Você está na página 1de 5

ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT SERAT GELAS JENIS WOVEN DENGAN MATRIKS EPOXY DAN POLYESTER

BERLAPIS SIMETRI DENGAN METODA MANUFAKTUR HAND LAY- UP Carli1), S. A. Widyanto2), Ismoyo Haryanto2)
2)

Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro Semarang

1)

Abstract This study discusses the analysis of tensile strength and flexural strength of the composite of glass fiber / epoxy and composite of glass fiber / polyester ,with a number of layers as 6 sheets, fiber volume fraction 20% respectively. Glass fiber was chosen because it has the strength, stiffness, lightweight, resistant to corrosion and high temperature resistant making it suitable for the manufacture of machine elements such as the manufacture of automobile, aircraft and maritime. The selection method in the manufacture of composite samples is the method of Hand Lay-Up, this method is the simplest method and does not require a lot of cost. machine to test the specimen of the composite is bending test machine, using a standard test ASTM D 6272 with Four-Point Bending method, whereas for the tensile test using a tensile testing machine (servopulser) with the standard test ASTM D 3039. The results of tensile tests and bending tests showed that the glass fiber composites with resin epoxy matrix results obtained the maximum stress 112.8 MPa, elongation and modulus of elasticity of 5.1% , 2.2 GPa,The results of bending test for the bending stress is 119.2 MPa , moment bending is 2324.97 Nmm. For glass fiber composites with polyester resin, tensile test results obtained the maximum stress 118.8 MPa, elongation and modulus of elasticity of 9.1% ,1.3 GPa, The results of bending test for the bending stress is 79.92 Mpa and bending moments 1540.17 Nmm. Keywords: Composites, Hand Lay-Up method, glass fiber / epoxy, glass fiber / polyester PENDAHULUAN Tuntutan kebutuhan bahan teknik dewasa ini semakin meluas baik bahan logam maupun non logam. Pengetahuan ilmu bahan memegang peranan yang sangat penting dalam dunia industri, terutama industri yang bergerak dalam bidang manufaktur. Dimana lebih dari 60% harga pokok penjualan atau biaya produksi berasal dari komponen material. Perkembangan teknologi material telah melahirkan suatu material jenis baru yang dibangun secara bertumpuk dari beberapa lapisan. Material inilah yang disebut material komposit. Material komposit terdiri dari lebih dari satu tipe material dan dirancang untuk mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya. Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan sebagai campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan material yang umumnya jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik, sedangkan matriks berfungsi untuk melindungi serat dari efek lingkungan dan kerusakan akibat benturan. Dibanding dengan material konvensional keunggulan komposit antara lain yaitu memiliki kekuatan yang dapat diatur (tailorability), tahanan lelah (fatigue resistance) yang baik, tahan korosi, dan memiliki kekuatan jenis (rasio kekuatan terhadap berat jenis) yang tinggi. Manfaat utama dari penggunaan komposit adalah mendapatkan kombinasi sifat kekuatan serta kekakuan tinggi dan berat jenis yang ringan. Dengan memilih kombinasi material serat dan matriks yang tepat, dapat dibuat suatu material komposit dengan sifat yang tepat sama dengan kebutuhan sifat untuk suatu struktur tertentu dan tujuan tertentu pula. Definisi Komposit Kroschwitz dan rekan (1987) telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa bahan komposit adalah kombinasi bahan tambah yang berbentuk serat, butiran seperti pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid (kevlar), keramik dan serat logam dalam julat panjang yang berbeda-beda di dalam matriks. Defenisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman

31

(1990), menyatakan bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri dan komposisi yang berbedabeda untuk menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen asalnya. Sifat-sifat fisik dan mekanik Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik komposit. Gabungan matriks dan serat dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Dua sifat mekanik penting dari tiap sistem resin adalah kekuatan tarik dan kekakuan. (Gambar 2.1) menunjukkan hasil tes yang dilakukan pada polyester komersial, vinylester dan epoxy pada pengerasan 20 C dan 80 C. Setelah periode pengerasan selama tujuh hari pada suhu kamar dapat dilihat bahwa epoxy akan memiliki sifat yang lebih tinggi dari polyester dan vinylester untuk kekuatan dan kekakuan. Bahan komposit mempunyai densiti yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang lebih penting dalam konteks penggunaan, karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan pesawat terbang, hal ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar

