Você está na página 1de 28

ASUHAN PADA BAYI DENGAN PENDEKATAN KONSEP MTBM (MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA)

Disusun Oleh : ROSMAULI MARTI SILABAN SISKA WAHYUNI USWATUN HASANAH YOHANA SUHARTINI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN KLINIK METRO TAHUN 2011

MTBM
(MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA) PELAKSANAAN PADA BAYI UMUR KURANG 2 BULAN

I.

KONSEP DASAR MTBM

Dalam perkembangannya mencangkup Manajemen Terpadu Bayi Muda umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Umur 2 tahun tidak termasuk kedalam bayi muda tapi kedalam kelompok 2 bulan sampai 5 tahun. Bayi muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa bayi muda ke fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan.

Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini. Jika ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk melakukan asuhan dasar bayi muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses penanganan bayi muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun.

II.

PELAKSANAAN MTBM PADA BAYI UMUR KURANG 2 BULAN

Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya 1. Penilaian dan klasifikasi 2. Tindakan dan Pengobatan 3. Konseling bagi ibu 4. Pelayanan Tindak lanjut

Dalam pendekatan MTBS tersedia Formulir Pencatatan untuk Bayi Muda dan untuk kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara pengisian yang sama Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan sebagai diagnosis spesifik penyakit Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencangkup bertanya, mendengar jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek pemahaman Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang untuk kunjungan ulang

Menanyakan kepada ibu mengenai masalah bayi muda. Tentukan pemeriksaan ini merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan bayi muda atau kunjungan ulang untuk masalah yang sama. Jika merupakan kunjungan ulang akan diberikan pelayanan tindak lanjut yang akan dipelajari pada materi tindak lanjut a. Kunjungan Pertama lakukan pemeriksaan berikut : 1) Periksa bayi muda untuk kemungkinan PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI.Selanjutnya dibuatkan klasifikasi berdasarkan tanda dan gejalanya yang ditemukan 2) Menanyakan pada ibu apakah bayinya DIARE, jika diare periksa tanda dan gejalanya yang terkait. Klasifikasikan bayi muda untuk DEHIDRASI nya dan klasifikasikan juga untuk diare persisten dan kemungkinan disentri 3) Periksa semua bayi muda untuk IKTERUS dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada 4) Periksa bayi untuk kemungkinan BERAT BADAN RENDAH DAN ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI. Selanjutnya klasifikasikan bayi muda berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan

5) Menanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah di IMUNISASI?. Tentukan status imunisasi bayi muda 6) Menanyakan status pemberian Vit K1 7) Menanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL, TRAUMA LAHIR, PERDARAHAN TALI PUSAT dan sebagainya. 8) Menanyakan kepada ibu keluhan atau masalah yang terkait dengan kesehatan bayinya. Jika bayi muda membutuhkan RUJUKAN SEGERA lanjutkan pemeriksaan secara cepat. Tidak perlu melakukan penilaian pemberian ASI karena akan memperlambat rujukan

III.

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

A. Kemungkinan Penyakit Sangat Berat Atau Infeksi Bakteri Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. Infeksi sistemik gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan fungsi organ seperti : gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan napas, bayi malas minum, tidak bisa minum atau muntah, diare, demam atau hipotermi Pada infeksi lokal biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah. Infeksi lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada tali pusat, kulit, mata dan telinga Memeriksa gejala kejang dapat dilakukan dengan cara (TANYA,DENGAR, LIHAT, RABA) 1. Kejang Kejang merupakan gejala kelainan susunan saraf pusat dan merupakan kegawat daruratan. Kejang pada bayi muda umur 2 hari berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir, dan kelainan bawaan dan jika lebih dari 2 hari dikaitkan dengan tetanus neonatorium. Tanya : adakah riwayat kejang? Tanyakan ke ibu dan gunakan bahasa atau istilah lokal yang mudah dimengerti ibu

