Você está na página 1de 5

Mata Kuliah : Tugas No.

Topik : Nama : NRP Tanggal selesai :

SIL 621 : Bangunan dan Lingkungan #1 Kegiatan Konstruksi dan Perubahan Kualitas Lingkungan Angga Perima F451110031 22 Februari 2012

Analisis Perubahan Komponen Lingkungan yang terjadi akibat Pengembangan Kampus IPB Dramaga (2011-2012) Kasus : Pembangunan Common Class Room, Teaching Laboratory, Perpustakan dan Lapangan Tenis
I. Pendahuluan IPB Dramaga merupakan salah satu kampus yang dimiliki oleh IPB, yang berlokasi di Dramaga, Bogor. Selain sebagai tempat belajar, tetapi kampus IPB Darmaga juga

habitat keanekaragaman hayati. Sedikitnya terdapat 14 jenis mamalia (KPM HIMAKOVA IPB), 72 jenis burung (Kurnia 2003), 27 jenis reptil, 17 jenis amfibi, 77 jenis kupu-kupu (Saputro 2007), dan berbagai jenis vegetasi berupa semak berumput, tegakan karet, hutan pinus, hutan campuran, hutan percobaan, arboretum dan tanaman pekarangan perumahan dosen serta taman. Beberapa jenis flora yang masih dapat ditemukan di Kampus IPB Dramaga adalah
pinus (Pinus merkusii), sengon buto (Enterolobium cyclocarpum), khaya (Khaya

anthoteca) dan mahoni (Swietenia macrophylla) (Nasution 2003). Di antara jenisjenis flora dan fauna tersebut terdapat jenis-jenis yang dilindungi dan bahkan merupakan jenis endemik Pulau Jawa antara lain Halcyon cyanoventris, Ortothomus sepium, Padda oryzivora (Kurnia 2003), Ypthima horsfieldi horsfieldi, Doleschallia polibete maturitas, Cynitia iapis (Saputro 2007), Manis javanica, Hystrix bracyiura, dan Cervus timorensis (KPM HIMAKOVA IPB). Sejak 2 tahun terakhir, IPB telah melakukan beberapa proyek konstruksi hingga saat ini di tahun 2012. Contohnya adalah : common class room, teaching laboratory, perpustakaan, jalan, dll. Setiap proyek tentunya memiliki dampak baik positif maupun negatif terhadap lingkungan, baik terhadap manusia, hewan, maupun terhadap alam.

Pembangunan Perpustakaan

Pembangunan Teaching Laboratory

Pembangunan Common Class Room

Pembangunan Jalan

Berdasarkan hal tersebut di atas, dilakukan analisis dampak terhadap komponen lingkungan, terutama pada kasus : pembangunan lapangan tenis, perpustakaan, common class room, dan teaching laboratory. Berikut komponen-komponen lingkungan yang dianalisis : kualitas udara; fisiografi; hidrologi; ruang, lahan, dan tanah; flora dan fauna; serta sosial-budaya dan ekonomi. II. Perubahan Komponen Linkungan 1. Kualitas Udara Salah satu hal yang membuat pencemaran udara di IPB adalah jumlah kendaraan yang lalu lintas. Dimana volume kendaraan yang berada di IPB meningkat dari tahun ke tahun, ini terbukti dari padatnya jumlah kendaraan yang diparkir di parkiran hingga pinggir jalan, baik motor maupun mobil. Pembangunan proyek-proyek tersebut mengakibatkan pengurangan jumlah pepohonan. Pada akhirnya akan membuat kualitas udara akan menurun, karena pepohonan akan mengurangi polusi dengan berfotosintesis menghasilan O2 serta polutan tertentu akan menempel pada daun pepohonan tersebut. 2. Fisiografi Pembangunan jalan dari depan FAPERTA hingga persimpangan menuju FAHUTAN mengakibatkan perubahan kontur tanah. Dimana dilakukan pengurangan elevasi tanah sehingga perbedaan elevasi jalan disana tidak terlalu tinggi seperti sebelumnya. Perubahan elevasi jalan ini dikarenakan karena sering terjadi kecelakaan dan agar pengendara sepeda tidak terlalu capai mengayuh sepeda di jalan yang berelevasi tinggi sehingga membantu untuk mewujudkan kampus hijau dengan bersepeda. 3. Hidrologi Perubahan elevasi jalan dan penebangan pohon mengakibatkan sistem drainase berubah. Drainase pada awalnya lebih banyak diserap oleh pepohonan dan tanah, sedangkan sekarang karena konstruksi bangunan, drainase akan lebih banyak melalui saluran-saluran pembuangan air dimana tanah telah tertutup oleh beton dan bangunan. Selain itu, debit aliran air yang melewati saluran sudah pasti akan bertambah besar. 4. Ruang, Lahan, dan Tanah

