Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan hak atas kekayaan yang timbul atau lahir dari kemampuan
1
Suyud Margono, Komentar Atas Undang-Undang Rahasia Dagang, Desain Industri,
Desain Letak Sirkuit Terpadu, CV. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta 2001, hal. 4.
1
2
meliputi 2 :
1. Hak Cipta dan hak-hak lain yang terkait (Copyright and Related
Rights).
Integrated Circuits).
Undisclosed Information).
2
Sudargo Gautama, Hak Milik Intelektual dan Perjanjian Internasional, TRIPs, GATT,
Putaran Uruguay (1994), Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2001, hal. 17.
3
sampul karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain,
ceramah, kuliah, pidato, lagu atau musik dengan atau tanpa teks, drama,
tafsir, saduran, bunga rampai, data base dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan.
3
Penjelasan Undang-undang No. 19 Tahun 2002.
4
(optical disc) melalui media radio, media audio visual dan/ atau sarana
telekomunikasi;
penyelesaian sengketa;
5. Batas waktu proses perkara perdata di bidang hak cipta dan hak terkait
teknologi;
hukum.
terhadap hak cipta musik dan lagu tersebut. Sesuai laporan kantor
negara ASEAN yang masuk dalam kategori Priority Watch List (pada
saja di Indonesia maupun diluar Indonesia. Lagu karya cipta milik pencipta
4
Hulman Panjaitan, Pemahaman Hak Cipta Rendah Pembajakan Lagu Marak,
www.inovasi.lipi.go.id/hki/news, 2003.
6
musik di luar pengadilan adalah kasus antara pihak Dj Riri dan Thomas
“GIGI” melawan Gope T. Santani sebagai Direktur PT. Rapi Films. Kasus
Thomas “GIGI” yang berjudul “23 Juli” yang semula telah dibeli secara
khusus oleh produsen hand phone seluler Nokia untuk dijadikan ring tone,
akan tetapi oleh PT. Rapi Films dengan sengaja dan tanpa hak memakai
B. Rumusan Masalah
dalam skripsi berjudul “Penentuan Pencipta Atas Lagu “23 Juli” dan
5
Rin, Merasa Haknya Dilanggar, Thomas “GIGI” Somasi Rapi Films,
www.indonesiaselebriti.com, 2003.
7
Thomas “Gigi” dan DJ. Riri melawan PT. Rapi Films)”, akan di batasi
23 Juli ?
pengadilan ?
C. Tujuan penelitian
yang ingin dicapai, demikian halnya dalam penulisan skripsi ini juga
lagu 23 Juli
pengadilan.
A. Manfaat Penelitian
atau musik tidak pada jalur litigasi seperti pengadilan, akan tetapi
8
yang merupakan hal yang masih awam di negara Indonesia. Penelitian ini
B. Metode Penelitian
3. Pendekatan Penelitian
4. Bahan Penelitian
dalam data sekunder terdiri dari 3 ( tiga ) bahan hukum, yaitu bahan
6
Roni Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jarimetri, Jakarta, Cet. IV,
Ghalia Indonesia, 1990, hal. 11.
9
sebagai berikut :
Penyelesaian Sengketa.
lain :
7
Ibid.
10
a. Kamus Hukum
4. Analisa Data
8
Ibid.,hal. 13
11
keseluruhan dari isi skripsi ini, yang di dalamnya tertuang latar belakang
sistematika.
permasalahan yang kedua agar lebih jelas. Bagian yang kedua adalah
sengketa alternatif.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hak Kekayaan atas Inetelektual (HAKI) adalah Hak yang timbul dari
olah pikir otak yang menghasilkan produk atau proses yang berguna bagi
- Merek (Trademark)
- Paten (Patens)
of Integration Circuits)
9
Djumhana dan R. Djubaedilah IV, Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori, dan
Prakteknya di Indonesia), Cetakan kedua, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hal 2
10
Ibid.
14
yakni11 :
2. Setelah kemerdekaan
sebelumnya.