Unsur Unsur Penyusun Komposit Unsur unsur utama penyusun komposit adalah matrik dan serat. Bahan bahan pendukung pembuatan komposit meliputi katalis, akselerator, gelcoat, dan pewarna. Bahan tambahan tersebut memiliki fungsi yang sangat penting untuk menentukan kualitas suatu produk komposit. Karena material komposit terdiri dari penggabungan unsur unsur utama yang berbeda, maka munculah daerah perbatasan antara serat dan matrik (Santoso, 2002). a. Serat Gelas Serat gelas mempunyai karakteristik yang berbedabeda. Pada penggunaannya, serat gelas disesuaikan dengan sifat/karakteristik yang dimilikinya. Serat gelas terbuat dari silica, alumina, lime, magnesia dan lain-lain. Karena biaya produksi rendah dan proses produksi sangat sederhana, memberikan serat gelas unggul dalam ratio (perbandingan) harga dan performance. Serat gelas banyak digunakan di industri-industri otomotif seperti pada panel panel body kendaraan, bahkan sepeda motor sekarang seluruh body terbuat dari komposit yang berpenguat serat gelas. b. Bahan Matriks Menurut Gibson (1994), bahwa matriks dalam struktur komposit dapat berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik. Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Syarat utama yang harus dimiliki oleh bahan matriks adalah bahan matriks tersebut harus dapat meneruskan beban, sehingga serat harus bisa melekat pada matriks dan kompatibel antara serat dan matriks. Umumnya matriks yang dipilih adalah matriks yang memiliki ketahanan panas yang tinggi. Sebagai bahan penyusun utama dari komposit,matriks harus mengikat penguat (serat) secara optimal agar beban yang diterima dapat diteruskan oleh serat secara maksimal sehingga diperoleh kekuatan yang tinggi. Kekuatan Tarik Komposit

Gambar 1. Perbandingan kekuatan tarik dan modulus dari resin


Sumber : (www.gurit.com, diakses, 2011).

Salah satu pengujian tegangan dan regangan (stress strain test) adalah pengujian tarik (tension test). Dari pengujian ini dapat kita ketahui beberapa sifat mekanik material yang sangat dibutuhkan dalam desain rekayasa. Hasil dan pengujian ini adalah grafik beban versus perpanjangan (elongation).

32

TEKNIS Vol. 7, No.1, April 2012 : 22 - 26

Beban dan elongation dapat dirumuskansebagai berikut : a. = Engineering Stress ( ) ....................( 1 ) Gambar 2. Pengujian Four point bending. dimana: F = Beban yang diberikan dalam arah tegak lurus terhadap penampang spesimen ( N ) Ao = Luas penampang mula-mula spesimen sebelum diberikan pembebanan ( m2 ) = Engineering Stress ( Mpa ) b. Engineering Strain ( ) l L1 l 0 = l0 l0 .. ( 2 ) Pada perhitungan kekuatan bending ini, digunakan persamaan : = .....( 3 )

dimana : = Tegangan bending (MPa) F = Beban /Load (N) L = Panjang Span / Support span(mm) b = Lebar/ Width (mm) d = Tebal / Depth (mm) Sedangkan untuk mencari modulus elastisitas bending mengunakan rumus :

dimana : = Engineering Strain l0 = Panjang mula-mula diberikan pembebanan l = Pertambahan panjang

spesimen

sebelum E = ....( 4 )

Pengujian dilakukan dengan pengujian tarik matriks (jenis plastik resin) dan kompositnya dengan menggunakan standar pengujian ASTM D 3039 Kekuatan Bending (Flexural Strength) Untuk mengetahui kekuatan bending suatu material dapat dilakukan dengan pengujian bending terhadap material komposit tersebut. Kekuatan bending atau kekuatan lengkung adalah tegangan bending terbesar yang dapat diterima akibat pembebanan luar tanpa mengalami deformasi yang besar atau kegagalan. Besar kekuatan bending tergantung pada jenis material dan pembebanan. Akibat pengujian bending, bagian atas spesimen mengalami tekanan, sedangkan bagian bawah akan mengalami tegangan tarik. Dalam material komposit kekuatan tekannya lebih tinggi dari pada kekuatan tariknya. Karena tidak mampu menahan tegangan tarik yang diterima, spesimen tersebut akan patah, hal tersebut mengakibatkan kegagalan pada pengujian komposit. Kekuatan bending pada sisi bagian atas sama nilai dengan kekuatan bending pada sisi bagian bawah. Pengujian dilakukan dengan metoda four point bending dengan standard ASTM D 6272.