Lihat : apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun? Tremor atau gemetar adalah gerakan halus yang konstan, tremor disertai kesadaran menurun, menunjukkan kejang. Kesadaran menurun dapat dinilai dengan melihat respon bayi pada saat baju bayi dibuka akan terbangun. Lihat : apakah ada gerakan yang tidak terkendali? Dapat berupa gerakan berulang pada mulut, gerakan bola mata cepat, gerakan tangan dan kaki berulang pada satu sisi. Lihat : apakah mulut bayi mencucu? Lihat dan raba : apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan. Mulut mencucu seperti mulut ikan merupakan tanda yang cukup khas pada tetanus neonatorum Dengar : apakah bayi menangis melengking tiba-tiba? Biasanya menunjukkan ada proses tekanan intra kranial atau kerusakan susunan saraf pusat lainnya 2. Bayi tidak bisa minum dan memuntahkannya Bayi menunjukkan tanda tidak bisa minum atau menyusu jika bayi terlalu lemah untuk minum atau tidak bisa mengisap dan menelan. Bayi mempunyai tanda memuntahkan semua jika bayi sama sekali tidak dapat menelan apapun. 3. Gangguan Napas Pola napas bayi muda tidak teratur (normal 30-59 kali/menit) jika <30 kali/menit atau 60 kali/menit menunjukkan ada gangguan napas, biasanya disertai dengan tanda atau gejala bayi biru (sianosis), tarikan dinding dada yang sangat kuat (dalam sangat kuat mudah terlihat dan menetap), pernapasan cuping hidung serta terdengar suara merintih napas pendek menandakan kesulitan bernapas. 4. Hipotermia Suhu normal 36,5 -37,5 C jika suhu < 35,5C disebut hipotermi berat yang mengidentikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk, suhu 35,5-36,0 C disebut hipotermi sedang dan suhu 37,5 disebut demam Mengukur suhu menggunakan termometer pada aksiler selama 5 menit. Tidak dianjurkan secara rektal karena dapat mengakibatkan perlukaan rektal.

5. Infeksi Bakteri Lokal Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi adalah infeksi pada kulit, mata dan pusar. Pada kulit apakah ada tanda gejala bercak merah, benjolan berisi nanah dikulit. Pada mata terlihat bernanah, berat ringannya dilihat dari produksi nanah dan mata bengkak. Pusar kemerahan atau bernanah (kemerahan meluas ke kulit daerah perut berbau , bernanah) berarti bayi mengalami infeksi berat.

CARA MENGKLASIFIKASI KEMUNGKINAN PANYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI Tanda atau Gejala Tidak mau minum atau memuntahkan semua ATAU Riwayat kejang ATAU Bergerak hanya jika distimulasi ATAU Napas cepat ATAU Napas lambat ATAU Tarikan dinding dada ke dalam yang kuat ATAU Merintih ATAU ( 37,5C) ATAU ( <35,5C) ATAU yang banyak di mata ATAU Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut Pustul kulit ATAU Mata bernanah ATAU Pusat kemerahan atau bernanah MUNGKIN BUKAN INFEKSI INFEKSI BAKTERI LOKAL PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Klasifikasi

Tidak terdapat salah satu tanda diatas

B. Menilai Diare Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau tidak sadar, karena bayi kehilangan cairan matanya menjadi cekung dan jika dicubit kulit akan kembali dengan lambat atau sangat lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk lihat apakah kulit itu kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau segera.