3. Tahun 1997
11
Ibid.
15
4. Tahun 2000
5. Tahun 2001
tentang Merek.
6. Tahun 2002
sering muncul pemikiran dan perkataan yang keluar yaitu hak cipta -
pengertian hak cipta itu cukup luas meliputi keseluruhan ciptaan manusia
Hak cipta sendiri secara harfiah berasal dari dua kata yaitu hak dan
cipta, kata “Hak” yang sering dikaitkan dengan kewajiban adalah suatu
12
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia., hal. 323.
17
hak cipta adalah : “Hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak
13
Ibid.,hal. 210.
14
Sujud Margono, Hukum dan Perlindungan Hak Cipta, CV Novindo Pustaka Mandiri,
Jakarta, 2003, hal. 15.
18
cipta, penulis menarik kesimpulan bahwa hak cipta adalah hak istimewa
ciptaannya dan dia juga berhak untuk melarang pihak lain untuk
tersebut.
h. Peta ;
i. Seni batik ;
j. Foto grafi ;
k. Sinemato grafi ;
l. Terjemah, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain
dari hasil pengalih wujudan.
yang dilindungi oleh negara, yaitu yang tertera dalam Pasal 10 UUHC
sebagai berikut :
ini adalah lagu atau musik. Pengertian lagu adalah syair atau lirik yang
yang berirama.16
atau sekumpulan orang (team) yang mempunyai ide atau gagasan baru
dimana ide atau gagasan baru tersebut dituangkan dalam suatu bentuk
mengenai pengalihan hak dan hukum hak cipta diatur dalam Pasal 3 ayat
(1) UUHC, bahwa hak cipta dianggap sebagai benda bergerak maka hak
Pasal 1 ayat (4) adalah : “Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai
Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari Pencipta,
atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima
hak tersebut.”
17
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Op.Cit., hal. 976.
18
Suyud Margono, Op.Cit., hal. 24.
21
orang yang mempunyai suatu gagasan atau ide yang benar-benar baru
untuk kemudian dikreasikan dalam bentuk suatu ciptaan baik secara nyata
pemilik hak cipta yang belum menjual atau mengalihkan haknya, atau
menikmati manfaat ekonomi dari hak kekayaan intelektual orang lain, dia
kekayaan intelektual orang lain tanpa izin tertulis dari pemiliknya, atau
19
Ibid., hal. 148.
23
tidak boleh digunakan oleh pihak lain tanpa izin pemilik/ pemegangnya.20
1) Hukuman pidana
2) Hukuman denda
20
Ibid.
24
- Ciptaan orisinil
- Ciptaan derivatif
bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalih wujudan.21
pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Biasanya ini diawali oleh
perasaan tidak puas, bersifat subyektif dan tertutup. Kejadian ini dapat
kedua dan apabila pihak kedua dapat menanggapi dan memuaskan pihak
beda pendapat terus berlanjut, maka terjadi apa yang disebut sebagai
sengketa.22
harus terpenuhi. Dengan itu baru dapat dimulai proses dialog dan
- Kepentingan
- Hak-hak
- Status kekuasaan
23
Ibid.,hal. 22.
24
Sudargo Gautama, Perkembangan Arbitrase Dagang Indonesia, Eresco, Bandung, 1989
hal. 52.
27
Jalur litigasi dimana dalam jalur litigasi ini dibagi menjadi dua
macam yakni jalur Perdata dan jalur pidana. Untuk jalur perdata ditempuh
25
Ibid., hal. 23.
28
1. Arbitrase
26
OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2001, hal.507.
29
administratif.
keterikatan dengan hukum yang berlaku atau dengan aturan main yang
ada.
27
Setiawan, Aneka Masalah Hukum dan Hukum Acara Perdata, Alumni Bandung,
Bandung, 1992, hal. 7
30
(statement of defence) dan jika ada tuntutan balasan (counter claim) dari
untuk hearing dan pemeriksaan saksi, saksi ahli, dan pembuktian lainnya.