Pengalokasian lahan-lahan yang sebelumnya ditutupi vegetasi menjadi bangunan sempat menjadi konflik antara mahasiswa FAHUTAN IPB dengan pihak Rektorat. Dimana di tahun 2011, terjadi demo ke pihak rektorat dari mahasiswa FAHUTAN. Di pihak mahasiswa fahutan, tidak seharusnya vegetasi tersebut ditebang karena akan mengurangi keanekaragaman hayati. Sedangkan dari pihak Rektorat, lahan tersebut merupakan master plan awal dari IPB dan seharusnya memang dialokasikan untuk dibangun. 5. Flora dan Fauna a. Flora Flora-flora yang tumbuh di lokasi pembangunan di antaranya, rerumputan, pohon sengon (Paraserianthes falcataria), pohon bintaro, dll. Misalkan bambu yang ditebang di daerah tempat pembangunan lapangan tenis akan mengurangi penyerapan polusi udara, karena bambu adalah tanaman yang baik dalam menyerap polusi. Pembangunan proyek tentunya telah menghilangkan flora-flora yang berada di lokasi tersebut. Akhirnya, hal ini mengurangi penyerapan polusi udara, yang sebelumnya dilakukan oleh pepohonan. b. Fauna Fauna yang hidup di lokasi pembangunan antara lain adalah biawak, burung kutilang, serangga serangga (kupu-kupu, trips, belalang), ular. Pembangunan perpustakaan di dekat danau akan mengakibatkan pencemaran danau oleh sisasisa bahan bangunan dan pada akhirnya akan mengurangi populasi ikan yang berada di danau LSI IPB. Ikan di dalam danau adalah hasil dari penebaran bibit ikan oleh mahasiswa FPIK seperti ikan bawal, ikan lele, dsb. Selain itu, terdapat juga burung kowak-malam kelabu (Nycticorax mycticorax), dan burung kareopadi (Amaurornis phoenicurus) yang hidup di sektitar danau LSI. Menurut pengamatan saya, sepertinya burung kowak-malam kelabu berpindah tempat dari lokasi pembangunan perpustakaan menuju area pepohonan dekat kantin Zea mays di samping Rektorat. Hasil-hasil limbah sisa pembangunan juga mencemari danau dan berpotensi membunuh populasi ikan di dalam danau. Pembangunan proyek telah menghilangkan habitat-habitat dari fauna yang tinggal disana. lokasi pembangunan perpustakaan baru pendugaan jalur perpindahan populasi burung kowak-malam kelabu Gambar lokasi perpindahan populasi burung kowak-malam kelabu

salah satu pohon tempat tinggal burung kowakmalam kelabu di tepi danau LSI

Gambar lokasi tempat tinggal burung kowak-malam kelabu di tepi danau LSI 6. Sosial Budaya dan Ekonomi Pembangunan yang dilakukan di IPB Dramaga (2011-2012) sangat baik untuk perekonomian, dimana jumlah dana pembangunan lebih dari 120M (sumber: Erizal, 2012). Pembangunan ini memerlukan tenaga kerja yang tidak sedikit, baik dari kontraktor hingga buruh. Selain itu, bagi masyarakat sekitar, ini menunjang kehidupan mereka dimana didirikannya warung dadakan khusus untuk para buruh, maupun warung-warung makan serta pertokoan di sekitar IPB Dramaga. Akan tetapi, pembangunan lapangan tenis telah merombak lapangan sepak bola yang biasanya digunakan oleh masyarakat sekitar, sehingga membuat area bermain masyarakat sekitar menjadi hilang. Meskipun sebenarnya tanah itu adalah tanah milik IPB, banyak anak-anak kecil hingga masyarakat yang datang dari daerah-daerah tertentu di Bogor menggunakannya untuk area bermain sepak bola. Apabila pembangunan selesai, maka akan menyediakan banyak lapangan kerja seperti : satpam, pegawai administrasi, kantin yang baru, dll. Tentunya akan menunjang juga perekonomian masyarakat sekitar.

lapangan yang biasa dipakai masyarakat sekitar berubah fungsi menjadi lapangan tenis Gambar lokasi pembangunan lapangan tenis baru III. Penutup 1. Kesimpulan Pembangunan proyek di IPB Dramaga layak dilaksanakan dan dilanjutkan mengingat lahan yang digunakan merupakan bagian master plan awal IPB Dramaga. Terjadi perubahan komponen-komponen lingkungan akibat proyek tersebut. Proyek konstruksi di IPB Dramaga telah membuka lapangan pekerjaan baru. Proyek konstruksi telah menghilangkan vegetasi dan habitat fauna yang mendiami lokasi proyek. 2. Saran Perlu dibuat ruang hijau yang lebih banyak untuk mengurangi polusi. Mewujudkan kampus IPB Dramaga yang menonjolkan konservasi.

Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam untuk melihat dampak lingkungan yang lebih jauh.

Daftar Pustaka Kurnia, I. 2003. Studi Keanekaragaman Jenis Burung Untuk Pengembangan Wisata Birdwatching di Kampus IPB Darmaga. Bogor: IPB. Saputro, N. A. 2007. Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu di Kampus IPB Darmaga. Bogor: IPB.

Você também pode gostar