KLASIFIKASI DIARE Tanda atau Gejala Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : Letargis atau tidak sadar Mata Cekung Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat Terdapat 2 atau lebih tanda berikut : Gelisah atau rewel Mata Cekung Cubitan kulit perut kembali lambat DIARE DEHIDRASI RINGAN /SEDANG DIARE DEHIDRASI BERAT Klasifikasi

Tidak cukup tanda dehidrasi berat atau ringan/sedang DIARE TANPA DEHIDRASI

C. Ikterus Ikterus merupakan perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan sebagian besar (80%) akibat penumpukan bilirubin (hasil pemecahan sel darah merah) sebagian lagi karena ketidak cocokan golongan darah ibu dan bayi. Peningkatan kadar

bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebihan atau ada gangguan pengeluaran. Ikterus dapat berupa fisiologik dan patologik (hiperbilirubin mengakibatkan gangguan saraf pusat. Sangat penting mengetahui kapan ikterus timbul, kapan menghilang dan bagian tubuh mana yang kuning. Timbul setelah 24 jam dan menghilang sebelum 14 hari tidak memerlukan tindakan khusus hanya pemberian ASI. Ikterus muncul setelah 14 hari berhubungan dengan infeksi hati atau sumbatan aliran bilirubin pada empedu. Lihat tinja pucat seperti dempul menandakan adanya sumbatan aliran bilirubin pada sistem empedu. Untuk menilai derajat kekuningan digunakan metode KRAMER Kramer 1 : kuning pada daerah kepala dan leher Kramer 2 : kuning sampai dengan badan bagian atas (dari pusar ke atas) Kramer 3 : kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut atau siku Kramer 4 : kuning sampai pergelangan tangan dan kaki Kramer 5: kuning sampai daerah tangan dan kaki

KLASIFIKASI IKTERUS Tanda atau Gejala Timbul kuning pada hari pertama(< 24 jam) ATAU ditemukan pada umur lebih dari 14 hari ATAU sampai telapak tangan /telapak kaki ATAU Tinja berwarna pucat Timbul kuning pada umur 24 jam sampai 14 hari dan tidak sampai telapak tangan/kaki Tidak kuning TIDAK ADA IKTERUS IKTERUS IKTERUS BERAT Klasifikasi

D. Kemungkinan Berat Badan Rendah dan atau masalah Pemberian ASI Pemberian ASI merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan pada bayi 6 bulan pertama kehidupannya, jika ada masalah pemberian ASI maka bayi dapat kekurangan gizi dan mudah terkena penyakit. Tanyakan : apakah IMD dilakukan, apakah ada kesulitan menyusui, apakah bayi diberi ASI dan berapa kali dalam 24 jam, apakah bayi diberi selain ASI. Lihat : apakah ada bercak putih dimulut, adakah celah bibir /dilangit-langit Timbang dan menentukan BB menurut umur dipakai standar WHO 2005 yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Bayi muda dengan berat badan rendah yang memiliki BB menurut umur < -3 SD (dibawah garis merah), antara -2 SD dan -3 SD (BB pada pita kuning), >-2 SD (tidak ada masalah BB rendah)

Penilaian cara pemberian ASI (jika ada kesulitan pemberian ASI/ diberi ASI kurang dari 8 jam dalam 24 jam, diberi selain ASI, BB rendah menurut umur. 1). Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir jika TIDAK sarankan ibu untuk menyusui, jika YA menunggu bayi mau menyusu lagi, amati pemberian ASI. 2). Lihat bayi menyusu dengan baik (posisi bayi benar, melekat dengan baik, mengisap dengan efektif)

KLASIFIKASI KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN MASALAH PEMBERIAN ASI Tanda atau Gejala Ada kesulitan pemberian ASI Berat badan menurut umur rendah ASI kurang dari 8 kali perhari Mendapat selain ASI Posisi bayi salah Tidak melekat denganmbaik Tidak mengisap dengannefektif Terdapat luka bercak putih makanan/minuman lain BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN MASALAH PEMBERIAN ASI Klasifikasi

terdapat celah bibir/langit-langit Tidak terdapat tanda/gejala diatas BERAT BADAN TINDAK RENDAH MENURUT UMUR DAN TIDAK ADA MASALAH PEMBERIAN ASI