2. Negosiasi
pihak. Negosiasi dilakukan baik karena telah ada sengketa diantara para
pihak, maupun hanya karena belum ada kata sepakat disebabkan belum
terbatas.
lain.
3. Mediasi
untuk memecahkan suatu masalah melalui pihak luar yang tidak memihak
dan netral dan akan bekerja dengan pihak yang bersengketa untuk
secara memuaskan bagi kedua belah pihak. Pihak ketiga yang membantu
sengketa tersebut. Sebab jika pihak ketiga yang netral tidak ikut terlibat,
maka diantara para pihak akan terjadi saling mencurigai, salah pengertian,
yang lain.
31
Ibid. hal. 47.
32
Ibid.
33
dendam.
sengketa melalui mediasi juga mempunyai kelemahan yang antara lain :33
c. Mediasi tidak akan membawa hasil yang baik terutama jika informasi
4. Konsiliasi
ketiga yang netral. Hanya saja peranan yang dimainkan oleh seorang
33
Ibid.
34
dapat diketamukan solusi oleh para pihak sendiri. Dengan demikian pihak
membawa pesan dari satu pihak kepada pihak yang lain jika pesan
melakukan lebih jauh dari itu. Sebab pihak mediator dapat juga
bersangkutan, hal mana paling tidak secara teoritis, tidak ada dalam
5. Pencari Fakta
34
Ibid.,hal. 52.
35
Ibid.
35
berbentuk :36
berikut37 :
a. Mengumpulkan fakta
36
Ibid., hal. 54.
37
Ibid,
36
b. Memverifikasi fakta
c. Mengintepretasi fakta
f. Memberikan rekomendasi
g. Mempublikasi
pencari fakta yang tidak mengikat, dimungkinkan juga pencari fakta yang
mengikat. Dalam hal ini pencari fakta, atau minimal salah satu dari
anggota tim pencari fakta haruslah pihak yang netral dan tidak memihak.
Pencari fakta yang mengikat ini mirip dengan arbitrase. Hanya bedanya
sebab akan ada preasure dari masyarakat terhadap para pihak untuk
38
Sujud Margono, Op.Cit.,, hal. 55.
37
undang.
pencipta.
apabila41 :
41
Ibid., hal. 21.
39
Lagu atau musik sendiri dalam UUHC diartikan sebagai karya yang
bersifat utuh, sekalipun terdiri atas unsur lagu atau melodi, syair atau lirik,
Karya lagu atau musik adalah ciptaan utuh yang terdiri dari unsur
lagu atau melodi, syair atau lirik dan aransemen, termasuk notasinya,
dalam arti bahwa lagu atau musik tersebut merupakan suatu kesatuan
karya cipta.43 Dalam UUHC pengertian lagu dan musik merupakan satu
kesatuan.
antara pengertian lagu dengan musik. Lagu merupakan suatu syair atau
42
Penjelasan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002
43
Hulman Panjaitan, Loc.Cit.
40
pengalihan hak dan hukum hak cipta diatur dalam Pasal 3 ayat ( 1 )
UUHC, bahwa hak cipta dianggap sebagai benda bergerak maka hak
oleh pemilik atas pemegang haknya13. Dalam Pasal 3 UUHC, hak cipta
lewat :
a. Pewarisan;
b. Hibah;
c. Wasiat;
d. Perjanjian terbatas.
44
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1988, hal. 657.
45
Ibid., hal. 761.
13
O.K. Saidin, Op. Cit, h. 69.
41
sistem lisensi. Dalam sistem ini pencipta memberikan ijin pada pihak lain
didalam perjanjian.
14
Sanusi Bintang, Op. Cit. h. 41.
