Você está na página 1de 21

PROPOSAL PENUMBUHAN WIRAUSAHAWAN MUDA BAGI ALUMNI SMK-SPP

JUDUL BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KOPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN (SMK-SPP) NEGERI MATARM TAHUN 2012

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Pendamping Nama Kelompok

:Agribisnis Ayam petelur : I nyoman ciptayasa, SP : -Nuralam Jayadi -Marzuki -Ratu Monica Anggriani -Rudi

Mengetahui Wali Kelas

I Nyoman Ciptayasa, Sp

KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh p u j i s y u k u r k a m i u c a p k a n kehadirat Allah, S.w.t. atas limpahan r a h m a t d a n m a g f i r a h n y a s e h i n g g a k i t a s e n a n t i a s a d a p a t b e r a k t i f i t a s d a n menghasilkansuatu karya yang produktif. Selanjutnya proposal ini kami buat dengan keadaan yang sangat jauh dari kesempurnaan, itu tiada lain karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa.Akan tetapi dengan berbekal keberanian, kemauan dan kerja keras sehingga kami termotivasi untuk membuat proposal ini. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang turutm e m b a n t u k a m i d a l a m p e n y u s u n a n p r o p o s a l i n i , s e r t a p e r m o h o n a n m a a f y a n g setinggi-tingginya manakala terdapat kesalahan dan kehilafan dalam proposal ini.Dan akhirnya kami sangat berharap semoga proposal ini mendapat perhatian dari Bapak guna mendapatkan bantuan yang kami ajukan.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. KATA PENGANTAR .......................................................................................................... DAFTAR ISI......................................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... A. Latar Belakang .................................................................................................... B. Peluang Usaha ..................................................................................................... BAB II. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA ................................................ A. Teknis Budidaya Ayam Petelur .......................................................................... B. Kebijakan Produksi dan Pemasaran .................................................................... C. Kebijakan Permodalan ........................................................................................ BAB III. ANALASA USAHA.............................................................................................. A. Masukan Fisik ..................................................................................................... B. Harga Satuan Fisik .............................................................................................. C. Hasil Fisik ........................................................................................................... D.Harga Satuan Fisik Yang Digunakan ................................................................... E. Asumsi Yang Digunakan ..................................................................................... F. Biaya Investasi ..................................................................................................... G.Penerimaan/Hasil Usaha Perbulan ......................................................................

H. Keuntungan Perbulan .......................................................................................... I. Revenue Cost Ratio (R/C ratio) ............................................................................ J. Kesimpulan........................................................................................................... BAB IV. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA ........................................................... BAB V. PENUTUP .............................................................................................................. A. Kesimpulan .............................................................................................................. B. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Hal. Lampiran 1. Permohonan Bantuan Modal Kerja Usaha ..................................................... Lampiran 2. Identitas Calon Penerimaan Bantuan Modal Kerja Usaha ............................. Lampiran 3. Rekomendasi Usulan Kelompok Penerimaan Bantuan Modal Kerja Usaha ............................................................................................................. Lampiran 4. Perjanjian Kelompok Penerimaan Bantuan Modal Kerja Usaha Bagi SMK-PP N Mataram ................................................................................................. Lampiran 5.Penilaian Calon Kelompok Penerimaan Bantuan Modal Usaha .....................

Lampiran 6. Laporan Perkembamgan Usaha Agribisnis Ayam Petelur .............................

Lampiran 7. Nomor Rekening Atas Nama Ratu Monica Anggriani ...................................

Lampiran 8. Kartu Siswa Ketua dan Anggota Kelompok ..................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Jumlah permintaan masyarakat akan protein hewani saat ini semakin meningkat sejalan dengan tingkat kemajuan zaman, karena masyarakat telah sadar akan pentingnya protein khususnya protein hewani bagi tubuh, dan diharapkan dengan tercukupinya kebutuhan protein khususnya protein hewani pertumbuhan anak tidak terhambat dan menjadi generasi muda yang berkwalitas. Unggas merupakan salah satu sumber protein hewani utama dan murah bagi masyarakat Indonesia. Selain dari dagingnya juga dari produksi telurnya seperti telur ayam, telur itik/bebek,dan telur puyuh yang umumya merupakan sumber protein hewani yang di konsumsi oleh masyarakat. Komoditas ternak unggas petelur salah satunya ayam petelur semakin berkembang, seiring dengan kemajuan zaman yang semakin modern dan kondisi negara yang tidak menentu seperti sekarang ini banyak para pengusaha besar yang mundur, tetapi tidak demikian dengan peternak menengah masih bisa bertahan dengan cenderung menjadi peluang usaha untuk melanjutkan usahanya dan dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka pemeliharaan ayam petelur sudah tidak menjadi masalah karena hambatan sudah dapat di tekan sekecil mungkin, misalnya masalah penyakit ND (Newcastle Diseases) yang merugikan sekarang sudah dapat dicegah dengan adanya vaksin demikian pula dengan penyakit penyakit yang lain dapat dikendalikan dengan obat-obatan yang modern dan mudah didapatkanya.