E. Memeriksa Status /Penyuntikan Vitamin K1 Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna maka semua bayi yang berisiko untuk mengalami perdarahan (HDN= Haemorrhagic Disease of the Newborn). Perdarahan bisa ringan atau berat berupa perdarahan pada kejadian ikutan pasca imunisasi ataupun perdarahan intrakranial dan untuk mencegah diatas maka semua bayi diberikan suntikan vit K1 setelah proses IMD dan sebelum pemberian imunisasi Hb O F. Memeriksa Status Imunisasi Penularan Hepatitis pada bayi dapat terjadi secara vertikal (ibu ke bayi pada saat persalinan) dan horizontal (penularan orang lain). Dan untuk mencegah terjadi infeksi vertikal bayi harus diimunisasi HB sedini mungkin. Imunisasi HB 0 diberikan (0-7 hari) di paha kanan selain itu bayi juga harus mendapatkan imunisasi BCG di lengan kiri dan polio diberikan 2 tetes oral yang dijadwalnya disesuaikan dengan tempat lahir G. Memeriksa masalah/keluhan lain a) Memeriksa kelainan bawaan/congenital Adanya kelainan pada bayi baru lahir bukan akibat trauma lahir dan untuk mengenali jenis kelainan lakukan pemeriksaan fisik (anensefalus, hidrosefalus, meningomielokel dll) b) Memeriksa kemungkinan trauma lahir Merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada proses persalinan (kaput suksedanium, sefal hematome dll) c) Memeriksa perdarahan tali pusat Perdarahan terjadi karena ikatan tali pusat longgar setelah beberapa hari dan bila tidak ditangani dapat syok

H. Memeriksa masalah ibu Pentingnya menanyakan masalah ibu adalah memanfaatkan kesempatan waktu kontak dengan bayi muda untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu. Masalah yang mungkin berpengaruh kepada kesehatan bayi Bagaimana keadaan ibu dan apakah ada keluhan (misalkan : demam, sakit kepala, pusing, depresi) Apakah ada masalah tentang (pola makan-minum, waktu istirahat, kebiasaan BAK dan BAB) Apakah lokea berbau, warna dan nyeri perineum Apakah ASI lancer Apakah ada kesulitan merawat bayi Apakah ibu minum tablet besi, vit A dan menggunakan alat kontrasepsi

IV.

TINDAKAN DAN PENGOBATAN

Bayi muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan yang lebih baik dan sebelum merujuk lakukan pengobatan pra rujukan dan minta Informed Consent. Klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan.

A. Pra Rujukan Klasifikasi berat (warna merah muda) memerlukan rujukan segera tetap lakukan pemeriksaan dan lakukan penanganan segera sehingga rujukan tidak terlambat Penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat Ikterus berat Diare dehidrasi berat

TINDAKAN/PENGOBATAN PRA RUJUKAN a. Kejang Bebaskan jalan nafas dan memberi oksigen Menangani kejang dengan obat anti kejang (pilihan 1 fenobarbital 30 mg = 0,6 ml IM, pilihan 2 diazepam 0.25 ml dengan berat <2500 gr dan 0,5 ml dengan berat 2500 gr per rektal)

memberi minum pada saat kejang akan terjadi aspirasi Menghangatkan tubuh bayi (metode kangguru selama perjalanan ke tempat rujukan Jika curiga Tetanus Neonatorum beri obat Diazepam bukan Fenobarbital Beri dosis pertama antibiotika PP

b. Gangguan napas pada penyakit sanagt berat atau infeksi bakteri berat Posisikan kepala bayi setengah menengadah jika perlu bahu diganjal dengan gulungan kain Bersihkan jalan nafas dan beri oksigen 2 l per menit Jika apnoe lakukan resusitasi

c. Hipotermi Menghangatkan tubuh bayi Cegah penurunan gula darah (berikan ASI bila bayi masih bias menyusu dan beri ASI perah atau air gula menggunakan pipet bila bayi tidak bisa menyusu). Hipotermi dapat menyebabkan kerusakan otak Nasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan rujukan Rujuk segerta

