Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh: Afriany G. Poppy 2010-021-006 Carla Listiarini 2010-021-018 Deborah Retta 2010-021-019 Ridge Andreas 2010-021-019 Abigail Pasaribu 2010-021-054 Rahmawati Oktavia 2010-021-076
UNIVERSITAS KATOLIK ATMAJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI BISNIS & ILMU KOMUNIKASI JAKARTA 2012
PENTINGNYA IKLIM
Iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara hidup kita, kepada siapa kita bicara, siapa yang kita sukai, bagaimana perasaan kita, bagaimana kegiatan kerja kita, bagaimana perkembangan kita, apa yang ingin kita capai, dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan organisasi. Iklim komunikasi penting karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. Dengan mengetahui sesuatu tentang iklim suatu organisasi, kita dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap dengan cara-cara tertentu. Iklim Komunikasi Organisasi Iklim komunikasi merupakan suatu citra makro, abstrak dan gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter-karakter yang relative langgeng pada organisasi.
Mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan self-moving yang mencakup kegiatan fisik yang besar maupun yang terbatas. Mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan elektrokimia, yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah), kegiatan jantung, dan proses-proses metabolisme.
2. Pekerjaan dalam organisasi Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universal, yaitu: Isi terdiri dari apa yang dilakukan anggota organisasi dalam hubungannya dengan bahan, orang-orang, dan tugas-tugas lainnya dengan mempertimbanngkan metodemetode serta teknik-teknik yang digunakan. Keperluan merujuk kepada pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dianggap sesuai bagi seseorang agar mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, meliputi pendidikan, pengalaman, lisensi, dan sifat-sifat pribadi. Konteks berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan fisik dan kondisi-kondisi local pekerjaan, jenis pertanggungjawaban dan tanggung jawab dalam kaitannya dengan pekerjaan, jumlah pengawasan yang diperlukan, dan dilingkungan umum tempat pekerjaan dilaksanakan.
3. Praktik-praktik pengelolaan Manajer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya, biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Kegiatan seorang manajer telah dijelaskan dalam berbagai cara: a. Telah dicapai beberapa konsensus disekitar gagasan bahwa para manajer melaksanakan lima fungsi utama: perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian, pengarahan, dan pengendalian. b. Beberapa bukti menyatakan bahwa manajer melaksanakan sekitar sepuluh peranan dasar, yang terbagi menjadi tiga kelompok dasar:
Peranan antarpesona Peranan yang berhubungan dengan informasi Peranan yang memerlukan ketegasan
4. Struktur organisasi Struktur organisasi ditentukan oleh tiga variable kunci, yakni: Kompleksitas merupakan fungsi tiga factor: a. Tingkat yang di dalamnya terdapat perbedaan-perbedaan antara unit-unit sebagai hasil spesialisasi yang ada dalam organisasi. b. Jumlah tingkat otoritas antara para pegawai dan para eksekutif puncak c. Derajat ketersebaran lokasi fasilitas dan personel organisasi secar geografis Formalisasi merujuk kepada derajat standarisasi dan tugas-tugas. Formalisasi terjadi bila tugas-tugas pekerjaan dilakukan oleh hukum-hukum dan aturan-aturan, apakah dinyatakan secara langsung atau dimengerti begitu saja oleh para pegawai. Sosialisasi merujuk kepada derajat keterjobsentrasian pembuatan keputusan pada satu jabatan dalam organisasi. Bila suatu keleluasaan diberikan kepada tingkatan bawah dalam organisasi, tetapi keputusan-keputusannya diawasi secara ketat, maka organisasi tersebut berfungsi dengan sentralisasi tingkat tinggi.
