankan dan melindungi hak2 pasien meliputi hak atas pelyan yg sebaik-baiknya 3. Peran sbg edukator Dilakukan dlm membantu klien meningkatkan pengetahuan keseh, gejala penyakit, shg terjadi perubahan perilaku dr klien 4. Peran sbg koordinator Dilaksanakan dg mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi yankes dr tim keseh shg pemberi yankes dpt terarah serta sesuai kebutuhan 5. Peran sbg kolaborator Dilakukan krn perawat bekerja mll tim keseh yg terdiri: dokter, fisioterapi, gizi dll, dg berupaya mengidentifikasi yankep yg diperlukan termasuk diskusi dlm penentuan bentuk pelayanan selanjutnya 6. Peran sbg konsultan Sbg tempat konsultasi thd maslah/tind keperw yg tepat Peran dilakukan atas permintaan klien 7. Peran sbg pembaharu Dilakukan dg mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yg sistematis dan terarah sesuai metode pemberian askep Peran perawat menurut lokakarya keperw th 1983 Perawat sbg pelaksana yankep Ber- T.J dlm memberi yankep dr yg bersifat sederhana sampai yg paling kompleks Merupk peran utama dr perawat u/ memberi askep yg profesional 2. Sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan Ber-T.J dlm administrasi keperw baik di masy maupun di institusi dlm mengelola pelyanan keperw untuk indiv, kelg, kelomp dan masy. 3. Sebagai pendidik dlm keperawatan Ber-T.J dlm pendidikan dan pengajaran ilmu keperw kpd klien, tenaga keperw, maupun keseh lainnya 4. Sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan Diharapkan sbg pembaharu dlm I. Keperw Keg dilakukan mll riset dan penelitian Peran perawat kesehatan masyarakat dlm mengorganisasi upaya2 keseh mll pusksmas baik di dlm maupun diluar gedung diantaranya: Sebagai pelaksana
Sebagai pendidik Sebagai koordinator Sebagai inovator Sebagai Organisator Sebagai organisator yankes Sebagai pengelola
Fungsi perawat dlm melaksanakan peran. Fungsi Independen Melaksanakan perannya scr mandiri 2. Fungsi dependent Keg dilakauakn dan dilaksanakan atas instruksi dari tim keseh lainnya 3. Fungsi interdependent Berupa kerjasma tim yg sifatnya saling ketergantungan
http://mahmudahcity.blogspot.com/2011/06/peran-dan-fungsi-perawatkomunitas.html
A. Peran Perawat Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari : 1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks. 2. Sebagai advokat klien Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & kelg dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi : - Hak atas pelayanan sebaik-baiknya - Hak atas informasi tentang penyakitnya - Hak atas privacy - Hak untuk menentukan nasibnya sendiri - Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian. 3. Sebagai educator Dalam kasus ini seharusnya perawat membantu orang tua klien dengan meningkatkan pengetahuan, yaitu menjelaskan tentang masalah yang di hadapi anaknya dan tindakan apa yang seharusnya di berikan. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. 4. Sebagai koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. 5. Sebagai kolaborator Dalam kasus ini perawat sudah berkolaborasi dengan dokter saja, tidak ada kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain, seperti ahli gizi, fisioterapi ato tim kesehatan yang lain. Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dll dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan. 6. Sebagai konsultan Dalam kasus ini Keluarga pasien (0rang tua) tidak berkonsultasi dengan perawat masalah kesehatan yang telah dialami anaknya, karena kurangnya komunikasi antara orang tua pasien dengan perawat maka menimbulkan kebimbangan siapa sebenarnya dan kenapa sehingga bayi kembarnya cacat Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
7. Sebagai pembaharu Dalam kasus ini perawat belum melaksanakan perannya dengan baik,karena perencanaan, kerjasama dengan tim kesehatan lain belum terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan kesehatan, sehingga bisa menyebabkan kecacatan pada bayi kembar prematur. Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan B. Fungsi Perawat 1. Fungsi Independen Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM. 2. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana. 3. Fungsi Interdependen Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya. Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal. Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat kiat itu adalah : 1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur unsur karatif yaitu : nilai nilai humanistic altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi. 2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa nyaman klien. 4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya. 5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994) 6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya 7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya. 8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya. 9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya. 10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya 11. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien. 13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur unsur penting yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan basis intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan. Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan (Susan, 1994 : 80)
http://yupita-upidta.blogspot.com/2011/08/peran-dan-fungsi-perawat-komunitas.html
dengan kode etik profesional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah untuk kejelasan.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual. Peran perawat : 1. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. 2. Perubahan pola interaksi merupakan Dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. 3. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu. 4. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan 3.3 Educator : Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru membantu murid untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau banyak pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk merubah perilaku adalah tujuannya. (Redman, 1998 : 8 ). Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis. 1. Dilakukan kepada klien /klg , tim kes. Lain baik secara spontan pada saat berinteraksi maupun formal. 2. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan . 3. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan. 3.4 Collaborator Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dalam kaitannya membantu mempercepat penyembuhan klien. 3.5 Coocrdinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :
1. 2. 3. 4.
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien. b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien. c. Menggunakan keterampilan perawat untuk : Merencanakan Mengorganisasikan Mengarahkan Mengontrol 3.6 Change Agent Pembawa perubahan adalah seseorang yg berinisiatip membantu orla membuat perubahan pada dirinya atau pada system (Kemp,1986). Mengidentifikasi masalah, mengkaji motifasi pasien dan membantu klien tuk berubah, menunjukan alternated, menggali kemungkinan hasilk dari alternative, mengkaji sumber daya menunjukan peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien melalui fase ini (Marriner Torney)
1. 2. 3. 4.
peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, peran perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan, peran perawat sebagai pendidik dalam keperawatan serta peran perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan.
7.2 Fungsi Dependen Dalam kasus ini perawat tidak mendapatkan intruksi dari perawat lain, sebagai tindakan pelimpahan tugas. Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
7.3 Fungsi Interdependen Dalam kasus ini perawat M telah berkolaborasi dengan salah satu dokter dari RS di luar negeri, bernama dr.A dalam proses persalinan bayi prematur Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara tam satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah di berikan.
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat komunitas, dan dapat memberikan kritik dan saran nya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta Mubarak Wahid Iqbal dan Chayatin Nurul, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta, 2009. Iqbal Mubarak,Wahit(2005), Pengantar Keperawatan Komunitas,Penerbit Sagung Seto.
Anderson, Elzabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan: Teori dan Praktik. Alih Bahasa, Agus Sutarna, Suharyati Samba, Novayantie. Jakarta: EGC Efendi, Ferry dan Makhfudli.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika . Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas I: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.