d. Ikterus Cegah turnnya gula darah nasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat Rujuk segera

e. Gangguan saluran cerna Jangan berikan makanan /minuman apapun peroral Cegah turunnya gula darah dengan infuse Jaga kehangatan bayi Rujuk segera

f. Diare Rehidrasi (RL atau NaCl 100 ml/kg BB 30 ml/kg BB selama 1 jam 70 ml/ kg BB selama 5 jam Jika memungkinkan beri oralit 5 ml/kg BB/jam Rehidrasi melalui pipa nasogastrik 20 ml/kg BB/jam selama 6 jam (120 ml/kg BB)

Sesudah 6 jam periksa kembali derajat dehidrasi

g. Berat tubuh rendah dan atau gangguan pemberian ASI Cegah penurunan gula darah dengan pemberian infuse Jaga kehangatan bayi Rujuk segera

B. Tidak memerlukan rujukan Klasifikasi yang berwarna Kuning dan Hijau Infeksi bakteri lokal, mungkin bukan infeksi, Diare dehidrasi ringan/sedang, diare tanpa dehidrasi, ikterus, berat badan rendah menurut umur dan atau masalah pemberian ASI, berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI

Dibawah ini beberapa tindakan /pengobatan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan : Menghangatkan tubuh bayi segera Mencegah gula darah tidak turun Memberi antibiotik per oral yang sesuai Mengobati infeksi bakteri local Melakukan rehidrasi oral baik diklinik maupun dirumah Mengobati luka atau bercak putih di mulut Melakukan asuhan dasar bayi muda (mencegah infeksi, menjaga bayi tetap hangat, memberi ASI sesering mungkin, imunisasi)

V. KONSELING BAGI IBU Konseling diberikan pada bayi muda dengan klasifikasi kuning dan hijau Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah (macam obat, dosis, cara pemberian ) Mengajari ibu cara mengobati infeksi bakteri lokal (tetes mata /salep tetraciklin/kloramfenikol, mengeringkan telinga dengan bahan penyerap, luka dimulut dengan gentian violet) Mengajari pemberian oralit

Menasehati ibu tentang pemberian ASI : pemberian ASI eksklusif, cara meningkatkan produksi ASI, posisi yang benar saat meneteki, cara menyimpan ASI Mengajari ibu cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadwal pemberian imunisasi Menasehati ibu kapan harus segera membawa bayi kepetugas kesehatan dan kapan kunjungan ulang Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya

VI. KUNJUNGAN ULANG UNTUK PELAYANAN TINDAK LANJUT Pada kunjungan ulang petugas dapat menilai apakah anak membaik setelah diberi obat atau tindakan lainnya. Apabila anak mempunyai masalah lain gunakan penilaian awal lengkap pada kunjungan awal.

Kunjungan ulang a. Dua hari - Infeksi bakteri lokal - Gangguan pemberian ASI - Luka atau bercak putih di mulut - Hipotermi sedang - Diare dengan dehidrasi ringan /sedang

b. Tujuh hari - Ikterus fisiologik jika tetap kuning - Bayi berat rendah

Bagan Penilaian, Klasifikasi dan Tindakan bayi muda umur kurang dari 2 bulan (MTBM):

Berikut Ini Tindakan Pengobatan Untuk Bayi Muda:

Berikut Ini Konseling Bagi Ibu / Keluarga

Formulir MTBM Untuk setiap bayi muda yang diperiksa, selalu dicatat pada lembar 'Formulir Bayi Muda Kurang Dari 2 Bulan' seperti pada contoh di bawah ini. Formulir ini disamping berfungsi sebagai status pasien, juga berfungsi sebagai media pencatatan yang nantinya akan direkap kedalam buku register MTBS. Petugas akan mengisi identitas pasien, penilaian, klasifikasi penyakit serta tindakan /pengobatan yang diberikan

Lampiran:

Você também pode gostar