Você está na página 1de 2

WE all shocked by the news of marriage Frances Anatasya alias Rahmat Sulistyo with Muhammad Umar, in Bekasi.

It turns out that same-sex marriage, his fellow man. Surprisingly, after six months of marriage was just uncovered. The phenomenon of same-sex marriage has now become a trend. We are reminded of the story of Prophet Lut that same-sex marriage, among women with women and among men with men. At that time, Allah was angry at the behavior of the people of Lut. mihanguskan then kill the inhabitants of Sodom (perhaps the term sodomy comes the name of the region), a region in Jordan today. Kind of same-sex marriage was not only in the West but also in Indonesia predominantly Muslim. Could it be the wrath of Allah is also a time will come, only Allah knows. However, according to psychiatrist Prof. DR dr H. Lina Ha-wari. marriage is a bond between men and women under the law, law, religious law or customs applicable. "Marriage has duaaspek, biological aspects and aspects that thoroughbred afeksional, feel calm, peace based on compassion (security feeling)," Dada said yesterday. Ar Rum letter quoting the Koran, verse 21, "And among His signs is His, He created for you isrri / jenismu pair of his own, so you tend to feel peaceful and him, and make her at. Among you a sense of love and affection. Verily in this is truly there are signs for people who think. " ENVIRONMENTAL FACTORS However, continued Dadang, now it appears the disease in addition to same-sex marriage and living together without marriage. "In terms of religious same-sex marriage is prohibited and sinful. And from a health standpoint too, it would be a source of various diseases, because it is the practice of stray, he explained. Dada did not agree the problem (same-sex marriage) due to genetic factors but more due to environmental factors. Life in the West which justifies sekspebas life and same-sex marriage, and living together outside marriage on the grounds of human rights has penetrated the country. "Life as it was considered normal. This is a factor of moral weakness. Those who have the disease (SESAM mating types) can actually be treated." Dada said that so far in his medical practice to treat those with illnesses like same sex, including providing consulting services to those who have the disease. Dadang reminder of the importance of parenting for families to create conditions conducive to the healthy development of children or adolescents, so that children do not fall into the trend of diseases like the same sex, (johara / ds / r)

NIKAH SEJENIS JADI SUMBER PENYAKItKITA semua dihebohkan dengan pemberitaan pernikahan Fransiska Anatasya alias Rahmat Sulistyo dengan Muhammad Umar, di Bekasi. Ternyata pernikahan itu sesama jenis, sesama lelaki. Mengejutkan, setelah enam bulan pernikahan itu baru terbongkar.

Fenomena perkawinan sejenis kini sudah menjadi tren. Kita memang diingatkan kisah kaum Nabi Luth yang menikah sesama jenis, antara perempuan dengan perempuan dan antara lelaki dengan lelaki. Saat itu, Allah SWT pun murka atas tingkah laku kaum Luth. lalu membu-mihanguskan penduduk Sodom (mungkin istilah sodomi berasal nama wilayah tersebut), sebuah wilayah di Yordania sekarang ini. Pernikahan sesama sejenis itu bukan hanya di Barat tapi juga di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Mungkinkah murka Allah SWT juga suatu saat akan datang, hanya Allah SWT yang tahu. Namun, menurut psikiater Prof. DR dr H. Dadang Ha-wari. perkawinan adalah suatu ikatan antara pria dan wanita berdasarkan hukum, undang-undang, hukum agama atau adat istiadat yang berlaku. "Perkawinan memiliki duaaspek, aspek biologis agar berketurunan dan aspek afeksional, merasa tenang, tenteram berdasarkan kasih sayang (security feeling)," kata Dadang, kemarin. Mengutip Alquran surat Ar Ruum, ayat 21, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untukmu isrri/pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan di jadikanNya di .antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." FAKTOR LINGKUNGAN Tetapi, lanjut Dadang, sekarang ini muncul penyakit masyarakat selain pernikahan sesama jenis dan hidup bersama tanpa nikah. "Dari segi agama pernikahan sejenis dilarang dan berdosa. Dan dari segi kesehatan pun,, hal itu bakal jadi sumber berbagai penyakit, karena itu praktik menyim-pang, paparnya. Dadang tidak sependapat masalah tersebut (perkawinan sesama jenis) karena faktor genetis tapi lebih disebabkan faktor lingkungan. Kehidupan di Barat yang menghalalkan kehidupan sekspebas dan perkawinan sejenis, serta hidup bersama di luar nikah dengan alasan hak asasi manusia sudah merambah di negeri ini. "Kehidupan seperti itu sudah dianggap normal. Ini terjadi faktor lemahnya moral. Mereka yang memiliki penyakit itu (perkawinan sesam jenis) sebetulnya bisa obati." kata Dadang yang selama ini dalam praktik medisnya mengobati mereka yang memiliki penyakit suka sesama jenis, termasuk memberikan konsultasi kepada mereka yang memiliki penyakit tersebut. Dadang mengingatkan pentingnya peran orangtua untuk mampu menciptakan kondisi keluarga yang kondusif bagi perkembangan sehat anak-anak atau remaja, sehingga anak-anak tidak terjerumus ke dalam tren penyakit menyukai sesama jenis, (johara/ds/r)

Você também pode gostar