Você está na página 1de 5

STRUKTUR AUDIT KINERJA Hal yang membedakan antara audit yang satu dengan yang lain yaitu terletak

pada tugas-tugas spesifik pada masing-masing tahap audit yang menggambarkan kebutuhan dari masing-masing audit. Secara umum, struktur audit terdiri atas: 1. Tahap-tahap audit; 2. Elemen masing-masing tahap audit; 3. Tujuan umum masing-masing audit; dan 4. Tugas-tugas tertentu yang di perlukan untuk mencapai setiap tujuan. Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan presedurnya. Berdasarkan kerangka umum struktur audit diatas, dapat dikembangkan stuktur audit kinerja yang terdiri atas; 1. 2. 3. 4. Tahap pengenalan dan perencanaan(familiarization and planning phase) Tahap pengauditan (audit phase) Tahap pelaporan (reporting phase) TAhap penindaklanjutan (follow-up phase).

TAHAP PENGENALAN DAN PERENCANAAN Tahap pengenalan dan perencanaan terdiri dari dua elemen yaitu survei pendahuluan dan review sistem pengendalian manajemen. a). Survei Pendahuluan (Preliminary survey) Pada tahap survei pendahuluan auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan struktur dan operasi organisasi, lingkungan manajemen, kebijakan ,standard an prosedur kerja. b). Review Sistem Pengendalian (Control System Review) Pada audit keuangan, auditor memulai pekerjaan dengan melakukan review dan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern (SPI) terutama yang berkaitan dengan prosedur akuntansi, sedangkan pada audit kinerja, auditor harus menelaah sistem pengendalian manajemen atau sistem pengendalian administratif dengan tujuan untuk menemukan kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen dan untuk menemukan luas, sifat, dan waktu pekerjaan pemeriksaan berikutnya. Tiga langkah yang dilakukan pada tahap review pengendalian yaitu: 1. Menganalisis sistem manajemen organisasi, 2. Membandingkannya dengan model yang ada, 3. Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan/ketidakpastian.

Kreteria Pengendalian untuk Hasil-Hasil Program, penilaian Ekonomi dan Efisiensi Kriteria yang digunakan untuk menilai reliabilitas data dibagi dalam dua cara: 1. Proses Pengumpulan, Perhitungan dan Pelaporan Data Prosedur yang ada didisain untuk memastikan fairness, dependability, dan reability data. Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan penghitungan data untuk memastikan integritas data. Pengendalian yang telah ditetapkan sudah dijalankan. Terdapat dekomentasi yang memadai untuk menentukan integritas data. 2. Kecukupan Pelaporan data Data yang dikumpulkan dan dihitung, dibuat dengan dasar yang konsisten dengan tahun sebelumnya. Kewajaran dan reliabalitas data disajikan dengan kriteria tertentu. Pekerja audit pada tahap pengenalan dan perencanaan diharapkan mampu mempersiapkan dua buah dokumen yaitu; 1. Memorandum analitis (analitical memorandum), berisi identifikasi kelemahan yang material dalam sistem pengendalian manajemen dan pembuatan rekomendasi untuk perbaikan atas kelemahan tersebut. 2. Memorandum perencanaan (planning memorandum), dibuat berdasarkan hasil review sistem pengendalian untuk menentukan sifat, luas, dan waktu untuk pekerjaan audit berikutnya. Analitical memorandum untuk kepatuhan, ekonomi dan efisiensi, serta hasil-hasil program memiliki format umum yang sama,tetapi berbeda dalam hal kriteria yang digunakan.Pengendalian manajemen fokus evaluasinyaadalah kecukupan, perencanaan, struktur organisasiyang memadai, dan efektivatas keapmimpinan manajemen. Fokus evaluasi kepatuhan adalahmemastikan apakah entitas sudah mengikuti peraturan, hokum, dan kebijakan-kebijakanyang telah ditetapkan. Ekonomi dan efisiensi fokus evaluasinya adalah penentuan apakah entitas menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara ekonomis dan efisien. Hasil-hasil program fokus evaluasinya adalah apakah hasil yang diinginkan telah tercapai, apakah tujuan ditetapkan olah pihak yang berwenang dan apakah entitas telah mempertimbangkan alternatif yang memberikan hasil yang diinginkan dengan biaya yang lebih rendah. Pemakaian indikaror/kriteria kinerja oleh organisasi sector public akan membantu pemakaian laporan dalam menilai kinerja yang dilaporkan oleh organisasi mengingat audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas selain berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, dan sulit diukur secara pasti.