B. Peluang usaha A. Aspek Ekonomi Budidaya Unggas Petelur memiliki beberapa keuntungan, diantaranya : Metode pemeliharaan unggas petelur khususnya ayam petelur ini tidak terlalu rumit. Jumlah permintaan akan protein hewani khususnya yang berasal dari telur, semakin meningkat dan belum dapat tercukupi. Usaha budidaya unggas petelur ini merupakan salah satu usaha kecil yang memberi dampak yang besar terhadap perekonomian masyarakat.

B. Kebutuhan Pasar Permintaan pasar akan telur khususnya telur ayam yang menjadi salah satu sumber protein hewani yang terjangkau bagi masyarakat, makin meningkat dari waktu ke waktu, dengan jumlah produksi yang masih belum optimal mencukupi kebutuhan masyarakat/ permintaan pasar.

C. Aspek Sosial Usaha pemeliharaan unggas petelur ini diharapkan selain dapat membantu memenuhi jumlah permintaan masyarakat akan protein hewani khusunya yang berasal dari telur, juga diharapkan dapat membantu menyerap tenaga kerja yang ada, meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar, serta dapat membantu menumbuhkan niat dan semangat wirausaha di lingkungan masyarakat sekitar.

BAB II TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA

A.Teknik Budidaya Ayam Petelur .Prospek Pengembangan Agribisnis Budidaya Ayam Ras Petelur Salah satu penghasil hewani adalah ternak. Secara nasional,

p e r k e m b a n g a n populasi berbagai jenis ternak menunjukkan peningkatan yang besar, terutama untuk ternak unggas. Walaupun demikian, Indonesia dengan jumlah penduduk 200 juta orang masih tergolong sebagai negara yang tingkat konsumsi daging ayam dan telur yang masih rendah dibanding dengan kebutuhan gizi maupun konsumsi negara lain. Atas dasar ini, p e n g e m b a n g a n mendapat prioritas usaha peternakan ayam ras petelur khususnya

d a l a m pengembangan

perekonomian

u s a h a k e c i l p e t e r n a k a n a y a m r a s p e t e l u r . Prospek pengembangan agribisnis ayam ras petelur di masa yang akan datangd i l i h a t d a r i s i s i p e n a w a r a n ( s u p p l y s i d e ) d a n s i s i permintaan (demand side) telur d i Indonesia. Dari sisi permintaan, prospek

agribisnis ayam ras petelur sangat berkaitandengan peranan telur ayarm ras dalam struktur konsumsi telur dan sifat permintaannyayang sangat sesuai dengan

perkembangan masa depan. Dalam struktur konsumsi telur nasional, pangsa telur ayam ras mengalami peningkatan yang cukup berarti, dari 53,92% pada tahun 2000 menjadi 62,71% pada tahun 2005.

Hal ini menunjukkan bahwa struktur konsumsi telur di Indonesia telah mengalami pergeseran yang memperbesar pangsa telur ayam ras. Apabila konsumsi telur ters ebutdibandingkan dengan standar nasional konsumsi telur adalah 3,5 kg/kapita/tahun maka masih akan ada peluang pasar pengembangan usaha peternakan ayam ras petelur .

