Você está na página 1de 2

ALKEMIA

Muhamad Nur Siddik Kimia A 2011 Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama. Dua tujuan yang saling berkaitan yang diupayakan oleh banyak ahli alkimia adalah BATU FILOSOF, sebuah zat mitos yang memungkinkan terjadinya TRANSMUTASI LOGAM BIASA MENJADI EMAS; dan PANACEA UNIVERSAL, obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit DAN MEMPERPANJANG USIA. Alkimia dapat dipandang sebagai cikal-bakal ilmu kimia modern sebelum dirumuskannya metode ilmiah. Kata alkimia berasal dari Bahasa Arab al-kimiya atau al-khimiya ( atau ,)yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia () yang berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama", "melebur", "aloy", dan lain-lain (dari khumatos, "yang dituangkan, batang logam"). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata "Al Kemi", yang berarti "Seni Mesir", karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno. Hingga abad ke-18, alkimia dianggap sebagai ilmu serius di Eropa; contohnya, Isaac Newton mengabdikan banyak waktu untuk Seni ini. Ahli alkimia terkemuka lainnya di dunia Barat adalah Roger Bacon, Santo Thomas Aquinas, Tycho Brahe, Thomas Browne, dan Parmigianino. Penurunan alkimia dimulai pada abad ke-18 dengan lahirnya kimia modern, yang memberikan kerangka kerja yang lebih teliti dan andal untuk transmutasi zat dan obatobatan, dalam desain baru alam semesta yang berdasarkan materialisme rasional Idealisme transmutasi zat dalam alkimia menjadi terkenal lagi pada abad ke-20 ketika para fisikawan mampu mengubah atom timah menjadi atom emas melalui reaksi nuklir. Namun, atom emas baru ini, karena merupakan isotop yang labil, hanya bertahan lima detik lalu terurai. Lebih belakangan, laporan mengenai transmutasi unsur atas-tabel dengan cara elektrolisis atau kavitasi suara menjadi pusat kontroversi fusi dingin (cold fusion) pada tahun 1989. Tak satu pun klaim-klaim ini dapat diduplikasi. Dalam kedua kasus ini, kondisi yang diperlukan berada jauh di luar jangkauan para ahli alkimia kuno. Alkimia mencakup beberapa tradisi filsafat yang tersebar selama empat ribu tahun dan tiga benua, dan ketertarikan umum mereka pada bahasa yang penuh sandi dan perlambangan menyulitkan kita melacak hal-hal yang memengaruhi dan hubungan "genetisnya". Pada masanya,alkemia banyak berkembang di berbagai negara yaitu : 1. Alkimia Tiongkok Perkembangan alkemia barat lebih kentara dengan obat-obatan, berbeda dengan perkembangan alkemia Eropa yang lebih fokus terhadap bagaimana mengtranformasikan logam biasa menjadi emas. Penemuan paling mutakhir dari perkembangan alkemia Tiongkok adalah penemuan bubuk hitam ditemukan pada abad ke-9, dipakai dalam kembang api pada abad ke-10, dan digunakan dalam bubuk mesiu pada tahun 1290.

2. Alkimia India Perkembangan alkemia di India, yang paling dikenal adalah adanya ilmu Rasavatam, dimana Nama ini berarti seni yang terbatas pada operasi, obat, senyawa, dan obat-obatan tertentu, yang sebagian besar diambil dari tumbuhan. Prinsipnya adalah mengembalikan kesembuhan bagi orang yang sakit parah, dan mengembalikan kemudaan bagi usia tua 3. Alkimia di Mesir Kuno Diyakini bahwa yang menguasai perkembangan alkemia adalah kaum pendeta, menurut legenda peletak alkemia di Mesir Kuno adalah Dewa Thoth, yang disebut Hermes-Thoth atau Thrice-Great Hermes (Hermes Trismegistus) oleh bangsa Yunani. Konon ia menulis sesuatu yang disebut 42 Kitab Pengetahuan, yang mencakup semua bidang pengetahuan termasuk alkimia. 4. Alkimia di dunia Yunani Bangsa Yunani mengambil faham hermetis dari Mesir Kuno kemudian dipadukan dengan filsafat Pythagoreanisme, ionianisme, dan gnostisisme. Konsep yang penting pada perkembangan alkemia Yunani adalah berasal dari Empedocles dan dikembangkan Aristoteles, adalah bahwa semua hal di alam semesta terbentuk dari hanya empat unsur: tanah, udara, air, dan api. 5. Alkimia di Kekaisaran Romawi Merupakan perpaduan antara alkemia dari Yunani dan Mesir Kuno, pada awalnya kaum agama yang memunculkan perkembangan alkemia, tapi pada akhirnya kaum agama juga lah yang menolak perkembangan alkemia. 6. Alkimia di dunia Islam Penemua air raja ini lah yang mengompori imajinasi alkimiawan dunia islam, perkembangan alkemia dunia islam dipengaruhi oleh perkembangan alkemia Tiongkok, tapi sampai saat ini tidak dijelaskan sejauh mana pengaruhnya. 7. Alkimia di Eropa Zaman Pertengahan Awal perkembangannya kaum pendeta mendukung tapi kemudian terjadi penyimpangan. 8. Alkimia di Zaman Modern dan Renaisans Sama halnya dengan perkembangan alkemia dibelahan dunia lainnya, fokus dari perkembangannya adalah untuk menemukan cara untuk mengubah logam biasa, menjadi emas, dan untuk membuat larutan yang dapat membuat orang awet muda. Keruntuhan Alkimia Barat Berakhirnya alkimia Barat disebabkan oleh bangkitnya sains modern, yang menekankan eksperimentasi yang setepat-tepatnya dan menganggap remeh "kebijaksanaan kuno".

Você também pode gostar