Você está na página 1de 10

PEMBUATAN ASPIRIN KELOMPOK

~RANTY FATRIANA (J1E110035) ~ REZKI AMALIA (J1E110213) ~SARLINA ILLYYANI (J1E110022) ~ FITHRIA APRILIANTY(J1E110215)

PENGANTAR
Aspirin atau asam asetil salisilat merupakan salah satu turunan asam salisilat. Dalam dunia kesehatan digunakan sebagai analgetik( pereda nyeri) dan antipiretik (penurun panas), namun dalam dosis besar digunakan sebagai antiinflamasi (anti radang) Mekanisme farmakologi aspirin: Aspirin mengasetil enzim siklooksigenase sehingga pembentukan tromboksan dan prostalglandin terhambat. Prostaglandin digunakan untuk menghantarkan rasa nyeri dan panas pada tubuh.

SIFAT FISIK 1. Berbentuk serbuk atau kristal 2. Tidak berwarna atau putih

SIFAT KIMIA 1. Mengencerkan darah dan mengurangi penggumpalan darah 2. Terdegradasi menjadi penyusunnya jika terkena uap air

PENDAHULUAN
Aspirin dibuat dengan reaksi esterifikasi dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat menggunakan katalisator H2SO4 pada suhu 50 - 60C. Dalam reaksi ini, gugus hidroksil fenolik diasetilasi (dikonversi menjadi ester asetat) Penerima gugus asetil pada reaksi asetilasi adalah alkohol, bukan air.

REAKSI ESTERIFIKASI
Esterifikasi atau pembentukan ester terjadi jika asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol primer atau sekunder dengan sedikit asam mineral sebagai katalis.

TAHAPAN-TAHAPAN PEMBUATAN ASPIRIN


Ambil dan timbang 1 gram asam 2-hidroksi benzoat. Tempatkan kedalam labu kering berbentuk buah pir dan tambahkan 2 ml anhidrida etanoat diikuti dengan 8 tetes asam fosfat pekat. Letakkan kondensor pada termos. Dalam lemari asam, campuran dipanaskan pada penangas air sambil diaduk sampai semua larut dan panaskan selama 5 menit.

Tambahkan 5 ml air dingin pada larutan. Taruh termos kedalam bak air es sambil diaduk sampai terbentuk endapan sempurna. Saring menggunakan corong Buchner dan peralatan hisap. Cuci endapan dengan sedikit air dingin dan pindahkan ke kaca arloji, timbang dan keringkan dalam semalam.

TAHAPAN DALAM PEMBENTUKAN KRISTAL ASPIRIN


Anhidrida asam asetat mengalami resonansi Anhidrida asam asetat menyerang gugus fenol dari asam salisilat H+ terlepas dari OH- dan berikatan dengan atom O pada anhidrida asam asetat Anhidrida asam asetat terputus menjadi asam asetat dan asam asetilsalisilat (aspirin)

Reaksi yang terjadi :

Aspirin yang dihasilkan masih dalam bentuk tidak murni, sehingga untuk pemurnian dilakukan kristalisasi bertingkat dengan solvent berupa 50% alkohol dan 50% air. Kemurnian aspirin dapat diuji dengan cara dilarutkan kedalam alkohol, kemudian ditambahkan larutan FeCl3. Jika tidak terjadi perubahan warna berarti aspirin sudah dalam keadaan murni, namun jika berwarna violet masih mengandung asam salisilat yang belum bereaksi

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Você também pode gostar