Perkembangan Populasi, Produksi dan Konsumsi Unggas di IndonesiaTahun 2003 ? 2008?. Uraian Populasi (000 ekor) -ayam buras -ayam petelur -itik Jumlah Produksitelur(000ton) -ayam buras -ayam ras petelur -itik Jumlah konsumsi telur -total (000 ton) -kg /kapita 418,00 2.31 442,60 2,40 502,90 2.73 503,80 2,69 602,80 3,16 938,70 3,30 84,57 279,84 484,000 87,77 303,82 510,37 93,46 350,87 572,29 93,62 354,69 572,88 119,54 423,46 688,62 127,95 457,01 728,79 201.366 43.185 25.553 270.104 208.966 46.885 25.553 281.220 222.530 54.146 27.342 304.081 222.893 54.730 26.618 304.241 243.261 63.334 27.536 334.131 253.864 69.034 28.341 351.029 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Di samping semakin pentingnya peranan telur ayam ras dalam struktur konsumsi telur,telur ayam ras memiliki sifat permintaan yang income estic demand. Bila Pendapatan meningkat, maka konsumsi telur juga meningkat. Di masa yang akan datang, pedapatan per kapita akan meningkat terutama pada negara -negara yang saat ini termasuk low andm i d d l e i n c o m e c o u n t r i e s . D e n g a n d e m i k i a n , k o n s u m s i t e l u r juga diperkirakan aka nmeningkat. Indonesia, misalnya menurut perkiraan pada tahun 2005 pendapatan per kapita akan meningkat menjadi US$ 2.500 d a n k o n s u m s i t e l u r d i p e r k i r a k a n a k a n mencapai 4,07 kg per kapita. Dengan memanfaatkan data proyeksi penduduk tahun 2005d a n p r o y e k s i k o n s u m s i t e l u r p e r k a p i t a p a d a t a h u n y a n g s a m a , m a k a d i p e r k i r a k a n konsumsi telur pada tahun tersebut mencapai 979,70

ribu ton.Sementara itu, bila dilihat kecendrungan produksi telur ayam ras yang meningkatsebesar 4,50% per tahun atau sekitar 709,72 ribu ton pada tahun 2005, maka peluang pasar telur ayam pada tahun ini mencapai 269,98 ribu ton. Peluang pasar ini diisi oleht e l u r a y a m b u r a s d a n t e l u k i t i k y a n g p a n g s a n y a m a s i n g - m a s i n g 1 5 % d a n s e l e b i h n y a merupakan peluang pasar telur ayam ras.Peluang pasar ini belum termasuk pasar ekspor, baik dalam bentuk telur segar maupun powder. Peluang pasar tersebut terlihat pada gambar diatas.

B.Kebijakan Produksi dan PemasaranSelain pangsanya meningkat konsumsi per kapita juga meningkat, dari 1,44 kg/kapita pada tahun 2000 menjadi 2,31 kg/kapita pada tahun 1990 dan 3,30 kg/kapita pada tahun2005. Hal ini menunjukkan bahwa struktur konsumsi telur di Indonesia telah mengalami pergeseran yang memperbesar pangsa telur ayam ras. Apabila konsumsi telur tersebutdibandingkan dengan standar nasional konsumsi telur adalah 3,5 kg/kapita/tahun makamasih akan ada peluang pasar pengembangan usaha peternakan ayam ras petelur. C.Kebijakan Permodalan Modal adalah nilai uang dari sumberdaya fisik yang digunakan dalam produksi

pertanian,termasuk uang yang di investasikan dalam bentuk ternak,mesin-mesin, dan bangunan. (Soekardono, 2009). Dalam usaha tani komersial, umumnya di samping menggunakan di samping modal sendiri juga menggunakan modal pinjaman atau kredit.bahkan kredit sering merupakan sumber modal utama.dalam hal ini Soekardono (2009) menjelaskan,hasil dari modal sendiri (return on capital owned) dan hasil dari modal pinjaman (return of capital owned) merupakan faktor-faktor yang penting untuk di perhatikan dalam mengukur keberhasilan usaha tani yang bersifat komersial. Untuk menjalankan agribisnis ayam petelur ini,sumber modal yang di pakai yaitu modal pinjaman atau kredit dari bank.Bank memberikan pinjaman untuk menjalankan usaha ini dengan tingkat bunga 16% per-tahun (sementara tingkat bunga tertinggi yaitu 24% per-tahun).penerapan bunga bank adalah bunga menurun yang di hitung dari sisa pokok pinjaman dengan jangka waktu pinjaman 2 tahun.pembayaran angsuran pokok dan bunga di sepakati 1 minggu setelah panen berakhir pada setiap periode pemeliharaan.

BAB III ANALISA FINANSIAL PETERNAKAN AYAM PETELUR A. Masukan Fisik

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

DOD betina 1000 ekor,satu periode pemeliharaan 1 bulan. Pakan starter (pakan took) 115 gram /ekor/30 hari Kandang dan perlengkapan ayam Sewa tanah 600m selama 3 tahun Gaji 1 orang pegawai perbulan Obat-obatan dan vitamin Listrik dan air Ayam apkir (masa produktif berakhir)

B. Harga Satuan Masukan Fisik

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

DOD betina Pakan starter Kandang dan perlengkapan ayam Sewa tanah Gaji pegawai Obat-obatan dan vitamin Listrik dan air Penjualan ayam apkir

Rp. 40.0000-/ekor Rp. 3.200-/kg Rp. Rp. 1.200.000-/bulan Rp. 400.000-/bulan Rp. 60.000-/bulan Rp. 100.000-/bulan Rp.19.000-/ekor

C. Hasil Fisik

1. 2. 3.

