Você está na página 1de 3

WIKU BAGAS SWASONO 21100111130066

GEOLOGI REGIONAL SENMARANG

Lokasi studi secara alluviumative mencakup seluruh wilayah Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada koordinat 1101620 110 3029 Bujur Timur dan 6 5534 7 0704 Lintang Selatan dengan luas daerah sekitar 391,2 Km2 (lihat peta lokasi).

Wilayah Kotamadya Semarang sebagaimana daerah lainnya di Indonesia beriklim tropis, terdiri dari musim kemarau dan musim hujan silih berganti sepanjang tahun. Besarnya rata-rata jumlah curah hujan tahunan wilayah Semarang utara 2000 2500 mm/tahun dan Semarang bagian selatan antara 2500 3000 mm/tahun. Sedangkan curah hujan rata-rata perbulan berdasarkan data dari tahun 1994 1998 berkisar antara 58 338 mm/bulan, curah hujan tertinggi di daerah pemetaan terjadi pada bulan Oktober sampai bulan April dengan curah hujan antara 176-338 mm/bulan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei sampai bulan September dengan curah hujan antara 58 131 mm/bulan. 1.1. Morfologi Daerah Morfologi daerah studi berdasarkan pada bentuk topografi dan kemiringan lerengnya dapat dibagi menjadi 7 (tujuh) satuan morfologi yaitu: 1. Dataran Merupakan daerah dataran lluvium pantai dan sungai dan setempat di bagian baratdaya merupakan punggungan lereng perbukitan, bentuk lereng umumnya datar hingga sangat landai dengan kemiringan lereng medan antara 0 5% (0-3%), ketinggian tempat di baruan utara antara 0 25 m dpl dan di baguan baratdaya ketinggiannya antara 225 275 m dpl. Luas penyebaran sekitar 164,9 km2 (42,36%) dari seluruh daerah studi. 2. Daerah Bergelombang Satuan morfologi ini umumnya merupakan punggungan, kaki bukit dan lembah sungai, mempunyai bentuk permukaan bergelombang halus dengan kemiringan lereng medan 5 10% (3-9%), ketinggian tempat antara 25 200

m dpl. Luas penyebarannya sekitar 68,09 km2. (17,36%) dari seluruh daerah studi. 3. Pebukitan berlereng landai Satuan morfologi ini merupakan kaki dan punggungan perbukitan, mempunyai bentuk permukaan bergelombang landai dengan kemiringan lereng 10 15 % dengan ketinggian wilayah 25 435 m dpl. Luas penyebaran sekitar 73,31 km2 (18,84%) dari seluruh daerah pemetaan. 4. Pebukitan belereng Agak Terjal. Satuan morfologi ini merupakan lereng dan puncak perbukitan dengan lereng yang agak terjal, mempunyai kemiringan lereng antara 15 30%, ketinggian tempat antara 25 445 m dpl. Luas penyebarannya sekitar 57,91Km2 (14,8%) dari seluruh daerah studi. 5. Perbukitan Berlereng Terjal. Satuan morfologi ini merupakan lereng dan puncak perbukitan dengan lereng yang terjal, mempunyai kemiringan lereng antara 30 50%, ketinggian tempat antara 40 325 m dpl. Luas penyebarannya sekitar 17,47 Km2 (4,47%) dari seluruh daerah studi. 6. Perbukitan Berlereng Sangat Terjal. Satuan morfologi ini merupakan lereng bukit dan tebing sungai dengan lereng yang sangat terjal, mempunyai kemiringan lereng antara 50 70%, ketinggian tempat antara 45 165 m dpl. Luas penyebarannya sekitar 2,26 Km2 (0,58%) dari seluruh daerah studi. 7. Perbukitan Berlereng Curam. Satuan morfologi ini umumnya merupakan tebing sungai dengan lereng yang curam, mempunyai kemiringan >70%, ketinggian tempat antara 100 300 m dpl. Luas penyebarannya sekitar 6,45 Km2 (1,65%) dari seluruh daerah studi. 8. Jenis Tanah.

Jenis Tanah di Kota Semarang meliputi kelompok mediteran coklat tua, latosol coklat tua kemerahan, asosiai alluvial kelabu, Alluvial Hidromort, Grumosol Kelabu Tua, Latosol Coklat dan Komplek Regosol Kelabu Tua dan Grumosol Kelabu Tua. 1.2. Struktur Geologi Struktur geologi yang terdapat di daerah studi umumnya berupa sesar yang terdiri dari sesar normal, sesar geser dan sesar naik. Sesar normal lluvium berarah barat timur sebagian agak cembung lluviu utara, sesar geser berarah utara selatan hingga barat laut tenggara, sedangkan sesar normal lluvium berarah barat timur. Sesar-sesar tersebut umumnya terjadi pada batuan Formasi Kerek, Formasi Kalibening dan Formasi Damar yang berumur kuarter dan tersier.

Você também pode gostar