mengendalikan, dan member arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Berbagai macam pedoman ini menyediakan informasi untuk para anggota organisasi mengenai kemana organisasi ini menuju, apa yang harus mereka lakukan, bagaimana seharusnya mereka berpikir tentang masalah-masalah organisasi dan solusi-solusinya, dan tindakan apa yang harus mereka lakukan untuk keberhasilan organisasi tersebut. Pemahaman Unsur Unsur Organisasi Unsur unsur dasar organisasi (anggota, pekerjaan, praktik praktik yang berhubungan dengan pengelolaan, struktur, dan pedoman) dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukkan apakah yang dimaksud oleh setiap unsur
dasar tersebut dan seberapa baik unsur unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi. Persepsi atas kondisi kondisi kerja, kepenyeliaan, upah, kenaikan pangkat, hubungan dengan rekan rekan, hukum hukum dan peraturan organisasi, praktik praktik pengambilan keputusan, sumber daya yang tersedia, dan cara cara memotivasi anggota organisasi semuanya membentuk suatu badan informasi yang membangun iklim komunikasi organisasi. Unsur unsur organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim komunikasi organisasi. Pengaruh Komunikasi Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil risiko, mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas tugas mereka, menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercaya dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberikan penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Iklim komunikasi tertentu memberikan pedoman bagi keputusan dan perilaku individu. Keputusan keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasinya, semua itu dipengaruhi iklim organisasi. Iklim yang negatif dapat benar benar merusak keputusan yang dibuat anggota organisasi mengenai bagaimana mereka akan bekerja dan berpartisipasi untuk organisasi. Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi, kerena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi. Usaha dalam hal ini merujuk kepada penggunaan tubuh secara fisik dalam bentuk mengangkat, berbicara, atau berjalan, dan penggunaan pikiran mental dalam bentuk berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah. Usaha biasanya terdiri atas empat unsur, yaitu aktivitas yang
merupakan pekerjaan tersebut, langkah langkah pelaksanaan kerja, kualitas hasil, dan pola waktu kerja. Iklim komunikasi memainkan peran sentral dalam mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan usaha kepada pekerjaan mereka dalam organisasi. Kesediaan untuk melakukan usaha sungguh sungguh atas nama organisasi adalah satu dari tiga faktor komitmen organisasi. Kepercayaan yang kuat serta penerimaan atas tujuan serta nilai nilai organisasi, dan keinginan yang besar untuk mempertahankan keangotaan dalam organisasi adalah dua faktor komitmen organisasi lainnya. Iklim komunikasi dalam organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi pergantian dan masa kerja pegawai dalam organisasi.
Bermacam-macam hubungan komunikasi terdapat dalam organisasi. Para pegawai berkomunikasi teratur dengan penyelia, bawahan, sejawat, dsb.
memperkiorakan kebutuhan penyelia. 8. Sejauh mana pegawai merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka dinilai dan bagaimana kinerja mereka dihargai. Secara keseluruhan, kepuasan berhubungan dengan perbedaan antara apa yang orang inginkan dari sudut pandang komunikasi dalam organisasi dan apa yang orang miliki dalam
kaitan tersebut. Kepuasaan hampir tidak berhubungan dengan keefektifan pengungkapan pesan, tetapi bila pengalaman berkomunikasi memenuhi keinginan seseorang, biasanya hal itu dipandang sebagia memuaskan, meskipun mungkin tidak efektif secara khusus sepanjang berkaitan dengan standar penciptaan, pengungkapan, dan penafsiran pesan.
BUDAYA ORGANISASI
Mengandung norma, nilai, sikap, kepercayaan, dan filosofi dari organisasi. Setiap organisasi memiliki budaya masing-masing. Wal-Mart, salah satu perusahaan retail di Amerika dengan pertumbuhan yang cepat. Menggunakan salah satu budaya organisasi yaitu work hard/play hard, berorientasi pelanggan membuat mereka berkembang cepat dan meluas. Filosofi mereka pelanggan selalu benar
4 Tipe dasar Budaya Organisasi Tough-Guy/Macho Culture Jenis resiko yang di asumsikan Umpan balik dari keputusan Jenis organisasi yang menggunakan budaya ini cepat cepat Perumahan, komputer, sales dari rumah ke rumah, toko retail Mereka adalah penjual yang handal, bersahabat, mereka menyelesaikan masalah secara bersama, mereka tidak percaya event tertentu berpengaruh Mereka mampu mengerjakan pekerjaan dalam jumlah besar dengan cepat tinggi Work Hard/Play Hard Culture rendah
Konstruksi, kosmetik, tv, radio, usaha konsultasi Mereka memiliki sikap yang
tangguh, individualistik, bertoleransi, mereka percaya bahwa event tertentu membawa untung/rugi