dimana : E = Modulus Elastisitas Bending (MPa) F = Beban /Load (N) L = Panjang Span / Support span(mm) b = Lebar/ Width (mm) d = Tebal / Depth (mm) = Defleksi (mm METODA PENELITIAN Bahan penelitian Bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fiberglass jenis E- Glass ( Woven roving ), berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder. Untuk matriks nya menggunakan Epoxy dan Polyester. Sifat mekanik dari serat Eglass, Epoxy dan Polyester adalah sebagai berikut : Tabel 1. Sifat mekanik dari serat E-glass Sifat Mekanis Satuan Densitas Kg/m3 Modulus Elastisitas Gpa Mpa Kekuatan Tarik Elongation % Sumber : J.M.Barthelot,1999 Nilai 2530 s.d 2600 7,3 350 4,8

ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT SERAT...(Carli, S.A.Widyanto, Ismoyo Haryanto)

33

Gambar 3. Susunan Serat gelas Woven Roving Tabel 2. Sifat mekanik unsaturated polyester resin BQTN 157-EX Sifat Mekanis Satuan Nilai Densitas Kg/m3 1,215 Modulus Elastisitas Gpa 0,03 Mpa 55 Kekuatan Tarik Elongation % 1,6 Sumber : Justus Kimia Raya, 2001 Tabel 3. Sifat Mekanik dari Resin Epoxy Ebalta AH 110 Sifat Mekanis Satuan Nilai Densitas Kg/m3 1,13 Modulus Elastisitas Gpa 2,25 Mpa 70 Kekuatan Tarik Elongation % 5 Sumber : Smith, W.F., Hashemi, J., 2006. Prosedur Penelitian Pada penelitian ini digunakan peralatan mesin uji tarik (Tension Testing Machine) dan mesin uji bending. Spesimen uji tarik dan bending dibuat dalam bentuk pelat komposit yang diproduksi dengan metode hand lay-up, dibuat dalam enam lapisan serat gelas jenis Woven Roving (WR). Geometri dan dimensi spesimen uji tarik dan bending disesuaikan dengan standard ASTM D 3039 dan ASTM D 6272. Set-up alat uji pada pengujian tarik statis disesuaikan dengan pemegang spesimen pada Tension Testing machine. Pembebanan tarik diberikan sejajar dengan sumbu axialnya dan diasumsikan seragam di setiap titik ujinya. Pemegang spesimen uji tarik dirancang sesuai dengan dudukan alat uji untuk digunakan sebagai pemegang spesimen berbentuk pelat. Penting untuk dipertimbangkan agar pemegang (grip) spesimen harus mampu memegang spesimen dengan kuat dan diupayakan tidak terjadi slip. Pengukuran tegangan tarik spesimen didasarkan pada teori Hukum Hooke (Hooke Law). Teori menyatakan bahwa suatu bahan

berkelakuan secara elastis dan memperlihatkan suatu hubungan liniear antara tegangan regangan yang disebut elastis secara linier. Adapun variabel yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu beban atau gaya tarik sehingga mendapatkan nilai tegangan tarik maksimumnya, pertambahan panjang yang menunjukkan regangan yang terjadi. Pada pengujian bending dilakukan dengan metoda four point bending standard ASTM D 6272, variabel yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu beban yang dberikan dan defleksi yang terjadi pada setiap pembebanan sampai batas maksimum (spesimen rusak ). Metode pengolahan data pengujian dilakukan dengan analisis statistik pada Ms. Excel dan perhitungan analitis matematis yang menerapkan teori Hukum Hooke. Data yang diperoleh berupa grafik beban (gaya) dikembangkan secara perhitungan sehingga mendapatkan nilai tegangan tarik, regangan dan modulus Elastisitas . HASIL DAN PEMBAHASAN Hasi uji tarik dan bending untuk komposit dengan matriks polyester dan Epoxy ditunjukkan pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Data Hasil Pengujian dan Perhitungan Untuk Uji Tarik ASTM D 3039
No. Komposit Spesimen Polyester 0/90 Epoxy 0/90 1 2 3 1 2 3 Tegangan mak. mak. (Mpa) 112,30 136,88 107,41 95,51 124,70 118,25 El (%) 9,50 9,48 8,25 5,22 4,83 5,39 Modulus Elastisitas (Mpa) 1182,302 1444,464 1301,360 1829,818 2581,096 2194,502