Ayam petelur (produktifitas) sebanyak 930 butir Ayam apkir 930 ekor Pupuk kandang ( tidak di jual).

D. Harga Satuan Hasil Fisik 1. 2. 3. Harga telur ayam Harga ayam apkir Harga pupuk kandang Rp.12.000-/kg Rp.19.000;/kg Rp. -0

E. Asumsi-Asumsi Yang Digunakan 1.periode pemeliharaan selama 27 bulan.rontok bulu dalam 2 periode (selama 4 bulan),sehingga lama produksi telur adalah 23 bulan. 2.peternakan dimulai dengan membeli pullet setiap telur (sekitar 5 bulan)sebanyak 1.000 ekor dengan harga Rp.40.000/ ekor. 3.pakan yang di gunakan adalah pakan pabrik dengan kebutuhan pakan rata-rata 115gram/ekor dan harga pakan rata-rata Rp.3.200/kg 4.tingkat kematian dan serangan penyakit ayam sebesar 7% dari populasi. 5.produktifitas ayam rata-rata 70% dan ayam bertelur sebanyak satu butir dalam satu hari 6.harga jual telur ayam konsumsi Rp.12.0000/kg. 7.setelah masa produktif berakhir (apkir), ayam dapat di jual sebagai ayam pedaging dengan harga Rp.19.000/ekor. 8.Masa pakai kandang ayam dan perlengkaapanya adalah 10 tahun atau 120 bulan. 9.sewa tanah di lakukan selama 3 taahun 10.semua komponen analisis di bawah ini di hitung perbulan

F. Biaya Investasi Kandang dan perlengkapan ayam Sewa tanah 600m2 selama 3 tahun Beli pullet 1.000 ekor x Rp.40.000 Total biaya investasi Rp.18.000.000 Rp.3.600.000 Rp.40.000.000 Rp.61.600.000

G.Biaya Operasional per bulan 1.Biaya tetap Penyusutan pullet 1.000 ekor x (Rp.40.000 Rp.19.000) :27 bulan Penyusutan kandang Rp.18.000.000 :120 bulan Penyusutan sewa lahan Rp.3.600.000 :36 bulan Total biaya tetap Rp.1.027.778 Rp.100.000 Rp.150.000 Rp.777.778

2.Biaya variable Pakan (0,115kg/hari x 1.000 ekor x 30 hari xRp.3.200 /kg) Gaji satu orang pegawai per bulan Obat-obatan dan vitamin Listrik dan air Total biaya variable Total biaya Operasional Rp.400.000 Rp.60.000 Rp.100.000 Rp.11.600.000 Rp.12.627.778 Rp.11.040.000

H.Penerimaan per bulan Penjualan telur ayam 70% x 93% x 100ekorx 30 hari x 0,057 kg/butir x Rp.12.000/kg Penjualan ayam apkir 930 ekor x Rp. 19.000:23 bulan Total pendapatan Rp.768.261 Rp.14.126.781 Rp.13.358.520

I. Keuntungan per bulan Keuntungan = Total pendapatan Total biaya =Rp.14.126.781 Rp12.627.778 =Rp.1.499.003

J.Revenue Coast Ratio (R /C ratio ) R /C Ratio =Total pendapatan Total biaya =Rp.14.126.781 Rp.12.627.778 = 1,12

K. KESIMPULAN Artinya ,setiap peningkatan biaya sebesar Rp 100 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.112. sSelama periode rontok bulu pertama dan kedua (4 bulan ) tidak ada permintaan dari penjualan telur,karena ayam tidak bertelur sama sekali.