TAHAPAN AUDIT Tahapan dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen yaitu: 1. Telaah hasil-hasil program (program results review) 2. Telaah ekonomi dan efisiensi (economy and efficiency review) 3. Telaah kepatuhan (compliance review) Secara lebih terinci, komponen audit terdiri dari: a). Identifikasi lingkungan manajemen, b). Perencanaan dan tujuan, c). Struktur organisasi, d). Kebijakan dan praktik, d). Sistem dan prosedur, e). Pengendalian dan metoda pengendalian, f). Sumber daya manusia dan lingkungan fisik, g). Praktek pengelolaan staf, h). Analisis fiskal, i). Area khusus investigasi (special areasof investigation) Identifikasi Lingkumgan Manajemen Auditor harus familiar dengan lingkungan manajemen klien untuk memahami keterbatasanketerbatasan yang dihadapi organisasi. Auditor mengumpulkan informasisehubungan dengan; persyaratan hukum dan kinerja,gambaran organisasi, sistem informasi dan pengendalian, pemahaman karyawan atas kebutuhan dan harapan. Perencanaan dan Tujuan Komponen ini berkaitan dengan review atas proses penetepan rencana dan tujuan organisasi. Struktur Organisasi Kompomem ini berkaian dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber daya yang dialokasikan untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem dan Prosedur Sistem dan prosedur merupakan rangkaian kegiatan atau aktivitas untuk menelaah stuktur pengendalian, efektivitas, ketepatan, logika dan kebutuhan suatu irganisasi. Pengendalian dan Metode Pengendalian Komponen ini berhubungan dengan pengendalian intern terutama accounting control dan administrative control. Pengendalian akuntansi diperlukan untuk menyusun rencana, metode, dan prosedur organisasi untuk menjaga kekayaan perusahaan dan reabilitas data keuangan. Pengendalian administratif terdiri dari rencana, metode, dan prosedur organisasi yang berfokus pada efisiensi,efektifitas organisasi, dan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah serta ketentuan yang berlaku.

Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Fisik Komponen ini berkaitan dengan sikap karyawan, dokumen tentang berbagai aktifitas, dan kondisi fisik pekerjaan. Praktek Penempatan Karyawan (staffing practices) Komponen ini mengacu pada: metode dan prosedur yang digunakan untuk melindungi sumber daya manusia yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, untuk mengatur penggajian,untuk menilai kinerja karyawan, kjebijakan dan prosedur pelatihan karyawan, dan affirmative action plan, yaitu rencana-rencana tindakan yang di setujui oleh pihakpihak tertentu. Analisis Fiskal Analisis fiskal digunakan untuk menganalisis informasi keuangan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat digunakan untuk mengidentifikasi efisiensi operasi, ekonomis, dan efektivitas unit organisasi yang dievaluasi. Investigasi Khusus Investigasi ini lebih diarahkan pada usaha untuk mengevaluasi solusi alternative yang didesain untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atau meningkatkan nilai ekonomis sebuah fungsi organisasi. TAHAP PELAPORAN Tiga langkah dalam mengembangkan laporan audit secara tertulis: 1. Persiapan (preparation) 2. Penelaah (review) 3. Pengiriman (transmission) Hal terpenting dalam sebuah laporan adalah bahwa laporan tersebut dapat dipahami oleh pihak-pihak yang menerima dan membutuhkan laporan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan audit kinerja: 1). Laporan audit kinerja harus ditulis secara obyektif 2). Auditor tidak boleh terlalu overstate 3). Informasi yang disajikan harus disertai suatu bukti yang kompeten 4). Auditor hendaknya menulis laporan secara kontruktif, memberikan pengakuan terhadap kinerja yang baik maupun kinerja yang buruk 5). Auditor hendaknya mengakomodasi usaha-usaha yang dilakukan oleh manajemen untuk memperbaiki kinerjanya. Beberapa keahlian yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh auditor agar mampu menghasilkan laporan yang efektif: 1. Keahlian teknis 2. Keahlian manajerial 3. keahlian interpersonal.

Temuan audit merupakan building blocks laporan audit. Temuan audit merupakan penyajian secara tertulis atas permasalahan yang relevan dan material yang ditemukan selama audit, yang mencakup argument yang logis dan komplit serta didukung oleh buktibukti yang cukup agar kesimpulan yang diambil oleh ouditor memproleh dukungan yang cukup kuat. TAHAP PENINDAK LANJUTAN (FOLLOW-UP) Dalam tahap penindaklanjutan akan melibatkan auditor, auditee, dan pihak lain yang berkompeten. Prosedur review follow-up dimulai dengan tahap perencanaan melalui pertemuan dengan pihak manajemen untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi organisasi dalam mengimplementasikan rekomendasi auditor. Dari sisi audito, hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan antara lain: Dasar untuk melakukan follow-up, Pelaksanaan review follow-up, Batasan review follow-up.

Você também pode gostar