42
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penentuan Pencipta dan Pemegang Hak Cipta Atas Lagu “23 Juli
dan pemegang hak cipta. Begitu pula dengan lagu atau musik, dimana
keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan
Dalam kasus dibawah ini akan penulis jelaskan pihak mana saja
yang termasuk sebagai pencipta dan pemegang hak cipta. Kasus tersebut
akan penulis jabarkan secara utuh dari awal hingga akhir sehingga
dijadikan ringtone.
- Thomas dan DJ. Riri merasa tidak pernah dihubungi oleh pihak
46
Zae, Berbisnis Nada Jangan Sampai dipenjara, www.inovasi.lipi.go.id/ hki/news, 2003.
47
Rin, Loc.Cit..
44
sinetron tersebut.
musisi ini merasa tidak dihubungi atau dimintai ijin pemakaian lagu
"Inikah Rasanya".
kekeluargaan.
- Sebelumnya, baik Thomas maupun Riri juga sepakat bila kasus ini
- Akhirnya setelah terjadi pertemuan antara kedua belah pihak, PT. Rapi
pencipta sebagai pemilik hak cipta atau pihak yang menerima hak
tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima hak tersebut.
pemegang hak cipta dalam hal hak cipta tersebut tidak dialihkan kepada
pihak lain, akan tetapi pemegang hak cipta belum tentu ia sebagai
pengalihan hak dari pencipta atau membeli hak tersebut dari pencipta48.
48
Suyud Margono, Op. Cit, hal. 38-39
46
Direktorat Jendral ;
3. Penceramah ;
6. Apabila tidak diperjanjikan lain maka pihak yang membuat karya cipta
7. Badan Hukum
8. Instansi.
9. Negara, apabila ciptaan tersebut tidak diketahui atau tidak ada yang
Untuk kasus antara Thomas dan DJ. Riri melawan PT. Rapi Films,
maka yang disebut sebagai penciptanya adalah Thomas dan DJ. Riri
Sehingga hak-hak yang diperoleh oleh Thomas dan DJ. Riri sebagai
pencipta adalah :
tersebut kepada pihak lain, yang dalam hal ini dijual kepada Nokia.
- Lagu “23 Juli” yang mereka ciptakan tidak boleh diubah baik itu dari
persetujuan ahli warisnya dalam hal misalkan Thomas dan DJ. Riri
sehingga pada gilirannya hak cipta dapat dimilki sebagai mana layaknya
cipta diatur dalam Pasal 3 ayat (1) UUHC, bahwa hak cipta dianggap
Dalam Pasal 3 UUHC, hak cipta dapat beralih atau dialihkan baik
49
Ibid. hal. 69.
50
Ibid.,
49
Untuk pemegang hak cipta atas lagu “23 Juli” tidak lagi dipegang
oleh Pihak Thomas dan DJ. Riri, akan tetapi sudah beralih kepada pihak
Nokia karena Thomas Cs telah menjual lagu tersebut kepada Nokia. Bagi
pihak Nokia sendiri lagu tersebut kemudian diubah menjadi ring tone.
Dengan kata lain lagu “23 Juli” tersebut akan menjadi ciptaan derivatif
sudah bersifat derivatif akan tetapi pihak Nokia tetap berhak atas :
Jadi dalam hal ini walaupun ciptaan yang dikomersilkan oleh Nokia
sudah berbentuk derivatif, akan tetapi pihak Nokia tetap memiliki hak
50
untuk mendapat perlindungan hukum dan ganti kerugian apabila lagu “23
dijadikan lagu yang tidak berjenis ring tone tapi dijadikan lagu yang utuh
Akan tetapi walaupun hak cipta telah dijual kepada pihak Nokia,
tidak berarti Nokia memiliki hak penciptaan dari pencipta tersebut antara
lain hak moral atas hak cipta atas lagu tersebut karena bagaimanapun
hak cipta atas lagu atau musik. Perlindungan hukum yang dimaksud
diberikan kepada pemegang hak cipta musik atau lagu atas perbuatan
melakukan dengan cara apa pun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca,
perdata. Dari sisi pidana, perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta
51
(musik atau lagu) diatur dalam Pasal 72 Ayat (1) UUHC yang menentukan
bahwa barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak
500.000.000,-
penilaian ahli.