Mereka hanya mencari solusi Kelemahan dari budaya ini Mereka tidak belajar dari kesalahan yang dulu, segalanya berorientasi jangka pendek cepat, perspeltif mereka jangka pendek, mereka lebih menyukai bertindak daripada penyelesaian masalah Kebiasaan dari pekerja Mereka berpakaian secara fashion, menyukai olahraga invididual (tenis) Mereka menghindari pakaian mencolok, suka olahraga kerjasama (sepakbola)
Bet-Your-Company Culture Jenis resiko yang di asumsikan Umpan balik dari keputusan Jenis organisasi yang menggunakan budaya ini tinggi rendah
Process Culture
lambat
lambat
Minyak, penerbangan, bank investasi, tambang, militer Mereka dapat bertahan dalam ambiguitas jangka panjang, selalu melakukan cek ulang atas keputusanny, kompeten, menghormati otoritas Mereka dapat menghasilkan penemuan kualitas tinggi Mereka lambat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, organisasi rentan pada fluktuasi ekonomi jangka pendek, menghadapai masalah arus kas Berpakaian sesuai peringkat organisasi, suka olahraga yang hasilnya tdk jelas hingga akhir (golf), yang tua sebagai mentor yang muda
Perusahaan asuransi, farmasi, byk organisasi pemerintahan Mereka sangat berhati-hati dan protektif pada sisi mereka sendiri, mereka tepat waktu, detail, dan selalu ikut prosedur yang ditetapkan Mereka mengadakan sistem dan ketertiban ke tempat kerja
Ada banyak birokrasi, mereka menghadapi jam kerja yang panjang dan membosankan
Berpakaian sesuai peringkat hierarkis, suka olahraga proses (jogging dan berenang), suka membahas memo
mobilitas pekerjaan yang tinggi. Negara yang memiliki penghindaran ketidakpastian rendah adalah Amerika Serikat, Kanada, Irlandia, Inggris, Denmark, Belanda, Singapura, Hong Kong, Indonesia, Filipina. 3. Individualisme (Individualism) Merujuk pada kecenderungan orang untuk membela diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Negara yang menjunjung individualisme memiliki insiatif, prestasi, kemandirian serta pencapaian individu sangat dihargai dan hubungan antar individu dalam organisasi merupakan hubungan yang independen. Negara yang memiliki individualisme tinggi adalah Amerika Serikat, Australia, Inggris, Belanda, Norwegia, Denmark. Negara yang memiliki individualisme rendah, menemukan kerangka kerja sosial yang ketat dan ketergantungan emosional sebagai bagian dari organisasi. Dengan kata lain mereka menekankan kolektivisme. Kolektivisme adalah kecenderungan orang untuk memiliki kelompok untuk saling menjaga dengan pertukaran loyalotas. Masyarakat kolektivisme cenderung meningkatkan kerukunan dan saling ketergantungan antar kelompok, sera menghargai harmoni, sementara individualistis menghargai harga diri dan otonomi. Negara yang memiliki individualisme rendah adalah Jepang, Arab Saudi, Meksiko, Korea, Singapura, Ekuador.
4. Maskulinitas (Masculinity). Merujuk pada tingkat nilai maskulin yang memperhatikan hubungan dan kualitas kehidupan (kesuksesan, dan uang). Di negara yang memiliki maskulinitas tinggi, mereka menemukan banyak tekanan pekerjaan dan konflik antara pekerjaan dan peran keluarga. Mereka didorong untuk menjadi pembuat keputusan independen. Ditempat kerja sering ditandai dengan stress kerja yang tinggi, sehingga banyak manajer mengira mereka tidak menyukai pekerjaan. Negara yang memiliki maskulinitas tinggi adalah Jepang, Venezuela, Meksiko, Inggris, Amerika Serikat, Kanada. Sementara negara yang memiliki maskulinitas rendah (feminitas tinggi),cenderung untuk menempatkan banyak pentingnya kerja sama, suasana yang ramah, keamanan kerja, mementingkan pelestarian lingkungan, stress kerja yang rendah, dan manajer memberikan karyawan kredit agar mereka lebih bertanggung jawab dan mereka memiliki banyak kebebasan. mereka sedikit menemukan konflik dan tekanan. Negara yang memiliki maskulinitas rendah adalah Swedia, Norwegia, Denmark, Belanda, Finlandia, Yugoslavia.
TANTANGAN KOMUNIKASI
Perbedaan budaya dalam lingkup internasional sering kali memberikan tantangan bagi komunikasi. Ada 5 tantangan komunikasi : Komunikasi Eksternal dan Internal (External and Internal Communication) Dalam komunikasi eksternal,karyawan akan berinteraksi dengan orang orang dari luar perusahaan tempat mereka bekerja. Pada perusahaan global seperti dibahas di atas, akan terjadi interaksi dan komunikasi dengan konsumen, pemasok, investor, dan pesaing dari negara-negara lain. Sehingga karyawan dituntut untuk dapat menggunakan bahasa yang berlaku secara internasional yakni bahasa inggris. Selain itu, karyawan dituntut untuk memahami budaya asing,sehingga akan mempermudah komunikasi. Komunikasi internal juga dipengaruhi oleh perbedaan budaya. Operasi perusahaanperusahaan berskala internasional (seperti General Electric, Coca-Cola,dan lainnya) melampaui batas-batas negara, sehingga karyawan dari perusahaan-perusahaan diatas akan berinteraksi secara global. Mereka berinteraksi dengan orang dari berbagai negara, agama, adat,dan budaya. sebagai contoh, seorang karyawan Generit Eteciric(GE)Yogyakarta yang berlokasi di sleman, akan berinteraksi dengan
karyawan dari Batak,Ambon, dan bahkan dari Amerika. Apa yang dijelaskan ini menggambarkan komunikasi antarbudaya secara internal, yakni komunikasi antarbudaya diantara karyawan GE itu sendiri.