BAB 1V. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Agribisnis ayam petelur hanya memerlukan waktu5-6 bulan dalam satukali siklus produksi,sehingga setahun dapat berlangsung 2 kali putaran.sebagaimana di gambarkan dalam latar belakang bahwa usaha ini memiliki peluang pasar (space market) yang sangat menjanjikan mengingat banyaknya perminta pasar, sehingga kedepanya usaha ini mencapai peluang usaha yang sangat besar untuk dikembangkan. Dari keuntungan yang di peroleh sebagai modal akan digunakan untuk pengembangan usaha yaitu dengan menambah jumlah pemeliharaan ayam petelur.tentunya dengan semakin berkembangnya usaha perlu penanganan ternak yang serius dalam menjalankan usaha selanjutnya karena volume usaha yang lebih besar dan modal yang di investasikan lebih banyak.selanjutnya kami meneruskan usaha ini sebagai usaha jangka panjang dan dapat menjadi lapangan pekerjaan kami dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

JADWAL PELAKSANAAN USAHA

Tabel.jadwal kegiatan

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Persiapan tempat Pembuatan kandang

Kegiatan

Tgl / bulan /tahun 30 juli 2012 1-8 agustus 2012 9 agustus 2012 11 agustus -11 oktober 2012 11 agustus -11 oktober 2012

Pemasagan perlengkapan kandang Mendatangkan DOD Pemberian pakan dan minum Pembersihan kandang dan perlengkapan kandang Pemberian vitamin dan pencegahan penyakit Pemasaran

12 -20 oktober 2012

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa usaha agribisnis ayam petelur mempunyai peluang pasar yang menjanjikan danmenurut hasil analisa usaha memberikan keuntungan sehingga layak untuk di usahakan.usaha ini akan dapat memberikan manfaat apabila di lakukan dengan tekun,tidak mudah putus asa dan bersungguh-sungguh dengan perhitungan ekonomis yang matang .

B. Saran Keberhasilan dan kesuksesan dalam melakukan agribisnis ayam petelur di tentukan oleh perencanaan yang matang dan pengelolaan yang baik.untuk itu agar usaha yang di laksanakan dapatberhasil harus memperhatikan beberapa faktor khusus nya memperhatikan teknis produksi pemeliharaan,membaca peluang pasar dan memperhatikan aspek ekonomis.

E.ASUMSI-ASUMSI YANG DIGUNAKAN 1.periode pemeliharaan selama 27 bulan.rontok bulu dalam 2 periode (selama 4 bulan),sehingga lama produksi telur adalah 23 bulan. 2.peternakan dimulai dengan membeli pullet setiap telur (sekitar 5 bulan)sebanyak 1.000 ekor dengan harga Rp.40.000/ ekor. 3.pakan yang di gunakan adalah pakan pabrik dengan kebutuhan pakan rata-rata 115gram/ekor dan harga pakan rata-rata Rp.3.200/kg 4.tingkat kematian dan serangan penyakit ayam sebesar 7% dari populasi. 5.produktifitas ayam rata-rata 70% dan ayam bertelur sebanyak satu butir dalam satu hari 6.harga jual telur ayam konsumsi Rp.12.0000/kg. 7.setelah masa produktif berakhir (apkir), ayam dapat di jual sebagai ayam pedaging dengan harga Rp.19.000/ekor. 8.Masa pakai kandang ayam dan perlengkaapanya adalah 10 tahun atau 120 bulan. 9.sewa tanah di lakukan selama 3 taahun 10.semua komponen analisis di bawah ini di hitung perbulan

F.Biaya investasi Kandang dan perlengkapan ayam Sewa tanah 600m2selama 3 tahun Beli pullet 1.000ekor/Rp.40.0000 Total biaya investasi Rp.18.000.000 Rp.3.600.000 Rp.40.000.000 Rp.61.000.000

a.Biaya Operasional Per bulan 1.Biaya tetap Penyusutan pullet 1.000 ekor x (Rp.40.000-Rp 19.000) : 27 bulan . Penyusutsn kandang Rp .18.000.000:120 bulan Penyusutan sewa lahan Rp.3.600.000:36 bulan Total biaya tetap 2. Biaya variable Pakan (0,115kg/Rp.1000 ekor x Gaji 1 orang pegawai per bulan Obat-obatan dan vitamin Listrik dan air Total biaya variable Total biaya operasional d.Penerimaan per bulan Penjualan telur ayam 70% X 93% X 1.000 ekor X 30 hari X 0.057 kg/butir xRp 12.000/kg Penjualan ayam apkir 930 XRp.19.000:23 bulan Total pendapatan G.Keuntungan per bulan Keuntungan per bulan = Total pendapatan Total biaya =Rp.14.126.781-Rp.12.627.778 =Rp.1.499.003 Rp.768.261 Rp.14.126.786 Rp.13.358.520 Rp.11.040.000 Rp.400.000 Rp.60.000 Rp.100.000 Rp.11600.000 Rp.12.627.778 Rp.1.027.778 Rp.100.000 Rp.150.000 Rp.777.778

Você também pode gostar