Dalam kasus antara Thomas dan DJ. Riri melawan PT. Rapi Films
ini terkesan unik, dimana seharusnya yang paling berhak menggugat PT.
Rapi Films atas dijadikannya lagu “23 Juli” sebagai sountrack sinetron
“Inikah Rasanya” adalah pihak Nokia karena hak cipta lagu tersebut telah
dibeli oleh Nokia dari Thomas dan DJ. Riri. Akan tetapi dalam kasus
pencipta lagu tersebut yakni Thomas dan DJ. Riri. Mengenai masalah
terlalu jauh, akan tetapi yang penulis tekankan disini adalah tentang
pengadilan.
karena sesuai dengan filosofi hukum yang diatur dalam UUHC bahwa
pencipta mempunyai hak moral hak yang melekat pada diri pencipta atau
pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun,
walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan dan hak tersebut
tentang hak tersebut adalah Pasal 55 UUHC. Isi dari pasal tersebut
adalah :
Pasal 55
Penyerahan Hak Cipta atas seluruh Ciptaan kepada pihak lain tidak
mengurangi hak Pencipta atau ahli warisnya untuk menggugat yang tanpa
persetujuannya :
a. meniadakan nama Pencipta yang tercantum pada Ciptaan itu;
b. mencantumkan nama Pencipta pada Ciptaannya;
c. mengganti atau mengubah judul Ciptaan; atau
d. mengubah isi Ciptaan.
gugatan Thomas dan DJ. Riri adalah bahwa nama mereka tidak
dicantumkan atau ditiadakan atas lagu atau musik ciptaan mereka pada
sinetron tersebut. Jadi apa yang Thomas dan DJ. Riri lakukan dengan
mensomasi dan akan mengajukan gugatan ganti rugi pada Rapi Films
Akhir dari sengketa antara Thomas dan DJ. Riri yang diwakili oleh
Pengacaranya melawan PT. Rapi Films yang diwakili oleh Gope T. Santani
DJ. Riri.51
51
Rin, Loc.Cit.
54
sebelum bernegosiasi para pihak tidak ada hak-hak apapun dari satu
pihak kepada pihak lain. Akan tetapi mereka bernegosiasi karena masing-
melalui lembaga alternatif yang sudah tersedia. Tidak ada suatu kewajiban
bagi para pihak untuk melakukan pertemuan secara langsung pada saat
para pihak sendiri. Seperti halnya yang dilakukan oleh Thomas dan DJ.
Riri, mereka tidak datang secara langsung saat terjadi negosiasi antara
paham dapat melakukan suatu proses penjajakan kembali akan hak dan
52
Munir Fuady, Op.Cit., Hal. 43.
55
Rapi Films, dimana agar para pihak dapat mengetahui apa yang menjadi
atau beda pendapat secara tertulis adalah final dan mengikat para pihak
Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
penandatanganan.”
53
Gunawan Widjaja, Op.Cit.,hal. 89.
56
dalam ayat (7) wajib selesai dilaksanakan dalam waktu paling lama 30
dan DJ. Riri melawan PT. Rapi Films yang diwakili Gope T. Santani yang
sesuai dengan Pasal 1 ayat (10) UU No. 30 Tahun 1999 yang berbunyi :
atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
DJ. Riri melawan PT. Rapi Films, yang disebut sebagai pencipta
berjudul “23 Juli”. Dan karena lagu tersebut telah dijual kepada Nokia
huruf 4 UUHC.
kesepakatan dengan pihak PT. Rapi Films yang diwakili oleh Gope T.
58
58
B. Saran
ataupun menyanyikan lagu milik orang lain untuk tujuan komersil. Kita
harus berpikir bahwa apa yang kita siarkan, edarkan atau nyanyikan
menyanyikan lagu milik orang lain, kita harus terlebih dahulu meminta