Tabel 5. Data Hasil Pengujian dan Perhitungan Bending ASTM D 6272


Jenis No. Defleksi Komposit Spesimen (mm) Polyeste r 0/90 Epoxy 0/90 1 2 3 1 2 3 7,00 6,75 6,75 5,75 6,50 5,25 Momen Bending (Nmm) 1608,84 1334,16 1677,51 2452,5 2226,87 2295,54 Tegangan Bending (Mpa) 75,9126 84,7086 79,1527 117,4991 114,4567 125,7210 Modulus Elastisitas (Mpa) 4678,08 6135,27 5058,42 9082,06 8070,67 11329,70

Hasil pengujian tarik dan bending menunjukkan bahwa komposit serat gelas dengan matrik resin epoxy didapat hasil uji tarik tegangan maksimum

34

TEKNIS Vol. 7, No.1, April 2012 : 31 - 35

rata-rata sebesar 112,8 Mpa, regangan 5,1 % dan modulus Elastisitas 2,2 Gpa, untuk uji bendingnya tegangan bending rata-rata 119,2 Mpa, momen bending 2324,97 Nmm. Untuk komposit serat gelas dengan matrik resin polyester didapat hasil uji tarik tegangan maksimum rata-rata 118,8 Mpa, regangan 9,1 % dan modulus Elastisitas 1,3 Gpa,untuk uji bendingnya tegangan bending rata-rata 79,92 Mpa, momen bending 1540,17 Nmm. Dari Hasil diatas tegangan bending maksimum komposit dengan matriks epoxy lebih tinggi bila dibandingkan dengan komposit dengan matrks polyester, sebaliknya untuk kelenturan komposit dengan matrks polyester lebih lentur dibandingkan dengan komposit matriks epoxy. Dari Modulus Elastisitasnya komposit dengan matriks epoxy lebih tinggi bila dibandingkan komposit dengan matrks polyester. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Karakteristik Flexural Strength matriks epoxy lebih baik dari matrks polyester. 2. Karakteristik Tensile Strength matriks epoxy lebih baik dari matrks polyester 3. Karakteristik persentase Elongation matriks epoxy lebih rendah dari matrks polyester Dari hasil penelitian untuk disain konfigurasi laminat, bahwa karakteristik bahan komposit epoxy jauh lebih baik bila dibandingkan dengan komposit polyester. Walaupun demikian, untuk komponen dengan beban kerja tinggi, epoxy tetap akan menjadi pilihan. Sedangkan untuk komponen dengan beban kerja rendah dapat digantikan dengan jenis polyester.

DAFTAR PUSTAKA Annual Book of ASTM Standards, D 3379- 75, Standard Test Method for Tensile Strength and Youngs Modulus SingleFilament Materials, ASTM Standards and Literature References for Composite Materials, 2nd ed., 34-37, American Society for Testing and Material, Philadelphia, PA (1990). Agarwal, B. D., Broutman, L. J., (1990), Analysis and Performance of Fibre Composites, john Wiley Inc., New York. Berthelot J.M.,1999, Composite Material : Mechanical Behavior and Structural Analysis, Spinger, New York Callister, W.D., 1997, Material Science And Engineering, Jhon Wiley & Sons,New York. Crawford, R.J., 1989, Plastik Engineering, 2nd Edition, Pergamon Press, UK. Gibson, F.R., 1994, Principles of Composite material Mechanis, International Edition, McGraw-Hill Inc, New York. Kroschwitz, J. I., Grestle, F. P., (1987), Encyclopedia of Polymer Science and Engineering, 2nd ed., John Wiley and Sons Inc., New York. Purwanto, 2006. Studi Sifat Bending dan Impact Komposit Serat Kenaf Acak-Polyester. Unnes. Semarang. Surdia, T, dan Saito S. 1985. Pengetahuan Bahan Teknik. Dainippon Gita Karya Printing. Jakarta. Van Vlack, L. H., 1992, Ilmu dan Teknologi Bahan, Edisi ke-5, Erlangga, Bandung.

ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT SERAT...(Carli, S.A.Widyanto, Ismoyo Haryanto)

35

Você também pode gostar