Você está na página 1de 2

1.

4 Alternator tanpa beban Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan (IF ), maka tegangan (Ea ) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. bentuk hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut. Ea = c.n. (1.2) yang mana: c = konstanta mesin n = putaran sinkron = luks yang dihasilkan oleh IF Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (IF). Apabila arus medan (IF) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga Ea seperti yang terlihat pada kurva sebagai berikut. gambar 1.4 Karakteristik tanpa beban generator sinkron 1.5 Alternator Berbeban Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan mengakibatkan terjadinya r eaksi jangkar. Reaksi jangkar besi at reakti karena itu dinyatakan sebagai reaktansi, dan disebut reaktansi magnetisasi (Xm ). Reaktansi pemagnet (Xm ) ini bersama-sama dengan reaktansi luks bocor (Xa ) dikenal sebagai reaktansi sinkron (Xs). Persamaan tegangan pada generator adalah: Ea = V + I.Ra + j I.Xs (1.3) Xs = Xm + Xa (1.4) yang mana: Ea = tegangan induksi pada jangkar V = tegangan terminal output Ra = resistansi jangkar Xs = reaktansi sinkron

REGULASI TEGANGAN Jatuh tegangan adalah selisih antara tegangan ujung pengiriman dan tegangan ujun g penerimaan, jatuh tegangan disebabkan oleh hambatan dan arus, pada saluran bolak-balik besar nya tergantung dari impedansi dan admitansi saluran serta pada beban dan aktor daya. Jatuh tegangan relati dinamakan regulasi tegangan dan dinyatakan dengan rumus: Vreg= 100% Vs = Tegangan ujung pengiriman (volt) Vr = Tegangan ujung penerimaan (volt) Saluran daya umumnya melayani beban yang memiliki aktor daya tertinggal. Faktor- aktor yang mendasari bervariasinya tegangan sistem distribusi adalah: 1. Konsumen pada umumnya memakai peralatan yang memerlukan tegangan tertent u 2. Letak konsumen tersebar, sehingga jarak tiap konsumen dengan titik pelay anan tidak sama 2.1. Pusat pelayanan tidak dapat diletakkan merata atau tersebar 2.2. Terjadi jatuh tegangan aktor b, c, dan d menyebabkan tegangan yang diterima konsumen tidak selalu sama . Konsumen yang letaknya jauh dari titik pelayanan akan cenderung menerima tegangan relati lebih rendah dibandingkan dengan konsumen yang letaknya dekat d

Karakteristik pembebanan dan diagram vektor dari alternator berbeban indukti ( aktor kerja terbelakang) dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 1.5 Karakteristik alternator berbeban indukti

engan pusat pelayanan. Metoda-metoda yang digunakan untuk memperbaiki regulasi tegangan saluran distrib usi adalah : penerapan regulator tegangan otomatis dalam gardu induk distribusi pemasangan kapasitor dalam gardu induk penerapan regulator tegangan otomatis dalam saluran distribusi primer pemasangan kapasitor paralel dan kapasitor seri dalam saluran distribusi primer pemakaian trans ormator berpeubah sadapan (tap changing trans ormer) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Prinsip Kerja Generator Arus Bolak-balik Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip kerja generator arus bolak-balik tiga asa (alternator) pada dasarnya sama dengan generator arus bolak-balik satu asa, akan tetapi pada generator tiga asa memiliki tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda asa 1200 pada masing-masing asa seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Besar tegangan generator bergantung pada : 1. Kecepatan putaran (N) 2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong luk (Z) 3. Banyaknya luk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet ( ) Generator Tanpa Beban (Beban Nol) Jika poros generator diputar dengan kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan I , maka tegangan E0 akan terinduksi pada kumparan jangkar stator sebesar : E0 = cn dimana : c = konstanta mesin n = putaran sinkron = luks yang dihasilkan oleh I Generator arus bolak-balik yang dioperasikan tanpa beban, arus jangkarnya akan nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = Vo. Karena besar ggl induksi merupakan ungsi dari lux magnet, maka ggl induksi dapat dirumuskan: Ea = (), yang berarti pengaturan arus medan sampai kondisi tertentu akan mengakibatkan ggl induksi tanpa beban dalam keadaan saturasi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Generator Berbeban Tiga macam si at beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban resisti , beban indukti , dan beban kapasiti . Akibat pembeban ini akan berpengaruh terhadap tegangan beban dan aktor dayanya. Gambar 4 menunjukkan jika beban generator bersi at resisti mengakibatkan penurunan tegangan relati kecil dengan aktor daya sama dengan satu. Jika beban generator bersi at indukti terjadi penurunan tegangan yang cukup besar dengan aktor daya terbelakang (lagging). Sebaliknya, Jika beban generator bersi at kapasiti akan terjadi kenaikan tegangan yang cukup besar dengan aktor daya mendahului (leading). Hubungan antara tegangan tanpa beban (Eo) dengan tegangan berbeban (V) disebut regulasi tegangan, yang dinyatakan sebagai berikut : Regulasi tegangan = (E0-V)/V

Você também pode gostar