Komunikasi Eksplisit dan Implisit (Explicit and Implicit Communication) Sebagian manajer dari berbagai negara memberikan arahan kepada bawahan secara implisit, sedangkan negara lainnya secara eksplisit. Sebagai contoh, para manajer di Amerika dalam berkomunikasi dengan karyawannya secara eksplisit berkaitan dengan pekerjaan para bawahannya, apa yang harus dilakukan para karyawan, kapan pekerjaan tersebut harus selesai, bagaimana progress pekerjaan tersebut. Sedangkan seorang manajer yang berkomunikasi dengan karyawannya secara implisit, para manajer memberikan saran dan diskusi dengan karyawan , sehingga dalam menyelesaikan pekerjaannya para karyawan menggunakan petunjuk, saran, dan hasil diskusi tersebut dalam mengambil keputusan. Komunikasi eksplisit terdapat pada low context communication sedangkan komunikasi implisit terdapat pada high context communication, dimana low context
communication bersifat terbuka dan langsung dan high context communication bersifat lebih tertutup dan tidak langsung.
Persepsi Perbedaan persepsi dapat menjadi salah satu hambatan dalam berkomunikasi dilingkup internasional, karena adanya perbedaan budaya. Sebagai contoh, perusahaan Ford(America) memperkenalkan produk barunya berupa truk dengan harga terjangkau(low cost) bernama Fiera, karena di Spanyol Fiera berarti wanita tua yang jelek mak hasil penjualan di negara tersebut tidak memuaskan. Contoh lainnya : Behaviour and Intrepretation: An International Communication Problem Behaviour Attribution American : How long will it take you to American: i asked him to participate finish this report ? Greek: His behaviour non sense. He is the boss. Why doesnt he tell me? Greek: I dont know. How long it should American: He refuses to take take? responsibility Greek: I asked him for an order American: You are in the best position to American : I press him to take analyze time requirements responsibility for his actions Greek : what nonsense, id better give him an answer Greek : 10 days American : He lacks the ability to estimate time; this time estimate is totally inadequate American: take 15. Is it agreed? You will American : I ofer a contract do it in 15 days? Greek : These are my orders In fact, the report needed 30 days of regular work. So the Greek worked day and night, but at the end of 15th day, he still needed to do one more day work. American : where is the report ? American : Im making sure he fulfills his contract Greek : He is asking for the report Greek : It will be ready tomorrow Both attribute that its not ready American : But we agreed it would be American : I must teach him to fulfill a ready today contract Greek : The stupid, incompetent boss! Not only did he give me the wrong orders, but he doesnt appreciate that i did a 30-day job in 16 days The Greek hands in his resignation The American is surprised Greek: I cant work for such a man
Bahasa (Language)
Bahasa merupakan hambatan yang umum terjadi dalam komunikasi. Penerjemahan pesan pun sering kali tidak mengartikan isi pesan secara akurat. Aliran Komunikasi (Communication Flow) Aliran komunikasi dalam lingkup organisasi internasional dan domestik tidak berbeda. Namun terdapat steroetipe dalam upward communication and downward communication yang cukup berbeda antar negara yang satu dengan yg lainnya. Downward Communication (Komunikasi kebawah) Pada umumnya komunikasi kebawah digunakan untuk memberikan perintah dan informasi. Komunikasi kebawah dinegara Asia kurang bersifat langsung
dibandingkan dengan negara Amerika Serikat. Upward Communication (Komunikasi Keatas) Fungsi dari komunikasi keatas adalah mentransfer informasi dari bawahan ke atasan. Tujuan lainya adalah mendapatkan feedback dan bertanya kepada orang ditingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Organisasi di negara-negara Asia telah lama memanfaatkan komunikasi keatas untuk mengumpulkan masukan dari para bawahannya, sehingga para bawahan merasa diri mereka sebagai individu yang diperlukan dalam mencapai kesuksesan tujuan organisasi. Sedangkan di negara barat, seperti Latin amerika, para manajer percaya bahwa para pegawai harus mengikuti perintah dan tidak diizinkan banyak bertanya.
Sumber:
Pace, R.Wayne dan Faules, Don F., 1994, Organizational Communication, 3rd ed., Engelwood Cliffs, NJ:Prentice Hall. Gibson, Jane W. dan Hodgetts, Richard M., 1991, Organizational Communication:Managerial Perspective, New York: Harper Collins Publishers. http://lisna-widiyasari.blogspot.com/2011/02/resume-tantangan-komunikasi-di-tengah.html [diakses pada Januari 2012].